Anda di halaman 1dari 7

‫اهلل أكرب اهلل أكرب اهلل أكرب اهلل أكرب اهلل أكرب اهلل أكرب اهلل أكرب اهلل

أكرب اهلل‬
‫أكرب‬

‫اهلل ِم ْن‬ِ ِ‫ب الْعالَ ِم حَنْم ُده ونَستَعِينُه ونَسَت ْغ ِفره و َنُتوب اِلَي ِه و َنعوذُ ب‬ ِِ
ُْ َ ْ ُ ْ َ ُ ُ ْ َ ُ ْ ْ َ ُ َ َ ‫اَحْلَ ْم ُد للّه َر ِّ َ نْي‬
‫ي‬ ِ ‫ضلِل فَالَ ه‬
‫اد‬ ْ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ل‬
َّ ‫ض‬ِ ‫ات اَ ْعمالِنَا من يه ِد اهلل فَالَ م‬ ِ ‫ُشرو ِر اَْن ُف ِسنَا وسيِّئ‬
َ َ ْ ُ ْ ََ ُ ُ ُ ْ َ َْ َ ََ َ ُْ
ِ ِ
‫ك لَهُ َواَ ْش َه ُد اَ َّن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُ ُه‬َ ْ‫ اَ ْش َه ُد اَ ْن الَ الهَ االَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬.ُ‫لَه‬
‫ص َحابِِه َو َم ْن تَبِ َعهُ اِىَل َي ْوِم‬ ِِ ٍ
ْ َ‫السالَ ُم َعلَى نَبِِّينَا حُمَ َّمد َو َعلَى ءَاله َوا‬ َّ ‫الصالَةُ َو‬ َّ ‫َو‬
‫اعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم‬ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ‫اُْوصْي ُك ْم َو َن ْفسي بَِت ْق َو اهلل َوط‬: ‫ َفيَاعبَ َاد اهلل‬:‫ اََّما َب ْع ُد‬.‫الدِّيْ ِن‬
‫ يَااَيُّ َها الَّ ِذيْ َن اََمنُوا َّات ُقوا اهللَ َح َّق‬: ِ‫آن الْ َك ِرمْي‬
ِ ‫ال اهلل َتعاىَل ىِف الْ ُقر‬
ْ َ ُ َ َ‫ق‬ . ‫ن‬
َ ‫و‬ ‫ح‬
ُْ
ِ‫ُت ْفل‬
‫ُت َقاتِِه َوالَ مَتُْوتُ َّن اِالَّ َواَْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.

Kaum Muslimin Yang Berbahagia.

Suatu kebahagiaan bagi kita bila kewajiban yang Allah swt bebankan kepada kita dapat
kita laksanakan dengan sebaiknya. Salah satunya adalah ibadah Ramadhan, khususnya
puasa yang baru saja kita selesaikan.  Kita berharap makna-makna penting dari ibadah
Ramadhan memberi warna positif dalam kehidupan kita ke depan, paling tidak hingga
Ramadhan tahun yang akan datang.

Meskipun demikian setelah merenung dan mengevaluasi, kita juga menjadi sedih karena
Ramadhan yang begitu cepat berlalu belum optimal rasanya kita isi dengan ibadah dan
dakwah. Ya Allah, Ya Tuhan kami. Begitu banyak waktu kami tersita untuk hal-hal yang
tidak penting, menghabiskan malam dan menunggu saat berbuka dengan sesuatu yang
sekadar hobi dan hura-hura. Kurangnya rasa syukur atas rizki juga membuat kami selalu
merasa kurang dengan apa yang sudah engkau berikan sehingga terlalaikanlah diri kami
hingga tidak sedikit orang yang meskipun sedang berpuasa Ramadhan tetap saja
menghalalkan segala cara dalam mendapatkan rizki.

Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.

Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah swt.

Terwujudnya kehidupan keluarga, masyarakat dan bangsa yang bahagia dan sejahtera
merupakan dambaan semua orang. Untuk mencapainya, diperlukan usaha yang sungguh-
sungguh dari semua pihak. Paling tidak,  ada tiga kunci yang harus kita miliki dan kita
laksanakan dalam hidup ini.

Pertama, Taqwa. Pada diri manusia, ada dua potensi sekaligus yang dapat membuat
dirinya menjadi orang yang sangat baik atau sangat buruk, dua potensi itu adalah sifat
taqwa dan sifat fujur (durhaka). Allah swt berfirman:
َ ‫ قَ ْد أَْفلَ َح َم ْن َز َّك‬.‫ور َها َوَت ْق َو َاها‬
‫ َوقَ ْد‬.‫اها‬ ٍ ‫َو َن ْف‬
َ ‫ فَأَهْلََم َها فُ ُج‬.‫س َو َما َس َّو َاها‬
‫اها‬َ ‫اب َم ْن َد َّس‬
َ ‫َخ‬
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya.
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang mensucikan jiwa itu dan merugilah orang-
orang yang mengotorinya” (QS. Asy Syams [91]:8-10).

Taqwa adalah memelihara diri dari siksa Allah dengan mengikuti segala perintah dan
menjauhi larangan-larangan-Nya dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga,
bahkan di manapun seseorang berada. Ketaqwaan kepada Allah swt merupakan kunci
kemuliaan bagi manusia, karenanya setiap mukmin harus berusaha untuk bertaqwa dengan
sebenar-benar ketaqwaan sehingga hal ini tidak hanya ditekankan kepada umat Nabi
Muhammad saw, tapi juga kepada umat-umat sebelumnya, Allah swt berfirman:

‫اب‬ ‫ت‬ ِ ْ‫صينَا الَّ ِذين أُوتُوا ال‬


‫ك‬ َّ ‫و‬ ‫د‬
ْ ‫ق‬
َ ‫ل‬
َ ‫و‬ ‫ض‬ِ ‫األر‬ ‫يِف‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬ ِ ‫السماو‬
‫ات‬ َّ ‫يِف‬ ‫ا‬ ‫م‬ ِ َّ‫ولِل‬
‫ه‬
َ َ َ ْ َ َ ْ ََ َ َ َ َ
ِ ‫السماو‬
‫ات‬ َّ ‫ِم ْن َقْبلِ ُك ْم وإِيَّا ُك ْم أ َِن َّات ُقوا اللَّهَ وإِ ْن تَ ْك ُفروا فَِإ َّن لِلَّ ِه َما يِف‬
ََ ُ َ َ
ً ِ‫ض َو َكا َن اللَّهُ َغنِيًّا مَح‬
‫يدا‬ ِ ‫األر‬ْ ‫َو َما يِف‬
“Dan kepunyaan Allahlah apa yang di langit dan di bumi, dan sungguh Kami telah
memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada
kamu; bertaqwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir, maka (ketahuilah), sesungguhnya
apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya
lagi Maha Terpuji.” (QS. An Nisa [4]:131).

Manakala ketaqwaan kepada Allah swt sudah ditunjukkan, maka kebahagiaan dan
kesejahteraan akan diraih manusia dengan diperolehnya jalan keluar atas persoalan hidup,
memperoleh rizki, bahkan rizki yang tidak terduga, memperoleh kemudahan dari kesulitan
dan yang lebih membahagiakan adalah memperoleh ampunan dan ditutupinya dosa, Allah
swt berfirman:

‫ب‬ ِ َ‫ث ال حَي ت‬


‫س‬ ُ ‫ي‬ ‫ح‬ ‫ن‬‫م‬ِ ‫ ويرزقْه‬.‫ومن يت َِّق اللَّه جَي عل لَه خَمْرجا‬
ُ ْ ْ َ ْ ُ ُ َْ َ ً َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan
keluar dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS Ath Thalaq
[65]:2-3).

Pada ayat lain, Allah swt juga berfirman:

‫َو َم ْن َيت َِّق اللَّهَ جَيْ َع ْل لَهُ ِم ْن أ َْم ِر ِه يُ ْسًرا‬


“Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya
kemudahan dalam urusannya.” (QS Thalaq [65]:4).

Sedangkan yang juga amat membahagiakan ketaqwaan disebutkan oleh Allah swt:
ِ ِِ
ْ ‫َو َم ْن َيت َِّق اللَّهَ يُ َكف ِّْر َعْنهُ َسيِّئَاته َويُ ْعظ ْم لَهُ أ‬
‫َجًرا‬
“Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-
kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya.” (QS Thalaq [65]:5).

Bila taqwa sudah bisa kita wujudkan dalam hidup ini, maka kita pun akan menjadi manusia
yang paling mulia di hadapan Allah swt:

‫َّاس إِنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن ذَ َك ٍر َوأُْنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َو َقبَائِ َل‬


ُ ‫يَا أَيُّ َها الن‬
‫يم َخبِ ٌري‬ ِ‫لِتعارفُوا إِ َّن أَ ْكرم ُكم ِعْند اللَّ ِه أَْت َقا ُكم إِ َّن اللَّه عل‬
ٌ ََ ْ َ ْ ََ َ ََ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu terdiri dari seorang lelaki dan
perempuan dan menjadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu
saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah di antara
kamu adalah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat [49]:13).

Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.

Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah swt.

Kunci Kedua untuk meraih Kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupan masyarakat
adalah saling sayang menyayangi dengan sesama. Di samping itu keindahan hidup juga
bisa dilihat dan dirasakan bila kasih sayang antar sesama menjelma dalam kehidupan
sehari-hari. Paling tidak, ada empat hal yang harus diwujudkan sebagai cermin dari saling
sayang menyayangi antar sesama kita. Pertama, saling menghormati sehingga tidak ada
buruk sangka, tidak mengejek, dan tidak memanggil dengan panggilan yang buruk, tidak
mencari aib atau kejelekan, serta tidak menggunjing, Allah SWT berfirman:

‫وم ِم ْن َق ْوٍم َع َسى أَ ْن يَ ُكونُوا َخْيًرا ِمْن ُه ْم‬ ‫ق‬


َ ‫ر‬‫خ‬ ‫س‬
ٌ ْ َ ْ َ َُ َ ‫ي‬ ‫ال‬ ‫وا‬ ‫ن‬‫آم‬ ‫ين‬ ِ َّ‫يا أَيُّها ال‬
‫ذ‬ َ َ
‫َوال نِ َساءٌ ِم ْن نِ َس ٍاء َع َسى أَ ْن يَ ُك َّن َخْيًرا ِمْن ُه َّن َوال َت ْل ِمُزوا أَْن ُف َس ُك ْم َوال‬
‫ك‬ َ ِ‫ب فَأُولَئ‬ ِ
ْ ُ‫وق َب ْع َد اإلميَان َو َم ْن مَلْ َيت‬
ُ ‫االس ُم الْ ُف ُس‬
ْ ‫س‬ َ ‫ئ‬
ْ ِ ‫َتنَابزوا بِاأللْ َق‬
ِ‫اب ب‬ َُ
‫ض الظَّ ِّن‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ن‬َّ ِ
‫إ‬ ‫ن‬ِّ َّ
‫ظ‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ِ ‫ يا أَيُّها الَّ ِذين آمنُوا اجتَنِبوا َكثِريا‬.‫هم الظَّالِمو َن‬
‫م‬
َ َْ َ ً ُ ْ َ َ َ َ ُ ُُ
‫َح ُد ُك ْم أَ ْن يَأْ ُك َل حَلْ َم‬ ‫أ‬ ‫ب‬
ُّ ِ‫إِمْث وال جَت َّسسوا وال ي ْغتَب بعض ُكم بعضا أَحُي‬
َ ً َْ ْ ُ َْ ْ َ َ ُ َ َ ٌ
‫يم‬ ِ ‫َخ ِيه ميتًا فَ َك ِرهتُموه و َّات ُقوا اللَّه إِ َّن اللَّه َت َّواب ر‬
‫ح‬ ِ‫أ‬
ٌ َ ٌ َ َ َُ ُ ْ َْ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain
(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-
olokan) dan jangan pula wanita wanita-wanita mengolok-olokan wanita yang lain
(karena) boleh jadi wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang
mengolok-olokan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu
panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka
mereka itulah orang-orang yang zhalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan
janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu
menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.” (QS Al Hujurat [49]:11-12).

Kedua, Tolong Menolong, ini merupakan sesuatu yang saling dibutuhkan, sehebat dan
sekuat apapun manusia ia membutuhkan pertolongan. Kerjasama dalam kebaikan, bahkan
sedapat mungkin menolongnya bila dalam kesusahan, meskipun dia sendiri berada dalam
kesusahan, dia harus berusaha mencintai saudaranya sesama muslim sebagaimana dia
mencintai dirinya sendiri, seperti dalam firman Allah: “Dan tolong menolonglah kamu
dalam kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran.” (QS Al Maidah [5]:2).

Di dalam satu hadits, Rasul SAWbersabda:

‫ب لَِن ْف ِس ِه‬
ُّ ِ‫َخْي ِه َماحُي‬
ِ ‫ب ِأل‬
َّ ِ‫َح ُد ُك ْم َحىَّت حُي‬
‫أ‬ ‫ن‬‫م‬
َ ُ ُ
ِ ‫الَ ي ْؤ‬ 
“Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia
mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Anas).

Di antara maksud ta’awun dalam kebajikan adalah menghilangkan atau paling tidak
mengurangi kesulitan orang lain, bila ini dilakukan, keutamaannya adalah ia akan
dihilangkan kesusahannya oleh Allah Swt dalam kehidupan di akhirat, bahkan orang yang
suka menolong akan mendapatkan pertolongan dari Allah Swt, Rasulullah saw bersabda:

‫س اهللُ َعْنهُ ُك ْربَةً ِم ْن‬ َّ


‫ف‬ ‫ن‬
َ ‫ا‬‫ي‬‫ن‬ْ ُّ
‫الد‬ ‫ب‬ِ ‫من َن َّفس َعن مسلِ ٍم ُكربةً ِمن ُكر‬
َ َ َ ْ َْ ْ ُ ْ َ ْ َ
ِ ‫الد ْنيا واْأل‬ ِ ‫ب يوِم الْ ِقيام ِة ومن ي َّسرعلَى مع ِس ٍر ي َّسره اهلل علَي‬
‫َخَر ِة‬ َ َ ُّ ‫ىِف‬ ‫ه‬ ْ َ ُ ُ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ِ ‫ُكَر‬
ِ ‫واهلل ىِف عو ِن الْعب ِد ما َكا َن الْعب ُد ىِف عو ِن أ‬
‫َخْي ِه‬ َْ َْ َ َْ ْ َ ُ َ
“Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan
menghilangkan satu kesusahannya di hari kiamat. Barangsiapa menutup aib seorang
muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya di hari kiamat. Allah selalu menolong
seorang hamba selama dia menolong saudaranya.” (HR. Muslim).

Ketiga, Saling Memberi Nasihat (taushiyah), sehingga seorang muslim yang hendak
melakukan kesalahan akan meninggalkannya, dan bila terlanjur salah, maka kesalahan itu
tidak sampai menjadi kebiasaan. Oleh karena itu, orang baik membutuhkan nasihat agar ia
bisa mempertahankan dan meningkatkan kebaikan, sedangkan orang yang belum baik
membutuhkan nasihat agar menjadi baik, ini akan mencegah manusia dari kerugian, Allah
SWT berfirman:
ِ ‫الصاحِل‬
‫ات‬ َّ ‫وا‬ُ‫ل‬ ِ ‫ إِال الَّ ِذين آمنُوا وع‬.‫إِ َّن اإلنْسا َن لَِفي خس ٍر‬.‫والْعص ِر‬
‫م‬
َ ََ َ َ ُْ َ َْ َ
َّ ِ‫اص ْوا ب‬
ِ‫الصرْب‬ َ ‫اص ْوا بِاحْلَ ِّق َوَت َو‬
َ ‫َوَت َو‬
”Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal shalih serta nasihat menasihati supaya mentaati
kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS Al Ashr [103]:2-3).

Keempat, Melindungi Keselamatan Harta dan Jiwa sehingga adanya seorang muslim akan
memberikan ketenangan bagi muslim lainnya, Rasulullah saw bersabda:

ًّ
ِ َّ‫ا َعلَى هللاِ أَ ْن يُ ْعتِقَهُ ِمنَ الن‬TS‫ض أَ ِخ ْي ِه َكانَ َحًق‬
‫ار‬ ِ ْ‫َم ْن َر َّد ع َْن ِعر‬

“Siapa saja yang melindungi harta benda saudaranya, Allah akan lindungi wajahnya dari
sentuhan api neraka.” (HR. Ahmad).”

Di dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda:

‫أَلْ ُم ْؤ ِم ُن َم ْن أ َِمنَهُ الْ ُم ْؤ ِمُن ْو َن َعلَى أَْن ُف ِس ِه ْم َوأ َْم َواهِلِ ْم‬
“Seorang mukmin adalah mereka yang mampu memberikan keamanan bagi mukmin
lainnya, baik keamanan diri maupun harta.” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Hakim).

Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu.

Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah swt.

Kunci ketiga untuk meraih kebahagiaan dan kesejahteraan adalah melaksanakan


Tanggung jawab. Kehidupan yang baik akan terwujud manakala masing-masing orang,
sebagai apapun dia dan di manapun berada dapat menunjukkan rasa tanggungjawab, baik
sebagai pribadi, keluarga, masyarakat maupun bangsa. Karena itu, harus kita sadari bahwa
banyak sebutan yang ada pada diri kita, dibalik itu ada kewajiban yang harus kita tunaikan,
sebutan sebagai suami, istri, orang tua, anak, pengurus masjid hingga pemimpin dan
pejabat pada setiap tingkatannya. Namun, yang amat kita sayangkan adalah banyak orang
yang tidak bertanggung jawab sehingga terjadi kekacauan dan kesengsaraan, padahal
segala sesuatu akan dimintai pertanggungjawaban, Allah SWT berfirman:

َ ِ‫صَر َوالْ ُف َؤ َاد ُك ُّل أُولَئ‬


‫ك‬ َّ ‫ك بِِه ِع ْل ٌم إِ َّن‬
َ َ‫الس ْم َع َوالْب‬ َ َ‫س ل‬
َ ‫ف َما لَْي‬
ُ ‫َوال َت ْق‬
‫َكا َن َعْنهُ َم ْسئُوال‬
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya.” (QS Al Isra [17]:36)

Dalam kehidupan pribadi dan keluarga, masing-masing orang bertanggung jawab hingga
ke akhirat nanti, karenanya Allah swt menegaskan kepada kita agar jaga dirimu dan
keluargamu dari api neraka. Bahkan dalam konteks kepemimpinan, kita juga memahami
bahwa Rasulullah saw pernah bersabda yang menyebutkan bahwa setiap kita adalah
pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinan itu. Karena itu,
pemimpin yang bertaqwa kepada Allah swt amat kita butuhkan dalam hidup ini.

Dengan demikian, setiap kita harus berusaha untuk terus berjuang mengembangkan
kehidupan yang baik dan sejahtera, meskipun kendala yang kita hadapi sangat besar.
Akhirnya mari kita tutup ibadah shalat Id kita hari ini dengan berdoa:

‫ك َخْيُر الْ َفاحِتِ نْي َ َوا ْغ ِف ْر‬ ِ ِ ‫ك خير الن‬


َ َّ‫َّاص ِريْ َن َوا ْفتَ ْح لَنَا فَان‬
ِ
ُْ َ َ َّ‫ص ْرنَا فَان‬ ُ ْ‫اَللَّ ُه َّم ان‬
ِ‫الرامِح ِ وارز ْقنا فَا‬ ِ ِ ِ
‫ك َخْيُر‬ َّ
َ َ ُ ْ َ َ ‫ك َخْيُر َّ نْي‬
‫ن‬ َ َّ‫ك َخْيُر الْغَاف ِريْ َن َو ْارمَحْنَا فَان‬ َ َّ‫لَنَا فَان‬
.‫الرا ِزقِنْي َ َو ْاه ِدنَا َوجَنِّنَا ِم َن الْ َق ْوِم الظَّالِ ِمنْي َ َوالْ َكافِ ِريْ َن‬
َّ
“Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan.
Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan.
Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi ampun. Rahmatilah
kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki
sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah
kami dari kaum yang zhalim dan kafir.”

‫َصلِ ْح لَنَا ُد ْنيَا َن الَّىِت فِْي َها‬‫أ‬‫و‬ ‫ا‬‫ن‬


َ ِ
‫ر‬
ْ َ ْ َ ْ َُ‫َم‬‫أ‬ ‫ة‬
ُ ‫م‬ ‫ص‬ ِ ‫اَللَّه َّم أَصلِح لَنَا ِدينَناَ الَّ ِذى هو‬
‫ع‬ ْ ْ ْ ُ
‫اج َع ِل احْلَيَا َة ِزيَ َاد ًة لَنَا ىِف ُك ِّل‬ ‫و‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫اد‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ا‬‫ه‬‫ي‬ ِ‫آخرَتنا الَّىِت ف‬
ِ ‫اشنَا وأَصلِح لَنَا‬
َ
ْ َ ُ ََ َْ َ َ ْ ْ َ ُ ‫َم َع‬
ٍّ ‫احةً لَنَا ِم ْن ُك ِّل‬
‫شر‬ َ ‫ت َر‬ ْ ‫َخرْيٍ َو‬
َ ‫اج َع ِل الْ َم ْو‬
“Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan
kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbaikilah
akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai
tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan
bagi kami dari segala kejahatan.”

‫ك‬َ ِ‫اعت‬ َ َ‫ك َوم ْن ط‬


ِ َ ِ‫صيت‬ ِ
َ ‫ك َماحَتُ ْو ُل َبْيَننَا َو َبنْي َ َم ْع‬ َ ِ‫اَللَّ ُه َّم اقْ ِس ْم لَنَا ِم ْن َخ ْشيَت‬
ِ‫ك و ِمن الْي ِق ِ ما ُته ِّو ُن بِِه علَينَا مصائ‬ ِ
‫ اَللَّ ُه َّم‬.‫الد ْنيَا‬
ُّ ‫ب‬َ َ َ َْ َ َ ‫َما ُتَبلِّغُنَابِه َجنَّتَ َ َ َ َ نْي‬
ِ َ ‫اعنَا وأَبصا ِرنَا و ُق َّوتِنَا ما أَحييَتنَا واجعْله الْوا ِر‬ ِ ِ
ُ‫اج َع ْله‬
ْ ‫ث منَّا َو‬ َ ُ َ ْ َ َْ ْ َ َ َ ْ َ َ‫َمِّت ْعنَا بأَمْس‬
‫الد ْنيَا أَ ْكَبَر مَهِّنَا‬ُّ ‫صْيبََتنَا ىِف ِديْنِنَ َاوالَ جَتْ َع ِل‬
ِ ‫ثَأْرنَا علَى من عاداَنَا والَ جَتْعل م‬
ُ َْ َ َ َْ َ َ
‫َوالَ َمْبلَ َغ ِعْل ِمنَا َوالَ تُ َسلِّ ْط َعلَْينَا َم ْن الَ َي ْرمَحُنَا‬
“Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami
dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan
kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi
kami segala musibah di dunia ini. Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui
pendengaran, penglihatan dan kekuatan selama kami masih hidup dan jadikanlah ia
warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama
kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu
kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-orang yang tidak mengasihi kami.”

‫َحيَ ِاء ِمْن ُه ْم‬ ِ ِ ِِ ِ ِ ِِ ِ ِ


ْ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْغف ْر ل ْل ُم ْسلمنْي َ َوالْ ُم ْسل َمات َوالْ ُم ْؤمننْي َ َوالْ ُم ْؤمنَات اَأل‬
.‫ات‬ ِ ‫ك مَسِ يع قَ ِريب جُمِ يب الدَّعو‬ َّ
‫ن‬ ِ‫ات ا‬
ِ ‫واألَمو‬
َْ ُ ْ ٌ ْ ٌ ْ َ َْ َ

“Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik
yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar, Dekat dan Mengabulkan doa.”

.‫اب النَّا ِر‬ ‫ذ‬


َ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ن‬ِ‫َخر ِة حسنةً وق‬
ِ ‫الد ْنيا حسنَةً وىِف األ‬
ُّ ‫ىِف‬ ‫ا‬ ‫ن‬ِ‫ربَّنَا اَت‬ 
َ َ َ َ
َ ََ َ َ ََ َ َ َ
“Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang
baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.”

Anda mungkin juga menyukai