Anda di halaman 1dari 66

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan seseorang. Dengan
pendidikan seseorang bisa melakukan sesuatu yang bisa memajukan dirinya di masa depan.
Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki agar dapat digunakan
sesuai kebutuhannya. Dalam hal ini sekolah merupakan sarana pendidikan, karena sekolah
merupakan wadah bagi Siswa dalam menggapai cita-citanya. Hal ini selaras dengan tujuan
sekolah yang mendasar adalah pengembangan semua bakat dan kemampuan siswa selama
proses pendidikan.

Dalam proses pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA), pasti ada perbedaan
masing-masing individu siswa. Perbedaan ini perlu diperhatikan untuk mengetahui mampu
dan tidaknya siswa dalam mengikuti proses pendidikan (belajar mengajar). Perbedaan
individu antara siswa disekolah diantaranya meliputi perbedaan kemampuan kognitif,
kemampuan afektif, kemampuan psikomotorik, motivasi berprestasi, minat dan kreatifitas.
Kematangan kemampuan setiap siswa pasti berbeda-beda, dengan adanya perbedaan setiap
individu siswa, maka setiap individu siswa berhak mendapat bimbingan. Bimbingan yang
diperoleh siswa dapat membantunya berkembang secara optimal.

Pilihan perguruan tinggi bagi siswa SMA sama dengan memilih masa depan,
terkhusus pada siswa kelas XII di SMA Semen Gresik. Di sini ada beberapa siswa kelas XII,
baik IPA atau IPS yang mengalami problem atau permasalahan dalam memilih jurusan ke
perguruan tinggi. Pertama, siswa merasa kesulitan untuk menentukan jurusan yang sesuai
dengan bakat, minat dan kemampuan dirinya. Sehingga terkadang dalam memilhi jurusan
diinginkan, siswa merasa tidak mampu untuk mengikuti jurusannya yang telah dipilihnya
nanti. Kedua, ditemukan keinginan siswa dengan kemauan orang tua akibatnya berdampak
pada siswa tersebut kedepannya. Ketiga, di saat siswa memiliki keinginan untuk melanjutkan
ke perguruan tinggi namun terhalang oleh biaya atau ekonomi keluarga. Masalah-masalah
seperti ini sering dijumpai di sekolah-sekolah SMA sederajat sehingga guru bimbingan dan
konseling harus berperan penuh dengan membantu siswa dalam penyelesaian masalahnya.

Oleh karena itu pentingnya bagi guru bimbingan dan konseling di sekolah untuk
memberikan pelayanan kepada para siswa yang masalah dalam memilih jurusan ke perguruan
tinggi. Guru bimbingan dan konseling sebagai pelaksana dari layanan bimbingan dan

1
konseling itu sendiri dituntut untuk mampu membantu siswa dengan memberikan dorongan
dan motivasi kepada siswa dalam mewujudkan cita-citanya. Bimbingan dilakukan oleh guru
bimbingan dan konseling agar siswa mampu menyelesaikan persoalan-persoalan dalam
dirinya sehingga siswa dapat memilih jalan hidupnya secara mandiri dan bertanggung jawab.

Seperti yang telah diketahui bahwa pengertian bimbingan adalah proses pemberian
bantuan yang diberikan kepada seseorang agar mampu memahami diri, menyesuaikan diri
dan mengembangkan diri mencapai kehidupan yang sukses dan bahagia. Sedangkan
konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling
oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah
(disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli. Dari
wawancara dengan guru bimbingan dan konseling di SMA Semen Gresik juga diketahui ada
beberapa layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan guna membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah memilih jurusan ke perguruan tinggi.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis ingin membuat program magang
mengenai layanan bimbingan dan konseling bagi Siswa Kelas XII untuk menuntaskan
kesulitan siswa dalam pemilihan jurusan ke perguruan tinggi. Dengan demikian, adalah suatu
alasan yang sangat mendasar penulis melakukan penelitian ini dengan judul: "Bimbingan dan
Konseling Siswa Kelas XII SMA Semen Gresik dalam Mengatasi Problem Pilihan Jurusan ke
Perguruan Tinggi."

1.2. Fokus Permasalahan


Berdasarkan Latar Belakang di atas, maka laporan magang ini akan memfokuskan ke
dalam beberapa masalah sebagai berikut:

a) Bagaimana cara mengatasi problem pilihan jurusan ke perguruan tinggi?


b) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi siswa dalam memilih jurusan / program
studi ke Perguruan Tinggi?
c) Bagaimana langkah-langkah siswa dalam memilih program ke perguruan tinggi?
d) Apakah dengan diberikan bimbingan dan konseling siswa mampu mengatasi Problem
Pilihan Jurusan ke Perguruan Tinggi?

2
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum Magang
Pengalaman kerja lapangan atau magang bertujuan untuk menerapkan
pengetahuan praktis yang diperoleh di bangku kuliah untuk diterapkan dimasyarakat
atau instansi-instansi yang sesuai dengan bidang keilmuan.

Adapun pelaksanaan magang dilakukan dengan cara melihat, mencatat, dan


mengumpulkan data-data yang kemudian dianalisis dengan metode-metode dibidang
psikologi yang dipelajari dibangku kuliah. Maka dengan pengetahuan teori
diharapkan analisa tersebut dapat diketahui hasil yang dicapai.

Adapun selain tujuan umum diatas, magang juga memiliki tujuan atau manfaat
khusus sebagai berikut :

a. Mahasiswa sendiri secara langsung mendapatkan mamfaat yakni menambah


wawasan atau pengalaman guna menghadapi berbagai permasalahan yang ada
dilapangan.
b. Dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan teori yang telah didapatkan pada proses
perkuliahan ke dalam kerja praktik yang sebenarnya, dan untuk melakukan uji
banding didalam memperoleh pengetahuan.
c. Mengetahui atau memahami sistem kerja yang berlaku.

1.3.2. Tujuan Khusus


Berdasarkan latar belakang yang ada maka didapatkan sebuah tujuan khusus,
yaitu :

a. Untuk mengetahui bagaimana sistem yang diterapkan sekolah SMA Semen


Gresik dalam mengatasi problem pemilihan jurusan ke perguruan Tinggi.
b. Untuk mengetahui bagaimana cara (guru BK) dalam menangani siswa yang
mengalami permasalahan pilihan jurusan ke perguruan Tinggi.

3
1.4. Manfaat Magang
Magang merupakan salah satu komponen kegiatan kurikulum baru yang memerlukan
keterpaduan antara penguasaan teori dengan praktik. Kegiatan tersebut perlu mendapat
perhatian yang serius secara terpadu, terarah, dan terbimbing dari berbagai unsur yang
meliputi Fakultas, Institusi tempat Magang, Supervisor, dan Dosen Pembimbing Magang.

Magang melatih mahasiswa agar mampu memadukan pemahaman teoritis yang


diperoleh dari bangku perkuliahan dengan kecakapan praktis di lapangan, sehingga dapat
meningkatkan hard skill, dan soft skill mahasiswa. Melatih mahasiswa mengidentifikasi
permasalahan, menggali data secara terstruktur, dan menyusun alternatif pemecahan
permasalahan secara teoritis maupun praktis atau aplikatif.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Layanan Bimbingan dan Konseling

Layanan adalah suatu cara melayani. Layanan di sini dapat diartikan suatu bentuk
layanan. Layanan yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling disesuaikan dengan
karakteristik dan kebutuhan siswa yang membutuhkan bantuan.

Kemudian kata bimbingan yang secara etimologis terjemahan dari kata "guidance"
yang berasal dari kata kerja "to guide", yang memiliki arti seperti: menunjukkan,
membimbing, menuntun atau membantu.

Menurut Arthur J. Jones seperti yang dikutip oleh Andi Mappiare, bimbingan
diartikan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu-individu dalam menentukan
pilihan-pilihannya dan berbagai penyesuaian diri dan pemecahan problem-problem dalam
proksi kehidupannya.

Sedangkan menurut Hibana S. Rahman, bimbingan adalah proses pemberian bantuan


yang diberikan kepada seseorang agar mampu memahami diri, menyesuaikan diri dan
mengembangkan diri sehingga mencapai kehidupan yang sukses dan bahagia.

Kemudian kata konseling yang diadopsi dari bahasa inggris " to counsel " yang secara
etimologis berarti "to give advice" yang berarti memberi saran dan nasehat. Menurut
Tohirin, konseling adalah kontak atau hubungan timbal balik antara dua orang (konselor
dan konseli) untuk masalah konseli, yang didukung oleh keahlian dan dalam suasana yang
laras dan integrasi, berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi
konseli.

Sedangkan menurut Prayitno dan Erma, konseling adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang
mengalami suatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada puncaknya masalah yang
oleh konseli.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka yang dimaksud dengan layanan bimbingan dan
konseling di sini adalah suatu bentuk pemberian bantuan oleh seorang ahli guru bimbingan
dan konseling kepada siswa yang mengalami masalah agar mampu menyelesaikan masalah
yang sedang terjadi dalam kehidupan yang bahagia.

5
2.2 Tujuan Bimbingan dan Konseling

Tujuan bimbingan dan konseling adalah agar individu yang dibimbing memiliki
kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya dan mampu
menyesuaikan diri secara efektif dengan lingkungannya.

Tujuan bimbingan dan konseling menurut Juntika Nurihsan adalah sebagai berikut:

1) Merencanakan kegiatan perencanaan studi, perkembangan karir, serta kehidupannya


di masa yang akan datang.
2) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal
mungkin.
3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat dan
lingkungan kerja.
4) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dalam studi, penyesuian diri dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Sedangkan menurut M. Hamdan Adz Dzaky, merinci tujuan bimbingan dan konseling
dalam Islam sebagai berikut:

1) Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan, dan kebersihan jiwa


dan mental.
2) Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, dan kesopanan tingkah laku yang
bisa memberi manfaat baik pada diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah atau madrasah, lingkungan kerja, maupun lingkungan sosial, dan alam
sekitarnya.
3) Untuk menghasilkan kecerdasan rasa pada individu sehingga muncul dan
berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong bantuan dan rasa kasih sayang.
4) Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu jadi muncul dan
berkembang keinginan untuk beli taat ke-Nya, ketulusan semua perintah-Nya, dan
ketabahan menerima ujian-Nya.
5) Untuk menghasilkan potensi Ilahiyah, sehingga dengan potensi individu dapat
melakukan tugas-tugasnya sebagai khalifah dengan baik dan benar, bisa dengan baik
menanggulangi berbagai masalah hidup, dan dapat memberikan kemanfaatan dan
keselamatan bagi lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan.

6
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa tujuan bimbingan dan konseling
di sini adalah agar individu dapat mengembangkan dirinya secara optimal sesuai dengan
kemampuan dan potensi yang dimiliki untuk kehidupan yang lebih baik.

2.3 Fungsi Bimbingan dan Konseling

1) Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahamanan merupakan fungsi bimbingan konseling yang akan
menghasilkan pengertian tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan
kepentingan pengembangan siswa.

2) Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan konseling yang akan hasil tercegahnya atau terhindarnya.
Siswa dari berbagai masalah yang mungkin timbul yang akan mengganggu,
menghambat atau menimbulkan kesulitan, kerugian-kerugian tertentu selama proses
perkembangannya.

3) Fungsi Pengentasan
Fungsi Pengentasan ini dipakai sebagai pengganti syarat fungsi kuratif atau
fungsi terapeutik dengan arti pengobatan atau penyembuhan.

4) Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan


Fungsi ini merupakan fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif siswa dalam
rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan.

5) Fungsi Advokasi
Fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan teradvokasi atau
pembelaan terhadap siswa dalam rangka upaya pengembangan seluruh potensi secara
optimal.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bimbingan dan konseling sebagai


pemberi layanan untuk siswa agar masing-masing siswa dapat berkembang secara
optimal.

7
2.4 Bentuk-Bentuk Layanan Bimbingan dan Konseling
1) Layanan Informasi
a) Pengertian Layanan Informasi

Menurut Prayitno mengemukakan bahwa layanan informasi adalah layanan


bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa menerima dan memahami
berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan
pengambilan keputusan untuk kepentingan siswa. Sedangkan menurut Hibana S
Rahman mengemukakannya layanan informasi Siswa tentang berbagai hal yang
diperlukan untuk menjalani tugas di sekolah dan untuk menentukan arah tujuan hidup.

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan layanan informasi adalah


memungkinkan siswa menerima dan mengerti tentang berbagai hal yang diperlukan
untuk menentukan arah tujuan hidup.

b) Tujuan Layanan Informasi

Layanan informasi agar agar siswa mengetahui dan menguasai informasi


yang selanjutnya dimanfaatkan untuk keperluan hidup sehari-hari dan perkembangan
dirinya. Dengan diadakannya layanan informasi ini dapat membekali para siswa
dengan pengetahuan tentang data dan fakta di bidang pendidikan sekolah, bidang
pekerjaan dan bidang pribadi-sosial.

c) Jenis- Jenis Informasi


1. Informasi Bidang Pribadi

Bebeberapa masalah yang diinformasikan kepada siswa berhubungan


dengan bidang pribadi; pemahaman dan pengembangan bakat dan minat,
pengembangan sikap hidup yang sehat dan efektif, masalah masa remaja dan cara
mengatasinya, perkembangan psiko seksual remaja, dan emosi dan cara
mengendalikannya.

2. Informasi Bidang Sosial

Beberapa bahan yang dapat disampaikan kepada siswa berhubungan


dengan bidang sosial seperti; masalah pergaulan antar remaja dan cara
pengendaliannya, hak dan kewajiban sebagai anggota sekolah dan masyarakat,
etika pergaulan antara pria dan wanita, dan pengenalan dan pengertian norma
agama, adat, sosial dan hukum.

8
3. Informasi Bidang Belajar

Beberapa hal yang perlu diinformasikan dengan bidang belajar, seperti;


pemilihan program studi, pemilihan sekolah, fakultas, dan jurusan, bangun diri
dengan program studi, menyesuaikan diri dari suasana belajar, dan tugas-tugas
belajar

4. Informasi Bidang Karier

Informasi bidang karir yang baik sekurang-kurangnya meliputi hal-hal


seperti struktur dan kelompok pekerjaan atau jabatan utama, uraian tugas masing-
masing jabatan pekerjaan, kualifikasi tenaga yang diperlukan untuk masing-
masing jabatan pekerjaan, cara-cara dan prosedur penerimaan, kondisi kerja,
kesempatan untuk pengembangan karier, dan fasilitas penunjang.

Dari beberapa jenis layanan informasi tersebut, yang menjadi fokus


penelitian adalah jenis layanan informasi yang membaca bidang belajar. Hal ini
timbul masalah pemilihan jurusan ke perguruan tinggi erat dengan bidang belajar.

d) Teknik-teknik Layanan Informasi di Sekolah


1. Ceramah

Ceramah merupakan metode informasi yang paling sederhana, mudah,


dan murah, dalam arti metode ini dapat dilakukan hampir oleh setiap petugas
bimbingan dan konseling di sekolah.

2. Diskusi

Penyampaian informasi kepada siswa dapat dilakukan melalui diskusi.


Diskusi seperti ini bisa diorganisasikan baik oleh siswa maupun oleh konselor
atau guru. Siswa hendak didorong untuk mendapatkan sebanyak mungkin
informasi yang akan disajikannya, dari tangan yang lebih mengetahuinya.
Konselor sekolah bertindak sebagai pengamat dan sedapat-dapatnya memberi
pengarahan ataupun melengkapi informasi-informasi yang dibahas di dalam
diskusi tersebut.

3. Karyawisata

Karyawisata merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar mengajar


yang sudah dikenal secara meluas, baik oleh masyarakat sekolah dan masyarakat
umum. Penggunaan karyawisata untuk membantu siswa menyusun informasi dan

9
sikap-sikap yang positif, menghendaki siswa berpartisipasi secara penuh baik
dalam bentuk persiapan maupun dalam pelaksanaan berbagai kegiatan dari obyek
yang dikunjungi.

4. Buku Panduan

Buku-buku panduan dapat membantu siswa dalam banyak mendapatkan


informasi yang berguna. Selain itu siswa juga bisa diajak untuk membuat “buku
karier"yang merupakan kumpulan berbagai artikel dan keterangan tentang
pekerjaan / pendidikan dari koran-koran dan media cetak lainnya.

5. Konferensi Karier

Dalam konferensi karir, para narasumber dari kelompok-kelompok


usaha, dinas lembaga pendidikan, dan lain-lain yang undang mengadakan
berbagai aspek program pendidikan dan latihan atau pekerjaan yang diikuti oleh
para siswa.

Berdasarkan teknik layanan informasi yang telah dijelaskan di atas, ada juga
teknik yang dapat digunakan untuk melengkapi teknik yang ada, yaitu teknik
pemberian informasi melalui media dan narasumber. Pertama, media adalah
penyampaian informasi yang bisa dilakukan dengan menggunakan alat peraga, media
gambar, poster, dan media elektronik. Kedua, narasumber adalah cara yang dilakukan
dengan mendatangkan narasumber secara langsung ataupun diundang oleh pihak yang
membutuhkan layanan informasi. Dari beberapa teknik layanan informasi di atas,
maka teknik yang digunakan di sekolah dalam menyelesaikan masalah pemilihan
jurusan ke perguruan tinggi yaitu ceramah, media, dan narasumber. Maka dalam
penelitian ini penulis lebih fokus pada tiga teknik layanan informasi diatas dalam
mengatasi masalah pemilihan jurusan ke perguruan tinggi.

2) Layanan Penempatan dan Penyaluran


a) Pengertian Layanan Penempatan dan Penyaluran
Menurut Hibanna S Rahman, layanan penempatan adalah upaya terencana
dan sistematis untuk menempatkan siswa pada suatu posisi atau tempat yang sesuai
dengan bakat dan kemampuannya. Sementara layanan penyaluran adalah upaya
terencana dan sistematis untuk menyalurkan bakat, minat dan potensi siswa secara
optimal. Layanan penempatan dan penyaluran ini merupakan salah satu bantuan
untuk siswa dalam memasuki jalur studi atau bidang pekerjaan tertentu. Maka dapat

10
diambil kesimpulan bahwa layanan penempatan dan penyaluran siswa pada bakat,
minat, dan potensi yang dimiliki selama selama masih sekolah dan sesudah tamat
dalam mengambil keputusan memasuki alur studi atau pekerjaan tertentu.
b) Tujuan Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran bertujuan agar siswa bisa
menempatkan diri dalam program studi akademik dan lingkup kegiatan non
akademik yang menunjang perkembangannya serta semakin merealisasikan rencana
masa depan. Dengan kata lain, layanan penempatan dan penyaluran agar siswa
mendapatkan tempat yang sesuai untuk pengembangan potensinya.
c) Jenis-Jenis Layanan Penempatan dan Penyaluran
1. Penempatan di dalam Kelas
Menempatkan siswa pada kelas yang sesuai dan tempat duduk yang
pas. Tempat duduk sebaiknya tidak menetap dari awal hingga akhir, melainkan
perlu ada variasinya, yaitu variasi antara kanan dan kiri, depan dan belakang.
2. Penempatan dan Penyaluran dalam Kelompok Belajar
Pembentukan kelompok belajar memiliki dua tujuan pokok yaitu untuk
memberikan kesempatan kepada siswa agar maju sesuai dengan kemampuan
masing- masing dan untuk wadah belajar bersama.
3. Penyaluran pada Kegiatan Ekstra dan Kulikuler
Salah satu ciri menonjol dari kegiatan ekstra dan kulikuler adalah
keanekaragaman kegiatan. Karena Keanekaragaman tersebut, maka perlu ada
pengarahan dalam menentukan kegiatan. Namun dalam kenyataannya ada juga
siswa yang enggan mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut karena merasa tidak
tertarik atau tidak memiliki kemampuan dan ketrampilan yang memadai. Di
sinilah fungsi konselor sekolah untuk turut membangkitkan motivasi dan
kesadaran siswa akan potensi yang dimilikinya.
4. Penempatan Jurusan dan Program Studi
Setiap awal tahun menjelang penjurusan ada sebagian siswa yang
mengalami masalah dalam pilihan, karena itu diperlukan bantuan dalam
penentuan jurusan atau program studi. Pemberian informasi diawali dengan
memberikan informasi pendidikan dan jabatan secara luas. Dengan berbagai
inforamasi tersebut, siswa bisa memahami tujuan, sifat, syarat-syarat yang
diperlukan dan kesempatan untuk melanjutkan studi dan sebagainya.

11
5. Penyaluran Lulusan
Setiap tahun sekolah meluluskan siswa. Pada umumnya mereka
mendambakan bisa melanjutkan pendidikan yang diinginkannya atau sebagian
lagi menginginkan pekerjaan yang sesuai. Maka dari itu perlu adanya layanan
untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi berbagai masalah yang mungkin
terjadi.
Dari beberapa jenis layanan penempatan dan penyaluran tersebut, atas dasar
kebutuahan penulis dalam penelitian, maka yang menjadi fokus penelitian ada 2
yaitu layanan penempatan jurusan dan program studi dan penyaluran lulusan setelah
tamat dari SMA.

d) Teknik-teknik Layanan Penempatan dan Penyaluran


Beberapa hal yang perlu dilakukan pembimbing atau konselor sebelum
melaksanakan layanan penempatan penyaluran adalah:
1. Mengkaji potensi dan kondisi dari subjek layanan (siswa).
2. Mengkaji kondisi lingkungan dari lingkungan paling dekat dan mengacu kepada
permasalahan subjek layanan.
3. Mengkaji kesesuain antara potensi dan kondisi diri siswa dengan kondisi
lingkungannya serta mengidentifikasi permasalahan yang secara dinamis
berkembang pada diri siswa.
4. Mengkaji kondisi dan prospek lingkungan lain mungkin di tempati.
5. Menempatkan subjek ke lingkungan baru.

Guna mengkaji potensi dan kondisi dari subjek seperti disebutkan di atas,
maka kegiatan pertama yang dilakukan yaitu studi dokumentasi terhadap hasil-hasil
aplikasi instrumentasi dan himpunan data. Kedua, observasi terhadap kondisi
jasmaniah, kemampuan berkomunikasi, dan tingkah laku siswa, suasana hubungan
sosioemosional siswa dengan siswa lainnya, dan kondisi fisik lingkungan. Ketiga,
studi terhadap aturan baik tertulis maupun yang tidak tertulis siapa diberlakukan.
Keempat, studi kondisi lingkungan dan kondisi bagi perkembangan siswa.

3) Layanan Konseling Individu


a) Pengertian Layanan Konseling Individu

Konseling Individu adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara


pribadi dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang konseli. Layanan

12
konseling individu adalah bantuan yang diberikan oleh konselor kepada seorang
siswa (konseli) dengan tujuan berkembangnya potensi siswa, mampu mengatasi
masalah sendiri, dan dapat menyesuaikan diri secara positif.

Layanan konseling individu juga berarti layanan bimbingan dan konseling


yang memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung tatap muka dengan guru
bimbingan dan konseling dalam pengentasan masalahnya. Masalah-masalah yang
dipecahkan melalui teknik konseling ini adalah masalah-masalah yang bersifat
pribadi siswa.

Melalui layanan konseling individu, siswa (konseli) akan memahami


kondisi dirinya sendiri, lingkungannya, permasalahan yang dialami, kekuatan dan
kelemahan dirinya, juga kemungkinan upaya untuk mengatasi masalahnya. Dari
penjelasan di atas maka layanan konseling individu adalah bantuan yang diberikan
oleh guru bimbingan dan konseling kepada siswa secara tatap muka dalam rangka
pengentasan masalah sehingga dapat menyesuaikan diri secara mandiri dan positif.

b) Tujuan Layanan Konseling Individu

Tujuan layanan konseling individu adalah agar siswa memahami kondisi


dirinya sendiri, lingkungannya, permasalahan yang dialami, kekuatan dan
kelemahan dirinya sehingga mampu mengatasinya. Secara lebih khusus, tujuan
layanan konseling individu adalah merujuk kepada fungsi-fungsi bimbingan dan
konseling yaitu: Pertama, merujuk kepada fungsi pemahaman, maka tujuan layanan
konseling individu adalah agar konseli memahami seluk-beluk yang dialaminya
secara mendalam dan komprehensif, positif dan dinamis. Kedua, merujuk kepada
fungsi pengentasan, maka layanan konseling individu untuk mengentaskan konseli
dari masalah yang dihadapinya. Ketiga, dilihat dari fungsi pengembangan dan
pemeliharaan, tujuan layanan konseling individu adalah untuk mengembangkan
potensi-potensi individu dan unsur-unsur positif yang ada pada diri konseli.

c) Teknik- teknik Layanan Konseling Individu


1. Teknik Direktif

Pendekatan direktif artinya konseling yang dilakukan secara langsung.


Dalam konseling direktif, konseli bersfat pasif sedangkan konselor bersiat aktif.
Dengan demikian inisiatif dan peranan utama pemecahan masalah lebih banyak

13
dilakukan konselor. Konseli bersifat menerima perlakuan dan keputusan yang
diberikan oleh konselor.

Konseling direktif sering disebut konseling beraliran behavioristik ,


yaitu layanan konseling yang berorientasi pada pengubahan tingkah laku
langsung. Upaya pemcahan masalah didasarkan pada hasil diagnosa yang pada
umumnya berbentuk kegiatan yang langsung ditunjukan pada pengubahan
tingkah laku konseli.

2. Teknik Non-direktif

Konseling non-direktif dikembangkan berdasarkan client-centered


(konseling yang tersimpan pada konseli atau siswa). Melalui pendekatan ini
konseli diberi kesempatan untuk mengungkapkan permasalahan, perasaan dan
pikirannya secara bebas. Dalam praktik konseling non-direktif, guru bimbingan
dan konseling hanya menampung pembicaraan, dan yang berperan adalah siswa.
Siswa bebas berbicara sedangkan guru bimbingan dan konseling menampung
dan mengarahkan. Suasana seperti itu akan memungkinkan konseli untuk
memecahkan sendiri masalahnya.

3. Teknik Eklektif

Penggabungan kedua metode konseling disebut metode eklektif


(eklektif conseling). Penerapan metode konseling ini dalam keadaan tertentu
konselor menasehati dan mengarahkan siswa sesuai dengan masalahnya, dan
dalam keadaan yang lain konselor memberikan kebebasan kepada siswa untuk
berbicara sedangkan guru bimbingan dan konseling mengarahkan saja.

14
1. Tinjauan Tentang Masalah Pilihan Jurusan
a. Pengertian Problem Pilihan Jurusan

Problem adalah masalah atau persoalan. Masalah adalah suatu hal yang harus
dipecahkan atau suatu yang sulit yang harus segera dipecahkan atau suatu yang sulit
yang harus segera dipecahkan. Pemilihan adalah proses, cara, pebuatan memilih.
Menurut Robbins, pemilihan adalah pengambilan keputusan yang merupakan suatu
proses dimana seseorang menjatuhkan pilihannya dari beberapa alternatif pilihan yang
ada.

Jurusan adalah satu seri materi yang sudah ditentukan secara sistematis sesuai
dengan bidangnya. Penjurusan siswa ke pendidikan yang lebih tinggi tidak saja
ditentukan oleh kemampuan akademik tetapi harus didukung faktor minat, karena
karakteristik suatu ilmu menurut karakteristik yang sama dari yang mempelajarinya.
Minat yang tinggi akan suatu jurusan akan mempengaruhi seseorang dalam kegiatan
belajarnya. Dengan demikian, siswa yang mempelajarinya suatu ilmu yang sesuai dengan
karakteristiknya (minat terhadap suatu ilmu) akan merasa senang ketika mempelajarinya
ilmu tersebut.

Berdasarkan penjelasan tersebut, problem pemilihan jurusan disini adalah


sesuatu yang dialami siswa terkait dengan memilih jurusan agar nantinya dapat sesuai
dengan bidangnya yaitu bakat, minat, dan kemampuan yang dimiliki.

b. Macam-Macam Problem Pilihan Jurusan ke Perguruan Tinggi

Adapun macam-macam masalah yang akan dirasakan oleh siswa bila salah
dalam memilih jurusan, yaitu:

1) Masalah Psikologis

Masalah Psikologis adalah masalah yang timbul dari dalam diri. Hal hal ini
dikarenakan siswa tidak yakin dengan minat, bakat, dan kemapuan yang dimiliki.
Apabila jurusan yang dipilih bukan keinginan dari diri sendiri, tapi desakan dari
orang tua, maka menjadi dampak psikologis bagi siswa kedepannya setelah masuk
ke perguruan tinggi. Demikian juga dengan pemilihan jurusan berdasarkan saran
teman dan trend juga akan berdampak psikologis pada siswa, yakni menurunnya
semangat pada diri siswa nantinya setelah diterima ke jurusan yang telah dipilih.

15
2) Masalah Akademis

Masalah akademis adalah masalah yang timbul karena prestasi yang tidak
maksimal. Kalau nantinya siswa salah mengambil jurusan ditakutkan akan
mengalami kesulitan memahami materi, kesulitan memecahkan masalah, ketidak
mampuan untuk mandiri dan belajar, dan rendahnya akademik saat belajar di
perguruan tinggi.

3) Masalah Rasional

Siswa tidak merasa nyaman dan tidak percaya diri dengan jurusan yang
akan diambilnya. Siswa merasa tidak mampu untuk menguasai materi pelajaran
sehingga takut hasilnya tidak bisa memuaskan. Siswa juga nanti akan merasa minder
karena merasa dirinya tidak mampu dalam hal akademik.

16
BAB III
RANCANGAN PROGRAM KEGIATAN MAGANG

3.1 Keadaan Umum SMA Semen Gresik

Lokasi SMA Semen Gresik berada di tengah kota Gresik sehingga akses untuk
menuju sekolah sangat mudah. Peraturan di sekolah adalah masuk pukul 07:00 WIB dan
memakai sepatu berwarna hitam pada hari senin sampai kamis, dan sepatu bebas pada hari
jumat. Siswa melakukan pagi yang berkarakter, yaitu dengan cara mencium tangan guru-guru
yang ada di kanopi sekolah setiap hari. Sebelum pelajaran dimulai siswa yang datang
terlambat diambil kunci sepeda motor sebagai bentuk hukuman (punishment) oleh guru BK
bagian dari mentaati tata tertib sekolah.
Tempat magang berada di kantor BK SMA Semen Gresik, keadaan ruangannya
sangat bersih dan nyaman. BK memiliki 2 guru, yang masing-masing memegang kelas X-XI
(sepuluh-sebelas), dan kelas XII (dua belas). Guru BK menangani siswa yang bermasalah
dengan akademisnya dan pelanggaran siswa. Selain itu BK juga menjadi tempat curhatan
seluruh siswa, memberikan motivasi, sehingga setiap harinya ramai dikunjungi siswa.
Bagi siswa kelas XII (dua belas) kehadiran BK sangatlah membantu, baik pendaftaran
ke perguruan tinggi negeri atau swasta, hingga proses finalisasinya. Banyak siswa yang
meminta bimbingan untuk pemilihan jurusan di perguruan tinggi negeri atau swasta.

3.2 Profil SMA Semen Gresik


3.5.1 Profil SMA Semen Gresik

SMA Semen Gresik berdiri pada tahun 1964, yang diresmikan oleh direktur PT.
Semen Gresik bapak R. Sardjoe Ismoenandar pada tanggal 7 Agustus 1964. Diawal
berdirinya SMA Semen Gresik hanya ada dua pilihan program studi yaitu, Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Gedung yang digunakan
saat ini dahulunya diberbagi dengan SMP Semen Gresik. Proses belajar mengajar
dibagi menjadi dua, yaitu pagi gedung digunakan untuk SMP, sedangkan SMA pada
sore harinya.

Diawal beroperasinya SMA Semen Gresik pada tahun 1977 hanya ada sembilan
kelas dimana terbagi rata 3 tiga kelas di tiap tingkatan mulai dari sepuluh (X) sampai
dua belas (XII). Kemudian pada tahun 1993 SMA Semen Gresik menempati gedung
utama seiring dengan SMP Semen Gresik berpindah ke gedung yang baru. Peningkatan

17
jumlah rombel kelas dari sembilan kelas menjadi dua puluh tujuh kelas pada tahun
1999.

Karakter yang dikembangkan SMA Semen Gresik yaitu ada delaan belas
karakter, diantaranya yang lebih diutamakan adalah disiplin, jujur, dan kewirausahaan.
Seiring dengan perkembangan dari waktu ke waktu, pada tahun 2004 SMA Semen
Gresik memulai mempelopori sekolah Adiwiyata yang bergerak dibidang lingkungan.
Hanya memerlukan waktu satu tahun, pada tahun 2004 SMA Semen Gresik mendapat
juara pertama Adiwiyata tingkat kabupaten, kemudian pada tahun 2005 mendapat juara
pertama Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Timur, dan pada tahun 2006 mendapat juara
pertama Adiwiyata tingkat Nasional.

3.5.2 Visi SMA Semen Gresik

Adapun misi dari SMA Semen Gresik, yaitu : Mewujudkan kemandirian siswa,
diatas kemandirian rata-rata.

3.5.3 Misi SMA Semen Gresik


Adapun misi dari SMA Semen Gresik, yaitu :

1. Meningkatkan life skill berdasarkan prinsip kemandirian yang bertanggung jawab.


2. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas, yang berorientasi pada
mastery learning.
3.5.4 Strategi SMA Semen Gresik
Adapun strategi dari SMA Semen Gresik, yaitu :

1. Menerapkan kompetensi ambang, berupa kriteria minimal dan esensial yang harus
dicapai oleh guru dan siswa.
2. Mengusahakan terwujudnya kompetensi pembeda, yaitu kriteria yang lebih
prestatif diatas kriteria minimal dan esensial.
3. Menetapkan tolak ukur prestasi atau mutu.
4. Menggali potensi tentang konsep diri dengan mengkaji ulang kekurangan dan
kelebihan, memamfaatkan umpan balik, bertanggung jawab secara pribadi dan
berani mengambil resiko yang dapat diperhitungkan.

Menjadikan SMA Semen Gresik sebagai organisasi pembelajar, yang mampu


beradaptasi dengan belajar dari pengalaman, dalam rangka memamfaatkan kesempatan
baru, bekerja sama dengan lembaga yang kompeten dibidangnya.

18
3.5.5 Semboyan SMA Semen Gresik

Adapun semboyan dari SMA Semen Gresik, yaitu : Belajar itu ibadah, berprestasi
itu indah

3.3 Data Siswa SMA Semen Gresik


Gambar 1. Data siswa SMA Semen Gresik tahun ajaran 2017-2018 :
No Kelas Jumlah Rombel Jumlah Siswa Keterangan
1 X 5 110 Program Studi : IPA dan
2 XI 5 115 IPS
3 XII 8 170
Jumlah 18 395

19
3.4 Struktur Organisasi SMA Semen Gresik
Gambar 2. Struktur Organisasi SMA Semen Gresik

1 2

3 4

5 6 7

8 12 17

9 13 18

10 14 19

11 15

16

20

21

Keterangan :
1. Kepala Sekolah 11. Pengembangan Sekolah
2. Komite Sekolah 12. Pembina OSIS
3. Konselor 13. Pembina UKS
4. Tata Usaha 14. Pembina Ketertiban
5. Wk. Ur. Kurikulum 15. Pembina Koperasi
6. Wk. Ur. Kesiswaan 16. Pembina Ekstrakurikuler
7. Wk. Ur. Sarpras 17. PKTL
8. Wali Kelas 18. Tim Adiwiyata
9. Petugas Perpustakaan 19. Takmir Masjid Al- Qolam
10. Petugas Laboratorium 20. Guru
21. Siswa

20
3.5 Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling SMA Semen Gresik
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai
bagian internal dari kurikulum sekolah atau madrasah. Kegiatan pengembangan diri
merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial,
kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler. Disamping itu,
untuk satuan pendidikan kejujuran, kegiatan pengembangan diri, khususnya pelayanan
konseling ditunjukan guna pengembangan kreatifitas dan karir. Untuk satuan pendidikan
khusus, pelayanan konseling menekankan peningkatan kecakapan hidup sesuai dengan
kebutuhan khusus peserta didik.
Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan konseling difasilitasi atau
dilaksanakan oleh konselor, dan kegiatan ekstra kurikuler dapat dibina oleh konselor, guru
dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangannya.
Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling dan kegiatan
ekstra kurikuler dapat mengembangkan kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari
hari peserta didik.
Berikut nama pengajar Bimbingan dan Konseling SMA Semen Gresik.

Gambar 4. Tenaga pengajar Bimbingan dan Konseling SMA Semen Gresik :


No Tenaga Pengajar Bimbingan Konseling Keterangan
1 Nama Drs. Achmad Faikul Yakin
Alamat Jl. Taman Enggano Daalam 4 no. 24,
GKB
Usia 54 tahun (1964)
Pendidikan Bimbingan Konseling
Lama mengajar 27 tahun

Nama Drs. Alief Subagio


Jl. Kerang, gg.7 no.18, Tepen baru,
Alamat
Sukomulyo
2
Usia 54 tahun (1963)
Pendidikan Bimbingan Konseling
Lama mengajar 26 tahun

21
Berikut struktur organisasi Bimbingan Konseling SMA Semen Gresik :
Gambar 5. Struktur Organisasi Bimbingan Konseling SMA Semen Gresik :

KEPALA DINAS PENDIDIKAN

PENGAWAS SEKOLAH

KOMITE SEKOLAH/INSTANSI LAIN KEPALA SEKOLAH


DRS. SUUD SUAIDI

WAKASEK TATA USAHA

WALI KELAS X, XI DAN XII KOORDINATOR BK:


GURU MATA PELAJARAN / DRS. ACH. FAIKUL YAKIN
PRAKTIK GURU BK:
1. DRS. ALIEF SUBAGIO

PESERTA DIDIK / SISWA-SISWI

3.5.1 Strategi Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling SMA Semen Gresik


Menghadapi tuntutan kaehidupan yang selalu berkembang dengan nilai-nilai
yang bergeser menjadikan pesera didik (siswa) sebagai anak bangsa memiliki masalah
dan persoalanna sendiri. Di sekolah siswa dituntut untuk dapat berkembang dengan
optimal, perkembangan yang diharapkan adalah perkembangan utuh kompetensi yang
dimiliki. Melihat hal tersebut bimbingan dan konseling sebagai salah satu bagian di
sekolah yang turut mengoptimalkan kompetensi yang ada pada siswa tersebut harus
memiliki program dan strategi baru. Program dan strategi dimaksud harus dapat
membantu siswa untuk dapat berkembang dan mandiri. Untuk itu kebutuhan haruslah
datang dari siswa yang diawali dengan needs assessment.

22
A. Need Assessment
Needs sama dengan kebutuhan yang berarti ketidaksesuaian antara apa
yang ada dan seharusnya ada ( Posavac& Carey, 1997 ). Ketidaksesuaian ada
diantara keadaan aktual dan (a) cita-cita, (b) norma, (c) minimum, (d) keadaan
yang diinginkan atau (e) keadaan ang diharapkan ( Roth, 1990 ).
Assessment adalah alat untuk memperoleh informasi dalam membuat
keputusan tentang individu, kelompok, program atau proses. Tujuan assessment
meliputi kemampuan, prestasi, variabel kepribadian, kompetensi, sikap,
prioritas/pilihan, minat, nilai, demografis, dan kerakteristik lainnya.
Needs Assessment adalah kebutuhan yang diperoleh dengan menggunakan
alat dan indikator yang terstandar untuk dapat merancang kegiatan atau tindakan
yang akan diambil.
Needs Assessment yang mendasari semua pekerjaan konselor sekolah
adalah komitmen untuk memenuhi kebutuhan siswa. Bagi Myrick (1990), bahwa
tujuan sederhana dari sebuah evaluasi adalah :
1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa
2. Mengidentifikasi apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut
3. Menentukan perbedaan, jika ada interfensi konselor.
Berdasarkan hasil dari Needs Assessmentini disusun komponen program
bimbingan dan konseling.
B. Komponen Program
Berikut diuraikan komponen program sistem managemen program
layanan bimbingan dan konseling.
1. Kesepakatan Manajemen
Kesepakatan manajemen atas program bimbingan dan konseling
sekolah diperlukan untuk menjamin implementasi program dan strategi
peluncuran dalam memenuhi kebutuhan siswa dapat dilakuka secara efektif.
Kesepakatan ini menyangkut pula proses meyakinkan dan mengembangkan
komitmen semua pihak di lingkungan sekolah bahwa program bimbingan dan
konseling sebagai bagian terpadu dari keseluruhan program sekolah.

23
2. Keterlibatan Stakeholder
Komite sekolah sebagai reprentasi masyarakat atau stakeholder
memerlukan penyadaran dan pemahaman akan keberadaan dan pentingnya
layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
3. Manajemen dan Penggunaan Data
Program bimbingan dan konseling komprehensif didukung oleh
data.Penggunaan data di dalam layanan bimbingan dan konseling
akanmenjamin setiap siswa memperoleh manfaat dari layanan bimbingan dan
konseling. Konselor harus menunjukan bahwa setiap aktifitas
diimplementasikan sebagai bagian dari keutuhan program bimbingan dan
konseling yang didasarkan atas analisis cermat terhadap kebutuhan, prestasi,
dan data terkait siswa lainnya. Data yang diperoleh dan digunakan perlu
diadministrasikan dengan baik dan cermat.Manajemen data dilakukan secara
manual maupun komputer.
Dalam era teknologi informasi, manajemen data siswa dilakukan secara
komputer.Database siswa perlu dibangun dan dikembangkan agar
perkembangan setiap siswa dapat dengan mudah dimonitor. Penggunaan data
siswa dan lingkungan sekolah yang tertata dan dikelola dengan baik untuk
kepentingan memonitor kemajuan siswa, akan menjamin seluruh siswa
menerima apa yang mereka perlukan untuk keberhasilan sekolah. Konselor
harus cermat dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data.
Kemajuan perkembangan siswa dimonitor dari : prestasi belajar, data yang
terkait dengan prestasi belajar, dan data tingkat penguasaan tugas-tugas
perkembangan atau kompetensi.
4. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan (action plans) diperlukan untuk menjamin
peluncuran program bimbingan dan konseling dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien. Rencana kegiatan adalah uraian detil daro program yang
menggambarkan struktur isi program, baik kegiatan sekolah maupun luar
sekolah, untuk memfasilitasi siswa mencapai tugas perkembangan atau
kompetensi.
5. Pengaturan Waktu
Berapa banyak waktu yang diperlukan untuk melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling dalam setiap komponen program perlu dirancang

24
dengan cermat. Paerencanaan waktu ini didasarkan kepada isi program dan
dukungan manajemen yang harus dilakukan oleh konselor. Porsi waktu untuk
peluncuran masing-masing komponen program disesuaikan dengan kalender
pendidikan sekolah. Dalam konteks kurikulum berbasis kompetensi dan
bimbingan dan konseling perkembangan, perlu ditetapkan waktu secara
terjadwal untuk layanan bimbingan dan konseling klasikal.
6. Kalender Kegiatan
Program bimbingan dan konseling sekolah yang telah dituangkan
kedalam rencana kegiatan perlu dijadwalkan kedalam bentuk kalender
kegiatan.Kalender kegiatan mencangkup kalender tahunan, semesteran,
bulanan, dan mingguan (program kegiatan BK tahun pelajaran 2012/2013
kelas X, XI dan XII terlampir).
7. Jadwal Kegiatan
Program bimbingan dapat dilaksanakan dalam bentuk (a) kontak
langsung, dan (b) tanpa kontak langsung dengan siswa.Untuk kegiatan kontak
langsung yang dilakukan secara klasikal di kelas (layanan dasar) perlu
dialokasikan waktu terjadwal 1-2 jam pelajaran per-kelas per-
minggu.Mengenai jadwal kegiatan bimbingan, dewasa ini sudah mendapat
legalitas pemerintahan, yaitu dengan terbitnya Peraturan Menteri Diknas
No.81A Tahun 2013.Dalam srtuktur kurikulum yang termaksud dalam Permen
tersebut.Tercantum materi pengembangan diri selama 2 jam/minggu, yang
berlaku bagi semua satuan pendidikan dasar dan menengah.
Dalam implementasinya, pengembangan diri dilakukan oleh konselor
sementara kegiatan langsung yang dilakukan secara individual dan kelompok
dapat dilakukan di ruang bimbingan, dengan menggunakan jadwal di luar jam
pelajaran. Adapun kegiatan bimbingan tanpa kontak langsung dengan siswa
dapat dilaksanakan melalui tulisan (seperti buku-buku, brosur, atau majalah
dinding), kunjungan rumah (home visit), konferensi kasus (case conference),
dan alih tangan (referal ).
8. Anggaran
Untuk menunjang kelancaran kegiatan layanan bimbingan dan
konseling di sekolah tercantum dalam RAPBS, termasuk kegiatan pendukung
(home visit, workshop, seminar, bimtek, MGBK, organisasi profesi sejenis,
dll) untuk peningkatan layanan bimbingan dan konseling.Dalam hal keperluan

25
alat-alat, sepenuhnya ditanggulangi oleh sekolah dan pada kemampuan
anggaran sekolah, dengan memperhatikan standar layak.
9. Penyiapan Fasilitas
Ruang Bimbingan Konseling yang dibutuhkan disesuaikan dengan
kondisi setempat namun untuk keperluan itu perlu di programkan sebelum
tahun ajaran berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar pelayanan Bimbingan dan
Konseling dapat berjalan dengn lancar dan selalu melakukan koordinasi
dengan kepala sekolah, para guru BK atau Konselor, wali kelas dan guru mata
pelajaran, sehingga benar-benar sesuai dengan kebutuhan dn didasrkan pad
kemampuan sekolah dan kondisinya. Sebagai gambaran keperluan fasilitas
ruang Bimbingan Konseling antara lain sebagai berikut :
a) Perlengkapan kerja: meja dan kursi kerja, meja dan kursi tamu, lemari, rak
buku, lemari file, filing cabinet, papan data, dsb.
b) Berbentuk format-format antara lain : isian peta siswa, pedoman
observasi, angket siswa dan orang tua, angket penjurusan, format laporan
absensi, dsb.
c) Alat penyimpanan data berbentuk : map administrasi siswa, agenda
kegiatan, catatan konsultasi, catatan konseling, dsb.
d) Perlengkapan teknis berbentuk : Buku pedoman, buku sumber, (pribadi,
sosial, belajar, karier, pendidikan), alat tulis, ICT, dsb.
e) Ruang bimbingan diusahakan memenuhi standar layanan bimbingan
konseling, yang terdiri dari ruang konsultasi, ruang administrasi, ruang
penyimpanan file, ruang konseling, ruang bimbingan kelompok/diskusi,
dsb.
Kenyamanan ruangan itu merupakan modal utama bagi kesuksesan
pelayanan yang terselenggara.

26
C. Personalia
Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dibawah tanggung jawab
Kepala Sekolah dan seluruh staf. Koordinator bimbingan dan konseling
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling secara
operasional. Personel lain yang mencakup Wakil Kepala Sekolah, Guru
Pembimbing (konselor), guru bidang studi, dan wali kelas memiliki peran dan
tugas masing-masing dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling.
Secara rinci deskripsi tugas dan tanggung jawab masing-masing personel, serta
organisasi bimbingan dan konseling di sekolah adalah :
1. Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh,
khususnya pelayanan bimbingan pengajaran, latihan, bimbingan dan
konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis.
a) Mengkoordinir segenap kegiatan yang di programkan dan berlangsung
disekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan dan bimbingan dan
konseling merupakan suatu kesatuan yangh terpadu, harmonis dan
dinamis.
b) Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi
terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan
efisien.
c) Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan program, penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan
bimbingan konseling.
d) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah kepada Dinas Pendidikan yang menjadi atasannya.
e) Menyediakan fasilitas, kesempatan dan dukungan dalam kegiatan
kepengawasan yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah Bidang BK.
2. Wakil Kepala Sekolah
Sebagai pembantu kepala sekolah, wakil kepala sekolah membantu
kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah.
Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam hal :
a) Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
kepada semua personil sekolah.

27
b) Pelaksanaan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling.
c) Melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap minimal 75 siswa,
bagi wakil kepala sekolah yang berlatar belakang bimbingan konseling.
3. Koordinator Bimbingan dan Konseling
a) Mongkoordinasikan para Guru BK atau Konselor dalam :
a. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada
segenap warga sekolah (siswa, guru dan personil sekolah lainnya),
orang tua.
b. Menyusun program kegiatan bimbingan dan konseling (program
satuan layanan dan kegiatan pendukung, agenda mingguan, laporan
bulanan, program semesteran dan tahunan).
c. Melaksanakan program bimbingan dan konseling
d. Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling
e. Menilai hasil pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan
konseling.
f. Menganalisis hasil penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling.
b) Memberikan tindak lanjut terhadap analisis hasil penilaian bimbingan
dan konseling
c) Mengusulkan kepada kepala sekolah dan mengusahakan bagi
terpenuhinya tenaga, sarana dan prasarana, alat dan perlengkapan
pelayanan bimbingan dan konseling.
d) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling kepada kepala sekolah.
e) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepengawasan oleh Pengawas
Sekolah Bidang BK.
f) Mengatur keikutsertaan guru Bimbingan Konseling dalam kegiatan
MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan Konseling)
4. Guru BK atau Konselor
Sebagai pelaksana utama, tanaga inti dan ahli, Guru BK bertugas :
a. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
b. Merencanakan program bimbingan dan konseling (terutama program-
program satuan layanan dan satuan kegiatan pendukung) untuk satuan-

28
satuan waktu tertentu. Program-program tersebut dikemas dalam agenda
harian, agenda mingguan, program semesteran, dan tahunan.
c. Melaksanakan segenap program satuan layanan bimbingan dan
konseling.
d. Melaksanakan segenap program satuan kegiatan pendukung bimbingan
dan konseling.
e. Menilai proses dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling.
f. Menganalisis hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung bimbingan
dan konseling.
g. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling.
h. Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegiatan pendukung
bimbingan dan konseling yang dilaksanakannya.
i. Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan
bimbingan dan konseling secara menyeluruh kepada koordinator BK
serta kepala sekolah.
j. Mempersiapkan diri, menerima dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan
kepengawasan oleh pengawas sekolah bidang BK.
k. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan MG
5. Wali Kelas
a) Membantu guru BK atau Konselor melaksanakan layanan yang menjadi
tanggung jawabnya.
b) Membantu memberikan kesempatan dan memudahkan bagi siswa,
khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti
layanan bimbingan.
c) Memberikan informasi tentang siswa dikelasnya untuk memperoleh
pelayanan bimbingan dari guru BK atau Konselor.
d) Ikut serta dalam konferensi kasus.
6. Guru Mata Pelajaran / Praktik
Sebagai tenaga ahli pengajaran dan / atau praktik dalam mata pelajaran
atau program latihan tertentu, dan sebagai personil yang sehari-hari langsung
berhubungan dengan siswa, peranan guru mata pelajaran dan guru praktik
dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah :

29
a) Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan kepada siswa
b) Bekerja sama dengan guru BK atau Konselor mengidentifikasi siswa yang
memerlukan bimbingan (observasi).
c) Mengalih tugaskan siswa yang memerlukan bimbingan kepada guru BK
atau Konselor.
d) Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan (program perbaikan
dan program pegayaan).
e) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan
bimbingan dari guru BK atau Konselor.
f) Ikut serta dalam program layanan bimbingan (misalnya konferensi kasus).
g) Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka
penilaian layanan bimbingan.
7. Staf administrasi/Tata Usaha.
a) Membantu guru BK dan koordinator dalam mengadministrasikan
seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
b) Membantu mempersiapkan seluruh kegiatan-kegiatan bimbingan dan
konseling.
c) Membantu menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan
bimbingan dan konseling.

30
3.5.2 Pola Penanganan Siswa Bermasalah
Pembinaan siswa dilaksanakan oleh seluruh unsur pendidikan di sekolah, orang
tua,masyarakat dan pemerintah. Pola tindakan terhadap siswa bermasalah di sekolah
adalah sebagai berikut:
1. Seorang siswa yang melanggar tata tertib dapat ditindak oleh guru piket, wali
kelas, dan petugas lain, bahkan oleh kepala sekolah. Tindakan tersebut
diinformasikan kepada wali yang bersangkutan.
2. Guru BK atau Konselor berperan dalam mengetahui dan mencari penyebab apa
yang melatar belakangi sikap dan tindakan siswa tersebut. Dalam hal ini guru BK
atau Konselor bertugas membantu menangani masalah siswa tersebut dengan
meneliti latar belakang tindakan siswa melalui serangkaian wawancara dan
informasi dari sejumlah data, setelah walikelas merekomendasikannya.

Gambar 6. Mekanisme Penanganan Siswa Bermasalah Di Sekolah

KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH TENAGA AHLI /INSTANSI LAIN

WAKIL KEPALA SEKOLAH

GURU PEMBINA WALI KELAS GURU BK/KONSELOR


GURU MATA PELAJARAN
GURU PIKET

SISWA

3.5.3 Pembagian Siswa Asuh dan Beban Tugas.


Pada dasarnya seluruh peserta didik yang ada di sekolah menjadi siswa semua
guru BK atau Konselor sekolah termasuk kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang
berasal dari guru BK.
Pembagian ini diatur dengan pertimbangan pemerataan, kemudahan dan
keefektifan pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling yang berpedoman kepada
SK Mendikbud No. 025/O/1995 tentang Petunjuk Teknis Ketantuan Pelaksanaan

31
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, Peraturan Pemerintah no.74 tahun 2008
tentang Guru, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi
Birokrasi no. 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dan
Permendiknas no.39 tahun 2009 tentang beban kerja guru dan pengawas satuan
pendidikan, bahwa seorang guru BK atau Konselor diberikan beban tugas sekurang-
kurangnya 150 orang.
Beban tugas guru BK atau Konselor pada dasarnya setara dengan beban tugas
guru-guru mata pelajaran yang minimal mengajar 24 jam pembelajaran. Jika setiap kali
kegiatan mengajar diperlukan waktu 2 jam tatap muka, maka seorang guru mata
pelajaran wajib melakukan kegiatan mengajar sejumlah 12 kali/minggu. Demikian pula
seorang guru BK atau Konselor dengan rasio 150 orang/24 jam pembelajaran,
perhitungannya satu kali pelayanan ekuivalen 2 jam pembelajaran (Panduan
Pengembangan Diri, 2006).
Pelayanan Konseling di luar jam pembelajaran maksimum 50%. Sebagai contoh
untuk mendapatkan 24 jam pembelajaran dari 150 orang siswa asuh dapat melakukan
konseling individu/perorangan sejumlah 12 orang/minggu artinya hal tersebut sudah
bernilai 24 jam pembelajaran.

Gambar 7. Mekanisme Kerja Pelayanan Bimbingan dan Konseling.

GURU MATA BIMBINGAN DAN KEPALA


WALI KELAS
PELAJARAN KONSELING SEKOLAH
1 2 3 4
Nilai siswa Himpunan Nilai Himpunan Data Pengadaan
sarana
1. Kognitif 1. Buku data/ peta siswa. (wakasek
2. Psikomotor 2. Prediksi keberhasilan sarpras)
3. Afektif kognisi.
3. Hasil psikotes
4. Hasil Konseling
Individu.
Menemukan kasus/ Menerima Aplikasi instrumentasi Mengetahui
permasalahan siswa informasi kasus/ bimbingan. dan
1). Di dalam kelas permasalahan 1. Tes (IQ, bakat, menyetujui.
 Kehadiran siswa, diinventaris kreatifitas, kepribadian)

32
mengikuti dan ditangani/ di 2. Non tes/ angket, dll.
pelajaran. selesaikan. 1.
 Sikap menolak/
tidak tertarik (mis
sering mengantuk,
pasif, keluar masuk
kelas, mengganggu
KBM,dsb).
2). Diluar kelas
 Hubungan dengan
teman sebaya:
konflik/
perkelahian, dsb).
Catatan: Bersama guru Catatan:

1). Anekdot/ kejadian BK/Konselor 1. Agenda harian kegiatan


menemui OT (L. Konseling individu/
2). Siswa yang memer
siswa mengamati afeksi siswa)
lukan remedial.
1. Hadir di sekolah (satuan layanan untuk
untuk keperluan kunjungan rumah,
konsultasi. konferensi kasus, alih
2. Kunjungan tangan kasus)
Rumah 2. Laporan Konseling.
3. Konferensi 3. Laporan Bulanan dan
Kasus. semesteran (program BK
semesteran, rekapitulasi
presensi kehadiran,
konseling konsultasi OT/
layanan dan kegiatan
pendukung.
4. Laporan Tahunan
(program bimbingan dan
konseling).

33
Keterangan:

Alur Mekanisme kerja pelayanan BK (No.1 → 2 → 3 → 4). Alur Kinerja pelayanan


Bimbingan dan Konseling, sifatnya fleksibel menyesuaikan dengan kondisi dan situasi di
sekolah, meskipun ada berbagai pertimbangan karakteristik peserta didik/ siswa maupun
personil sekolah lainnya dan spesifikasi sekolah ( misal sekolah unggulan, pendamping
unggulan dan reguler).

Pola pelayanan dalam mekanisme kerja Bimbingan dan Konseling yang terdiri dari
bidang-bidang: Pengembangan kehidupan pribadi, pengembangan kehidupan sosial,
pengembangan kemampuan belajar dan pengembangan karir serta layanan orientasi,
informasi, pembelajaran/penguasaan konten, penempatan dan penyaluran, konseling individu,
konseling kelompok, bimbingan kelompok. Layanan konsultasi, mediasi dan kegiatan
pendukung: aplikasi instrumentasi, himpunan data, kunjungan rumah, konferensi kasus, alih
tangan kasus dan tampilan kepustakaan.

Pelayanan dibedakan 4 jenis kegiatan sebagai berikut:

1. Di dalam ruangan Bimbingan dan Konseling sifat layanan individual adalah:


a) Layanan untuk Konseling Individual
b) Menemui orang tau siswa, walikelas, guru mata pelajaran, instansi terkait.
c) Layanan Konseling Kelompok dan kegiatan pendukung konferensi kasus ( di
ruangan yang tersedia untuk pertemuan kecil).
2. Di dalam ruangan Bimbingan dan Konseling, sifat administrasi adalah:
a) Melaksanakan aplikasi instrumentasi Bimbingan dan Himpunan data.
b) Melaksanakan Evaluasi / pelaporan kegiatan harian dan/atau mingguan, konseling
individu dll) dan
c) Melaksanakan MGBK sekolah setiap akhir bulan
3. Didalam kelas, memberikan materi pelayanan Bimbingan dan Konseling, disertai
pengembangan materi pelayanan BK.
4. Di luar sekolah, sifatnya sebagai kegiatan pendukung yaitu:
a) Melaksanakan kunjungan rumah dan alih tangan kasus/rujukan ke instansi terkait.
b) Melaksanakan kegiatan MGBK tingkat kota, wilayah, propinsi dan kegiatan lain-
lainnya.

34
3.6 Pemilihan dan penentuan program

Pada laporan magang ini, rencana kegiatan yang disusun dan ajukan ke SMA Semen
Gresik, sebagai berikut :

3.6.1. Metode Magang


Metode yang digunakan dalam magang ini dibagi ke dalam beberapa rangkaian
kegiatan, yaitu :
a. Orientasi
Orientasi bertujuan untuk mengenal, mengetahui, dan mempelajari kegiatan
yang terdapat pada instansi tempat magang.
b. Observasi Pokok Bahasan
Observasi atau pengamatan terhadap pokok bahasan ini bertujuan agar
mahasiswa dapat melihat dan menemukan suatu permasalahan yang terdapat pada
bagian atau fokus yang diteliti selama magang sesuai dengan disiplin ilmu yang
dimiliki.
c. Bidang Pengamatan
Bidang-bidang yang menjadi pengamatan atau observasi dalam kegiatan ini
adalah :
 Sumber Daya Manusia.
 Metode yang digunakan (Konseling Individu).
 Selanjutnya data yang didapat akan diolah menjadi laporan magang sesuai
dengan tugas khusus (Pokok Bahasan).
d. Konsultasi dan Diskusi
Konsultasi ini dapat dilakukan dengan dosen pembimbing dan pembimbing
dilapangan. Sedangkan diskusi dapat dilakukan dengan para rekan-rekan sesama
peserta magang. Kegiatan ini akan memberikan masukan yang bermamfaat dalam
menyelesaikan dan menyempurnakan laporan magang.

35
3.7.1. Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Minggu ke


1 2 3 4
 Orientasi dengan lingkungan sekolah (guru,
1 siswa, sistem kerja dll)
 Mencari data siswa dan profil sekolah
 Observasi lingkungan sekolah
2
 Wawancara kepada kepala sekolah
 Wawancara ke guru BK
 Observasi layanan bimbingan konseling di
3 sekolah
 Membantu guru BK untuk melaksanakan
tugas dan perannya
 Memberikan materi kepada siswa sesuai
dengan tema dan permasalahan yang ada di
4
lingkungan sekolah/ yang pernah dilakukan
oleh siswa
 Bimbingan dan konsultasi dengan dosen
5
pembimbing dan supervisor lapangan

6  Menyusun data dan membuat laporan

3.7 Target dan Hasil yang dicapai

Berikut adalah target dan hasil kegiatan magang yang ingin dicapai, sebagai berikut :
Gambar 2. Target dan hasil Kegiatan Magang

No Jenis Kegiatan Target Capaian Kegiatan Output


1  Orientasi dengan  Dapat berorientasi  Dapat berinteraksi
lingkungan sekolah dengan lingkungan dengan mudah,
(guru, siswa, sistem sekolah mempermudah mendapatkan gambaran
kerja dll) untuk berinteraksi. dan data siswa.
 Mencari data siswa  Untuk memperoleh data  Dapat memperoleh data
dan profil sekolah. siswa dan profil sekolah siswa dan profil
SMA Semen Gresik.. sekolah.
2  Observasi  Untuk mengetahui  Mengetahui gambaran
lingkungan bagaimana gambaran tentang sekolah.
sekolah. tentang sekolah.  Dapat memperoleh
 Wawancara kepada  Untuk mendapat gambaran tugas dan

36
kepala sekolah. gambaran bagaimana peran guru terhadap
tugas dan peran guru siswa dan siswa
terhadap siswa dan terhadap guru.
siswa terhadap guru.
3  Wawanacara  Untuk mendapatkan  Mendapatkan gambaran
kepada guru BK. gambaran permasalahan permasalahan yang
 Observasi layanan yang sering ditangani sering ditangani oleh
bimbingan oleh guru BK. guru BK.
konseling di  Untuk mengetahui  Mendapatkan layanan
sekolah layanan bimbingan bimbingan konseling di
 Membantu guru konseling di sekolah sekolah.
BK untuk  Untuk mengetahui  Mendapatkan dan
melaksanakan secara langsung mengetahui secara
tugas dan perannya bagaimana proses langsung proses dalam
dalam melaksanakan melaksanakan tugas
tugasnya. guru BK.
4 Memberikan materi  Untuk mendapatkan  Mendapatkan macam-
kepada siswa sesuai macam-macam macam permasalahan
dengan tema permasalahan secara secara langsung dari
pemilihan jurusan ke langsung dari siswa. siswa.
perguruan tinggi dan  Untuk memberikan  Siswa dapat menambah
permasalahan yang materi ke siswa-siswi wawasan sesuai materi
ada di lingkungan terutama kelas XII guna yang telah disampaikan.
sekolah/ yang pernah menambah wawasan
dilakukan oleh siswa. mereka tentang
pemilihan jurusan ke
perguruan tinggi.

37
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN MAGANG

4.1. Kegiatan Magang dan Hasil Yang Dicapai

4.1.1. Kegiatan Magang

No Jenis Kegiatan Tujuan Output


1. Orientasi dan Untuk mengetahui dan  Dapat berinteraksi dan
penyesuaian diri mempermudah dalam bersosialisasi kepada
dengan lingkungan berinteraksi kepada para para guru dan siswa
sekolah. guru dan siswa-siswi di dengan baik.
sekolah.  Mendapatkan informasi
mengenai sekolah dan
mendapatkan data-data
yang dibutuhkan.
2. Observasi kondisi Mengetahui dan memahami Memahami dan mengetahui
lingkungan sekolah dinamika pada lingkungan permasalahan-permasalahan
dan para siswa. sekolah dan para siswa. yang ada di lingkungan
sekolah.
3. Wawancara dengan Untuk mencari informasi Mengetahui informasi
pihak sekolah mengenai peran guru, tugas tugas-tugas para guru dan
terutama dengan dan kendala yang sering permasalahan apa saja yang
kepala sekolah. dialami para guru dan juga dialami para siswa.
permasalahan yang dihadapi
para siswa.
4. Wawancara dengan Mencari informasi  Untuk memperoleh data-
guru BK. mengenai permasalahan data mengenai
pemilihan jurusan pada permasalahan siswa dan
siswa dan bagaimana cara cara menanganinya.
penanganannya. Dan juga  Untuk mengetahui
mengetahui bagaimana metode dan prosedur
metode dan prosedur pelaksanaan bimbingan
pelaksanaan bimbingan konseling
konseling.

38
5. Observasi pada Mengetahui bagaimana Untuk memperoleh data
layanan bimbingan pelayanan bimbingan metode pelaksanaan, dan
konseling di sekolah. konseling di sekolah. prosedur kerja layanan
bimbingan konseling.
6. Membantu guru BK Untuk mengetahui secara Dapat secara langsung
dalam menjalani langsung system kerja guru mengetahui tugas-tugas
tugas dan perannya. BK. yang dilakukan oleh guru
BK.
7. Melaksanakan Mengetahui permasalahan  Untuk mengetahui
program kegiatan dan kebutuhan siswa dan permasalahan, kebutuhan
dengan layanan bagaimana cara dan jug acara
bimbingan klasikal menanganinya. Dan juga penanganan kepada
dan konseling untuk memberikan siswa
individu informasi dan pemahaman  Siswa dapat mengetahui
pada siswa sesuai materi informasi dan juga dapat
yang diberikan memahami isi materi
yang telah disampaikan.

4.1.2. Jadwal Kegiatan Magang


Berikut ini adalah jadwal kegiatan yang disusun berdasarkan rencana kegiatan
magang di atas:

No. Minggu Jenis Kegiatan


1. I ( Pertama )  Orientasi, sosialisasi di lingkungan sekolah.
 Perkenalan dan penyesuaian diri dengan guru dan para
siswa.
 Mencari data mengenai profil sekolah SMA Semen dan
data siswa yang dibutuhkan.
 Observasi kondisi lingkungan sekolah dan siswa, juga
wawancara dengan guru BK mengenai permasalahan apa
saja yang muncul pada siswa terutama siswa kelas XII.
2. II ( Kedua )  Observasi pada layanan bimbingan konseling disekolah,
dan membantu guru BK dalam menjalankan tugasnya,
serta memberikan materi-materi dan motivasi belajar

39
siswa.
 Bimbingan dan konsultasi dengan dosen pembimbing
dan supervisor lapangan.
3. III ( Ketiga )  Membantu guru BK memberikan materi seputar
pemilihan jurusan ke perguruan tinggi dan memotivasi
belajar siswa.
 Membantu guru BK mewawancarai beberapa anak yang
cenderung kebingungan dalam pemilihan jurusan ke
perguruan tinggi.
 Membantu guru BK memberikan informasi-informasi
seputar perguruan tinggi di ruang BK.
4 IV ( Keempat )  Membantu guru BK memberikan materi-materi yang
dibutuhkan oleh siswa mengenai bagaimana cara
memasuki perguruan tinggi.
 Menggantikan dan mendampingi para siswa diruang BK
dalam mengatasi keluhan / permasalahan penjurusan
perkuliahan.
 Menyebar angket kepada siswa kelas XII IPA & IPS.
 Mengidentifikasi dan menganalisa hasil pengisian angket
siswa.
 Melakukan pemanggilan siswa yang teridentiikasi
mengalami kebingungan dalam pemilihan jurusan.
 Melakukan sesi konseling kepada para siswa yang
membutuhkan bantuan tentang permasalaan penjurusan
perguruan tinggi.
5. V (Kelima )  Memantau dan memastikan kepada para siswa yang telah
melakukan sesi konseling bahwa siswa-siswa tersebut
tidak lagi mengalami kebingungan dalam pemilihan
jurusan yang diminatinya dan telah selesai menginput
nilai dan data-data yang dibutukan perguruan tinggi.
 Penutupan dengan pihak sekolah.
 Menyusun data dan membuat laporan.

40
4.1.3. Hasil yang Dicapai
Selama pelaksanaan magang telah diperoleh beberapa data dan hasil dari pelaksanaan
program yang dijalankan, diantaranya:

1. Permasalahan Siswa
a) Data permasalahan siswa yang pernah ditangani BK
Berdasarkan data yang diberikan oleh guru BK mengenai permasalahan-
permasalahan yang pernah ditangani diketahui bahwa terdapat beberapa
permasalahan. Permasalahan-permasalahan tersebut.
Permasalahan tersebut antara lain:
a. Siswa pada umumnya tidak paham dengan potensi dirinya sendiri,
sehingga ragu-ragu dalam menentukan penjurusan atau bidang studi di
perguruan tinggi yang diinginkan.
b. Kurang mengetahui cara memilih program studi.
c. Wawasan dan pemahaman siswa mengenai pemilihan jurusan ke
perguruan tinggi masih kurang.
d. Siswa belum mempunyai perencanaan yang matang mengenai
pendidikan maupun pekerjaan yang akan dipilihnya nanti.
b) Data permasalahan siswa selama pelaksanaan berlangsung
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru BK Bapak Drs.
Faikul Yakin (dibantu Bapak Drs. Alief Subagiao), pada saat magang bulan
Januari s/d Maret 2018, diketahui bahwa permasalahan-permasalahan siswa
yang banyak dialami adalah siswa kurang paham akan potensinya, akibatnya
siswa tidak mempunyai perencanaan yang matang mengenai masa depannya.
Dan permasalahan-permasalahan tersebut akan terus diupayakan agar dapat
terselesaikan dengan berkoordinasi secara intens dengan siswa, orang tua dan
guru BK.

41
c) Wawancara dengan Guru BK dan Siswa
Berikut pedoman dan hasil wawancara dengan guru BK dan beberapa
siswa;

a. Pedoman Wawancara Kepada Guru Bimbingan dan Konseling SMA


Semen Gresik
1. Bagaimana cara bapak dalam mengidentiikasi siswa dalam mengatasi
masalah pemilihan jurusan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII
(IPA/IPS) ?

2. Bagaimana cara bapak dalam menangani problem pemilihan siwa


kelas XII?

3. Tindakan apa saja yang dilakukan guru bimbingan dan konseling dalam
membantu siswa dalam mengatasi masalah pemilihan jurusan ke
perguruan tinggi?

4. Kapan kegiatan pemilihan jurusan dilaksanakan?

5. Apa saja masalah yang terjadi siswa dalam pemilihan jurusan?

6. Apa saja layanan bimbingan dan konseling yang bapak berikan kepada
siswa dalam mengatasi masalah pemilihan jurusan ke perguruan tinggi?

7. Bagaimana layanan informasi yang bapak berikan?

8. Apa tujuan layanan informasi yang bapak berikan kepada siswa dalam
mengatasi masalah pemilihan jurusan?

9. Bagaimana teknik informasi yang bapak berikan dalam mengatasi


masalah pemilihan jurusan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII?

10. Apa saja bentuk layanan penempatan dan penyaluran yang bapak
berikan kepada siswa dalam dalam mengatasi masalah pemilihan
jurusan ke perguruan tinggi negeri?

11. Apa tujuan dari layanan penempatan dan penyaluran yang dilakukan?

12. Bagaimana teknik layanan penempatan dan penyaluran yang bapak


untuk siswa kelas XII?

13. Apa bentuk layanan konseling individu yang bapak berikan kepada
siswa dalam mengatasi masalah pemilihan jurusan?

42
14. Apa tujuan dari layanan konseling individu yang bapak berikan kepada
siswa dalam mengatasi masalah pemilihan jurusan?

15. Bagaimana teknik layanan konseling individu yang bapak berikan


kepada siswa dalam mengatasi masalah pemilihan jurusan keperguruan
tinggi?

b. Pedoman Wawancara Kepada Siswa kelas XII SMA Semen Gresik


1. Apa mata pelajaran yang kamu sukai?

2. Mengapa kamu menyukai mata pelajaran tersebut?

3. Apa jurusan yang kamu sukai di perguruan tinggi?

4. Apa motivasi kamu memilih jurusan itu?

5. Apakah kamu sudah bisa menilai bakat dan minat kamu?

6. Masalah apa saja yang kamu hadapi ketika hendak memilih jurusan ke
perguruan tinggi?

7. Solusi apa yang kamu lakukan untuk mengatasi permasalahan yang


kamu hadapi terkait pemilihan jurusan yang kamu lakukan nanti di
perguruan tinggi?

8. Pernah tidak sebelumnya konseling individu ke guru bimbingan dan


konseling?

9. Bagaimana menurut kamu layanan bimbingan dan konseling di SMA


Semen Gresik ini?

10. Apa saja layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh guru
bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah perguruan tinggi?

43
Hasil Wawancara Langsung 1

Hari / Tanggal : Jum’at, 9 Februari 2018 Sumber Data : Bpk. Drs. Ach. Faikul Yakin
Pukul : 13.45 s/d selesai Jabatan : Koordinator BK

No Pertanyaan Jawaban
1. Assalamualaikum pak .. Wa’alaikum salam, mari silakan duduk
mas.

2. Langsung saja pak, perkenalkan Saya Pak Faikul, di sini sebagai


nama saya Koirul Huda dari Jurusan koordinator BK.
Psikologi Universitas Muhamadiyah
Gresik. Kalo boleh tahu dengan
bapak siapa ya pak?

3. Bapak sudah berapa lama kerja di Ya sudah dari tahun 2015, sebelum disni
SMA Semen Gresik ini pak? saya di SMK mas, jadi saya pindahan
dari SMK Semen mas, barengan sama
pak Alex.

4. Langsung saja yaa pak, bagaimana Kalo untuk penjurusan kuliah itu ada
cara bapak mengidentifikasi siswa sebagian siswa yang langsung datang ke
dalam pemilihan jurusan? sini atau bahkan banyak yang datang
barengan bergerombol untuk
menanyakan proses awal mula nanti
dalam pemilihan jurusan ke perkuliahan.
Meskipun saya sudah diberikan
sosialisasi / pemahaman informasi
tentang bagaimana seleksi masuk PTN,
intinya baiknya gimana,

5. Lalu bagaimana prosesnya dalam Biasanya itu mulai dari input nilai, dari
mengarahkan siswa memilih jurusan semester 1 sampai 5 sehingga nilainya
ke perguruan tinggi pak? ketahuan berapa, terus titelnya nilai yang
diterima itu yang naik yang mana,
kemudian pemilihan jurusan disesuaikan
dengan keinginan dan kemampuan siswa.

44
6. Tindakan apa saja yang bapak Tindakan kita yaa menanganinya, kita
lakukan dalam membantu siswa mengarahkan untuk tidak terlalu tinggi
mengatasi masalah pemilihan jurusan dalam memilih jurusan ke perguruan
ke perguruan tinggi? tinggi, karena harus disesuaikan dengan
nilai, kuota yang tersedia.
7. Kapan kegiatan penyelenggaraan Biasanya mulai awal tahun mas, klo
jurusan dilaksanakan? untuk tahun ini pengumumannya setelah
tgl. 9 februari 2018 ini saya umumkan ke
anak-anak bagaimana prosesnya & mulai
kapan pendaftarannya, karena setiap
tahun selalu berganti aturannya.
8. Apa saja masalah yang dialami siswa Tidak tahu mau ambil jurusan apa, kuliah
pak? dimana itu mereka masih bingung.
9. apa saja masalah yang siswa alami Siswa banyak yang kurang mengetahui
dalam pemilihan jurusan ke nanti setelah lulus itu mau kemana, jadi
perguruan tinggi? untuk memilih jurusannya itu banyak
yang kurang tahu, kemudian banyak
siswa yang masih bingung tidak tahu
ambil jurusan apa, kuliah dimana mereka
ga tahu.

45
Hasil Wawancara Langsung 2

Hari / Tanggal : Selasa, 13 Februari 2018 Sumber Data: Bpk. Drs. Ach. Faikul Yakin
Pukul : 09.30 s / d selesai Jabatan: Koordinator BK
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apa saja layanan bimbingan dan Ya pertama layanan informasi untuk
konseling yang bapak berikan untuk kelanjutan studi, pemberian informasi
siswa dalam mengatasi masalah beasiswa, penempatan dan penyaluran
pemilihan jurusan ke perguruan siswa, sama konseling bagi siswa yang
tinggi? masih binggung pilih jurusan kelanjutan
studi.

2. Layanan informasi yang seperti apa Informasi tentang kelanjutan bidang studi
yang bapak berikan? nanti setelah SMA, yaitu mulai dari cara
mengikuti SNMPTN dan usaha untuk
lulus SNMPTN.

3. Apa bentuk layanan informasi yang Saya masuk ke kelas pada jam kosong
bapak berikan untuk siswa dalam karena disini kan ga ada jam BK, lalu
mengatasi masalah pemilihan saya masuk untuk memberi informasi
jurusan? yang kaitannya dengan kelanjutan studi
ke Perguruan Tinggi, memberikan
tentang macam-macam bidang studi
Selanjutnya.

4. Apakah siswa antusias dalam Anak-anak kelas XII terutama yang dari
mengikuti layanan informasi? XII IPA I antusias jika saya masuk kelas
untuk memberi informasi tentang
program studi lanjut.

5. Apa tujuan layanan informasi yang Tujuannya yaa.. di sini biar siswa ada
diberikan kepada siswa dalam gambaran tentang Perguruan Tinggi, agar
mengatasi masalah pemilihan dapat memilih jurusan sesuai dengan
jurusan? kemauan dan kemampuannya.

6. Bagaimana teknik layanan informasi Pertama ya informasi dengan ceramah /


yang bapak berikan dalam mengatasi sosialisasi di gedung khusus (gedung

46
masalah pemilihan jurusan ke bangsal), saya memberi informasi
perguruan tinggi? pembukaan SNMPTN sampai cara
mendaftar SNMPTN, satu jam pelajaran
saya pke’ untuk hal tsb, dan kalo saya
ketemu siswa saya juga kasih informasi-
informasi yang mereka butuhkan agar
memilih jurusan ke perguruan tinggi
dengan jalur SNMPTN.

7. Apakah ada pertanyaan atau diskusi Kalo ada pertanyaan dari ya saya jawab.
dengan siswa? Biasanya saya kasih jawaban langsung
kalo ga ya ke ruang BK.

8. Bagaimana bentuk media yang Medianya, ada brosur kalo kita dapat dari
diberikan di sini pak? kampus-kampus yang ada dilingkungan
gresik / surabaya dan sekitarnya pasti kita
sampaikan kepada siswa, ada juga leaflet
itu juga bisa kan. Siswa biasanya juga
lebih aktif datang ke ruang BK
menanyakan nilai sekaligus input
langsung.

9. Kemudian kegiatan apa lagi pak Klo ada sosialisasi dari perguruan tinggi,
yang dilakuakan? misalkan dari kampus UISI, kita berikan
waktu sosialisasi pas hari jum’at karena
hari jum’at itu beberapa jam’nya dipake
untuk kegiatan ekstra spt sholat dhuha
dimasid, pramuka, dll. Jadi kita
manfaatkan waktu tersebut untuk
persentasi, ya sekitar satu jam pelajaran.

10. Apakah di sini mengundang Sebetulnya saya tidak mengundang


narasumber untuk memberikan narasumber, namun jika ada dari kampus
sosialisasi tentang perguruan tinggi? seperti UISI tadi yang datang untuk
memberikan sosialisasi dengan
pemberian informasi jurusan-jurusan

47
yang ada di universitas, karena UISI juga
termasuk masih Perguruan Tinggi milik
semen.

48
Hasil Wawancara Langsung 3

Hari / Tanggal : Jumat, 16 Maret 2018 Sumber Data: Bpk. Drs. Ach. Faikul Yakin

Pukul : 10.00 s / d selesai Jabatan: Koordinator BK

No. Pertanyaan Jawaban


1. Kemaren bapak pernah mengatakan Saya memberikan arahan kepada siswa
ada layanan penempatan dan agar memilih jurusan sesuai dengan
penyaluran. Layanan penempatan kemampuan, karena jika siswa tidak
dan penyaluran yang seperti apa diberi arahan biasanya suka memilih
pak yang bapak diberikan? jurusan ke perguruan tinggi dengan
sesuka hati mas, jadi perlu diarahkan
dengan bakat dan minatnya.

2. Apa tujuan dari layanan Tujuannya ya menyalurkan bakat dan


penempatan dan penyaluran yang minat siswa sesuai dengan
dilakukan? kemampuannya.

3. Bagaimana cara layanan Langkah awal pendataan siswa yang ingin


penempatan dan penyaluran yang memilih program studi di perguruan
bapak lakukan? tinggi, lalu saya lakukan seleksi, dan
memastikan ada yang sama atau tidak
dalam memilih jurusan jika ada siswa
yang sama dalam memilh jurusan maka
diberi bimbingan, karena dalam satu kelas
tidak boleh memilih satu jurusan.
Bimbingannya pertama kali diberi arahan-
arahan agar antar teman satu kelas tidak
memilih jurusan yang sama. Hal ini
ditakutkan siswa memiliki sedikit peluang
untuk masuk ke perguruan Tinggi melalui
SNMPTN. Juga diberi arahan supaya
memilih jurusan sesuai dengan minatnya.
Ya .. diharapkan nanti dalam melakukan
perkuliahan siswa bisa senang

49
menjalaninya karena sesuai dengan
minatnya.

50
Hasil Wawancara Langsung 4

Hari / Tanggal: Jumat, 23 Februari 2018 Sumber Data: Bpk. Drs. Ach. Faikul Yakin

Pukul : 11.00 s / d selesai Jabatan: Koordinator BK

No. Pertanyaan Jawaban


1. Kemaren bapak sudah Ada banyak siswa merasa ada masalah
menjelaskan tentang layanan dalam memilih jurusan, Biasanya siswa
informasi dan layanan langsung masuk ke ruang bimbingan dan
penempatan dan penyaluran, nah konseling untuk melakukan konseling,
untuk layanan konseling individu siswa datang dengan kemauannya sendiri,
di sini bagaimna pak? lalu cerita jika masih sulit untuk
menentukan jurusan ke Perguruan Tinggi.
Kemudian saya dengarkan dan kasih
sedikit arahan biar yang menentukan
pilihannya siswa sendiri.

2. Kegiatan konselingnya seperti apa Ya siswa datang untuk memilih jurusan


pak? di SNMPTN, tanya-tanya kalo ambil
jurusan kuliah di luar kota boleh ga, terus
saring masalah prodi yang cocok untuk
siswa itu apa.

3. Apa tujuan dari layanan konseling Membantu siswa yang kesulitan memilih
individu yang bapak berikan jurusan.
kepada siswa dalam mengatasi
masalah pemilihan jurusan?

4. Bagaimana cara yang bapak Ya disesuaikan dengan masalah siswa


berikan kepada siswa dalam mas, kadang siswa yang aktif berbicara,
mengatasi masalah pemilihan karena datangnya & nanya rame-rame,
jurusan keperguruan tinggi.? kadang saya berikan arahan yang cukup
banyak kepada mereka, ya bisa dikatakan
digabung begitu mas.

51
5. Bagaimana dengan konseling non Kalo yang lebih baik itu ya banyak
direktif / lebih banyak mendengarkan. Meskipun bicara sedikit
mendengarkan, di sini dilakukan kan nanti siswa bicaranya lebih banyak.
gak pak saja? Jadi lebih mendengarkan siswa dan
sedikit memberi motivasi. Tapi ya ada
juga siswa yang sudah input &
mendaftar, tapi diam dan gak ada
konfirmasi lagi. Serius ato nggak saya
juga nggak tau mas.

52
Hasil Wawancara Langsung Dengan Siswa

Hari / Tanggal : Rabu, 21 Februari 2018 Nama Siswi : Mas Arfeni Aslian
Pukul : 09.30 s/d selesai Kelas : XII IPS 1
No. Pertanyaan Jawaban
1. Nama Mas Arfeni Aslian

2. Kelas XII IPS 1

3. Mata pelajaran apa yang kamu TIK mas ..


sukai sekarang?

4. Mengapa kamu menyukai pelajaran Karena mudah dipelajari, & langsung


tersebut? praktek di komputer, lalu mudah
dipahami.

5. Jurusan apa yang akan kamu pilih Yang pertama saya pilih PGSD.
di perguruan tinggi nanti?

6. Apa motivasi memilih jurusan itu? Motivasinya karena orang tua ingin saya
jadi guru, apalagi guru SD.

7. Apakah adek sudah mengetahui Kalau bakat saya belum tahu sih mas,
bakat dan minat adek? kalau sukanya membaca, ya mas.

8. Masalah apa saja yang dirasakan Peminat yang ingin masuk ke Perguruan
ketika memilih jurusan ke Tinggi kan banyak ke mas, jadi
perguruan tinggi? saingannya itu pasti berat-berat, saya
merasa saingannya jadi gimana gitu

9. Apa solusi yang kamu lakukan Belajar lebih giat lagi untuk masuk PTN
untuk mengatasi masalah pemilihan yang diinginkan, tidak lupa berdoa,
jurusan ke perguruan tinggi? dukungan kedua orangtua.

10. Pernah tidak sebelumnya konseling Pernah konseling ke pak Faikul mengenai
ke guru bimbingan dan konseling? masalah pemilihan jurusan, mengenai
PTN yang ada jurusan PGSD.

11. Bagaimana layanan bimbingan dan Lumayan bagus, guru BK kalau diminta

53
konseling di SMA Semen Gresik? pendapat juga bagus, jadi bisa bikin
semangat.

12. Apa saja layanan bimbingan dan Ada informasi, penempatan dan
konseling yang guru BK dalam penyaluran sama konseling.
mengatasi masalah pemilihan
jurusan?

Dari hasil wawancara dengan subyek di atas bisa di simpulkan bahwa subyek menyukai
mata pelajaran TIK dengan alasan TIK mudah dipelajari dan mudah dipahami, serta bisa
langsung dipraktekkan dikomputer. Kemudian cita-cita subyek ingin menjadi PGSD dengan
alasan dorongan kuat dari orangtua.

54
Hasil Wawancara Langsung Dengan Siswa

Hari / Tanggal: Jumat, 23 Februari 2018 Nama Siswi : Achmad Syaiful Islam

Pukul : 10.15 s/d selesai Kelas : XII IPA 1

No. Pertanyaan Jawaban


1. Nama Achmad Syaiful Islam

2. Kelas XII IPA 1

3. Mata pelajaran apa yang adek sukai Sekarang saya sukanya matematika sama
sekarang? biologi.

4. Mengapa kamu menyukai pelajaran Soalnya ada tantanganya gitu kalo ga


tersebut? ketemu itu daya penasarannya jadi tinggi.

5. Apa jurusan yang akan kamu pilih Teknik


di perguruan tinggi?

6. Apa motivasi kamu memilih Pertama, Saya diajak saudara saya kuliah
jurusan itu? disana sambil kerja, terus juga saya suka
mendesain, tertarik dan suka dengan
jurusan teknik sipil.

7. Apakah adek sudah mengetahui Kalau talent sih saya menilai kayak
bakat dan minat? prediksi gitu, kalau bakat saya begini-
begini tapi kan yang lebih tahu mungkin
orang lain.

8. Problem apa saja yang dirasakan Pertama sarana untuk bisa ke universitas
Saat memilih jurusan perguruan itu mas, terus kurang informasi untuk
tinggi? jurusannya seperti itu.

9. Solusi apa yang anda lakukan untuk Solusinya ya dengan lebih mencari-cari
mengatasi masalah pemilihan informasi tentang jurusan yang akan
jurusan ke perguruan tinggi? dipilih kemudian untuk bisa masuk
jurusan itu dengan belajar lebih giat

10. Pernah tidak sebelumnya konseling Pernah mas, ke pak Faikul menceritakan
tentang masalah jurusan dan juga saya

55
ke guru bimbingan dan konseling? tanya-tanya tentang informasi jurusan.

11. Menurut kamu, bagaimana layanan sangat baik mas, interaktif.


bimbingan dan konseling di SMA
Semen Gresik?

12. Apa saja layanan bimbingan dan Seperti pemberian info tentang jurusan-
konseling yang guru BK berikan jurusan yang ada di perguruan tinggi,
dalam mengatasi masalah dengan konseling juga
pemilihan jurusan?

Dari hasil wawancara dengan subyek di atas bisa di simpulkan bahwa subyek menyukai
mata pelajaran matematika dan biologi. Alasannya pelajaran tersebut menantang baginya dan
membuat rasa penasaran yang begitu tinggi. Adapun harapan si subyek ingin diterima disalah
satu perguruan tinggi diluar kota fakultas teknik dan bisa kerja disana dengan alasan karena
ada keluarga disana.

56
Hasil Wawancara Langsung Dengan Siswa

Hari / Tanggal: Jumat, 18 Maret 2018 Nama Siswi : Dhevy Ayuningrum


Pukul : 08.30 s/d selesai Kelas : XII IPS 1
No pertanyaan Jawaban
1. Nama Dhevy Ayuningrum

2. Kelas XII IPS 1

3. Mata pelajaran apa yang adek sukai Geografi.


sekarang?

4. Mengapa kamu menyukai Karena mungkin asik, karena meneliti


Geografi? yang ekstrim-ekstrim mungkin, meneliti
tentang batuan-batuan sama gunung dan
masih banyak.

5. Apa jurusan yang akan adek pilih di Yang SNMPTN ambil 3 jurusan :
perguruan tinggi? Pendidikan Geografi, Pendidikan PKN,
sama Ilmu Perpustakaan

6. Apa motivasi memilih jurusan itu? Pertama karena minat dan mungkin
kesukaan juga, karena kalo ga minat
takutnya nanti berhenti di tengah jalan.

7. Apakah adek sudah mengetahui Kalo minatnya ya ke universitas yang


bakat dan minat? sesuai dengan pelajaran yang saya suka.

8. Soal apa saja yang dirasakan Saat Agak bimbing, takutnya kalo milih jurusan
memilih jurusan perguruan tinggi? ini nanti kerja apa, kalo ambil jurusan ini
mengerjakan apa.

9. Solusi apa yang anda lakukan untuk Searching di internet, sama tanya-tanya ke
mengatasi masalah pemilihan temen yang ambil prodi ituatau ke kakak
jurusan ke perguruan tinggi? tingkat yang sudah lulus tanya nanti
bagaimana dan nanti kerja seperti apa

10. pernah tidak sebelumnya konseling pernah


ke guru bimbingan dan konseling?

57
11. Bagaimana layanan bimbingan Layanannya sudah cukup bagus, mulai dari
selalu mendampingi untuk pendaftaran ke
dan konseling di SMA Semen
PTN, sesalu memberi solusi jika ada
Gresik?
masalah siswanya.

12. Apa saja layanan bimbingan dan Layanannya ya di data perkelas kan kak,
konseling yang guru BK dalam terus ditanyain ini ambil apa-apa terus kalo
mengatasi masalah pemilihan ada yang sama disaranin kamu mending
jurusan? ambil yang ini karena yang lain nilai lebih
tinggi tapi pak guru tidak pak (penempatan
dan penyaluran) memberikan arahan juga

Dari hasil wawancara dengan subyek di atas bisa di simpulkan bahwa subyek menyukai
mata pelajaran Geografi karena asik, dan karena meneliti yang ekstrim-ekstrim, tentang
bantuan-bantuan dan gunung-gunung. Adapun motivasianya adalah karena minat dan
menyukai bidang tersebut.

58
Hasil Wawancara Langsung Dengan Siswa

Hari / Tanggal: Jumat, 18 Maret 2018 Nama Siswi: Nadilla Intan Amalya

Pukul : 08.45 s / d selesai Kelas: XII IPS 1

No. pertanyaan Jawaban


1. Nama Nadilla Intan Amalya

2. Kelas XII IPS 1

3. Mata pelajaran apa yang Kamu Suka Ekonomi


menyukai sekarang

4. Mengapa kamu menyukai ini? Dari dulu udah suka, seneng liat berita-
berita tenteng perkembangan ekonomi,
ibu saya juga seorang pedagang jadi
sedikit banyaknya tahu

5. Apa jurusan yang akan kamu pilih Kemeren ambil Manajemen, Akutansi.
di perguruan tinggi?

6. Apakah adek sudah mengetahui Kalo bakatnyanya mungkin belum terlalu


tau banget apa, kalo minat udah mungkin
bakat dan minat?
di bidang ekonomi karena sudah mantab
sama pilihan itu.

7. Soal apa saja yang dirasakan Saat Problemnnya lebih ke lewat grate yang
memilih jurusan perguruan tinggi? tinggi dan peminatnya banyak jadi sedikit
kecil hatilah gitu. Apalagi dari latar
belakag sekolahnya yang nembus ke sana
belum ada perasaan takut ga lulus
SNMPTN mas.

8. Solusi apa yang anda lakukan untuk Melihat dulu dari lewat graed tahun lalu
mengatasi masalah pemilihan dan peminatnya, udah niat nyari-nyari
jurusan ke perguruan tinggi? informasi dengan tanya sana tanya disini,
tanya kakak kelas SMP dan SMA yang
sudah lulus.

59
9. pernah tidak sebelumnya konseling Pernah tentang program studi.
ke guru bimbingan dan konseling?

10. Bagaimana layanan imbingan dan Sudah bagus, mungkin lebih pasifik lagi
konseling di SMA Semen Gresik? untuk mengarahkan anak?

11. Apa saja layanan bimbingan dan Kita dikasih informasi dan arahan mas,
konseling yang guru BK dalam maksudnya kalo memilih jurusan itu
mengatasi masalah pemilihan bagini-begini, milih jurusan yang lain
jurusan? begini-begini jadi setelah dikasih arahan
oleh pak faikul kita jadi sedikit
banyaknya kita tahu mau milih jurusan
apa di perguruan tinggi. Jadi ga menuntut
siswa untuk harus memilih ini itu tapi
beliau memberi tahu semuanya dan nanti
kembali lagi ke siswanya, dia mau milih
yang mana. Konseling masalah nilai saya
begini baiknya gimana.

12. Adakah dorongan anak untuk adek Orangtua juga mendukung dalam pilih
memilih jurusan? jurusan, apapun itu yang penting saya
suka dan disuruh jalanin kalo ga suka
jangan dipilih, gitu mas.

Dari hasil wawancara dengan subyek di atas bisa di simpulkan bahwa subyek sari sejak
lama menyukai mata pelajaran Ekonomi, dengan alasan senang kalau semisal lihat berita-
berita yang berkaitan dengan bidang perkembangan ekonomi, dan karena ibu si subyek
adalah seorang pedagang. Kemudian harapan dari si subyek diterima diperguruan tinggi
fakultas Manajemen atau Akutansi.

60
Hasil Wawancara Langsung Dengan Siswa

Hari / Tanggal: Jumat, 2 Maret 2018 Nama Siswi: Nafsya Rafsanani


Pukul : 09.25 s/d selesai Kelas: XII IPA 1
No. Pertanyaan Jawaban
1. Nama Nafsya Rafsanani

2. Kelas XII IPA 1

3. Mata pelajaran apa yang adek Matematika


menyukai sekarang

4. Kenapa? adek menyukai ini? Karena saya dari dulu itu suka
matematika dan di rumah sering
membimbing adek-adek kalo ada PR
sekolah.

5. Apa jurusan yang akan kamu pilih Ambil Pendidikan Matematika sama
di perguruan tinggi? PGSD

6. Apa motivasi memilih jurusan itu? Berbagi ilmu, menjadi guru seperti guru-
guru itu mas, karena dari dulu pengen ya.

7. Apakah adek sudah mengetahui Lebih ke menghitung ..


bakat dan minat?

8. Soal apa saja yang dirasakan Saat Kalau di suruh kuliah itu pasti seneng
memilih jurusan perguruan tinggi? pengen kuliah, disisi lain ada masalah
biaya juga, terus jauh juga, sama
persetujuan anak juga Kalo gak
mendukung ya kuliah kalo ga ya apa
dipikir belakang Yaa .. kalo pengen ya
pengen mas ..

9. Solusi apa yang adek lakukan untuk Ya berusaha dulu, sama kalo ada rejeki
mengatasi masalah pemilihan bisa kuliah kalo ga ya kerja dulu.
jurusan?

10. Pernah tidak sebelumnya konseling Pernah, ya cuma dikasih masukan karena

61
ke guru bimbingan dan konseling? disini kan sekolahnya dari nilai akademik
tidak terlalu bagus jadi kalo ambil kuliah
ya disesuaikan.

11. Bagaimana layanan bimbingan dan Bagus sekali


konseling di SMA Semen Gresik?

12. Apa saja layanan bimbingan dan Ya kalo ada SNMPTN gitu diarahkan,
konseling yang guru BK berikan terus kalo milih jurusan harus disesuaikan
dalam mengatasi problem dengan kemampuan.
pemilihan jurusan?

Dari hasil wawancara dengan subyek di atas bisa disimpulkan bahwa subyek menyukai
mata pelajaran Matematika, dengan alasan sudah dari dulu menyukai bidang tersebut dan di
rumah sering membimbing adek-adeknya kalau sedang ada PR sekolah. Adapun harapan si
subyek ingin masuk PTN ambil Pendidikan Matematika dan PGSD, karena dengan menadi
guru bisa berbagi ilmu. Lebih ke menghitung.

62
4.2. Faktor-Faktor Hambatan yang Muncul

Selama pelaksanaan kegiatan magang, terdapat beberapa hambatan yang mucul, yaitu :

a) Terlalu singkatnya waktu pelaksanaan magang.

b) Proses untuk pemanggilan siswa agak rumit karena BK tidak memiliki jam untuk masuk
ke kelas.

4.3. Pemecahan Terhadap Faktor-Faktor Hambatan yang Muncul

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul


antara lain:
1. Berkonsultasi dan wawancara kepada guru BK apa saja permasalahan yang muncul
dan bagaimana metode yang dilakukan oleh guru BK.
2. Meminta ijin kepada guru pelajaran pada jam bersangkutan untuk mengisi materi
atau penyebaran kuisioner di kelas.
3. Berkoordinasi dengan guru staf kurikulum, sehingga data yang dibutuhkan dapat
diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.

4.4. Tanggapan Institusi terhadap Kegiatan Magang

Tanggapan dari institusi dalam kegiatan magang yang dilakukan selama satu bulan atau 4
minggu di SMA Semen Gresik, yaitu pihak institusi dengan baik dan terbuka menerima
mahasiswa yang melakukan magang di lokasi tersebut. Pihak SMA Semen Gresik sangat
terbuka menerima kegiatan yang dibuktikan dengan mudahnya mendapatkan informasi yang
digunakan seperti profil sekolah, visi dan misi, jumlah siswa dan sebagainya.

Selanjutnya guru BK berharap kegiatan magang dapat dijadikan sebagai proses


pembelajaran dan sarana mengembangkan keilmuwan bagi mahasiswa, serta sebagai proses
pembaharuan ilmu bagi guru BK agar lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan layanan
bimbingan dan konseling.

kemudian kepala sekolah dan guru BK juga berharap peserta magang dapat menerapkan
ilmu yang telah dipelajari selama proses perkuliahan di SMA Semen Gresik dan sekolah
dapat menjalin kerjasama dengan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Gresik.
Serta, siswa SMA Semen Gresik dapat mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru yang
diberikan peserta magang, agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

63
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan

Kesimpulan yang didapat dari laporan magang ini adalah, siswa kelas XII, IPA
maupun IPS, mendapat pemahaman akan informasi perguruan tinggi setelah mengikuti
sesi konseling sehingga siswa tidak lagi mengalami kebingungan dalam pemilihan jurusan
atau program studi lanjut yang sesuai dengan kemauan dan kemampuannya, dan tidak lagi
meragukan program studi apa yang nanti dipilihnya, serta lebih bisa fokus dalam
merencanakan masa depannya.

5.2 Saran-saran
1. Saran Untuk Instansi

Untuk pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling perlu kiranya untuk lebih
memperdalam layanan yang diberikan agar siswa dapat lebih memahami kemampuan
yang dimiliki dan agar siswa bisa lebih yakin untuk memilih jurusan ke perguruan
tinggi.

Untuk pelaksanaan layanan konseling individu perlu kiranya guru bimbingan


dan konseling lebih proaktif dengan membuat jadwal rutin bagi siswa yang ingin
malakukan kegiatan konseling dalam mengatasi masalah pemilihan jurusan ke
perguruan tinggi.

Agar layanan bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah pilihan


jurusan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII dapat lebih ekfektif, maka perlu
adanya layanan bantuan kelompok, layanan pengausaan konten, dan lain-lain

2. Saran Untuk Fakultas

Diharap pelaksanaan magang ditahun ini bisa dijadikan acuan dalam


pelaksanaan magang selanjutnya. Terutama dalam jadwal pelaksanaan magang baik
pemberangkatan, pengumpulan laporan, dan ujian magang. Selain itu perencanaan
magang selanjutnya diharapkan dipersiapkan secara matang agar tidak merugikan
pihak-pihak tertentu..

3. Saran Untuk Mahasiswa Magang

Bagi mahasiswa Psikologi peserta magang selanjutnya, diharapkan


mempersiapkan diri dengan baik terutama dalam pembentukkan dan penentuan

64
program kegiatan magang dan penentuan teori agar ilmu yang didapat selama
perkuliahan dapat diterapkan ditempat magang.

65
5.3 Daftar Pustaka

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Repukblik Indonesia, Kamus Besar Bahasa


Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Djumhur, I dan Moh Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV Ilmu,
1975.

Darajat, Zakiah, Kesehatan Mental, Jakarta: Gunung Agung, 1968.

Erviana, Annisa Dewi, Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Membantu Siswa
Beradaptasi Dengan Jurusan Kelas X Pada Tahun Ajaran 2014/2015 di MAN
Yogyakarta I, Prodi Bimbingan dan Konseling Islam, Skripsi tidak dierbit,
ogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2015

Hariyanto, Indonesia, http://mujangkurnia.blogspot.co.id/2014/11/tips-memilih-


jurusan.html, diakses pada tanggal 11 maret 2018.

Kartadinata, Sunaryo. dkk, Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi (Orientasi


Dasar Pengembangan Profesi Konselor), Jakarta: Rajawali, 2011.

Mappiare, Andi, Pengantar Bimbingan dan Konseling di Sekolah , Surabaya: Usaha


Nasional, 1984.

Rachman, Agus Nur, Layanan Bimbingan dan Konseling di Mts Negeri Primbun
Kebumen dalam Membantu Siswa Mengambangkan Bakat dan Minat, Skripsi tidak
diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2013.

Triyono, Sulis, Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa Di Madrasah Tsanawiyah
Negeri Sumbergiri Ponjong Gunung Kidul Yogyakarta, Skripsi tidak diterbitkan,
Yogyakarta: Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2013.

Rizal Aditya, http://www.idntimes.com/rizal/buat-kamu-anak-ipa-ini-11-jurusan-kuliah-


terbaik-yang-bisa-kamu-pilih, diakses pada tanggal 11 maret 2018..

Rindang Maaris, http://rindangmaaris.blogspot.co.id/2013/01/program-studi-pada-


perguruan tinggi-ips.html, diakses pada tanggal 12 maret 2018..

Tanpa nama pengarang, http://redhayulaiana.blogspot.co.id/2012/10/peranan-guru-bk-


dalam-pemilihan-jurusan.html, diakses pada tanggal 12 maret 2018.

66

Anda mungkin juga menyukai