MITIGASI
BENCANA ALAM
PELATIHAN
PEJABAT INTI SATUAN KERJA (PISK)
BIDANG JALAN DAN JEMBATAN
BEKERJA KERAS
BERTINDAK TEPAT
BEKERJA KERAS
BERTINDAK TEPAT
1. PESERTA MAMPU MENJELASKAN
PROSES DAN TAHAPAN
PENANGANAN TANGGAP DARURAT
BENCANA ALAM
2. PESERTA MAMPU MELAKSANAKAN
MITIGASI BENCANA PADA
PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN.
▪ Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana
▪ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang
organisasi dan Tata kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat maka perlu
dibentuk ulang Pos Komando (Posko) Penanggulangan Bencana Direktorat Jenderal Bina Marga
(PBBM)
KEPMEN PUPR
No 994 / 2016
A. PRA BENCANA
1. Menyebarluaskan juklak B. TANGGAP DARURAT BENCANA C. REHAB - REKON
a. Kaji cepat kebutuhan tanggap
dan juknis darurat bencana; a. Pembuatan rekomendasi teknis
penanggulangan dalam perencanaan, penyusunan
bencana b. Penyediaan kebutuhan dasar korban dan penggunaan anggaran;
bencana,
2. Koordinasi penyiapan
personil peralatan dan c. Perbaikan darurat/pemulihan b. Pengendalian pelaksanaan
sementara 2x24 jam harus berfungsi, kegiatan rehab rekon yang
logistik diselenggarakan secara lintas Unit
3. Koordinasi penyusunan d. Pengendalian kegiatan tanggap Organisasi;
darurat bencana,
anggaran untuk
pencegahan bencana e. Upaya tanggap darurat lainnya yang c. Pengendalian pelaksaaan kegiatan
4. Pemantauan dan ditugaskan BNPB, dan rehab rekon yang diselenggarakan
evaluasi kesiapsiagaan. f. Transisi darurat bencana sebelum dengan anggaran Kementerian
rehab dan rekon. PUPR dan/atau BNPB.
INTEGRITAS * PROFESIONAL * ORIENTASI MISI * VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
PROSES DAN TAHAPAN TANGGAP
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH DARURAT BENCANA ALAM
KEWAJIBAN KOORDINASI
SATGAS PUPR
Dalam penyelenggaraan saat tanggap darurat bencana, SATGAS PB
PUPR menyampaikan kewajiban berkoordinasi dengan:
PENYAMPAIKAN LAPORAN
1. Laporan dapat dilakukan secara lisan, pesan singkat
melalui alat komunikasi, surat elektronik (email) maupun
tertulis.
FORMAT LAPORAN
Berdasarkan keputusan Menteri PUPR No. 994/KPTS/M/2016
menggunakan Format –A dan Format- B
1. Format-A dikirimkan setelah dikumpulkan informasi bencana,
TANGGAP
DARURAT
• PADA PENANGANAN BENCANA
RUAS JALAN /RUTIN • TIDAK MERUSAK BADAN
YANG • PEKERJAAN BERSIFAT
JALAN
ADA/LONGSEGMENT/ PERMANENT
• UPAYA LALU LINTAS TERBUKA
KONTRAK BERJALAN • URGENT
• PENGGUNAAN DANA – DILAKSANAKAN
SECARA SWAKELOLA
• DOKUMEN JELAS
MITIGASI • DIUSULKAN KE PMTD DENGAN
• PROSES
PRABENCANA PENANGANAN SECARA
PROCUREMENT
RUTIN(BELANJA BARANG)
• PENGADAAN DENGAN PASCA
PENUNJUKANLANGSUNG
BENCANA
Izin Prinsip
Menteri PUPR
3. Revisi Anggaran
Pengalihan Dana
sebesar yang
Izin Prinsip Menteri Revisi DIPA Pergeseran
diusulkan atau sesuai
PUPR Anggaran
nilai kontrak ke DIPA
Satker Pelaksana
INTEGRITAS * PROFESIONAL * ORIENTASI MISI * VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
PROSES DAN TAHAPAN TANGGAP
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH DARURAT BENCANA ALAM
b. Kepala BBPJN/BPJN menugaskan Tim Reaksi Cepat (TRC) Balai mengevaluasi dan
memverifikasi usulan penanganan tanggap darurat akibat bencana alam.
2. Membuat SPMK dengan pihak ke-3 (jika tidak tersedia dana pada DIPA Satker PJN,
dan dana diusulkan melalui Satker Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Marga Cq.
PPK PMTD: penanganan mendesak tanggap darurat).
* Bila terjadi sebagaimana dimaksud pada butir 2 di atas, maka Kepala BBPJN / BPJN
menyampaikan surat usulan pemanfaatan dana penanganan tanggap darurat
kepada Direktur Jenderal Bina Marga, disertakan hasil evaluasi dan rekomendasi
penanganan bencana.
c. Penanganan pasca bencana disusun Satker P2JN dan diverifikasi TRC Balai serta disahkan
Kepala Balai BBPJN/BPJN, selanjutnya diusulkan kepada Dirjen Bina Marga guna
ditangani dengan dana penanganan tanggap darurat.
Dirjen Bina Marga menerima surat usulan pemanfaatan dana tanggap darurat dari Kepala
BBPJN/BPJN, beserta kelengkapan berkas :
1.BA Hasil Evaluasi Adminstrasi, Teknis dan Biaya serta penetapan tanggap darurat atau
penanganan pasca bencana dari Tim Reaksi TRC Balai,
a. Dirjen Bina Marga melalui Dir Preservasi Jalan, menugaskan Tim Evaluasi Teknis
mengevaluasi dan memverifikasi usulan balai untuk menggunakan
pemanfaatan dana tanggap darurat;
b. Tim Evaluasi Teknis menyampaikan laporan hasil evaluasi berupa Berita Acara
hasil evaluasi administrasi, teknis dan biaya, penanganan tanggap darurat
kepada Dirjen Bina Marga melalui Dir Preservasi ;
c. Tembusan Kasatker Sesditjen Bina Marga Cq. PPK Penanganan Mendesak dan
Tanggap Darurat (PMTD) ;
1 2
DED, gambar
rencana, dan RAB
yang
Maks 14 hari ditandatangani dan
Kalender dilegalisasi oleh
Kepala Membuat desain KaSatker P2JN,
Satker P2JN dan RAB kemudian
diverifikasi TRC
dan disahkan oleh
Ka. Balai
Maks 3 hari
Kalender
Disposisi Dirjen
Memerintahkan kepada TET untuk
Dirjen Bina ke TET melalui
mengevaluasi dan mem verifikasi
Marga Dir. Preservasi
usulan Balai
Ya
1.Surat
Maks 2 hari
Kalender
pengusulan dari
Mengusulkan Dirjen kepada
pemanfaatan Meminta APIP Menteri,dengan
dana untuk melakukan tembusan kepada
Dirjen Bina review dokumen balai dan Satker
penanganan
Marga kelengkapan PJN Pengusul
bencana kpd usulan Tanggap
Menteri PUPR, Darurat 2.Surat usulan
cq. Sekjen permintaan APIP
Maks 3 hari
Kalender Surat perintah dari
Memberitahukan kepada Kasatker PJN
Satker PJN pengusul ke PPK
PPK terkait untuk
Pengusul terkait
melaksanakan pra kontrak
3 4 5
3 4 5
Maks. 5 hari
Surat usulan
Menyampaikan kerja
Itjen penanganan
rekomendasi kpd Menteri bencana
Setjen
PUPR
1 hari kerja
Kepala
Melaksanakan
Satker PJN
pembayaran atas kontrak
pengusul
Selesai
JEMBATAN :
• Bangunan Atas Runtuh RB RB = Jembatan putus,
• Pondasi hanyut RB lalu lintas dialihkan dg
• Pilar & Vender hanyut RB memasang jembtan
• Abutment /Kepala Jembatan hancur RB darurat (bailley)
• Oprit amblas/ jalan pendekat putus RB
• Kabel jembatan gantung putus RB RR = jembatan masih
• Lantai jembatan retak, berlubang RR dapat dilalui.
MATERI PEMAPARAN
1. Mitigasi Bencana ?
2. Apa itu Resiko ?
3. Bencana alam
4. Bencana alam yang berdampak pada jalan dan jembatan
5. Apa itu risiko bencana alam?
6. Mengenali karakteristik masing-masing bencana alam
(gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, longsor dan
banjir).
7. Mengenali tanda-tanda timbulnya bencana alam pada jalan
dan jembatan.
TUJUAN
HASILNYA
BELUM PASTI
INFORMASI
YANG BAIK
INTEGRITAS * PROFESIONAL * ORIENTASI MISI * VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
MITIGASI BENCANA PADA PEKERJAAN
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH JALAN DAN JEMBATAN
3. BENCANA ALAM
TAHAP PEMBANGUNAN
• Menerapkan standar pengawasan yang ketat agar pembangunan infrastruktur
dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan perencanaan.
Menerapkan sertifikasi operasi agar infrastruktur dimanfaatkan dengan tepat sesuai
dengan perencanaan.
TAHAP PENGELOLAAN
• Melakukan pemeliharaan dan pengoperasian infrastruktur yang memadai
agar kondisinya baik sehingga dapat berfungsi secara optimal.
• Memberlakukan status kesiapsiagaan bencana, melakukan tindakan
tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi untuk menjamin
terpenuhinya pelayanan publik.
INTEGRITAS * PROFESIONAL * ORIENTASI MISI * VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
MITIGASI BENCANA PADA PEKERJAAN
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH JALAN DAN JEMBATAN
Manajemen Bencana
Menurut UU Nomor 24 Tahun 2007, manajemen bencana adalah suatu proses dinamis,
berlanjut dan terpadu untuk meningkatkan kualitas langkah-langkah yang berhubungan
dengan observasi dan analisis bencana serta pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,
peringatan dini, penanganan darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana.
MITIGASI: Pembangunan
Serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembagunan
fisik, penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Pasca bencana
Rehabilitasi ▪Prasarana dan Sarana
▪Sosial
Rekonstruksi ▪Ekonomi
▪Kesehatan
▪Kamtib
▪Lingkungan
INTEGRITAS * PROFESIONAL * ORIENTASI MISI * VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
MITIGASI BENCANA PADA PEKERJAAN
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH JALAN DAN JEMBATAN
Maka diharapkan jalan dalam 2x24 jam harus sudah berfungsi untuk
pergerakan lalulintas barang dan manusia.
INTEGRITAS * PROFESIONAL * ORIENTASI MISI * VISIONER * ETIKA-AKHLAKUL KARIMAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSDIKLAT JALAN, PERUMAHAN, PERMUKIMAN
MITIGASI BENCANA PADA PEKERJAAN
DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH JALAN DAN JEMBATAN
Kerusakan jalan dan jembatan pada saat bencana dapat berakibat sangat
fatal:
1. Terputusnya jalur evakuasi dan tertundanya bantuan kemanusiaan.
2. Terhambatnya kegiatan distribusi barang dan jasa.
3. Menurun atau terhentinya pertumbuhan ekonomi daerah dan investasi,
terganggunya perkembangan wilayah dan perkotaan, kehidupan sosial,
budaya dan lingkungan.
LANGKAH-LANGKAH DI DALAM
MEMAHAMI RISIKO BENCANA ALAM
(TES),
PPerlu Pemeliharaan
dan Pemeriksaan Rutin
Jembatan
Mengenali Tanda-
Tanda
Bencana Letusan
Gunung Api
AWAS !
Luncuran
bahan
Longsoran
dan pondasi
tiang listrik
retak-retak
(Juli, 2002)
(Juli, 2002)
(Juli, 2002)
UPAYA PENCEGAHAN BENCANA
LEBIH UTAMA DARIPADA UPAYA
PENANGANAN AKIBAT BENCANA
PELATIHAN
PEJABAT INTI SATUAN KERJA (PISK)
BIDANG JALAN DAN JEMBATAN