Anda di halaman 1dari 9

NAMA : AHMAD ALFANDI

KELAS : KPI-A

SEMESTER :5

JUDUL : POLA KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA MASYARAKAT GORONTALO DENGAN


MASYARAKAT SUKU JAWA

LATAR BELAKANG

Bangsa indonesia merupakan bangsa majemuk yang terdiri dari berbagai

suku bangsa, agama dan bahasa. Kemajemukan ini terjalin dalam satu ikatan bangsa

indonesia sebagai satu kesatuan bangsa yang utuh dan berdaulat.

Selain didasari oleh latar belakang sosial budaya, geografi dan sejarah yang

sama, kesatuan bangsa indonesia juga didasari oleh kesatuan pandangan, ideologi

dan falsafah hidup dalam berbangsa dan bernegara. Pandangan, ideologi dan

falsafah hidup bangsa indonesia secara holistik tercermin dalam sila-sila Pancasila

yang menjadi dasar negara indonesia. Sedangkan kesatuan pandangan, ideologi dan

falsafah hidup bangsa Indonesia secara eksplisit tercantum dalam lambang negara

yang bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang mengandung makna “beraneka ragam

(suku bangsa, agama, bahasa) namun tetap satu (Indonesia).

Gambaran tentang struktur dan kemajemukan penduduk Indonesia hingga

saat ini yang paling otoritatif dan menjadi rujukan adalah data yang berasal dari

Sensus Penduduk tahun 2010. Seperti telah banyak diketahui, cacah jiwa atau sensus
adalah proses pencatatan, perhitungan, dan publikasi data demografis yang

dilakukan terhadap semua penduduk yang tinggal menetap di suatu wilayah

tertentu. Sensus sendiri sebagai kegiatan pencatatan biasa dilakukan setiap 10

(sepuluh) tahun sekali. Sampai tulisan ini dibuat Indonesia telah melaksanakan 7

(tujuh) kali sensus penduduk, yakni tahun 1920 (Hindia Belanda), 1961, 1971, 1980,

1990, 2000 dan terakhir tahun 2010.

Statistik atau indikator yang biasa digunakan untuk melihat fenomena

kemajemukan Indonesia terlihat dari jumlah, komposisi dan sebaran penduduk

berdasarkan aspek-aspek sosial budaya yang meliputi kewarganegaraan, suku

bangsa, agama dan bahasa sehari-hari. Status kewarganegaran penduduk Indonesia

berdasarkan Sensus Penduduk 2010 mayoritas adalah WNI (warga negara Indonesia)

dengan jumlah mencapai 236.728 ribu jiwa atau sekitar 99,6 persen. Sedangkan

penduduk yang dikategorikan sebagai WNA (warga negara asing) mencapai sebanyak

73 ribu jiwa atau sekitar 0,03 persen. Sisanya sebanyak 839 ribu penduduk tidak

ditanyakan status kewarganegaraannya.

Struktur dan komposisi penduduk Indonesia menurut kelompok suku

bangsa menurut Sensus Penduduk 2010 memperlihatkan Suku Jawa yang berasal

dari Pulau Jawa bagian tengah hingga timur sebagai kelompok suku terbesar dengan

populasi sebanyak 85,2 juta jiwa atau sekitar 40,2 persen dari populasi penduduk

Indonesia. Yang disebuk Suku Jawa ini sudah mencakup Suku Osing, Tengger, Samin,
Bawean atau Boyan, Naga, Nagaring dan suku-suku lainnya. Suku bangsa terbesar

kedua adalah Suku Sunda yang berasal dari Pulau Jawa bagian barat dengan jumlah

mencapai 36,7 juta juwa atau 15,5 persen. Suku Batak menyusul sebagai terbesar

ketiga dengan jumlah mencapai 8,5 juta jiwa atau 3,6 persen yang berasal dari Pulau

Sumatra bagian tengah utara. Terbesar ke empat adalah Suku asal Sulawesi selain

Suku Makassar, Bugis, Minahasa dan Gorontalo. Jumlah terbesar keempat ini sendiri

merupakan gabungan dari 208 jenis suku bangsa Sulawesi, Untuk terbesar kelima

adalah Suku Madura yang berasal dari Pulau Madura di sebelah timur utara Pulau

Jawa yang populasinya menyebar cepat di berbagai wilayah Indonesia hingga

mencapai 7,18 juta jiwa atau sekitar 3,03 persen dari populasi penduduk Indonesia.

Kemajemukan bangsa Indonesia tidak hanya terlihat dari beragamnya jenis

suku bangsa, namun terlihat juga dari beragamnya agama yang dianut penduduk.

Suasana kehidupan beragama yang harmonis di lingkungan masyarakat heterogen

dengan berbagai latar belakang agama terbangun karena toleransi yang saling

menghargai perbedaan. Berbagai kegiatan sosial budaya berciri gotong royong

memperlihatkan karakter masyarakat Indonesia yang saling menghormati antara

berbagai perbedaan golongan, suku bangsa, hingga agama.

Pemeluk agama di Indonesia dari jumlah yang paling banyak berturut-turut

adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Kong Hu Cu, dan agama lainnya.

Pada tahun 2010 pemeluk agama Islam mencapai 207,2 juta jiwa atau 87,18 persen,
selanjutnya agama Kristen sebesar 16,5 juta jiwa atau 6,96 persen, Katolik 6,9 juta

jiwa atau 2,91 persen, kemudian agama Hindu 4,01 juta jiwa atau 1,69 persen, dan

terbesar kelima adalah agama Budha sebesar 1,7 juta jiwa atau 0,72 persen.

Sementara itu agama Khong Hu Cu, yang tercatat sebagai agama yang paling akhir

diakui pemerintah Indonesia mempunyai pemeluk sebesar 127,1 ribu jiwa atau 0,05

persen.

Keragaman penduduk Indonesia selanjutnya terlihat dari penggunaan

bahasa daerah yang cukup besar dalam kehidupan seharai-hari. Sebesar 79,5 persen

penduduk Indonesia berdasarkan Sensus Penduduk 2010 menggunakan bahasa

daerah sebagai bahasa keseharian dan rumah tangga. Sedangkan 19,9 persen

menggunakan bahasa Indonesia, sisanya sebesar 0,3 persen menggunakan bahasa

asing.

Keragaman Indonesia adalah kekayaan sekaligus berkah bagi bangsa

Indonesia. Berdasarkan proyeksi terakhir yang dilakukan oleh Kementerian Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) jumlah penduduk Indonesia pada

tahun 2018 bahkan telah mencapai 265 juta jiwa dengan komposisi terbesar berada

di wilayah usia produktif. Jika tidak ada aral melintang berdasarkan prediksi Bank

Dunia ekonomi Indonesia akan menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia.


Manusia adalah mahluk yang di ciptakan tuhan sebagai satu-satunya

mahluk yang berbudaya, di mana kebudayaan memiliki pegertian sebagai seluruh

system gagasan,tindakan,dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan

masyarakat yang di jadikan manusia dalam proses belajar (Koentjaraningrat).

Sebelum kedatangan bangsa-bangsa barat di kawasan nusantara ini, adat adalah

satu-satunya system yang mengatur masyarakat dan pemerintahan, terutama di

kerajaan-kerajan yang ada di Indonesia misalnya kerajaan melayu mulai dari aceh,

riau, malaka, jawa, banjar, bugis, hingga ambon dan ternate. Agama islam pada

umumnya terintragasi dengan adat-adat yang di pakai di kerajaan-kerajaan tersebut.

Gorontalo adalah sebuah provinsi di Indonesia. Sebelumnya, semenanjung

Gorontalo (Hulontalo) merupakan wilayah Kabupaten Gorontalo dan Kota Madya

Gorontalo di Sulawesi Utara.

Seiring dengan munculnya pemekaran wilayah berkenaan dengan otonomi

daerah di Era Reformasi, provinsi ini kemudian dibentuk berdasarkan Undang-

Undang Nomor 38 Tahun 2000, tertanggal 22 Desember 2000 dan menjadi Provinsi

ke-32 di Indonesia. Ibukota Provinsi Gorontalo adalah Kota Gorontalo (sering disebut

juga Kota Hulontalo) yang terkenal dengan julukan "Kota Serambi Madinah". Provinsi

Gorontalo adalah salah satu dari 32 provinsi di wilayah Republik Indonesia yang

memanjang dari Timur ke Barat di Bagian Utara Pulau Sulawesi. Sebelah Utara

berbatasan dengan Laut Sulawesi, Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi


Sulawesi Utara, Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tengah, Sebelah

Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini. Selain itu, Gorontalo juga berada pada

"mulut" Lautan Pasifik yang menghadap pada negara Korea, Jepang dan Amerika

Latin.Sudah tentu "kelebihan posisi" ini dapat memberikan peluang yang baik dalam

pengembangan perdagangan perekonomian dan pariwisata.

Menurut data BPS tahun 2013 (2013 2) bahwa Provinsi Gorontalo secar

keseluruhan memiliki 77 kecamatan serta 735 Desa/Kelurahan. Data ini akan terus

mengalami perubahan seiring dengan adanya rencana pemekaran Dacrah

OtonomManusia adalah mahluk yang di ciptakan tuhan sebagai satu-satunya mahluk

yang berbudaya, di mana kebudayaan memiliki pegertian sebagai seluruh

system gagasan,tindakan,dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan

masyarakat yang di jadikan manusia dalam proses belajar (Koentjaraningrat).

Sebelum kedatangan bangsa-bangsa barat di kawasan nusantara ini, adat adalah

satu-satunya system yang mengatur masyarakat dan pemerintahan, terutama di

kerajaan-kerajan yang ada di Indonesia misalnya kerajaan melayu mulai dari aceh,

riau, malaka, jawa, banjar, bugis, hingga ambon dan ternate. Agama islam pada

umumnya terintragasi dengan adat-adat yang di pakai di kerajaan-kerajaan tersebut.

Gorontalo adalah sebuah provinsi di Indonesia. Sebelumnya, semenanjung

Gorontalo (Hulontalo) merupakan wilayah Kabupaten Gorontalo dan Kota Madya.


Gorontalo di Sulawesi Utara. Seiring dengan munculnya pemekaran wilayah

berkenaan dengan otonomi daerah di Era Reformasi, provinsi ini kemudian dibentuk

berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000, tertanggal 22 Desember 2000

dan menjadi Provinsi ke-32 di Indonesia. Ibukota Provinsi Gorontalo adalah Kota

Gorontalo (sering disebut juga Kota Hulontalo) yang terkenal dengan julukan "Kota

Serambi Madinah". Provinsi Gorontalo adalah salah satu dari 32 provinsi di wilayah

Republik Indonesia yang memanjang dari Timur ke Barat di Bagian Utara Pulau

Sulawesi. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Sulawesi, Sebelah Timur

berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Utara, Sebelah Barat berbatasan dengan

Provinsi Sulawesi Tengah, Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini. Selain

itu, Gorontalo juga berada pada "mulut" Lautan Pasifik yang menghadap pada

negara Korea, Jepang dan Amerika Latin.Sudah tentu "kelebihan posisi" ini dapat

memberikan peluang yang baik dalam pengembangan perdagangan perekonomian

dan pariwisata. Menurut data BPS tahun 2013 (2013 2) bahwa Provinsi Gorontalo

secara keseluruhan memiliki 77 kecamatan serta 735 Desa/Kelurahan. Data ini akan

terus mengalami perubahan seiring dengan adanya rencana pemekaran Daerah

Otonom.

Suku Jawa menjadi salah satu suku terbesar di Indonesia, dengan jumlah

sekitar 40,22% dari populasi manusia di nusantara. Suku yang memiliki banyak

keunikan di bidang budaya, bahasa, dan kuliner khasnya ini terkenal dengan sifat dan
tutur katanya yang halus. Tidak hanya bertempat tinggal di Pulau Jawa, suku jawa

juga tersebar di berbagai pelosok di Indonesia.

Peradaban suku Jawa termasuk maju. Hal ini dapat dibuktikan karena

adanya peninggalan kerajaan-kerajaan besar yang berada di tanah Jawa, dan masih

dapat dilihat hingga kini. Misalnua Candi Borobudur, Prambanan, Mendut, Singosari,

dan sebagainya.

Walaupun suku Jawa telah tersebar di seluruh nusantara. Namun, banyak

orang yang tak tahu bagaimana sejarah dan asal-usul suku Jawa. Apakah suku Jawa

berasal dari nenek moyang asli pribumi? Atau mereka berasal dari pendatang?

Berikut ialah beberapa teori yang menjelaskan asal usul suku Jawa.

Menurut arkeolog, Eugene Dubois, seorang ahli anatomi yang berasal dari

Belanda menemukan sebuah fosil manusia purba Homo erectus. Fosil ini ditemukan

di Trinil pada tahun 1891. Pasca penemuan ini, dilakukan perbandingan antara DNA

fosil kuno tersebut dengan suku Jawa di masa kini.


Referensi

Indonesia.go.id - Keragaman Indonesia. (n.d.). Laman Resmi Republik Indonesia •

Portal Informasi Indonesia.

https://indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/keragaman-

indonesia

Komang sudiarba. (2018, January). Makalah Suku gorontalo.docx. Scribd.

https://id.scribd.com/document/370148996/makalah-suku-gorontalo-

docx

Maulida, P. (2020, April 7). Mengetahui asal-usul Lahirnya Suku Jawa. Good News

From Indonesia.

https://www.google.com/amp/s/www.goodnewsfromindonesia.id/2020

/04/07/mengetahui-asal-usul-lahirnya-suku-jawa/amp

Anda mungkin juga menyukai