Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MERESUM MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Guru Pengampu : Supriyatin, SE., MM

Disusun Oleh :

NAMA : IIN KARLINA

NIM. : 3360202250153

JURUSAN MANAJEMAN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BISNIS INDONESIA

2021
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

A. PENGERTIAN, TUJUAN, DAN PENTINGNYA PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN
a) Pengertian pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah membawa misi pendidikan moral
bangsa, membentuk warga negara yang cerdas, demokratis, dan berakhlak mulia,
yang secara konsisten melestarikan dan mengembangkan cita-cita demokrasi dan
membangun karakter bangsa.
b) Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
menciptakan warga negara yang memiliki wawasan kenegaraan, menanamkan
rasa cinta tanah air, dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia dalam diri para
generasi muda penerus bangsa. Pendidikan ini tentunya harus dipadukan dengan
penguasaan ilmu dan teknologi, sehingga terciptalah generasi masa depan yang kelak
bisa memberikan sumbangsih dalam pembangunan bangsa, Mencetak generasi muda
yang bertanggungjawab atas keselamatan dan kejayaan tanah air,tujan berikutnya
yaitu Rasa tanggung jawab ini akan tercermin dalam partisipasi aktif generasi muda
dalam pembangunan. Generasi muda yang bertanggung jawab akan menyaring
pengaruh-pengaruh dari luar, mengambil sisi positifnya dan menolak hal-hal yang
tidak sesuai dengan nilai luhur dan moral bangsa.
c) Pentingnya pendidikan kewarganegaraan
Dengan pendidikan kewarganegaraan ini para generasi muda diharapkan memiliki
kesadaran penuh akan demokrasi dan HAM. Dengan bekal keadaran ini, mereka akan
memberikan kontribusi yang berarti dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi
bangsa, seperti konflik dan kekerasan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia,
dengan cara-cara yang damai dan cerdas.
 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37
menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat tentang Pendidikan
Kewarganegaraan yang bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
 Ada sejumlah macam kewarganegaraan yang harus diketahui, yakni:
a) Asas lus Sanguinis (Asas Keturunan)
Ini adalah asas seseorang yang ditentukan berdasarkan pada keturunan. Asas ius
Sanguinis Asas ini yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
keturunan bukan negara tempat kelahiran.
b) Asas lus Soli(Asas Kedaerahan)
Asas ini adalah kewarganegaraan ditentukan berdasarkan tempat kelahiran. Jika
dilahirkan di Indonesia, sedangkan orang tuanya dari Malaysia maka jadi warga
Indonesia. Asas ius Soli Ini merupakan asas yang secara terbatas menentukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat kelahiran.

B. IDENTITAS NASIONAL
a) Setiap negara pasti memiliki suatu identitas yang membedekan dengan negara
lainnya. Identitas tersebut dikenal sebagai identitas nasional. Dilansir dari buku
Pendidikan Kewargenagaraan (2020) karya Damri dan Fauzi Eka Putra,
b) identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara
filosofi membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
c) Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder. Bersifat buatan karena identitas
nasional dibuat, dibentuk, dan disepakati oleh suatu warga bangsa sebagai idetitasnya.
d) Sementara bersifat sekunder karena identitas nasional lahir belakangan jika
dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan yang telah memiliki identitas primer
yang berbeda-beda.
 Identitas nasional erat kaitannya dengan bagaimana suatu bangsa terbentuk secara
historis. Bentuk identitas nasional bangsa Indonesia Identitas nasional bangsa Indonesia
tercipta dari berbagai nilai-nilai kultural suku bangsa yang ada di setiap daerah. Nilai-
nilai kultural tersebut kemudian dihimpun menjadi satu kesatuan yang akhirnya
membentuk identitas nasional bangsa Indonesia.
 bentuk- bentuk identitas nasional bangsa Indonesia, yaitu:
a) Bahasa nasional atau bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia.
b) Bendera negara, yaitu Sang Merah Putih.
c) Lagu Kebangsaan, yaitu Indonesia Raya.
d) Lambang negara, yaitu Garuda Pancasila.
e) Semboyan negara, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
f) Dasar falsafah negara, yaitu Pancasila.
 Konstitusi negara, yaitu UUD 1945. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat. Konsepsi Wawasan Nusantara. Kebudayaan daerah yang telah
diterima sebagai kebudayaan nasional. Bagi bangsa Indonesia, identitas nasional
merupakan hal yang sangat penting karena telah memiliki dasar yang sangat kuat, berupa
pancasila dan UUD 1945.
 Proses Berbangsa dan Bernegara
Bangsa adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka
tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan
kedalam. Jadi mereka diikat oleh satu kekuasaan politik yaitu negara. Ada dua proses
pembentukan bangsa negara yaitu :
 model ortodoks dan model mutakhir. Pertama, model ortodoks bermula dari
adanya suatu bangsa terlebih dahulu untuk kemudian bangsa itu membentuk satu
negara tersendiri.
 Kedua, model mutakhir yang berawal dari adanya negara terlebih dahulu, yang
terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk negara merupakan
sekumpulan suku bangsa dan ras.
 Pengertian Negara
Negara adalah organisasi kekeasaan dari persekutuan hidup manusia. Terjadinya
negara-bangsa Indonesia merupakan proses atau rangkaian tahap-tahap yang
berkesinambungan. Proses terbentuknya negara-bangsa Indonesia secara teoritis
dilukiskan sebagaimana dalam keempat alinea Pembukaan UUD 1945, sebagai berikut:
 Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi tetapi adanya pengakuan
akan hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya. Bangsa Indonesia memiliki
tekad kuat untuk menghapus segala penindasan dan penjajahan suatu bangsa atas
bangsa yang lain. Inilah sumber motifasi perjuangan. (alinea I pembukaan UUD
1945).
 Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan dan menghasilkan
proklamasi. Jadi dengan proklamasi tidaklah selesai kita bernegara . Negara yang
kita cita-citakan adalah menuju pada keadaan yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur. (alinea II pembukaan UUD 1945)
 Terjadinya bangsa Indonesia adalah kehendak seluruh bangsa Indonesia.
Disamping itu adalah kehendak dan atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Ini
membuktikan bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius dan mengakui adanya
motivasi spiritual. (alinea III pembukaan UUD 1945).
 Proses bernegara sejak tahun 1908, masyarakat mempunyai kesadaran untuk
bersatu membentuk suatu organisasi yang dinamakan Budi Utomo. Proses untuk
membentuk suatu negara itu berjalan 10 tahun dan baru membentuk negara pada
tahun 1945. Ada kesan betapa susahnya proses yang dilalui untuk membentuk
negara. Akan tetapi rentang waktu antara tahun 1908 sampai tahun 1945, itu bisa
kita sebut sebagai pematangan yang ujungnya terjadi pada tahun 1945.
 Sejarah proses Berbangsa Dan Bernegara
 1908 Budi Oetomo Berbasis Sub Kultur Jawa
 1911 Sarikat Dagang Islam Kaum Entrepeneur Islam Bersifat Ekstrovert Dan
Politis 1912. Muhammadiya Dari Subkultur Islam Modernis Bersifat Introvert
Dan Sosial
 1912. Indische Party Dari Sub Kultur Campuran, Yg Memncerminkan Elemin
Politis Na-Sionalisme Non rasial dg selogan “ TEMPAT YANG MEMBERI
NAFKAH YANG MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI TANAH AIRNYA”
 1913. Indische Social Democratiche Vereniging Mengejawantahkan
Nasionalisme Politik Radikal Dan Berorientasi Marxist.
 1915. Trikoro Dharmo Sebagai Emberio Yong Java
 1918 Yong Java
 1925. Manifisto Politik
 1926. Nahdatoel Oelama (Nu)Dari Sub Kultur Santri Dan Ulama Serta
Pergerakan Lain Seperti Sub Ethnis Jong Ambon, Jong Sumatwera, Jong Selebes
Yang Melahiorkan Pergerakan Nasionalisme Yg Berjati Diri Indonmesianesia.
 1928 . Soempah Pemoeda 28 Okt 1928
 1931. Indonesia Muda
 Proses Berbangsa dan Bernegara Masa Sebelum Kemerdekaan
Proses berbangsa dan bernegara pada zaman sebelum kemerdekaan kira – kira
pada tahun 1908 lebih berorientasi pada perjuangan melawan penjajah. Dari tinjauan
sejarah zaman Sriwijaya pada abad ke VII dan kerajaan Majapahit abad XIII telah ada
upaya untuk menyatukan Nusantara. Namun para penguasa belum memiliki kemampuan
yang cukup untuk mempertahankan kejayaan yang telah dicapai yang menyebabkan
kehancuran. Disamping itu kehancuran juga disebabkan karena kerajaan tradisional
tersebut belum memahami konsep kebangsaan dalam arti luas.
Proses kehidupan berbangsa dan bernegara mulai berkembang sejak sumpah
pemuda dikumandangkan ke seluruh nusantara. Dalam periode selanjutnya secara nyata
mulai dipersiapkan kemerdekaan Indonesia pada masa penduduk Jepang, yaitu dengan
dibentuknya badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia. Dan
puncaknya adalah ketika proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
 Proses Berbangsa dan Bernegara Pada Masa Sekarang
Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang erat kaitannya dengan
hakikat pendidikan kewarganegaraan, yaitu upaya sadar dan terencana untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan
moral bangsa
Negara Indonesia merupakan negara yang berkembang dan negara yang akan
melangkah maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat, membutuhkan
tenaga kerja yang berkualitas, dengan semangat loyalitas yang tinggi.
 Dalam proses berbangsa dan bernegara itu juga diperlukan penciptaan identitas bersama.
Identitas sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat di lihat pada :
 Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
 Lambang negara yaitu Garuda Pancasila
 Slogan/Semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika
 Sarana komunikasi/bahasa negara yaitu Bahasa Indonesia
 Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
 Pahlawan-pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura,
Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain-lain.
 Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat
mengingat eksistensinya serta memberikan daya hidup.
 4 Unsur Lengkap Terbentuknya Negara
 Wilayah (Daerah Kekuasaan)
 Rakyat atau Penduduk.
 Pemerintah yang berdaulat.
 Pengakuan dari Negara Lain (Unsur deklaratif)
 Faktor – faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional
1. Faktor-faktor yang mendukung kelahiran Identitas Nasional bangsa Indonesia meliputi:
 Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografis
 Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, social, politik, dan kebudayaan yang
dimiliki bangsa Indonesia (Suryo, 2002)
2. Menurut Robert de Ventos, dikutip Manuel Castelles dalam bukunya “The Power of
Identity” (Suryo, 2002), munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi
historis ada 4 faktor penting, yaitu:
 Faktor primer, mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama, dan yang
sejenisnya.
 Faktor pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya
angkatan bersenjata modern dan pembanguanan lainnya dalam kehidupan
bernegara.
 Faktor penarik, mencakup modifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi,
tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional
 Faktor reaktif, pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitas
nasional bangsa Indonesia yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa
Indonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain.

C. TEORI MULTIKULTURALISME
a) Pengertian Multikultural Menurut Azyumardi
secara sederhana multikulturalisme bisa dipahami sebagai pengakuan, bahwa
sebuah Negara atau masyarakat adalah beragam dan majemuk. Atau dapat
pula diartikan sebagai “kepercayaan” kepada normalitas dan penerimaan keragaman.
b) Sedangkan menurut H.A.R Tilaar
pengertian tentang multikulturalisme setidaknya mengandung dua pengertian
yang sangat kompleks yaitu “multi” yang berarti plural, “kulturalisme” berisi
pengertian kultur atau budaya. Istilah plural mengandung arti yang berjenis-
jenis, karena pluralisme bukan berarti sekedar pengakuan akan adanya hal-hal
yang berjenis, namun pengakuan yang memiliki implikasi-implikasi politis, sosial
dan ekonomi. Oleh sebab itupluralisme bersangkutan dengan prinsip-prinsip
demokrasi.
c) Tilaar juga menjelaskan bahwa multikulturalisme juga berkaitan dengan
epistemologi, namun pengertian perkembangan ilmu pengetahuan di dalam
kaitannya dengan kehidupan sosial.Multikultural secara sederhana dapat
dikatakan pengakuan atas pluralisme budaya
d) Kemudian Cris Barker pada tahap perkembangan selanjutnya paham multikultural
telah menampung berbagai jenis pemikiran barusebagaimana berikut:
 Pengaruh studi kultural. Studi cultural ( cultural studies) antara lain
melihat secara kritis masalah-masalah esensial di dalam kebudayaan
kontemporer seperti identitas kelompok, distribusi kekuasaan di dalam
masyarakat yang diskriminatif, peranan kelompok-kelompok
masyarakat yang termarginalisasi, feminisme, dan masalah-masalah
kontemporer seperti toleransi antarkelompok dan agama.
 Poskolonialisme. Pemikiran poskolonialisme melihat kembali hubungan
antara eks penjajah dengan daerah jajahannya yang telah meninggalkan
banyak stigma yang biasanya merendahkan kaum terjajah. Diantara
pandangan poskolonialisme adalah ingin mengungkap kembali nilai-nilai
indigenous di dalam budaya sendiri dan berupaya untuk melahirkan kembali
kebanggaan terhadap budaya asing.
 Globalisasi. Globalisasi telah melahirkan budaya global yang memiskinkan
potensi-potensi budaya asli. Revitalisasi budaya local adalah salah satu
upaya menentang globalisasi yang mengarah kepada monokultural.
 Feminisme dan postfeminisme. Gerakan feminisme yang semulanya
berupaya untuk mencari kesejahteraan antara perempuan dan laki-laki kini
meningkat ke arah kemitraan antara laki-laki dan perempuan. Kaum
perempuan juga menuntut sebagai mitra yang sejajar dalam melaksanakan
tugas dan pekerjaan dalam masyarakat.
 Teori ekonomi politik neo-Marxisme. Teori ini terutama
memfokuskan kepada struktur kekuasaan di dalam suatu masyarakat yang
didominasi oleh kelompok kuat. Teori neo-Marxisme dari Antonio
Gramsci mengemukakan mengenai hegemoni yang dapat dijalankan tanpa
revolusi oleh intelektual organis yang dapat mengubah suatu
masyarakat.
 Teori ekonomi politik neo-Marxisme. Teori ini terutama
memfokuskan kepada struktur kekuasaan di dalam suatu masyarakat yang
didominasi oleh kelompok kuat. Teori neo-Marxisme dari Antonio
Gramsci mengemukakan mengenai hegemoni yang dapat dijalankan tanpa
revolusi oleh intelektual organis yang dapat mengubah suatu
masyarakat.
NEGARA DAN KONSTITUSI

A) PENGERTIAN NEGARA
Negara adalah Sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diatur oleh
pemerintah negara yang sah yang umumnya memiliki kedaulatan.
a) Pengertian Negara Menurut Para Ahli Dalam Negeri
 Prof. Nasroen, Negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup dan oleh sebab itu
harus juga ditinjau secara sosiologis agar dapat dijelaskandan dipahami.
b) Pengertian Negara menurut Ahli Mancanegara
 Aristoteles, Negara adalah perkumpulan dari keluarga dan desa Untuk meraih
kehidupan yang sebaik – baiknya.
c) Unsur-unsur terbentuknya Negara
 Penduduk.
 Wilayah.
 Pemerintah yang berdaulat.
 Pengakuan dari Negara lain
d) Fungsi Negara
 Fungsi keamanan dan ketertiban
 Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran Rakyatnya
 Fungsi pertahanan
 Fungsi keadilan
 Fungsi Kekuasaan Negara dalam teori kenegaraan menurut para ahli
e) Trias politika
 Fungsi Legislatif
 Fungsi Eksekutif
 Fungsi Yudikatif
f) Tujuan Negara
 Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia
 Memajukan kesejahteraan umum
 Mencerdaskan kehidupan bangsa
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

B) KONSTITUSI NEGARA
Konstitusi adalahkumpulan peraturan yang membentuk,mengatur, atau
memerintah negara.
 Dalam arti sempit : Konstitusi berarti Undang-Undang Dasar
 Dalam arti luas : Kontitusi berarti keseluruhan dari ketentuan – ketentuan dasar
atau hukum dasar.
a) Pengertian Konstitusi menurut para ahli
 Lassale konstitusi adalah hubungan antara kekuasaan yang terdapat di dalam
masyarakat,seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam
masyarakat.
b) Fungsi dan Tujuan ruang lingkup Konstitusi
 Fungsi konstitusi negar
 Penentu atau pembatas kekuasaan negara.
 Pengatur hubungan kekuasaan antar negara.
 Pengatur hubungan kekuasaan antar orang dengan warga negara.
 Pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan ataupun kegiatan
penyelengaraan kekuasaan negara.
 Simbolis yaitusebagai sarana pemersatu (simbol of unity) sebagai rujukan
identitas dan keagungan kebangsaan (identity of nation ) serta sebagai center
of ceremony.
 Tujuan Konstitusi negara
 Mengawasi serta membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak
semena-mena dengan kekuasaanya.
 Menjaga dan melindungi HAM.
 Menjaga pedoman penyelengaraan negara.
 Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia:
 UUD 1945 ( Agustus 1945 – 27 Desember 1949 )
 Konstitusi Republik Indonesia Serikat ( 27 Desember 1949 – 17
Agustus1950 )
 UUD 1950 ( 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 )
 UUD 1945 ( 5 Juli 1959 – Sekarang )

C) PERATURAN PERUNDANG – UNDANGAN


adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang
berwenang dan mengikat secara umum.
a) Unsur – unsur pokok dalam peraturan perundang – undangan yaitu sebagai berikut:
 Peraturan perundang – undangan berbentuk tertulis sehingga disebut hukum
tertulis
 Dibentuk oleh pejabat atau lingkungan jabatan (badan ,organisasi)yang
mempunyai wewenang membuat peraturan yang berlaku umum atau mengikat
umum (algemen)
 Bersifat mengikat umum ,tidak diharuskan harus selalu mengikat semua orang
b) Fungsi peraturan perundang-undangan
 Fungsi Internal
 Fungsi penciptaan hukum
 Fungsi pembaruan hukum
 Fungsi integritas plulalisme sistem hukum
 Fungsi kepastian hukum
 Fungsi Eksternal
 Fungsi perubahan
 Fungsi Stabilitas
 Fungsi kemudahan
D) Materi muatan peraturan perundang – undangan
a) Materi Muatan Undang – undang Dasar.
b) Materi Muatan TAP MPR .
c) Materi Muatan Undang – undang.
d) Materi Muatan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – undang.
e) Materi Muatan Peraturan Pemerintah.
f) Materi Muatan Keputusan Presiden (Kepres).
g) Materi Muatan Peraturan Menteri/Keputusan Menteri.
h) Muatan Menteri Peraturan Daerah.
i) Muatan Menteri Keputusan Kepala Daerah

Anda mungkin juga menyukai