Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Konsep ketuhanan

Dosen Pembimbing :

Disusun oleh :

Universitas yudharta pasuruan


Fakultas teknik
Teknik industri
2021

Kata pengantar
Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penyusunan makalah yang berjudul “ Konsep Ketuhanan “
dapat selesai dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapatkan banyak bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini pula penyusun
mengucapkan terima kasih.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih belum
sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari
berbagai pihak dan semoga makalah ini bermanfaat. Aamiin.

Purwosari, Oktober 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
II. PEMBAHASAN
A. Pentingnya Iman
B. Tuhan dalam konsep Islam
C. Urgensi akal dalam filsafat ketuhanan
III. PENUTUP
A. Daftar pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aspek keimanan yang akan dikaji dalam tulisan ini adalah aspek kejiwaan
dan nilai. Aspek ini belum mendapat perhatian terhadap aspek lainnya. Kencintaannya
kepada Allah, ikhlas beramal hanya karena Allah, serta mengabdikan diri dan tawakal
sepenuhnya kepada-Nya, merupakan nilai keutamaan yang perlu diperhatikan dan
diutamakan dalam menyempurnakan cabang-cabang keimanan.
Sesungguhnya amalan lahiriyah berupa ibadah mahdhah dan muamalah tidak
akan mencapai kesempurnaan, kecuali jika didasari dan diramu dengan nilai
keutamaan tersebut. Sebab nilai-nilai tersebut senantiasa mengalir dalam hati dan
tertuang dalam setiap gerak serta perilaku keseharian.
Pendidikan modern telah mempengaruhi peserta didik dari berbagai arah dan
pengaruhnya telah sedemikian rupa merasuki jiwa generasi penerus. Jika tidak pandai
membina jiwa generasi mendatang, “ dengan menanamkan nilai-nilai keimanan
dalam nalar, piker dan akal budi mereka “. Maka mereka tidak akan selamat dari
pengaruh negatif Pendidikan modern. Mungkin mereka merasa ada yang kurang
dalam isi spiritualitasnya dan berusaha menyempurnakan dari sumber-sumber lain.
Bila ini terjadi, maka perlu segera diambil Tindakan, agar pintu spiritualitas yang
terbuka tidak diisi oleh ajaran lain yang bukan berasal dari ajaran spiritualitas islam.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa iman itu penting
2. Jelaskan tuhan dalam konsep islam
3. Apa yang di maksud dengan filsafat ketuhanan (teologi)
4. Apa fungsi urgensi akal dalam filsafat ketuhanan

C. Tujuan
1. Mengetahui pentingnya iman.
2. Mengetahui tuhan dalam konsep islam.
3. Mengetahui pengertian filsafat ketuhanan (teologi).
4. Mengetahui fungsi urgensi akal dalam filsafat ketuhanan.

D. Manfaat
1. Untuk menambah pengetahuan pembaca tentang konsep ketuhanan dalam islam.
2. Meningkatkan keimanan kepada tuhan.
3. Untuk meningkatkan wawasan tentang tuhan dalam aspek kehidupan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pentingnya iman
Iman adalah fondasi penting umat Islam sebgai pedoman hidupnya, Lantas
apa saja pentingnya iman dalam hidup seorang muslim?. Iman memegang peranan
penting dalam kehidupan. Orang yang tidak beriman hidupnya akan tidak terarah dan
di hanyutkan oleh hawa nafsu tanpa tujuan hakiki.
Iman di turunkan oleh Allah SWT sebagai aturan yang menjaga keutuhan
manusia dan keberadaannya di muka bumi ini. Dengan aturan yang di berikan oleh
Allah itu manusia manusia mengetahui bahwa kehidupan itu mempunyai tujuan.
Iman dapat diartikan sebagai Tindakan membenarkan (tashdiqun) yaitu lawan
dari mendustakan (takdzibun). Iman berarti membenarkan dengan hati, diucapkan
dengan lisan dan dilakukan dengan perbuatan ternyata memiliki peran penting dalam
kehidupan.
• Lantas, apa pentingnya iman dalam kehidupan seorang muslim? Berikut kedudukan
seorang mu’min di sisi Allah :
1. Iman sebagai dasar diterimanya amal
2. Iman sebagai penyejuk jiwa
3. Iman sebagai sebab turunnya hidayah
4. Iman mempunyai kedudukan yang tinggi
5. Iman sebagai pedoman hidup

B. Tuhan dalam konsep islam


Dalam konsep Islam, Tuhan dinamakan Allah dan diyakini untuk Zat Maha
Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi,
Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta dunia.
Islam menitik beratkan konseptualisasi Tuhan untuk Yang Tunggal dan Maha
Kuasa (tauhid). Dia itu wahid dan Esa (hari pertama), Maha Pengasih dan Maha
Kuasa. Menurut Al-Quran aci 99 Nama Allah (asma'ul husna artinya: "nama-nama
yang paling baik") yang mengingatkan setiap sifat-sifat Tuhan yang beda. Semua
nama tersebut mengacu pada Allah, nama Tuhan Maha Tinggi dan Maha Luas. Di
selang 99 nama Allah tersebut, yang paling terkenal dan paling sering digunakan
adalah "Maha Pengasih" (ar-rahman) dan "Maha Penyayang" (ar-rahim).
Penciptaan dan penguasaan dunia semesta dideskripsikan untuk suatu tingkah
laku yang dibuat kemurahhatian yang paling utama untuk semua ciptaan yang memuji
keagungan-Nya dan diwujudkan menjadi saksi atas keesan-Nya dan kuasa-Nya.
Menurut nasihat Islam, Tuhan muncul dimana pun tanpa wajib menjelma dalam
bangun apa pun. Menurut Al-Quran, "Dia tidak bisa dicapai oleh penglihatan mata,
masih Dia bisa melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi
Maha Mengetahui." (QS Al-'An'am[6]:103)[2].
Tuhan dalam Islam tidak hanya Maha Luhur dan Maha Kuasa, namun juga
Tuhan yang personal: Menurut Al-Quran, Dia lebih dekat pada manusia daripada urat
nadi manusia. Dia menjawab bagi yang memerlukan dan memohon bantuan jika
mereka berdoa pada-Nya. Di atas itu semua, Dia memandu manusia pada perlintasan
yang lurus, “jalan yang diridhai-Nya.”
Islam mengajarkan bahwa Tuhan dalam konsep Islam adalah Tuhan sama
yang disembah oleh kumpulan agama Abrahamik yang lain seperti Kristen dan
Yahudi (29:46).[9] Namun, hal ini tidak diterima secara universal oleh kalangan non-
Muslim.

C. Filsafat ketuhanan
Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan
kebiasaan, yaitu memakai apa yang disebut sebagai pendekatan filosofis.[1] Bagi
orang yang menganut agama tertentu (terutama agama Islam, Kristen, Yahudi),
hendak menambahkan pendekatan wahyu di dalam usaha memikirkannya.[1] Aci
Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran para manusia dengan pendekatan kebiasaan
tentang Tuhan.[1] Usaha yang dilakukan manusia ini bukanlah untuk menemukan
Tuhan secara absolut atau mutlak, namun mencari pertimbangan kemungkinan-
kemungkinan bagi manusia untuk sampai pada kebenaran tentang Tuhan.
• Pemikiran yang mempercayai adanya tuhan :

❖ Santo Agustinus (354-430) percaya bahwa Allah ada dengan melihat sejarah dari
drama penciptaan, yang melibatkan Allah dan manusia. Allah menciptakan daratan
untuk manusia, menciptakan manusia (Adam) yang berdosa melawan Allah. Lalu
Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden. Kemudian setelah manusia berkembang,
mereka berdosa lebih lagi dan dihukum dengan air bah dalam sejarah Nuh.
Orangorang Yahudi yang diberikan perjanjian Allah ternyata tidak dapat
memeliharanya sehingga dihukum melalui bangsa-bangsa lain. Lalu Allah yang maha
kasih menebus manusia melalui Yesus Kristus. Dari sejarah ini Allah dapat selalu ada
di tengahtengah manusia. Memang Agustinus adalah Bapa gereja, Uskup dari Hippo
yang membela eksistensi Allah dari pandanganpandangan lain yang ingin
meruntuhkan paham teisme. Tuhan didefinisikan dari sifat-sifatnya; maha tahu, maha
hadir, kekal, pencipta segala sesuatu. Namun lebih lagi, Tuhan bukan ada begitu saja,
namun selalu terhubung dalam peristiwa-peristiwa besar manusia.

❖ Thomas Aquinas(1225-1274) menggabungkan pemikiran Aristoteles dengan Wahyu


Kristen. Kebenaran iman dan rasa pengalaman bukan hanya cocok, namun juga saling
melengkapi; beberapa kebenaran, seperti misteri dan inkarnasi dapat diketahui melalui
wahyu, sebagaimana pengetahuan dari susunan benda-benda di dunia, dapan
diketahui melalui rasa pengalaman; seperti kesadaran manusia akan eksistensi Allah,
baik wahyu maupun rasa pengalaman dipakai untuk membentuk persepsi tentang
adanya Allah.Thomas Aquinas terkenal dengan lima jalan (dalam Bahasa Latin
quinque viae ad deum) untuk mengetahui bahwa Allah benar-benar ada.

❖ Jalan 1 adalah gerak, bahwa segala sesuatu bergerak, setiap gerakan pasti ada yang
menggerakkan, namun pasti ada sesuatu yang menggerakkan sesuatu yang lain,
namun tidak digerakkan oleh sesuatu yang lain, Dialah Allah.
❖ Jalan 2 adalah sebab akibat, bahwa setiap aki-bat mempunyai sebabnya, namun ada
penye-bab yang tidak diakibatkan, Dialah sebab pertama, Allah.

❖ Jalan 3 adalah keniscayaan, bahwa di dunia ini ada hal-hal yang bisa ada dan ada yang
bisa tidak ada (contohnya adalah bendabenda yang dahulu ada ternyata ada yang
musnah, namun ada juga yang dulu tidak ada ternyata sekarang ada), namun ada yang
selalu ada (niscaya) Dialah Allah.

❖ Jalan 4 adalah pembuktian berdasarkan derajat atau gradus melalui perbandingan,


bahwa dari sifat-sifat yang ada di dunia (yang baik-baik) ternyata ada yang paling
baik yang tidak ada tandingannya (sifat Allah yang serba maha) Dialah Allah.

❖ Jalan 5 adalah penyelenggaraan, bahwa segala ciptaan berakal budi mempunyai


tujuan yang terarah menuju yang terbaik, semua itu pastilah ada yang mengaturnya,
Dialah Allah.

Filsafat Ketuhanan menurut Rene Descartes (1596-1650) adalah berawal dari


fungsi iman, yang pada akhirnya berguna untuk menemukan Allah. Tanpa iman
manusia cenderung menolak Allah.
Ada dua hal yang bisa ditempuh agar Aku sampai pada Allah :
1. sebab akibat, bahwa dirinya sendiri (manusia) pasti diakibatkan oleh penyebab
pertama, yaitu Allah.
2. Jalan yang kedua adalah secara ontologis, yang diwarisinya dari Anselmus. Allah
yang ada itu tidak mungkin berdiri sendiri, tanpa ada kaitan dengan suatu entitas lain,
maka Allah pasti ada dan bereksistensi. Maka Allah yang ada dalam ide Descartes
sempurna sudah, bahwa Dia ada dan dapat diandalkan dalam relasi dengan entitas
lainnya itu.

D. Urgensi akal dalam filsafat ketuhanan


Akal merupakan perangkat lunak yang ada pada diri manusia sehingga
berbagai kajian teori mulai sejak awal Islam hingga saat ini tidak ada habisnya dan
selalu mengalami perkembangan. Dikarenakan sifatnya dalam memahami
pengetahuan semakin berkembang di setiap zaman, akal seolah menjadi misteri yang
tak terpecahkan. Beragam pendapat pun bermunculan tentang konsep akal. Pendapat
tersebut tentu tergantung dari sudut pandang yang ditelaah.
Akal mempunyai posisi yang begitu penting dalam kehidupan manusia,
sehingga dengan akal manusia mampu menangkap realitas, dan memahami ilmu-ilmu
yang diturunkan Oleh Allah SWT.

• Akal memiliki fungsi sebagai berikut:


1. Akal sebagai alat yang strategis untuk mengungkap dan mengetahui kebenaran yang
terkandung dalam Al Qur’an dan Sunnah Rasul, dimana keduanya adalah sumber
utama ajaran Islam.
2. Akal merupakan potensi dan modal yang melekat pada diri manusia untuk
mengetahui maksud-maksud yang tercakup dalam pengertian Al Qur’an dan Sunnah
Rasul.
3. Akal juga berfungsi sebagai alat yang dapat menangkap pesan dan semangat Al
Qur’an dan Sunnah yang dijadikan acuan dalam mengatasi dan memecahkan
persoalan umat manusia dalam bentuk ijtihad.
4. Akal juga berfungsi untuk menjabarkan pesan-pesan al-Quran dan Sunnah dalam
kaitannya dengan fungsi manusia sebagai khalifah Allah, untuk mengelola dan
memakmurkan bumi seisinya.
Jadi akal adalah mahluk yang mengarahkan jiwa dan membuatnya memilih
beberapa alternatif serta memberi tahu mana yang baik dan mana yang buruk; mana
yang hal mana yang haram.8 Nama lain dari akal adalah lubb, ada juga yang
mengatakan bahwa kata lubb adalah sesuatu yang suci dari akal; sehingga dapat
dikatakan bahwa setiap lubb adalah akal tetapi tidak setiap akal adalah lubb.
Disamping istilah lubb yang berhubungan dengan akal, terdapat istilah fu’ad dan qalb.
Dalam hubungan ini, Abdul Wahid al-Lughawi (wafat 315 H.) berkata: “Qalb adalah
sebutan dalam
arti fu’ad, tetapi terkadang juga sebagai ungkapan bagi arti akal.”9
Sedangkan dalam al-Qur’an, kata qalb digunakan sebanyak 144 kali.
Penggunaan qalb selalu merujuk pada hal-hal yang berkaitan dengan emosi
dan akal pada manusia. Ia memiliki arti lebih khusus dari nafs sebagai
penggerak naluri atau biologis, yaitu hanya terbatas pada bagian yang
disadari.10

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8698997/makalah_konsep_ketuhanan_dalam_isla
m
http://www.yayasanaliman.org/article/mengapa-iman-penting-dalam-hidup-
seorang-muslim
http://p2k.unhamzah.ac.id/id1/3073-2970/Tuhan-Dalam-Islam_72650_p2k-
unhamzah.html
http://p2k.unhamzah.ac.id/id3/2-3073-2970/Filsafat-Ketuhanan_49904_p2k-
unhamzah.html#:~:text=Filsafat%20Ketuhanan%20adalah%20pemikiran%20ten
tang,wahyu%20di%20dalam%20usaha%20memikirkannya
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://jht.politala.a
c.id/index.php/jht/article/download/31/29&ved=2ahUKEwjgyrPK9bTzAhXbSH0K
HYZuBRkQFnoECDQQBQ&usg=AOvVaw13s8qbeA7Drhh6zljrTad-
file:///C:/Users/Aspire%20V5/Downloads/965-Article%20Text-2947-1-10-
20200120%20(4).pdf

Anda mungkin juga menyukai