Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PROJECT

MEKANIKA
“Kinematika Partikel”

DOSEN PEMBIMBING :

FANNY RAHMATINA RAHIM,SPd.,M.Pd

OLEH KELOMPOK 6 :

AL PUJA PARHANNES (20033044)

AULIA SHAVIRA (17033124)

HERLI GUSMITA UTAMI (20033066)

FRICCILIA INDRI (20033062)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan Laporan
Projek ini yang berjudul “Kinematika Partikel”

Laporan ini berisikan tentang penjelasan rinci mengenai salah satu materi Mekanika yaitu
Kinematika Partikel. Adapun tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan
pemahaman kepada kita mengenai materi tersebut. Diharapkan Laporan Projek ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Padang, 13 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................
A.   Latar Belakang...........................................................................................................................
B.   Tujuan Penulisan......................................................................................................................
BABII KAJIAN TEORI.................................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................................
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................................
A.   Kesimpulan...............................................................................................................................
B.   Saran .........................................................................................................................................
REFERENSI...................................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Pengaruh vektor posisi terhadap vektor kecepatan dan percepatan

Tabel 2 : Pengaruh vektor kecepatan terhadap vektor posisi dan percepatan

Tabel 3 : Pengaruh vektor percepatan terhadap vektor posisi dan kecepatan


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika adalah salah satu ilmu pasti yang dalam kajiannya terbatas pada fisik benda. Salah
satu kajian dalam fisika ialah mengenai gerak benda yang istilah fisikanya disebut mekanika.
Dalam bahasan mekanika, gerak suatu benda dispesifikasi menjadi dua ranting bahasan yakni
kinematika serta dinamika.

Kinematika menjabarkan mengenai gerakan benda tanpa mengaitkan apa penyebab benda
tersebut bergerak. Sedang dinamika mengulas mengenai gerakan benda dengan
menghubungkan apa menyebabkan benda tersebut bergerak. Jadi dalam mengulas tentang
gerakan suatu benda, dapat dilakukan dengan dua pendekatan yakni pendekatan kinematika
atau dinamika.

Menelaah tentang gerakan suatu benda dapat memberikan informasi penting masalah
benda tersebut, apa lagi benda yang menjadi objek adalah benda dinamis. Misalnya dengan
mempelajari gerakan pesawat atau traktor, kita dapat mengetahui kecepatannya. Dan dengan
data tersebut kita dapat menghitung berapa waktu serta jarak tempuh pesawat atau traktor
tersebut.  Jadi dengan mempelajari gerakan suatu benda, kita dapat memetakan semua
informasi yang berhubungan dengan gerakan benda tersebut, salah satunya ialah kecepatan
benda.

B. Tujuan

Tujuan pembahasan ini adalah:


1. Untuk mengetahui pengertian kinematika partikel.
2. Mencari hubungan antara vektor posisi, vektor kecepatan dan vektor percepatan
BAB II

KAJIAN TEORI

Kinematika adalah bagian dari mekanika yang mempelajari tentang gerak tanpa
memperhatikan apa/siapa yang menggerakkan benda tersebut. Bila gaya penggerak ikut
diperhatikan maka apa yang dipelajari merupakan bagian dari dinamika.
Partikel adalah benda dengan ukuran yang sangat kecil. Partikel merupakan suatu
pendekatan/model dari benda yang diamati. Pendekatan benda sebagai partikel dapat dilakukan
bila benda melakukan gerak translasi murni.
Gerak disebut gerak translasi bila selama bergerak sumbu kerangka acuan yang melekat
pada benda (x’,y’,z’) selalu sejajar dengan keranggka acuannya sendiri (x,y,z).
y

A. Pergeseran, Kecepatan Dan Percepatan

1. Pergeseran
Posisi dari suatu partikel di dalam suatu sistem koordinat dapat dinyatakan dengan vektor
posisi r = x i + y j.

y
(x,y)
r=xi+yj
x
Partikel bergerak dari pisisi pertama r1 ke posisi kedua r2 melalui lintasan sembarang
(tidak harus lurus). Pergeseran merupakan suatu vektor yang menyatakan perpindahan
partikel dari posisi pertama ke posisi kedua melalui garis lurus. Pergeseran
didefinisikan :
r = r2 – r1
y
A
r
r1 B
r2
x

2. Kecepatan
Pertikel bergerak dengan suatu lintasan tertentu. Pada sat t 1 partikel pada posisi r1 dan
pada t1 partikel pada posisi r1. Kecepatan adalah pergeseran partikel per satuan waktu.

a. Kecepatan rata-rata
r 2−r 1 ∆ r
vrata-rata = t 2−t 1 = ∆ t
b. Kecepatan sesaat
Bila selang waktu pengukuran t mendekati harga nol maka diperoleh kecepatan
sesaat.
vs = lim x/t
t  0
vs = dr/dt

Dalam 2 dimensi r dapat dinyatakan sebagai r = x i + y j maka diperoleh kecepatan


v = dr/dt
v = dx/dt i + dy/dt j
= vx i + v y j

Dalam 1 dimensi dimana gerak dari pertikel hanya dalam satu arah saja (misal- kan
dalam arah sumbu x) maka vy = 0.
Maka percepatan partikel dalam 1 dimensi (sumbu x) adalah
v = vx i

3. Percepatan
Selama pergeseran tersebut kecepatan pertakel dapat mengalami perubahan. Perubahan
kecepatan per satuan waktu disebut percepatan.

a. Percepatan rata-rata
Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dalam selang waktu t.
v 2−v 1 ∆v
ar = t 2−t 1 ¿
∆t

b. Percepatan sesaat
Bila selang waktu t mendekati nol maka diperoleh harga sesaat dari percepatan.

as = lim v/t
t  0

as = dv/dt.

Dalam 2 dimensi v dapat dinyatakan sebagai v = vx i + vy j maka diperoleh


percepatan
a = dv/dt

= dvx/dt i + dvy/dt j

= ax i + a y j

Dalam 1 dimensi dimana gerak dari pertikel hanya dalam satu arah saja (misal- kan
dalam arah sumbu x) maka ay = 0.
Maka percepatan partikel dalam 1 dimensi (sumbu x) adalah
a = ax i
Apabila partikel bergerak dengan percepatan konstan, maka ar = as = a.

B. Gerak Dalam Satu Dimensi Dengan Percepatan Konstan


A. Gerak dalam arah sumbu x
Gerak satu dimensi berarti partikel bergerak dalam satu arah saja, misalkan dalam arah
sumbu x.
pergeseran : r = x i
kecepatan : v = vx i
percepatan : a = ax I
Karena arah gerak sudah ditentukan maka dalam perumusan tentang gerak partikel hanya
menyangkut tentang besarnya saja.
Percepatan konstan : ar = as = a.
v 2−v 1
a = t 2−t 1
vx−v 0
a = t−0
Diperoleh persamaan : vx = vo + at (*)
(at menyatakan pertambahan kecepatan pada selang waktu tersebut).

Percepatan konstan = perubahan v konstan.


Dari statistik dapat diperoleh vr = (vo + v )/2.
Bila vr t menyatakan pertambahan posisi dalam selang waktu t, maka posisi partikel
menjadi
x = xo + vr t
Dengan mensubstitusikan vr = (vo + v )/2 diperoleh
x = xo + 1/2 (vo + v ) t (**)

Bila persamaan (*) disubstitusikan ke (**) diperoleh :


x = xo + 1/2 (vo + vo + at) t

x = xo + vo t +1/2 at2 (***)


dan bila t = (vx - vo )/a yang disubstitusikan diperoleh
x = xo + 1/2 (vo + vx )t
x = xo + 1/2 (vo + vx ) (vx - vo )/a

vx 2 = vo2 + 2a (x - xo ) (****)
Dari pembahasan di atas diperoleh 4 buah persamaan yang menghubungkan 4 buah
variabel dari kinematika (x, v, a, t). Sehingga permasalahan tentang gerak partikel dapat
diselesaikan dengan menggunakan 4 buah persamaan berikut :

(1) vx = vo + at tanpa : x
(2) x = xo + 1/2 (vo + v ) t tanpa : a
(3) x = xo + vo t +1/2 at2 tanpa : v
(4) vx 2 = vo2 + 2a (x - xo ) tanpa : t

B. Gerak dalam arah sumbu y.


Gerak dalam arah sumbu y dapat diperoleh langsung dengan mengambil persamaan yang
sudah diperoleh pada 2.a.
(1) vy = vo + ayt
(2) y = yo + 1/2 (vo + vy) t
(3) y = yo + vo t +1/2 ayt2
(4) vy 2 = vo2 + 2ay (y - yo )
Gerak jatuh bebas
Gerak jatuh bebas adalah kondisi khusus dari gerak dalam arah sumbu y.
vo = 0, yo = 0 dan ay = g. (karena arah gerak selalu ke bawah, maka arah ke bawah diberi
tanda positip) diperoleh persamaan :
(1) vy = gt
(2) y = 1/2 vy t
(3) y = 1/2 gt2
(4) vy 2 = 2gy

C. Gerak Dua Dimensi


Gerak dua dimensi dapat diuraikan ke komponen geraknya dalam sumbu x dan
sumbu y.

Tabel 1.1 Gerak dua dimensi


komponen gerak dalam sumbu x komponen gerak dalam sumbu y
(1x) vx = vxo + at (1y) vy = vy o + ayt
(2x) x = xo + 1/2 (vxo + v ) t (2y) y = yo + 1/2 (vy o + vy) t
(3x) x = xo + vxo t +1/2 at2 (3y) y = yo + vy o t +1/2 ayt2
(4x) vx 2 = vo2 + 2a (x - xo ) (4y) vy 2 = vo2 + 2ay (y - yo )

1. Gerak Peluru
Gerak peluru merupakan gerak dalam 2 dimensi (bidang).

y
vy v
vx

vy0 v0

vx0 x

Posisi awal peluru terletak di pusat koordinat, jadi x0 = 0 dan y0 = 0.

Peluru mempunyai kecepatan awal v0. Kecepatan awal peluru ini dapat diuraikan menjadi
komponen-komponennya :

vx0 = v0 cos 
vy0 = v0 sin 
Setelah peluru melayang diudara, pada peluru hanya bekerja percepatan gravitasi yang
arahnya ke bawah ,
ay = -g
ax = 0
Sehingga untuk gerak peluru persamaan geraknya :

Tabel 1.2 Tabel persamaan gerak peluru


komponen gerak dalam sumbu x komponen gerak dalam sumbu y
(1x) vx = v0 cos  (1y) vy = v0 sin  - gt
(2y) y = 1/2 (v0 sin  + vy) t
(3x) x = v0 cos  t (3y) y = v0 sin  t +1/2 ayt2
(4y) vy 2 = (v0 sin )2 + 2gy

Besar kecepatan partikel pada saat t adalah :


_______________
v = vx 2 + vy 2

Arah kecepatan terhadap sumbu x : tg  = vy / vx

Dengan mensubstitusikan t dari persemaan (3x) ke persamaan (3y) akan diperoleh :


y = v0 sin  t - 1/2 gt2
y = (tg ) x - [g/(2 v02cos2)] x2
y = Ax - Bx2

Dari persamaan tersebut tampak bahwa lintasan peluru berupa lintasan parabolik.

2. Gerak Melingkar
Pada gerak melingkar beraturan partikel bergerak dengan besar kecepatan konstan, tetapi
arah percepatan tidak konstan. Partikel akan bergerak dipercepat.

P
r v v
c v v
r
P’
v’
Pada saat t partikel di P dan pada saat t + t di P’. Kecepatan di P adalah v dan kecepatan
di P’ adalah v’ yang besarnya sama dengan v tetapi rahnya berbeda. Panjang lintasan
yang ditempuh dalam waktu t adalah busur PP’ yang sama dengan v t.
 CPP’ sebangun dengan OQQ’. Bila dibuat pendekatan panjang tali busur PP’ sama
dengan panjang busur PP’ maka,

v v t
v r

v v2
t r

Untuk t  0 diperoleh harga eksak


a = lim v/t = v2/r
t  0
yang merupakan besar kecepatan yang dialami oleh partikel.
Sedang arahnya sama dengan arah v, yaitu menuju ke pusat kelengkungan. Karena
menuju ke pusat, percepatan ini disebut percepatan centripetal.

u y = r sin 
x = r cos 
ur
y r

x

u dan ur adalah vektor satuan dalam arah tangensial dan radial.


Kecepatan partikel v dapat dinyatakan dalam koordinat polar sebagai
v = v u
Bila besar dan arah v berubah maka dv/dt adalah :
dv/dt = a = v du/dt + u dv/dt
a = aT u - aR ur

aR : percepatan radial = percepatan centripetal = v2/r


aT : percepatan tangensial

D. Kecepatan Dan Percepatan Relatif

Bila suatu partikel bergerak dalam suatu kerangka (S’) dan kerangka tersebut juga bergerak
terhadap kerangka diam (S) yang lain, maka partikel tersebut kecepatan dan percepatannya
tergantung pada kerangka mana dilihat.

y y’
u
S’ A=A’
x’
S t=0
x
y y’
r u
r’
A ut A’
x’
S t=t
x

Pada saat t =0 partikel di titik A menurut kerangka S dan dititik A’ menurut kerangka S’, dimana
kedua titik tersebut berimpit. Bila kerangka S’ bergerak dengan kecepatan konstan u sejajar
sumbu x maka pada saat t = t titik A bergeser sejauh ut. Dan apabila titik A’ bergerak dalam
kerangka S’ sejauh r’ maka posisi partikel dilihat oleh kerangka S adalah r, dimana
r = r’ + ut
maka
dr/dt = dr’/dt + u
v = v’ + u
Jadi kecepatan partikel relatif terhadap kerangka S, yaitu v, merupakan jumlah vektor kecepatan
v’ yaitu kecepatan partikel terhadap kerangka S’ dan u yaitu kecepatan kerangka S’ terhadap S.
Karena u konstan maka dv/dt = dv’/dt atau a = a’, dalam kerangka yang bergerak relatif terhadap
kerangka lain dengan kecepatan konstan, percepatannya akan nampak sama.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Plan
Kelompok 6 mencari referensi mulai dari artikel nasional dan internasional hingga buku-buku
yang membantu dalam menemukan teori serta membantu menentukan projek yang akan di buat.
Kelompok 6 mencari virtual lab (phet) yang akan digunakan untuk materi kinematika partikel
dan mencari contoh referensi laporan praktikumnya.
Kemudian kelompok 6 mencoba melakukan praktikum menggunakan virtual lab untuk
mendapatkan data-data dan mencari lebih banyak lagi referensi untuk materi yang akan dijelaskn
pada video penjelasan.

B. Action
Dari referensi yang di dapat, telah dapat teori dasar serta beberapa referensi projek yang akan di
buat. Kemudian Dari kegiatan yang dilakukan, Kelompok 6 menemukan virtual lab(phet) dan
beberapa referensi pendukung untuk melakukan praktikum.

C. Report

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
1. Laporan Akhir  ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan kritikan
dan sarannya.
2. Semoga Laporan Akhir ini dapat menambah wawasan kita mengenai Kinematika Partikel
khususnya pada mata kuliah Mekanika.
REFERENSI

(Sudah mendapatkan 5 artikel nasional, 2 artikel internasional, dan 2 buku masih kurang 1 buku)

Anda mungkin juga menyukai