OLEH:
NIM : 180910519
KELAS : TAMBANG A
SEPTEMBER
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat-Nyalah makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan naskah yang berjudal Kasus-kasus Mekanika Batuan ini dalam rangka
menyelesaikan tugas kuliah. Penulis Menyadari bahwa tugas ini tidak luput dari
kekurangan kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca
akan penulis terima dengan senang hati.
Penulis
DAFTAR ISI
4. Menurut ASTM
Batuan adalah suatu bahan yang terdiri dari mineral padat (solid)
berupa massa yang berukuran besar ataupun berupa fragmen-fragmen.
3. Analisis kuat tekan batuan terhadap Stand-up time lubang tambang bawah
tanah CI-G PT. NAL Sawahlunto
Daerah penelitian (PT. NAL) berada di Desa Salak, Kecamatan Talawi
Kota Sawahlunto. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kuat tekan
batuan dan stand-up time yang diperlukan dalam perencanaan penggalian dan
pemasangan penyangga pada lubang tambang bawah tanah PT. NAL.
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi lapangan dan
pengujian di laboratorium. Metode penyelesaian masalah dalam penelitian ini
berdasarkan klasifikasi massa batuan dari Bieniawski (1973) yaitu Rock Mass
Rating System atau RMR yang terdiri dari kuat tekan batuan utuh (UCS), jarak
diskontinuitas, Rock Quality Designation (RQD), kondisi kekar, kondisi air
tanah serta orientasi diskontinuitas.
Hasil analisa sifat uji kuat tekan batuan utuh, terlihat bahwa batuan
penyusun lubang penambangan mempunyai nilai UCS sebesar 8.835 Mpa
(weak) untuk batupasir, 13.367 Mpa (weak) untuk batulanau dan sebesar 4.620
Mpa (very weak) untuk batubara. Berdasarkan uji sifat fisik, diketahui bahwa
masing-masing batuan memiliki nilai porositas rendah. Analisa geomekanik
memberikan nilai pembobotan Rock Mass Rating (RMR) dengan kualitas
massa batuan kelas II (good rock) untuk ketiga jenis massa batuan. Analisa
menggunakan grafik stand-up time, didapatkan lamanya batuan dapat menahan
tekanan dirinya sendiri tanpa adanya penyangga (stand-up time) untuk
batupasir sebesar ±2500 jam (3 bulan 12 hari) dengan span 8 m, batulanau
±2000 jam (2 bulan 21 hari) dengan span 8 m dan batubara ±5000 jam (6 bulan
27 hari) dengan span 6.8 m. Berdasarkan table GSR dari Bieniawski,
penggalian yang direkomendasikan yaitu penggalian full face 1-1.5 m dengan
complete support 20 m from face untuk kelas massa batuan II (good rock).
Rosari Andi Anita, Muris, Muhammad Arsyad, 2017. Jurnal Analisis Sifat Fisik
Dan Sifat Mekanik Batuan Karst Maros. UNM Parangtambung.
Eko Wahyu. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/mining/article/download/101428/
100581
Gabriella Violetta, A.E Turangan, O.B.A Somple, 2014. https://media.neliti.com/
media/publications/131226-ID-analisis-kestabilan-lereng-dengan-
metode.pdf
George Wilham, 2020. http://ejournal.uki.ac.id/index.php/cen/article/download/
1474/1261/
Sulistia Indah, 2017. Jurnal Analisis Kuat Tekanan Batuan Terhadap Stand-up
Time Lubang Tambang Bawah Tanah CI-G. Teknik Pertambangan,
Yayasan Muhammad Yamin. Sekolah Tinggi Teknologi Industri
(STTIND) Padang.