BAB II PEMBAHASAN
2
rechtsmatigheid, sedangkan the rule of law mengutamakan equality before the
law.
Dengan perbedaan itu, menurut Mahmud M.D, ciri-ciri recht staat adalah:
1. Adanya perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia.
2. Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan negara untuk menjamin
perlindungan HAM.
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan, dan
4. Adanya peradilan administrasi.
SLIDE 2 NATALI
. Supremasi hukum yang diamanatkan UUD 1945 gagal dilaksanakan,
aparat penegak hukum seperti jaksa, hakim polisi, advokat ikut menjadi
pelaku permainan hukum. Istillah mafia hukum menjadi hal biasa disebut-
sebut.
Reformasi hukum yang diinginkan oleh banyak kalangan seperti politikus,
partai politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan warga
kampus dilakukan dengan melakukan amandemen terhadap UUD 1945. Termasuk
perubahan undang-undang seperti UU Pokok Kekuasaan Kehakiman agar
lembaga peradilan menjai lembaga independen dan UU Pers.
3
Cita-cita reformasi dalam penegakan hukum tidak berjalan sebagai mana
mestinya, karena reformasi diarahkan pada (Mahmud M.D, 2010: 144):
SLIDE 3 INES
2.2 Arti, Ciri, dan Faktor Penegakan Hukum
Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau
berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman prilaku dalam
hubungan-hubungan hukum di kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Ditinjau
dari sudut subyeknya, penegakan hukum itu dapat dilakukan oleh subyek yang
luas dan dapat pula diartikan sebagai upaya penegakan hukum itu melibatkan
semua subyek. Penegakan hukum adalah suatu usaha untuk mewujudkan cita-cita
tentang keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan sosial menjadi kenyataan.
4
perundang-undangan dan penegakannya akan menimbulkan ketidakpastian
hukum.
Sistem penegakan hukum sangat dipengaruhi oleh aparat penegakan hukum antara
lain terdiri dari polisi, pengacara, jaksa, hakim, petugas lembaga pemasyarakatan,
dan sebagainya. Jika mental para penegak hukum tidak baik maka hukum tidak
baik. Sistem hukum dan pengekan hukum juga akan terganggu.
SLIDE 4 ALESHA
2.3 Peran Penegak Hukum dan Penataan Pendidikan Penegak Hukum.
Dalam penegakan hukum mengandung makna bahwa setiap pelanggaran
hukum atau penyimpangan terhadap hukum melibatkan aparat penegak hukum
seperti polisi, hakim, jaksa atau pengacara dan keberlangsungan hukum berada di
tangan mereka. Peran para penegak hukum menjadi penting karena yang
5
menjalan kehendak hukum dilakukan adalah para penegak hukum. Penegakan
hukum merupakan jalan mencapai ide-ide dan cita-cita hukum atau tujuan
hukum. Tujuan hukum atau cita-cita hukum memuat nilai moral seperti keadilan,
kebenaran dan harus dapat di wujudkan. Eksistensi hukum diakui apabila nilai-
nilai moral yang terkandung dalam hukum itu dapat diimplementasikan atau tidak.
Sudah sewajarnya segala daya dan upaya dilakukan, hukum harus mampu
untuk mewujudkan nilai-nilai keadilan dan kebenaran. Kegagalan untuk
mewujudkan nilai-nilai hukum dapat dimaknai sebagai kebangkrutan hukum
yang dapat mengancam tujuan hukum. Keberhasilan penegakan hukum akan
menentukan serta sebagai barometer hukum.
SLIDE 5 FIRDA
Faktor yang tidak kalah penting dalam penegakan hukum adalah membangun
peradilan yang bebas agar terjamin perlindungan dan penegakan hak asasi
manusia secara efektif, adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak sebagai
syarat negara hukum. Indonesia sebagai negara menganut supremasi hukum maka
badan peradilan harus mandiri dan tidak memihak seperti yang digariskan dalam
UUD 1945
6
Efektifitas penegakan hukum di Indonesia dipengaruhi unsur-unsur seperti
lemahnya sistem pengawasan lembaga pengadilan ditambah dengan lemahnya
mental aparat penegak hukum seperti hakim, polisi dan jaksa serta aparat penegak
hukum lainnya. Diperlukan lebih jauh penataan kelembagaan hukum.
SLIDE 6 ANDRA
2.4 Realitas Penegakan Hukum: Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas
Nenek Minah (55 tahun), asal Banyumas, dikarenakan mencuri tiga buah
Kakao yang harganya tidak lebih dari Rp 10.000, berdasarkan Putusan Nomor
247/Pid.B/2009/PN.PWT diganjar satu bulan 15 hari penjara dengan masa
percobaan tiga bulan. 1 AAL (15), pelajar SMK 3, Palu, Sulawesi Tengah,
menjalani sebagai pesakitan di hadapan meja hijau, karena dituduh mencuri
sandal jepit milik Briptu Ahmad Rusdi Harahap, anggota Brimob Polda Sulteng. 2
Rasminah (55), nenek yang dituduh majikannya mencuri piring, divonis oleh
Mahkamah Agung empat bulan sepuluh hari penjara. 3 Belakangan, yang sedang
hangat dibicarakan publik, seorang guru honorer yang menjadi korban pelecehan
seksual oleh kepala sekolahnya sendiri, Baiq Nuril, divonis enam bulan penjara
dan denda 500 juta, lantaran dijerat UU ITE. Padahal Pengadilan Negeri Mataram
1
https://news.detik.com/berita/1244955/mencuri-3-buah-kakao-nenek- minah-
dihukum-1-bulan-15-hari, “Mencuri 3 Buah Kakao Nenek Minah Dihukum 1 Tahun
15 Hari, 19/11/2009, diakses 13/11/2021.
2
https://nasional.kompas.com/read/2012/01/06/09445281/Kejamnya.
Keadilan.Sandal.Jepit.?page=all, “Kejamnya Keadilan ‘Sandal Jepit’”, 6/1/2012,
diakses 13/11/2021.
3
https://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/12/01/31/ lynh3l-
inilah-alasan-nenek-rasminah-dihukum-ma, “Inilah Alasan Nenek Rasminah
Dihukum MA”, 31/1/2012, diakses 13/11/2021.
7
melaui putusan Nomor 265/Pid.Sus/2017/PN sudah membebaskannya karena
tidak terbukti bersalah.4
SLIDE 7
2.5 Problematika Penegakan Hukum Di Indonesia
Penegakan hukum merupakan bagian dari usaha suatu bangsa untuk
mempertahankan eksistensinya melalui pengorganisasian sumber daya guna
merealisasikan cita-cita dan citra masyarakat yang terkandung dalam tata
hukumnya
4
https://nasional.tempo.co/read/1224953/perjalanan-kasus-baiq-nuril- dari-
pengadilan-sampai-amnesti, “Perjalanan Kasus Baiq Nuril: Dari Peng- adilan Sampai
Amnesti”, 16/7/2019, diakses 13/11/2021.
8
Problematika penegakan hukum di Indonesia dapat diuraikan sebagai
berikut, Pertama, kuatnya pengaruh paradigma legal positivistik membuat nilai-
nilai di masyarakat ditabrak dan diabaikan. Kedua, kekeliruan dalam menafsirkan
hukum yang dimaknai secara tekstual dari pasal-pasal yang tertulis. Ketiga,
kurang tegasnya suatu ketentuan yang dimuat perundang- undangan yang
membuka celah kemungkinan penyimpangan oleh para pelaksananya.
SLIDE 8 GADIS
2.6 Penerapan Paradigma Hukum Progresif dalam Penegakan Hukum di
Indonesia
Setelah mengetahui problematika dalam penegakan hukum, ternyata
kekacauan penegakan hukum yang terjadi berkelindan pada satu hal yaitu adanya
pengaruh dari hukum modern yang pada umumnya dianut di dunia. Salah satu
yang menonjol adalah sifat rasional (dan formal) hukum modern. Rasionalitas itu
bahkan bisa berkembang sedemikian rupa sehingga sampai pada tingkat
“rasionalitas di atas segala-galanya” (rasionality above else).
SLIDE 9 AMEL
Kelahiran hukum modern (yang liberal) bukanlah akhir dari segalanya,
tetapi alat untuk meraih tujuan lebih jauh. Tujuan lebih jauh itu adalah
kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. Masyarakat kurang bahagia bila
hukum hanya melindungi dan memberi keleluasaan kepada individu dan tidak
9
memperhatikan kebahagiaan. Menurut Satjipto Rahardjo inilah yang disebut
sebagai era baru yaitu pasca liberal dimana rakyat ingin agar hukum juga aktif
memberi perhatian terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan masyakat yang
sebenarnya, bukan hanya memperhatikan kemerdekaan dan kebebasan individu
saja, tetapi juga digunakan dalam mencapai sebuah keadilan hukum yang
diinginkan dan menjadikan tujuan hukum lebih terarah dan tidak memihak kepada
salah satu individu.
MODERATOR
3.1 Kesimpulan
.Penyimpangan penegakan hukum atau penerapan hukum di Indonesia
dipengaruhi unsur-unsur seperti lemahnya sistem pengawasan lembaga
pengadilan ditambah dengan lemahnya mental aparat penegak hukum seperti
hakim, polisi dan jaksa serta aparat penegak hukum lainnya. Diperlukan lebih
jauh penataan kelembagaan hukum. Untuk mengatasi ketidakadilan dalam
hukum, pemerintah dapat meningkatkan peran dari penegak hukum.
Meningkatkan mutu dan kualitasnya seperti peningkatan pendidikan dan profesi
sehingga akan dihasilkan penegak hukum yang profesional. Faktor yang tidak
kalah penting dalam penegakan hukum adalah membangun peradilan yang bebas
agar terjamin perlindungan dan penegakan hak asasi manusia secara efektif,
adanya peradilan yang bebas, penegak hukum harus menerobos dan melampaui
paradigma rasionalisme hukum dan mengembalikan pemahaman hukum sebagai
suatu kristalisasi nilai-nilai moral, etika dan akhlak.
10