Anda di halaman 1dari 10

SLIDE 1 MODERATOR

1.1 Latar Belakang


Perkembangan masyarakat di mana hukum diberlakukan akan berdampak
pada pola penegakan hukum. Tingkat keahlian yang lebih modern dan lebih tinggi
di masyarakat, sistem penegakan hukum juga akan semakin kompleks dan
birokratis. Secara teoritis, penegakan hukum dan keadilan dinyatakan efektif
apabila 5 (lima) pilar utama hukum berjalan dan berfungsi sebagaimana mestinya,
yaitu yang meliputi instrumen hukum, aparat penegak hukum, warga masyarakat
yang terkena lingkup peraturan hukum, kebudayaan (legal culture), serta sarana
dan fasilitas yang dapat mendukung pelaksanaan hukum. Kelima pilar tersebut
harus harmonis dalam penerapannya pada setiap aspek kehidupan masyarakat.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Negara Hukum dan Reformasi Hukum


. Negara hukum menurut Julius Stahl mengandung 4 (empat) elemen
penting yaitu: pertama, perlindungan Hak Asasi Manusia, kedua, Pembagian
kekuasaan, ketiga, Pemerintahan berdasarkan undang-undang, keempat, Peradilan
Tata Usaha Negara. Adapun ciri-ciri negara hukum adalah adanya (a) Supremacy
of law, (b) Equality before the law dan (c.) Due proces of law.

Konsep negara hukum atau rechtstaat yang berkembang di Eropa


Kontinental berlandaskan pada sistem civil law, sedangkan the rule of law
didasarkan pada sistem common law. Dalam pelaksanaannya kedua sistem ini
mempunyai perbedaan, civil law lebih menitik beratkan pada administrasi
sedangkan common law menitik beratkan pada judicial. Konsep rechtstaat
mengutamakan prinsip welmatigheid yang kemudian menjadi

2
rechtsmatigheid, sedangkan the rule of law mengutamakan equality before the
law.

Dengan perbedaan itu, menurut Mahmud M.D, ciri-ciri recht staat adalah:
1. Adanya perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia.
2. Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan negara untuk menjamin
perlindungan HAM.
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan, dan
4. Adanya peradilan administrasi.

Sedangkan ciri-ciri the rule of law


adalah:
1. Adanya supremasi aturan-aturan HAM.
2. Adanya kesamaan kedudukan di depan hukum, dan
3. Adanya jaminan perlindungan HAM

Di samping adanya perbedaan, kedua konsep negara hukum ini juga


mempunyai persamaan yaitu sama-sama menitik beratkan perlindungan
terhadap HAM dan persamaan di depan hukum serta adanya pembagian
kekuasaan hukum.

SLIDE 2 NATALI
. Supremasi hukum yang diamanatkan UUD 1945 gagal dilaksanakan,
aparat penegak hukum seperti jaksa, hakim polisi, advokat ikut menjadi
pelaku permainan hukum. Istillah mafia hukum menjadi hal biasa disebut-
sebut.
Reformasi hukum yang diinginkan oleh banyak kalangan seperti politikus,
partai politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan warga
kampus dilakukan dengan melakukan amandemen terhadap UUD 1945. Termasuk
perubahan undang-undang seperti UU Pokok Kekuasaan Kehakiman agar
lembaga peradilan menjai lembaga independen dan UU Pers.

3
Cita-cita reformasi dalam penegakan hukum tidak berjalan sebagai mana
mestinya, karena reformasi diarahkan pada (Mahmud M.D, 2010: 144):

1. Upaya mencegah terjadinya sengketa atau mengurangi terjadinya sengketa


sehingga sarana perlindungan hukum yang preventif lebih diutamakan
daripada perlindungan hukum yang represif.
2. Upaya menyelesaikan sengketa antara pemerintah dari rakyat secara
musyawarah dan penuh kekeluargaan.
3. Penyelesaian sengketa melalui peradilan merupakan jalan terakhir dan
bukan forum konfrontasi sehingga darinya tercermin suasana damai dan
tentram melalui hukum acaranya

SLIDE 3 INES
2.2 Arti, Ciri, dan Faktor Penegakan Hukum
Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau
berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman prilaku dalam
hubungan-hubungan hukum di kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Ditinjau
dari sudut subyeknya, penegakan hukum itu dapat dilakukan oleh subyek yang
luas dan dapat pula diartikan sebagai upaya penegakan hukum itu melibatkan
semua subyek. Penegakan hukum adalah suatu usaha untuk mewujudkan cita-cita
tentang keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan sosial menjadi kenyataan.

Soerjono Soekanto berpendapat penegakan hukum sebagai penyelarasan


antara nilai dan kaidah serta dengan perilaku nyata manusia dengan ciri-ciri
sebagai berikut:

1. Hukum atau aturannya sendiri

Dalam upaya penegakan hukum diperlukan adanya keserasian antara berbagai


peraturan terutama keserasian atau keharmonisan antara berbagai peraturan
perundang-undangan yang berbeda derajatnya. Ketidak cocokan itu bisa terjadi
antara tertulis dengan tidak tertulis. Ketidakcocokan dalam pembuatan peraturan

4
perundang-undangan dan penegakannya akan menimbulkan ketidakpastian
hukum.

2. Mental aparat penegak hukum

Sistem penegakan hukum sangat dipengaruhi oleh aparat penegakan hukum antara
lain terdiri dari polisi, pengacara, jaksa, hakim, petugas lembaga pemasyarakatan,
dan sebagainya. Jika mental para penegak hukum tidak baik maka hukum tidak
baik. Sistem hukum dan pengekan hukum juga akan terganggu.

3. Fasilitas Pelaksanaan Hukum

Fasilitas untuk melaksanakan aturan-aturan hukum harus juga memadai, sebab


seringkali hukum sukar ditegakkan karena fasilitas untuk menegakkannya tidak
mencukupi. Seringkali kasus pelanggaran hukum tidak tertangani karena
kurangnya fasilitas.

4. Kesadaran, Kepatuhan hukum dan Perilaku Masyarakat

Sistem politik yang demokratis akan sangat mempengaruhi kualitas penegakan


hukum. Apabila unsur-unsur yang terdapat dalam kriteria demokratis di dalam
suatu negara maka ke empat faktor dalam proses penegakan hukum akan berjalan.
Untuk dapat mengukur tingkat kesadaran, kepatuhan hukum dan perilaku
masyarakat banyak faktor penyebabnya. Pada masyarakat yang sederhana atau
misalnya di daerah pedesaan kebutuhan penyelenggaraan hukum akan lebih
sederhana, jika dibandingkan di daerah perkotaan karena masyarakatnya sudah
lebih modern.

SLIDE 4 ALESHA
2.3 Peran Penegak Hukum dan Penataan Pendidikan Penegak Hukum.
Dalam penegakan hukum mengandung makna bahwa setiap pelanggaran
hukum atau penyimpangan terhadap hukum melibatkan aparat penegak hukum
seperti polisi, hakim, jaksa atau pengacara dan keberlangsungan hukum berada di
tangan mereka. Peran para penegak hukum menjadi penting karena yang

5
menjalan kehendak hukum dilakukan adalah para penegak hukum. Penegakan
hukum merupakan jalan mencapai ide-ide dan cita-cita hukum atau tujuan
hukum. Tujuan hukum atau cita-cita hukum memuat nilai moral seperti keadilan,
kebenaran dan harus dapat di wujudkan. Eksistensi hukum diakui apabila nilai-
nilai moral yang terkandung dalam hukum itu dapat diimplementasikan atau tidak.

Sudah sewajarnya segala daya dan upaya dilakukan, hukum harus mampu
untuk mewujudkan nilai-nilai keadilan dan kebenaran. Kegagalan untuk
mewujudkan nilai-nilai hukum dapat dimaknai sebagai kebangkrutan hukum
yang dapat mengancam tujuan hukum. Keberhasilan penegakan hukum akan
menentukan serta sebagai barometer hukum.

Selain itu perlu diperhatikan adalah peningkatan peran dari penegak


hukum dengan meningkatkan mutu dan kualitasnya seperti peningkatan
pendidikan dan profesi sehingga akan dihasilkan penegak hukum yang
profesional dan kalau perlu diberikan semacam sertifikasi. Termasuk yang sangat
perlu diperhatikan adalah peningkatan kesejahteraan penegak hukum seperti polisi
dan lain-lain.

SLIDE 5 FIRDA
Faktor yang tidak kalah penting dalam penegakan hukum adalah membangun
peradilan yang bebas agar terjamin perlindungan dan penegakan hak asasi
manusia secara efektif, adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak sebagai
syarat negara hukum. Indonesia sebagai negara menganut supremasi hukum maka
badan peradilan harus mandiri dan tidak memihak seperti yang digariskan dalam
UUD 1945

Dalam menjalankan perannya hakim merupakan ( Rahardjo, 2011: 92):

1. Pengemban nilai-nilai yang dihayati oleh masyarakat.


2. Hasil pembinaan masyarakat atau yang lazim disebut sosialisasi.
3. Sasaran pengaruh lingkungan

6
Efektifitas penegakan hukum di Indonesia dipengaruhi unsur-unsur seperti
lemahnya sistem pengawasan lembaga pengadilan ditambah dengan lemahnya
mental aparat penegak hukum seperti hakim, polisi dan jaksa serta aparat penegak
hukum lainnya. Diperlukan lebih jauh penataan kelembagaan hukum.

SLIDE 6 ANDRA
2.4 Realitas Penegakan Hukum: Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas
Nenek Minah (55 tahun), asal Banyumas, dikarenakan mencuri tiga buah
Kakao yang harganya tidak lebih dari Rp 10.000, berdasarkan Putusan Nomor
247/Pid.B/2009/PN.PWT diganjar satu bulan 15 hari penjara dengan masa
percobaan tiga bulan. 1 AAL (15), pelajar SMK 3, Palu, Sulawesi Tengah,
menjalani sebagai pesakitan di hadapan meja hijau, karena dituduh mencuri
sandal jepit milik Briptu Ahmad Rusdi Harahap, anggota Brimob Polda Sulteng. 2
Rasminah (55), nenek yang dituduh majikannya mencuri piring, divonis oleh
Mahkamah Agung empat bulan sepuluh hari penjara. 3 Belakangan, yang sedang
hangat dibicarakan publik, seorang guru honorer yang menjadi korban pelecehan
seksual oleh kepala sekolahnya sendiri, Baiq Nuril, divonis enam bulan penjara
dan denda 500 juta, lantaran dijerat UU ITE. Padahal Pengadilan Negeri Mataram

1
https://news.detik.com/berita/1244955/mencuri-3-buah-kakao-nenek- minah-
dihukum-1-bulan-15-hari, “Mencuri 3 Buah Kakao Nenek Minah Dihukum 1 Tahun
15 Hari, 19/11/2009, diakses 13/11/2021.
2
https://nasional.kompas.com/read/2012/01/06/09445281/Kejamnya.
Keadilan.Sandal.Jepit.?page=all, “Kejamnya Keadilan ‘Sandal Jepit’”, 6/1/2012,
diakses 13/11/2021.
3
https://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/12/01/31/ lynh3l-
inilah-alasan-nenek-rasminah-dihukum-ma, “Inilah Alasan Nenek Rasminah
Dihukum MA”, 31/1/2012, diakses 13/11/2021.

7
melaui putusan Nomor 265/Pid.Sus/2017/PN sudah membebaskannya karena
tidak terbukti bersalah.4

Kasus-kasus tersebut setidaknya menggambarkan realitas pene- gakan hukum di


negara ini. Penegakan hukum yang kaku, tanpa memperhatikan nilai keadilan
dalam masyarakat, menjadi hal yang biasa disaksikan. Hukum terlihat tajam jika
berhadapan dengan rakyat kecil, namun sebaliknya akan tumpul jika dihadapkan
dengan para elite.

Deretan kasus di atas cukup menjelaskan bagaimana wajah penegakan hukum di


Indonesia yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah.

Kasus-kasus ini turutmenyumbang rangkaian penegakan hukum yang bermasalah.


Penegakan hukum yang saklek tanpa memper- hatikan nilai-nilai kemanusian dan
keadilan dalam masyarakat. Bertolak dari deretan kasus-kasus di atas tentunya
penegakan hukum harus diperbaiki dan dikembalikan pada khitah-nya. Keadilan
dan penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan harus menjadi orientasi dalam
penegakan hukum, sehingga wajah penegakan hukum yang saklek dan
disorientasi terhadap keadilan harus diubah menjadi penegakan hukum yang
humanis dan mencerminkan keadilan dalam masyarakat.

SLIDE 7
2.5 Problematika Penegakan Hukum Di Indonesia
Penegakan hukum merupakan bagian dari usaha suatu bangsa untuk
mempertahankan eksistensinya melalui pengorganisasian sumber daya guna
merealisasikan cita-cita dan citra masyarakat yang terkandung dalam tata
hukumnya

4
https://nasional.tempo.co/read/1224953/perjalanan-kasus-baiq-nuril- dari-
pengadilan-sampai-amnesti, “Perjalanan Kasus Baiq Nuril: Dari Peng- adilan Sampai
Amnesti”, 16/7/2019, diakses 13/11/2021.

8
Problematika penegakan hukum di Indonesia dapat diuraikan sebagai
berikut, Pertama, kuatnya pengaruh paradigma legal positivistik membuat nilai-
nilai di masyarakat ditabrak dan diabaikan. Kedua, kekeliruan dalam menafsirkan
hukum yang dimaknai secara tekstual dari pasal-pasal yang tertulis. Ketiga,
kurang tegasnya suatu ketentuan yang dimuat perundang- undangan yang
membuka celah kemungkinan penyimpangan oleh para pelaksananya.

SLIDE 8 GADIS
2.6 Penerapan Paradigma Hukum Progresif dalam Penegakan Hukum di
Indonesia
Setelah mengetahui problematika dalam penegakan hukum, ternyata
kekacauan penegakan hukum yang terjadi berkelindan pada satu hal yaitu adanya
pengaruh dari hukum modern yang pada umumnya dianut di dunia. Salah satu
yang menonjol adalah sifat rasional (dan formal) hukum modern. Rasionalitas itu
bahkan bisa berkembang sedemikian rupa sehingga sampai pada tingkat
“rasionalitas di atas segala-galanya” (rasionality above else).

Dalam suasana seperti itu tidak mengherankan bila para pelaku


penyelenggara hukum baik legislator, penegak hukum dan lainnya, akan
mengambil sikap rasional seperti itu pula. Misalnya, bukan keadilan yang ingin
diciptakan, tetapi cukup menjalankan dan menerapkannya secara rasional.
Artinya, diyakini hukum sudah dijalankan bila semua orang sudah berpegangan
pada rasionalitas itu.

SLIDE 9 AMEL
Kelahiran hukum modern (yang liberal) bukanlah akhir dari segalanya,
tetapi alat untuk meraih tujuan lebih jauh. Tujuan lebih jauh itu adalah
kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. Masyarakat kurang bahagia bila
hukum hanya melindungi dan memberi keleluasaan kepada individu dan tidak

9
memperhatikan kebahagiaan. Menurut Satjipto Rahardjo inilah yang disebut
sebagai era baru yaitu pasca liberal dimana rakyat ingin agar hukum juga aktif
memberi perhatian terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan masyakat yang
sebenarnya, bukan hanya memperhatikan kemerdekaan dan kebebasan individu
saja, tetapi juga digunakan dalam mencapai sebuah keadilan hukum yang
diinginkan dan menjadikan tujuan hukum lebih terarah dan tidak memihak kepada
salah satu individu.

MODERATOR

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
.Penyimpangan penegakan hukum atau penerapan hukum di Indonesia
dipengaruhi unsur-unsur seperti lemahnya sistem pengawasan lembaga
pengadilan ditambah dengan lemahnya mental aparat penegak hukum seperti
hakim, polisi dan jaksa serta aparat penegak hukum lainnya. Diperlukan lebih
jauh penataan kelembagaan hukum. Untuk mengatasi ketidakadilan dalam
hukum, pemerintah dapat meningkatkan peran dari penegak hukum.
Meningkatkan mutu dan kualitasnya seperti peningkatan pendidikan dan profesi
sehingga akan dihasilkan penegak hukum yang profesional. Faktor yang tidak
kalah penting dalam penegakan hukum adalah membangun peradilan yang bebas
agar terjamin perlindungan dan penegakan hak asasi manusia secara efektif,
adanya peradilan yang bebas, penegak hukum harus menerobos dan melampaui
paradigma rasionalisme hukum dan mengembalikan pemahaman hukum sebagai
suatu kristalisasi nilai-nilai moral, etika dan akhlak.

10

Anda mungkin juga menyukai