Anda di halaman 1dari 27

POKOK-POKOK PERUBAHAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 2019


Peraturan menteri dalam negeri nomor 77 tahun 2020

DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
2021
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Permendagri No. 86 Tahun


Permendagri
2017
No. 90 Tahun 2019 Perpres No. 95 Tahun 2018
Klasifikasi, Kodefikasi
dan Nomenklatur
Sistem Pemerintahan Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan
Perencanaan Berbasis Elektronik Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Pembangunan & (SPBE) Evaluasi Ranperda Tentang RJPD Dan
Keuangan Daerah RPJMD, Serta Tata Cara Perubahan RPJPD,
RPJMD, Dan RKPD

PP No. 12 Tahun 2019 PP No. 12 Tahun 2017


Pengelolaan Keuangan Pembinaan dan Pengawasan
Daerah Penyelanggaraan Urusan
Permendagri Pemerintahan Konkuren
No. 70 Tahun 2019
SIPD UU No. 23 Tahun 2014

Pemerintahan Daerah
Permendagri N0.77
PP No. 13 Tahun 2019
Tahun 2020 PP No. 18 Tahun 2016 Laporan dan Evaluasi
Pedoman Teknis Penyelenggaraan Pemerintahan
Pengelolaan keuda Perangkat Daerah
Daerah

o Informasi pemerintah daerah terdiri atas informasi


Informasi keuangan daerah paling sedikit memuat
pembangunan daerah dan informasi keuangan daerah
o Informasi pemerintah daerah dikelola dalam suatu penganggaran, pelaksanaan anggaran, laporan
Sistem Infomasi Pemerintah Daerah (SIPD) keuangan
(Pasal 391 ayat (1)dan (2) UU No. 23 Tahun 2014) (Pasal 214 ayat (2) PP No. 12 Tahun 2019)
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertgjwban Pemeriksaan
Disusun dan disajikan
RPJMD RKPD Rancangan Penatausahaan Sesuai SAP
DPA-SKPD Pendapatan REVIEW Laporan
Keuangan
PEDUM APBD
o/ MDN • Bendahara penerimaan wajib Laporan Keuangan
Verifikasi menyetor penerimaannya ke
rekening kas umum daerah
Pemerintah Daerah
selambat-lambatnya 1 hari kerja • LRA; LP-SAL Laporan Keuangan
KUA PPAS DPA-SKPD • Neraca; LPE;
diperiksa oleh BPK
• LO
• Lap. Arus Kas
Penatausahaan • CaLK
Pelaksanaan APBD Belanja
Nota
Kesepakatan
Pendapatan • Penerbitan SPM-UP, SPM-GU, Raperda PJ Pel
SPM-TU dan SPM-LS oleh Kepala
SKPD APBD
• Penerbitan SP2D oleh PPKD
Belanja
Pedoman
Penyusunan Persetujuan
RKA-SKPD o/ KDH Pembiayaan Bersama (KDH
Penatausahaan + DPRD)
Pembiayaan

Laporan Realisasi • Dilakukan oleh PPKD


RKA-SKPD
Semester Pertama setelah 3 hari

RAPBD
Kekayaan dan Evaluasi o/
R P-APBD Kewajiban daerah Gubernur/MDN


Kas Umum
Piutang
15 hari
• Investasi
Evaluasi Raperda • Barang
APBD oleh Evaluasi • Dana Cadangan
R P-APBD • Utang
Gubernur/ Oleh 7 hari penyesuaian
Mendagri Gbrnr/MDN o/ Pemda

Akuntansi
Keuangan Daerah
Perda APBD Perda P-APBD Perda PJ Pel APBD
BEBERAPA PERUBAHAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PASCA
PENETAPAN PP 12/2019 DAN PMDN 77/2020 ANATARA LAIN:

Pejabat Fungsional Umum dapat menjadi PPTK apabila tidak terdapat pejabat struktural.

merupakan Pegawai ASN yang


menduduki jabatan struktural
sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Dalam hal tidak terdapat


Pegawai ASN yang menduduki
jabatan struktural, PA/KPA dapat
Pengguna Anggaran/ Pejabat menetapkan pejabat fungsional
Penetapan umum selaku PPTK yang
Kuasa Pengguna berdasarkan PelaksanaTeknis kriterianya ditetapkan Kepala
Anggaran pertimbangan Kegiatan Daerah (Pasal 13 ayat 2)

Pasal 12 dan 13 PP 12 Tahun 2019

Besaran Pertimbangan
Kompetensi Anggaran Beban Lokasi Rentang Objektif
Jabatan Kerja Kendali Lainnya Yang
Kegiatan kriterianya
Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)
SKPD Unit SKPD
Tugas Tugas

a. melakukan verifikasi SPP-UP, SPP- a. melakukan verifikasi SPP-TU dan SPP-LS


GU, SPP-TU, dan SPP-LS beserta beserta bukti kelengkapannya yang
bukti kelengkapannya yang diajukan diajukan oleh Bendahara
oleh Bendahara Pengeluaran; Pengeluaran pembantu;
b. menyiapkan SPM; b. menyiapkan SPM-TU dan SPM-LS,
c. melakukan verifikasi laporan berdasarkan SPP- TU dan SPP-LS yang
pertanggungjawaban Bendahara diajukan oleh Bendahara Pengeluaran
Penerimaan dan Bendahara pembantu; dan
Pengeluaran; c. melakukan verifikasi laporan
d. melaksanakan fungsi akuntansi pada pertanggungjawaban Bendahara
SKPD; dan Penerimaan pembantu dan
e. menyusun laporan keuangan SKPD Bendahara Pengeluaran pembantu
PPK-SKPD tidak boleh merangkap sebagai Dalam hal PA melimpahkan sebagian
pejabat yang bertugas melakukan kewenangannya kepada KPA
pemungutan penerimaan negara/daerah,
bendahara, dan/atau PPTK
Penetapan PPK Unit SKPD didasarkan
atas pertimbangan:

 Besaran anggaran yang berlaku untuk biro


pada provinsi dan bagian pada kabupaten/kota
di lingkungan Sekretariat Daerah;
 rentang kendali dan/atau lokasi;
 dibentuknya unit organisasi bersifat khusus
yang memberikan layanan secara profesional
melalui pemberian otonomi dalam pengelolaan
keuangan dan barang milik daerah serta
bidang kepegawaian sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
Bendahara Pengeluaran Bendahara Pengeluaran Pembantu

Tugas & Tugas &


Wewenang Wewenang

a. mengajukan permintaan pembayaran a. mengajukan permintaan pembayaran


menggunakan SPP UP, SPP GU, SPP TU, dan menggunakan SPP TU dan SPP LS;
SPP LS; b. menerima dan menyimpan pelimpahan UP
b. menerima dan menyimpan UP, GU, dan TU; dari Bendahara Pengeluaran;
c. melaksanakan pembayaran dari UP, GU, dan c. menerima dan menyimpan TU dari BUD;
TU yang dikelolanya; d. melaksanakan pembayaran atas pelimpahan UP dan
d. menolak perintah bayar dari PA yang TU yang dikelolanya;
tidak sesuai dengan ketentuan peraturan e. menolak perintah bayar dari KPA yang tidak sesuai
perundang-undangan; dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. meneliti kelengkapan dokumen pembayaran; f. meneliti kelengkapan dokumen pembayaran;
f. membuat laporan pertanggungjawaban g. memungut dan menyetorkan pajak sesuai dengan
secara administratif kepada PA dan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
laporan pertanggungjawaban secara h. membuat laporan pertanggungjawaban secara
fungsional kepada BUD secara periodik; dan administratif kepada KPA dan laporan
g. memungut dan menyetorkan pajak sesuai pertanggungjawaban secara fungsional kepada
dengan ketentuan peraturan perundang- Bendahara Pengeluaran secara periodik
undangan

Dalam hal PA melimpahkan


sebagian kewenangannya kepada
KPA
Perubahan Struktur APBD

APBD

PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN

PAD Belanja Operasi Penerimaan Pembiayaan


 Pajak Daerah  B. Pegawai  SiLPA
 Retribusi Daerah  B. Barang & Jasa  Pencairan d. cadangan
 Hsl Pengelolaan Kekayaan Daerah yg  B. Bunga  Penj yang dipisahkan
Dipisahkan
 B. Subsidi  Penerimaan pinjaman
 Lain –lain PAD yg Sah
 B. Hibah  Penerimaan kembali pemberian pinjaman
Pendapatan Transfer
 B. Bantuan Sosial  Penerimaan Pembiayaan lainnya Sesuai
 Transfer Pemerintah Pusat PUU
Belanja Modal
 Transfer Antar Daerah Pengeluaran Pembiayaan
Belanja Tidak Terduga
LAIN 2 PD YG SAH  pembayaran cicilan pokok Utang
Belanja Transfer
 Hibah  Penyertaan modal
 B. Bagi Hasil
 Dana Darurat  Pembentukan dana cadangan
 B. Bantuan Keuangan
 Lain-Lain Pendapatan Sesuai PUU  Pemberian pinjaman
Standar Harga Satuan Regional
• Ditetapkan dengan Peraturan Presiden.
• Digunakan sebagai pedoman dalam menyusun standar harga
satuan pada masing-masing Daerah dengan memperhatikan
tingkat kemahalan yang berlaku di suatu Daerah.

Pedoman Analisis Standar Belanja


Belanja • Ditetapkan dengan Perkada

Daerah

Standar Teknis
• Ditetapkan dengan Perkada

Analisis standar belanja, standar harga satuan, dan/atau standar teknis


digunakan untuk menyusun rencana kerja dan anggaran dalam penyusunan
rancangan Perda tentang APBD.
Klasifikasi APBD menurut akun, kelompok, jenis, objek, rincian objek, sub
rincian objek Belanja daerah dikelola berdasarkan kewenangan
pengelolaan keuangan pada SKPD dan SKPKD

Kewenangan
Jenis Belanja
Pengelolaan
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai SKPKD, SKPD dan BLUD
Belanja Barang dan Jasa SKPKD, SKPD dan BLUD
Belanja Bunga SKPKD dan BLUD
Belanja Subsidi SKPKD dan/atau SKPD
Belanja Hibah SKPKD dan/atau SKPD
Belanja Bantuan Sosial SKPKD dan/atau SKPD
BELANJA MODAL SKPKD, SKPD dan BLUD
BELANJA TIDAK
SKPKD
TERDUGA
BELANJA TRANSFER SKPKD
Pengaturan Daerah tidak memenuhi alokasi belanja sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan, menteri keuangan melakukan penundaan dan/atau pemotongan penyaluran
Dana Transfer Umum, setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri dan menteri teknis
terkait

Fungsi Anggaran Anggaran Anggaran Alokasi


Peningkatan Anggaran
Pendidikan Kesehatan Infrastruktur Kapasitas SDM
Alokasi Minimal 10% yang Bersumber Sekurang-kurangnya Penguatan APIP
Anggaran Fungsi dari Total Dari Dana 0,34% Untuk Sebesar 0,3%
Pendidikan Belanja Daerah Transfer Umum Pemerintah Provinsi Sampai Dengan
Dan 0,16% Untuk 0,9% Dari Total
Sekurang- diluar Gaji Sebesar 25% Pemerintah
kurangnya 20% Kabupaten/Kota Dari Belanja Daerah
dari APBD Total Belanja Daerah

1. Pasal 50 ayat (1) daerah wajib mengalokasikan belanja untuk mendanai


3. Pasal 50 ayat (3) Ketentuan lebih lanjut penundaan
UP daerah yang besaranya telah dtetapkan sesuai dengan ketentuan
dan/atau pemotongan penyaluran DTU diatur
PP.
dalam peraturan menteri yang menylenggarkan
2. Pasal 50 ayat (2) dalam hal daerah tidak memenuhi alokasi belanja,
urusan pemerintahan di bidang keuangan.
menteri yang menyelengarakan urusan pemerintahan di bidang
keuangan melakukan penundaan dan/atau pemotongan penyaluran
DTU, stlh berkoordinasi dengan Mendagri dan Menteri teknis.
Pengaturan Pemberian tambahan penghasilan kepada Pegawai ASN daerah berpedoman
pada Peraturan Pemerintah, Dalam hal belum adanya PP , Kepala Daerah dapat
memberikan tambahan penghasilan bagi Pegawai ASN setelah mendapat persetujuan
Menteri

Ditetapkan Dengan
Pemerintah Daerah
Dapat Memberikan TPP-
Persetujuan Perkada Dengan
ASN DPRD Berpedoman Pada
Peraturan Pemerintah

Dalam Hal Belum Adanya Persetujuan Menteri Dalam Hal Kepala Daerah
PP, Kepala Daerah Dapat Dalam Negeri seletah Menetapkan Pemberian TPP-ASN
Tidak Sesuai, Menteri Keuangan
Memberikan TPP-ASN setelah mendapatkan Melakukan Penundaan Dan/Atau
Mendapat Persetujuan Menteri Pertimbangan Menteri Pemotongan Dana Transfer Umum
Dalam Negeri
Keuangan Atas Usulan Menteri Dalam Negeri

Kriteria TP ASN
beban kerja Tempat kondisi kelangkaan prestasi pertimbangan
bertugas kerja profesi kerja objektif lainnya
Penegasan penggunaan bagan akun standar dalam mewujudkan statistik keuangan
pemerintah dan laporan keuangan yang terkonsolidasi, proses perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan anggaran dan laporan

Bagan akun standar (BAS)


Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan Daerah • Sebuah Pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melakukan
kodefikasi akun yang menggambarkan struktur APBD dan
Pasal 185 PP 12 Tahun 2019 laporan keuangan secara lengkap, yang diselaraskan dengan
BAS Pemerintah Pusat.
• Untuk mewujudkan statistik keuangan dan laporan keuangan
secara nasional yang selaras dan terkonsolidasi antara
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, yang meliputi
penganggaran, pelaksanaan anggaran dan laporan keuangan.

Pasal 188 PP 12 Tahun 2019


Kemendagri sdg menyusun R Permendagri ttg Klasifikasi, Kodefikasi
dan Nomenklatur Perencanaan Daerah dan Keuda:
1. Lampiran Ia Perencanaan dan Bangda (Urusan, bidang, program,
kegiatan dan subkegiatan)
2. Lampiran Ib fungsi
3. Lampiran Ic Organisasi
Dilaksanakan Oleh Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan 4. Lampiran Id Sumber Pendanaan
5. Lampiran Ie Nama Wilayah
6. Lampiran If Rekening (akun, pok, jenis, obyek, rincian obyek dan sub
rincian obyek) untuk Aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja,
pembiayaan, pendapatan-LO dan beban.
Penegasan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik dalam Pengeloaan Keuangan Daerah

Pasal 222 ayat (1) “Pemda menerapkan SPBE dalam Pasal 222 ayat (2) penerapan SPBE dpt dilakukan bertahap
pengelolaan keuangan daerah. disesuaikan kondisi dan/atau kapasitas Pemda paling lambat 3 thn stlh
ditetapkan PP ini.

1. Perpres 95 Tahun 2018 ttg Sistem Pemerintahan Berbasis


Elektronik (SPBE) Pasal 222 ayat (3) Pemda wajib menerapkan SPBE secara terintegrasi
paling sedikit:
1. penyusunan program dan kegiatan dari Renja Pemda,
2. penyusunan RKA-SKPD,
Pasal 1 angka 1 3. penyusunan anggaran,
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang selanjutnya 4. pengelolaan Pendapatan daerah,
disingkat SPBE adalah penyelenggaraan pemerintahan yang 5. pelaksanaan dan penatausahaan Keuda,
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk 6. akuntansi dan pelaporan; dan
memberikan layanan kepada Pengguna SPBE. 7. pengadaan barang/jasa

2. Perpres 54 Tahun 2018 ttg Strategi Nasional Pencegahan


Korupsi Dalam hal pemda tidak menerapkan SPBE dibidang pengelolaan
keuda, menteri yang menyelenggarakan urusan keuangan melakukan
penundaan/pemotongan DTU sesuai PP atas usulan Mendagri.
Pasal 1 angka 1:
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi yang selanjutnya disebut Pasal 3 ayat (1) Fokus Stranas PK meliputi: Terintegrasinya kebijakan.
Stranas PK adalah arah kebljakan nasional yang memuat fokus a. perizinan dan tata niaga; proses perencanaan,
dan sasaran pencegahan korupsi yang sebagai acuan b. keuangan negara; dan penganggaran dan kinerja
kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan pemangku c. penegakan hukum dan reformasi birokrasi.
kepentingan lainnya dalam melaksanakan aksi korupsi di birokrasi.
Pasal 391 SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH
UU 23/2014

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI


PEMBANGUNAN DAERAH KEUANGAN DAERAH

Pasal 393
Pasal 274
& 392 E- E- Pasal 275 INFORMASI UU 23/2014
UU DATABASE MONEV UU ANGGARAN
E- 23/2014
23/2014
PLANNING
PELAKSANAAN
ANGGARAN

RPJPD
LAPORAN
KEUANGAN
Pasal 262 Renstra
(UU 23/2014) PD
RPJMD Pasal 314 &
315
dan Pasal 14
UU 23/2014
(86/2017) Renja
PD
RKPD KUA/PPA

E- Rancangan
Pasal 391 UU 23/2014 BUDGETING APBD
APBD
1. Pemda wajib menyediakan informasi
pemerintahan daerah terdiri atas informasi
pembangunan daerah dan informasi
keuangan daerah.
2. IPD dikelola dalam suatu sistem IPD.
Kebijakan Laporan Keuangan Pasca penetapan Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2019 dan PMDN 77 Tahun 2020 diatur sebagai berikut:

KEBIJAKAN AKUNTANSI &


PELAPORAN KEUANGAN DAERAH

Berpedoman pada:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010


2. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020
a. Akuntansi Pemerintah 1. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah
Daerah: 2. SAPD
3. Bagan Akun Standar (BAS) untuk Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

b. Akuntansi Pemerintah Daerah dilaksanakan oleh entitas akuntansi dan entitas pelaporan

1) Kebijakan akuntansi pelaporan keuangan memuat penjelasan atas unsur-unsur laporan


c. Kebijakan akuntansi
keuangan yang berfungsi sebagai panduan dalam penyajian pelaporan keuangan.
Pemerintah Daerah
2) Kebijakan akuntansi akun mengatur definisi, pengakuan, pengukuran, penilaian, dan/atau
meliputi kebijakan
pengungkapan transaksi atau peristiwa sesuai dengan SAP atas:
akuntansi pelaporan
a. pemilihan metode akuntansi atas kebijakan akuntansi dalam - 380 - SAP
keuangan dan kebijakan
b. pengaturan yang lebih rinci atas kebijakan akuntansi dalam SAP
akuntansi akun.

d. SAPD memuat pilihan prosedur dan teknik akuntansi dalam melakukan identifikasi transaksi, pencatatan pada jurnal, posting ke
dalam buku besar, penyusunan neraca saldo, dan penyajian laporan keuangan. SAPD meliputi sistem akuntansi SKPKD dan sistem
akuntansi SKPD.

e. Penyajian laporan
keuangan 1) Laporan Realisasi Anggaran
2) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
3) Neraca
4) Laporan Operasional
5) Laporan Arus Kas
6) Laporan Perubahan Ekuitas
7) Catatan atas Laporan Keuangan
Terkait hal tersebut di atas, Peraturan Menteri 77 /2020 mengatur
beberapa ketentuan sebagai berikut:

a. b. c.
Akuntansi Pemerintah Proses Akuntansi Kebijakan akuntansi
Daerah dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah dibangun secara
entitas akuntansi dan
mengandung informasi, dinamis memuat praktik
entitas pelaporan. Entitas
Akuntansi adalah seluruh aliran data, spesifik yang dipilih oleh
SKPD dan SKPKD, penggunaan, dan Pemerintah Daerah
sedangkan entitas penyajian dokumen yang berfungsi sebagai
pelaporan adalah yang dilakukan secara panduan proses
Pemerintah Provinsi
elektronik penyusunan laporan
/Kabupaten/Kota.
keuangan mulai dari
entitas akuntansi
sampai dengan entitas
pelaporan
LANJUTAN

d. e. f.
SAPD pada entitas akuntansi
dilaksanakan dalam rangkaian
SAPD pada entitas Dalam rangka mencapai tujuan
prosedur identifikasi transaksi, pengendalian dana, pemerintah
pelaporan dilaksanakan
teknik pencatatan, pengakuan daerah dapat menerapkan
dalam rangkaian prosedur
dan pengungkapan atas akuntansi dana yang
pencatatan jurnal
pendapatan-LO, beban, menggunakan pendekatan
penyesuaian konsolidasi,
pendapatan-LRA, belanja, pemisahan kelompok dana
kertas kerja konsolidasi, dan
transfer, pembiayaan, aset, menurut tujuan
penyusunan laporan penggunaannya. Pemisahan
kewajiban, ekuitas,
keuangan pemerintah daerah kelompok dana tersebut
penyesuaian dan koreksi,
berupa Laporan Realisasi membagi dana menjadi dana
serta penyusunan laporan
Anggaran, Laporan umum dan dana menurut
keuangan entitas akuntansi
Perubahan SAL, Neraca, tujuan tertentu. Penerapan
berupa Laporan Realisasi
Laporan Operasional, akuntansi dana dilaksanakan
Anggaran, Neraca, Laporan secara bertahap yang diatur
Laporan Perubahan Ekuitas,
Operasional, Laporan dengan Peraturan Menteri.
Laporan Arus Kas, dan
Perubahan Ekuitas, dan
Catatan atas Laporan
Catatan atas Laporan
Keuangan.
Keuangan
LANJUTAN

g. h.

Bagan Akun Standar (BAS) Struktur BAS


merupakan pedoman bagi
pemerintah daerah dalam yang digunakan
melakukan kodefikasi akun
yang menggambarkan struktur mengikuti
laporan keuangan secara ketentuan
lengkap. BAS digunakan
dalam pencatatan transaksi peraturan
pada buku jurnal,
pengklasifikasian pada buku perundang-
besar, pengikhtisaran pada undangan yang
neraca saldo, dan penyajian
pada laporan keuangan. berlaku.
2. Ketentuan Pelaksanaan

1) Lampiran I Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi


a. Penyusunan Kebijakan Pemerintahan, khususnya:
Akuntansi Pelaporan a) PSAP 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan
Keuangan b) PSAP 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran
c) PSAP 03 tentang Laporan Arus Kas
d) PSAP 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan
e) PSAP 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian
f) PSAP 12 tentang Laporan Operasional
g) IPSAP dan Buletin Teknis SAP terkait pelaporan keuangan.
2) Berdasarkan rujukan dan referensi tersebut, Tim Penyusun melakukan pemahaman dan analisa
untuk proses penyesuaian dan harmonisasi sesuai kondisi dan kebutuhan pelaporan keuangan di
pemerintah daerah.
3) Tim Penyusun mencantumkan hasil proses penyesuaian dan harmonisasi tersebut ke dalam
pernyataan-pernyataan pada kebijakan akuntansi pelaporan keuangan.

b. Penyusunan
Kebijakan Akuntansi
Akun 1) Lampiran I Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, khususnya:
a) PSAP 05 tentang Akuntansi Persediaan
b) PSAP 06 tentang Akuntansi Investasi
c) PSAP 07 tentang Akuntansi Aset Tetap
d) PSAP 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
e) PSAP 09 tentang Akuntansi Kewajiban
f) PSAP 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi, dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan
g) IPSAP dan Buletin Teknis SAP terkait akun
Ketentuan Pelaksanaan

2) Tim Penyusun bersama-sama dengan SKPD terkait melakukan penelaahan atas rujukan
atau referensi di atas untuk:
Lanjutan a) Mengidentifikasi akun-akun yang memerlukan pemilihan metode yang khusus atas
pengakuan atau pengukurannya.
b) Mengidentifikasi akun-akun yang memerlukan pengaturan yang lebih rinci atas
kebijakan pengakuan dan
pengukurannya.
c) Mengidentifikasi hal-hal yang belum diatur di dalam SAP namun dibutuhkan dalam
kebijakan akuntansi pemerintah daerah

3) Dalam menyusun hal-hal yang belum diatur di dalam SAP, perlu memperhatikan:
a) PSAP yang mengatur hal-hal yang mirip dengan masalah terkait.
b) Definisi serta kriteria pengakuan dan kriteria pengukuran - 383 - atas aset, kewajiban,
pendapatan-LO, beban, pendapatanLRA, belanja, dan penerimaan/pengeluaran
pembiayaan yang ditetapkan dalam Kerangka Konseptual Standar Akuntansi
Pemerintahan dan PSAP.
c. Penyusunan SAPD
4) Tim Penyusun mencantumkan hasil pemilihan metode, pengaturan lebih rinci, dan
pengaturan hal-hal yang belum diatur tersebut ke dalam dokumen kebijakan akuntansi.

d. Pelaksanaan SAPD di Bagian 1 – Pencatatan Transaksi


Entitas Akuntansi Bagian 2 – Klasifikasi transaksi

e. Pelaksanaan SAPD di
Entitas Pelaporan
B. PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
a. Pelaporan keuangan Pemerintah Daerah merupakan proses penyusunan dan
penyajian laporan keuangan Pemerintah Daerah oleh entitas pelaporan sebagai hasil
konsolidasi atas laporan keuangan SKPD selaku entitas akuntansi
b. Laporan keuangan SKPD disusun dan disajikan oleh kepala SKPD selaku PA sebagai
entitas akuntansi paling sedikit meliputi:
1) laporan realisasi anggaran;
2) neraca;
3) laporan operasional;
4) laporan perubahan ekuitas; dan
5) catatan atas laporan keuangan.
c. Laporan keuangan SKPD disampaikan kepada Kepala Daerah melalui PPKD paling
lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
d. Laporan keuangan Pemerintah Daerah disusun dan disajikan oleh kepala SKPKD
selaku PPKD sebagai entitas pelaporan untuk disampaikan kepada Kepala Daerah
dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan APBD.

Dalam rangka memenuhi kewajiban penyampaian informasi keuangan


daerah, PA menyusun dan menyajikan laporan keuangan SKPD bulanan dan
semesteran untuk disampaikan kepada Kepala Daerah melalui PPKD sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
ALUR PELAPORAN KEUANGAN TAHUNAN
PEMDA

APIP
PALING LAMBAT 2 Reviu
PALING LAMBAT 3
BULAN
BULAN
SETELAH TA LAPORAN SETELAH TA
BERAKHIR KEUANGAN
LAPORAN BERAKHIR
PEMERINTAH KEPALA DAERAH
KEUANGAN SKPD
DAERAH PEMDA

TANGGAPAN/
REKOMENDASI
KEPALA DAERAH PALING LAMBAT 2 BULAN BPK
SETELAH LK DITERIMA

Pasal 189 – 193 PP 12 Tahun 2019


PROSES EVALUASI PERDA APBD PROVINSI DAN
PERATURAN GUBERNUR TTG PENJABARAN APBD

Membuat
RANPERGUB Bupati/Walikota
RAPERDA Sebesar Pengesahan
menetapkan
APBD Tidak Setuju Pagu APBD MDN
(30 Hari) PER-GUB
Tahun Lalu
(15 hari)

Dibahas bersama
DPRD DPRD & Pemda Pasal 111 PP 12 Tahun 2019 Gubernur
menetapkan
Penyempurnaan PERDA &
(7 Hari) PER-GUB
Melewati
Setuju Batas waktu Tdk Sesuai
Evaluasi Dgn UU
Tdk
Disempurnakan
Penyampaian
RAPERGUB
RAPERDA APBD
PENJABARAN APBD Hasil
& RANPERGUB MDN MDN Usul Ke MENKEU
PENJABARAN Evaluasi Untuk
(15 hari)
APBD Penundaan Dan/Atau
(3 hari) Pemotongan Dana Transfer
Sesuai Umum
= Substansi dgn UU
Baru
PROSES EVALUASI PERDA APBD KAB/KOT DAN
PERATURAN BUP/WAL TTG PENJABARAN APBD

Membuat
RANPERBUP/WAL Bupati/Walikota
RAPERDA Sebesar Pengesahan
menetapkan
APBD Tidak Setuju Pagu APBD Gubernur
(30 Hari) PERWAL/BUP
Tahun Lalu
(15 hari)

Dibahas bersama
DPRD DPRD & Pemda Pasal 112 PP 12 Tahun 2019 Walikota/Bup
menetapkan
Penyempurnaan PERDA &
(7 Hari) PERWAL/BUP
Melewati
Setuju Batas waktu Tdk Sesuai
Evaluasi Dgn UU
Tdk
Disempurnakan
RAPERBUP/WAL Penyampaian
RAPERDA APBD
PENJABARAN APBD & RANPERWAL/BUP Hasil
GUB
PENJABARAN Evaluasi MDN Usul Ke MENKEU Untuk
APBD (15 hari) Penundaan Dan/Atau
(3 hari) Pemotongan Dana Transfer
Umum
Sesuai
dgn UU
Koordinasi Konsultasi
Kemenkeu MDN Laporan kpd
= Substansi
Baru MDN
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai