Anda di halaman 1dari 2

Cintaku Hilang, Karena Kau Datang (Corona)

Pandemi telah melanda hamper 2 tahun lamanya. Cinta mulai luntur karena kita jarang bertemu dan
bertatap muka. Begitupun cintaku pada Negeri ini, sudah tak terpupuk seperti dimasa lalu. Kita tak lagi
berjumpa dalam barisan dan peringatan. Baris-berbaris setiap senin pagi dan saat hari bersejarahnya
negeri sudah tak pernah kita lalui dalam hampir terlewati pada dua masa ini…

Guru : Assalamualaikum Anak-anak…


Selamaat Pagi…
(Guru berkaca Mata, sambil menurunkan kacamatanya sebatas hidung)

Serentak siswa menjawab:


Siswa : (Semua berdiri, serentak menjawab…)
Waalaikumsalaaaam
Selamat Pagi Cikgu (Nada Ipin-Upin)

Guru : Oke… oke… duduk-duduk (menyuruh siswa duduk kembali)


Baiklah anak-anak, hari ini mulai belajar ya… Ibu cek Absen dulu ya…
(sambil kembali menurukan kacamata sebatas hidung)

Siswa : Baik Bu Guru (Serentak)

Guru : (Menyebut nama siswa untuk mencek kehadiran)


Okkeh… Anak-anak…
Ibu mau Tanya “Hari ini hari apa?”
siapa yang bisa jawab?

Siswa Udin : Saya buk


Guru : Silahkan Udiiiiin…
Siswa Udin : hari Rabu buuuuk…
Guru : tanggal berapaa?
Siswa : 10 November buuuuk
Guru : Hari apa????
Siswa : Hariii Raaabuuu buuuk (serentak)
(dua orang siswa berbisik “ndk tau jo hari ibuk tu Nampak lai”) sambil mencibir….
Guru : Okeeee… pertanyaan berikutnya…
Siapa yang sudah lihat bendera tadi pagi???
Siswa : (Semuanya diam dan saling pandang karena merasa tidak melihat bendera)

Salah seorang siswa menjawab:


Siswa Upiak : Saya rindu ingin lihat bendera lah buk.. yo lah sabana laaamooo kami ndak hormat
bendera (sambil memperagakan hormat)

Siswa udin : Sejak koronaa dataang…

Guru : aayooo… saatnyaa kita lihat bendera..


(sambil mengajak siswa keluar untuk melihat bendera)
Siswa : (siswa mengikuti guru dari belakang)

(Setelah tiba dilapangan sekolah)


Siswa Udin : Eh.. Eh.. sia yang manaik an bendera tadi pagi tu? (gerutu salah seorang siswa)
Siswa Ujang : Baa tu??
Siswa udin : ndak sudah-sudah, lum sampai ka puncak lai lah baranti se…
Siswa Ujang : Oo… iyo yo… Aneeeeh… (sambil sedikit tertawa)

(Bu guru geleng-geleng kepala sambil mendengarkan komentar siswanya)


Siswa upiak : Buuuk… kenapa bisa seperti itu (menunjuk bendera, diiringi music)

Guru : Anak – anak….


Siswa : Iyya buuuk (serentak)
Guru : dengarkan ibu yaaa!
Siswa : Baaaik buk (sambil mengarahkan pandangan pada guru)
Guru : Hari ini hari Rabu, tanggal 10 November..
Siswa : Betul buk…
Guru : Hari ini adalah “Hari Pahlawan”. Setiap tanggal 10 November diperingati sebagai hari
pahlawan. untuk itu, sebagai bentuk penghormatan serta mengenang jasa para
pahlawan yang sudah gugur, Bendera Indonesia hanya dikibarkan setengah tiang.

Salah seorang siswa dengan cepat memotong pembicaraan:


Siswa Udin : untuk mengenang jasa para pahlawan marilah sejenak mengheningkan cipta, mulai…
(diiringi music lagu mengheningkan cipta – siswa serentak menyanyikan lagu
mengheningkan cipta)

Siswa Udin : mengheningkan cipta selesai..

Guru : Sekarang pertanyaan berikutnya..


Siapa yang hafal pancasila????

Siswa : (diam tidak bisa menjawab)


Guru : Ayooo… siapa yang hafal pancasila???
Siswa : Kami kan sudah lama tidak upacara buk
Jadi wajar saja kami tak hapal Pancasila…

(Siswa yang lain menimpali)


Siswa : Iyaaa buk.. sejak ada Corona, kita kan sudah lupa bagaiman Upacara Bendera

Film pendek ini kami sajikan sebagai bentuk gambaran kondisi generasi muda yang sudah mulai luntur
rasa cinta terhadap Tanah Airnya, mulai tidak peduli dengan sejarah Negeri serta lupa akan jasa para
pahlawannya. Semoga dengan film pendek ini kita dapat menumbuhkan kecintaan kita terhadap Tanah
Air dalam kondisi apapun…

Anda mungkin juga menyukai