Anda di halaman 1dari 13

NAMA : PUTRI AULIA ERPITA SURYANA

NIM : E011171002

MANAJERIAL ORGANISASI

A. PENGERTIAN MANAJERIAL ORGANISASI


1. MANAJEMEN

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno “ménagement”, yang


memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen juga berasal dari
bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya
“mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati
“tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti
“kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni
mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia.
Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi
ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang pengertian dan


defini manajamen yaitu:

a. Manajemen adalah adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning,
organizing, actuating, dan controlling yang dilakukan untuk mencapai
tujuan yang ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya
lainnya (George R. Terry, 1997)
b. Manajemen adalah suatu seni yang produktif yang didasarkan pada suatu
pemahaman ilmu,  ilmu dan seni tidaklah bertentangan, namun masing
masing saling melengkapi (Harold D. Koontz)
c. Manajemen adalah suatu seni, tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan
dengan orang lain. (Mary Parker F.)
d. Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan,
pengorganisisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usahda dari
anggota entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya
yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (James Stoner).
Jadi, manajemen secara garis besar adalah suatu proses yang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana
keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk
mencapai suatu tujuan di dalam organisasi.

Sedangkan Manajerial adalah perpaduan seni dan ilmu, sebuah ilmu


dalam mengatur segala sesuatunya dengan benar.

2. ORGANISASI

Organisasi sendiri berasal dari kata organon yang diambil bahasa Yunani.
Dalam bahasa Yunani, organon berarti organ atau bagian tubuh. Pengertian
organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk
bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu.

Beberapa ahli mengungkapkan pendapat tentang organisasi yaitu :

a. Menurut Chester I. Bernard


Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih
b. Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
tujuan bersama.
c. Menurut Max Weber
Organisasi ialah sebuah kerangka hubungan yang terstruktur yang
didalamnya terdapat adanya wewenang, serta tanggung jawab dan
pembagian kerja untuk menjalankan fungsi tertentu.
d. Menurut Stephen P. Robbins
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara
sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan
bersama.

Manajemen organisasi terdiri dari kata manajemen dan organisasi. Manajemen


yaitu proses mengorganisasi, merencanakan, memimpin dan mengendalikan
sesuatu. Sedangkan organiasi yaitu kumpulan orang yang mempunyai tujuan yang
sama, bekerja bersama untuk meraih tujuan bersama.

Dengan bahasa lain, manajemen organisi yaitu proses pengorganisasian,


perencanaan, memimpin dan mengendalikan sumber daya di suatu organisasi atau
entitas yang bertujuan semuanya untuk mencapai tujuan. Manajemen organisasi
adalah proses lanjutan setelah proses penentuan strategi untuk meraih visi dan
misi organisasi.

B. PERAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI

Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer:

1) Peran interpersonal, yaitu peranan seorang manajer dalam berinteraksi


dengan berbagai pihak yang akan membantu berhasilnya pelaksanaan
tugas, baik pihak dalam perusahaan maupun pihak luar perusahaan.
a. Peranan figure bapak (Figurehead), Simbol pemimpin
perusahaan; diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban
rutin yang bersifat legal dan social, contoh : memberi ucapan
selamat datang kepada para pengunjung, penandatanganan surat
resmi,dst.
b. Peranan Pimpinan (Leader). Bertanggung jawab untuk
memotivasi dan mengaktifkan bawahan; mengisi posisi kosong
(staffing), melatih, dan tugas-tugas terkait, contoh : melakukan
hampir seluruh kegiatan yang melibatkan bawahan.
c. Peranan Penghubung (Liaison). Memelihara suatu jaringan
kontak luar yang mendukung dan juga penghubung pihak dalam,
contoh : membalas surat-surat, melakukan kerja dewan urusan luar,
yang melibatkan puhak-pihak luar.
2) Peran informasional, yaitu peranan seorang manajer dalam pemberian,
penerimaan dan penganalisaan informasi, menyangkut pengawas,
penyebar informasi dan juru bicara.
a. Memantau (Monitor). Manajer selalu aktif mencari informasi
yang dapat bermanfaat untuk organisasi, contoh membaca terbitan-
terbitan periodik dan laporan-laporan, memelihara kontak pribadi.
b. Penyebar (Disseminator) Manajer mendistribusikan informasi
yang diperolehnya kepada pihak lain, khususnya kepada
bawahannya agar bawahan mampu mengerjakan tugasnya dengan
baik, contoh : Mengadakan pertemuan-pertemuan untuk maksud
informasi; menelpon untuk meneruskan informasi.
c. Juru bicara (Spokesman) Manajer sebagai wakil organisasi dalam
menyampaikan informasi ke pihak luar, contoh :
menyelenggarakan rapat dewan, memberikan informasi ke media.
3) Peran pengambil keputusan, yaitu peranan seorang manajer dalam
memanfaatkan informasi untuk membuat keputusan dalam memecahkan
masalah atau melihat kesempatan yang ada.
a. Kewirausahaan (Entrepreunership), Manajer mengambil
keputusan-keputusan penting seperti peluncuran produk baru,
penggabungan usaha dll, contoh : rapat strategis dan tinjauan ulang
yang melibatkan prakarsa atau rancangan proyek perbaikan.
b. Pengendali gangguan (Disturbance Handler), Manajer diharapkan
bisa menyelesaikan gangguan-gangguan yang mungkin muncul,
contoh : mengorganisasikan strategi dan sesi kaji-ulang yang
melibatkan gangguan dan kritis.
c. Pengalokasi sumberdaya (Resource Allocator), Manajer harus
mengalokasikan sumberdaya yang terbatas agar tujuan organisasi
dapat dicapai dengan efisien, contoh : penjadwalan, permintaan
otoritas, menyelenggarakan kegiatan apapun yang melibatkan
anggaran dan program kerja bawahan.
d. Perunding (Negotiator), Manajer melakukan negosiasi dengan
pihak-pihak yang berkaitan, contoh : berperan serta dalam
perundingan kontrak serikat pekerja.
C. PRINSIP MANAJEMEN ORGANISASI

Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat


pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan. Dalam
prakteknya harus diusahakan agar prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya
tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai dengan
kebutuhan. Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas :

1. Pembagian kerja yang berimbang Dalam membagi-bagikan tugas dan


jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang manajer hendaknya
bersifat adil, yaitu harus bersikap sama baik dan memberikan beban
kerja yang berimbang.
2. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas
Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang
sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan
mempertanggung jawabkannya kepada atasan secara langsung.
3. Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata
(bekerja sesuai    dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan
tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu
kerja) yang telah ditetapkan.
4. Kesatuan perintah. Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya
hanya menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung
(mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang
sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja
tersebut.
5. Kesatuan arah. Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan
dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana
kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).

D. ASPEK MANAJEMEN ORGANISASI

Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting


dianalisis untukkelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah
dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan
organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan. Aspek
manajemen dan organisasi merupakan aspek yang membahas mengenai
manajemen dan pengorganisasian dalam rangka melaksanakan proyek tertentu.

Aspek tersebut mencakup kedalam fungsi manajemen itu sendiri yaitu :

1. Perencanaan (planning) Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial


untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan
haruslah dilakukan terlebih dahuludaripada fungsi-fungsi
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.Pada prinsifnya
perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan sertadigunakan untuk
waktu yang akan datang, sehingga perencanaan merupakanfungsi dasar
bagi seluruh fungsi-fungsi manajemen.Sebelum masuk kedalam proses
Perencanaan, ada baiknya memahami bagaimana bentuk-bentuk
perencanaan itu sendiri. Perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai
berikut :
a. Tujuan (objective). Merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu
diarahkan dan diusahakanuntuk sedapat mungkin dicapai dalam
jangka waktu tertentu, dan diketahuioleh semua orang yang terlibat.
b. Kebijakan (Policy). Adalah suatu pernyataan atau pengertian
untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap
tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.Karena kebijakan ini
biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk dipahami oleh
para bawahan.
c. Strategi (Strategy). Merupakan tindakan penyesuaian dari
rencana yang telah dibuat. Perlunyadiadakan penyesuaian
disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi. Karena itu dalam
membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa faktor seperti
ketepatan waktu, ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan
lainsebagainya.
d. Prosedur (Procedure). Merupakan rangkaian tindakan yang akan
dilaksanakan untuk waktumendatang. Adanya prosedur akan lebih
memudahkan pelakanaan semuaaktivitas dalam organisasi.
e. Aturan (Rule). Adalah suatu tindakan yang spesifik dan
merupakan bagian dari prosedur.
f. Program (Programe). Merupakan campuran antara kebijakan
prosedur, aturan dan pemberian tugasyang disertai dengan suatu
anggaran (budget); semuanya ini akan menciptakan adanya
tindakan. Dalam organisasi, biasanya program dibuat dalam dua
macam, yakni Program Umum dan Program Khusus.
ProgramUmum meliputi seluruh organisasi, sedangkan program
khusus hanyamencakup kegiatan-kegiatan dari masing-masing
bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
2. Pengorganisasian (organizing) Setiap organisasi memiliki tiga
komponen pokok, yaitu : a) Personalia, b) Fungsi, c) Faktor-faktor fisik
pengorganisasian merupakan sebuah proses menciptakan hubungan
antara berbagai fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik agar semua
pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu
tujuan. Hubungan-hubungan yang timbul didalam organisasi dapat
berbentuk: 1) Hubungan Informal lebih banyak menyangkut pada
hubungan manusiawi, seperti hubungan-hubungan diluar tugas/pekerjaan,
dan hubungan-hubungan lain yang bersifattidak resmi. 2) Hubungan
Formal Merupakan bentuk hubungan yang dilakukan dengan sengaja.
Secara resmihubungan formal ini ditunjukkan didalam bagan organisasi,
pedoman organisasi atau deskripsi jabatan yang ada. Dalam hubungan
formal terdapat tiga hubungan dasar, yaitu :
a. Tanggung jawab
b. Wewenang
c. Pertanggungjawaban                      
3. Pelaksanaan (actuating) Pelaksanaan ialah proses untuk menjalankan
kegiatan/pekerjaan dalam organisasi
4. Pengawasan (controlling) Pengawasan ialah proses untuk mengukur dan
menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana.
E. HAKIKAT DAN URGENSI BERLEMBAGA (ORGANISASI)
1. Hakikat organisasi atau intisari organisasi ialah:
 Bahwa organisasi bukanlah tujuan, melainkan hanya alat untuk
mencapai tujuan atau alat untuk melaksanakan tugas pokok.
Berhubungan dengan itu susunan organisasi haruslah selalu
disesuaikan dengan perkembangan tujuan atau perkembangan
tugas pokok.
 Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hirarki, artinya dalam
suatu organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dan
apa yang dinamakan bawahan.
2. Urgensi Organisasi atau yang sangat penting dari organisasi ialah:
 Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah
manusia yang terikat dalam hubungan formal.
 Organisasi adalah alat perjuangan untuk sebuah asa menuju cita

F. HUBUNGAN MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Dalam manajemen masuk ke dalam organisasi. Dalam kalimat yang


sederhana, manajemen berarti juga proses mengatur segala hal dalam
organisasi. Manajemen, menurut Robbins, memiliki beberapa fungsi yang
harus dilakukannya dalam mengelola organisasi:

1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Kepemimpinan
4. Pengendalian

a. Fungsi perencanaan meliputi menentukan tujuan organisasi,


menetapkan suatu strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan, dan
mengembangkan suatu hirarki rencana yang menyeluruh untuk
memadukan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.
b. Fungsi pengorganisasian merupakan tanggung jawab dalam
perancangan struktur organisasi. Fungsi ini mencakup penetapan
tugas-tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan,
bagaimana tugas-tugas itu dikelompokkan, siapa melapor kepada
siapa, di mana keputusan harus diambil.
Semua organisasi terdiri dari orang-orang, dan adalah tugas
manajemen untuk mengarahkan dan mengkoordinasi mereka. Inilah
fungsi kepemimpinan. Saat mereka memotivasi bawahan,
mengarahkan kegiatan orang lain, memilih saluran komuniakasi
yangpaling efektif, atau memecahkan konflik antara anggota, mereka
itu sedang melaksanakan kepemimpinan.
c. Fungsi pengendalian merupakan fungsi yang terakhir. Setelah
tujuan-tujuan ditentukan, rencana-rencana dirumuskan, pengaturan
struktural digambarkan, dan orang-orang dipekerjakan, dilatih, dan
dimotivasi, masih ada kemungkinan bahwa ada sesuatu yang keliru.
Untk memastikan bahwa semua urusan berjalan seperti seharusnya,
manajemen harus memantau kinerja organisasi. Kinerja yang
sebenarnya harus dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang ditetapkan
sebelumnya. Jika terdapat penyimpangan yang cukup berarti, adalah
tugas manajemen utnuk mengembalikan organisasi itu pada jalurnya.
Pemantauan, pembandingan, dan kemungkinan mengoreksi inilah
yang diartikan dengan fungsi pengendalian.

G. TUJUAN MANAJERIAL ORGANISASI

Tujuan adanya manajemen organisasi ini adalah untuk memberikan rasa


aman dan kesatuan kepada karyawan. Sehingga dalam kinerjanya dapat lebih
efektif terutama saat melakukan koordinasi ke berbagai departemen.

Manajemen organisasi yang efektif mengarah ke suasana damai dan positif


di tempat kerja. Karyawan menyelesaikan tugas-tugas dalam jangka waktu
yang ditetapkan dan karyawan tetap setia terhadap pekerjaan mereka dan tidak
memperlakukan pekerjaan sebagai beban merupakan salah satu hasilnya.
H. FUNGSI MANAJERIAL ORGANISASI

Manajemen Organisasi memiliki fungsi yang beragam. Jika kita lihat dari
alurnya maka manajemen operasi akan memilki tujuh buah fungsi utama.

Tujuh fungsi tersebut diantaranya perencanaan (planning), pengorganisasian


(organizing), kepegawaian (staffing), pengarah (lead), kontrol (control),
manajemen waktu (time management), dan motivasi (motivation).

I. KETERAMPILAN MANAJERIAL

Keterampilan atau skill merupakan kemampuan untuk menterjemahkan


pengetahuan ke dalam praktek sehingga tercapai hasil kerja yang diinginkan.
Berbagai fungsi dan kegiatan manajerial yang diperlukan dalam mengelola
organisasi membutuhkan banyak keterampilan. Keterampilan yang paling
penting adalah keterampilan yang memungkinkan manajer bisa membantu
orang lain menjadi lebih produktif di tempat kerja. Robert L. Katz
menggolongkan keterampilan manajer menjadi tiga kategori sebagai berikut :

a. Keterampilan Kemanusiaan (Human Skill)

Keterampilan kemanusiaan atau yang lebih terkenal dengan keterampilan


berkomunikasi antar manusia (interpersonal skills) adalah keterampilan yang
seringkali diabaikan oleh para manajer, terutama bagi para manajer yang baru
naik jenjangnya dalam organisasi. Keterampilan kemanusiaan ini sangat
diperlukan untuk menjaga hubungan baik dengan atasan langsung maupun
dengan bawahan. Dengan komunikasi yang persuasive akan membuat
bawahan merasa dihargai dan mereka akan bekerja lebih baik dan bersikap
lebih terbuka kepada atasannya. Keterampilan berkomunikasi ini diperlukan
baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.

b. Keterampilan Teknis (Technical Skills)

Keterampilan ini merupakan bekal bagi para manajer pada tingkat yang
lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu misalnya memperbaiki mesin, membuat
kursi, membuat jadwal kerja dan keterampilan teknis lainnya.

c. Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)

Kemampuan untuk merinci permasalahan menjadi beberapa bagian yang


lebih spesifik sehingga dapat dilihat kaitan antara masing-masing bagian
tersebut, serta mengetahui dampak dari setiap permasalahan bagi orang lain.

Sebagai tambahan, keterampilan yang harus pula dimiliki oleh para


manajer adalah sebagai berikut :

1. Keterampilan Motivasi (Motivation Skill) Kemampuan untuk


memberikan dorongan kepada orang lain, agar mereka dapat melakukan
sesuatu sesuai dengan yang diperintahkan tanpa mereka rasakan secara
langsung, karena telah diberikan suatu motivasi atau dorongan berupa
rangsangan-rangsangan untuk menggairahkan dan menyemangati
melakukan pekerjaan.

2. Keterampilan Teknologi Informasi Keterampilan yang dalam hal ini


penguasaan mengolah informasi melalui teknologi seperti keterampilan
mengoperasikan komputer. Kecakapan manajerial adalah suatu
keterampilan atau karakteristik personal yang membantu tercapainya
kinerja yang tinggi dalam tugas manajemen. Beberapa kompetensi
personal yang diperlukan bagi keberhasilan manajerial sebagai berikut :

a. Leadership, kemampuan dalam mempengaruhi orang lain agar


melaksanakan suatu tugas.

b. Self objectivity, kemampuan untuk menilai diri sendiri secara


realistis.

c. Analiytic thinking, kemampuan untuk menginterpretasikan dan


menyampaikan segala macam bentuk informasi.
d. Behavioral flexibility, menyesuaikan perilaku dalam mencapai
tujuan.

e. Oral Communication, kemampuan mengemukakan pendapat


secara jelas dalam berbicara.

f. Written Communication, kemampuan mengungkapkan pendapat


dengan baik secara tertulis.

g. Personal Impact, menumbuhkan kesan baik dan kepercayaan bagi


orang.

h. Resistances to stress, kemampuan untuk dapat bekerja dalam


keadaan tertekan.

i. Tolerance for uncertainty, kemampuan untuk bekerja dalam


situasi yang tidak menentu.

SUMBER :

https://sites.google.com/site/manajemendanorganisasi/

https://www.kembar.pro/2015/05/pengertian-dan-peranan-utama-manajemen.html

https://sifafauziah692.wordpress.com/2013/10/23/organisasi-dan-manajemen/

https://afrizalwszaini.wordpress.com/2014/01/06/aspek-manajemen/

http://rocketmanajemen.com/manajemen-organisasi/

http://www.infoakurat.com/2017/09/pengertian-organisasi.html

https://rizkyramadhan7.wordpress.com/2014/09/26/hubungan-organisasi-dengan-
manajemen/

Anda mungkin juga menyukai