Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan bertambahnya waktu produksi suatu reservoir minyak,
bersamaan dengan semakin menurunnya tekanan reservoir, maka produksi minyak
dengan tahap primer (primary recovery) tidak akan efektif lagi untuk tetap
diterapkan. Oleh karena itu untuk meningkatkan lagi laju produksi minyak, maka
perlu dilakukan metode produksi tahap lanjut (secondary recovery) dalam
memaksimalkan pengurasan minyak, salah satunya yaitu dengan menggunakan
injeksi air. Injeksi air ini bertujuan untuk mempertahankan tekanan reservoir
(pressure maintenance) dan mendesak minyak sisa sehingga dapat meningkatkan
perolehan minyak dalam suatu reservoir.
Injeksi air dilakukan pada saat minyak sisa (unrecovered mobile oil) di
reservoir sudah tidak dapat diambil dengan metode primary, atau mendorong
minyak dengan menggunakan air sebagai fluida pendesak untuk mendapatkan
tambahan recovery minyak, yang bergerak dari reservoir minyak menuju sumur
produksi. Dipilihnya air sebagai komponen penting dalam operasi injeksi air
karena air mempunyai sifat keefektifan yang baik sebagai media dalam mendesak
minyak untuk berbagai kondisi bawah permukaan dan berbagai karakteristik
reservoir, selain itu air mudah diperoleh sehingga dapat menghemat biaya
produksi.
Sebagai salah satu perusahaan penghasil minyak dan gas bumi, PT
Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field juga memanfaatkan air sebagai media dalam
meningkatkan produksi minyaknya. Karena, kebanyakan sumur produksi yang
dikelola oleh PT Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field merupakan sumur tua
dengan tingkat penurunan alamiah (decline) yang terus naik setiap tahunnya,
dengan rata-rata penurunan berkisar 23 persen hingga 25 persen. Hal tersebut
dikarenakan tenaga pendorong alami dari dalam sumur semakin melemah yang
disebabkan menurunnya tekanan reservoir dan akibatnya produksi minyak
mengalami penurunan. Untuk mampu menambah jumlah produksi dari sumur-
sumur tersebut, dengan mempertimbangkan kondisi lapangan dan cadangan

1 Universitas Sriwijaya
2

minyak yang masih bernilai ekonomis maka operasi injeksi air sebagai pressure
maintenance dan secondary recovery sebagai pendesak minyak menjadi sebuah
keharusan untuk sementara ini.
Pelaksanaan operasi injeksi air di PT Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field
dilakukan pada struktur A. Pada bagian selatan, telah diterapkan sejak tahun 2002.
Saat ini terdapat 2 sumur injeksi dengan laju alir injeksi sebesar 747 bwpd dan 4
sumur produksi dengan laju alir minyak sebesar 204 bopd. Penulis dalam
penelitian ini akan mengevaluasi sumur injeksi X-29 terhadap sumur X-16, X-26,
X-28, X-18 dengan menggunakan pola direct line dan Metode Prediksi Buckley-
Leverett serta menentukan dan membandingkan pengaruh injeksi air yang
didasarkan pada dinamika produksi dari waktu ke waktu pada satu sumur monitor
dengan sumur monitor lainnya.

1.2 Perumusan Masalah


Dengan telah dilakukannya evaluasi performance pada sumur injeksi X-29
terhadap sumur monitor sekitarnya yaitu X-28, X-16, X-26, X-18 di bagian
selatan struktur A PT Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field, maka beberapa
permasalahan yang harus dievaluasi antara lain :
1. Apakah pelaksanaan injeksi air yang telah dilakukan dengan sumur X-29
sebagai sumur injeksi pada bagian selatan struktur A dengan menggunakan
Metode Prediksi Buckley-Leverett dan pola Direct Line ini berhasil atau
kurang berhasil?
2. Berapa perkiraan waktu yang diperlukan breakthrough air injeksi hingga
sampai ke masing-masing sumur monitor?
3. Bagaimana pengaruh sumur X-28, X-16, X-26, X-18 setelah dilakukan
injeksi air dari sumur X-29?
4. Bagaimana peningkatan recovery factor minyak pada masing-masing sumur
monitor di bagian selatan struktur A setelah dilakukan injeksi air?

1.3 Pembatasan Masalah


Ruang lingkup pembatasan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini
terbatas pada mengevaluasi kinerja sumur injeksi X-29 di bagian selatan struktur

Universitas Sriwijaya
3

A dengan mengambil 4 sumur produksi sebagai sumur monitor, yaitu sumur X-


28, X-16, X-26, X-18 lalu menentukan pengaruhnya dengan didasarkan pada
dinamika produksi dari waktu ke waktu. Evaluasi sumur injeksi ini diharapkan
dapat menambah jumlah produksi dalam perolehan minyak.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian evaluasi performance pada sumur injeksi X-29
terhadap sumur monitor (X-28, X-16, X-26, X-18) di bagian selatan struktur A PT
Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field adalah sebagai berikut :
1. Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan pelaksanaan injeksi air dengan
sumur X-29 sebagai sumur injeksi pada bagian selatan struktur A dengan
menggunakan Metode Prediksi Buckley-Leverett dan pola direct line PT
Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field.
2. Mengetahui perkiraan waktu breakthrough air injeksi yang diperlukan
hingga sampai ke masing-masing sumur monitor.
3. Menentukan pengaruh sumur X-29 terhadap sumur X-28, X-16, X-26, X-18
dalam pelaksanaan injeksi air.
4. Mengetahui peningkatan recovery factor pada masing-masing sumur
monitor di bagian selatan struktur A setelah dilakukannya injeksi air.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari dilakukannya penelitian Tugas
Akhir evaluasi performance pada sumur injeksi X-29 terhadap sumur monitor (X-
28, X-16, X-26, X-18) di bagian selatan struktur A PT Pertamina EP Asset 2
Pendopo Field ini adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh performance sumur X-29 dalam menginjeksikan air dengan
menggunakan Metode Prediksi Buckley-Leverett.
2. Memperoleh perkiraan waktu breakthrough air injeksi yang diperlukan
hingga sampai ke masing-masing sumur monitor.
3. Memperoleh pengaruh sumur X-29 terhadap sumur X-28, X-16, X-26, X-18
dalam pelaksanaan injeksi air.

Universitas Sriwijaya
4

4. Memperoleh perkiraan recovery factor pada masing-masing sumur monitor


di bagian selatan struktur A setelah dilakukannya injeksi air.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai