Anda di halaman 1dari 3

Resume remathoid arthitis heart disease

Nama : Rizki Apandi

Prodi sarjana keperawatan S1 A

C1AA19089

Keperawatan anak II

Rangkuman resume ini di ambil sebagian besar berdasarkan materi tentang


Remathoid arthitis heart disease atau penyakit jantung rheumatoid arthritis bersasarkan
sumber dua Video yang bisa saya simpulkan dan juga du kutip dari internet adalah sebagai
berikut.

Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam bahasa medisnya Rheumatic Heart


Disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung yang bisa
berupa penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai
akibat adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR).

Demam rematik adalah penyakit peradangan (inflamasi) yang dapat timbul sebagai


komplikasi dari infeksi pada tenggorokan (faringitis) yang tidak diobati atau tidak ditangani
dengan baik. Peradangan kemudian dapat terjadi pada sendi, jantung, otak dan kulit. Nah, jika
peradangan terjadi pada jantung inilah yang disebut dengan Penyakit Jantung Reumatik. Jika
sampai terjadi Penyakit Jantung Reumatik, akan terjadi cacat permanen pada jantung,
terutama pada bagian katup jantung, tetapi dapat juga pada otot jantung itu sendiri.

Ini tidak dapat disembuhkan dengan pemberian obat. Terutama jika yang terkena
adalah bagian katup jantung, katup ini tidak lagi membuka dan menutup dengan baik,
sehingga dapat terjadi perubahan pada aliran darah. Akibatnya, gejala-gejala akibat kelainan
jantung akan menetap – seperti cepat lelah, sesak nafas, berdebar-debar, detak jantung yang
cepat – dan dapat mempengaruhi kehidupan seseorang.

Jika sampai kerusakan jantung itu sangat parah, tidak menutup kemungkinan terjadi
gagal jantung – keadaan di mana jantung tidak lagi mampu memompa darah ke seluruh tubuh
sesuai kebutuhan – yang dapat berakibat kematian. Pada kerusakan jantung, satu-satunya
penanganan adalah melalui operasi, misalnya dengan penggantian katup jantung, namun
biayanya sangat mahal.
Penyakit rematik sulit didiagnosis pada stadium awal karena gejala awalnya sangat
mirip dengan penyakit lain. Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya akan menanyakan
riwayat kesehatan Anda serta melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda dari
penyakit ini serta memeriksa refleks dan kekuatan otot Anda.
Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa tes atau pemeriksaan diantaranya tes
darah dan tes pencitraan, seperti sinar X, MRI, atau ultrasound. Tes pencitraan ini dapat
melihat tanda-tanda kerusakan (erosi) pada ujung tulang di dalam sendi serta membantu
dokter menilai tingkat keparahan penyakit RA yang Anda alami.
Sementara tes darah yang umumnya dilakukan terdiri dari tes laju endap darah
(erythrocyte sedimentation rate/ESR) atau C-reactive protein (CRP) yang dapat menunjukkan
adanya peradangan dalam tubuh, tes darah lengkap, serta tes untuk mencari faktor reumatoid
dan antibodi anti-siklik citrullinated peptide (anti-CCP).
Yang paling gawat dan mengkhawatirkan adalah jika sampai jantung ikut
terpengaruh. Biasanya gejala yang timbul adalah sesak nafas, jantung berdebar-debar, detak
jantung yang cepat, nyeri dada, dan cepat capek. Pada anak-anak yang masih lebih kecil,
biasanya si anak akan cepat capek dan tidak ikut bermain dengan teman-temannya.
Sedangkan anak-anak yang lebih besar, juga takkan banyak beraktivitas dan jika ditanyai
biasanya akan mengakui sendiri bahwa dirinya cepat capek dan sesak nafas.

Ada pula beberapa tanda lainnya, seperti nodul subkutan, yaitu bejolan-benjolan kecil
di bawah kulit. Namun, karena tidak tampak jelas, biasanya ini hanya dapat ditemukan oleh
dokter – itu pun tidak selalu. Tanda lain adalah ruam merah pada kulit, yang disebut eritema
marginatum, namun tanda ini termasuk yang lebih jarang terjadi.

Pertahanan terbaik terhadap Penyakit Jantung Reumatik adalah  mencegah terjadinya


Demam Reumatik dari yang pernah terjadi. Dengan memperlakukan strep throat dengan
penisilin atau antibiotik lainnya, dokter biasanya dapat menghentikan demam rematik akut
dari berkembang.

Orang-orang yang sudah terserang Demam Reumatik lebih rentan terhadap serangan
yang berulang dan kerusakan jantung. Itulah sebabnya mereka akan mendapatkan pengobatan
antibiotik terus menerus bulanan atau harian, mungkin seumur hidup. Jika hati mereka telah
rusak oleh Demam Reumatik, mereka juga pada peningkatan risiko untuk mengembangkan
endokarditis infektif (juga dikenal sebagai bakteri endokarditis), infeksi selaput jantung atau
katup. 

Anda mungkin juga menyukai