Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan berbagai aktivitas pembelajaran pada materi Hama dan Penyakit Tanaman,
mahasiswa diharapkan dapat:
1. memahami lingkup, utotro kajian, dan konsep dasar Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman;
2. memahami penyebab terjadinya hama dan penyakit pada tanaman;
3. memahami, membedakan dan atau menentukan gejala dan tanda serangan gangguan pada
tanaman yang disebabkan oleh hama maupun penyakit tanaman;
4. mamahami dan menjelaskan faktor-faktor penyebab gangguan tanaman yang disebabkan
oleh hama maupun penyakit tanaman;
5. memahami prinsip-prinsip pengendalian gangguan tanaman yang disebabkan oleh hama
maupun penyakit tanaman serta dapat menentukan cara-cara pengendalian yang sesuai;
6. menerapkan dalam kehidupan sehari-hari terkait konsep-konsep Ilmu Hama dan Penyakit
Tanaman.
Petunjuk:
1. Materi Hama dan Penyakit Tanaman akan disampaikan melalui aktivitas belajar mandiri,
diskusi kelompok kecil, dan diskusi kelas. Aktivitas belajar tersebut dilakukan melalui
perkuliahan daring dan atau luring.
2. LKM Hama dan Penyakit Tanaman dikerjakan secara individu, didiskusikan dengan
kelompok kecil, dan diskusi kelas.
Pada saat mengerjakan LKM secara individu, tulis hasil jawaban kalian pada bagian
“Kerja Mandiri”.
Pada saat mengerjakan LKM dengan kelompok kecil, tulis jawaban hasil kesepakatan
kelompok pada bagian “Diskusi Kelompok Kecil” atau jika jawaban kesepakatan
kelompok sama dengan jawaban pada saat mengerjakan mandiri, maka cukup tulis
keterangan jawaban sama atau dengan redaksi semacamnya.
Pada saat LKM dibahas dalam diskusi kelas dan ada masukan atau jawaban baru, maka
masukan atau jawaban baru ditulis pada bagian “Diskusi Kelas”.
3. Pada saat kerja mandiri, LKM dikerjakan diluar jam perkuliahan. Manfaatkan berbagai
referensi yang dapat dipercayai kebenaran ilmunya.
4. Hasil kerja mandiri didiskusikan dengan kelompok kecil melalui platform Sipejar fitur
Forum Diskusi.
5. Diskusi kelas pada pembelajaran daring dilakukan melalui G-meet atau Zoom; sementara
pada pembelajaran luring akan dilakukan secara tatap muka di kelas.
6. Pada akhir materi, mahasiswa dalam kelompok kecil diminta untuk mengidentifikasi
berbagai Hama dan Penyakit Tanaman yang ditemukan di lingkungan mereka berdasarkan
petunjuk LKM Create!
No Pertanyaan Skor
.
Hama Tanaman
1 Di bidang pertanian, sering dijumpa dua kata yang menunjuk pada obyek yang
sama, yaitu tanaman dan tumbuhan. Jelaskan mengenai keduanya!
Kerja Mandiri
Tanaman termasuk pada tumbuhan, namun tak semua tumbuhan adalah tanaman.
Perbedaan yang lebih jelas ialah tumbuhan merupakan flora yang tumbuh serta
berkembang dengan cara alami di alam. Pertumbuhan flora ini tanpa campur
tangan manusia atau tanpa pembudidayaan tertentu. Sedangkan tanaman ialah flora
yang tumbuh dan berkembang dengan campur tangan manusia melalui proses
pembudidayaan. Dengan kata lain, tumbuhan itu tumbuh dengan sendirinya. Dan
tanaman sengaja di tanam oleh manusia.
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
6 Klasifikasi hama sangat beragam. Menurut pendapat kalian, mengapa
pengklasifikasian hama sangat beragam?
Kerja Mandiri
Penglasifikasian sendiri merupakan penggolongan hama ke dalam satu fungsi
atau satu aspek yang sama. Pada hama, banyak aspek yang membuat
penggolongan hama menjadi sangat beragam seperti fungsi, cara merusak,
bagian apa yang dirusak, efeknya pada tanaman. Ada juga pengklasifikasian
yang berdasarkan taksonomi yang berurutan dari filum-kelas-ordo-familia-
genus-dan spesies.
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
8 Penggolongan hama juga didasarkan pada (a) aspek arti ekonomi); (b) aspek
proses produksi; (c) aspek bagian tanaman yang dipanen; (d) aspek cara
menyerang; (e) aspek perubahan fisiologis akibat koevolusi dengan tanaman
inang; (f) aspek kisaran inang; (g) aspek prioritas; (h) aspek tata nama.
Deskripsikan masing-masing penggologan hama tersebut, sub-klasifikanya,
beserta contohnya!
Kerja Mandiri
(a) Aspek arti ekonomi, maksdunya adalah status hama tersebut akan
menyebabkan tingkat kerugian tertentu, atau dengan kata lain kisaran
bahaya yang diakibatkannya.
1. Hama utama atau hama kunci, intensitas serangan yang berat. Contoh
hama penggerek buah kapas (Helicoverpa armigera) dan tikus ratus
(ratus argentiventer) yang menyerang padi
2. Hama kadang kala atau hama minor, intensitas kerusakan dapat
ditoleransi oleh tanaman. contoh: kutu daun tembakau Myzus sp.
3. Hama potensial, hama yang populasinya dapat muncul tiba-tiba
terutama apabila terjadi perubahan ekosistem. Contoh: wereng coklat
4. Hama migran, spesies hama yang suka migrasi. Contoh: tikus sawah,
belalang kembara, ulat grayak, dan burung pipit
(b) Aspek proses produksi
1. Hama prapanen, menyerang tanaman sejak periode bibit sampai panen.
Contoh: tikus sawah
2. Hama pascapanen, menyerang tanaman sejak panen sampai
penyimpanan Gudang. Contoh: kumbang beras/kutu beras (Sitophilus
Oryzae)
(c) Aspek bagian tanaman yang dipanen
1. Hama primer, menyerang bagian vital tanaman. Contoh: Stophitus
zeamais yang menyerang biji langsung
2. Hama sekunder, menyerang bagian tanaman yang tidak vital. Contoh:
Tribolium castaneum, yang hidup pada bijijagung bekas serangan
Sitophilus zeamis
(d) Aspek cara menyerang
1. Hama penggerah, menyerang tanaman dengan melubangi dan masuk ke
dalam bagian tanaman yaitu ubi, batang, buah, dan pucuk. Contoh:
penggerak ubi jalar (cylas formicarius), penggerak batang padi (chilo
incertulas),penggerak buah kopi (Hypothenemus hampei),penggerak
pucuk tebu
2. Hama pengorok daun, menyerang tanaman dengan melubangi dan
masuk ke dalam bagian daun. Contoh: pengorok daun jeruk, pengorok
daun kelapa
3. Hama pencucuk-pengisap, menyerang dengan cara menusukkan dan
alat mulut berupa style kemudian menghisap cairan tanaman. Contoh:
walang sangit (Leptocorixa acutal)
4. Hama pengisap, menyerang dengan menusukkan alat mulut belalai
menghisap cairan tanaman. Contoh: hama kutu jeruk
5. Hama pemakan, menyerang dengan cara memakan bagian tanaman.
Contoh: belalang dan ulat daun
(e) Aspek perubahan fisiologis akibat koevolusi dengan tanaman inang, spesies
hama yang mampu merubah sifat fisiologisnya karena berkoevolusi dengan
tanaman inang tahan hama, yang semula peka menjadi tahan. Contoh: hama
biotipe I, biotipe II, biotipe III
(f) Aspek kisaran inang, adanya proses evolusi dan koevolusi antara hama dan
tumbuhan inang serta adanya seleksi alam.
1. Hama polifah, spesies hama yang memiliki banyak jenis tanaman inang.
Contoh: nematoda puru akar (Meloidogyne sp.)
2. Hama oligofah, spesies hama yang memiliki beberapa jenis inang.
Contoh: ulat plutella (Plutella xylostella L.)
3. Hama monofah, memiliiki satu jenis inang
(g) Aspek prioritas
1. Hama pertama, spesies hama sasaran dari program pengendalian
2. Hama kedua, species hama yang semula termasuk golongan hama
minor atau hama potensial, oleh karena adanya perubahan ekosistem
berubah menjadi hama yang berbahaya dan hama utama. Salah satu
dampak negatif penggunaan pestisida kimia untuk pengendalian hama
utama adalah timbulnya letusan hama kedua.
(h) Aspek tata nama
1. Nama umum, hama bersifat local, nasional, atau regional
2. Nama sistematika, hama dikelompokkan ke dalam golongan filum,
kelas, ordo, famili, genus, dan spesies, dan author. Contoh untuk hama
wereng padi coklat (Nilaparvata hugens stall)
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
10 b. Bilamana suatu keadaan dikatakan mengalami ledakan hama?
Kerja Mandiri
Keadaan dikatakan mengalami ledakan hama apabila hama dalam suatu daerah
muncul hama secara mendadak hingga dua sampai tiga kali lipat,
berkembangnya populasi hama dengan cepat dan banyak, serangannya
mencakup areal yang luas dan merugikan, serta petani tidak mampu mengatasi
populasi hama pada suatu waktu tersebut
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
16 Pengendalian serangga hama dapat dilakukan melalui (a) kultur teknis, (b)
pengendalian hayati, dan (c) pengendalian secara kimiawi.
a. Jelaskan kelebihan dan kekurangan ketiga etamo pengendalian di atas!
b. Manakah diantara tiga etamo pengendalian di atas yang bersifat preventif?
Jelaskan!
c. Menurut pendapat kalian, manakah diantara etamo pengendlaian diatas
yang paling ramah terhadap lingkungan? Mengapa demikian?
d. Mana pula diantara etamo pengendalian di atas yang tidak ramah
lingkungan? Mengapa demkian?
e. Menurut pendapat kalian, dalam upaya pengendalian serangan hama secara
efektif, apakah bisa dilakukan integrasi diantara beberapa etamo
pengendalian di atas? Jika bisa, berikan contoh pola integrasi tersebut!
Kerja Mandiri
a. Kelebihan dan kekurangan pengendalian dengan kultur teknis
merupakan Teknik budidaya untuk meningkatkan produktivitas hasil-
hasil pertanian
tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan pada
lingkungan
dapat dengan mudah dilakukan oleh petani
- hasilnya tidak dapat diperhitungkan secara pasti
- kurang efektif, sehingga teknik ini harus dipadukan dengan cara-cara
pengendalian lain
Kelebihan dan kekurangan pengendalian hayati
bersifat aman karena tidak menyebabkan pencemaran terhadap
lingkungan, maupun keracunan terhadap manusia dan hewan
tidak menimbulkan resistensi terhadap hama
musuh alami bekerja selektif terhadap mangsa atau inang
lebih murah dan dapat bersifat jangka panjang
- hasilnya sulit diprediksi dalam waktu singkat
- diperlukan biaya yang cukup besar pada tahap awal
- pembiakan di laboratorium kadang-kadang menghadapi kendala
- teknik aplikasi di lapangan belum dapat dikuasai
Kelebihan dan kekurangan pengendalian kimiawi
aplikasinya mudah hampir di setiap tempat dan waktu
hasilnya sepat terlihat dalam waktu singkat
meningkatkan hasil produksi
aplikasinya bisa dalam areal yang luas dalam waktu yang singkat
- keracunan dan kematian pada makhluk hidup lain selain OTP
- resistensi, resurgensi, dan perubahan status OPT
- pencemaran lingkungan
- residu pestisida yang berdampak negatif terhadap konsumen
- terhambatnya hasil pertanian
b. etamo pengendalian yang bersifat preventif adalah pengendalian kultur
teknis atau bercocok tanam karena sistem pengendalian ini bertujuan
menciptakan kondisi agro ekosistem tidak sesuai untuk kehidupan dan
perkembangbiakkan hama tanaman sehingga dapat mengurangi laju
peningkatan populasi hama yang dilakukan jauh-jauh sebelum hama
menyerang
c. menurut saya pengendalian kultur teknis dan pengendalian hayati karena
tanpa memerlukan bahan-bahan kimia dalam prosesnya justru akan
terciptanya ekosistem yang ramah akan musuh-musuh alami sebagai
predator hama nantinya. Dengan pengendalian tersebut juga akan tercipta
struktur tanah biologis yang subur dan kaya akan mikroorganisme pengurai.
d. Pengendalian secara kimiawi karena bahan-bahan kimia dapat meracuni
makhluk hidup lain yang bukan OPT sehingga keseimbangan ekosistem
akan terganggu, tanah juga akan mengalami pencemaran karena pemberian
bahan kimia yang terus menerus sehingga akan mengurangi kesuburan
tanah. Tanaman yang diberi bahan kimia juga akan mengalami penurunan
kualitas.
e. Pengendalian kultur teknis dan pengendalian hayati diintegrasian akan
menekan populasi hama dengan pengelolaan ekosistem yang seimbang dan
pemanfaatan musuh-musuh alami hama sehingga diharapkan di dalam
agroekosistem terjadi keseimbangan populasi antara hama dengan musuh
alaminya sehingga populasi hama tidak melampaui ambang toleransi
tanaman.
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
19 Perhatikan dua gambar berikut!
(a) (b)
a. Apa yang membedakan dua pola tanam di atas?
b. Seandainya kalian memiliki lahan pertanian, pola tanam mana yang akan
kalian pilih? Kemukakan rgument kalian!
Kerja Mandiri
a. Gambar (a) adalah pola tanam tumpeng sari, yaitu penanaman lebih dari
satu komoditas tanaman pada waktu yang bersamaan atau selama periode
tanam pada satu areal.
Gambar (b) adalah pola tanam monokultur, yaitu pola penanaman tanaman
sejenis dalam pada satu areal.
b. Pola tanam (a) karena dengan pola tanam tumpeng sari kombinasi jenis
tanaman dalam satu areal dapat menciptakan stabilitas biologis sehingga
dapat menekan serangan hama dan patogen serta mempertahankan
kelestarian sumber daya lahan dalam hal kesuburan tanah. Selain itu juga
mempunyai peluang hasil panen apabila satu jenis tanaman yang
diusahakan gagal
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
3 Faktor penyebab penyakit pada tanaman meliputi faktor biotik dan faktor
abiotic. Berikan penjelasan mengenai keduanya!
Kerja Mandiri
a. Faktor biotik, yaitu faktor yang berasal dari makhluk hidup seperti fungi,
bakteri, virus, mikroplasma, nematoda, dan tumbuhan tingkat tinggi
b. Faktor abiotic, yaitu faktor yang berasal dari benda tak hidup seperti cuaca,
suhu, mineral, senyawa toksik, dan penyebab lainnya.
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
5 Kajian tentang penyakit tanaman tidak terlepas dari segi tiga penyakit.
a. Berikan penjelasan mengenai segi tiga penyakit!
b. Tentukan hubungan antara ketiga komponen penyusun segi tiga penyakit
tersebut!
Kerja Mandiri
a. Segitiga penyakit adalah model kenseptual yang menunjukkan interaksi
antara lingkungan, pembawa penyakit, dan agen infeksius (atau abiotik).
Komponennya yaitu:
1. Inang atau tumbuhan di mana patogen memperoleh makanan atau
kebutuhan hidupnya
2. Patogen yaitu organisme penyebab penyakit
3. Lingkungan, terutama yang bersifat abiotik: suhu, kelembapan, curah
hujan, angin, intensitas sinar matahari
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
9 Jelaskan perbedaan antara gejala penyakit tanaman dengan tanda penyakit!
Kerja Mandiri
Gejala penyakit yaitu kelainan/penyimpangan dari keadaan normal tanaman
akibat adanya gangguan penyebab penyakit yang ditunjukkan oleh tumbhan
atau tanaman, gejala dapat dilihat dengan mata telanjang.
Tanda penyakit, merupakan suatu struktur yang merupakan suatu tubuh atau
bagian tubuh patogen yang sebagian besar dibentuk di dalam sel dan/atau di
sekitar jaringan tanaman sebagai bentuk kegiatan perbanyakan untuk
penyebaran baik dibagian lain dalam satu tanaman atau di tanaman lain di
sekitarnya atau pada jarak yang jauh
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
12 Gambarkan dan jelaskan secara skematis apabila bagian akar tanaman dan atau
pangkal batang tanaman rusak akibat serangan patogen!
Kerja Mandiri
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
13 Gambarkan secara skematis perbandingan dimensi antara sel akar inang, sel
patogen (fungi, bakteri, dan benalu) dan virus patogen!
Kerja Mandiri
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
17 Jelaskan perbedaan antara patogen fakultatif dan saprofit obligat serta antara
patogen obligat dan saprofit fakultatif!
Kerja Mandiri
Parasit obligat: adalah organisme yang tidak dapat idup tanpa memparasit
Parasit fakultatif: adalah organisme yang biasanya hidup sebagai saprofit
tetapi akan hidup sebagai parasit apabila terdapat inang yang cocok
Saprofit obligat: adalah organisme yang tidak pernah hidup sebagai
parasite
Saprofit fakultatif: adalah organisme yang biasanya hidup sabagai parasite
tetapi dapt menjadi saprofit bila terpaksa
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
26 Apa yang menjadi ukuran daya racun fungisida dan berikan satu contoh yang
menunjukkan toksisitas suatu fungisida?
Kerja Mandiri
Ukuran daya racun fungisida diperlihatkan dengan istilah-istilah berikut:
a. Lethal dose (LD50) artinya berapa mgram fungisida untuk tiap kg berat
badan binatang percobaan (misalnya tikus, kelinci), sehingga mematikan
sebanyak 50% dari populasi. Fungisida tersebut diberikan lewat mulut
(oral) atau kulit (dermal). Dalam peritungan LD, fungisida yang digunakan
dalam pengukuran toksisitas diambil dari fungisida yang murni.
b. Lethal conectration (LC50) biasanya digunakan untuk mengukur toksisitas
fumigant atau gas beracun
c. Tingkat toksisitas fungisida diukur dengan menggunakan nilai Hazard
Quotient (HQ) dengan formula dosis produsen dibagi dengan LD50 lebah
Klasifikasi toksisitas berdasarkan nilai LD50
LD50 dermal 0-50 mg/kg: toksisitas tinggi
LD50 dermal >50-250 mg/kg: toksisitas sedang
LD50 dermal >250-1250 mg/kg: toksisitas rendah
LD50 dermal >1250 mg/kg: toksisitas rendah sekali
Klasifikasi toksisitas berdasarkan nilai HQ
HQ <50 : toksisitas rendah
HQ 50-2500: toksisitas sedang
HQ >2500: toksisitas tinggi
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
28 Jika dikaitkan dengan segi tiga penyakit, apa yang dapat kalian rekomendasikan
terkait upaya pengendalian penyakit?
Kerja Mandiri
a. Meningkatkan ketahanan inang dengan menggunakan varietas tahan dan
juga dengan preimunisasi yaitu penyuntikkan patogen yang dimatikan ke
dalam tumbuhan guna menciptakan sistem kekebalan terhadap patogen
b. Memanipulasi lingkungan misalnya dengan pemangkasan tanaman yang
sakit dan terancam sakit agar untuk memutus penyebaran patogen penyebab
penyakit
c. Menurunkan virulensi patogen dengan sanitasi atau pembersihan dari
patogen dan pembatasan terhadap suatu jenis patogen dengan membatasi
akses keluar masuk tanaman
Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi Kelas
Diskusi Kelas
Selamat belajar!