TUJUAN
- Mengenal reaksi umum uji sifat kimia senyawa golongan karbohidrat
- Mengenal dan mempelajari reaksi yang membedakan antara gula pereduksi dan
gula nonpereduksi
- Mempelajari senyawa derivat osazon
- Mempelajari cara hidrolisis polisakarida
DASAR TEORI
Karbohidrat adalah kelompok senyawa organik yang merupakan polihidroksi
aldehid atau polihidroksi keton. Klasifikasi senyawa golongan ini dapat dilakukan dengan
beberapa cara. Berdasarkan jumlah monomernya maka dibedakan monosakarida,
disakarida dan polisakarida. Berdasarkan jumlah atom C, monosakarida dibedakan atas
tetrosa (4 atom C), pentosa (5 atom C) dan heksosa (6 atom C). Berdasarkan gugus
fungsinya, monosakarida dibagi atas aldosa (mempunyai gugus fungsi aldehid) dan
ketosa (mempunyai gugus fungsi keton). Bila suatu monosakarida mempunyai gugus
fungsi aldehid dengan atom C sebanyak 6, maka digolongkan dalam aldoheksosa, misal
glukosa. Ketoheksosa misalnya fruktosa, aldopentosa misalnya arabinosa dan
sebagainya.
Karbohidarat yang dapat mereduksi pereaksi Fehling atau Benedict disebut gula
pereduksi. Semua monosakarida, baik aldosa maupun ketosa, merupakan gula
preduksi. Kebanyakan disakarida juga merupakan gula pereduksi, kecuali sukrosa.
Reaksi yang digunakan untuk menguji senyawa golongan karbohidrat secara
umum adalah uji Molisch. Uji ini sangat efektif untuk senyawa-senyawa yang dapat
didehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi furfural atau derivat furfural tersubstitusi,
misalnya hidroksi metil furfural. Uji positif ditandai dengan terbentuknya cicin berwarna
ungu. Warna yang disebabkan oleh kondensasi furfural atau derivatnya dengan -naftol
membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Reaksinya sebagai berikut:
Larutan Buffer
O H
C
OH O
H C OH
- 3 H2O O C
H C OH + H C H
H2SO4
H C OH H
H C OH
CH2OH
O
O
OH OH
O C
H OH O
H C
+ H C C H
H
H
HO3S SO3H
HO
Pereaksi Molisch ini terdiri atas -naftol alkoholis dengan asam sulfat.
Untuk mengetahui apakah suatu karbohidrat bersifat gula pereduksi atau
nonpereduksi dapat digunakan pereaksi Fehling, Benedict atau Tollens. Uji Fehling dan
Benedict keduanya berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu2O (endapan merah bata).
Polisakarida H+ Monosakarida
(kanji)
Karbohidrat 11
BAHAN - BAHAN
- glukosa - kanji
- fruktosa - larutan Benedict
- sukrosa - fenilhidrazin
- laktosa - larutan iodium
- -naftol alkoholis - larutan HCl 1N
- H2SO4 - larutan NaOH 1N
- kertas lakmus
ALAT - ALAT
- rak tabung reaksi - gelas ukur
- tabung reaksi - pipet penetes
- gelas beker
CARA KERJA
A. Uji Molisch
1. Siapkan 3 buah tabung reaksi, tabung reaksi I diisi dengan 1 mL larutan sukrosa,
tabung reaksi II diisi dengan 1 mL larutan glukosa dan tabung reaksi III diisi
dengan 1 mL larutan kanji.
2. Ke dalam masing-masing tabung tambahkan 2 tetes larutan 10% a-naftol
alkoholis, kemudian dikocok.
3. Masing - masing tabung tersebut ditambahkan 1 mL asam sulfat pekat melalui
dinding tabung dengan hati - hati, hingga terlihat jelas adanya dua lapisan.
4. Amati warna yang terjadi pada dua lapisan.
D. Hidrolisis Polisakarida
a. Kontrol
1. Siapkan 2 buah tabung reaksi, masing - masing diisi dengan 1 mL larutan kanji.
2. Ke dalam tabung I tambahkan 1 tetes larutan iodium. Amati perubahan warna
yang terjadi. Apa yang terjadi pada pemanasan dan pendidinginan lebih lanjut.
3. Ke dalam tabung II tambahkan 3 tetes larutan Benedict. Panaskan tabung tersebut
pada penangas air selama 15 menit. Amati perubahan yang terjadi.
b. Perlakuan Polisakarida
1. Siapkan 2 buah tabung reaksi, masing-masing diisi dengan 1 mL larutan kanji.
2. Ke dalam masing-masing tabung tambahkan 3 mL HCl 1N, kemudian panaskan
pada penangas air selama ± 10 menit.
3. Netralkan larutan dengan larutan NaOH 1 N, uji dengan kertas lakmus.
4. Ke dalam tabung I tambahkan 1 tetes larutan iodium. Amati perubahan yang
terjadi.
5. Ke dalam tabung II tambahkan 3 tetes larutan Benedict, kemudian panaskan
dalam penangas air selama ± 5 menit. Amati perubahan yang terjadi.
PENGAMATAN
A. Uji Molisch
I Sukrosa
II Glukosa
Karbohidrat 13
B. Uji Gula Pereduksi
I Glukosa
II Fruktosa
III Sukrosa
IV Laktosa
I Glukosa
II Fruktosa
III Laktosa
D. Hidrolisis Polisakarida
Kontrol
Perlakuan
PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA