Anda di halaman 1dari 7

2 Karbohidrat

TUJUAN
- Mengenal reaksi umum uji sifat kimia senyawa golongan karbohidrat
- Mengenal dan mempelajari reaksi yang membedakan antara gula pereduksi dan
gula nonpereduksi
- Mempelajari senyawa derivat osazon
- Mempelajari cara hidrolisis polisakarida

DASAR TEORI
Karbohidrat adalah kelompok senyawa organik yang merupakan polihidroksi
aldehid atau polihidroksi keton. Klasifikasi senyawa golongan ini dapat dilakukan dengan
beberapa cara. Berdasarkan jumlah monomernya maka dibedakan monosakarida,
disakarida dan polisakarida. Berdasarkan jumlah atom C, monosakarida dibedakan atas
tetrosa (4 atom C), pentosa (5 atom C) dan heksosa (6 atom C). Berdasarkan gugus
fungsinya, monosakarida dibagi atas aldosa (mempunyai gugus fungsi aldehid) dan
ketosa (mempunyai gugus fungsi keton). Bila suatu monosakarida mempunyai gugus
fungsi aldehid dengan atom C sebanyak 6, maka digolongkan dalam aldoheksosa, misal
glukosa. Ketoheksosa misalnya fruktosa, aldopentosa misalnya arabinosa dan
sebagainya.
Karbohidarat yang dapat mereduksi pereaksi Fehling atau Benedict disebut gula
pereduksi. Semua monosakarida, baik aldosa maupun ketosa, merupakan gula
preduksi. Kebanyakan disakarida juga merupakan gula pereduksi, kecuali sukrosa.
Reaksi yang digunakan untuk menguji senyawa golongan karbohidrat secara
umum adalah uji Molisch. Uji ini sangat efektif untuk senyawa-senyawa yang dapat
didehidrasi oleh asam sulfat pekat menjadi furfural atau derivat furfural tersubstitusi,
misalnya hidroksi metil furfural. Uji positif ditandai dengan terbentuknya cicin berwarna
ungu. Warna yang disebabkan oleh kondensasi furfural atau derivatnya dengan -naftol
membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Reaksinya sebagai berikut:

Larutan Buffer
O H
C
OH O
H C OH
- 3 H2O O C
H C OH + H C H
H2SO4
H C OH H
H C OH
CH2OH
O

O
OH OH
O C
H OH O
H C
+ H C C H
H
H

HO3S SO3H
HO

Pereaksi Molisch ini terdiri atas -naftol alkoholis dengan asam sulfat.
Untuk mengetahui apakah suatu karbohidrat bersifat gula pereduksi atau
nonpereduksi dapat digunakan pereaksi Fehling, Benedict atau Tollens. Uji Fehling dan
Benedict keduanya berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu2O (endapan merah bata).

Gula pereduksi + Cu(OH)2 → gula teroksidasi + Cu2O(s) + CO2(g) + H2O


Sedangkan oksidasi karbohidrat dalam suasana alkali sangat kompleks dan banyak
jumlahnya, serta belum semuanya dapat diidentifikasi. Dalam proses reduksi ion Cu2+
dalam suasana basa biasanya ditambahkan zat pengompleks (seperti tartrat pada
pereaksi Fehling dan sitrat pada pereaksi Benedict) guna mencegah terbentuknya
endapan Cu(OH)2. Pereaksi Tollens yang berupa perak amoniakal akan direduksi
menjadi Ag berupa cermin perak.
Salah satu reaksi spesifik karbohidrat yang mempunyai gugus fungsi aldehid dan
keton adalah reaksi pembentukan derivat osazon (fenil hidrazon). Dalam reaksi ini
perbandingan mol karbohidrat dengan fenil hidrazin adalah 1 : 3. Reaksinya:
H
O H NH 2
C NH - NH2 H C N N
H C OH + 3 + + NH3
C N N
H

Polisakarida adalah suatu polimer monosakarida, misalnya selulosa, pati dan


sebagainya. Polisakarida dapat dihirolisis menjadi oligosakarida, disakarida dan
monosakarida menggunakan reaksi enzimatis atau menggunakan asam mineral.

Polisakarida H+ Monosakarida
(kanji)

Karbohidrat 11
BAHAN - BAHAN
- glukosa - kanji
- fruktosa - larutan Benedict
- sukrosa - fenilhidrazin
- laktosa - larutan iodium
- -naftol alkoholis - larutan HCl 1N
- H2SO4 - larutan NaOH 1N
- kertas lakmus

ALAT - ALAT
- rak tabung reaksi - gelas ukur
- tabung reaksi - pipet penetes
- gelas beker

CARA KERJA
A. Uji Molisch
1. Siapkan 3 buah tabung reaksi, tabung reaksi I diisi dengan 1 mL larutan sukrosa,
tabung reaksi II diisi dengan 1 mL larutan glukosa dan tabung reaksi III diisi
dengan 1 mL larutan kanji.
2. Ke dalam masing-masing tabung tambahkan 2 tetes larutan 10% a-naftol
alkoholis, kemudian dikocok.
3. Masing - masing tabung tersebut ditambahkan 1 mL asam sulfat pekat melalui
dinding tabung dengan hati - hati, hingga terlihat jelas adanya dua lapisan.
4. Amati warna yang terjadi pada dua lapisan.

B. Uji Gula Pereduksi


1. Siapkan 4 buah tabung reaksi, masing - masing diisi dengan 2 mL larutan
Benedict.
2. Tambahkan tabung I dengan 1 mL larutan glukosa
Tambahkan tabung II dengan 1 mL larutan fruktosa
Tambahkan tabung III dengan 1 mL larutan sukrosa
Tambahkan tabung IV dengan 1 mL larutan laktosa
3. Panaskan tabung - tabung tersebut dalam penangas air mendidih selama 5
menit.
4. Amatilah tabung - tabung manakah yang mengalami perubahan ?

12 Praktikum Kimia Dasar 2 TPB Unair


C. Pembuatan Senyawa Osazon
1. Siapkan 3 buah tabung reaksi, masing - masing diisi dengan 1 mL larutan glukosa,
fruktosa dan laktosa.
2. Ke dalam masing - masing tabung tersebut tambahkan 3 mL pereaksi
fenilhidrazin.
3. Kocoklah masing - masing tabung, kemudian panaskan dalam penangas air
mendidih.
4. Amati perubahan yang terjadi dan catat waktu yang diperlukan oleh setiap zat
untuk pembentukan osazon.

D. Hidrolisis Polisakarida
a. Kontrol
1. Siapkan 2 buah tabung reaksi, masing - masing diisi dengan 1 mL larutan kanji.
2. Ke dalam tabung I tambahkan 1 tetes larutan iodium. Amati perubahan warna
yang terjadi. Apa yang terjadi pada pemanasan dan pendidinginan lebih lanjut.
3. Ke dalam tabung II tambahkan 3 tetes larutan Benedict. Panaskan tabung tersebut
pada penangas air selama 15 menit. Amati perubahan yang terjadi.

b. Perlakuan Polisakarida
1. Siapkan 2 buah tabung reaksi, masing-masing diisi dengan 1 mL larutan kanji.
2. Ke dalam masing-masing tabung tambahkan 3 mL HCl 1N, kemudian panaskan
pada penangas air selama ± 10 menit.
3. Netralkan larutan dengan larutan NaOH 1 N, uji dengan kertas lakmus.
4. Ke dalam tabung I tambahkan 1 tetes larutan iodium. Amati perubahan yang
terjadi.
5. Ke dalam tabung II tambahkan 3 tetes larutan Benedict, kemudian panaskan
dalam penangas air selama ± 5 menit. Amati perubahan yang terjadi.

PENGAMATAN
A. Uji Molisch

Tabung Zat Warna Sesudah Perlakuan

I Sukrosa

II Glukosa

III Larutan Kanji

Karbohidrat 13
B. Uji Gula Pereduksi

Tabung Zat Perubahan Sesudah Perlakuan

I Glukosa

II Fruktosa

III Sukrosa

IV Laktosa

C. Uji Senyawa Osazon


Warna Sesudah Waktu Sampai Terbentuk
Tabung Zat
Perlakuan Endapan

I Glukosa

II Fruktosa

III Laktosa

D. Hidrolisis Polisakarida

Pengamatan Setelah Penambahan


Tabung
Pereaksi Iodium Pereaksi Benedict

Kontrol

Perlakuan

PEMBAHASAN

14 Praktikum Kimia Dasar 2 TPB Unair


Karbohidrat 15
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

16 Praktikum Kimia Dasar 2 TPB Unair

Anda mungkin juga menyukai