1. Tinjauan Sosiologis Olahraga Dan Olahraga 2. Keikutsertaan Masyarakat dalam Kegiatan Olahraga
1). Anak-anak di semua lapisan masyarakat berpartisipasi aktif dalam berbagai
bentuk gerakan dan aktivitas fisik. Sebagian besar kegiatan ini berlangsung dalam pengaturan informal yang dicirikan oleh kebebasan dan spontanitas. Hal ini tidak terjadi degradasi sosial dan budaya, bahkan bentuk dan dinamika kegiatan fisik anak-anak berhubungan langsung dengan proses sosialisasi yang lebih besar, dimana mereka belajar bagaimana menjadi anak perempuan dan anak laki-laki, belajar tentang sistem hubungan sosial dan keyakinan budaya yang ada di keluarga, masyarakat, dan bangsa/negara. Proses ini bervariasi dari masyarakat untuk masyarakat dan seluruh pengaturan budaya dalam masyarakat. Meskipun gerakan dan kegiatan fisik yang ada di semua budaya, olahraga pemuda terorganisir adalah suatu kemewahan. Mereka membutuhkan sumber daya dan waktu yang banyak antara anak-anak dan orang dewasa. Mereka hanya ada saat anak-anak tidak diwajibkan untuk bekerja dan hanya ketika ada kepercayaan luas di masyarakat bahwa pengalaman selama masa kanak-kanak mempengaruhi perkembangan seseorang dan karakter. Olahraga pemuda memiliki sejarah yang unik di setiap masyarakat di mana mereka ada. Namun selalu dibangun dan ditekankan pengalaman dan nilai-nilai dalam masyarakat di mana mereka ada. Tren utama dalam olahraga pemuda saat ini meliputi program privatisasi terorganisir, penekanan pada etika kinerja, pengembangan program pelatihan kinerja tinggi, dan keterlibatan lebih dan kepedulian di kalangan orangtua. Menanggapi tren ini, beberapa anak telah berpaling ke olahraga informal dan alternatif, termasuk versi ekstrim yang sangat terlihat pada olahraga alternatif. Pengalaman olahraga anak-anak bervariasi dalam organisasi formal dan sejauh mana mereka dikendalikan (adult controlled). Dinamika partisipasi olahraga serta apa yang anak-anak dapat belajar dari pengalaman mereka, berbeda dalam permainan informal dengan program olahraga pemuda terorganisir. Keterlibatan di berbagai pengaturan partisipasi adalah penting dalam pengalaman perkembangan anak. 2). Olahraga dan berolahraga merupakan hak asasi setiap orang tanpa membedakan ras,agama, kelas sosial, maupun jenis kelamin. Oleh sebab itu Komite Olahraga Internasional (IOC) sejak tahun 1983 telah mempromosikan program yang disebut dengan Sport for All, olahraga bagi seluruh masyarakat. Program ini bertujuan mendorong terwujudnya suatu kondisi di mana aktivitas olahraga dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa mengenal batas usia, pembedaan jenis kelamin, maupun perbedaan kondisi sosial ekonomi. Di harapkan melalui program Olahraga untuk Masyarakat akan lebih menyebarluaskan manfaat kesehatan dan sosial yang bisa diperoleh oleh semua anggota masyarakat melalui aktivitas fisik secara teratur Olahraga untuk masyarakat juga dapat membantu untuk mewujudkan dan menempatkan nilai-nilai Gerakan Olimpiade ke dalam praktek, khususnya dalam hal mempromosikan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan melalui kegiatan olahraga yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat tanpa mengenal perbedaan.