Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Aris Febrianto

KELAS / NPM : 7.B / 6018035


MK : Sosiologi Olahraga
DOSEN PENGAMPU : Erick Salman, M.Pd.

Kesimpulan Dari dua Jurnal Tersebut


1. Tinjauan Sosiologis Olahraga Dan Olahraga
2. Keikutsertaan Masyarakat dalam Kegiatan Olahraga

1). Anak-anak di semua lapisan masyarakat berpartisipasi aktif dalam berbagai


bentuk gerakan dan aktivitas fisik. Sebagian besar kegiatan ini berlangsung dalam
pengaturan informal yang dicirikan oleh kebebasan dan spontanitas. Hal ini tidak
terjadi degradasi sosial dan budaya, bahkan bentuk dan dinamika kegiatan fisik
anak-anak berhubungan langsung dengan proses sosialisasi yang lebih besar,
dimana mereka belajar bagaimana menjadi anak perempuan dan anak laki-laki,
belajar tentang sistem hubungan sosial dan keyakinan budaya yang ada di
keluarga, masyarakat, dan bangsa/negara. Proses ini bervariasi dari masyarakat
untuk masyarakat dan seluruh pengaturan budaya dalam masyarakat. Meskipun
gerakan dan kegiatan fisik yang ada di semua budaya, olahraga pemuda
terorganisir adalah suatu kemewahan. Mereka membutuhkan sumber daya dan
waktu yang banyak antara anak-anak dan orang dewasa. Mereka hanya ada saat
anak-anak tidak diwajibkan untuk bekerja dan hanya ketika ada kepercayaan luas
di masyarakat bahwa pengalaman selama masa kanak-kanak mempengaruhi
perkembangan seseorang dan karakter. Olahraga pemuda memiliki sejarah yang
unik di setiap masyarakat di mana mereka ada. Namun selalu dibangun dan
ditekankan pengalaman dan nilai-nilai dalam masyarakat di mana mereka ada.
Tren utama dalam olahraga pemuda saat ini meliputi program privatisasi
terorganisir, penekanan pada etika kinerja, pengembangan program pelatihan
kinerja tinggi, dan keterlibatan lebih dan kepedulian di kalangan orangtua.
Menanggapi tren ini, beberapa anak telah berpaling ke olahraga informal dan
alternatif, termasuk versi ekstrim yang sangat terlihat pada olahraga alternatif.
Pengalaman olahraga anak-anak bervariasi dalam organisasi formal dan sejauh
mana mereka dikendalikan (adult controlled). Dinamika partisipasi olahraga serta
apa yang anak-anak dapat belajar dari pengalaman mereka, berbeda dalam
permainan informal dengan program olahraga pemuda terorganisir. Keterlibatan
di berbagai pengaturan partisipasi adalah penting dalam pengalaman
perkembangan anak.
2). Olahraga dan berolahraga merupakan hak asasi setiap orang tanpa
membedakan ras,agama, kelas sosial, maupun jenis kelamin. Oleh sebab itu
Komite Olahraga Internasional (IOC) sejak tahun 1983 telah mempromosikan
program yang disebut dengan Sport for All, olahraga bagi seluruh masyarakat.
Program ini bertujuan mendorong terwujudnya suatu kondisi di mana aktivitas
olahraga dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa mengenal batas
usia, pembedaan jenis kelamin, maupun perbedaan kondisi sosial ekonomi. Di
harapkan melalui program Olahraga untuk Masyarakat akan lebih
menyebarluaskan manfaat kesehatan dan sosial yang bisa diperoleh oleh semua
anggota masyarakat melalui aktivitas fisik secara teratur Olahraga untuk
masyarakat juga dapat membantu untuk mewujudkan dan menempatkan nilai-nilai
Gerakan Olimpiade ke dalam praktek, khususnya dalam hal mempromosikan
kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan melalui kegiatan olahraga yang
dilakukan oleh semua lapisan masyarakat tanpa mengenal perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai