Anda di halaman 1dari 17

SISTEM INDRA

LAPORAN PRAKTIKUM INDRA PENGECAP PADA MANUSIA

OLEH :
PRADITYA EKA SAPUTRA
XI MIPA 3

SMA NEGERI 3 PALANGKA RAYA


TAHUN AJARAN 2020/2021
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat-Nya lah maka saya dapat menyelesaikan laporan praktikum sederhana ini
dengan tepat waktu, hal yang akan disajikan dalam laporan ini adalah mengenai
sistem indra yaitu lidah pada bagian indra pengecap. Saya Harap laporan ini akan
bermanfaat untuk kita semua agar dapat mempelajari lebih lanjut tentang fungsi
bagian perasa dalam indra pengecap. Melalui kata pengantar ini saya terlebih
dahulu meminta maaf dan memohon pemaklumannya atas ketidaksempurnaan
laporan ini.

Saya Menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


laporan ini. Oleh karena itu saya harap adanya kritik dan saran serta masukan dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki kekurangan dan kesalahan saya agar lebih
baik lagi kedepannya.

Dengan ini saya persembahkan dengan penuh rasa hormat dan terimakasih
serta semoga Yang Kuasa memberkati laporan praktikum ini agar dapa
memberikan manfaat kepada orang banyak.

Palangkaraya 25 Mei 2021

Penyusun

i
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................................................ i
Daftar Isi ....................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ........................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................................... 1
1.3 Rumusan masalah ........................................................................................................ 1
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian .................................................................................... 1
1.5 Manfaat Penelitian....................................................................................................... 2
1.6 Hipotesisi Penelitian.................................................................................................... 2
BAB II Kajian Teori/Dasar Teori .............................................................................................. 3
BAB III Metode Penelitian ...................................................................................................... 10
3.1 Alat dan Bahan ............................................................................................................... 10
3.2 Metode atau Cara Kerja.................................................................................................. 10
BAB IV Hasil dan Pembahasan ............................................................................................... 11
4.1 Hasil Praktikum .............................................................................................................. 11
4.2 Analisis Data Hasil Pengamatan .................................................................................... 11
4.3 Pembahasan .................................................................................................................... 12
BAB V Kesimpulan dan Saran ................................................................................................ 13
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 13
5.2 Saran ............................................................................................................................... 13
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 14

ii
Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Penelitian


Lidah merupakan salah satu bagian dari sistem indra yang berfungsi untuk merasakan sesuatu.
Sebagai indra pengecap lidah tersusun atas sel-sel reseptor yang berfungsi untuk mendekteksi rasa
sesuatu. Lidah Manusia mampu mendeteksi lima rasa utama yaitu manis, asam, asin, pahit dan umam
(gurih). Rasa dasar umami ditemukan pada tahun 1908 oleh DR. Kikunae Ikeda dari Jepang. Beliau
berhasil menemukan glutamate sebagai sumber rasa umami dari kombu dashi (kaldu rumbut laut).

Sebagian besar kuncup pengecap lebih peka terhadap satu macam rasa dibandingkan rasa lainnya.
Kuncup-kuncup pengecepat tertentu berkumpul di bagian belakang tertentu lidah. Di bagian ujung
depan lidah terdapat campuran papillae fungidorm dan papillae filiform yang membawa kuncup
pengecap yang mendeteksi rasa manis, asin, dan asam namun papillae filiform tidak membawa
kuncup pengecap apa pun sehingga tidak berperan dalam mendeteksi rasa.

Papilae filiform memberikan tekstur kasar pada permukaan lidah sehingga dapat mecengkram
makanan dan menggerakkannya di dalam mulut selama proses pengunyahan. Papilae sirkumvalata
membentuk huruf V di bagian belakang (pangkal) lidah.

1.2 Identifikasi Masalah


Kita perlu mengetahui letak sensorik atau kuncup pengecap rasa utama (rasa manis, asam, asin
dan pahit) dari indra pengecap yang ada didalam lidah, untuk itu saya harus melakukan praktik ini
guna memahami letak letak dari kuncup pengecap rasa utama di dalam lidah.

1.3 Rumusan masalah


Berdasarkan pada latar belakang, maka dapat dirumuskan suatu masalah yaitu:
1) Dimana saja pembagian letak kuncup pengecap rasa utama pada lidah.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian


• Maksud: Memahami letak pembagian kuncup pengecap rasa utama pada lidah

• Tujuan: Agar bias membedakan letak-letak kuncup pengecap rasa asin, manis, pahit dan asam
pada lidah.

1
1.5 Manfaat Penelitian
• Manfaat akademis: Membuka pengetahuan tentang indra pengecap yaitu pembagian kuncup
pengecap rasa utama yang terdapat pada lidah sehingga dapat membedakan letak merasakan
manis, asin, asam dan pahit.

• Manfaat Praktik: mampu membedakan letak kuncup pengecap rasa utama sesuai dengan rasa
dari sesuatu yang dimasukkan ke lidah dengan baik.

1.6 Hipotesisi Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, dugaan sementara yang terjadi (hipotesis)
adalah:
1) Letak letak kuncup pengecap rasa utama pada lidah terletak pada bagial luar depan lidah, bagian
ujung samping depan lidah, bagian samping tengah lidah, bagian ujung samping belakang lidah
serta bagian belakang lidah.

2
BAB II
Kajian Teori/Dasar Teori

Sistem indra pada manusia adalah bagian dari system saraf yang berfungsi untuk proses
informasi indra. Di dalam system indra, terdapat reseptor indra, jalur saraf, dan bagian dari otak ikut
serta dalam tanggapan indra.
Tubuh manusia memiliki lima alat indra utama (disebut pancaindra), yaitu mata (indra
penglihat), telinga (indra pendengar), kulit (indra peraba), lidah (indra pengecap), dan hidung (indra
pembau). Masing-masing system indra tersebut memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda dalam
menjalankan fungsinya,

A. Definisi Lidah
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda
yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa
manis, rasa pahit, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Indera pengecap ini terlettak pada bagian
permukaan atas terbagi menjadi beberapa daerah yang peka terhadap rasa yang berbeda beda (manis,
pahit, asin dan asam). Permukaan lidah juga dapat merasakan panas, dingin, kasar, halus, dan nyeri.

Menurut Wikipedia lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat
membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indra
pengecap yang memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.
Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut. Lidah merupakan salah satu organ yang paling
peka terhadap perubahan yang terjadi di dalam tubuh. Pada dasarnya, permukaan lidah adalah daerah
yang paling banyak terpapar oleh iritasi dan keperluan dasar hidup sehari hari seperti makan dan minum.

3
B. Ciri–Ciri Lidah
Lidah tersusun atas sekelompok otot yang bergabung. Karena lidah kaya akan pembuluh darah
dan air liur yang mengalir terus-menerus, maka kondisi lidah akan teruss bersih dam potensi
pertumbukan bakteri berbahaya juga relatif kecil. Lidah terletak di dalam mulut. Lidah berwarna merah
dan permukaannya tidak rata. Lidah merupakan organ muscular yang menonjol ke dalam kavum oris
dari permukaan inferior. Otot-otot lidah merupakan otot bercorak seperti otot skelet, dan terdiri dari
otot ekstrinsik (mempunyai origo di luar lidah) dan instrinsik (mempunyai origo di dalam lidah).

C. Struktur Lidah
Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terletak pada tulang hyoideus, tulang rahang
bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik
dan intrinsik. Otot ektrinsik berfungsi mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta membantu
melakukan Gerakan menekan makanan pada langit-langit dan gigi, kemudian masuk ke faring. Otot
intrinsik berfungsi untuk melakukan semua gerakan lidah.
Otot bercorak lidah tersusun dalam berkas-berkas yang berjalan dalam tiga bidang; masing-masing
bidang membentuk sudut tegak lurus satu dengan yang lain. Hal ini memungkinkan pergerakkan lidah
dengan fleksibilitas dan ketepatan tinggi, yang berperan baik dalam proses bicara maupun digesti
(sistem pencernaan) dan menelan.
Permukaan dorsal lidah terbagi atas 2/3 bagian anterior dan 1/3 bagian prosterior oleh lekukan
berbentuk huruf V, disebut sulkus terminalis. Apeks dari lekukan huruf V mengarah ke posterior dan
merupakan lokasi foramen sekum. Pada bagian dorsal lidah terdapat beberapa jenis papilla lidah yang
berperan dalam fungsi mekanis mengatur makanan dalam kavum oris dan fungsi pengecapan (organ
indera). Terdapat empat macam bentuk papilae, yaitu papilae sirkumvalata yang berbentuk bulat serta
juga tersusun seperti huruf V di belakang lidah dan berjumlah sekitar 8-14 buah. Papilae foliata (hanya
terdpat pada hewan pengerat). Papila ini berbentuk seperti tonjolan daun pada lidah. Papilae fungiform
(bentuk jamur). Papila ini tersebar pada bagian sisi lidah serta juga permukaan ujung lidah. Dan papilae
filiform (bentuk benang) merupakan papilla yang menyebar dengan secara merata di seluruh
permukaan pada lidah. Papila tersebut berfungsi untuk dapat menerima rangsangan sentuhan serta
pengecap.

4
1. Taste Buds
Organ pengecapan bagian purifier disebut taste buds (caliculus gustatorious) yang
meliputi seluruh permukaan lidah yang mempunyai garis tengah sekitar 1/30 milimeter dan
Panjang sekitar 1/16 milimeter. Taste bud merupakan sel epitel yang telah dimodifikasi,
beberapa diantaranya disebut sebagai sel sustentacular dan lainnya disebut sebagai sel reseptor.
Sel-sel reseptor ini terus menerus digantikan melalui proses pembelahan mitosis dari sel-sel
epitel di sekitarnya dengan waktu paruh sekitar sepuluh hari.
Kekhasan dari sel reseptor gustatori ini ditentukan oleh papilla dimana taste buds
berada bukan oleh nervus yang menginervasi. Taste bud memiliki beberapa tipe reseptor rasa
yang memiliki silia. Setiap time ini akan mendeteksi satu jenis rasa dari 5 rasa dasar yaitu,
asam, asin, manis, pahit serta rasa umami. Seluruh rasa ini dapat dirasakan oleh seluruh
permukaan lidah, tetapi satu jenis rasa akan lebih sensitive pada daerah tertentu.
Ujung-ujung luar dari taste buds tersusun di sekitar taste pore yang sangat kecil. Dari
ujung-ujung setiap sel, mikrovili menonjol ke luar menuju taste pore dan mengarah ke rongga
mulut. Mikrovili ini dianggap memberikan permukaan reseptop untuk pengecapan. Beberapa
dari serabur saraf pengecap yang dirangsang oleh sel-sel reseptor ini berinvaginasi menjadi
lipatan membrane sel substansi neurotransmitter yang dilepaskan melalui membran sel untuk
merangsang ujung-ujung serabut saraf dalam responnya terhadap rangsang pengecapan.

5
2. Pembuluh Darah dan Saraf Lidah
Arteri berasal dari arteri carotis externa. Arteri sublingualis berlanjut ke depan untuk
mensuplai darah ke glandula sublingualis musculus Mylohyoid dan mukosa membrane mulut
menuju vena Jungularis interna. Di bawah lidah, mukosa membran ini membentuk frenulum
lingualis untuk mengarahkan pergerakkan lidah. Vena Lingualis merupakan vena commitantes
mendampingi arteri Lingualis menuju vena Lingualis interna. Di bawah lidah, mukosa
membrane ini membentuk frenulum lingualis untuk mengarahkan pergerakan lidah. Vena
lingualis merupakan vena commitantes mendampingi arteri Lingualis menuju vena Lingualis
interna.
Ada vena Lingualis profundus, vena Lingualis dorsalis, dan vena commitantes yang
berasal dari percabangan nervus hypolossi. 14 saraf-saraf yang berperan pada lidah adalah
nervus facial (VII), nervus glossopharyngeal (IX), dan nervus vagus (X). Jalur syaraf pengantar
ke otak adalah dari nervus lingualis menuju chorda tympani (VII) dari 2/3 anterior lidah,
melalui nervus X dari pharynx dan epiglottis atau melalui nervis IX dari 1/3 lidah posterior
lidah.

6
D. Fisiologi Lidah
Seluruh rasa dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu jenis rasa akan lebih
sensitive pada daerah tertentu. Terdapat empat rasa yang selalu dikenal dengan istilah sensasi rasa
primer. Selain itu, ada rasa kelima yang telah terindifikasi yakni umami yang dominan ditemukan
pada L-glutamat. Keempat rasa tersebut antara lain.

1. Rasa Manis
Beberapa Jenis zat kimia yang menyebabkan rasa ini meliputi: gula, glikol, alcohol,
aldehida, keton, amida, ester, asam amino, asam sulfonat, asam halogen, dan garam anorganik
dari timah hitam dan berilium. Hampir semua zat yang menyebabkan rasa manis merupakan
zat kimia organic; satu-satunya zat anorganik yang menimbulkan rasa manis merupakan garam-
garam tertentuk dari timah hitam dan berilium.

2. Rasa Asam
Rasa asam disebabkan oleh suatu golongan asam. Konsentrasi ion hydrogen maupun
intensitas sensasi rasanya kira-kira sebanding dengan logaritman konsentrasi ion hydrogen.
Oleh sebab itu, makin asam suatu makanan maka sensasi rasa asamnya semakin kuat.

3. Rasa Asin
Rasa asin ditimbulkan oleh garam terionisasi terutama konsentrasi ion sodium. Kualitas
rasa asin sedikit berbeda dari satu garam dengan garam lainnya karena beberapa jenis garam
juga mengeluarkan rasa lain di samping rasa asin.

4. Rasa Pahit
Rasa pahit seperti rasa manis, tidak disebabkan satu jenis agen kimia, tetapi zat-zat
yang memberikan rasa pahit semata-mata hampir merupakan zat organik. Pembagian kelas zat
yang sering menyebabkan rasa pahit adalah zat organik rantai Panjang yang berisi nitrogen dan
alkaloid. Alkaloid terdiri dari banyak obat yang digunakan dalam kedokteran seperti kuinin,
kafein, striknin, dan nikotin.

7
E. Fungsi Lidah
Beberapa fungsi lidah antara lain sebagai berikut.
1. Menunjukkan kondisi tubuh
Selaput lidah manusia dapat digunakan sebagai indikator metabolisme tubuh, terutama
kesehatan tubuh manusia.

2. Warna Lidah
Kuning menandakan adanya infeksi bakteri, jika warna kuning menuju kehijauan
adanya infeksi bakteri akut. Merah menandakan aktivitas panas tubuh, jika hanya terdapat pada
ujung lidah berate adanya panas pada jantung, jika terdapat pada sisi kanan kiri menandakan
adanya gangguan ginjal dan kandung empedu. Ungu berarti adanya aktivitas statis darah, darah
tidak lancer dan ada gangguan. Biru menandakan adanya aktivitas dingin yang menyebabkan
statis darah.

3. Bentuk Lidah
Tipis, jika bentuk lidah tipis dan berwarna pucat menandakan defisiensi (kekurangan)
darah yang berhubungan dengan hati semakin pucat semakin parah gangguan hati tebal,
sirkulasi darah tidak normal menandakan gangguan ginjal dan limpa kaku, menandakan masuk
angin panjang, adanya aktvitas panas pada jantung retak, adanya gangguan pada lambung limpa
dan jantung.

8
4. Membasahi Makanan di Dalam Mulut
Kelenjuar sublingualis, terletak di bawah lidah dan memiliki fungsi :
1) Mengecap atau merasakan makanan
2) Membolak-balik makanan
3) Menelan makanan
4) Mengontrol suara dan dalam menguucapkan kata-kata

F. Faktor yang Mempengaruhi Sensitivitas Indera Pengecap


Faktor-faktor yang mempengaruhi sensitivitas indera pengencap diantaranya adalah :
1. Usia
Usia mempengaruhi sensitivitasa reseptor perasa. Penurunan sensitivitas indera pengecap
merupakan masalah fisiologis yang terjadi pada manula. Hal ini disebabkan karena terjadinya
kemunduran dalam hhal fisik maupun biologis dimana pada proses menua terjadi penurunan jumlah
papilla sirkumvalata seiring bertambahnya usia dan penurunan fungsi transmisi pada taste buds.

2. Suhu Makanan
Suhu makanan yang kurang dari 200 derajat celcius maupun yang lebih dari 300 derajat celcius
dapat mempengaruhi sensitivitas taste buds pada indera pengecap. Suhu yang terlalu panas akan
merusak sel-sel pada taste buds, namun keadaan ini akan cenderung berlangsung cepat karena sel
yang rusak akan segera diperbaiki. Suhu yang terlalu dingin juga dapat membius lidah sehingga
sensitivitas lidah akan berkurang.

3. Penyakit
Berbagai jenis penyakit, terutama penyakit kronis memerlukan perawatan dan terapi yang
tekadang memakan waktu lama. Efek samping obat tersebut dapat mempengaruhi penurunan
sensitivitas indera pengecap, seperti amphetamine dapat menurunkan sensitivitas terhadap rasa
manis, anestesia seperti lidocaine dapat menyebabkan berkurangnya sensitivitas rasa asin dan
manis, begitu juga penggunaan insulin (untuk penderita diabetes) yang bekerpanjangan.

9
BAB III
Metode Penelitian

3.1 Alat dan Bahan


Alat:

• Cotton Bud

• Gelas

Bahan:

• Kopi

• Gula

• Garam

• Asam Jawa

• Air

3.2 Metode atau Cara Kerja


1) Pertama-tama siapkan 4 buah gelas yang telah di isi air, dan berilah tanda larutam pahit, manis,
asin dan asam.
2) Kemudian larutkan kopi ke dalam gelas yang diberi tanda larutan pahit, lalu larutkan larutan
gula ke dalam gelas yang diberi tanda larutan manis, larutkan juga larutan garam ke gelas yang
diberi tanda larutan asin, setelah itu larutkan asam jawa ke dalam gelas yang diberi tanda larutan
asam.
3) Penguji diminta berkumur dengan air tawar atau air mineral dengan mengerinkan lidahnya
dengan menggunakan tisu
4) Setelah itu, celupkan cotton bud ke dalam larutan kopi (larutan pahit), kemudian sentuhkan
pada area ujung depan lidah, samping depan lidah, samping tengah atau belakang lidah serta
ujung dalam lidah.
5) Kemudian ulangi percobaan ketiga dengan menggunakan cotton bud yang baru untuk pengujian
dengan menggunakan larutan garam (larutan asin), larutan gula (larutan manis), dan larutan
asam jawa (larutan asam).
6) Terakhir catatlah hasil percobaan tersebut.

10
BAB IV
Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Praktikum


Dari hasil praktikum yang telah dilakukan didapat hasil sebagai berikut.
Lokasi Reseptor Perasa
Bahan Probandus Ujung Tepi Lidah Tepi Lidah Tengah Tengah
Lidah Depan Belakang Lidah Pangkal
Depan Lidah
Larutan
Kopi − + + + +++

Larutan Ibu PPL


Garam Kimia + ++++ + + +
Martika
Wulandari
Larutan ACD 117 +++ + + + −
Gula 063
Larutan + + +++ + +
Asam Jawa
Keterangan:
+++ : Paling Terasa
++ : Terasa
+ : Agak Terasa
- : Tidak Terasa

4.2 Analisis Data Hasil Pengamatan


Pada table 4.1 hasil percobaan menentukan letak reseptor rasa pada indera pengecap, terlihat
pada data di atas terdapat satu probandus yang menguji 4 rasa berbeda. Pada setiap percobaan terdapat
perbedaan yang sangat signifikan pada masing-masing larutan yang di uji oleh probandus. Pada larutan
kopi yang terasa pahit sangat tajam rasanya pada tengah pangkal lidah, larutan garam yang mengandung
rasa asin akan sangat tajam terasa pada tepi lidah depan, kemudian larutan gula yang mengandung rasa
manis sangat terasa dan sangat tajam pada ujung lidah depan, dan larutan asam jawa yang mengandung
rasa asam sangat tajam terasa pada tepi lidah belakang. Perbedaan-perbedaan letak resptor perasa pada
lidah ini menunjukkan tingkat kepekaan pada masing-masing bagian lidah yang berbeda-beda.

11
4.3 Pembahasan
Indra pengecap pada manusia tersusun atas sel-sel reseptor pengecap yang terdapat di lidah. Lidah
merupakan organ yang tersusun atas otot dan terdapat di rongga mulut. Selain di lidah, sel-sel reseptor
pengecap juga terdapat di langit-langit mulut. Sel-sel reseptor pengecap bukan merupakan sel saraf,
melainkan suatu sel yang serssspesialisasi menjadi reseptor dan memiliki mikrovili pada ujungnya.
Pada bagian pangkalnya tedapat ujung-ujung sel saraf gustatori.
Di permukaan lidah terdapat ribuan tonjolan kecil yang disebut papilae (tunggal: papilla). Ada
empat macam papilae, yaitu papilae sirkumvalata, Papilae foliate, Papilae fungiform (bentuk jamur),
papilae filiform (bentuk benang). Di antara papilae terdapat kumpulan sel-sel reseptor pengecap yang
disebut kuncup pengecap. Lidah Manusia mampu mendeteksi lima rasa utama yaitu manis, asam,
asin, pahit dan umam (gurih). Rasa dasar umami ditemukan pada tahun 1908 oleh DR. Kikunae Ikeda
dari Jepang. Beliau berhasil menemukan glutamate sebagai sumber rasa umami dari kombu dashi
(kaldu rumbut laut).

Sebagian besar kuncup pengecap lebih peka terhadap satu macam rasa dibandingkan rasa lainnya.
Kuncup-kuncup pengecepat tertentu berkumpul di bagian belakang tertentu lidah. Di bagian ujung
depan lidah terdapat campuran papillae fungidorm dan papillae filiform yang membawa kuncup
pengecap yang mendeteksi rasa manis, asin, dan asam namun papillae filiform tidak membawa
kuncup pengecap apa pun sehingga tidak berperan dalam mendeteksi rasa.

Papilae filiform memberikan tekstur kasar pada permukaan lidah sehingga dapat mecengkram
makanan dan menggerakkannya di dalam mulut selama proses pengunyahan. Papilae sirkumvalata
membentuk huruf V di bagian belakang (pangkal) lidah.

Dari percobaan pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa setiap rasa memiliki kepekaannya masing-
masing jika berada pada kuncup pengecap yang sesuai dengan daeranya, seperti larutan gula yang
pada saat di oleskan pada bagian ujung lidah depan yang sangat peka terhadap rasa manis, maka rasa
manis tersebut akan sangat terasa begitu juga dengan larutan-larutan yang lainnya, seperti halnya
larutan garam pada saat dioleskan pada tepi lidah depan maka rasa asinnya akan sangat terasa tajam,
lalu larutan kopi yang dioleskan di tengah pangkal lidah maka rasa pahit yang dihasilkan oleh kopi
tersebut akan sangat terasa, sama halnya dengan larutan asam jawa ketika di oleskan pada tepi lidah
belakang maka rasa asamnya akan sangat terasa atau lebih tajam. Hal ini dikarenakan setiap larutan
dan setiap rasay yang dihasilkan menyentuh daerah yang tepat atau daerah yang lebih peka terhadap
rasa-rasa yang dihasilkan oleh larutan-larutan tersebut.

Untuk dapat mengetahui kepekaan reseptor pengecap kita perlu melakukan percobaan seperti
yang ada di dalam laporan ini, jika tidak memungkinkan untuk melakukan proses percobaan maka kita
dapat membaca materi dari beberapa sumber misalnya internet atau buku. Hal ini dilakukan agar tidak
terjadi penyimpangan dengan hasil praktikum yang telah dilaksanakan.

12
BAB V
Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum diatas, dapat disimpulkan bahwa pada bagian lidah tertentu
terdapat daerah-daerah yang sensitif terhadap berbagai rasa. Rasa pahit terletak di di tengah pangkal
lidah,rasa manis di bagian ujung lidah depan, rasa asin pada tepi lidah depan dan rasa asam pada tepi
lidah belakang. Hal tersebut dikeranakan setiap bagian lidah terdapat kuncup-kuncup pengecap yang
mendeteksi rasa tertentu terkumpul atau terdapat di bagian lidah.

5.2 Saran
Saat melakukan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disarankan sebagai berikut:
1. Sebelum melakukan praktikum, pastikan alat yang digunakan dalam keadaan baik, sehingga
praktikum dapat berjalan dengan baik dan tidak membahayakan probandus
2. Carilah buku-buku referensi yang sesuai dengan percobaan yang akan di lakukan
3. Pahami letak-letak kuncup perasa yang terdapat pada lidah dengan baik
4. Ikutilah perintah dan metode yang diberikan dalam contoh agar tidak terjadi kesalahan yang
menyebabkan kesalahan urutan saat melakukan praktikum
5. Lakukan praktikum dengan hati-hato
6. Terapkan prosedur ilmiah dan keselamatan kerja dalam percobaan ini
7. Taatilah tata tertib keselamatan kerja selama melakukan praktikum ini
8. Jangan sembarangan mencicipi bahan yang ingin digunakan dan selalu pastikan bahan yang
digunakan sudah steril

13
Daftar Pustaka

Sri pujiyanto, Rejeki Siti Ferniah. 2016. Buku Siswa Menjelajah Dunia Biologi 2 Untuk Kelas
XI SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Solo: PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Ethel,Slonane. 1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta : EGC

Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi. Jakarta: EGC

Ganong, W.F, 1983, Fisiologi Kedokteran, Jakarta : CV. EGC.

Guyton, A. C., 1983, Fisiologi Kedokteran 2, Jakarta : CV. EGC.

Radiopoetro, R., 1986, Psikologi Faal 1, Yogyakarta : Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
UGM.

https://drive.google.com/file/d/1Or_ReMCPkL_QkdzFvoEkfFFY-8SAfycN/view

https://www.gurupendidikan.co.id/fungsi-lidah/

https://id.wikipedia.org/wiki/Lidah

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2019/09/lidah.html#Struktur_Lidah

https://gustinerz.com/12-nervus-kranial-fungsi-cara-pemeriksaannya/

https://hype.grid.id/read/431911299/coba-cek-perubahan-warna-lidah-ini-ungkap-kondisi-
kesehatan-kita-lidah-ungu-tunjukkan-gejala-penyakit-mematikan?page=all

14

Anda mungkin juga menyukai