Anda di halaman 1dari 10

43

4.3. Pengujian Uji Kuat Tekan Bebas.

4.3.1 Hasil Analisa Uji Kuat Tekan Bebas Berdasarkan Model fondasi

Variasi Persentase ASP dan Ketebalan Lapisan.

Tabel 4.5 Data Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas

Tebal Beban
Penurunan
Contoh Tanah Lapisan Model Fondasi P
(mm)
(cm) (KN)
Tanah Tanpa Stabilisasi - Bujung Sangkar 2 0,08
Tanah Tanpa Stabilisasi - Empat Persegi Panjang 2 0,035
Tanah 50% + 40% Pasir + 10% ASP, 7 Hari 1,5 Bujung Sangkar 2 5
Tanah 50% + 40% Pasir + 10% ASP, 7 Hari 2 Bujung Sangkar 2 7,8
Tanah 50% + 40% Pasir + 10% ASP, 7 Hari 2,5 Bujung Sangkar 2 12,3
Tanah 50% + 30% Pasir + 20% ASP. 7 Hari 1,5 Bujung Sangkar 2 3
Tanah 50% + 30% Pasir + 20% ASP. 7 Hari 2 Bujung Sangkar 2 3,5
Tanah 50% + 30% Pasir + 20% ASP, 7 Hari 2,5 Bujung Sangkar 2 2,3
Tanah 50% + 20% Pasir + 30% ASP, 7 Hari 1,5 Bujung Sangkar 2 2
Tanah 50% + 20% Pasir + 30% ASP, 7 Hari 2 Bujung Sangkar 2 3,4
Tanah 50% + 20% Pasir + 30% ASP, 7 Hari 2,5 Bujung Sangkar 2 4,5
Tanah 50% + 40% Pasir + 10% ASP, 7 Hari 1,5 Empat Persegi Panjang 2 4
Tanah 50% + 40% Pasir + 10% ASP, 7 Hari 2 Empat Persegi Panjang 2 4,5
Tanah 50% + 40% Pasir + 10% ASP, 7 Hari 2,5 Empat Persegi Panjang 2 3
Tanah 50% + 30% Pasir + 20% ASP, 7 Hari 1,5 Empat Persegi Panjang 2 1
Tanah 50% + 30% Pasir + 20% ASP, 7 Hari 2 Empat Persegi Panjang 2 1,5
Tanah 50% + 30% Pasir + 20% ASP, 7 Hari 2,5 Empat Persegi Panjang 2 1,8
Tanah 50% + 20% Pasir + 30% ASP, 7 Hari 1,5 Empat Persegi Panjang 2 1,6
Tanah 50% + 20% Pasir + 30% ASP, 7 Hari 2 Empat Persegi Panjang 2 3
Tanah 50% + 20% Pasir + 30% ASP, 7 Hari 2,5 Empat Persegi Panjang 2 2,8

1. Beban dan Penurunan.


43

Dari hasil pengujian ini ditampilkan dalam bentuk grafik hubungan

antara penurunan dan beban yang diberikan selama pengujian pada

pemodelan fondasi berdasarkan variasi persentase ASP dan ketebalan

lapisan stabilisasi dapat dilihat pada gambar grafik 4.3 sampai 4.8. Pada

tanah asli keruntuhan yang terjadi adalah keruntuhan geser penetrasi

karena pemampatan tanah akibat penetrasi fondasi hanya berkembang

pada zona terbatas saja tepat didasar dan sekitar tepi fondasi, tanah yang

distabilisasi mengalami keruntuhan geser lokal karena lapisan stabilisasi

disekitar fondasi mengalami penggelembungan setelah diberi

pembebanan vertikal namun tidak sampai berakibat penggulingan

fondasi. Hal ini disebabkan karena tekanan kebawah tanah dasar fondasi

lebih besar daripada tekanan ke arah samping. Apabila ketebalan lapisan

stabilisasi bertambah tebal maka penurunan semakin kecil begitu juga

persentase campuran stabilisasi juga berpengaruh pada nilai penurunan.

Maka akan cenderung mengalami keuntuhan geser umum hal tersebut

dikarenakan penambahan campuran stabilisasi dan ketebalan stabilisasi

dibawah fondasi bertambah kepadatanya dan keras atau kaku, hal

tersebut terjadi pada tanah yang diberi ketebalan stabilisasi 2,5 cm

dengan penambahan campuran stabilisasi pasir + 30% ASP.

2. Bentuk Telapak Fondasi.

Pada grafik hubungan penurunan dengan beban dapat disimpulkan


bahwa luas fondasi berpengaruh pada nilai penurunan, bahwa pada
grafik bentuk fondasi bujur sangkar paling banyak mengalami
penurunan dibandingkan bentuk empat persegi panjang mengalami nilai
43

penurunan relatif sedikit. Karena fondasi yang memiliki luas lebih besar
akan memberikan nilai penurunan yang kecil dan nilai kapasitas
dukungnya cenderung lebih tinggi, dapat dilihat pada grafik berikut :
Tabel 4.6 Penurunan Bentuk Bujur Sangkar Tebal Lapisan Stabilisasi
1,5 cm

Dimensi Model Tebal Rasio


Beban Penurunan
kode Panjang Lebar Stabiliser Tebal
model Pmax L B t t/B z
kg cm cm cm   mm
  0,00 3,00 3,00 1,50 0,50 0,00
B.10.1,5.
2,00 3,00 3,00 1,50 0,50 5,00
2
  0,00 3,00 3,00 1,50 0,50 0,00
B.20.1,5.
2,00 3,00 3,00 1,50 0,50 3,00
2
  0,00 3,00 3,00 1,50 0,50 0,00
B.30.1,5.
2,00 3,00 3,00 1,50 0,50 3,20
2

0
Penurunan, mm

2 ASP
10%
ASP
4 20%

6
0 2 4
Beban,kg
43

Gambar 4.3 Grafik Penurunan Ketebalan Stabilisasi 1,5 cm Bentuk


Bujur Sangkar.

Tabel 4.7 Penurunan Bentuk Empat Persegi Panjang Tebal Lapisan


Stabilisasi 1,5 cm
Dimensi Model
Tebal Rasio
Beban Panjan Penurunan
kode Lebar Stabiliser Tebal
g
model
Pmax L B t t/B z
kg cm cm cm   mm
  0,00 4,00 3,00 1,50 0,50 0,00
B.10.1,5.2 2,00 4,00 3,00 1,50 0,50 4,00
  0,00 4,00 3,00 1,50 0,50 0,00
B.20.1,5.2 2,00 4,00 3,00 1,50 0,50 1,00
  0,00 4,00 3,00 1,50 0,50 0,00
B.30.1,5.2 2,00 4,00 3,00 1,50 0,50 1,60

0
Penurunan, mm

2
ASP
10%
4 ASP
20%

0 2 4
Beban, kg

Gambar 4.4 Grafik Penurunan Ketebalan Stabilisasi 1,5 cm Empat Persegi


Panjang.
43

Tabel 4.8 Penurunan Bentuk Bujur Sangkar Tebal Lapisan Stabilisasi 2


cm
Dimensi Model Tebal Rasio
Beban Penurunan
kode Panjang Lebar Stabiliser Tebal
model Pmax L B t t/B z
kg cm cm cm   mm
  0,00 3,00 3,00 2,00 0,66 0,00
B.10.2.2 2,00 3,00 3,00 2,00 0,66 7,80
  0,00 3,00 3,00 2,00 0,66 0,00
B.20.2.2 2,00 3,00 3,00 2,00 0,66 3,50
  0,00 3,00 3,00 2,00 0,66 0,00
B.30.2.2 2,00 3,00 3,00 2,00 0,66 3,40

2
Penurunan, mm

4 ASP
10%
6 ASP
20%
8

0 2 4
Beban, kg

Gambar 4.5 Grafik Penurunan Ketebalan Stabilisasi 2 cm


Bentuk Bujur Sangkar.
43

Tabel 4.9 Penurunan Bentuk Empat Persegi Panjang Tebal Lapisan


Stabilisasi 2 cm
Dimensi Model Tebal
Rasio
Beban Panjan Stabilise Penurunan
kode Lebar Tebal
g r
model
Pmax L B t t/B z
kg cm cm cm   mm
  0,00 4,00 3,00 2,00 0,50 0,00
P.10.2.2 2,00 4,00 3,00 2,00 0,50 4,50
  0,00 4,00 3,00 2,00 0,50 0,00
P.20.2.2 2,00 4,00 3,00 2,00 0,50 1,50
  0,00 4,00 3,00 2,00 0,50 0,00
P.30.2.2 2,00 4,00 3,00 2,00 0,50 3,00

0
Penurunan, mm

2 ASP
10%
ASP2
4 0%

0 2 4
Beban, kg

Gambar 4.6 Grafik Penurunan Ketebalan Stabilisasi 2 cm Empat Persegi


Panjang.
43

Tabel 4.10 Penurunan Bentuk Bujur Sangkar Tebal Lapisan Stabilisasi


2,5 cm
Dimensi Model Rasio
Tebal
Beban Teba Penurunan
kode Panjang Lebar Stabiliser
l
model
Pmax L B t t/B z
kg cm cm cm   mm
  0,00 3,00 3,00 2,50 o,83 0,00
B.10.2,5.2 2,00 3,00 3,00 2,50 o,83 12,30
  0,00 3,00 3,00 2,50 o,83 0,00
B.20.2,5.2 2,00 3,00 3,00 2,50 o,83 2,30
  0,00 3,00 3,00 2,50 o,83 0,00
B.30.2,5.2 2,00 3,00 3,00 2,50 o,83 4,50

0
2
4
Penurunan, mm

AS
6 P
10
8 %

10
12

0 2 4
Beban, kg

Gambar 4.7 Grafik Penurunan Ketebalan Stabilisasi 2,5 cm Bentuk Bujur


Sangkar.
43

Tabel 4.11 Penurunan Bentuk Empat Persegi Panjang Tebal Lapisan


Stabilisasi 2,5 cm
Dimensi Model Tebal Rasio
Beban Penurunan
kode Panjang Lebar Stabiliser Tebal
model Pmax L B t t/B z
kg cm cm cm   mm
  0,00 4,00 3,00 2,50 o,83 0,00
P.10.2,5.
2,00 4,00 3,00 2,50 o,83 3,00
2
  0,00 4,00 3,00 2,50 o,83 0,00
P.20.2,5.
2,00 4,00 3,00 2,50 o,83 1,80
2
  0,00 4,00 3,00 2,50 o,83 0,00
P.30.2,5.
2,00 4,00 3,00 2,50 o,83 2,80
2

1
AS
Penurunan, mm

P
10
2 %

4
0 2 4
Beban, kg

Gambar 4.8 Grafik Penurunan Ketebalan Stabilisasi 2,5 cm Bentuk Empat


Persegi Panjang.
43

4.4 Kapasitas Dukung

Kapasitas dukung adalah tekanan maksimum yang dapat diterima oleh


tanah akibat beban yang bekerja tanpa menimbulkan kelongsoran geser pada
tanah pendukung tepat dibawah dan sekeliling fondasi.Untuk nilai kapasitas
dukung ijin setelah dilakukan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Kapasitas Dukung Ijin Tebal Lapisan Stabilisasi 1,5 cm.
Kapasitas
Tebal Dimensi Beban P Dukung
Kapasitas
Contoh Tanah
Lapisan
Tebal Fondasi
Dimensi Beban P Ijin. Qᵤ
Dukung
Contoh Tanah (cm) (cm) (kg) (kg)
Lapisan Fondasi Ijin. Qᵤ
Tanah 50% + 40% Pasir + 10% ASP 2
(cm) 3 x(cm)
3 2(kg) 0,76
(kg)
Tanah
Tanah50% ++
50% 30% Pasir
40% ++
Pasir 20% ASP
10% ASP 21,5 3 3x x3 3 22 1,71
1,20
Tanah 50% + 20% Pasir + 30% ASP
Tanah 50% + 30% Pasir + 20% ASP 21,5 3 3x x3 3 22 1,76
1,87
Tanah
Tanah50% ++
50% 40% Pasir
20% ++
Pasir 10% ASP
30% ASP 21,5 4 3x x3 3 22 1,77
2,00
Tanah 50% + 30% Pasir + 20%
Tanah 50% + 40% Pasir + 10%ASP
ASP 21,5 4 4x x3 3 22 2,66
2,00
Tanah
Tanah50% ++
50% 20% Pasir
30% ++
Pasir 30% ASP
20% ASP 21,5 4 4x x3 3 22 5,33
4,44
Tanah 50% + 20% Pasir + 30% ASP 1,5 4x3 2 5,00

Tabel 4.13 Kapasitas Dukung Ijin Tebal Lapisan Stabilisasi 2 cm.

Tabel 4.14 Kapasitas Dukung Ijin Tebal Lapisan Stabilisasi 2,5 cm.
Kapasitas
Tebal Dimensi Beban P Dukung
Contoh Tanah
Lapisan Fondasi Ijin. Qᵤ
(cm) (cm) (kg) (kg)
Tanah 50% + 40% Pasir + 10% ASP 2,5 3x3 2 0,48
Tanah 50% + 30% Pasir + 20% ASP 2,5 3x3 2 1,33
Tanah 50% + 20% Pasir + 30% ASP 2,5 3x3 2 2,60
Tanah 50% + 40% Pasir + 10% ASP 2,5 4x3 2 2,67
Tanah 50% + 30% Pasir + 20% ASP 2,5 4x3 2 2,85
Tanah 50% + 20% Pasir + 30% ASP 2,5 4x3 2 8,00
43

Pada tabel kapasitas dukung ijin diatas adalah hasil dari pemodelan
fondasi, dimana campuran bahan stabilisasi berpengaruh terhadap nilai kapasitas
dukung ijin. Dengan penambahan bahan stabilisasi dan ketebalan campuran
stabilisasi yang semakin tebal berpengaruh terhadap nilai kapasitas dukung ijin
karena semakin tebal lapisan stabilisasi akan menaikan nilai kapasitas dukung ijin
tanah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai