Anda di halaman 1dari 14

BULK DENSITY TANAH

Oleh:

FITRI RAMADANI

POHAN 200301017

AET-1

PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
Judul praktikum BULK DENSITY TANAH
Tanggal praktikum 30 Maret 2021
dimulai Tanggal praktikum 05 April 2021
selesai
1. PENDAHULUAN Bobot isi tanah (bulk density) adalah ukuran pengepakan
1.1.Latar belakang atau kompresi partikel-partikel tanah (pasir, debu, dan liat).
Bobot isi tanah bervariasi bergantung padakerekatan partikel-
partikel tanah itu. Bobot isi tanah dapat digunakan untuk
menunjukkan nilai batas tanah dalam membatasi kemampuan
akar untuk menembus tanah dan untuk pertumbuhan akar
tersebut. Berat isi merupakan suatusifat tanah yang
menggambarkan taraf kemampatan tanah. Tanah
dengankemampatan tinggi dapat mempersulit perkembangan
perakaran tanaman, porimakro terbatas dan penetrasi air
terhambat. Bulk density (berat isi) adalah perbandingan berat
tanah kering dengan satuan volume tanah termasuk volume
pori2pori tanah, umumya dinyatakan dalam g.cm-³ (Hanafiah,
K.A, 2010).
Menghitung kerapatan butir tanah berarti menentukan
kerapatan partikel tanah dimana pertimbangannya hanya
diberikan untuk partikel yang solid. Oleh karena itu, kerapatan
partikel setiap tanah merupakan suatu tetapan dan tidak
bervariasi menurut jumlah ruang partikel. Untuk kebanyakan
tanah mineral kerapatan partikelnya rata-rata sekitar 2,6
g.cm³.Kandungan bahan organik dalam tanah sangat
mempengaruhi kerapatan butir tanah, akibatnya tanah
permukaan biasanya kerapatan butirnya lebih kecil dari
subsoil. Meskipun demikiankerapatan butir tanah tidak banyak
berbeda, jika berbeda maka terdapat variasi yang harus
mempertimbangkan kadungan tanah organik (Madjid, 2010).
Struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang sangat
penting selain tekstur. Struktur tanah menentukan bulk density.
Porositas suatu tanah , tinggi dan rendahnya suatu bulk
density, partikel density, porositas suatu tanah bergantung
pada keadaan strukturnya. Kadar air tanah untuk tanaman
sangat dipengaruhi oleh kelas struktur tanah tersebut. Tanah
dengan struktur yang sangat kasar biasanya tidak cocok untuk
lahan pertanian karena kurang baik dalam hal penyerapan air
tanah sebagai simpanan dalam tanah untuk digunakan oleh
pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Apriyanditra,
2014).
Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin
padat suatu tanah makin tinggi bulk density, yang berarti
makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Tanah
yang lebih padat memilki bulk density yang lebih besar dari
tanah yang sama tetapi kurang padat. Tanah lapisan atas pada
tanah mineral mempunyai bulk density yang lebih rendah
dibandingkan dengan tanah dibawahnya. Nilai bulk density
tanah mineral berkisar 1-0,7 gr/cm3, sedangkan tanah organik
umumnya memiliki bulk density antara 0,1-0,9 gram/cm3
(Tarigan, et.al,2015).
Berat volume tanah dipegaruhi oleh bagian rongga pori
tanah, struktur tanah, pertumbuhan akar, aktivitas
mikroorganisme dan peningkatan bahan organik. Makin tinggi
pemberian bahan organik ke dalam tanah maka berat volume
akan semakin rendah, berkisar antara 1,0 sampai 1,3 g.cm-3
(Putinella, 2011).
1.2. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah Menetapkan
Praktikum kerapatan massa tanah (berat volume = BV)

2. TINJAUAN Bulk Density merupakan berat suatu massa tanah persatuan


PUSTAKA volume tertentu, dimana volume kerapatan tanah termasuk
didalamnya adalah ruang pori. Yang satuannya adalah gr/cm3.
Bulk Density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin
padat suatu tanah maka nilai dari Bulk Density juga semakin
tinggi, ini berarti makin sulit pula meneruskan air atau makin
sulit ditembus oleh akar tanaman (Hardjowigeno, 2009).
Bulk density menunjukkan perbandingan dengan volume
antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk pori-
pori tanah. Bulk density merupakan kepadatan tanah. Makin
padat suatu tanah makin tinggi bulk density, yang berarti
makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada
umumnya Bulk Density berkisar dari 1,1 – 1,6 g/cc. Bulk
Density penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air
untuk tiap-tiap hektar tanah, yang didasarkan pada berat tanah
per hektar (Hardjowigeno, 2007).
Tanah dalam ilmu pertanian berfungsi sebagai media
tumbuh yang ideal. Tanah berdasarkan materialnya tersusun
oleh 4 (empat) komponen, yaitu: bahan padatan (mineral dan
bahan organik), air dan udara. Sedangkan berdasarkan
volumenya, tanah terdiri atas 50% padatan (45% bahan
mineral dan 5% bahan organik) dan 50% ruang pori (25% air
dan 25% udara). Masing-masing komponen tersebut
memegang peranan penting dalam menunjang fungsi tanah
sebagai media tumbuh (Hanafiah, 2009).
Nilai dari suatu Bulk Density berbanding lurus dengan
tingkat kekerasan partikel tanah, dimana makin kasar suatu
partikel tanah maka makin berat. Timbulnya proses
pembentukan struktur-struktur di horizon pada bagian atas dari
bahan induk akan mempengaruhi kerapatan dimana
mengakibatkan kerapatan isi lebih rendah dari bahan induk itu
sendiri. Tanah organik memiliki nilai kerapatan isi yang lebih
rendah dibandingkan dengan tanah mineral, dan ini tergantung
dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu
dan kandungan air pada saat pengambilan contoh tanah
(Kemas, 2008).
Bulk density sangat berhubungan erat dengan particle
density jika particle density tanah sangat besar maka bulk
density juga besar pula, hal ini dikarenakan partikel density
berbanding lurus dengan bulk density, namun apabila sebuah
tanah memilki tingkat kadar air yang tinggi maka partikel
density dan bulk density akan rendah hal ini dikarenakan
partikel density berbanding terbalik dengan kadar air, dapat
kita buktikan apabila di dalam suatu tanah memilki tingkat
kadar air yang tinggi dalam menyerap air maka kepadatan
tanah juga akan rendah karena pori-pori di dalam tanah besar
sehingga tanah yang memilki pori yang besar akan lebih
mudah memasukkan air di dalam agregat tanah (Hanafiah,
2005).
Faktor - faktor yang mempengaruhi bulk density yaitu :
1. Tekstur
Tekstur tanah dapat diartikan sebagai penampilan visual suatu
tanah berdasarkan komposisi kualitatif dari ukuran butiran
tanah dalam suatu massa tanah tertentu. Tekstur tanah
menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah.
2. Bahan organik
Bahan organik biasanya berasal dari proses pelapukan batuan.
Bahan organik komposisinya di dalam tanah memang sedikit
yaitu berkisar 3-5% tapi pengaruhnya sangat besar terhadap
perubahan sifat-sifat tanah. Bahan organik dalam tanah terdiri
atas bahan organik kasar dan halus.
3. Struktur
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil alami dari
tanah, akibat melekatnya butir-butir primer tanah satu sama
lain. Satu unit struktur disebut ped (terbentuk karena proses
alami). Clod juga merupakan unit gumpalan tanah tetapi
terbentuknya bukan karena proses alami (misanya karena
pencangkulan tusukan pisau dan sebagainya (Hanafiah, 2005).
Bulk density merupakan berat suatu massa tanah per satuan
volume tertentu. Volume tanah adalah volume kepadatan tanah
termasuk pori-pori tanah. Tanah yang lebih padat mempunyai
bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi
kurang padat. Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah
mineral mempunyai nilai bulk density yang lebih rendah
dibandingkan dengan tanah dibawahnya (Mas’ud, 2014).
Padatan tanah terdiri dari bahan organik dan anorganik
kecuali pada histosol (tanah organik) jumlah bahan organik
didalamnya relatif kecil jika dibandingkan dengan bahan
anorganiknya. Padatan tanah yang disusun oleh partikel-
partikel tanah mempunyai sifat-sifat yang penting yaitu tekstur
dan struktur tanah. Semua sifat-sifat fisik tanah dan sebagian
sifat-sifat kimia tanah sebenarnya secara ringkas sangat
dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah (Anonima, 2007).
Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan
organik jauh lebih ringan daripada mineral.Berat isi ditentukan
oleh porositas dan padatan tanah.Tanah yang bertekstur halus
mempunyai berat isi yang lebih rendah daripada tanah berpasir
(Pairunan, dkk, 2005).
Kerapatan massa adalah bobot massa tanah kondisi
lapangan yang dikering ovenkan persatuan volume. Nilai
kerapatan massa tanah berbanding lurus dengan tingkat
kekasaran partikel-partikel tanah, makin kasar akan makin
berat. Tanah lapisan atas yang bertekstur liat dan berstruktur
granular memiliki BI anatara 1,0 – 1.3 g/cm-3 , sedangkan
yang bertekstur kasar memiliki BI 1,3 – 1,8 g/cm-3 (Hanafiah,
2005).
3. METODE
PRAKTIKUM
3.1. Bahan Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini
adalah Agregat tanah (+ 3x3x3cm) sebagai objek utama
dalam praktikum kali ini, Parafin/lilin (dicairkan) yang
digunakan untuk mencelupkan agregat tanah didalamnya.

3.2. Alat Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
Mangkuk stainless yang digunakan untuk meletakaan
Paraffin/lilin, Timbangan digunakan untuk menimbang berat
tanah awal, Gelas ukur yang digunakan untuk mengukur
volume akhir pada tanah, dan Kompor/tungku digunakan
untuk mencaikan Paraffin/lilin.

3.3. Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja untuk Menetapkan kerapatan
massa tanah sebagai berikut.
1. Disiapkan contoh tanah agregat diikat dengan
benang halus secara baik/tidak goyang dan
ditimbang
2. Dipanaskan paraffin hingga mendidih/meleleh,
volume lebih kurang 200ml

3. Dicelupkan contoh tanah dengan cepat tetapi semua


ruang pori tertutup

4. Diangkat dan dinginkan (tetap dipegang tangan)

5. Diukuran Volume dengan cara dimasukkan ke gelas


ukur yang telah diisi air sampai volume tertentu;
peningkatan volume air adalah volume tanah tersebut
6. Dihitung BD sesuai rumus :

BD = Berat tanah/volume
4. HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1. Hasil Adapun hasil dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut.

Disiapkan agregat tanah dengan ukuran (± 3x3x3cm)

Ditimbang agregat tanah tersebut, dan diperoleh hasil


berat tanah sebesar 41.0 gram lalu diikat agregat tanah
dengan benanghalus secara baik atau tidak goyang.

Dipanaskan paraffin atau lilin jingga mendidih atau meleleh,


volume lebih kurang 200ml.

Dicelupkan agregat tanah yang sudah diikat dengan


benang dengan cepat sampai semua ruang pori tertutup.
Diangkat dan didinginkan agregat tanah yang
sudah dicelupkan (tetap dipegang tangan).

Disiapkan air ± 200 ml, lalu diukuran Volume dengan cara


dimasukkan tanah yang sudah didinginkan ke dalam gelas
ukur yang telah diisi air sampai volume 200ml ; peningkatan
volume air adalah volume tanah tersebut, maka di dapatkan
volume akhir sebesar 130 ml. Dihitung BD sesuai rumus :
BD = Berat tanah/volume
Maka BD dari percobaan ini adalah
Penyelesaian :
Dik : Berat Tanah 41.0 gram
Volume awal 200 ml
Volume akhir 230 ml
Volume bongkah = volume akhir – volume awal
= 230 ml – 200 ml
= 30 ml
Ml = gram
Maka BD = Berat Tanah / Volume
= 40,1 gr / 30 gr
= 1,3 gr/cm3
4.2. Pembahasan Bulk density merupakan berat suatu massa tanah per
satuan volume tertentu. Volume tanah adalah volume
kepadatan tanah termasuk pori-pori tanah. Tanah yang lebih
padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari tanah
yang sama tetapi kurang padat. Pada umumnya tanah lapisan
atas pada tanah mineral mempunyai nilai bulk density yang
lebih rendah dibandingkan dengan tanah dibawahnya.
Berat volume tanah dipegaruhi oleh bagian rongga pori
tanah, struktur tanah, pertumbuhan akar, aktivitas
mikroorganisme dan peningkatan bahan organik. Makin tinggi
pemberian bahan organik ke dalam tanah maka berat volume
akan semakin rendah, berkisar antara 1,0 sampai 1,3 g.cm-.
Struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang sangat
penting selain tekstur. Struktur tanah menentukan bulk density.
Porositas suatu tanah, tinggi dan rendahnya suatu bulk density,
partikel density, porositas suatu tanah bergantung pada
keadaan strukturnya. Kadar air tanah untuk tanaman sangat
dipengaruhi oleh kelas struktur tanah tersebut. Tanah dengan
struktur yang sangat kasar biasanya tidak cocok untuk lahan
pertanian karena kurang baik dalam hal penyerapan air tanah
sebagai simpanan dalam tanah untuk digunakan oleh
pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Nilai dari suatu Bulk Density berbanding lurus dengan
tingkat kekerasan partikel tanah, dimana makin kasar suatu
partikel tanah maka makin berat. Timbulnya proses
pembentukan struktur-struktur di horizon pada bagian atas dari
bahan induk akan mempengaruhi kerapatan dimana
mengakibatkan kerapatan isi lebih rendah dari bahan induk itu
sendiri. Tanah organik memiliki nilai kerapatan isi yang lebih
rendah dibandingkan dengan tanah mineral, dan ini tergantung
dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu
dan kandungan air pada saat pengambilan contoh tanah.
Adapun hasil yang didapatkan dari praktikum Bulk Density
Tanah yang telah saya peroleh adalah 1,3 gr/cm3.
5. KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah sebagai
berikut.
1. Bulk density menunjukkan perbandingan dengan
volume antara berat tanah kering dengan volume tanah
termasuk pori-pori tanah.
2. Bulk density merupakan kepadatan tanah. Makin padat
suatu tanah makin tinggi bulk density, yang berarti
makin sulit meneruskan air atau ditembus akar
tanaman.
3. Bulk Density Tanah dapat di mamfaatkan untuk
menggambarkan adanya lapisan padas tanah,
pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan
mineral, porositas, daya memegang air, sifat drainase
dan kemudahan tanah ditembus akar.
4. Nilai kerapatan massa tanah berbanding lurus dengan
tingkat kekasaran partikel-partikel tanah, makin kasar
akan makin berat. Berat isi ditentukan oleh porositas
dan padatan tanah.Tanah yang bertekstur halus
mempunyai berat isi yang lebih rendah daripada tanah
berpasir.
5. Adapun faktor–faktor yang mempengaruhi bulk density
yaitu tekstur, struktur dan kandungan bahan organik.
6. Adapun hasil yang didapatkan dari praktikum Bulk
Density Tanah yaitu 1,3 gr/cm3

5.2. Saran  Sebaiknya, kegiatan praktikum ini dilakukan dengan


bimbingan secara langsung dari Asisten
Laboratorium.
 Sebaiknya, praktikan harus teliti dalam
menentukan Bulk Density Tanah sehingga tidak
ada kesalahan .
6. DAFTAR Hanafiah, K.A, 2010. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja grafindo
PUSTAKA Persada: Jakarta.

Madjid. 2010. Sifat dan Ciri Tanah. Fakultas Pertanian Institut


Pertanian Bogor: Bogor.

Mas'ud, F. 2014. Penentuan Bulk Density. Jurusan Ilmu


Tanah Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin:
Makassar.

Apriyanditra, W. 2014. Laporan Tetap Praktikum Dasar-Dasar


Ilmu Tanah. Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri
Universitas Mataran: Yogyakarta.

Tarigan, et al.2015. Evaluasi Status Bahan Organik Dan Sifat


Fisik Tanah (Bulk Density, Tekstur, Suhu Tanah) pada
lahan tanaman kopi (Coffee Sp.) di beberapa kecamatan
kabupaten dairi. USU. Medan.

Putinella, J. A. 2011. Jurnal Budidaya Pertanian. Vol. 7.


Hlm. 35-40.

Hanafiah, K.A, 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja


grafindo Persada:Jakarta.

Hanafiah, A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT.


Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Hadjowigwno, 2007.Ilmu Tanah.Mediyatama Sarana


Perkasa, Jakarta.

Hardjowigeno, S. 2010. Ilmu tanah. Akademi Presindo.


Jakarta.
Ali, Hanafiah, Kemas.2008. Dasar-dasar Ilmu
Tanah. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Pairunan ,A.K., JL.Nanere, Arifin. S.R.Samosir, R.Tangkai


Sari, J.R.Lalopouo,B.Ibrahim,Sutedjo, MM dan AG Karta
Saputra, 2005. Pengantar Ilmu Tanah.

Anda mungkin juga menyukai