Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN RESIKO INFEKSI PADA

PASIEN DIABETES MELITUS PADA TN. B

DISUSUN OLEH :

HAYUN ROHMANTIKA (2108005)

PRODI STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. DATA UMUM
1. IDENTITAS
a. Identitas Klien
Nama pasien :Tn. B
Umur :60 tahun
Jenis kelamin :Laki –laki
Agama :Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : suku jawa
bangsa, : WNI
alamat : Jl.H.Abdurrochman, Sambiroto, Semarang
diagnosa medis : diabetes melitus
tanggal : 24 november 2021
jam masuk. : 10.00
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Nn. C
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin :Perempuan
Agama :Islam
suku/bangsa :Jawa/WNI
pendidikan terakhir : Sarjana
Pekerjaan : karyawan swasta
Alamat : Jl. H. Abdurrochman, Sambiroto, Semarang
hubungan dengan klien. : anak
2. Status Kesehatan saat ini
Keluhan utama ; Pasien mengeluh lemas dan sering mengantuk jadi tidak kuat
untuk beraktivitas
Alasan periksa ke rumah sakit : pasien mengeluh kakinya terluka terkena kayu,
sudah 4 hari belum ada sembuh dan saat kegores kayu tidak terasa sakit. Kaki
sering merasa kesemutan
3. Riwayat kesehatan lalu
a. Penyakit yang pernah dialami : pasien hanya mengalami sakit ringan seperti
batuk pilek, demam
b. Kecelakaan : pernah mengalami kecelakaan bermotor
c. Pernah dirawat : pernah dirawat di rumah sakit
d. Alergi : tidak ada riwayat alergi obat
e. Imunisasi : belum ada imunisasi
4. Riwayat Kesehatan keluarga
1. Susunan kesehatan keluarga

Keterangan :

= laki laki

= perempuan

/ = laki laki /perempuan meninggal

= pasien laki laki

= garis hitam serumah dengan pasien

2. Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga


Typoid, campak, diabetes melitus
3. Penyakit yang sedang diderita keluarga
Saat ini keluarga tidak menderita sakit apapun.
5. Riwayat kesehatan lingkungan
a. Kebersihan rumah dan lingkungan
Rumah bersih dan rapi. Keluarga mengerti kesehatan sehingga rumah
mendapat ventilasi yang baik dan sinar matahari bias masuk dalam rumah.
b. Kemungkinan terjadinya bahaya
Kondisi rumah sedikit licin sehingga beresiko jatuh.
II KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
► TULIS DATA SEBELUM SAKIT DAN SETELAH DIRAWAT
1. Kebutuhan Nutrisi
a. Pasien sebelum sakit mengatakan pola makan teratur. Pasien jarang makann buah
dan sayur Sehari makan 3 kali. Minum air putih kurang baik. Sehari mencapai
1liter. Setelah mendapat perawatan pasien mau makan dengan teratur dan mau
memakan sayur dan buah.
b. Pasien nafsu makannya normal. Sehari 3x.
c. Pasien sebelum sakit mengatakan suka makan makanan yang pedas dan masam.
Tidak ada pantangan makanan. Setelah dirawat pasien mau makan seperti
biasanya.
d. Pasien sebelum sakit mengatakan tidak ada adat atau kebudayaan yang
mempengaruhi diet
e. Pasien mengatakan sebelum sakit tidak ada kebiasaan meminum vitamin
penambah nafsu makan
f. Keluhan dalam makan
1) Pasien tidak mengeluh hilang nafsu makan
2) Pasien mengatakan perut tidak ada masalah
3) Pasien mengatakan ada sedikit gangguan mengunyah dan menelan
g. Pasien mengatakan sebelum sakit berat badan 67 kg dan setelah sakit 67 kg
h. Pasien mempuyai berat badan 67 kg dan tinggi 165 cm (1,7 m). menurut rumus
IMT = 67/(1,65)2 = 20, 3(normal )
i. Kebutuhan kalori diusia lansia membutuhkan sekitar 2250 kalori
j. Kesimpulan : pasien tidak mengalami penurunan berat badan signifikat dan pasien
tidak mengalami gizi buruk namun perlu dijaga untuk asupan serat.

2. Kebutuhan eliminasi
a. Eliminasi feses
1) Pola BAB
Pasien BAB kadang tidak normal 3 hari sekali. Mengalami konstipasi.
2) Pasien BAB secara normal tidak terpasang alat bantu apapun.
b. Pola BAK
BAK cukup bagus sehari 3-5 kali sesuai dengan air yang diminum.
c. Tidak ada gangguan eleminasi
3. Kebutuhan mobilisasi dan body mekanik
a. Kegiatan dalam pekerjaan
Pasien masih bisa beraktifikas hanya saat sakit pasien berisitirahat
b. Olahraga yang dilakukan
Pasien sudah jarang berolahraga
Kesulitan /keluhan dalam aktifitas
1) Pergerakan tubuh
ada keluhan dalam pergerakan
2) Pasien masih mandiri dalam melakukan perawatan diri seperti mandi, BAK,
BAB
3) Tidak ada keluahan sesak nafas. Hanya saat sakit nafas jadi tersengal
sengal karena menahan nyeri
4) Mudah merasa kelelahan
Pasien mengatakan banyak mudah lelah

c. Pengkajian kekuatan otot


Dalam pengakajian kekuatan otot, pasien memiliki skala 5 dengan presentasi
kekuatan normal 100 persen gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan
melawan tahanan penuh.
d. Kesimpulannya kebutuhan mobilisasi tanpa bantuan
4. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
a. Kebiasaan tidur
Pasien tidak mengalami gangguan kesulitan tidur. Tidur seperti biasa dalam sehari
7 jam
b. Saat sakit mengalami kesulitan tidur karena merasa nyeri yang tidak
tertahankan
c. Kesimpulan pasien semenjak sakit sedikit mengalami gangguan tidur.
5. Kebutuhan rasa nyaman nyeri
a. Kesulitan yang dialami
Pasien
b. Persepsi terhadap nyeri dengan menggunakan pendekatan P,Q,R,S,T
Pasien tidak merasakan nyeri saat terluka
6. Kebutuhan Oksigenasi
a. Tidak mengalami kesulitan napas
b. Pola nafas sedikit tidak beraturan saat sakit
c. Pasien tidak terpasang oksigen
d. Kesimpulan : pasien hanya mengalami gangguan pola nafas
7. Kebutuhan cairan
a. Pola minum pasien kurang cukup baik dalam sehari bisa mencapai 1 liter
b. Pasien tidak terpasang infus
c. Pasien tidak demam
d. Pengakajian kebutuhan cairan berdasarkan usia pasien belum cukup baik namun
perlu ditingkatkan untuk mencapai 2, 3 liter minimal perhari,
e. Pengkajian Balance cairan antara input dan outpun belum seimbang
f. Kebutuhan cairan pasien terpenuhi dengan baik
8. Kebutuhan personal hygiene
a. Persepsi tentang kebersihan diri
Pasien mengatakan selalu mencuci tangan sebelum makan,
b. Menjaga kebersihan diri dari kepala sampai ujung kaki
Pasien mengatakan mandi sehari 2 kali sehari, gosok gigi sehari 2 kali, keramas
setiap 2 hari sekali, memotong kuku saat sudah panjang, menggunakan wangi
wangian saat berpergian
c. Menjaga kebersihan lingkungan
Pasien mengatakan lingkungan tempat tinggal sangat bersih
d. Kesimpulannya pasien kebutuhan personal higiene terpenuhi dengan baik
secara mandiri.
III Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
1. Kesadaran
Pengkajian CGS
Eye : 4 motorik : 6 verbal :5
Skor GCS = 15
Tingkat Kesadaran : Composmentis namun terlihat pucat
2. Vital sign
a. Suhu Tubuh : 36, 8 c
b. Tekanan Darah : 150/110
c. Respirasi : 20
d. Nadi : 100 nadi kuat dan normal
3. Kepala
Rambut hitam lurus beruban tidak ada benjolan
4. Kepala Inspeksi: simetris pada kepala, rambut terlihat kering dan kusam, warna
rambut hitam atau beuban, tidak adanya hematom pada kepala, tidak adanya
pedarahan pada kepala. Palpasi: tidak teraba benjolan pada kepala, rambut teraba
kasar. GCS : composmetis.
5. Mata Inspeksi : simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan pada mata, reflek pupil
terhadap cahaya baik, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada
pembengkakan pada mata, tidak memakai kaca mata. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
dan lepas pada daerah mata, tidak teraba benjolan disekitar mata
6. Telinga Inspeksi : simetris kiri dan kanan pada telinga, tidak terjadi perdarahan, tidak
ada pembengkakan, dan pendengaran masih baik. Palpasi : tidak terasa benjolan pada
daun telinga, tidak ada nyeri saat diraba bagian telinga, tidak ada perdarahan pada
telinga baik luar maupun dalam.
7. Hidung Inspeksi : simetris pada hidung, tidak ada kelainan bentuk pada hidung, tidak
ada perdarahan, ada cuping hidung, terpasang oksigen. Palpasi : tidak terasa
benjolan pada hidung dan tidak ada perdarahan pada hidung.
8. Mulut dan tenggorokan Inspeksi : mulut terlihat bersih, gigi lengkap atau tidak sesuai
dengan usia, mukosa lembab/ kering, tidak ada stomatitis, dan tidak terjadi kesulitan
menelan.
9. Thoraks Inspeksi : dada tampak simetris tidak ada lesi pada thorak, tidak ada otot
bantu pernafasan, dan tidak terjadi perdarahan pada thorak. Palpasi : tidak teraba
benjolan pada dada, suhu pada thorak teraba sama kiri kanan Perkusi : sonor seluruh
lapang paru Auskultasi : vesikuler atau terdapat suara tambahan pada thoraks seperti
ronkhi, wheezing, dullnes
10. Jantung Inspeksi : ictus cordis terlihat, arteri carotis terlihat dengan jelas di leher.
Palpasi: denyut nadi meningkat, CRT > 3 detik Perkusi : pekak Auskultasi : S1 dan
S2 reguler atau terdapat suara tambahan seperti mur-mur dan gallop.
11. Abdomen 53 Inspeksi : abdomen tampak datar, tidak ada pembesaran, tidak ada
bekas operasi, dan tidak adanya lesi pada abdomen. Auskultasi : bising usus 12x/m
Perkusi : saat diperkusi terdengat bunyi tympani Palpasi : tidak terasa adanya massa/
pembengkakan, hepar dan limpa tidak terasa,tidak ada nyeri tekan dan lepas didaerah
abdomen.
12. Genitalia Pasien tidak terpasang kateter,
13. Ekstremitas Ekstremitas atas : tidak terpasang infus salah satu ekstremtas atas, ,
turgor kulit kering, tidak terdapat kelainan, akral teraba hangat, tidak ada edema,
tidak ada terjadi fraktur pada kedua tangan. Ekstremitas bawah : ditemukan k elainan
pada kedua kaki, terdapat sedikit luka di kaki ,tidak ada varises pada kaki, akral
teraba hangat.
14. kulit
kulit bersih, tampak segar,turgor baik, tidak ada edema, tidak ada luka.
15. DATA PENUNJANG
a. Hasil Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan laborat : pasien melakukan pemeriksaan gula
darah dengan nilai kadar 400
2) Pemeriksaan Radiologi : pasien belum pernah dilakukan
pemeriksaan radiologi
b. Diit yang diperoleh : memakan makanan yang tidak mengandung
gula, atau rendah gula
c. Therapy : terapi musik flute, pemberian obat

A. Analisa data

Tgl / jam Data Fokus Problem Etiologi TTD


24 november 2021/11.00 DS: Risiko tinggi Glukosa Hayun
klien mengatakan kaki infeksi
kanannya luka terkena
kayu sejak 4 hari yang
lalu, saat terluka tidak
terasa nyeri
DO :
Tampak adanya luka

terlihat , teraba dan belum

sembuh, kadar gula 400

24 november DS: Deficit Kurang hayun


2021/11.00 Pasien mengatakan tidak pengetahuan terpapar
tau pantangan makanan informasi
apa dan apa saja yang
perlu dilakukan dalam
perawatan diabetes
melitus
DO:
Td : 150/100 mmHg
Nadi : 100
S :36,5

24 november 2021/11.00 DS : Klien mengeluh Intoleransi kelemahan hayun


aktivitas
lelah dan merasa lemah.

Dan sering mengantuk

Klien juga mengatakan

merasa tidak nyaman

setelah beraktivitas.

DO :

Klien tampak lelah dan

lemah, TTV :

TD : 150/100 mmHg

N : 100x/menit

RR : 22x/menit

S : 36, 50C
B. Diagnosa Keperawatan & Prioritas Diagnosa: sesuai dengan Diagnosa Keperawatan SDKI
edisi terbaru.
a. Risiko infeksi berhubungan dengan glukosa darah yang tinggi.
b. Deficit pengetahuan berhubungan denngan kurang terpapar informasi
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

C. Planning / 3ntervensi

Tgl / jam Diagnosa Tujuan & Planning TTD


keperawatan Kriteria Hasil
24 Risiko infeksi Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi : Hayun
november intervensi 2x 24 jam
2021/09. berhubungan maka integritas kulit -monitor tanda dan gejala
30 dengan dan jaringan infeksi local
membaik dengan
glukosa darah kriteria hasil : -cuci tangan setelah kontak dan
yang tinggi. 1. elastisitas sebelum kontak dengan pasien
meningkat
2. hidrasi meningkat -jelaskan tanda dan gejala
3. perfusi jaringan infeksi
meningkat
4.sensasi membaik -ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar
-anjurkan meningkatan asupan
cairan

24 Deficit Setelah dilakukan Edukasi program hayun


november intervensi 2x 24 jam
2021/09. pengetahuan pengobatan :
deficit pengetahuan
30 berhubungan teratasi dengan - Jelaskan manfaat dan
denngan dengan kriteria hasil: efek samping
-perilaku sesuai
kurang pengobatan
anjuran meningkat
terpapar -perilaku sesuai - Informasikan fasilitas
informasi pengetahuan kesehatan yang
meningkat
digunakan selama
-persepsi yang keliru
menurun pengobatan
-pertanyaan tetang - Anjurkan
masalah yang mengkonsumsi obat
dihadapi menurun
sesuai indikasi
- Anjurkan pengobatan
dengan mandiri

24 Intoleransi Setelah dilakukan Terapi Musik flute:


november aktivitas intervensi 2x 24 jam
2021/09. berhubungan -pilih music yang disukai
meningkatkan
30 dengan toleransi aktivitas -posisikan dalam posisi yang
kelemahan
( L.05047) yang nyaman
adekuat ditandai
-batasi rangsangan eksternal
dengan kriteria hasil:
selama terapi
-kemudahan -sediakan peralatan terapi
dalam melakukan music
aktivitas sehari -berikan terapi music sesuai
hari meningkat indikasi
- kekuatan tubuh
bagian bawah
meningkat
-keluhan lelah
menurun
-kekuatan tubuh
bagian atas
meningkat
D. Implementasi
Tgl Diagnosa Implementasi Respon TTD
/jam Kep
24 Risiko infeksi Pencegahan infeksi : DS : pasien hayun
nove mengatakan
mber berhubungan -monitor tanda dan gejala kakinya luka
2021/ dengan infeksi local kegores kayu sudah
09.30 4 hari tetapi belum
glukosa darah sembuh
yang tinggi. DO :
Luka sebagian
mongering tetapi
belum total

-cuci tangan setelah kontak DS : -


DO : mencuci
dan sebelum kontak dengan tangan
menggunakan
pasien
sabun atau
handsanitizer

-jelaskan tanda dan gejala DS : -


infeksi Do : pasien sudah
dijelaskan

-ajarkan cara mencuci tangan DS :-


dengan benar
DO : pasien
mengikuti cuci
tangan 6 langkah
24 Deficit Edukasi program hayun
nove
mber pengetahuan pengobatan: DS : pasien
2021/ berhubungan - Jelaskan manfaat dan mengatakan tidak
10.00 tau mau meminum
denngan efek samping obat apa
kurang pengobatan DO: pasien diberi
metformin saat gula
terpapar darah tinggi diatas
informasi normal

- Informasikan fasilitas DS : -
kesehatan yang DO: pasien telat
diinformasikan ke
digunakan selama puskesmas terdekat
pengobatan jika merasa sakit

- Anjurkan DS : pasien
mengatakan akan
mengkonsumsi obat meminum obat
seacara rutin
sesuai indikasi
DO : keluarga
mengatakan pasien
meminum obat

DS : Keluarga
mengatakan akan
- Anjurkan pengobatan
memantau jadwal
dengan mandiri minum obat
DO : Keluarga
pasien tampak aktif
dalam perawatan
pasien

24 Intoleransi Terapi Musik flute : hayun


nove DS : pasien
mber aktivitas -pilih music yang disukai mengatakan suka
2021/ berhubungan semua music yang
11.00 santai
dengan DO :terapi music
kelemahan flute melalui
youtube

-posisikan dalam posisi yang DS : pasien


mengatakan sudah
nyaman nyaman dengan
posisi saat ini

DO : pasien duduk
dikursi

-batasi rangsangan eksternal DS : -


DO : HP, tv dll
selama terapi
dijauhkan
DS : -
-sediakan peralatan terapi D0: bantal untuk
music pengganjal
punggung, hp untuk
memutar music,

DS : Pasien ingin
-berikan terapi music sesuai dengan volume yang
sedang
indikasi
DO : volume 10,
terdengar sedang
tidak terlalu keras
dan tidak terlalu
kecil

25 Risiko infeksi Pencegahan infeksi : DS : pasien hayun


nove mengatakan
mber berhubungan -monitor tanda dan gejala kakinya luka
2021/ dengan infeksi local kegores kayu sudah
09.30 4 hari tetapi belum
glukosa darah sembuh
yang tinggi. DO :
Luka sebagian
-cuci tangan setelah kontak mongering tetapi
dan sebelum kontak dengan belum total

pasien
DS : -
DO : mencuci
tangan
menggunakan
sabun atau
-jelaskan tanda dan gejala handsanitizer

infeksi

DS : -
-ajarkan cara mencuci tangan Do : pasien sudah
dijelaskan
dengan benar
DS :-

DO : pasien
mengikuti cuci
tangan 6 langkah
25 Deficit Edukasi program hayun
nove
mber pengetahuan pengobatan: DS : pasien
2021/ berhubungan - Jelaskan manfaat dan mengatakan tidak
10.00 tau mau meminum
denngan efek samping obat apa
kurang pengobatan DO: pasien diberi
metformin saat gula
terpapar darah tinggi diatas
informasi normal

- Informasikan fasilitas DS : -
kesehatan yang DO: pasien telat
diinformasikan ke
digunakan selama puskesmas terdekat
jika merasa sakit
pengobatan

DS : pasien
- Anjurkan
mengatakan akan
mengkonsumsi obat meminum obat
seacara rutin
sesuai indikasi DO : keluarga
mengatakan pasien
meminum obat

DS : Keluarga
mengatakan akan
- Anjurkan pengobatan memantau jadwal
dengan mandiri minum obat
DO : Keluarga
pasien tampak aktif
dalam perawatan
pasien

21 Intoleransi Terapi Musik flute : hayun


nove DS : pasien
mber aktivitas -pilih music yang disukai mengatakan suka
2021/ berhubungan semua music yang
11.00 santai
dengan DO :terapi music
flute melalui
kelemahan youtube

DS : pasien
-posisikan dalam posisi yang mengatakan sudah
nyaman dengan
nyaman posisi saat ini

DO : pasien duduk
dikursi

DS : -
-batasi rangsangan eksternal DO : HP, tv dll
dijauhkan
selama terapi

DS : -
-sediakan peralatan terapi D0: bantal untuk
pengganjal
music
punggung, hp untuk
memutar music,

DS : Pasien ingin
-berikan terapi music sesuai dengan volume yang
sedang
indikasi DO : volume 10,
terdengar sedang
tidak terlalu keras
dan tidak terlalu
kecil

E. Evaluasi
Tgl / jam Diagnosa Kep Catatan Perkembangan TTD
25 Risiko infeksi S : pasien mengatakan luka masih belum hayun
november sembuh
2021 berhubungan dengan O : luka belum kering total
09.30 glukosa darah yang A : intervensi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
tinggi.

25 Deficit pengetahuan S: pasien mengatkan akan mengurangi gula hayun


november dan meminum obat
2021 berhubungan O : memantau minum obat
09.30 denngan kurang
A: deficit pengetahuan teratasi sebagian
terpapar informasi
P : intervensi dilanjut

25 Intoleransi aktivitas S: pasien mengatakan belum bisa hayun


november melakukan banyak aktivitas
2021 berhubungan dengan O : pasien berjalan dengan lambat, aktivitas
09.30 kelemahan terbatas, nafas irreguler
A: intoleransi aktivitas belum teratasi

P : intervensi dilanjut

26 Risiko infeksi S : pasien mengatakan luka masih belum hayun


november sembuh
2021 berhubungan dengan O : luka belum kering total tetapi sudah
09.30 glukosa darah yang membaik
A : intervensi tertatasi sebgaian
tinggi. P : lanjutkan intervensi

26 Deficit pengetahuan S: pasien mengatkan akan mengurangi gula hayun


november dan meminum obat
2021 berhubungan O : memantau minum obat
09.30 denngan kurang
A: deficit pengetahuan teratasi sebagian
terpapar informasi
P : intervensi dilanjut

26 Intoleransi aktivitas S: pasien mengatakan belum bisa Hayun


november berhubungan melakukan banyak aktivitas
2021 dengan kelamahan O : pasien berjalan dengan lambat, aktivitas
09.30 terbatas, nafas irreguler
A: intoleransi aktivitas teratasi sebagian

P : intervensi dilanjut
F. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai