Perbedaan yang fundamental antara pertanian primtif dengan pertanian yang lebih maju adalah
dalam hal penggunaan lahan. Petani-petani primitif, bertani secara berpindah-pindah. Sebidang tanah
ditanami sekali sampai 2 kali kemudian ditinggalkan dan mereka mencari tanah baru untuk ditanami
dan seterusnya. Sehingga sistem pertanian ini disebut huma atau ladang berpindah.
Pertanian Tradisional
Pada pertanian tradisional orangmenerima keadaan tanah, curah hujan, dan varietas tanaman
sebagaimana adanya dan sebagaimana yang diberikan alam. Bantuan terhadap pertumbuhan
tanaman hanya sekedarnya sampai tingkat tertentu seperti pengairan, penyiangan, dan melindungi
tanaman dari gangguan binatang liar dengan cara yang diturunkan oleh nenek moyangnya.
Pertanian Progresif (Modern)
Berdasarkan sejarahnya, pertanian dapat dibedakan menjadi Pertanian Kuno, Pertanian Tradisional,
Pertanian Modern dan Pertanian Sehat. Berikut adalah ciri-ciri dari keempat pertanian tersebut.
Pertanian Tradisional:
1. Pertanian dengan sistem menetap.
2. Pengolahan tanah dengan tenaga manusia/hewan.
3. Bibit menggunakan jenis lokal.
4. Pemupukan dengan pupuk organik.
5. Pengairan sistem tadah hujan.
6. Pengendalian hama penyakit secara manual.
7. Rasa padi enak.
8. Hasil panen yg baik dipilih untuk bibit.
9. Hasil padi rendah.
10. Umur tanaman lama (± 6 bulan).
11. Bibit lokal rentan serangan hama/penyakit.
Pertanian di Indonesia
Bangsa Indonesia menganggap pertanian sebagai bagian dari kebudayaan manusia, hal ini
menjadikan sejarah pertanian menjadi salah satu bagian dari sejarah kebudayaan manusia. Sebagai
bagian dari kebudayaan manusia, pertanian telah membawa revolusi yang besar dalam kehidupan
manusia sebelum revolusi industri. Bahkan dapat dikatakan, revolusi pertanian adalah revolusi
kebudayaan pertama yang dialami manusia
Usaha tani (farming) adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang
dilakukan dalam budidaya. Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani,
sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Pelaku budidaya hewan ternak (livestock)
secara khusus disebut sebagai peternak.
Berdasarkan data statistik yang ada saat ini sekitar 75% penduduk Indonesia tinggal diwilayah
pedesaan. Lebih dari 54% diantaranya menggantungkan hidup dari sektor pertanian dengan tinggat
pendapatan yang relative rendah jika dibandingkan dengan penduduk yang tinggal di perkotaan.
Kondisi sosial budaya pertanian merupakan masalah utama dalam fungsi sektor pertanian di dalam
pembangunan nasional dan kemampuan sektor untuk bersaing pada abad yang akan datang.
Sumber:
http://agbsosek.blogspot.com/2015/12/teori-sejarah-perkembangan-pertanian.html