Anda di halaman 1dari 1

JAWABAN TUGAS 1

AGAMA.

Fenomena aktualisasi nilai-nilai demokrasi dan HAM dilihat dari konsep demokrasi dan
HAM menurut ajaran Islam Bahwa kata Islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyerahan
diri, taat, dan patuh. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa agama Islam adalah ajaran yang
mengandung nilai-nilai untuk menciptakan kedamaian, keselamatan, dan kesejahteraan
kehidupan manusia pada khususnya dan semua makhluk Allah pada umumnya, serta
penyerahan diri, mentaati, dan mematuhi ketentuan-ketentuan Allah.

Sedangkan pemikiran Barat menempatkan manusia pada posisi bahwa manusialah yang
menjadi tolok ukur segala sesuatu, maka didalam Islam melalui Firman-Nya Allahlah yang
menjadi tolok ukur segala sesuatu, sedangkan manusia adalah ciptaan Allah untuk mengabdi
kepada-Nya. Disini letak perbedaan yang fundamental antara HAM menurut pola pemikiran
Barat dengan HAM menurut pola ajaran Islam. Makna teosentris menurut umat Islam adalah
manusia pertama-tama harus meyakini ajaran pokok Islam yang dirumuskan dalam dua
kalimat syahadat yakni pengakuan bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah
Utusan-Nya. Barulah setelah itu umat Islam melakukan perbuatan-perbuatan yang baik,
menurut isi keyakinannya itu.

            Dari uraian tersebut, sepintas lalu nampak bahwa seakan-akan dalam Islam manusia
tidak mempunyai hak asasi. Dalam konsep Islam seseorang hanya mempunyai kewajiban-
kewajiban atau tugas-tugas kepada Allah karena ia harus mematuhi hukum-hukum-Nya.
Namun secara paradoks, didalam tugas-tugas inilah terletak semua hak dan kemerdekaannya.
Menurut ajaran Islam, manusia mengakui hak-hak dari manusia yang lain, karena hal ini
merupakan sebuah kewajiban yang ditentukan oleh hukum agama untuk mematuhi Allah.
Oleh karena itu, HAM dalam Islam tidak semata-mata menekankan kepada hak asasi manusia
saja, akan tetapi hak-hak itu dilandasi kewajiban asasi manusia untuk mengabdi kepada Allah
sebagai penciptanya.

Sumber: http://bocahsastra.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai