Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN PENELITIAN LANJUT

BIDANG PENELITIAN PTJJ

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING

PADA SISTIM BLOK UNTUK PENINGKATAN

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

Oleh:
Dr. Asnah Said, M.Pd. (Ketua
Dra. Hernawaty Damanik, M.Pd. ( Anggota)
Dra. Sondang P. Pakpahan, MA. (Anggota)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2014
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN LANJUT - BIDANG PENELITIAN KELEMBAGAAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS
TERBUKA

1. a. Judul Penelitian : Efektifitas Model Pembelajaran Hybrid Learning pada Sistem


Blok untuk Meningkatkan Profesional Guru
b. Bidang Penelitian : Lanjut
c. Klasifikasi Penelitian : PTJJ
2. Ketua Peneliti
 Nama Lengkap & Gelar : Prof. Dr. Asnah Said, M.Pd
 NIP : 19490218 197803 2 001
 Golongan Kepangkatan : IV
 Jabatan Akademik : Profesor
 Fakultas dan Unit Kerja : FKIP - UT
 Program Studi : Teknologi Pendidikan
3. Anggota Peneliti
a. Jumlah Anggota : 2 orang
 Nama Lengkap & Gelar : Dra Hernawaty Damanik, M.Pd
 NIP : 19630123 198803 2 001
 Golongan Kepangkatan : IV a/ Pembina
 Jabatan Akademik : Lektor Kepala
 Fakultas dan Unit Kerja : FKIP UPBJJ-UT Medan
 Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan/
/Teknologi Pendidikani

 Nama Lengkap & Gelar : Dra. Sondang P. Pakpahan, MA.


 NIP : 19620911 198803 2 003
 Golongan Kepangkatan : IIId / Penata Tingkat 1
 Jabatan Akademik Fakultas : Lektor Kepala
 dan Unit Kerja FKIP UPBJJ-UT Medan
 Program Studi : Pendidikan Matematika
4. Tenaga Administrasi : Susiariani
5. a. Periode Penelitian : Maret sampai dengan Oktober Tahun 2014
b. Lama Penelitian : 8 (delapan) bulan
6. Biaya Penelitian : Rp. 30.000.000,-
7. Sumber Biaya : UT
8. Pemanfaatan Hasil Penelitian : Media Pembelajaran, Seminar Nasional,
dan Jurnal UT

Menyetujui,
Ketua LPPM Kepala PAU– PPI-LITGASIS
Kepala Pusat Kelembagaan

Kristanti Ambar Puspitasari, M.Ed., Ph.D Dr. Benny A. Pribadi, M.A.


NIP.19610212 1986032001 NIP. 19660508 199203 1 003
Efektifitas Model Pembelajaran Hybrid Learning
Pada Sistem Blok Untuk Meningkatkan Profesional Guru

Asnah Said
asnah@ut.ac.id
Hernawaty Damanik
Sondang P. Pakpahan

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian tahun 2013 yang melahirkan
sebuah model pembimbingan mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
sistem Blok di Pulau Nias dan dinilai layak oleh ahli model pembelajaran. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan efektifitas model pembelajaran hybrid
learning pada sistim blok untuk matakuliah PKP di Pulau Nias ditinjau dari aspek waktu,
supervisor 1 dan 2, fungsi, peran dan tugas supervisor 1 dan 2, beban mata pelajaran, dan
penilaian, Untuk mencapai tujuan ini 14 angket didistribusikan kepada 14 supervisor 1, 33
angket kepada supervisor 2, dan 391 angket kepada mahasiswa. Seluruh angket supervisor 1
dan 2 serta 258 angket mahasiswa (65,97%) yang terisi kembali. Hasil pengolahan data dan
analisa dengan analisis deskriptif menunjukkan bahwa model pembelajaran hybrid learning
untuk sistim blok di P. Nias dinilai efektif oleh supervisor 1, 2, dan mahasiswa ditinjau dari
aspek waktu ( nilai rata-rata 76%), aspek supervisor 1 dan 2 (nilai rata-rata 85%), aspek
peran, fungsi, dan tugas supervisor I ( nilai rata-rata 79%), dalam aspek beban mata kuliah
(nilai rata-rata 100%), aspek penilaian ( nilai rata-rata 77%).

Kata kunci: Model Pembelajaran Hybrid Learning, Sistem Blok, Pemantapan Kemampuan
Profesional. Meningkatkan Profesional Guru.

i
P
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirar Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga laporan akhir Penelitian Keilmuan yang didanai DIPA
Universitas Terbuka ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah
memfasilitasi kegiatan ini.
2. Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah mempercayai kami
sebagai penerima dan peneliti yang didanai Universitas Terbuka ini.
3. Rektor Universitas Terbuka yang terus memberikan dukungan dalam pelaksanaan
penelitian ini.
4. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Terbuka
5. Dekan FKIP-UT
6. Kepala UPBJJ-UT Medan
7. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya penelitian tahun pertama
ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan, untuk itu diharapkan
adanya masukan, terutama Tim Reviuer serta semua pihak demi kesempurnaan laporan.

Medan, 20 Nopember 2014

Tim Peneliti
ii
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... Iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASA ................................................. 17
A. Hasil Penelitian.................................................................. 17
B. Temuan Penelitian ............................................................. 26
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................. 27
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................... 30
A. Simpulan ............................................................................ 30
B. Saran .................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA 32
iii TABEL
DAFTAR

Halaman

Tabel 3.1. Kegiatan Pembimbingan PKP Sistem Blok di P. Nias 10


Tabel 3.2. Pelaksanaan Bimbingan PKP S1 PGSD sitim blok
di P. Nias ................................................................................ 12
Tabel 4.1. Kegiatan Pembimbingan PKP dalam Aspek Waktu .............. 17
Tabel 4.2. Distribusi Sebaran Angket terkait Aspek Waktu ............... 10
Tabel 4.3 Distribusi Sebaran Angket terkait Aspek Supervisor 1 dan 2. 20
Tabel 4.4 Peran, Fungsi dan Tugas Supervisor.................................. 21
Tabel 4.5. Distribusi Sebaran Angket terkait Aspek Peran, Fungsi, dan
Tugas Supervisor .................................................................... 23
Tabel 4.6. Distribusi Sebaran Angket terkait Aspek Beban Mata
Pelajaran…………………………………………………….. 25
Tabel 4.7 Distribusi Sebaran Angket terkait Aspek Penilaian………. 25

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Universitas Terbuka (UT) merupakan perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki sistim
belajar jarak jauh (SBJJ). Dikatakan jarak jauh, karena proses pembelajaran dilakukan secara
mandiri, tanpa tatap muka, dengan menggunakan segala bentuk media maupun teknologi yang
ada. Media, baik media cetak berupa Buku Materi Pokok (BMP) yang terdiri dari sejumlah
modul, maupun media non-cetak seperti audio/video, computer/internet, siaran radio, dan televisi
menjadi penghubung dalam pembelajarannya, karena keterbatasan jarak antara mahasiswa dan
dosen. Selanjutnya, untuk mencapai penguasaan kompetensi yang termuat dalam BMP,
mahasiswa UT harus dapat belajar secara mandiri. Namun demikian, UT juga menyediakan
bantuan belajar bagi mahasiswanya baik secara tatap muka maupun melalui media on line.
Mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1 PGSD), mendapat layanan tutorial tatap
muka (TTM) wajib dan tutorial on line untuk beberapa mata kuliah. Di samping itu, mahasiswa
dapat pula mendapat tambahan layanan TTM wajib, apabila mahasiswa membutuhkan, dengan
mengajukan permohonan dan membayar pelaksanaan TTM tambahan tersebut.
Pelaksanaan tutorial tatap muka (TTM) S1 PGSD di UPBJJ UT-Medan terdiri dari tiga
model, yakni: (1) TTM regular, yang dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan, dan setiap
pertemuan dalam tempo 2 jam/mata kuliah; (2) TTM Semi Blok, yang dilaksanakan sebanyak 4
kali pertemuan, dalam tempo tatap muka 4 jam/mata kuliah; (3) TTM Blok, yang dilaksanakan
selama satu minggu. Penetapan model ini ditinjau dari jarak tempuh dan keterjangkauan dari
UPBJJ UT-Medan ke lokasi tutorial. Pulau Nias, merupakan salah satu lokasi tutorial Kelompok
Belajar (Pokjar) yang ada di bawah naungan UPBJJ UT-Medan. Jauhnya geografis lokasi dan
jarak tempuh yang lama serta memerlukan biaya yang besar, menjadi alasan pokjar di Pulau Nias
dilaksanakan dengan model TTM blok.
Penyelenggaraan TTM dengan sistim blok bagi mahasiswa S1 PGSD di Pokjar-Pokjar
yang ada di Pulau Nias telah berlangsung sejak adanya mahasiswa S1 PGSD yaitu mulai masa
2005.1 demikian juga dengan bimbingan PKP bagi mahasiswa semester 10, yaitu mulai masa
registrasi 2007.1. Penyelenggaraan tutorial dan bimbingan sistim blok di UPBJJ-UT Medan
hanya berlangsung di Pokjar Pulau Nias. Di Pulau Nias terdapat lima Pokjar Kabupaten/Kota,
yaitu Pokjar Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Nias Selatan, Nias Utara, dan Nias Barat.
Pelaksanaan TTM di lima Pokjar yang ada di Pulau Nias dengan sistem blok, dapat dilaksanakan
setelah mendapat izin berdasarkan surat Pembantu Rektor III-UT, atas usulan dari UPBJJ-UT
Medan.
Salah satu tutorial tatap muka yang dilakukan di S1 PGSD UT adalah mata kuliah
Program Kemampuan Profesional (PKP). Mata kuliah ini diperuntukkan bagi mahasiswa S1
PGSD, yang pelaksanaannya dilakukan pada akhir semester yaitu di semester sepuluh. Hal ini
bertujuan agar mahasiswa dapat menerapkan semua kompetensi yang telah diterimanya
sepanjang proses pembelajaran yang telah mereka lalui. Mata kuliah PKP merupakan muara dari
semua mata kuliah, yang menggambarkan penguasaan kompetensi dari berbagai mata kuliah,
untuk dapat diterapkan dalam praktek PKP. Oleh karena itu, mata kuliah PKP dapat diambil
setelah mahasiswa menempuh sejumlah mata kuliah pembelajaran di SD, seperti mata kuliah
Materi dan Pembelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, PKn, IPS, dan lulus mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) serta mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Berdasarkan Katalog UT Program Pendas Tahun 2013, mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP) adalah mata kuliah yang menuntut adanya bimbingan wajib
(Bw), mata kuliah praktek (P), dan mata kuliah menuntut laporan (L), dengan waktu ujian 99
artinya tanpa ada ujian akhir semester, dan nilai mata kuliah sepenuhnya dari nilai praktek dan
laporan. Selanjutnya dikemukakan PKP memberikan kesempatan kepada mahasiswa Program S1
PGSD dan S1 PGPAUD untuk berlatih menentukan dan memecahkan masalah yang dihadapi
dalam pembelajaran/kegiatan pengembangan secara sistimatis yang dilakukan melalui Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).
Sejak tahun 2012.1 model bimbingan PKP sistim blok di pulau Nias telah mengalami
perubahan. Pemberlakuan perubahan ini dilakukan dengan alasan model pembimbingan selama
ini (pembimbingan sebelum tahun 2012.1) dinilai kurang efektif dan tidak sejalan dengan
semangat tujuan mata kuliah PKP itu sendiri. Proses selama ini dinilai banyak memiliki
kelemahan, yang berujung pada kualitas proses dan hasil dalam pembimbingan PKP.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu (Said,dkk. 2012) dinyatakan, bahwa banyak diantara
mahasiswa yang mengalami kebingungan serta kesulitan. Baik bingung dalam pelaksanaan
penelitian maupun penyusunan laporan PKP, bahkan laporan PKP yang dibuat mahasiswa
banyak yang tidak sesuai dengan aturan standar yang telah ditetapkan oleh pihak UT.
Berangkat dari permasalahan tersebut, maka di tahun 2012.1 dilakukan pengembangan
model pembimbingan mata kuliah PKP sistim blok di pulau Nias. Model bimbingan ini
dirancang dengan menggabungkan antara pembelajaran konvensional (face to face) dengan
sistim e-learning. Selanjutnya pada tahun 2013 dilakukan pengembangan model melalui proses
penelitian pengembangan atau juga disebut penelitian research and development (R & D) yang
telah dilakukan oleh tim peneliti dari UPBJJ UT-Medan yang diketuai oleh Asnah, yang
beranggotakan Hernawaty dan Sondang.
Hasil penelitian telah melahirkan sebuah model pembimbingan PKP sistim blok yang
telah dinyatakan layak oleh ahli model pembelajaran. Kelayakan tersebut dengan memperhatikan
komponen-komponen yang penting dan terkait dengan mata kuliah PKP. Komponen-komponen
tersebut adalah waktu, pengadaan supervisor II, beban mata pelajaran, penilaian, peran, fungsi
dan tugas Supervisor II. Dalam penelitian tersebut juga telah melalui proses uji coba pemakai
yang telah dinilai oleh para pelaksana yang terlibat dalam pembimbingan PKP. Hasil penelitian
menunjukkan, bahwa mahasiswa, supervisor II, dan tutor (supervisor I) menyatakan
pengembangan model tersebut sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pelaksanaan
pembimbingan pada masa tutorial berikutnya (2012.2) diberlakukan penerapan model bimbingan
PKP sistim blok yang baru.
Penyelenggaraan bimbingan PKP yang telah dikembangkan melibatkan berbagai pihak,
seperti mahasiswa, supervisor 1 dan 2, UPBJJ-UT Medan, dan pengurus Pokjar/Dinas
Pendidikan. Masing-masing pihak mempunyai tugas tersendiri dengan kriteria yang berbeda
sesuai dengan tugasnya masing-masing. Kegiatan pembimbingan dan diskusi dilaksanakan
dalam 8 (delapan) kali pertemuan di lokasi tutorial. Di samping itu, mahasiswa juga berlatih
membuat rancangan perbaikan pembelajaran (RPP), melaksanakan perbaikan pembelajaran, dan
melakukan refleksi pembelajaran di sekolah tempat mahasiswa mengajar. Dalam berlatih
tersebut, mahasiswa dibantu oleh Supervisor 2, yang dapat mengamati dan memberi masukan
terhadap pelaksanaan perbaikan pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip Penelitian Tindakan
kelas (PTK). Di awal pertemuan, telah dijalin kerjasama antara UPBJJ, pengurus Pokjar dan
mahasiswa untuk menetapkan siapa yang menjadi supervisor 2, sehingga pada pertemuan
pertama, supervisor 2 dapat hadir mengikuti orientasi yang dilaksanakan oleh UPBJJ-UT.
Supervisor 2 membimbing dan membantu mahasiswa dalam menyusun Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP), dan mengamati saat mahasiswa melaksanakan perbaikan
pembelajaran, dan merefleksi pembelajaran dengan menggunakan APKG 1 dan APKG 2.
Kegiatan bimbingan mahasiswa dengan supervisor 2 tercatat dalam jurnal yang nantinya
diserahkan kepada supervisor 1 untuk diketahui dan dapat menjadi pertimbangan dalam
pemberian nilai partisipasi serta kesesuaian dalam penyusunan laporan PKP. Dengan demikian,
supervisor 2 juga harus mempelajari pedoman pelaksanaan PKP dan menguasai PTK agar dapat
membimbing dan membantu mahasiswa dengan baik.
Pelaksanaan model baru yang telah dikembangkan, kini memasuki tahun masa tutorial
yang ke-4 di tahun 2014.1. Untuk itu, Tim Peneliti ingin mengkaji sejauhmana kefektifan model
bimbingan PKP sistim blok semenjak penerapan model baru dalam pembimbingan mata kuliah
PKP di Pulau Nias. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan untuk menguji kefektifan model
yang telah dikembangkan dalam penelitian sebelumnya, juga sebagai langkah dalam pelaksanaan
saran penelitian yang lalu. Penelitian ini sangat terkait dengan penelitian yang lalu, serta menjadi
penelitian pelengkap dalam pengembangan sebuah model. Jika yang terdahulu hanya
mengembangkan model sampai kategori layak, maka penelitian ini menguji kefektifan model
tersebut.

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka rumusan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah efektifitas model bimbingan PKP sistim blok di P. Nias dalam aspek
waktu?
2. Bagaimanakah efektifitas model bimbingan PKP sistim blok di P. Nias dalam aspek
supervisor I dan II?
3. Bagaimanakah efektifitas model bimbingan PKP sistim blok di P. Nias dalam aspek
peran, fungsi, dan tugas supervisor?
4. Bagaimanakah efektifitas model bimbingan PKP sistim blok di P. Nias dalam aspek
beban mata pelajaran?
5. Bagaimanakah efektifitas model bimbingan PKP sistim blok di P. Nias dalam aspek
penilaian?
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Efektifitas model bimbingan PKP sistim blok di P. Nias dalam aspek waktu
2. Efektifitas model bimbingan PKP sistim blok di P. Nias dalam aspek supervisor I dan
supervisor II
3. Efektifitas model bimbingan PKP sistim blok di P. Nias dalam aspek peran, fungsi,
dan tugas supervisor
4. Efektifitas model bimbingan PKP sistim blok di P. Nias dalam aspek beban mata
pelajaran
5. Efektifitas model bimbingan PKP sistim blok di P. Nias dalam aspek penilaian

4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis :
Memberikan kontribusi intelektual berupa rekonseptual teoritik terhadap model
bimbingan PKP sistim blok S1 PGSD Universitas Terbuka.
2. Manfaat Praktis :
- Memberi acuan pelaksanaan bimbingan PKP sistem Blok di P. Nias pada UPBJJ-UT
Medan bagi UPBJJ, pengurus Pokjar, supervisor 1 dan 2, serta mahasiswa.
- Adanya model bimbingan PKP yang sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang
disebabkan faktor jarak, waktu dan biaya .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Model Pembelajaran


Dalam mengatasi berbagai problematika dalam pelaksanaan pembelajaran, tentu
diperlukan model-model mengajar yang dipandang mampu mengatasi kesulitan guru
melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan belajar peserta didik. Model diartikan
sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
kegiatan. Model dapat dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau desain; (2) suatu diskripsi
atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses visualisasi sesuatu yang tidak
dapat dengan langsung diamati; (3) suatu sistem asumsi-asumsi, data-data, dan inferensi-
inferensi yang dipakai untuk menggambarkan secara matematis suatu objek atau
peristiwa; (4) suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu terjemahan
realitas yang disederhanakan; (5) suatu diskripsi dari suatu sistem yang mungkin atau
imajiner; dan (6) penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan
sifat bentuk aslinya (Komaruddin, 2000: 152).
Konsep yang dipakai sebagai upaya pemecahan permasalahan pembelajaran
disebut dengan model pembelajaran. Model Pembelajaran adalah an instructional model
is a step-by-step procedure that leads to specific learning outcomes(model pembelajaran
adalah prosedur langkah-demi-langkah yang mengarah ke hasil belajar yang spesifik).
Joyce & Weil (1980) mendefinisikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual
yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran. Dengan demikian,
model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Jadi model pembelajaran cenderung preskriptif (dalam mencapai tujuan), yang relatif
sulit dibedakan dengan strategi pembelajaran. Sementara itu, yang dimaksud dengan
strategi pembelajaran adalah An instructional strategy is a method for delivering
instruction that is intended to help students achieve a learning objective ( Strategi
pembelajaran adalah metode untuk memberikan instruksi yang dimaksudkan untuk
membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran). Memahami beberapa pernyataan di atas
betapa perlu dan penting model pembelajaran dihadirkan dalam proses pembelajaran agar
situasi dan kondisi pemebelajaran menjadi baik dan terarah.
Selanjutnya Mulyani (2000: 70) berpendapat bahwa model mengajar merupakan
suatu pola atau rencana yang dipakai guru dalam mengorganisasikan materi pelajaran,
maupun kegiatan para siswa dan dapat dijadikan petunjuk bagaimana guru mengajar di
depan kelas (seperti alur yang diikutinya). Penggunaan model mengajar tertentu akan
menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan yang diprogramkan, maupun semula yang tidak
diprogramkan.
Atas dasar pengertian itu, maka model pembelajaran dapat dipahami sebagai
kerangka konseptual yang mendiskripsikan dan melukiskan prosedur yang sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan
belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran untuk para
guru dalam melaksanakan aktifitas pembelajaran.

2. Model-Model Pembelajaran
Joyce dan weil (1986) mengelompokkan model-model pembelajaran kedalam empat
kategori sebagai berikut :

1. Model pengolahan informasi (The informatization Processing models)


Model ini menitikberatkan pada cara-cara memperkuat dorongan-dorongan internal
manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data,
merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta
mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya. Secara umum, banyak dari
model pengolahan informasi ini yang dapat diterapkan kepada sasaran belajar dari
berbagai usia. Kelompok yang termasuk ke dalam model ini adalah : (a) pencapaian
konsep (concept attainment), (b) berpikir induktif (inductive thinking), (c) latihan
penelitian (inquiriy training), (d) pemandu lanjut (advance organizers), (e) memorasi
(memorization), (f) pengembangan intelektual (development intellect), dan (g)
penelitian ilmiah (scientific inquiry)
2. Model personal (personal models)
Model ini adalah model yang memusatkan perhatian pada pandangan perseorangan
dan berusaha menggalakkan kemandirian yang produktif sehingga manusia menjadi
makin sadar diri dan bertanggung jawab atas tujuannya. Kelompok model ini adalah :
(a) pengajaran tanpa arahan (non-directive teaching), (b) sinektiks (Synectics models),
(c) latihan kesadaran (awareness training), (d) pertemuan kelas (classroom meeting).
3. Model sosial (social models)
Model ini dirancang untuk memanfaatkan fenomena kerjasama. Dengan kerjasama
manusia dapat membangkitkan dan menghimpun tenaga atau energy yang kemudian
disebut sinergi (Joyce dan Weill: 1986). Dengan belajar bersama diharapkan akan
lebih berhasil karena kerjasama dapat membangkitkan semangat dalam belajar.
Kelompok model ini adalah (a) investigasi kelompok (group investigation), (b)
bermain peran (role playing), (c) penelitian yurisprudensial (jurisprudential inquiry),
(d) latihan laboratories (laboratory training), dan (e) penelitian ilmu sosial (social
science inquiry).
4. Model sistem perilaku (Behavioral systems)
Dasar perilaku dari kelompok model ini adalah sistem komunikasi yang mengoreksi
sendiri atau self-correcting communication systems yang memodifikasi perilaku
dalam hubungannya dengan tugas-tugas yang dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Kelompok ini meliputi : (a) belajar tuntas (mastery learning), (b) pembelajaran
langsung (direct instruction), (c) belajar kontrol diri (learning self control), (d)
latihan pengembangan keterampilan dan konsep (training for skill and concept
development), dan (e) latihan asertif (assertive training).

3. Pola Bimbingan PKP Sistim Blok


Pola Bimbingan PKP sistim blok di Pulau Nias memiliki pola bimbingan dengan
mempertimbangkan beberapa komponen dalam pembimbingan yang sesuai dengan
kondisi geografis dan tuntutan mata kuliah PKP. Berikut komponen-komponen
pengembangan dalam model bimbingan PKP sistim blok (Asnah, dkk. 2012: 28-40) :
1. Komponen Waktu
Waktu pembimbingan dilakukan sejak 5 (lima) minggu sebelum tatap muka
berlangsung, satu minggu bimbingan tatap muka, dan 4 (empat) minggu setelah
bimbingan tatap muka.
2. Komponen Supervisor II
Dalam model bimbingan ini setiap kelompok mahasiswa memiliki supervisor II, yang
dahulunya disebut teman sejawat. Selanjutnya, jumlah rasio mahasiswa dengan
supervisor II adalah 1 banding 5, sedangkan untuk supervisor I rasionya 1 banding
15. ini berarti 3 kelompok mahasiswa dengan supervisor I yang sama, namun berbeda
dengan supervisor II. Berikut kualifikasi supervisor II :
a. Kepala Sekolah/ Guru senior yang telah memperoleh sertifikat pendidik/
Pengawas Sekolah Dasar
b. diutamanakan yang memiliki latar belakang kependidikan.
3. Komponen Peran, Fungsi, dan Tugas Supervisor 1 dan 2
Supervisor 1 membimbing mahasiswa dalam menyusunan laporan PKP dan menguji
praktek PKP. Supervisor 1 yang berada di kota UPBJJ-UT (Medan) tidak hanya
membimbing di lokasi saat bimbingan tatap muka, tetapi juga membimbing dengan
jarak jauh sebelum hari H bimbingan tatap muka, dan sesudahnya, dengan
menggunakan media komunikasi telephone/HP, SMS, e-mail, dan Pos.
Sementara itu, peran dan fungsi supervisor II, diperluas dengan menjadi penanggung
jawab proses pelaksanaan PTK yang dilakukan mahasiswa di sekolah mereka. Beliau
berperan bukan hanya menilai proses pelaksanaan PTK, namun juga berfungsi
sebagai mediator serta pemberi informasi tentang perkembangan pelaksanaan PTK
mahasiswa kepada supervisor I. Dan jurnal yang berisi kegiatan pembimbingan oleh
supervisor 2 diserahkan kepada supervisor 1 ketika supervisor 1 sudah berada di
lokasi pembimbingan, sebelum supervisor 1 memulai bimbingan tatap muka. Berikut
tugas Supervisor II :
a. Membimbing mahasiswa di sekolah tempat mengajar terkait dengan tugas PKP
yang harus dikerjakan
b. Memberi masukan terhadap RPP Perbaikan yang disusun mahasiswa
c. Memberi masukan terhadap kinerja guru pada saat praktek perbaikan
pembelajaran
d. Membantu mahasiswa melakukan refleksi
e. Membuat jurnal/laporan kegiatan bersama mahasiswa
4. Komponen Beban Mata Pelajaran
Dalam menempuh penelitian tindakan kelas serta penyusunan laporannya, mahasiswa
hanya memilih satu mata pelajaran saja. Baik bidang ilmu eksakta atau non eksakta
atau juga boleh memilih tematik.
5. Komponen Penilaian
Sistim penilaian mata kuliah PKP terdiri dari 2 sistim : 50% praktek perbaikan
pembelajaran dan 50% laporan. Sedangkan untuk nilai praktek perbaikan
pembelajaran terdiri atas 30% partisipasi mahasiswa dan 70% praktek perbaikan
pembelajaran.

Berikut dalam bentuk tabel Model bimbingan PKP S1 PGSD sistim blok di P. Nias,
dalam bentuk kegiatan dan pelaksanaannya :

Tabel 3.1. Pola Kegiatan Pembimbingan PKP sistim Blok di P. Nias

NO WAKTU KEGIATAN PEMBIMBINGAN


PELAKSANAAN
1 5 (lima) minggu - menetapkan supervisor 1 dan 2 sesuai jumlah
sebelum hari H mahasiswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
pembimbingan - pelaksanaan orientasi kepada supervisor 1 di UPBJJ-
sesuai jadwal UT Medan
sistim blok - pelaksanaan orientasi kepada supervisor 2 dan
mahasiswa peserta bimbingan oleh UPBJJ-UT Medan
di Pokjar/ lokasi pembimbingan
2 4 (empat) minggu Pembimbingan praktek perbaikan pembelajaran di
sebelum hari H kelas mahasiswa mengajar oleh supervisor 2 :
pembimbingan Tugas Supervisor 2 pada PKP PGSD:
sesuai jadwal - Membimbing mahasiswa di sekolah tempat mengajar
sistim blok oleh terkait dengan tugas PKP yang harus dikerjakan
supervisor 2 - Memberi masukan terhadap RPP Perbaikan yang
disusun mahasiswa
- Memberi masukan terhadap kinerja guru pada saat
praktek perbaikan pembelajaran
- Membantu mahasiswa melakukan refleksi
- Membuat jurnal/laporan kegiatan bersama mahasiswa
(semua kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dan
supervisor 2 seperti : Perencanaan PTK, RPP, RPP
Perbaikan siklus 1, refleksi, lembar observasi,
dituliskan dalam jurnal)

3 4 (empat) minggu Supervisor 1 dan 2, serta mahasiswa melakukan


sebelum hari H kontak, kegiatan pembimbingan jarak jauh
pembimbingan berlangsung melalui Telp/HP, SMS, dan e-mail.
sesuai jadwal
sistim blok
4 30 menit pada hari Supervisor 2 menyampaikan jurnal/ laporan kegiatan
H sebelum di bersama mahasiswa, kepada supervisor 1
mulai kegiatan
pembimbingan
5 Hari H - Bimbingan penyusunan laporan PKP sesuai jurnal oleh
pembimbingan supervisor 1
(1 minggu) di - Pelaksanaan ujian praktek PKP
lokasi Pokjar
6 3 minggu setelah - Lanjutan pembimbingan penyusunan laporan PKP
hari H dengan jarak jauh oleh supervisor 1 (melalui telp/HP,
Pembimbingan SMS, e-mail dan pos)
sesuai jadwal
sistem blok
7 1 minggu sebelum - Menyelesaiakan laporan PKP untuk 1 (satu) mata
UAS pelajaran (eksak atau non eksak atau tematik)
- Mahasiswa mengirimkan laporan PKP ke supervisor 1
melalui Pos, untuk selanjutnya setelah dikoreksi dan
ditanda tangani, Supervisor 1 menyerahkan ke UPBJJ-
UT, laporan disertai CD (soft copy).

Berikut uraian pelaksanaan pola bimbingan PKP sistim blok di Pulau Nias yang

dikembangkan berdasarkan tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan sejak masa 2012.1 di

Pokjar Nias Barat dan terbukti efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang dihadapi di

lapangan.
Tabel 3.2. Pola Pelaksanaan Bimbingan PKP S1 PGSD Sistim Blok di P. Nias

No Aspek Pembimbingan Sistim Keterangan


Blok
1 Rekrutmen Dilakukan, Supervisor 1 dan 2 untuk
supervisor 1 dengan rasio 1 : 15 sistim Blok sudah diajukan 5
rasio supervisor 1: (lima) minggu sebelum hari H
mahasiswa Pembimbingan tatap muka di
lokasi Pokjar

2 Tugas - Membimbing Sesuai Panduan PKP tahun


Supervisor 1 mahasiswa selama 8 2007
kali pertemuan, dalam
1 (satu) minggu.
- bimbingan jarak jauh
4 minggu sebelum hari Bimbingan jarak jauh melalui
H pembimbingan dan SMS, telp/HP, dan e-mail.
4 minggu setelah
pembimbingan tatap
muka.

3 Rekrutmen Dilakukan Menggantikan teman sejawat


supervisor 2 - 5 (lima) minggu dan harus memenuhi kriteria
sebelum hari H
Pembimbingan ; 1. Kepsek atau guru senior
- 1(satu) minggu yang sudah memperoleh
menyampaikan data sertifikat pendidik atau
pembimbing ke pengawas SD
mahasiswa 2. Diutamakan berlatar
- 4 minggu belakang S1 Kependidikan
pembimbingan
sebelum pelaksanaan
bimbingan tatap muka
pada hari H
4 Orientasi Supervisor 1 dilakukan Diselenggarakan oleh UPBJJ-
di UPBJJ-UT Medan, UT
sementara Supervisor 2
dan mahasiswa Dilakukan oleh pengurus
dilakukan di Pokjar Pokjar.
1 (satu) bulan sebelum
Pembagian kelompok
hari H Pembimbingan
pembimbingan sesuai mata
pelajaran yang menjadi
pilihan/fokus mahasiswa, dan
pengelompokan bagi
supervisor 1 sebagai
pembimbing.

5 Penyusunan jurnal Dilakukan Menuangkan semua kegiatan


supervisor 2 yang dilakukan oleh
mahasiswa dan supervisor 2
(Perencanaan PTK, RPP, RPP
Perbaikan siklus 1, refleksi,
lembar observasi, dll)

6 Pembimbingan Dilakukan Tugas Supervisor 2 pada PKP


praktek perbaikan supervisor 2 PGSD:
pembelajaran di - Pembimbingan sudah 1. Membimbing mahasiswa di
kelas mahasiswa berlangsung 44minggu sekolah tempat mengajar
mengajar sebelum pelaksanaan terkait dengan tugas PKP
bimbingan tatap muka yang harus dikerjakan
pada hari H . 2. Memberi masukan terhadap
RPP Perbaikan yang disusun
mahasiswa
3. Memberi masukan terhadap
kinerja guru pada saat
praktek perbaikan
pembelajaran
4. Membantu maha-
siswa melakukan
refleksi
5. Membuat jurnal/laporan
kegiatan bersama
mahasiswa

7 Pelaksanaan  Untuk 1 (satu) mata Supervisor 2 berkoordinasi


praktek perbaikan pelajaran (eksak atau dengan
pembelajaran non eksak atau Supervisor 1
tematik) (melalui jarak jauh, dengan
 Dilakukan 2 sampai 3 telp/HP, SMS, dan e-mail)
siklus
8 Praktek perbaikan Hanya 1 (satu) kali Dilakukan pada waktu
pembelajaran yang (eksak atau non eksak pembimbingan hari H, saat
dinilai atau tematik), supervisor 1 telah berada di
dilakukan di sekolah lokasi tutorial (karena
sekitar lokasi supervisor 1 sebagai penguji 1)
pembimbingan atau di
kelas tutorial

9 Laporan praktek Untuk 1 (satu) mata - Mahasiswa harus


perbaikan pelajaran (eksak atau mengumpulkan soft copy
dalam bentuk CD disertakan
pembelajaran non eksak atau tematik) bersama-sama dengan
laporan
- Pembimbingan - Laporan dikirim oleh
penyusunan laporan mahasiswa melalui Pos ke
masih diteruskan Supervisor 1 untuk ditanda
44minggu sesudah tangani, selanjutnya laporan
pelaksanaan bimbingan diserahkan ke UPBJJ-UT
tatap muka pada hari H Medan
.
10 Pemeriksaan 2 orang pemeriksa
laporan PKP selain supervisor yang
membimbingnya

11 Pengolahan nilai Terdiri dari 2


PKP komponen:
50% praktek perbaikan
pembelajaran dan 50%
laporan.
Nilai praktek perbaikan
pembelajaran terdiri atas
30% partisipasi dan
70% praktek perbaikan
pembelajaran
BAB III
METODE PENELITIAN

1. Metode dan Desain Penelitian


Sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui dan mendeskripsikan efektifitas
model pembimbingan PKP di Pulau Nias, maka dalam penelitian ini metode penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Sugiyono (2008) menyatakan
penelitian deskriptif adalah sebuah penelitian yang berujuan untuk memberikan atau
menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan
prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara actual.

2. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan pada kelompok belajar (pokjar) di Pulau Nias yang
menggunakan sistim block. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada masa tutorial 2014.1
di bulan April. Lama penelitian ini mulai penyusunan proposal hingga penyusunan
laporan terhitung sejak bulan Maret sampai dengan Oktober Tahun 2014.

3. Populasi dan Sampel


Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa, supervisor 1 dan supervisor 2
program S1 PGSD mata kuliah Peningkatan Kemampuan Profesional (PKP) pada
kelompok belajar di Pulau Nias yang menggunakan sistim block pada masa registrasi
2014.1. Jumlah anggota populasi adalah 407 mahasiswa, 14 supervisor 1, dan 33
supervisor 2. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive random sampling.
Dalam penelitian ini, sampel bertujuan akan memperhatikan ragam sekolah sasaran,
ketersediaan sarana/prasarana dan faktor pendukung lainnya dalam pelaksanaan proses
pembelajaran. Seluruh supervisor 1 dan 2 diambil sebagai sampel. Sedangkan sampel
mahasiswa diambil berdasarkan rumus Slovin dengan e= 0,01.
𝑁
n= 1+𝑁𝑒 2

Dipeoleh n= 391
4. Teknik Pengambilan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui instrumen yang dikembangkan
berupa kuesioner, yang ditujukan kepada supervisor 1 dan supervisor 2. Dengan rincian
angkat pada syupervisor 1 sejumlah 18 butir pernyataan, sedangkan pada supervisor 2
sejumlah 10 butir pernyataan. Kuesioner berupa pertanyaan tertutup ditujukan pada
supervisor 1 yang pernah menjadi supervisor matakuliah PKP dengan model lama dan
saat penelitian dilakukan juga menjadi supervisor PKP dengan model baru yang sudah
dikembangkan dalam rangka mengetahui efektifitas model.
Adapun jumlah angket yang disebar adalah : 14 Angket untuk Supervisor 1, dan
33 Angket untuk Supervisor 2, serta 391 Angket untuk mahasiswa didistribusilamn pada
saat pelaksanaan pembimbingan PKP di Pulau Nias masa 2014.1 Jumlah angket terisi
yang kembali ke tim peneliti adalah 14 Angket Supervisor 1 (100%), 33 Angket
Supervisor 2 (100%) dan 258 dari 391Angket mahasiswa yang didistribusikan (65,97%).

5. Teknik Analisis Data


Analisis data dilakukan untuk mengetahui efektifitas model. Data akan dianalisis
dengan menggunakan analisis deskriptif yang dimulai dari mereduksi data, penayajian data, dan
menarik kesimpulan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas dari penerapan model sistem blok
yang ditinjau dari beberapa aspek, yaitu waktu, supervisor I dan II, peran dan fungsi dari
supervisor, beban mata pelajaran dan penilaian. Setelah melakukan penyebaran angket kepada
seluruh sampel, maka hal berikutnya adalah melakukan analisis data. Berikut ini hasil penelitian
yang akan dijabarkan untuk masing-masing aspek.

A. Hasil penelitian

1. Aspek waktu
Pada dasarnya kegiatan pembimbingan PKP sistim blok di Pulau Nias memiliki
keragaman waktu dalam pelaksanaannya, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.1. Kegiatan Pembimbingan PKP dalam Aspek Waktu


NO WAKTU KEGIATAN PEMBIMBINGAN
PELAKSANAAN
1 5 (lima) minggu - menetapkan supervisor 1 dan 2 sesuai
sebelum hari H jumlah mahasiswa berdasarkan kriteria yang
pembimbingan telah ditetapkan
sesuai jadwal - pelaksanaan orientasi kepada supervisor 1 di
sistim blok UPBJJ-UT Medan
- pelaksanaan orientasi kepada supervisor 2
dan mahasiswa peserta bimbingan oleh
UPBJJ-UT Medan di Pokjar/ lokasi
pembimbingan
2 4 (empat) minggu Pembimbingan praktek perbaikan
sebelum hari H pembelajaran di
pembimbingan kelas mahasiswa mengajar oleh supervisor 2 :
sesuai jadwal Tugas Supervisor 2 pada PKP PGSD:
sistim blok oleh - Membimbing mahasiswa di sekolah tempat
supervisor 2 mengajar terkait dengan tugas PKP yang
harus dikerjakan
- Memberi masukan terhadap RPP Perbaikan
yang disusun mahasiswa
- Memberi masukan terhadap kinerja guru
pada saat praktek perbaikan pembelajaran
- Membantu mahasiswa melakukan refleksi
- Membuat jurnal/laporan kegiatan bersama
mahasiswa (semua kegiatan yang dilakukan
oleh mahasiswa dan supervisor 2 seperti :
Perencanaan PTK, RPP, RPP Perbaikan
siklus 1, refleksi, lembar observasi,
dituliskan dalam jurnal)
3 4 (empat) minggu Supervisor 1 dan 2, serta mahasiswa
sebelum hari H melakukan
pembimbingan kontak, kegiatan pembimbingan jarak jauh
sesuai jadwal berlangsung melalui Telp/HP, SMS, dan e-
sistim blok mail.
4 30 menit pada hari Supervisor 2 menyampaikan jurnal/ laporan
H sebelum di kegiatan bersama mahasiswa, kepada
mulai kegiatan supervisor 1
pembimbingan
5 Hari H - Bimbingan penyusunan laporan PKP sesuai
pembimbingan jurnal oleh supervisor 1
(1 minggu) di - Pelaksanaan ujian praktek PKP
lokasi Pokjar
6 3 minggu setelah - Lanjutan pembimbingan penyusunan laporan
hari H PKP dengan jarak jauh oleh supervisor 1
Pembimbingan (melalui telp/HP, SMS, e-mail dan pos)
sesuai jadwal
sistem blok
7 1 minggu sebelum - Menyelesaiakan laporan PKP untuk 1 (satu)
UAS mata pelajaran (eksak atau non eksak atau
tematik)
- Mahasiswa mengirimkan laporan PKP ke
supervisor 1 melalui Pos, untuk selanjutnya
setelah dikoreksi dan ditanda tangani,
Supervisor 1 menyerahkan ke UPBJJ-UT,
laporan disertai CD (soft copy).

Berdasarkan pedoman penerapan kegiatan pembimbingan PKP sistem blok di


Pulau Nias, maka hal tersebut sejalan dengan hasil analisis data yang terkumpul dalam
sebaran kuisioner yang dirangkum pada Tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2. Distribusi Sebaran Angket Terkait Aspek Waktu

No Pernyataan Jawaban Keterangan


1. SP 1 Melakukan pembimbingan dengan 66% 3 Minggu
mahasiswa sebelum tatap muka
2. SP 2 Melakukan pembimbingan dengan 72% 3 Minggu
mahasiswa sebelum tatap muka
3. Waktu yang dibutuhkan dalam 90% 4 Minggu
menyelesaikan laporan PKP

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa penyelenggaraan bimbingan PKP


dengan sistim blok di Pulau Nias efektif dari aspek waktu dengan total waktu bimbingan dan
penyelesaian laporan PKP adalah 8 minggu (3 minggu bimbingan dengan supervisor 1 dan 2
sebelum tatap muka, 1 minggu bimbingan tatap muka dengan supervisor 1, 4 minggu
penyelesaian laporan). Hal ini berarti memiliki kesamaan dengan total waktu bimbingan PKP
yang diselenggarakan secara regular. Namun demikian masih terdapat sekitar 28-34%
supervisor 1 dan 2 yang menyatakan pembimbingan sebelum tatap muka adalah kurang dari
3 minggu, hal ini disebabkan mahasiswa yang kurang aktif menghubungi supervisor dan
alasan jarak yang terlalu jauh antara mahasiswa dengan supervisor 2 secara khusus.

2. Aspek Supervisor 1 dan 2


Penentuan supervisor ditentukan dengan standar kualifikasi yang telah ditetapkan oleh
Universitas Terbuka, kualifikasi tersebut yaitu
a) Kepala Sekolah/ Guru senior yang telah memperoleh sertifikat pendidik/ Pengawas
Sekolah Dasar
b) Diutamanakan yang memiliki latar belakang kependidikan.

Berdasarkan kualifikasi yang telah ditetapkan yang kemudian menjadi penggerak


terlaksananya penerapan kegiatan pembimbingan PKP sistem blok di Pulau Nias, maka hal
tersebut sejalan dengan hasil analisis data yang terkumpul dalam sebaran kuisioner yang
dirangkum pada Tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3 Distribusi Sebaran Angket Terkait Aspek Supervisor 1 dan 2

No Pernyataan Jawaban Keterangan


1. Pendidikan terakhir SP 1 100% S2 dan S3
2. Pengalaman SP1 menjadi Tutor PKP 78% > 5 tahun
3. Pekerjaan SP 1 65% Dosen
4. Pendidikan terakhir SP 2 80% S1 Pendidikan
5. Pengalaman Mengajar SP 1 dan SP2 87% >8 tahun
6. Jumlah mahasiswa yang di bimbing 96% Rerata 15 Mhs
oleh SP 1
7. Jumlah mahasiswa yang di bimbing 89% Rerata 5 Mhs
oleh SP 2

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa seluruh Supervisor 1 yang


direkrut dari dosen Perguruan Tinggi ataupun guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
kota Medan merupakan lulusan S2 atau S3 dengan 78% diantaranya memiliki pengalaman
membimbing matakuliah PKP lebih dari 5 tahun dan 65% diantaranya dosen. 87% dari
Supervisor 1 dan 2 memiliki pengalaman mengajar lebih dari 8 tahun. Serta dalam rasio
pembimbingan yang dilakukan supervisor 1 dinyatakan 96% membimbing rerata 15
mahasiswa, sedangkan 4% yang lain kurang dari 15 mahasiswa. Untuk rasio pembimbingan
supervisor 2 dinyatakan 89% membimbing rerata 5 mahasiswa, sedangkan 11 % yang lain
membimbing lebih dari 6 mahasiswa.
Berdasarkan temuan di atas, dinyatakan bahwa pembimbingan PKP sistim blok dalam
aspek supervisor 1 dan 2, sangat efektif. Hal ini dibuktikan dengan rerata lebih dari 85%
kualifikasi supervisor 1 dan 2 sesuai dengan pedoman pelaksanaan pembimbingan mata
kuliah PKP Universitas Terbuka.

3. Aspek Peran, Fungsi dan Tugas Supervisor


Pada dasarnya penerapan model kegiatan pembimbingan PKP sistim blok di Pulau
Nias tak terlepas erat dengan peran, fungsi dan tugas masing-masing supervisor. Dimana
supervisor 1 membimbing mahasiswa dalam menyusunan laporan PKP dan menguji
praktek PKP. Supervisor 1 yang berada di kota UPBJJ-UT (Medan) tidak hanya
membimbing di lokasi saat bimbingan tatap muka, tetapi juga membimbing dengan jarak
jauh sebelum hari H bimbingan tatap muka, dan sesudahnya, dengan menggunakan media
komunikasi telephone/HP, SMS, e-mail, faximilie dan Pos.
Sementara itu, peran dan fungsi supervisor 2, diperluas dengan menjadi penanggung
jawab proses pelaksanaan PTK yang dilakukan mahasiswa di sekolah mereka. Supervisor 2
berperan bukan hanya menilai proses pelaksanaan PTK, namun juga berfungsi sebagai
mediator serta pemberi informasi tentang perkembangan pelaksanaan PTK mahasiswa
kepada supervisor 1. Dan jurnal yang berisi kegiatan pembimbingan oleh supervisor 2
diserahkan kepada supervisor 1 ketika supervisor 1 sudah berada di lokasi pembimbingan,
sebelum supervisor 1 memulai bimbingan tatap muka.
Berikut uraian tugas, peran,dan fungsi pada setiap supervisor sebagai berikut :

Tabel 4.4. Tugas, Fungsi, dan Peran Supervisor


No Aspek Pembimbingan Keterangan
Sistim Blok
1 Tugas - Membimbing Sesuai Panduan PKP tahun
Supervisor 1 mahasiswa selama 2007
8 kali pertemuan,
dalam 1 (satu)
minggu.
- bimbingan jarak Bimbingan jarak jauh melalui
jauh 4 minggu SMS, telp/HP, dan e-mail.
sebelum hari H
pembimbingan dan
4 minggu setelah
pembimbingan
tatap muka.

2 Penyusunan Dilakukan Menuangkan semua kegiatan


jurnal supervisor 2 yang dilakukan oleh
mahasiswa dan supervisor 2
(Perencanaan PTK, RPP, RPP
Perbaikan siklus 1, refleksi,
lembar observasi, dll)

3 Pembimbingan Dilakukan Tugas Supervisor 2 pada PKP


praktek supervisor 2 PGSD:
perbaikan - Pembimbingan sudah 1. Membimbing mahasiswa di
pembelajaran berlangsung sekolah tempat mengajar
di kelas 44minggu sebelum terkait dengan tugas PKP
mahasiswa pelaksanaan yang harus dikerjakan
mengajar bimbingan tatap 2. Memberi masukan terhadap
muka pada hari H . RPP Perbaikan yang
disusun mahasiswa
3. Memberi masukan terhadap
kinerja guru pada saat
praktek perbaikan
pembelajaran
4. Membantu maha-
siswa melakukan
refleksi
5. Membuat jurnal/laporan
kegiatan bersama
mahasiswa

4 Pelaksanaan  Untuk 1 (satu) mata Supervisor 2 berkoordinasi


praktek pelajaran (eksak dengan
perbaikan atau non eksak atau Supervisor 1
pembelajaran tematik) (melalui jarak jauh, dengan
 Dilakukan 2 sampai telp/HP, SMS, dan e-mail)
3 siklus
5 Praktek Hanya 1 (satu) kali Dilakukan pada waktu
perbaikan (eksak atau non eksak pembimbingan hari H, saat
pembelajaran atau tematik), supervisor 1 telah berada di
yang dinilai dilakukan di sekolah lokasi tutorial (karena
sekitar lokasi supervisor 1 sebagai penguji 1)
pembimbingan atau
di kelas tutorial

6 Laporan Untuk 1 (satu) mata - Mahasiswa harus


praktek pelajaran (eksak atau mengumpulkan soft copy
perbaikan non eksak atau dalam bentuk CD disertakan
pembelajaran tematik) bersama-sama dengan
laporan
- Pembimbingan - Laporan dikirim oleh
penyusunan laporan mahasiswa melalui Pos ke
masih diteruskan Supervisor 1 untuk ditanda
44minggu sesudah tangani, selanjutnya laporan
pelaksanaan diserahkan ke UPBJJ-UT
bimbingan tatap Medan
muka pada hari H .

Berdasarkan peran, fungsi dan tugas supervisor yang telah ditetapkan yang kemudian
melaksanakan kegiatan pembimbingan PKP sistem blok di Pulau Nias, maka hal tersebut
sejalan dengan hasil analisis data yang terkumpul dalam sebaran kuisioner yang dirangkum
pada Tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5 Distribusi Sebaran Angket Terkait Aspek Tugas, Fungsi, dan
Peran Supervisor

No Pernyataan Jawaban Keterangan


1. Melakukan pembimbingan jarak jauh 90% Berkomunikasi
dengan SP 1
2. Cara komunikasi kepada SP 1 via HP/SMS 92%
3. Cara komunikasi kepada SP 1 via Email 5%
4. Cara komunikasi kepada SP 1 via POS 3%
5. SP 1 Meriview indentifikasi masalah 92%
6. SP 1 Meriview analisis dan merumuskan 92%
masalah
7. SP 1 Meriview RPP Perbaikan 89%
8. SP 1 meriview penyusunan 85%
angket/pedoman observasi
9. SP 1 Meriview APKG 1 Plus dan 2 Plus 78%
10. Penyusunan laporan PKP sesuai dengan 98%
format dan sistematika laporan yang
berlaku
11. SP 2 melakukan pendampingan dalam 77% Rerata 3 kali
pelaksanaan PTK yang dilaksanakan
Mahasiswa
12. SP 2 melakukan penilaian APKG 1 Plus 78%
dan 2 Plus serta di diskusikan dengan
mahasiswa
13. SP 2 melaksanakan bimbingan dalam 75%
penyusunan instrument/lembar observasi
mahasiswa

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa 90% mahasiswa melakukan


pembimbingan jarak jauh dengan supervisor 1, dan komunikasi yang dibangun melalui
handphone dan sms sejumlah 92%, dan berkomunikasi melalui email hanya 5%, serta
melalui POS terdapat hanya 3% saja. Sedangkan 10% mahasiswa tidak melakukan
pembimbingan jarak jauh, dengan memberi alas an-alasan tertentu. Tugas, peran dan
fungsi SP 1 secara umum telah dilaksanakan secara baik, hal ini dibuktikan dengan
temuan pelaksanaan tugas yang dilakukan mencapai rerata di atas 80%. Dengan rincian,
SP 1 meriview identifikasi masalah, analisis, dan rumusan masalah yang telah
dilaksanakan mahasiswa bersama SP 2 mencapai masing-masing sejumlah 92%.
Sedangkan meriview RPP perbaikan mencapai 89%, meriview dalam penyusunan
angket/pedoman observasi sebanyak 85%, meriview APKG 1 Plus dan 2 Plus mencapai
78%, serta menyusun laporan PKP sesuai format dan sistematika yang belaku di UT
mencapai 98%.
Selanjutnya, tugas, fungsi dan peran Supervisor 2 juga dinyatakan baik. Hal ini
dijabarkan dengan data temuan yang menjelaskan bahwa SP 2 melakukan
pendampingan dalam pelaksanaan praktik PTK yang dilakukan mahasiswa mencapai
77%. SP 2 telah melaksanakan dengan jumlah rerata 3 kali. 23% yang lain hanya 2 kali
bahkan terdapat hanya 1 kali pelaksanaan saja. Sedangkan dalam penilaian praktik PTK
mahasiswa, sebanyak 78% SP 2 melakukan pen

ilaian APKG 1 plus dan APKG 2 Plus serta mendiskusikan hasil tersebut bersama
mahasiswa. Serta dalam penyusunan instrument/pedoman observasi mahasiswa juga telah
dilakukan oleh SP 2 dengan hasil temuan 75%.
Berdasarkan data tersebut, terlihat jelas bahwa peran, fungsi dan tugas masing-
masing supervisor1 dan 2 dalam kegiatan pembimbingan PKP sistem blok di Pulau Nias
memiliki nilai efektivitas pelaksanaan yang baik. Setiap supervisor telah melaksanakan
tugas, fungsi, peran yang menjadi bagian dalam pembimbingan PKP, walau masih
terdapat beberapa kekurangan yang dilakukan oleh SP 1 maupun SP 2 dalam pelaksanaan
pembimbingannya.

4. Aspek Beban Mata Pelajaran


Selama pelaksanan kegiatan pembimbingan PKP sistem blok di Pulau Nias,
mahasiswa dituntut untuk kreatif dalam menempuh penelitian tindakan kelas serta
penyusunan laporannya. Dalam hal ini, mahasiswa hanya memilih satu mata pelajaran saja.
Baik bidang ilmu eksakta atau non eksakta atau juga boleh memilih tematik. Berdasarkan
aspek beban mata pelajaran, maka hasil analisis data yang terkumpul dalam sebaran
kuisioner yang dirangkum pada Tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Distribusi Sebaran Angket Terkait Aspek Beban Mata Pelajaran
No Pernyataan Jawaban Keterangan
1. Beban mata pelajaran pada laporan 100% 1 Mata
PKP pelajaran
2. Prosentase mahasiswa yang memilih 50%
bidang eksakta
3. Prosentase mahasiswa yang memilih 50%
bidang non eksakta
2. Prosentase mahasiswa yang memilih 0%
tematik

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa 100% beban mata pelajaran
mahasiswa pada laporan PKP hanya 1 mata pelajaran saja. Sedangkan dalam setiap
kelompok secara menyeluruh memiliki perbandingan 50% memilih mata pelajaran eksakta,
dan 50% yang lain memilih bidang non eksakta. Hal ini memang telah diatur oleh pihak UT
beserta pengelola daerah dalam pembagian kelompok mata pelajaran bagi mahasiswa.
Namun, dalam temuan tidak ada mahasiswa yang memilih tematik dalam penyusunan
laporan PKP mereka. Alasan yang dikemukakan karena tematik terbilang sulit dalam praktik
PTK dan penyusunan laporan PKP. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dinyatakan bahwa
pembimbingan PKP dalam aspek beban mata pelajaran terbukti efektif.

5. Aspek Penilaian
Sistim penilaian mata kuliah PKP terdiri dari 2 sistim : 50% praktek perbaikan
pembelajaran dan 50% laporan. Sedangkan untuk nilai praktek perbaikan pembelajaran
terdiri atas 30% partisipasi mahasiswa dan 70% praktek perbaikan pembelajaran.
Berdasarkan hal di atas, maka hasil analisis data yang terkumpul dalam sebaran kuisioner
yang dirangkum pada Tabel 4.7 berikut ini :

Tabel 4.7 Distribusi Sebaran Angket Terkait Aspek Penilaian


No Pernyataan Jawaban Keterangan
1. Pemahaman SP 1 terhadap 75% Cukup
pedoman penilaian memahami
2. SP 1 memberikan penilaian 78%
partisipasi mahasiswa dalam
penentuan penilaian akhir mata
kuliah PKP

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa masih terdapat 25% SP 1 yang
belum memahami pedoman penilaian pembimbingan PKP yang terbaru. Terbukti dari
temuan yang menunjukkan bahwa hanya 75% SP 1 yang memahami pedoman penilaian
PKP yang terbaru. Sedangkan dalam pemberian nilai partisipasi mahasiswa dalam
pembimbingan sejumlah 78%. Masih terdapat 23% yang tidak menilai partisipasi
pembimbingan mahasiswa dalam penilaian akhir mata kuliah PKP. Dari data tersebut,
ternyata masih ada SP 1 yang belum memahami dengan baik proses penilaian PKP yang
terbaru. Hal ini perlu mendapat perhatian dari UPBJJ-UT Medan karena seharusnya
semua pembimbing (supervisor 1) benar-benar memahami aspek penilaian ini, terutama
nilai praktek yang diberikan oleh SP 1. Mata kuliah PKP mempunyai nilai praktek dan
laporan, dan nilai akhir tidak akan diproses apabila salah satu nilai tidak ada. Walaupun
demikian pelaksanaan bimbingan PKP dalam aspek penilaian dinyatakan efektif, karena
78 % SP 1 dapat memahami dan memberikan penilaian praktek PKP. Agar tidak
menimbulkan kerugian dan kasus nilai, sebaiknya semua SP 1 dapat memahami penilai
PKP ini.

B. Temuan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini mengambil waktu selama 3 bulan dalam
pelaksanaannya, Sepanjang pelaksanaan tersebut tim peneliti menemukan beberapa hal
yang dapat menunjang hasil penelitian. Hal tersrebut diuraikan seperti berikut ini :
1. Terdapat beberapa mahasiswa yang masih belum memaksimalkan waktu
pembimbingan PKP, baik sebelum maupun sesudah tutorial tatap muka berlangsung.
2. Masih terdapat mahasiswa yang tidak melakukan komunikasi/pembimbingan jarak
jauh kepada supervisor 1 maupun 2 dengan berbagai alasan tertentu.
3. Lebih banyak pembimbingan jarak jauh yang dilakukan mahasiswa kepada SP 1
melalui handphone dan SMS.
4. Tidak ada seorangpun dari mahasiswa dalam melaksanakan PTK dengan memakai
pembelajaran tematik.
5. Dalam pendampingan praktik PTK di sekolah mahasiswa, masih ditemukan SP 2
yang tidak melaksanakan pendampingan tersebut.
6. Dalam penilaian dengan menggunakan APKG Plus 1 dan 2 yang dilakukan SP 2
belum menyeluruh. Serta dalam penyusunan intrumen/lembar observasi mahasiswa
juga masih belum menyeluruh
7. Masih terdapat SP 1 yang belum memahami pedoman penilaian PKP.
8. Tidak semua SP 1 memberi penilaian partisipasi mahasiswa dalam penentuan nilai
akhir mata kuliah PKP.
Berdasarkan temuan penelitian di atas, perlu ada pengkajian yang lebih
mendalam dan terfokus pada kelemahan-kelemahan yang terjadi. Temuan-temuan ini
dapat direkomendasikan guna melaksanakan evaluasi bagi pengelola maupun
pelaksanaan penelitian lanjut.

C. Pembahasan Penelitian
Pola pembelajaran pada pembimbingan PKP sistim blok di Nias ini sesungguhnya
menerapkan Pembelajaran Berbasis Hybrid Learning atau Blended Learning (PPBL) dua
konsep yang sama dan saling dipertukarkan, yaitu pembelajaran yang mengkombinasi
strategi penyampaikan pembelajaran menggunakan kegiatan tatap muka (dengan
pengajar) dan pembelajaran berbasis teknologi dengan menggunakan media komputer
(offline maupun online/jaringan internet), telepon seluler atau iPhone, saluran televisi
satelit, konferensi video, dan media elektronik lainnya. Hybrid Learning, dan Blendid
Learning yang menggunakan dua pendekatan sekaligus yaitu tatap muka dan e-learning.,
Kombinasi kedua pendekatan itu dibutuhkan untuk efektivitas dan efisiensi belajar
peserta didik. ( Suparman, 2014). Sejalan dengan pendapat tersebut Thorne (2003)
menggambarkan blended learning sebagai "It represents an opportunity to integrate the
innovative and technological advances offered by online learning with the interaction
and participation offered in the best of traditional learning. Dengan pola PPBL ini
mahasiswa maupun tutor dituntut untuk aktif dan menguasai teknologi agar pembelajaran
menjadi efektif.
Kombinasi kedua pola ini, secara langsung akan menciptakan suasana
pembelajaran yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Maka dalam pembimbingan PKP
ini telah dirancang frekuensi waktu pembimbingan mahasiswa baik sebelum maupun
sesudah tutorial tatap muka berlangsung. guna menghasilkan pembelajaran dan hasil
produk PKP yang berkualitas. Namun di lapangan, masih terdapat mahasiswa yang tidak
memanfaatkan frekuensi waktu yang diberikan.
Alasan yang mereka kemukakan karena jarak tempuh. Baik jarak tempuh antara
mahasiswa dengan SP 2 yang sangat jauh (karena sebagian mahasiswa tinggal di pulau-
pulau sangat terpencil di pulau Nias), cuaca atau kendala alam seperti longsor, banjir
karena hujan deras, badai/gelombang laut yang tidak dapat menghantarkan mahasiswa
bertemu SP 2. Ini jugalah yang menjadi alasan bagi SP 2 tidak dapat melakukan
kunjungan ke sekolah-sekolah mahasiswa dalam rangka pendampingan praktik PTK di
lokasi sekolah mahasiswa. Sedangkan komunikasi jarak jauh yang tidak dilakukan
dengan SP 1 sering terkendala oleh sinyal HP yang buruk dan fasilitas IT di lokasi tinggal
mahasiswa. Serta juga kemampuan mahasiswa yang masih rendah dalam memahami
penjelasan dari SP 1 walau komunikasi dapat terjalin dengan baik.
Pembimbingan jarak jauh yang dilakukan mahasiswa lebih banyak masih
menggunakan fasilitas HP dan SMS. Pembimbingan berbasis web masih terbilang sangat
kecil. Hal ini disebabkan karena fasilitas internet yang masih kurang di daerah tempat
tinggal mahasiswa. Fasilitas-fasilitas tersebut banyak terdapat hanya di ibu kota
kecamatan dan ibu kota kabupaten saja, serta dengan bandwidth yang masih sering
terganggu bahkan lemah. Inilah alasan-alasan yang dikemukakan mahasiswa dalam
penelitian efektifitas pembimbingan PKP. Sedangkan dalam praktik pelaksanaan PTK
yang dilakukan mahasiswa, tidak ada seorangpun yang menggunakan pembelajaran
tematik. Hal ini disebabkan karena mahasiswa merasa perancanaan dan pelaksanaan PTK
dengan tematik terbilang sulit, serta kemampuan SP 2 yang masih lemah dan merancang
dan melaksanakan tematik dalam PTK.
Kelemahan yang lain, terdapat dalam temuan pendampingan yang dilakukan SP 2
dalam praktik PTK mahasiswa juga mengalami kelemahan. Terbukti dengan tidak semua
SP 2 melakukan penilaian PTK dengan menggunakan APKG Plus 1 dan 2, serta
penyusunan instrument/lembar observasi yang digunakan dalam pelaksanaan PTK. Hal
ini dipengaruhi oleh faktor pemahaman dan penguasaan SP 2 dalam teori maupun praktik
penelitian tindakan kelas. Alasan lain juga karena terburu-buru, dan terlalu menyerahkan
sepenuhnya kepada mahasiswa yang seharusnya dibimbing. Perlakuan ini, tentunya
berakibat pada kualitas hasil PKP mahasiswa yang rendah.
Belum lagi dalam penilaian akhir mata kuliah PKP yang dilakukan oleh SP 1
masih ada yang menggunakan pedoman penilaian lama. Sebagian dari SP 1 belum
memahami pedoman penilaian akhir PKP dengan memberi penilaian partipasi mahasiswa
dalam pembimbingan PKP. Ini tentunya akan mengakibatkan pada hasil final mata kuliah
PKP yang tidak maksimal. Dikatakan demikian karena bermkna tidak ada perbedaan bagi
mahasiswa yang rajin melakukan pembimbingan dan yang tidak rajin dalam
pembimbingan.
Namun demikian, berangkat dari keseluruhan temuan yang di raih dalam
penelitian ini, 95% responden menyatakan sistem pembimbingan ini sangat baik dan
perlu dipertahankan dengan terus melakukan perbaikan yang berdasarkan dari temuan-
temuan kelemahan/kekurangan yang terjadi. System ini diyakini sangat baik
dibandingkan pola yang lama dan sangat sesuai dengan kondisi di lapangan. Saran dalam
pembimbingan ini, dikemukakan oleh SP 2 perlu ada penambahan waktu tatap muka, dan
komunikasi intensif antara SP 2 dengan SP 1 agar pelaksanaanya tidak mengalami
kekeliruan yang fatal. Sedangkan saran yang dikemukan oleh SP 1, lebih pada perlu
perhatian khusus untuk memilih SP 2 dengan kualifikasi pengetahuan dan
pengalamannya dalam penelitian tindakan kelas. Karena hal ini sering menjadi kendala
dalam pelaksanaan dan laporan penelitaian tindakan kelas.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Model bimbingan PKP sistim blok di P. Nias dalam aspek waktu dinyatakan efektif,
dengan total waktu bimbingan dan penyelesaian laporan PKP adalah 8 minggu (3 minggu
bimbingan dengan supervisor 1 dan 2 sebelum tatap muka, 1 minggu bimbingan tatap muka
dengan supervisor 1, 4 minggu penyelesaian laporan). Hal ini berarti memiliki kesamaan
dengan total waktu bimbingan PKP yang diselenggarakan secara regular.
Model bimbingan PKP sistim blok di P. Nias dalam aspek supervisor I dan II
dinyatakan efektif, karena telah memenuhi persyaratan aspek akademik sebagai dosen dan
guru SLTA yang memiliki kualifikasi S2 untuk supervisor 1 serta memiliki pengalaman
sebagai pembimbing lebih dari 5 tahun. Sementara itu para supervisor 2 dapat melaksanakan
pembimbingan dengan mempedomani buku panduan PKP dengan baik.

Model bimbingan PKP sistim blok di P. Nias dalam aspek peran, fungsi, dan tugas
supervisor dinyatakan efektif, karena supervisor dapat memahami tugas dan fungsinya dengan
baik, dimana pembimbingan dilaksanakan dengan sistem jarak jauh melalui telepon, SMS,
dan surat elektronik (email) sebelum hari H pembimbingan dan setelahnya.

Model bimbingan PKP sistim blok di P. Nias dalam aspek beban mata pelajaran
dinyatakan efektif, mahasiswa hanya memilih satu mata pelajaran saja baik bidang ilmu
eksakta atau non eksakta, atau tematik sesuai pedoman yang terdapat dalam buku panduan.

Model bimbingan PKP sistim blok di P. Nias dalam aspek penilaian dinyatakan
efektif, karena sebagian besar SP 1 sudah memahami tata cara penilaian PKP terutama dalam
praktek dan proses pembimbingan yang dilakukan SP 1 walaupun ada perubahan dengan
sistem penilaian yang lama.
B. Saran

Berdasakan hasil dan simpulan penelitian di atas, maka saran dalam penelitian ini
adalah agar memperbaiki kelemahan-kelemahan dalan model pembimbingan PKP sistim
blok di P. Nias yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Serta dapat melakukan
penelitian lanjutan terutama dengan faktor kesulitan yang dihadapi mahasiswa dan supervisor
dalam berkomunikasi untuk mendiskusikan permasalahan dalam pembimbingan PKP dengan
alat komunikasi yang terkendala sinyal apabila menggunakan HP/SMS dan jaringan apabila
menggunakan email.
DAFTAR PUSTAKA

Borg, R. W. dan Gall, M. D., (1983). Educational Research: An Introduction, 4th


edition, New York: Longman.

Bruce, Joice & Marsha, Weil & Emily Colhoun. (2011). Models of teaching. (Eight edition).
Penerjemah Achmad Fawaid dan Ateilla Mirza. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Thorne, Kaye. 2003. Blended Learning: How to integrate online & traditional learning.
London: Kagan Page Limited.

Said, Asnah. & Damanik, Hernawaty & Pakpahan P. Sondang (2012). Laporan Penelitian.
Pengembangan Model Bimbingan Mata Kuliah Pkp Pada Pelaksanaan Tutorial Sistim
Blok Untuk Peningkatan Kompetensi Profesional Guru (Mahasiswa S1 Pgsd Pokjar
Kab. Nias Barat).
Suparman,Atwi, M. (2014 ), Teknologi Pendidikan Dalam Pendidikan Jarak Jauh : Solusi
untuk Kualitas dan Aksesibilitas Pendidikan. Universitas Terbuka

Sudarwan, Danim (2002). Inovasi Pendidikan : Dalam Upaya Meningkatkan Profesional


Tenaga Kependidikan. Bandung : Pustaka Setia.

Sugiono, (2008). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Bandung : PT. Alfabeta.

Sukmadinata. (2006). Metode penelitian pendidikan. Bandung : Program Pascasarjana


Universitas Pendidikan Indonesia PT. Remaja Rosdakarya.

Tim FKIP UT, (2010). Materi Pokok Pemantapan Kemampuan Profesional.


Jakarta : Universitas Terbuka.

Tim Universitas Terbuka, (2013). Katalog Program Pendas UT 2013. Jakarta :


Universitas Terbuka.

Tim Universitas Terbuka, (2014). Katalog Program Pendas UT 2014. Jakarta :


Universitas Terbuka.

--------, (2006). Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen.
depdiknas.go.id (diunduh, 14 Januari 1013).

--------, (2006). Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005, tentang Standar


Nasional Pendidikan. depdiknas.go.id (diunduh, 14 Januari 1013).
Personalia Peneliti

Ketua :
Nama : Dr. Asnah Said, M.Pd.
NIP : 19490218 197803 2 001
Unit Kerja : FKIP-UT

Anggota :
Nama : Dra. Hernawaty Damanik, M.Pd.
NIP : 19630123 198803 2 001
Unit Kerja : UPBJJ-UT Malang

Nama : Dra. Sondang Purnamasari Pakpahan, MA.


NIP : 19620911 198803 2 003
Unit Kerja : UPBJJ-UT Medan
ANGKET SP-1

PKP BLOK
PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN MATA KULIAH PKP PROGRAM S1 PGSD
SISTEM BLOK UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
DI POKJAR NIAS UPBJJ-UT MEDAN

Petunjuk :
Kami mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan tanda ” ” pada 
di pilihan jawaban yang paling sesuai. Untuk isian/pertanyaan terbuka, mohon Bapak/Ibu menuliskan
jawaban pada tempat yang telah disediakan.
Jawaban yang Bapak/Ibu berikan akan menjadi masukan yang sangat berharga untuk meningkatkan
kualitas pembimbingan mata kuliah PKP sistem Blok di P. Nias UPBJJ-UT Medan.
Terima kasih .

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama Tutor/Supervisor 1 : .................................................................

Pendidikan terakhir : .................................................................

Pengalaman menjadi Tutor PKP : ……….. tahun

Instansi Asal : ………………..........................................

PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN PKP

NO PERTANYAAN PILIHAN JAWABAN

1 Berapakah jumlah mahasiswa pada setiap kelas  ≤ 15 orang


yang Bapak/Ibu bimbing pada mata kuliah PKP
saat ini?  15 orang

 lainnya, tuliskan

...............................................................

2 Apakah mahasiswa bimbingan Bapak/Ibu pada  Ya


mata kuliah PKP, ada melakukan pembimbingan
jarak jauh ?  Tidak
3 Bagaimana mahasiswa berkomunikasi dalam  melalui telepon/HP
pembimbingan PKP jarak jauh dengan
bapak/Ibu?  melalui SMS

 melalui e-mail

 melalui faximail

 lainnya, tuliskan

................................................................

4 Apakah mahasiswa bimbingan Bapak/Ibu aktif  Ya


dalam pembimbingan jarak jauh ?
 Tidak

5. Berapa kali mahasiswa melakukan kontak dengan  1 kali  4 kali


Bapak/Ibu selaku Supervisor 1, sebelum
pembimbingan tatap muka?  2 kali  5 kali

 3 kali  6 kali

 lainnya, tuliskan ...............................

6. Setelah pembimbingan tatap muka oleh  1 minggu


Supervisor 1 di lokasi tutorial,mahasiswa masih
melanjutkan pembimbingan jarak jauh hingga  2 minggu
laporan PKP selesai.
 3 minggu
Menurut Bapak/Ibu, berapa lama waktu yang
dibutuhkan mahasiswa untuk menyelesaikan  lainnya, tuliskan
laporan tersebut ?
................................................................

7. Apakah Bapak/Ibu mereview identifikasi masalah  Ya


PTK mahasiswa dari hasil bimbingannya dengan
Supervisor 2?
 Tidak

8. Apakah Bapak/Ibu mereview analisis dan  Ya


merumuskan masalah PTK mahasiswa dari hasil
bimbingannya dengan Supervisor 2?

 Tidak

9. Apakah Bapak/Ibu mereview RPP mahasiswa  Ya


dari hasil bimbingannya dengan Supervisor 2?

 Tidak

10. Apakah Bapak/Ibu mereview dalam penyusunan  Ya


angket/pedoman observasi PTK mahasiswa dari
hasil bimbingannya dengan Supervisor 2?
 Tidak

11. Apakah hasil penilaian APKG 1Plus dan APKG 2  Ya


Plus oleh Supervisor 2, didiskusikan oleh
mahasiswa kepada Bapak/Ibu ?
 Tidak

12. Apakah laporan PKP yang disusun mahasiswa  Ya


sudah sesuai dengan format dan sistematika
laporan PKP yang ada pada Panduan PKP ?
 Tidak

13. Apakah beban mata pelajaran pada laporan PKP  Ya


berjumlah satu mata pelajaran?

 Tidak

14. Apakah Bapak/Ibu memahami pedoman  Ya


penilaian akhir mata kuliah PKP yang terbaru?
 Tidak

15. Apakah Bapak/Ibu memberikan penilaian  Ya


partisipasi mahasiswa dalam penentuan
penilaian akhir perbaikan pembelajaran mata
kuliah PKP?  Tidak

16. Berapa prosentase mahasiswa yang memilih mata pelajaran Eksakta?

.............................................................................................................................................

17 Berapa prosentase mahasiswa yang memilih mata pelajaran Non Eksakta?

18. Berapa prosentase mahasiswa yang memilih mata pelajaran Tematik?

19. Apakah Bapak/Ibu melakukan pembimbingan dalam menyusun laporan PKP, meliputi…................

................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
......

.............................................................................................................................................

20. Tuliskan kendala/masalah yang Bapak/Ibu hadapi dalam membimbing Mahasiswa pada mata kuliah
PKP dengan sistem Blok di P. Nias, terutama dalam pelaksanaan pembimbingan jarak jauh.

................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
........

21. Tuliskan Saran Bapak/Ibu, tentang model pembimbingan PKP sistem Blok, yang menggabungkan
pembimbingan jarak jauh (4 minggu sebelum bimbingan tatap muka dan 2 minggu setelah
bimbingan tatap muka) dengan pembimbingan tatap muka selama 1 minggu di lokasi tutorial.

................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
....................................................................................................................

........................................................................................................................................................
ANGKET SP-2

PKP BLOK
PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN MATA KULIAH PKP PROGRAM S1 PGSD
SISTEM BLOK UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
DI POKJAR NIAS UPBJJ-UT MEDAN

Petunjuk :

Kami mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan tanda ” ” pada 
di pilihan jawaban yang paling sesuai. Untuk isian/pertanyaan terbuka, mohon Bapak/Ibu menuliskan
jawaban pada tempat yang telah disediakan.
Jawaban yang Bapak/Ibu berikan akan menjadi masukan yang sangat berharga untuk meningkatkan
kualitas pembimbingan mata kuliah PKP sistem Blok di P. Nias UPBJJ-UT Medan.
Terima kasih .

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama Supervisor 2 : .................................................................

Pendidikan terakhir : .................................................................

Instansi Asal : ………………..........................................

Pekerjaan : ………………………………………….

PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN PKP

NO PERTANYAAN PILIHAN JAWABAN

1 Berapakah jumlah mahasiswa yang Bapak/Ibu  1-7 orang


bimbing di kelas tutorial saat ini?
 lebih dari 7 orang

 lainnya, tuliskan .........................................

2 Berapa lama waktu pembimbingan PKP yang  4 Minggu


Bapak/Ibu laksanakan dengan mahasiswa yang
Bapak/Ibu bimbing?  3 Minggu

 2 Minggu
 1 Minggu

 lainnya, tuliskan ...........................................

3. Berapa kali Bapak/Ibu selaku Supervisor 2,  1 Kali  4 Kali


melakukan pembimibingan dengan mahasiswa
sebelum pembimbingan tatap muka ?  2 Kali  5 Kali

 3 Kali  6 Kali

 lainnya, tuliskan ...........................................

4. Berapa kali Bapak/Ibu ke SD tempat mahasiswa  1 Kali


mengajar untuk mengamati praktik perbaikan
pembelajaran yang dilakukan mahasiswa?  2 Kali

 3 Kali

 lainnya, tuliskan .........................................

5. Apakah hasil penilaian APKG 1 Plus dan APKG 2


Plus yang Bapak/Ibu lakukan didiskusikan kepada  Ya
mahasiswa ?

 Tidak

6. Apakah Bapak/Ibu melaksanakan bimbingan


dalam penyusunan instrument/lembar observasi  Ya
yang digunakan mahasiswa dalam pengambilan
data?
 Tidak

7. Bapak/Ibu melaksanakan pembimbingan dalam perbaikan pembelajaran, meliputi ..........

............................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................

……………………………………………………………………………………………………….
8. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, tentang sistem Pembimbingan PKP mahasiswa UT di Nias, dengan
sistem Blok yang saat ini berlangsung?

.............................................................................................................................................................

……………………………………………………………………………………………………….

9. Tuliskan kendala/masalah yang Bapak/Ibu hadapi dalam membimbing Mahasiswa pada mata kuliah
PKP dengan sistem Blok di P. Nias, terutama dalam pelaksanaan pembimbingan jarak jauh.

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

10. Tuliskan Saran Bapak/Ibu, tentang model pembimbingan PKP sistem Blok, yang menggabungkan
pembimbingan jarak jauh (4 minggu sebelum bimbingan tatap muka dan 2 minggu setelah
bimbingan tatap muka) dengan pembimbingan tatap muka selama 1 minggu di lokasi tutorial.

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................
ANGKET MHS
PKP BLOK

PELAKSANAAN PEMBIMBINGAN MATA KULIAH PKP PROGRAM S1 PGSD


SISTEM BLOK UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU
DI POKJAR NIAS UPBJJ-UT MEDAN

Petunjuk :

Kami mohon kesediaan Saudara untuk mengisi angket ini dengan membubuhkan tanda ” ”
pada  di pilihan jawaban yang paling sesuai. Untuk isian/pertanyaan terbuka, mohon
Saudara menuliskan jawaban pada tempat yang telah disediakan.
Jawaban yang Saudara berikan tidak mempengaruhi penilaian terhadap mata kuliah PKP.
Terima kasih .

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama : ...................................................... Pokjar : …………………

Jenis kelamin :  laki-laki  perempuan

Tempat Mengajar : ..........................

Nama Supervisor 1 : ...............................................

Nama Supervisor 2 : ………………………………


B. PEMBIMBINGAN PKP

NO PERTANYAAN PILIHAN JAWABAN

1 Apakah Saudara menghadiri orientasi tentang  Ya


pelaksanaan pembimbingan mata kuliah PKP yang
diselenggarakan oleh UPBJJ-UT Medan ?  Tidak

2 Kapan Saudara mengikuti orientasi  5 minggu sebelum pembimbingan


pembimbingan mata kuliah PKP ?
tatap muka

 4 minggu sebelum pembimbingan

tatap muka

 Lainnya, tuliskan
................................. .............................

3 Kapan Saudara diberitau nama Supervisor 1  5 minggu sebelum pembimbingan


dan Supervisor 2 yang membimbing Saudara
tatap muka
dalam mata kuliah PKP ?
 4 minggu sebelum pembimbingan

tatap muka

 3 minggu sebelum pembimbingan

tatap muka

 Lainnya, tuliskan

................................. .............................

4 Apakah Saudara menghubungi Supervisor 1  Ya


dan Supervisor 2 untuk mendapatkan
pembimbingan sebelum tatap muka?
 Tidak

5 Apakah Saudara melakukan pembimbingan  Ya


secara aktif dengan Supervisor 1 sebelum
pembimbingan tatapmuka?
 Tidak

6 Jika Tidak, apa penyebab Saudara tidak  Tidak mengetahui nama Supervisor 1
melakukan pembimbingan dengan Supervisor
 Tidak mengetahui nomor kontak
1?
Supervisor 1

 Tidak ada pemberitahuan untuk


menghubungi Supervisor 1

 lainnya, tuliskan
………………………....................................

6 Jika Ya, Bagaimana Saudara melakukan  SMS


pembimbingan jarak jauh dengan Supervisor 1,  Telp/handphone
sebelum pembimbingan tatap muka ?
 e - mail

 lainnya, tuliskan ...................................

7 Berapa kali Saudara melakukan kontak/pem-  1 kali  4 kali

bimbingan jarak jauh dengan Supervisor 1,  2 kali  5 kali

sebelum pembimbingan tatap muka?  3 kali  6 kali

 lainnya, tuliskan ...............................

8 Berapa kali Saudara melakukan pembimbingan  1 kali  4 kali


dengan Supervisor 2 ?  2 kali  5 kali

 3 kali  6 kali

 lainnya, tuliskan

............................................................

9 Apakah Saudara mendapat pembimbingan dari  menemukan masalah PTK


Supervisor 2, berkaitan dengan hal-hal berikut ?  Memberi masukan terhadap RPP

(Jawaban boleh lebih dari 1) Perbaikan yang disusun mahasiswa

 mendiskusikan hal-hal yang

perlu diamati/fokus observasi

 melaksanakan pengamatan/

observasi dengan menggunakan

pedoman observasi

 Membantu mahasiswa melakukan


refleksi/mengevaluas pelaksanaan

pembelajaran

 Memberi masukan terhadap kinerja

guru (mahasiswa) pada saat praktek

perbaikan pembelajaran

 Memberi masukan untuk perbaikan

pembelajaran /siklus berikutnya

 Membuat jurnal/laporan kegiatan

bersama

( antara mahasiswa dan supervisor)

 lainnya, tuliskan

................................................................

10 Apakah Supervisor 2, berperan aktif  Ya


memberikan masukan terhadap upaya
perbaikan pembelajaran yang saudara lakukan
berdasarkan PTK?  Tidak

11 Apakah hasil penilaian APKG 1 Plus dan  Ya


APKG 2 Plus , Saudara diskusikan dengan
Supervisor 2 ?
 Tidak

12 Apakah saudara senantiasa memperoleh  Ya


kemajuan dalam setiap pembimbingan dengan
Supervisor?
 Tidak
13 Setelah pembimbingan tatap muka oleh  1 minggu
Supervisor 1 di lokasi tutorial, saudara masih
melanjutkan pembimbingan jarak jauh hingga  2 minggu
laporan PKP selesai.
 3 minggu
Menurut Saudara, berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk pembimbingan penyelesaian  lainnya, tuliskan
laporan tersebut ?
.................................................................

14 Tuliskan kendala yang Saudara hadapi dalam pelaksanaan bimbingan jarak jauh pada
Mata Kuliah PKP dengan sistem blok ini.

...............................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................

15 Tuliskan saran/pendapat Saudara terhadap pelaksanaan bimbingan jarak jauh pada Mata
Kuliah PKP sistem blok ini.

...............................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai