863 1872 1 PB

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6

Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PERBANDINGAN MINAT BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN


METODE EKSPERIMEN DAN METODE DEMONSTRASI
PADA SISWA KELAS XI SMAN 12 BANDA ACEH

1Novi Nanda Resta*, 2Abdul Halim, dan 2Susanna


1Alumni Prodi Pendidikan Fisika Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
*Email: novinandaresta@gmail.com

Abstrak. Penelitian tentang perbandingan minat belajar melalui penggunaan metode


eksperimen dan demonstrasi pada siswa Kelas XI SMAN 12 Banda Aceh. Adapun tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan metode pembelajaran eksperimen dan
metode pembelajaran demonstrasi terhadap minat belajar siswa kelas XI SMAN 12 Banda Aceh.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen kuasi (quasi experimental).
Populasi penelitian ini dalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 12 Banda Aceh. Sedangkan
untuk menentukan sampel digunakan teknik pengambilan sampel secara acak dengan teknik
random sampling. Sampel pada penelitian ini adalah kelas X.MIA-1 sebagai kelas eksperimen 2
dan X.MIA-4 sebagai kelas eksperimen 1 dengan masing-masing berjumlah 19 orang siswa.
Pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi dan tes. Data dianalisis menggunakan
statistik uji t untuk menguji perbandingan minat belajar. Berdasarkan hasil analisis data
diperoleh t hitung > ttabel = 3,38 > 1,68 maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbandingan minat belajar antara penggunaan metode eksperimen dan metode demonstrasi
pada mata pelajaran Fisika konsep Fluida Dinamis di kelas XI SMA Negeri 12 Banda Aceh tahun
pelajaran 2014/2015.
Kata Kunci: metode eksperimen, metode demonstrasi minat belajar, fluida dinamis

Abstract. Research on comparison of learning interests through the use of experimental


methods and demonstration iIn grade XI students of SMAN 12 Banda Aceh. The purpose of this
study is to determine the comparison of experimental learning methods and methods of
demonstration learning to the interest of students in grade XI SMAN 12 Banda Aceh. The
method used is quasi experimental research method (quasi exsperimental). The population of
this study is all students of class XI SMA Negeri 12 Banda Aceh. Meanwhile, to determine the
sample used random sampling technique with random sampling technique. The samples
obtained in this study are class X.MIA-1 as experimental class 2 and X.MIA-4 as experiment
class 1 with each amounted to 19 students. Data collection is done through documentation and
tests. Data were analyzed using t test statistic to test comparative interest in learning. Based on
the results of data analysis obtained t arithmetic> ttable = 3.38> 1.68 then Ho rejected. It can
be concluded that there is a comparison of interest in learning between the use of experimental
methods and methods of demonstration on the subject of physics of Dynamic Fluid concept in
class XI SMA Negeri 12 Banda Aceh academic year 2014/2015.
Keywords: experimental method, learning interest demonstration method, dynamic fluid

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-


upaya pembaharuan pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para
guru dituntut mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan
tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan
zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat dan media yang dapat
digunakan secara efisien dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Fisika
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam, di dalam mengembangkan konsep
pendidikan fisika, guru harus memilih metode pembelajaran yang efektif supaya
tercapai tujuan akhir pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan oleh penulis di SMAN 12 Banda
Aceh pada tanggal 16 Februari 2015, yaitu dengan melakukan wawancara kepada
guru pelajaran fisika bahwa siswa memiliki minat belajar yang rendah pada mata
pelajaran fisika, siswa kurang bersemangat pada saat proses belajar mengajar

249
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6
Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

berlangsung, siswa cenderung ribut dan kurang memperhatikan materi yang


disampaikan guru. Fadiah (2014:26), mengatakan bahwa “fisika merupakan salah
satu mata pelajaran yang tidak disenangi oleh siswa kelas XI IPA 2 SMAN 5
Yogyakarta, sebagian besar siswa memiliki minat dan kemampuan yang rendah
dalam menguasai konsep”. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa tahun
2011/2012 pada konsep fluida memiliki persentase ketuntasan hanya 55%.
Penelitian Yulianti (2010:84), “banyaknya siswa yang kurang fokus dalam kegiatan
pembelajaran fisika, dan sering mengalihkan perhatiannya pada hal lain, akibatnya
hasil belajar siswa kurang memuaskan”. Peneletian Achmad (2011:183), “menurut
beberapa siswa, pembelajaran fisika di SMAN 1 Mojokerto sangat membosankan dan
tidak menarik karena tidak ada variasi metode dalam mengajar”.
Masalah minat belajar dapat diatasi dengan penggunaan metode pembelajaran
yang bervariasi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Metode eksperimen dan
demonstrasi dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Adanya variasi
metode pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik,
termotivasi dalam belajar, daya kreativitas semakin meningkat, terbentuknya sikap
positif siswa, semakin bertambah jenis pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki
serta memiliki pemahaman terhadap materi yang dipelajari.
Penelitian tentang minat belajar siswa menggunakan metode eksperimen dan
demonstrasi, menurut Een (2011:6), bahwa “LKS eksperimen lebih baik dalam
meningkatkan hasil dan minat belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada siswa
kelas XI SBI di SMAN 8 Yogyakarta dibandingkan dengan LKS demonstrasi”. Rubiyono
(2011:107), “peningkatan minat belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari pada minat
belajar kelas kontrol yang tidak diberi perlakuan dengan metode demonstrasi.
Yushanafi (2012:15), “ada perbedaan yang signifikan antara minat belajar siswa kelas
eksperimen (Software tutorial PLC) dengan siswa kelas kontrol metode konvensional,
terdapat hubungan yang positif antara minat belajar siswa terhadap prestasi belajar
siswa, pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 58,98%”.
Selanjutnya penelitian Aulia (2013:1), hasil penelitian dapat dperoleh bahwa terdapat
interaksi antara metode pembelajaran dengan minat belajar siswa terhadap
prestasinya. Siswa dengan minat rendah diberi perlakuan metode eksperimen
memperoleh nilai prestasi lebih baik daripada yang diberi perlakuan dengan metode
demonstrasi. Sedangkan siswa dengan minat tinggi yang diberi perlakuan metode
demonstrasi memperoleh nilai prestasi yang lebih baik dari pada metode eksperimen.
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: 1) Apakah terdapat perbandingan minat belajar siswa yang
diajarkan menggunakan metode eksperimen dan minat belajar siswa yang diajarkan
menggunakan metode demonstrasi pada siswa kelas XI SMAN 12 Banda Aceh?
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah 1) Mengetahui perbandingan metode
pembelajaran experimen dan metode pembelajaran demonstrasi terhadap minat
belajar siswa kelas XI SMAN 12 Banda Aceh.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan


kuantitatif adalah penelitian yang didasarkan atas perhitungan menggunakan angka
mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan
dari hasilnya, demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik
apabila disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lainnya
(Arikunto,2006:12). Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 12 Banda Aceh.
Adapun desain penelitian ini berbentuk Quasi Experiment. Penelitian ini menggunakan
dua kelas, satu kelas akan mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan
menggunakan metode pembelajaran eksperimen dan satu kelas lainnya akan
mendapatkan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
demonstrasi. Rancangan penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

250
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6
Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tabel 1. Rancangan Penelitian

Kelas Sampel Pretest Posttest

XI.MIA-1 R1 X1 Y1
XI.MIA-4 R2 X2 Y2

Keterangan:
R1= Perlakuan menggunakan metode eksperimen
R2 = Perlakuan menggunakan metode demonstrasi
X1, X2= Pretest untuk mengukur minat belajar siswa
Y1, Y2= Posttest untuk mengukur minat belajar siswa

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
XI.MIA yang berjumlah 4 kelas yang nantinya akan dilakukan pengambilan sampel
dengan dua kelas sebagai subjek penelitian. Pengambilan sampel pada penelitian ini
dilakukan berdasarkan teknik probability sampling. Peneliti memilih menggunakan
teknik ini untuk pengambilan sampel dikarenakan dalam penelitian ini sampel terdiri
dari kelas eksperimen yang memiliki nilai rata-rata raport sama. Sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak dua kelas yang akan dipilih secara acak dari lima kelas
yang ada di SMA Negeri 12 Banda Aceh. Kelas yang memiliki tingkat kemampuan
awal yang sama setelah diuji normalitas dan homogenitasnya yang dipilih menjadi
sampel dalam penelitian ini. Dalam pemilihan sampel ini, sampel yang diperoleh
mewakili populasi secara keseluruhan, dikarenakan pengambilan sampel tersebut
secara random. Kelas yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran eksperimen adalah kelas X.MIA-4 dan kelas yang mengikuti
pembelajaran dengan metode pembelajaran demonstrasi adalah kelas X.MIA-1
Jenis instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes minat
dalam bentuk angket. Pada angket ini digunakan skala likert dengan alternatif
jawaban yang disediakan yaitu selalu (S), kadang (K), pernah (P), tidak pernah (TP),
dengan skor masing-masing butir adalah 4,3,2,1 untuk pernyataan positif,
sedangkan untuk pernyataan negatif dengan skor masing-masing 1,2,3,4. Posttest
bertujuan untuk mengetahui ada atau perbandingan minat belajar siswa setelah
mendapatkan perlakuan menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi.
Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan terhadap skor
perubahan nilai posttest dan pretest siswa. Data yang dikumpulkan terdiri dari data
aktivitas siswa terhadap metode eksperimen dan demonstrasi yang akan dianalisis
dengan uji statistik, yaitu uji t. Data dianalisis menggunakan ststistik uji t untuk
menguji perbedaan hasil belajar yaitu menggunakan rumus Sudjana (2005:239).

𝑋1 − 𝑋2
𝑡=
1 1
𝑠√𝑛1 + 𝑛2
Keterangan :
t = variabel yang diuji
X = nilai rata-rata hasil tes siswa kelas eksperimen 1
X2 = nilai rata-rata hasil tes siswa kelas eksperimen 2
s = standar deviasi gabungan
n1 = jumlah siswa yang diajarkan dengan metode eksperimen
n2 = jumlah siswa yang diajarkan dengan metode demonstrasi

Dengan demikian, jika harga thitung> ttabel pada suatu taraf signifikan dengan
derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 – 2, maka terdapat perbandingan yang signifikan.
Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau tidak menolak Ho berdasarkan
nilai ttabel jika thitung> ttabel maka Ho ditolak dan jika thitung< ttabel Ho diterima.

251
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6
Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HASIL PENELITIAN

Analisis Data Minat Belajar Siswa


Data yang telah didapat akan di uji hipotesis menggunakan uji t, tetapi
sebelumnya terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan hipotesis yaitu uji normalitas
dan uji homogenitas menggunakan data awal siswa pada materi sebelumnya.

Uji Normalitas Kelas Eksperimen 1


Berdasarkan data yang diperoleh dari nilai ulangan pada materi sebelumnya,
kelas eksperimen 1 memiliki rentang 44 dan nilai simpangan baku 9,91. Berikut ini
adalah hasil perhitungan uji normalitas menggunakan uji chi-kuadrat secara rinci
disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Uji Chi Kuadrat

Α Banyak Kelas 𝒙𝟐 h 𝒙𝟐 tabel Kesimpulan


0,05 5 7,29 7,81 Data Normal

Nilai 𝑥tabel diambil berdasarkan nilai pada tabel nilai kritis 𝑥 untuk uji normalitas
pada taraf signifikan 5%. Kolom keputusan dibuat berdasarkan pada ketentuan
pengujian hipotesis normalitas yang telah disebutkan pada bab 3 yaitu:
H0 : Oi ≤ Ei (data berdistribusi normal)
H0 : Oi ≥ Ei (data tidak berdistribusi normal)
2 2
Oleh karena itu 𝑥ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑥𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu (7,29< 7,81) maka H0 diterima dan dapat
disimpulkan bahwa data dari siswa kelas eksperimen 1 mengikuti distribusi normal.

Uji Normalitas Kelas Eksperimen 2


Berdasarkan data yang diperoleh dari nilai ulangan pada materi sebelumnya,
kelas eksperimen 2 memiliki rentang atau sebaran 33 dan nilai simpangan baku 9,97.
Berikut ini adalah hasil perhitungan uji normalitas menggunakan uji chi-kuadrat
secara rinci disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Uji Chi Kuadrat

Α Banyak Kelas 𝒙𝟐𝒉 𝒙𝟐𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 Kesimpulan


0,05 5 3,26 7,81 Data Normal

Nilai 𝑥tabeldiambil berdasarkan nilai pada tabel nilai kritis 𝑥 untuk uji normalitas
pada taraf signifikan 5%. Kolom keputusan dibuat berdasarkan pada ketentuan
pengujian hipotesis normalitas yang telah disebutkan pada bab 3 yaitu:
H0 : Oi ≤ Ei (data berdistribusi normal)
H0 : Oi ≥ Ei (data tidak berdistribusi normal)
2 2
Oleh karena itu 𝑥ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑥𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu (3,26 < 7,81) maka H0 diterima dan dapat
disimpulkan bahwa data dari siswa kelas ekperimen 2 mengikuti distribusi normal.

Uji Homogenitas
Uji homogenitas berguna untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini
berasal sari populasi yang sama atau tidak, sehingga generalisasi dari hasil penelitian
ini nantinya berlaku pula bagi populasi. Hipotesis yang akan diuji pada taraf signifikan
𝛼 = 0,05 yaitu:
HO : 𝑠12 = 𝑠 : Tidak terdapat perbedaan varians 1 dengan varians 2
HO : 𝑠12 ≠ 𝑠22 : Terdapat perbedaan varians 1 dengan varians 2

252
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6
Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Karena uji yang dilakukan uji-t dengan kriteria pengujian yang berlaku ialah
“terima H0 jika 𝑡 ≤ 𝑡1−𝛼 dengan derajat kebebasan dk = ((n1+n2−2). Menrut Sudjana,
(2005:243). Berikut adalah hasil perhitungan uji homogenitas uji Fisher dapat dilihat
pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Uji Fisher

Data Nilai Varians Fhitung Ftabel Kesimpulan


Kelas Eksperimen 1 98,38 Kedua data
1,05 1,84
Kelas Eksperimen 2 99,43 homogen

Berdasarkan Tabel 4 jelas bahwa Fhitung < Ftabel atau 1,05 < 1,84 dengan
demikian Ho diterima sehingga dapat dikatakan terdapat kesamaan varians terhadap
kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen2, sehingga
dapat disimpulkan bahwa tes awal kedua kelas adalah homogen.

Pengujian Hipotesis
Nilai thitung diperoleh berdasarkan hasil rata-rata post-test dari kedua kelas
yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas ekperimen 2, sehingga diperoleh thitung = -0,55
dengan dk(derajat kebebasan) = (n1 + n2 – 2 = 36) dan peluang 0,95 didapat t 0,95 (36)
= 1,68. Distribusi t dengan cara interpolasi diperoleh thitung < t1- 𝛼 (3,38 > 1,68), maka
Ho ditolak pada taraf signifikan 𝛼 = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
“Terdapat perbandingan minat belajar Fisika siswa kelas ekperimen 1 dengan kelas
ekperimen 2 pada materi fluida dinamis dengan menggunakan metode eksperimen
dan metode demonstrasi”.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data hasil pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai thitung sebesar 3,38 pada
taraf kepercayaan 95% atau pada α = 0,05%. Dengan demikian tentulah nilai t hitung ≥
t tabel, yaitu 3,38 > 1,68. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis
peneliti diterima yaitu terdapat perbandingan minat belajar siswa yang diajarkan
dengan menggunakan metode experimen dan minat belajar siswa yang diajarkan
menggunakan metode demonstrasi. Pada hasil penelitian ini, terlihat bahwa ketika
metode pembelajaran dipilih yang berbeda dari biasanya yaitu dengan menggunakan
metode eksperimen siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,
mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan di depan kelas dan di evaluasi oleh guru dengan maksud
untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri. Hal ini tentulah sangat bagus.
Pernyataan ini selaras dengan Een (2011), “LKS Berbasis Eksperimen lebih baik
dalam meningkatkan hasil dan minat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika dalam
materi Momentum dan Implus pada siswa kelas XI SBI di SMA Negeri 8 Yogyakarta
dibandingkan dengan LKS Berbasis Demonstrasi”. Maka dengan begitu siswa dapat
mengembangkan pengetahuannya untuk mencari kebenaran pada materi
pembelajaran fisika. Selanjurnya penelitian Aulia Sanova (2013:1), hasil penelitian
dapat dperoleh bahwa terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan minat
belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa. Siswa dengan minat rendah yang diberi
perlakuan metode eksperimen memperoleh nilai prestasi yang lebih baik daripada
siswa yang diberi perlakuan dengan metode demonstrasi. Sedangkan siswa dengan
minat tinggi yang diberi perlakuan metode demonstrasi memperoleh nilai prestasi
yang lebih baik dari pada siswa yang diberi perlakuan metode eksperimen.
Berdasarkan hasil penelitian, dengan demikian hendaknya guru mencoba untuk
mengajar dengan kolaborasi metode eksperimen dan metode demonstrasi saat proses
pembelajaran. Hal ini dikarenakan metode eksperimen dan metode demonstrasi dapat

253
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN 978-602-50939-0-6
Langsa-Aceh, 30 Oktober 2017 www.conference.unsyiah.ac.id/SN-MIPA
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

digunakan pada materi yang berupa pembuktian suatu dalil, baik hukum Archimedes,
hukum Newton, hukum Bernoulli maupun hukum-hukum fisika lainnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbandingan


minat belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode experimen dan
minat belajar siswa yang diajarkan menggunakan metode demonstrasi. pada mata
pelajaran fisika konsep fluida dinamis di kelas XI SMANegeri 12 Banda Aceh tahun
pelajaran 2014/2015.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Aritonga, K. T. 2008. Jurnal Pendidikan PENABUR.No.10. Tahun ke-7.
Mursid, Yushanafi. 2012. Jurnal Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Rozik.Ulul Achmad. 2011. Penelitian Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif.
Universitas Negeri Surabaya.
Rubiyono.2011. Penggunaan Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Minat
Belajar Siswa. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta.
Sanova, Aulia. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Melalui Metode Eksperimen Dan
Demonstrasi Ditinjau Dari Gaya Dan Minat Belajar. Jurnal ISSN: 0852-8349.
Volume 15, Nomor 2 Hal 1, Juli- Desember 2013.
Sudjana. 2005. Metode Statistika.Bandung: PT. Tarsito.
Suryani, Fadiyah. 2014. JRKPF UAD Vol.1 No.1. Universitas Negeri Surabaya.
Yulianti. 2010. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia.UNNES Semarang.
Yulianti. Een. 2011. Prosiding Seminar Nasional Penelitian. Universitas Negeri
Yogyakarta.

254

Anda mungkin juga menyukai