Anda di halaman 1dari 12

Upaya Meningkatkan Minat…….

(Afif Fuad Humam) 349

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI


PENERAPAN METODE SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE,
REVIEW) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH INDONESIA KELAS X
MIPA 3 SMA N KLATEN JAWA TENGAH TAHUN AJARAN 2017/2018

IMPROVING STUDENTS’ LEARNING INTEREST THROUGH THE


IMPLEMENTATION OF SQ3R (SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW)
METHOD IN INDONESIAN HISTORY SUBJECT AT GRADE X SCIENCE 3 OF SMA
NEGERI 3 KLATEN CENTRAL JAVA IN THE ACADEMIC YEAR OF 2017/2018
Oleh: Afif Fuad Humam dan M. Nur Rokhman, M. Pd, UNY
afif.fuad@student.uny.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan minat belajar siswa
kelas X MIPA 3 di SMA N 3 Klaten Jawa Tengah Tahun Ajaran 2017/2018 melalui penerapan metode
SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
yang mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Taggart, terjadi dalam dua siklus, setiap siklus
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan penerapan
metode SQ3R dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas X MIPA 3 di SMA N 3 Klaten Jawa
Tengah Tahun Ajaran 2017/2018. Pada siklus I rata-rata angket minat belajar siswa sebesar 74,75%
meningkat sebesar 11,52% dari prasiklus. Sedangkan hasil observasi siklus I 73,3% meningkat sebesar
23,3% dari prasiklus. Pada siklus II penerapan metode SQ3R dilakukan dengan penambahan
permainan Pin Ball berhadiah dengan rata-rata angket minat belajar siswa sebesar 81,91% meningkat
7,16% dari siklus I. Sedangkan hasil observasi 80% meningkat 7,3% dari siklus I. Dengan demikian
penerapan metode SQ3R lebih optimal jika di tambahkan dengan permainan Pin Ball berhadiah.

Kata Kunci: Minat belajar siswa, SQ3R, pembelajaran sejarah

ABSTRAC
This research aims to know how to improve the students’ learning interest through the
implementation of SQ3R (survey, question, recite/review) method in Indonesian history
subject at Grade X Science 3 of SMA Negeri 3 Klaten Cenral Java in the academic year of
2017/2018. This research is an action research which refers to Kemmis and Taggart’s
research. This research had two cycles, every cycle consisted of planning, implementing,
observing, reflecting. The result of the research showed that the implementation of SQ3R
method could improve the students’ learning interest of Grade X Science 3 at SMA Negeri 3
Klaten, Central Jave in the academic year of 2017/2018. In the first cycle, the average of
students’ learning interest was 74.5% and it increased 23.3% from pre-cycle. In the second
cycle, the implementation of SQ3R method was conducted with adding prize pin ball game to
the method. Through this method, the average of students’ learning interest was 81.91% and
it increased 7.16% from the first cycle. Whereas, the result of the observation method was
80% and it increased 7.3% from the first cycle. It could be concluded that the implementation
of SQ3R method would be optimal if adding prize pin ball game.

Keywords: Students’ learning interest, SQ3R, History subject


350 Jurnal Pendidikan Sejarah Volume 5 Edisi 4 tahun 2018

I. Pendahuluan kelas X MIPA 3 dapat di ketahui bahwa


Pendidikan merupakan investasi terdapat permasalahan yang terjadi dalam
yang paling utama bagi setiap bangsa, kegiatan belajar mengajar, permasalahan
apalagi bangsa yang sedang berkembang, tersebut erat kaitannya dengan belum
yang giat membangun negaranya. optimalnya minat belajar siswa. Hal ini
Pembangunan hanya dapat dilakukan oleh terlihat dari banyaknya siswa yang
manusia yang dipersiapkan untuk dididik berbicara dengan temannya, bermain
melalui pendidikan (Nasution, 2011: v). gadget, dan tidur. Bahkan untuk maju
Zainal Arifin (2013: 39) menjelaskan mempresentasikan tugaspun guru harus
pendidikan adalah suatu usaha yang memanggil nama siswa agar mau maju ke
dilakukan untuk mengembangkan depan kelas. Ketika guru memberikan
kemampuan dan kepribadian individu tugas siswa cenderung mengeluh.
melalui proses atau kegiatan tertentu Beberapa siswa bahkan ada yang tidak
(pengajaran, bimbingan atau latihan) serta mengumpulkan tugas sampai batas akhir
interaksi individu dengan lingkungannya pengumpulan karena malas mengerjakan.
untuk mencapai manusia seutuhnya (insan Saat diskusi berlangsungpun beberapa
kamil). siswa tidak aktif. Bahkan tidak ada siswa
Menurut UU No. 14 Tahun 2005 yang bertanya ketika guru memberikan
tentang Guru dan Dosen, pasal 1 ayat (1) kesempatan.
guru adalah pendidik profesional dengan Keadaan tersebut peneliti temui
tugas utama mendidik, mengajar, pada saat melakukan Praktik Lapangan
membimbing, mengarahkan, melatih, Terbimbing (PLT) pada tanggal 15
menilai, dan mengevaluasi peserta didik September sampai dengan 15 November
pada pendidikan anak usia dini, jalur 2017. Penyebab belum optimalnnya minat
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan belajar siswa adalah kurangnya
pendidikan menengah. pengembangan metode pembelajaran yang
SMA N 3 Klaten merupakan dilakukan oleh guru dalam pembelajaran di
sekolah menengah atas yang beralamat di kelas menyebabkan siswa cenderung malas
Jl. Mayor Sunaryo No. 42, Jonggrangan, dan kurang memiliki minat untuk
Klaten Utara, Klaten Jawa Tengah. mengikuti pembelajaran. Dapat
Menurut hasil pengamatan di kelas X dibayangkan jenuhnya siswa ketika
MIPA 3 SMA N 3 Klaten dan wawancara pelajaran sejarah Indonesia berlangsung
(Wawancara, 6-7 November 2017) dengan guru hanya menerapkan pembelajaran
Drs. Sigit Raharjo serta beberapa siswa
Upaya Meningkatkan Minat……. (Afif Fuad Humam) 351

dengan metode konvensional (dominan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial


ceramah). Universitas Negeri Yogyakarta,
Mengatasi masalah tersebut guru Kesatuan Bangsa dan Politik
sejarah perlu menerapkan metode yang (KESBANGPOL) Daerah Istimewa
jitu. Salah satu metode yang bisa Yogyakarta, Jurusan Pendidikan Sejarah
diterapkan untuk memecahkan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
permasalahan adalah metode SQ3R Yogyakarta, (BP2MK) Provinsi Jawa
(Survey, Question, Read, Recite, Review). Tengah Wilayah tiga di Solo, Bappeda
SQ3R adalah sebuah metode pembelajaran Klaten, selanjutnya izin ke pihak
yang mengutamakan minat dalam sekolah.
membaca dan melakukan diskusi dengan 2. Observasi
kelompoknya untuk meninjau bersama Observasi dilakukan di kelas X
tentang apa yang telah dibaca (Larry A. MIPA 3 SMA N 3 Klaten Jawa
Harris & Carl B. Smith, 1972: 428). Tengah.
Berdasarkan penjelasan di atas, 3. Menyiapkan instrumen
peneliti tertarik melakukan Penelitian Peneliti menggunakan instrumen
Tindakan Kelas dengan judul “Upaya berupa lembar angket minat belajar
Meningkatkan Minat Belajar Siswa siswa, lembar observasi kegiatan
melalui Penerapan Metode SQ3R (Survey, belajar siswa, dan lembar
Question, Read, Recite, Review) dalam wawancara.
Pembelajaran Sejarah Indonesia Kelas X 4. Menyusun RPP
MIPA 3 SMA N 3 Klaten Jawa Tengah Sebelum melaksanakan penelitian,
Tahun Ajaran 2017/2018”. peniliti terlebih dahulu menyusun
II. Metode Penelitian RPP.
Jenis Penelitian Siklus I.
Penelitian ini berjenis penelitian 1. Perencanaan.
tindakan kelas (PTK) dengan mengacu Peneliti menyusun RPP, media teka-
pada desain penelitian Kemmis dan teki silang, dan semua instrumen
Taggart. seperti lembar angket, lembar
Prosedur Tindakan observasi untuk guru dan partner
Pra-siklus penelitian, lembar wawancara
1. Perizinan dengan guru dan perwakilan siswa.
Peneliti membuat surat izin penelitian
dengan tahapan, dari Jurusan
352 Jurnal Pendidikan Sejarah Volume 5 Edisi 4 tahun 2018

2. Pelaksanaan. 3. Observasi
Pelaksanaan penelitian dimulai dari Dalam tahap ini peneliti dan partner
Siklus I dimana pembelajaran obeserver melakukan observasi, yaitu
dilakukan dengan menggunakan pengamatan terhadap pelaksanaan
metode SQ3R. Tahapan ini terdiri proses pembelajaran di kelas.
dari: 4. Refleksi.
a. Peneliti membagi siswa menjadi Peneliti melakukan refleksi terhadap
beberapa kelompok dan pelaksanaan siklus I dan menganalisis
memberikan bacaan atau materi untuk menarik kesimpulan atas
yang telah disiapkan kepada pelaksanaan penerapan metode SQ3R
setiap kelompok. dalam meningkatkan minat belajar
b. Siswa melakukan survei (survey) siswa kelas X MIPA 3 di SMA Negeri
terhadap bacaan yaitu dengan Klaten Jawa Tengah. Apabila hasil dari
mencermati bacaan tersebut dan siklus I telah mencapai indikator
menandai kata kunci dari bacaan keberhasilan maka siklus II dilakukan
tersebut hanya sebagai pemantapan saja.
c. Setiap siswa dalam kelompok Siklus II
membuat pertanyaan (question) 1. Perencanaan.
lalu dijadikan satu dalam Peneliti menyusun RPP, media SQ3R,
kelompoknya. dan semua instrumen seperti lembar
d. Setiap kelompok bertukar angket, lembar observasi untuk guru
pertanyaan yang telah mereka dan partner penelitian, lembar
buat siswa beserta kelompoknya wawancara dengan guru dan perwakilan
mencari jawaban dari pertanyaan- siswa.
pertanyaan yang mereka dapat 2. Pelaksanaan.
dengan cara membaca (read) Guru melaksanakan pembelajaran
kembali bacaan yang ada. penerapan metode SQ3R dengan
e. Siswa membaca dan penambahan permainan Pin Ball
mempertimbangkan jawaban berhadiah.
tersebut (recite). 3. Observasi.
f. Siswa beserta peneliti melakukan Dalam tahap ini peneliti dan partner
peninjauan secara menyeluruh observer mengamati perubahan perilaku
(review). siswa atas tindakan pembelajaran yang
dilakukan dengan menggunakan
Upaya Meningkatkan Minat……. (Afif Fuad Humam) 353

instrumen pengumpulan data yang telah 3. Dokumentasi


di buat (lembar observasi minat belajar Dari pemaparan di atas peneliti bisa
siswa). mengetahui apa yang harus
4. Refleksi. dipersiapkan pada saat penelitian
Peneliti melakukan refleksi terhadap dilaksanakan.
pelaksanaan metode SQ3R dengan 4. Wawancara
penambahan permainan Pin Ball Wawancara adalah proses tanya jawab
berhadiah. dalam penelitian yang berlangsung
Lokasi Penelitian secara lisan dalam mana dua orang atau
Penelitian ini akan dilakukan di lebih bertatap muka mendengarkan
SMA Negeri 3 Klaten Jawa Tengah, yang secara langsung informasi-informasi
terlerak di Jl. Mayor Sunaryo No. 42, atau keterangan-keterangan (Cholid
Jonggrangan, Klaten Utara, Klaten, Jawa Narbuko & Abu Achmadi, 2013: 83).
Tengah. Instrumen Penelitian
Subjek Penelitian 1. Lembar Observasi
Subjek dalam penelitian ini adalah Lembar observasi peneliti
siswa Kelas X MIPA 3 SMA Negeri 3 menggunakan lembar observasi yang
Klaten Jawa Tengah dengan jumlah siswa berisi catatan gambaran kegiatan
34 siswa. pembelajaran di kelas. Penelitian
Teknik Pengumpulan Data observasi dilakukan untuk mengetahui
1. Observasi penerapan metode SQ3R dan minat
Observasi ini dilakukan untuk belajar siswa.
mengetahui siswa dan guru dalam 2. Angket
kegiatan proses belajar mengajar serta Peneliti dalam mengambil data
untuk mengetahui sejauh mana minat menggunakan angket sebagai
belajar siswa kelas X MIPA 3 SMA N 3 instrumenya.
Klaten dengen metode SQ3R. 3. Wawancara
2. Angket atau kuisoener Wawancara dalam penelitian ini adalah
Angket adalah suatu daftar yang guru mata pelajaran sejarah dan
berisikan rangkaian pertanyaan beberapa siswa kelas X MIPA 3 SMA
mengenai sesuatu masalah atau bidang N 3 Klaten mengenai penerapan SQ3R
yang akan diteliti. dan minat belajar sejarah.
354 Jurnal Pendidikan Sejarah Volume 5 Edisi 4 tahun 2018

Validitas Data dan polanya (Sugiyono, 2015:


Peneliti menggunakan teknik 336).
triangulasi dengan membandingkan dan b. Penyajian Data
mengecek suatu informasi yang diperoleh Penyajian data dapat dilakukan
melalui waktu dan alat yang berbeda. dalam bentuk bagan, uraian
Teknik triangulasi yang digunakan singkat, hubungan antar kategori
mencakup triangulasi sumber data dan dan sejenisnya.
triangulasi metode. Triangulasi sumber c. Penarikan Kesimpulan
dalam penelitian ini berasal dari guru Menarik kesimpulan merupan
sejarah, dan perwakilan siswa sebagai tahap terakhir dalam analisis
informan dan narasumber. data yang dilakukan dengan
Teknik Analisis Data melihat hasil reduksi data dan
1. Analisis Kualitatif tetap mengacu pada rumusan
Analisis data kualitatif adalah proses masalah serta tujuan yang
mencari dan menyusun secara sistematis hendak dicapai.
data yang diperolah dari hasil 2. Analisis Kuantitatif
wawancara, catatan lapangan, dengan Besarnya nilai yang diperoleh siswa
cara mengorganisasikan data ke dalam adalah presentase dari skor maksimum
kategori, menjabarkan kedalam unit- ideal yang sebenarnya dicapai dengan
unit, melakukan sintesa, menyusun hasil 100%. Rumus penilaian menurut
kedalam pola, memilih mana yang Suharsimi Arikunto (2010: 283) adalah
penting akan dipelajari, dan membuat sebagai berikut.
kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain
Keterangan:
(Sugiyono, 2015: 332). Analisa data
NP : Nilai presentase
kualitatif meliputi reduksi data,
R : Skor mentah
penyajian data, dan penarikan
SM : Skor maksimum ideal
kesimpulan.
100 : Bilangan tetap
a. Reduksi Data
Mean (rata-rata nilai siswa)
Reduksi data yaitu proses
merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada
Keterangan:
hal-hal yang penting, dicari tema
X : Rata-rata/mean
Upaya Meningkatkan Minat……. (Afif Fuad Humam) 355

∑Xi : Jumlah nilai Pelaksanaan siklus satu


N : Jumlah peserta didik dilaksanakan pada hari Selasa
Menurut Suharsimi Arikunto tanggal 14 Maret 2018 dari
(2008: 75) data kuantitatif tersebut pukul 13.15–15.30 WIB. Siklus
dapat ditafsirkan dengan kalimat satu diterapkan dalam 1x
yang bersifat kualitatif. Hasil data pertemuan selama 2 jam
di atas dapat dianalisis dengan pelajaran. Siklus I dihadiri oleh
pedoman sebagai berikut. 34 siswa dari jumlah total 34
Persentase Kategori peserta didik. Materi yang
>80% Sangat Timggi disampaikan pada siklus satu
61-80% Tinggi
41-60% Sedang antara lain, masuk dan
21-40% Rendah berkembangnya Islam di
20% Sangat Rendah
Indonesia.
III. Hasil Penelitian dan Pembahasan c. Pengamatan
Hasil Penelitian Data hasil angket minat belajar
1. Pra Tindakan siswa pada siklus I sebesar
Hasil yang diperoleh dari tahap ini 74,75%, sedangkan hasil
adalah peneliti menemukan sebuah observasi siklus I diperoleh
permasalahan pembelajaran di kelas X sebesar 73,3%. Hasil angket dan
MIPA 3 SMA Negeri 3 Klaten Jawa observasi tersebut tidak jauh
Tengah Tahun Ajaran 2017/2018 yaitu berbeda dan keduanya
kurang optimalnya motivasi belajar mengalami kenaikan dari hasil
sejarah. prasiklus.
2. Siklus I d. Refleksi
a. Perencanaan Berdasarkan kendala yang
Peneliti menyusun Rencana terjadi pada siklus I peneliti
Pelaksanaan Pembelajaran melakukan perbaikan-perbaikan
(RPP). Peneliti membuat lembar yang akan digunakan untuk
observasi untuk guru dan partner memulai siklus II. Upaya
penelitian, membuat lembar perbaikan kendala di lakukan
wawancara permainan untuk dengan cara peneliti lebih tegas
guru, dan lembar wawancara dalam mengingatkan siswa agar
motivasi untuk siswa. kondusif di dalam kelas, lebih
b. Pelaksanaan
356 Jurnal Pendidikan Sejarah Volume 5 Edisi 4 tahun 2018

intensif memberi tahu siswa sisa Berdasarkan uraian tersebut


waktu pengerjaan metode SQ3R maka penelitian ini dihentikan
3. Siklus II karena telah berhasil melampaui
a. Perencanaan indikator keberhasilan.
Peneliti menyusun RPP. Peneliti Pembahasan
membuat lembar observasi Berdasarkan penelitian yang telah
untuk guru dan partner dilakukan, penerapan metode SQ3R dapat
penelitian, membuat lembar meningkatkan minat belajar sejarah siswa.
wawancara permainan untuk Pada siklus I penerapan metode SQ3R
guru, dan lembar wawancara sudah berhasil meningkatkan minat belajar
motivasi untuk siswa. Peneliti siswa, dibuktikan dengan hasil angket
juga menyiapkan metode SQ3R. siklus I 74,75% dan hasil observasi 73,3%
b. Pelaksanaan yang meningkat dari hasil prasiklus. Pada
Materi yang disampaikan pada siklus II penerapan permainan metode
siklus II antara lain, kerajaan- SQ3R dilakukan dengan penambahan
kerajaan Islam di Sumatera dan dengan permainan Pin Ball berhadiah.
Jawa. Siklus II ini dihadiri oleh Hasil angket minat belajar siswa siklus II
34 peserta didik dari jumlah total memperoleh skor 81,91% mengalami
34 peserta didik. peningkatan sebesar 11,52% dari hasil
c. Pengamatan angket siklus I. Hasil angket siklus II
Data hasil observasi minat diperkuat dengan hasil observasi minat
belajar sejarah siswa masuk belajar siswa sebesar 80%. Hasil
dalam kategori sangat tinggi pengamatan menunjukkan adanya
dengan persentase 80%. perbaikan yang signifikan dari siklus I ke
Sedangkan hasil angket minat siklus II. Hasil angket dan observasi
belajar sejarah siswa pada siklus sudah masuk dalam kategori sangat tinggi
II adalah 81,91% yang termasuk dan sudah melampaui Indikator
dalam kategori sangat tinggi. Keberhasilan ≥70%.
d. Refleksi Siklus Indikator Mean Kategori
Pencapaian minat belajar sejarah Pra 63,23% Tinggi
I 74,75% Tinggi
siswa kelas X MIPA 3 SMA II ≥70% 81,91% Sangat
Negeri 3 Klaten Jawa Tengah Tinggi

telah melampaui indikator Kelebihan dalam penerapan metode


keberhasilan sebesar ≥70%. SQ3R untuk Meningkatkan Minat Belajar
Upaya Meningkatkan Minat……. (Afif Fuad Humam) 357

Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah 1. Upaya meningkatkan minat belajar


Indonesia kelas X MIPA 3 SMA Negeri 3 siswa melalui penerapan metode
Klaten Jawa Tengah Tahun Ajaran SQ3R dalam pembelajaran sejarah
2017/2018. Indonesia kelas X MIPA 3 SMA
1. Siswa merasa senang dalam mengikuti Negeri 3 Klaten tahun ajaran
pembelajaran sejarah dan antusias 2017/2018. Pada prasiklus hasil
dalam mengikuti pembelajaran. observasi minat belajar sejarah
2. Siswa dibuat santai dan senang dengan siswa 50% dan hasil angket minat
penugasan-penugasan ringan yang ada belajar sejarah siswa 63,23%.
dalam metode SQ3R seperti membuat Siklus I pelaksanaan metode
pertanyaan, mencari jawaban. pembelajaran SQ3R diperoleh hasil
3. Siswa lebih merasa bertanggung jawab observasi minat belajar sejarah
atas penugasan-penugasan yang ada siswa 73,3% dan angket 74,75%.
dalam metode SQ3R. Siswa merasa senang, tidak bosan
4. Partisipasi siswa sangat ditonjolkan dan semangat dalam pembelajaran
dalam melaksanaan metode SQ3R ini sejarah. Di siklus II metode SQ3R
Dalam pelaksanaannya terdapat dan permainan Pin Ball Berhadiah
kendala, antara lain. menunjukkan hasil observasi minat
1. Kondisi siswa yang memang pada belajar 80% dan angket minat
dasarnya ramai membuat peneliti sedikit 81,91%, pelaksanaan metode
sulit mengendalikan siswa. pembelajaran SQ3R di siklus II
2. Ada beberapa siswa juga masih tergesa- peneliti mengkolaborasikan dengan
gesa dalam menyelesaikan tugas- permainan Pin Ball Berhadiah.
tugasnya dalam penerapan metode Inovasi tersebut berhasil memacu
SQ3R. siswa lebih kondusif, lebih tertarik
3. Ada beberapa siswa bertanya tentang dan lebih berminat belajar sejarah
langkah-langkah metode SQ3R yang dengan metode di atas.
memang baru mereka kenal. Pembelajaran sejarah dengan
IV. Simpulan dan Saran metode SQ3R bisa meningkat
Simpulan minat belajar sejarah siswa dalam
Berdasarkan hasil penelitian dan pembelajaran di kelas X MIPA 3
pembahasan yang telah dijelaskan pada SMA Negeri 3 Klaten Tahun
bab sebelumnya, dapat ditarik Ajaran 2017/2018, lalu lebih
kesimpumlan sebagai berikut. optimal bila dikolaborasikan
358 Jurnal Pendidikan Sejarah Volume 5 Edisi 4 tahun 2018

dengan permainan Pin Ball Saran


Berhadiah. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilaksanakan, maka peneliti
2. Pelaksanaan metode pembelajaran
menyarankan beberapa hal sebagai
SQ3R dalam pembelajaran sejarah
berikut.
Indonesia mempunyai beberapa
1. Bagi Sekolah
kelebihan, yaitu siswa merasa
a. Diharapakan sekolah
senang dalam mengikuti
mampu mengembangkan
pembelajaran sejarah dan antusias
metode, model, teknik dan
dalam mengikuti pembelajaran,
strategi mengajar guru
siswa dibuat santai dan senang
kemudian diterapkan dalam
dengan penugasan-penugasan
pembelajaran sehingga guru
riangan yang ada dalam metode
berinovasi saat proses
SQ3R seperti membuat pertanyaan,
pembelajaran berlangsung.
mencari jawaban, siswa lebih
merasa bertanggung jawab atas b. Sebaiknya pihak sekolah
penugasan-penugasan yang ada memberi apresiasi khusus
dalam metode SQ3R, partisipasi terhadap guru yang
siswa sangat ditonjolkan dalam berprestasi atau mampu
pelaksanaan metode SQ3R ini. meningkatkan kualitas
pembelajaran.
3. Pelaksanaan metode pembelajaran
SQ3R memiliki beberapa kendala, 2. Bagi Guru
yaitu kondisi siswa yang memang a. Metode pembelajaran SQ3R
pada dasarnya ramai membuat dapat diterapkan oleh guru
peneliti sedikit sulit mengendalikan sejarah dan guru bidang
siswa, ada beberapa siswa juga studi lain sebagai alternatif
masih tergesa-gesa dalam dalam meningkatkan minat
menyelesaikan tugas-tugasnya belajar sejarah siswa.
dalam penerapan metode SQ3R,
b. Penggunaan metode SQ3R
ada beberapa siswa bertanya
sebaiknya disesuaikan
tentang langkah-langkah metode
dengan keadaan siswa dan
SQ3R yang memang baru mereka
perlu adanya variasi-variasi
kenal.
khusus misalnya
diinovasikan metode Pin
Upaya Meningkatkan Minat……. (Afif Fuad Humam) 359

Ball Berhadiah agar minat sejarah sebagai pelajaran


belajar siswa meningkat. yang penting untuk
dipelajari.
c. Guru harus kreatif dalam
mengembangkan metode V. Daftar Pustaka Buku
pembelajaran supaya pada
Cholid Nabuko & Abu Achmad, (2013),
saat mengajar siswaa tidak Metodologi Penelitian, Jakarta:
bosan dan mengantuk Bumi Aksara.
Larry A. Harris & Carl B. Smith, (1972),
Reading Instruction Through
3. Bagi Siswa
Diagnosyic Teaching, USA: Holt,
a. Siswa hendaknya lebih Rinehart and Winston, Inc.
Nasution, (2011), Teknologi Pendidikan,
disiplin dalam segala hal di
Jakarta: Bumi Aksara.
sekolah terutama pada saat Slameto, (2013), Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhinya, Jakarta:
kegiatan belajar mengajar
Rineka Cipta.
berlangsung.

b. Siswa hendaknya lebih


banyak membaca buku-
buku sejarah lain agar lebih
mempermudah membuat
pertanyaan dan
menganalisis jawaban.
Selain itu siswa juga harus
tenang lagi dalam proses
pembelajaran dengan
metode SQ3R agar satu
sama lain lebih konsentrasi.

c. Siswa hendaknya
mempunyai kepedulian
terhadap temanya agar
terjadi suasana belajar yang
kompak dan nyaman.

d. Siswa hendaknya bisa


menghargai materi
pembelajaran khususnya
360 Jurnal Pendidikan Sejarah Volume 5 Edisi 4 tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai