Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PSIKOSOSIAL PADA LANSIA


Dianjurkan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Dosen : Asep Suryadin, S.Kep., Ners.,M.Pd.

Disusun Oleh :

Reni Nuraeni

1941111029

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-
Nya, penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Psikososial Pada Lanjut
Usia” yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan gerontik ini. Penyusun
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan lancar.

Tujuan suatu pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, membentuk sumber
daya manusia yang handal dan berdaya saing, membentuk watak dan jiwa sosial, berbudaya,
berakhlak dan berbudi luhur, serta berwawasan pengetahuan yang luas dan menguasai
teknologi. Makalah ini dibuat oleh penyusun untuk membantu memahami materi tersebut.
Mudah-mudahan makalah ini memberikan manfaat dalam segala bentuk kegiatan belajar,
sehingga dapat memperlancar dan mempermudah proses pencapaian yang telah
direncanakan.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, segala
kritikan dan saran yang membangun akan kami terima dengan lapang dada sebagai wujud
koreksi atas diri tim penyusun yang masih belajar. Akhir kata, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Penyusun, 17 November 2021

Reni Nuraeni

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar
Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

A. Untuk mengetahui pengertian lanjut usia.....................................................................


B. Untuk Mengetahui teori psikososial lansia……………………………………………
C. Fakor – factor yang mempegaruhi kesehatan psikososial lansia……………………..
D. Untuk Mengetahui masalah psikososial pada lansia……………………………………
E. Untuk mengetahui perubahan psikososial yang terjadi pada lansia………………….

BAB 111 PENUTUP………………………………………………………………………....

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi
fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu
cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun
kesehatan jiwa secara khusus pada lansia. Masalah kesehatan jiwa lansia termasuk
juga dalam masalah kesehatan yang dibahas pada pasien-pasien Geriatri dan
Psikogeriatri yang merupakan bagian dari Gerontologi, yaitu ilmu yang mempelajari
segala aspek dan masalah lansia, meliputi aspek fisiologis, psikologis, sosial, kultural,
ekonomi dan lain-lain. Menurut Setiawan (1973), timbulnya perhatian pada orang-
orang usia lanjut dikarenakan adanya sifat-sifat atau faktor-faktor khusus yang
mempengaruhi kehidupan pada usia lanjut
Lanjut usia adalah suatu kejadian yang akan dialami oleh semua orang yang
dikaruniai umur panjang, tidak bisa dihindari oleh siapapun, namun manusia dapat
berupaya menghambat kejadiannaya ( Arya, 2008). Di seluruh dunia jumlah orang
lanjut usia diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan
pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Dinegara maju seperti Amerika Serikat
pertambahan orang lanjut usia 1000 orang per hari pada tahun 1985 dan diperkirkan
50 % dari penduduk berusia diatas 50 tahun sehingga istilah Baby Boom pada masa
lalu berganti menjadi “ledakan penduduk usia lanjut”. (Nugroho, 2000).
Pelayanan pada umumnya selalu memberikan arah dalam memudahkan petugas
kesehatan dalam memberikan pelayanan sosial, kesehatan, dan perawatan lanjut usia
serta meningkatkan mutu pelayanan bagi lansia.
Oleh karena itu penulis akan membahas tentang makalah yang berjudul “
PERUBAHAN PSIKOSOSIAL PADA LANSIA
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian lanjut usia
2. Untuk Mengetahui teori psikososial lansia
3. Fakor – factor yang mempegaruhi kesehatan psikososial lansia
4. Untuk Mengetahui masalah psikososial pada lansia
5. Untuk mengetahui perubahan psikososial yang terjadi pada lansia

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian lanjut usia


Menurut World Health Organization (WHO) lanjut usia (lansia) adalah kelompok
penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih. Undang – undang No 13 tahun 1998
tentang kesejahteraan lansia adalah penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun
keatas. Secara umum seseorang dikatakan lanjut usia jika sudah berusia diatas 60
tahun, tetapi defenisi ini sangat bervariasi tergantung dari aspek sosial budaya,
fisiologis dan kronologis (Fatimah, 2010).
Berdasarkan kementrian kesehatan atau kemenkes (2019) Indonesia mulai memasuki
periode aging population, dimana terjadi peningkatan umur harapan hidup yang
diikuti oleh peningkatan jumlah lansia. Di Indonesia mengalami peningkatan jumlah
penuduk dari 18 juta jiwa ( 7,56) pada tahun 2010 menjadi 25,9 juta jiwa ( 9,7) pada
tahun 2019,dan akan diperkirakan akan terus meningkat dimana tahun 2035 akan
menjadi 48,2 juta jiwa ( 15,77%) peningkatan jumlah penduduk lansia dimasa depan
akan membawa dampak posiif maupun negative. Akan berdampak positive apabila
penduduk lansia berada dalam keadaan sehat, aktip, dan produktif, disisi lain
peningkatan jumlah lansia akan menjadi beban apabila lansia memiliki masalah
penurunan kesehatan. ( kemenkes kesehatan RI, 2017)

B. Teori psikososial pada lansia


1. Teori psikososial terdiri dari :
1. Disengagement theory ( teori pembebasan )
Dengan bertambahnya usia lansia akan melepaskan diri darri masyarakat
( menarik diri ), sehigga interaksi social menjadi kurang. Hal tersebut
mengakibatkan lansia mengalami kehilangan ( triple loss) antara lain :
a. Kehilangan peran ( loss of role )
b. Hambatan kontak social
c. Berkurangnya komitmen
2. The continuity theory ( teori kepribadian berlanjut )
Perubahan yang terjadi pada lansia dipengaruhi oleh tipe kepribadian yang
dimilikinya. Jika dasar kepribadian atau tigkah laku tidak berubah pada

2
lansia,maka lansia memiliki identitas yang baik. Sehingga memudahkan lansia
dalam memelihara hubungan dengan masyarakat.
3. The activity teori ( teori aktivitas )
Jika masa muda aktip dan terus terjagaa sampai tua maka sesnse of integrite
terjaga,dorongan yang positip dari masyarakat akan memperngaruhi akativitas
lansia yang akan berimbas pada kepribadian, kesehatan (fisik, mental) dan
kepuasan hidup lansiia dalam berhubungan dengan masyarakat.

C. Factor Resiko yang mempengaruhi kesehatan psikososial lansia


1. Penurunan kondisi fisik
2. Penurunan fungsi kognitip dan psikomotor
3. Factor kehilangan yang dialami lansia ( kemandirian,pekerjaan, pasangan,
ekonomi,dll)
4. Perubahan emosional dan stress
5. Perubahan peran social dimasyarakat
6. Kurangnya aktivitas hiburan lansia
D. Masalah psikososial pada lansia
1. Kehilangan ( duka cita )
Kehilangan adalah suatu keadaan inividu yang berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau
keseluruhan.
2. Kesepian
Kesepian atau lonellinnes, biasnya dialami oleh seseorang lanjut usia pada saat
meninnggalnya pasangan hidup atau teman dekat, terutama bila dirinya sendiri
saat itu juga mengalam berbagai penurunan status kesehatan.
3. Menarik diri
Menarik diriva dalah suatu pola tingkah laku menghindari kontak dengan orang, situasi
atau lingkungan yang penuh dengan stress yang dapat menyebabkan kecemasan fisik dan
psikologis. Individu yang menarik diri cenderung untuk menghindari hubungan
interpersonal dan dalam menghadapi realitas

3
4. Depresi
Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang
mendalam dan rasa tidak peduli. Semua orang pasti pernah merasa sedih atau murung.
Seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus
harapan, atau tidak berharga
5. Demensia
adalah penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Kondisi ini
berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari
penderitanya.
E. Perubahan psikososial yang terjadi pada lansia
Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami penurunan fungsi
kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi,
pemahaman
pengertian, perhatian dan lain-lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia
menjadi makin lambat. Sementara fungsi psikomotorik (konatif) meliputi hal-hal yang
berhubungan dengan dorongan kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi, yang
berakibat bahwa lansia menjadi kurang cekatan. Dengan adanya penurunan kedua
fungsi tersebut, lansia juga mengalami perubahan aspek psikososial yang berkaitan
dengan keadaan kepribadian lansia. Beberapa perubahan tersebut dapat dibedakan
berdasarkan 5 tipe kepribadian lansia sebagai berikut:
1. tipe Kepribadian Konstruktif (Construction personalitiy), biasanya tipe ini tidak
banyak mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai sangat tua.
2. Tipe Kepribadian Mandiri (Independent personality), pada tipe ini ada
kecenderungan mengalami post power sindrome, apalagi jika pada masa lansia
tidak diisi dengan kegiatan yang dapat memberikan otonomi pada dirinya.
3. Tipe Kepribadian Tergantung (Dependent personalitiy), pada tipe ini biasanya
sangat dipengaruhi kehidupan keluarga, apabila kehidupan keluarga selalu
harmonis maka pada masa lansia tidak bergejolak, tetapi jika pasangan hidup
meninggal maka pasangan yang ditinggalkan akan menjadi merana, apalagi jika
tidak segera bangkit dari kedukaannya.
4. Tipe Kepribadian Bermusuhan (Hostility personality), pada tipe ini setelah
memasuki lansia tetap merasa tidak puas dengan kehidupannya, banyak keinginan
yang kadang-kadang tidak diperhitungkan secara seksama sehingga menyebabkan
kondisi ekonominya menjadi morat-marit

4
5. Tipe Kepribadian Kritik Diri (Self Hate personalitiy), pada lansia tipe ini
umumnya terlihat sengsara, karena perilakunya sendiri sulit dibantu orang lain
atau cenderung membuat susah dirinya. Perubahan psikososial menurut pendapat
lain diantaranya sebagai berikut :
a. Pensiun: nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas
dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan. Bila seseorang pensiun (purna
tugas), ia akan mengalami kehilangan-kehilangan, antara lain :
1) Kehilangan finansial (income berkuran
2) Kehilangan status (dulu mempunyai jabatan posisi yang cukup tinggi,
lengkap dengan segala fasilitasnya).
3) Kehilangan teman/kenalan atau relasi.
4) Kehilangan pekerjaan/kegiatan.
b. Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality) c.
c. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak
lebih sempit.
d. Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (economic deprivation). e.
e. Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya
pengobatan.
f. Penyakit kronis dan ketidakmampuan.
g. Gangguan saraf pancaindra, timbul kebutaan dan ketulian
h. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.
i. Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman
dan family.
j. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap gambaran diri,
perubahan konsep diri

5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
menjadi tua adalah sesuatu hal yang pasti terjadi pada manusia manapun.
Layaknya sebuah mobil baru yang kita beli lalu dikendarai setiap hari, berhari-
hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun sampai pada akhirnya terjadi kerusakan dan
pada akhirnya mobil tersebut tak berfungsi lagi. Pada intinya perubahan psikis
yang terjadi pada lansia semata-mata hanya karena mereka merasa kesepian dan
ingin mendapatkan perhatian dari orang-orang terdekat yang dicintainya. Maka
sebagai anak atau kerabat, luangkanlah waktu untuk merawat mereka dengan
kasih sayang dan perhatian yang tulus seperti mereka merawat kita sejak kecil.
Dengan kasih sayang dan perhatian mereka akan mendapatkan kebahagiaan hidup
dimasa senjanya

6
DAFTAR PUSTAKA

Deartemen Kesehatan RI, 1992 . Pedoman pelayanan kesehatan Jiwa Usia Lanjut. Cetakan kedua.
Jakarta : Depkes Ditjen Pelayanan medik

Miller, 1995. Nursing Care of Older Adult : Theory and Practise. Second edition. Philadelphia : J.B.
Lippincott.

Keltner, Schwecke, ( 1995). Psychiatri Nursing. Second edition. Philadelphia : Mosby Year Book

Kuntjoro, Zainuddin (2007), Masalah Kesehatan Jiwa Lansia. http://www.e


psikologi.com/epsi/lanjutusia_detail.asp?id=182

Anda mungkin juga menyukai