Anda di halaman 1dari 11

KD 3.

1
1. Substansi hak dan kewajiban warga Negara dalam pancasila
● Nilai ketuhanan, Warga negaranya bebas memeluk agama, menghormati dan
tidak memaksakan atau berlaku diskriminatif antar umat beragama
● nilai kemanusiaan, kita harus saling menghargai sebagai makhluk ciptaan tuhan
yang maha esa juga manusia memiliki derajat hak dan kewajiban yang sama
● Nilai persatuan, bersatu adalah cara agar negara kita menjadi bangsa yang kuat.
mengamanatkan adanya unsur pemersatu Di Antara warga negara dengan
semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara
diatas kepentingan pribadi atau golongan
● Nilai kerakyatan, walaupun memiliki hak masing-masing, kita sebaiknya juga
harus memperhatikan kepentingan bersama (musyawarah sebelum mengambil
keputusan) untuk menghargai pendapat satu sama lain
● Nilai keadilan, tujuan dari bangsa Indonesia adalah menciptakan Kesejahteraan
Sosial baik sandang maupun pangan tanpa adanya kesenjangan
● Nilai instrumental, turunan atau penjabaran dari nilai UUD 1945. dituangkan
dalam berbagai ketentuan dalam UUD NRI tahun 1945, uu, peraturan
pemerintah, keputusan presiden, peraturan daerah
● Ketuhanan Yang Maha Esa pasal 29 ayat 2, pasal 28e ayat 1
● Pasal 18 UU 12/ 2005, ayat 2 Tidak seorangpun dapat dipaksa sehingga
terganggu kebebasannya untuk menganut atau menetapkan agama atau
kepercayaan sesuai dengan pilihannya
● Hak warga negara dalam UUD NRI tahun 1945
● agama pasal 29 ayat 2
● politik hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat 1 dan pasal 28 D ayat 1
● ekonomi pasal 33 ayat 2, pasal 33 ayat 4, pasal 27 ayat 2
● sosial budaya pasal 32 ayat 1, Pasal 28 ayat 1, Pasal 34 ayat 1, Pasal 34 ayat 4
● Pertahanan dan keamanan pasal 30 ayat 1, Pasal 30 ayat 5, pasal 27 ayat 3
● Kewajiban warga negara dalam UUD NRI tahun 1945
● pasal 23 ayat a, pasal 27 ayat 1, Pasal 27 ayat 3, pasal 28, pasal 28 j ayat 1,
Pasal 28j Ayat 2, pasal 30 ayat 1, Pasal 31 ayat 2, pasal 33 ayat 3
● Pada tahun 1983 hari raya Nyepi dan waisak ditetapkan sebagai hari libur
nasional
● Pada 19 Januari 2001, 16 Tri agama RI mengeluarkan keputusan nomor 13 2001
tentang penetapan hari raya Imlek sebagai hari libur nasional
● Nilai praksis, nilai yang dijabarkan dalam kehidupan kita sehari-hari. nilai praktis
dari Pancasila selalu berubah-ubah seiring dengan perkembangan zaman dan
juga perkembangan dari nilai-nilai instrumental yang menjadi dasarnya
● Sila pertama
a. tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan pada orang lain
b. menghormati pemeluk agama lain dalam melaksanakan ibadah
c. bekerja sama antar umat beragama
● Sila kedua
a. Berani membela kebenaran dan keadilan
b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
c. tidak bertindak sewenang-wenang kepada orang lain mengakui
persamaan derajat hak dan kewajiban
● sila ketiga
a. rela berkorban untuk kepentingan bangsa
b. cinta tanah air dan bangsa
c. bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia
● Sila keempat
a. Menerima dan melaksanakan Setiap keputusan musyawarah
b. tidak memaksakan kehendak pada orang lain
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
● Sila kelima
a. menjauhi sifat boros dan bergaya hidup mewah
b. Menghormati hak-hak orang lain
c. ringan tangan atau gemar membantu orang lain
d. menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

2. Kasus Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


● Pelanggaran hak warga negara adalah setiap perbuatan seseorang atau
kelompok orang baik disengaja maupun tidak disengaja dengan tujuan agar
seseorang atau sekelompok orang warga negara tidak bisa memperoleh haknya
sesuai dengan ketetapan undang-undang
● Hak Warga negara
a. kesamaan kedudukan dihadapan hukum dan pemerintahan (27 ayat 1)
b. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (27 ayat 2)
c. membela negara (27 ayat 3)
d. hak berpendapat (28)
e. memeluk agama dan beribadah membela negara (29 ayat 2)
f. pertahanan dan keamanan (30 ayat 1)
g. Mendapatkan pendidikan (31 ayat 1)
h. mengembangkan kebudayaan (32 ayat 1)
i. kesejahteraan (33 ayat 1)
j. fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara (34 ayat 1)
k. jaminan sosial (34 ayat 2)
l. fasilitas kesehatan dan umum yang layak (34 ayat 3)
● Pengingkaran kewajiban warga negara, Setiap perbuatan seorang atau
kelompok orang ketika seseorang yang telah diberi kewajiban tidak menjalankan
kewajibannya sebagai mana mestinya (menurut undang-undang)
a. Membayar pajak (23 A)
b. menjunjung Hukum dan pemerintahan (27 ayat 1)
c. membela negara (27 ayat 3)
d. pertahanan dan keamanan (30 ayat 1)
e. mengikuti pendidikan dasar (31 ayat 2)
● Hak negara
a. menciptakan peraturan undang-undang
b. melakukan monopoli terhadap sumber daya
c. Dibela
d. ditaati hukum dan pemerintahannya
● Kewajiban negara
a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
b. memajukan kesejahteraan umum
c. mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia
e. menjamin sistem hukum yang adil
f. menjamin hak warga negara
g. mengembangkan sistem pendidikan nasional
h. Memberikan jaminan sosial
i. memberikan kebebasan beribadah

3. Penanganan Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


● Upaya penegakan HAM: Pembentukan lembaga hak asasi manusia,
pembentukan instrumen HAM, pembentukan pengadilan HAM
● Upaya penanganan kasus pelanggaran HAM
Pencegahan
a. supremasi hukum dan demokratisasi
b. meningkatkan kualitas pelayanan publik
c. meningkatkan pengawasan
d. meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip HAM
e. Meningkatkan kerjasama
● harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia: beradab
● Sanksi internasional
a. pengalihan investasi atau pengurangan bantuan ekonomi atau
pengurangan tingkat kerjasama
b. travel warning
c. pemutusan hubungan diplomatik
d. pemboikotan produk eksport
e. Embargo ekonomi
● Unwillingness State, negara yang tidak mau menangani kasus pelanggaran HAM
yang terjadi di negaranya dan dianggap sebagai negara yang tidak memiliki
kemauan menegakkan HAM. Memperbesar pengangguran, memperlemah daya
beli, memperbesar kemiskinan, memperkecil pendapatan nasional, kesulitan
memperoleh bantuan negara asing, kesulitan mencari Mitra kerjasama

KD 3.2
1. Peran lembaga penegak hukum dalam menjamin keadilan dan Kedamaian
● Kepolisian Negara Republik Indonesia (pasal 27 ayat 3, pasal 30 ayat 1, Pasal
30 ayat 2, pasal 30 ayat 4, UU RI Nomor 3 2002, pasal 9 ayat 1, pasal 9 ayat 2,
UU RI Nomor 2 2002, pasal 5 ayat 1, Pasal 13)
● Tugas pokok dari kepolisian (pasal 13)
a. Melaksanakan pengaturan penjagaan pengawalan dan patroli terhadap
kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan
b. menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan
ketertiban dan kelancaran lalu lintas di jalan
c. membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap
hukum dan peraturan perundang-undangan
d. turut serta dalam pembinaan hukum nasional
e. memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum
f. melakukan koordinasi pengawasan dan pembinaan teknis terhadap
kepolisian khusus penyidik pegawai negeri sipil dan bentuk-bentuk
pengamanan Swakarsa
g. melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana
sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan
lainnya
h. menyelenggarakan identifikasi kepolisian kedokteran Kepolisian
laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas
Kepolisian
i. Melindungi keselamatan jiwa raga harta benda masyarakat dan
lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan atau bencana termasuk
memberikan Bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak
asasi manusia
j. melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum
ditangani oleh instansi dan atau pihak yang berwenang
k. memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
kepentingannya dalam lingkup tugas Kepolisian
l. melakukan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan
● Kejaksaan Negara Republik Indonesia (UU Nomor 16 Tahun 2004), Jaksa adalah
pejabat fungsional yang Diberi wewenang oleh undang-undang untuk bertindak
sebagai penuntut umum dan pelaksana putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap serta wewenang lain berdasarkan
undang-undang. Kejaksaan sebagai lembaga pemerintah yang melaksanakan
kekuasaan negara dibidang penuntutan secara merdeka.
● Tugas dan wewenang Kejaksaan (pasal 30)
di bidang pidana
a. Melaksanakan penetapan Hakim dan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap
b. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana
Bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan Bersyarat
c. melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan
undang-undang
d. melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan
pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang Dalam
pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik
● Di bidang perdata dan tata usaha negara,Kejaksaan dengan kuasa khusus dapat
bertindak didalam maupun diluar pengadilan untuk dan atas nama negara atau
pemerintah
● Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum
a. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat
b. pengamanan kebijakan penegakan hukum
c. pengamanan peredaran barang cetakan
d. pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat
dan negara
e. pencegahan penyalahgunaan dan atau penodaan agama
f. penelitian dan pengembangan hukum statistik kriminal
● Komisi Pemberantasan Korupsi (UU Nomor 19 tahun 2019), Komisi
Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara dalam rumpun kekuasaan
eksekutif yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat
independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun
● pasal 19 ayat 1 Komisi Pemberantasan Korupsi berkedudukan di ibukota negara
Republik Indonesia dan wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah negara
Republik Indonesia
● tugas dan wewenang berasaskan (pasal 5): kepastian hukum, keterbukaan,
akuntabilitas, kepentingan umum, proporsionalitas, penghormatan terhadap hak
asasi manusia
● Tugas Komisi Pemberantasan Korupsi (Pasal 6)
a. Pencegahan tindak pidana korupsi
b. koordinasi dengan instansi yang berwenang melaksanakan
pemberantasan tindak pidana korupsi instansi yang bertugas
melaksanakan pelayanan publik
c. monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara
d. supervisi terhadap instansi yang berwenang melaksanakan
pemberantasan tindak pidana korupsi
e. penyelidikan penyidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi
tindakan untuk melaksanakan penetapan Hakim dan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap
● Tugas pencegahan KPK berwenang (pasal 7 ayat 1)
a. melakukan pendaftaran dan pemeriksaan terhadap laporan harta
kekayaan penyelenggara negara
b. menerima laporan dan menetapkan status gratifikasi
c. menyelenggarakan program pendidikan anti korupsi pada setiap jejaring
pendidikan
d. merencanakan dan melaksanakan program sosialisasi pemberantasan
tindak pidana korupsi
e. melakukan kampanye anti korupsi kepada masyarakat
f. melakukan kerjasama bilateral atau multilateral dalam pemberantasan
tindak pidana korupsi
● Laporan pertanggungjawaban KPK (pasal 7 ayat 2), Komisi Pemberantasan
Korupsi wajib membuat laporan pertanggungjawaban satu kali dalam satu tahun
kepada Presiden Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia, dan Badan Pemeriksa Keuangan
● Tugas koordinasi KPK berwenang (pasal 8)
a. mengoordinasikan penyelidikan, Penyidikan, dan penuntutan dalam
pemberantasan tindak pidana korupsi
b. Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak
pidana korupsi
c. meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana
korupsi kepada instansi yang terkait
d. melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang
berwenang dalam melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi
e. meminta laporan kepada instansi berwenang mengenai upaya
pencegahan sehingga tidak terjadi tindak pidana korupsi
● Tugas monitor KPK berwenang (pasal 9)
a. melakukan pengkajian terhadap sistem pengelolaan administrasi di
semua lembaga negara dan lembaga pemerintahan
b. memberi saran kepada pimpinan lembaga negara dan lembaga
pemerintahan untuk melakukan perubahan Jika berdasarkan hasil
pengkajian sistem pengelolaan administrasi tersebut berpotensi
menyebabkan terjadinya tindak pidana korupsi
c. melaporkan kepada Presiden Republik Indonesia, Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia, dan Badan Pemeriksa Keuangan, an-nisa
saran Komisi Pemberantasan Korupsi mengenai usulan perubahan tidak
dilaksanakan
● Advokat. undang-undang Nomor 18 tahun 2003 pasal 1. (ayat 1) semua orang
yang berprofesi memberi jasa hukum baik didalam maupun diluar pengadilan
yang wilayah kerjanya di seluruh wilayah Republik Indonesia disebut advokat.
Penasihat hukum, pengacara praktik, dan konsultan hukum
● Memberikan jasa hukum di pengadilan
● advokat seluruh wilayah RI.
● Pengacara Sesuai dengan surat izin praktik di wilayahnya yang diberikan oleh
pengadilan setempat.Untuk memberikan jasa hukum di luar wilayah izin
prakteknya maka ia harus memperoleh izin terlebih dahulu dari pengadilan
tempat dimana ia akan berada
● Konsultan Hukum atau penasihat hukum memberikan pelayanan jasa hukum
dalam bentuk konsultasi diluar pengadilan
● pasal 2 ayat 1 advokat berlatar belakang pendidikan tinggi hukum Mengikuti
pendidikan khusus profesi advokat dilaksanakan oleh organisasi advokat
perhimpunan advokat Indonesia (Peradi)
● Syarat-syarat untuk menjadi advokat pasal 3 ayat 1
a. warga negara Republik Indonesia
b. bertempat tinggal di Indonesia
c. tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat negara
d. berusia sekurang-kurangnya nya 25 tahun
e. Berijazah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1
f. lulus ujian yang diadakan oleh organisasi advokat
g. magang sekurang-kurangnya 2 tahun terus menerus pada kantor
advokat
h. tidak pernah dipidana Karena melakukan Tindak pidana kejahatan yang
diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih
i. berperilaku baik jujur bertanggung jawab adil dan mempunyai integritas
yang tinggi
● Hakim (48/2009),Mengadili, menasehati, memutuskan, mengatur keadilan di
dalam proses pengadilan hukum, memberikan vonis
● Peran dan tanggung jawab Hakim
a. Memimpin dan bertanggung jawab atas ketertiban dan kelancaran
pelaksanaan sidang perkara yang dipimpin
b. bertanggung jawab atas terselenggaranya peradilan yang bebas,
Mandiri, cepat, adil, dan biaya ringan
c. menerima berkas perkara yang mencatatnya dalam cpurt calender yang
telah disediakan
d. Menetapkan hari sidang
e. mendistribusikan berkas perkara yang akan diperiksa kepada panitera
pengganti
f. membuat catatan pinggir pada berita acara dan putusan pengadilan
agama mengenai hukum yang dianggap penting
g. dalam hal Pengadilan Agama melakukan pemeriksaan tambahan untuk
mendengar sendiri para pihak dan saksi maka Hakim bertanggung jawab
atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan serta
menandatanganinya
h. Mendiskusikan serta bermusyawarah dengan hakim anggota di saat akan
menentukan isi putusan atas memutus perkara
i. membuat konsep putusan dan mereka pada berita acara yang dianggap
perlu
j. menyiapkan dan memaraf naskah keputusan lengkap untuk pembacaan
putusan
k. menandatangani putusan yang sudah dibacakan dalam persidangan
bersama hakim anggota dan panitera pengganti
l. Melaksanakan proses anonimasi putusan sebagai pengejawantahan kma
n0. 144/2007 jo. 1-144/2011 Tentang Keterbukaan Informasi di
pengadilan
m. mempelajari dan mendiskusikan secara berkala kepustakaan hukum
yang diterima dari Mahkamah Agung dan Direktorat Jenderal badan
peradilan agama Mahkamah Agung RI
n. mencatat hasil pekerjaan setiap hari ke dalam buku kerja dan
melaporkan kepada atasan langsung secara periodik
● Keterampilan dan pengetahuan Hakim
a. menjadi hakim dibutuhkan kemampuan intelektualitas (hard
competency), keahlian atau pengalaman serta integritas (soft
competency)
b. Pemahaman akan ilmu hukum kamu harus mengerti betul semua ilmu
ilmu hukum serta perundang-undangan yang berlaku
c. kemampuan public speaking agar dapat memimpin jalannya sidang
dengan baik
d. Ilmu kepemimpinan haruslah dimiliki oleh seorang Hakim sebab ialah
yang akan menjadi pemimpin yang mengatur jalannya proses
persidangan
e. Kemampuan suatu kasus dari berbagai sisi dan aspek agar dapat
memberikan keputusan yang bijaksana
f. integritas tinggi (bijaksana dan taat terhadap hukum yang berlaku serta
memberikan Segala keputusan sesuai dengan prosedur hukum yang
berlaku)
g. kemampuan mendengar yang baik
● Kepribadian Hakim: berpikir analitis (menggunakan Logika dan penalaran),
logika yang baik, memiliki kedisiplinan yang tinggi, komunikasi yang baik, berpikir
kritis
● Cara menjadi Hakim
a. pendidikan Strata 1 (minimal pendidikan gelar sarjana di bidang ilmu
hukum)
b. pendidikan Hakim oleh Mahkamah Agung (Pendidikan dan Pelatihan
diklat)
c. Pasal 14 ayat 1 undang-undang Nomor 49 tahun 2009

2. Dinamika pelanggaran hukum


● Kejahatan perbuatan melanggar hukum yang dikategorikan berat dan sedang
hukuman dan denda
● pelanggaran perbuatan melanggar hukum yang dikategorikan ringan denda
● Hukuman tambahan pasal 10 KUHP
a. pencabutan beberapa hak yang tertentu
b. perampasan barang yang tertentu
c. pengumuman keputusan hakim
● Hukuman pokok pasal 10 KUHp: hukuman mati, hukuman penjara, Hukuman
kurungan, hukuman denda

KD 3.3
1. Pengaruh Kemajuan IPTEK terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia
● Pengertian teknologi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu
techologia di mana kata “tech” berarti dari keahlian dan “logia” berarti
pengetahuan
● Semua sarana dan prasarana yang diciptakan oleh manusia untuk menyediakan
berbagai barang yang dibutuhkan bagi keberlangsungan dan kenyamanan hidup
manusia itu sendiri
● Jenis-jenis teknologi: teknologi informasi, teknologi komunikasi, teknologi
pendidikan, teknologi transportasi, teknologi konstruksi, teknologi media
● Perkembangan Iptek di Indonesia sebelum abad 20
a. di bidang pertanian dibuatnya terasering
b. di bidang kelautan dibuatnya Perahu Layar
c. di bidang busana Indonesia mengenal teknologi membatik dan menenun
● Pengaruh kemajuan iptek terhadap NKRI
● Aspek politik
a. calon pejabat atau anggota dewan dapat menggunakan media sosial di
internet untuk berkampanye
b. meningkatnya kualitas partisipasi politik rakyat dalam penentuan
kebijakan publik oleh pemerintah
c. mencegah praktik korupsi kolusi dan nepotisme
d. terganggunya stabilitas politik
e. fanatisme ketika mendukung satu calon atau kelompok
f. munculnya gerakan gerakan memisahkan diri dari NKRI
● Aspek ekonomi
a. terbukanya pasar internasional
b. mudah mencari informasi dan membandingkan berbagai produk
c. mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efisiensi dan
menghilangkan biaya tinggi
d. timbulnya kesenjangan sosial yang tajam
e. Indonesia dibanjiri oleh barang-barang dari luar
● Aspek sosial budaya
a. Orang dipermudah dalam berkomunikasi Dengan orang lain dengan
adanya internet
b. proses transformasi ilmu
c. mencontoh etos kerja
d. munculnya gaya hidup konsumtif dan hedonisme individualisme
westernisasi
● Aspek hukum pertahanan dan keamanan
a. menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap
dilaksanakannya HAM
b. menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan
perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan
rakyat banyak
c. menguatnya tuntutan terhadap tugas tugas penegak hukum (polisi,
Jaksa, dan Hakim) yang lebih profesional, transparan, dan dapat
dipertanggungjawabkan
d. Menimbulkan tindakan anarkis
e. peran masyarakat dalam menjaga keamanan ketertiban dan kedaulatan
negara semakin berkurang
● Sikap selektif Yang berpegang pada Pancasila
a. Sikap selektif berdasarkan sila pertama mengarahkan bahwa setiap
perkembangan Iptek semata-mata karena karunia dari Tuhan Yang Maha
Esa maka setiap perkembangan Iptek harus dipergunakan sejalan
dengan perintahnya
b. sikap selektif berdasarkan sila kedua ditujukan bahwa penggunaan iptek
demi kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia tidak melanggar HAM
c. sila ketiga yaitu mengajak kita untuk menggunakan hasil iptek untuk
menjalin persatuan di Indonesia
d. sila keempat mengajak kita untuk ikut serta ambil bagian dalam tugas
pemerintahan dengan menjadi pengawas segala bentuk pengembangan
dan penggunaan iptek di NKRI
e. sila kelima ini memberikan pertimbangan kepada kita bahwa ketika
melakukan Inovasi dan penggunaan iptek diperlukan semangat keadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia

KD 3.4
● Alat pemersatu bangsa= bahasa Indonesia, dasar negara, semboyan nasional,
bendera merah putih, lambang negara, lagu Indonesia Raya, lagu-lagu
Perjuangan
● Faktor pembentuk integrasi
a. adanya faktor sejarah sebagai bangsa terjajah
b. rasa cinta tanah air
c. keinginan untuk bersatu 28 Oktober 1928
d. adanya kesepakatan dan konsensus nasional berupa lagu kebangsaan
dan bendera
● Ancaman upaya yang berusaha mengubah atau menghancurkan kebijaksanaan
yang secara konseptual dilaksanakan melalui semua tindakan kriminal dan politik
● tantangan upaya yang dilakukan untuk membangkitkan dan Menunjukkan
kemampuan
● hambatan upaya yang bertujuan melemahkan dan datangnya dari dalam
● Gangguan upaya yang bertujuan melemahkan dan datangnya dari luar
● Strategi di bidang militer sistem: pertahanan dan keamanan rakyat semesta
pasal 30 UUD 1945 (kerakyatan, kesemestaan, kewilayahan)
● Strategi di bidang ideologi menanamkan mental bangsa Indonesia dalam
meyakini kebenaran ideologi Pancasila
● strategi di bidang politik pendekatan ke dalam penguatan penyelenggaraan
pemerintahan negara, lembaga legislatif, lembaga yudikatif, dan kekuatan politik.
pendekatan keluar: penguatan lingkup regional dan global
● strategi di bidang ekonomi penciptaan lapangan kerja dan membangun
infrastruktur, menjalin hubungan baik dengan kekuatan ekonomi dunia
● strategi di bidang sosial budaya
a. menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
b. memperkuat budaya dan wawasan nusantara
c. meningkatkan rasa nasionalisme dan memperkuat konsep Bhineka
Tunggal Ika
d. menyaring budaya luar menggunakan Pancasila

Anda mungkin juga menyukai