5182-Article Text-14803-1-10-20200623
5182-Article Text-14803-1-10-20200623
ABSTRACT
The concept of international anarchy initially clarifies the absence of actors in
international politics of the supernatural organization in the practice of international
relations. But the existence of international regime in international politics currently affects
the pattern of relations between countries in creating and facilitating the creation and
international cooperation. This article analyzes the concepts and approaches of international
regime studies by using a qualitative, descriptive approach conducted by a literature study
method. The results of this study show that the international regime is the specific actualisation
of international organisations formed in a centralistic, independent and rationality. An analysis
approach to the international regime is carried out with a rationalist and reflectiveal
approach.
97
Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index E-ISSN 2656-8713
terkait studi kasus terhadap eksistensi arena yang tidak memiliki lembaga
rezim internasional dalam arena politik pemerintahan sentral. Tidak ada badan-
internasional. Selanjutnya analisis data badan yang berada diatas negara yang
dilakukan secara induktif dengan memiliki otoritas dan kekuasaan untuk
mengumpulkan terlebih dahulu artikel membuat aturan atau menyelesaikan
yang berhubungan dengan konflik. Negara-negara bebas melakukan
permasalahan penelitian dan komitmen dan perjanjian dengan negara
selanjutnya kesimpulan terhadap hasil lain, tetapi tidak ada kekuasaan yang bisa
temuan penelitian dilakukan pada menjamin dan mampu mengawasi
bagian akhir penelitian. pelaksanaan kalau terjadi deviasi. Hal ini
C. Hasil Penelitian dan yang dimaksud dengan anarchic
Pembahasan environment of international politics-
Struktur politik internasional yang ketiadaan supreme power. Situasi anarchy
bersifat anarkisme internasional dimana dikatakan sebagai a “state of war”.
tidak ada lembaga yang mengatur dalam Konsep State of war tidak berarti
hubungan dan politik internasional bahwa setiap negara secara konstan
mengakibatkan setiap negara dalam dunia berada ditepi jurang peperangan atau
internasional harus meningkatkan dalam keadaan berperang dengan negara
kekuatan militer dan pertahanannya lain. Banyak negara merasa terancam oleh
masing-masing agar menghindari some states at some time; dan setiap negara
serangan militer dari negara lain. Dengan mengalami masa-masa tidak aman secara
fokusnya setiap negara untuk intense. Tidak ada dua negara bertetangga
mengembangkan kekuatan militernya yang didalam sejarahnya berdekatan dan
maka akan menimbulkan kecurigaan yang bersahabat tanpa diselingi ketegangan
berlebihan satu negara dengan yang bahkan peperangan. Karena negara tidak
lainnya. Sehingga dengan adanya dilema dapat mengharapkan adanya supreme
keamanan terhadap masing-masing body untuk memaksakan aturan, ataupun
negara akan kekuatan militer masing- mengharapkan bantuan atau dukungan
masing negara tersebut, mengakibatkan negara lain, mereka harus mengandalkan
terjadinya keseimbangan kekuatan pada usaha sendiri, khususnya
diantara negara-negara dunia mempertahankan diri dari serangan.
internasional. Politik internasional dengan Untuk memahami struktur politik
bersifat anarkisme internasional adalah bahwa sistem internasional terdiri
melahirkan keseimbangan kekuatan atas independent political entities. Entities
diantara masing-masing negara, karena ini sebagian besar adalah negara, yang
masing-masing negara merasa dilema memiliki kemampuan untuk
untuk melakukan penyerangan terhadap menggunakan force terhadap negara lain.
negara lain begitu juga sebaliknya. Konflik kepentingan diantara mereka
Berbeda dengan politik domestik, menyebabkan penggunaan force tidak
politik internasional berlangsung disuatu dapat dihindarkan. Dalam pengertian
102
Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index E-ISSN 2656-8713
formal, struktur politik ini adalah anarki; internasional. Variabel kedua adalah sifat
sistem yang tidak mempunyai political teknologi yang tersedia pada aktor politik.
controller untuk mencegah penggunaan Anarki menciptakan kebutuhan yang
force dan untuk memaksakan hukum dan menyeluruh bagi strategi, dan meletakkan
tatanan yang universal. Global anarki kondisi yang menentukan tujuan mengapa
berbeda dengan sekelompok individu force digunakan. Teknologi merupakan
dimana hubungan diantara mereka totally faktor yang menentukan ruang lingkup
tanpa pemerintahan. Struktur yang opsi militer, ciri ancaman militer, dan
anarkis adalah dalam pengertian bahwa konsekwensi kalau menggunakan force
political power dan authority terletak pada tersebut. Tekonologi dalam pengertian
bagian-bagian dari sistem – yaitu negara, lain, merupakan variabel utama yang
dan bukan pada keseluruhanya. Hubungan mempengaruhi instrument of force yang
diantara negara ditentukan oleh nilai-nilai tersedia bagi aktor politik. Sifat dari
dan batasan-batasan power mereka instrumen tersebut meletakkan kondisi
sendiri. Hubungan didalam sistem seperti dasar dari strategi, dan salah satu sebab
itu membentuk apa yang disebut balance mengapa teknologi selalu berubah terus
of power. Tatanan didalam balance of menerus. Oleh karena itu dinamika ini
power tergantung pada tingkat tentu saja tidak lepas dari peran organisasi
disagreement diantara negara-negara internasional sebagai salah satu aktor
besar, kemauan dari sebagian terbesar dalam politik internasional.
negara-negara yang mau menanggung, Organisasi Internasional tidak
dan pada kemauan negara-negara lain selalu berhasil berpatisipasi aktif dalam
untuk sepakat mengenai aturan-aturan banyak permasalahan di kancah politik
dan norma-normanya. internasional. Hal ini terbukti dengan
Anarki merupakan self help system kegagalan sanksi Dewan Keamanan PBB
dimana negara bertanggung jawab terhadap negara Libya, Laporan
terhadap kelangsungan hidupnya sendiri. inspektorat IAEA dalam perkembangan
Hubungan diantara aktor yang nuklir Korea Utara, pasukan perdamaian
independent selalu memiliki PB di kawasan Timur Tengah dan banyak
kemungkinan konflik mengenai masalah kasus lainnya yang terjadi dan
politik, ekonomi dan sosial, dan menggambarkan secara jelas
kadangkala konflik tersebut akan ketidakberhasilan organisasi
mengakibatkan penggunaan force. internasional dalam menyelesaikan
Strategi menjadi sesuatu yang tidak bisa konflik antar negara di kancah politik
dihindari yang menyertai kehidupan internasional. Kegiatan organisasi
politik negara didalam anarki internasional dalam menyelesaikan
internasional. Struktur anarki terbukti konflik yang terjadi antara negara-negara
sangat bertahan lama, dan selama struktur dalam politik internasional, seperti yang
tetap seperti itu, strategi akan terus dilakukan oleh PBB adalah sebagai
berlangsung dalam hubungan berikut, yaitu: membantu dalam hal
103
Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index E-ISSN 2656-8713
Sehingga secara rasional dengan adanya untuk mau bergabung dan diikat secara
kepentingan, kebutuhan dan kesepakatan kuat oleh kesepakatan bersama dalam
bersama menjadikan negara-negara institusi internasional.
dalam dunia internasional mau Dalam perkembangannya secara
menyepakati dan terikat dalam aturan- kontemporer refleksi bentuk institusi
aturan institusi internasional. Selain itu internasional tidak hanya tergambar dari
pendekatan rasionalitas juga membantu institusi ekonomi seperti seperti General
kita untuk melihat kesepakatan yang akan Agreement on Tarrif and Trade (GATT),
disepakati atau tidak disepakati oleh International Monetary Fund (IMF), tetapi
negara-negara dalam sebuah institusi refleksi institusi internasional juga
internasional. tergambar dari isu-isu lain seperti isu
Menurut Robert O Keohane, sebuah keamanan dan isu lingkungan. Refleksi
institusi atau rezim internasional akan institusi internasional yang muncul dari
menjadi efektif kinerjanya ketika isu keamanan salah satunya adalah dalam
kedaulatan masing-masing negara di permasalahan perang nuklir, dimana
dunia internasional dilihat secara hirarki terbentuknya International Atomic Energy
objektiv. Sebagai contoh institusi Agency (IAEA) dari pejanjian non
internasional seperti General Agreement proliferasi nuklir atau Non Proliferation
on Tarrif and Trade (GATT), International Treaty (NPT). Begitu juga dalam
Monetary Fund (IMF) dan United nations permasalahan lingkungan saat ini yang
(UE) sampai saat ini belum mampu untuk didominasi oleh permasalahan krisis iklim
mengotimalkan kinerjanya sebagai atau yang dikenal dengan climate chance,
sebuah organisasi internasional yang maka juga terdapat refleksi institusi
mampu mengayomi dan menjadi efisien internasional berupa Protocol Kyoto yang
kinerjanya yang dikarenakan masih mengikatt negara-negara di dunia
adanya intevensi dari negara-negara kuat internasional yang memiliki kesepakatan
untuk mendapatkan kepentingan dan bersama untuk tujuan bersama.
keuntungan yang lebih besar. Pendekatan Norms, Culture and World Politics:
selanjutnya adalah pendekatan Insight from Sociology’s
reflektivitas. Pendekatan ini mendasarkan Institutionalism
pada nilai-nilai, norma dan budaya yang Kajian sosiologi merupakan salah
dijadikan sebagai efektif atau tidaknya satu ilmu tertua yang berkembang dalam
sebuah institusi internasional. Menurut kajian ilmu sosial dan ilmu politik. Ilmu
pendekatan ini konsep nilai, norma dan sosiologi membahas mengenai interaksi
budaya mampu menjadi tingakat manusia dalam kehidupan masyarakat,
efektivitas dari sebuah organisasi atau mengenai bagaimana dan pola hubungan
institusi internasional, karena dengan seperti apakah yang digunakan oleh
kesamaan nilai, norma dan budaya seseorang dalam interaksi sesama
mampu menjadi pengikat yang kuat bagi manusia di masyarakat. Sedangkan kajian
negara-negara di dunia internasional hubungan internasional melihat
107
Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index E-ISSN 2656-8713
111