210-Article Text-852-1-10-20191116
210-Article Text-852-1-10-20191116
ABSTRACT
Background: Surgery is a major stressor for most patients. Preoperative anxiety determines the success or
failure of surgery and recovery, as well as postoperative anxiety. The role of the nurses are very important in
assessing the patient's anxiety. The giving of information about surgery and post-surgery manajemen are
needed the patients.
Objective: The aims of this study is to determine the level of patients anxiety before and after surgery
Methodes:This research is non experimental with cross sectional design. The population is all patients
undergoing surgery, with a sample of 80 patients by accidental sampling. The instrument is HARS
(Halmington Anxiety Rating Scala). Data collection on April 2015. Beginning with inform concent and then
giving quisioner to patients. The questionnaires were administered before surgery and after the patients had
surgery. Univariate analysis and paired t test are the analysis used.
Results: Middle anxiety levels before surgery are 45% to 25% after surgery. Mild anxiety levels before
surgery are 34% to 10% after surgery. While the respondents who did not anxiety before surgery are 10% to
61,25% after surgery.
Conclusion: There was a significant difference in the patients anxiety levels before and after surgery with p
= 0,00.
menyebabkan kecemasan. Stimulus nyeri ini dapat memberikan penjelasan dan memberi
dapat mengaktifkan sistem limbic sebagai gambaran tentang proses pembedahan, apa
pengendali emosi seseorang. Sistem limbic yang harus dilakukan pasien ketika
dapat memproses reaksi emosi terhadap merasakan nyeri, melibatkan keluarga untuk
nyeri yaitu meningkatkan atau menurunkan mendampingi pasien sehingga pasien tidak
5
tingkat nyeri. merasakan cemas lagi. Sedangkan dengan
Sebuah penelitian yang bertujuan mengetahui kecemasan paska pembedahan
mengetahui tingkat kecemasan pasien pre dapat dijadikan dasar untuk melakukan
operasi, didapatkan hasil bahwa dari 30 tindakan keperawatan yang tepat, sehingga
responden terdapat 17 (56,7%) responden pasien tidak mengalami komplikasi.
mengalami kecemasan ringan, 12 (40%) Tujuan penelitian ini adalah untuk
responden mengalami tingkat kecemasan mengetahui perbedaan tingkat kecemasan
sedang pada waktu sebelum pembedahan.6 sebelum dan sesudah pembedahan.
Hal ini menunjukkan bahwa tindakan
pembedahan merupakan salah satu faktor BAHAN DAN CARA PENELITIAN
yang memengaruhi kecemasan pasien. Di Penelitian ini merupakan penelitian
sinilah peran perawat sangat dibutuhkan non eksperimental, dengan rancangan
pasien untuk memberikan edukasi yang penelitian cross sectional untuk mengetahui
jelas, memberikan pendampingan psikologis perbedaan tingkat kecemasan pada pasien
bersama keluarga agar pasien siap dan sebelum dan setelah dilakukan tindakan
tenang menjalani pembedahan. pembedahan. Penelitian ini dilakukan di
Berdasarkan pengalaman peneliti salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta
berinteraksi dengan beberapa pasien yang pada bulan April 2015, dengan jumlah
akan dilakukan tindakan pembedahan, sampel 80 orang. Uji normalitas dalam
mereka mengatakan takut, sering penelitian ini, didapatkan nilai Shapiro wilk
menanyakan tentang operasinya dan >0,05 yaitu p=0,84 artinya bahwa data
bahkan ada yang meminta untuk ditemani. terdistribusi normal. Maka analisis data
Demikian pula dengan pasien setelah menggunakan uji t berpasangan. Instrumen
dilakukan tindakan pembedahan, beberapa yang digunakan menggunakan instrument
pasien mengatakan takut kalau jahitan baku kecemasan HARS (Halmington Anxiety
operasinya lepas, tidak berani melakukan Rating Scale). Validitas instrumen ini dengan
pergerakan dan sering menanyakan kapan nilai corrected item total correlation 0,46
lukanya kering. (>0.05) dan reliabilitasnya dengan nilai
Dengan mengetahui kecemasan Cronbach’s alpha 0.77 (>0.05).
pasien sebelum pembedahan, perawat
Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 3, Desember 2017 227