Anda di halaman 1dari 17

Ruang Vektor

Ruang Vektor

Definisi
Anggap V adalah sebarang himpunan tak-kosong dari objek dimana dua
operasi didefinisikan, yaitu penjumlahan dan perkalian dengan skalar.
Penjumlahan adalah suatu aturan yang menghubungkan setiap pasangan
objek u dan v dalam V dengan suatu objek u+v, yang disebut sebagai jumlah u
dan v, dan perkalian didefinisikan dengan perkalian skalar adalah suatu
aturan yang menghubungkan setiap skalar k dan setiap objek u dalam V
dengan objek ku, yang disebut perkalian skalar dari u dengan k. Jika aksioma
berikut ini dipenuhi oleh semua objek u, v, w dalam V dan semua skalar k dan
l, maka kita sebut V sebagai ruang vektor dan kita sebut objek dalam V sebagai
vektor.
(1) Jika u dan v adalah objek-objek dalam V, maka u+v berada dalam V
(2) u+ v= v+ u
(3) u + (v + w)= (u + v) + w
(4) ada suatu objek 0 dalam V, yang disebut suatu vektor nol untuk V
sedemikan sehingga 0+ u= u+ 0= u untuk semua u dalam V
(5) untuk setiap u dalam V, ada suatu objek –u dalam V, yang disebut
negatif dari u, sedemikian sehingga u+ (-u)= (-u)+ u= 0
(6) jika k adalah sebarang skalar dan u adalah sebarang objek dalam V,
maka ku ada dalam V
(7) k ( u+ v)= ku+ kv
(8) ( k+ l) u= ku+ lu
(9) k (lu)= (kl)( u)
(10) 1u= u

Ruang-ruang vektor dimana skalar tersebut merupakan bilangan-bilangan


kompleks disebut ruang vektor kompleks, dan ruang-ruang vector dimana
skalar tersebut bilangan real maka disebut ruang vektor real.

1
Ruang Vektor

Contoh-contoh Ruang Vektor


Contoh berikut akan mengilustrasikan berbagai kemungkinan ruang vektor.
Contoh 1:
Tunjukkan bahwa himpunan V dari semua matriks 2x2 dengan anggota
bilangan real merupakan suatu ruang vektor jika penjumlahan vektor
didefinisikan sebagai penjumlahan matriks dan perkalian skalar vektor
didefinisikan sebagai perkalian skalar matriks.
Penyelesaian:
Anggap
𝑢11 𝑢12 𝑣11 𝑣12
𝐮 = [𝑢 𝑢22 ] dan 𝐯 = [ 𝑣21 𝑣22 ]
21

Untuk membuktikan aksioma 1, kita harus menunjukkan bahwa u+v adalah


suatu objek dalam V; yaitu kita harus menunjukkan bahwa u+v adalah suatu
matriks 2x2. Tetapi hal tersebut terbukti dari definisi penjumlahan matriks
karena
𝑢11 𝑢12 𝑣11 𝑣12 𝑢11 + 𝑣11 𝑢12 + 𝑣12
𝐮 + 𝐯 = [𝑢 𝑢22 ] + [𝑣21 𝑣22 ] = [𝑢21 + 𝑣21 𝑢22 + 𝑣22 ]
21

Demikian juga aksioma 6 berlaku. Karena sebarang bilangan real k kita


dapatkan
𝑢11 𝑢12 𝑘𝑢11 𝑘𝑢12
𝑘𝐮 = [𝑢 𝑢22 ] = [𝑘𝑢21 ]
21 𝑘𝑢22
Sehingga ku adalah matriks 2x2 dan oleh karena itu merupakan objek dalam
V.
Aksioma 2 terbukti karena
𝑢11 𝑢12 𝑣11 𝑣12 𝑣11 𝑣12 𝑢11 𝑢12
𝐮 + 𝐯 = [𝑢 𝑢 ] + [𝑣 𝑣22 ] = [𝑣21 𝑣22 ] + [𝑢21 𝑢22 ] = 𝐯 + 𝐮
21 22 21

Demikian juga aksioma 3 terbukti dan aksioma 7, 8, dan 9 masing-masing


terbukti berdasarkan operasi pada matriks.
Untuk membuktikan aksioma 4, kita harus mencari suatu objek 0 dalam V
sedemikian sehingga 0+u= u+ 0= u untuk semua u dalam V. Hal ini bisa
dilakukan dengan mendefinisikan 0 sebagai
0 0
𝟎=[ ]
0 0

2
Ruang Vektor

Dengan definisi ini


0 0 𝑢11 𝑢12 𝑢11 𝑢12
𝟎+𝐮=[ ] + [𝑢 𝑢22 ] = [𝑢21 𝑢22 ] = 𝐮
0 0 21

Dan deikian juga u+ 0= u. Untuk membuktikan aksioma 5 kita harus


menunjukkan bahwa setiap objek u dalam V mempunyai suatu negatif –u
sedemikian sehingga u+(-u)= 0 dan (-u)+u= 0. Ini bisa dilakukan dengan
mendefinisikan negatif dari u sebagai
−𝑢11 −𝑢12
−𝐮 = [−𝑢 −𝑢22 ]
21

Dengan definisi ini


𝑢11 𝑢12 −𝑢11 −𝑢12 0 0
𝐮 + (−𝐮) = [𝑢 𝑢22 ] + [−𝑢21 −𝑢22 ] = [0 ]=𝟎
21 0
Dan demikian juga (-u)+ u= 0. Akhirnya aksioma 10 adalah suatu perhitungan
sederhana
𝑢11 𝑢12 𝑢11 𝑢12
1𝐮 = 1 [𝑢 𝑢22 ] = [ 𝑢21 𝑢22 ] = 𝐮
21

Contoh 2:
Anggap 𝑉 = 𝑅 𝑛 dan didefinisikan operasi penjumlahan dan perkalian skalar
sebagai berikut: jika 𝐮 = (𝑢1 , 𝑢2 ) dan 𝐯 = (𝑣1 , 𝑣2 ), maka didefinisikan
𝐮 + 𝐯 = (𝑢1 + 𝑣1 , 𝑢2 + 𝑣2 )
Dan jika k adalah sebarang bilangan real, maka definisikan
𝑘𝐮 = (𝑘𝑢1 , 0)
Misalnya, jika 𝐮 = (2, 4), 𝐯 = (−3, 5), dan k=7, maka
𝐮 + 𝐯 = (2 + (−3), 4 + 5) = (−1, 9)
𝑘𝐮 = 7𝑢 = (7.2, 0) = (14, 0)
Operasi penjumlahan adalah operasi penjumlahan standar pada 𝑅2 , tetapi
operasi perkalian skalar bukanlah perkalian skalar standar. Dapat ditunjukkan
bahwa sembilan aksioma pertama terpenuhi (bukti ditingalkan sebagai
latihan), akan tetapi, ada nilai u dimana aksioma 10 gagal terpenuhi.
Misalnya jika 𝐮 = (𝑢1 , 𝑢2 ) sedemikan sehingga 𝑢2 ≠ 0, maka
1𝐮 = 1(𝑢1 , 𝑢2 ) = (1. 𝑢1 , 0) = (𝑢1 , 0) ≠ 𝐮
Jadi, V bukanlah suatu ruang vektor dengan operasi-operasi yang dinyatakan.

3
Ruang Vektor

Contoh 3:
Anggap V terdiri dari suatu objek tunggal, yang kita nyatakan dengan 0 dan
didefinisikan:
𝟎+𝟎 =𝟎
𝑘𝟎 = 𝟎
Untuk semua skalar k. kita bisa dengan mudah memeriksa nbahwa semua
aksioma ruang vektor terpenuhi. Ini kita sebut ruang vector nol.

Beberapa Sifat Vektor


Anggap V adalah satu ruang vektor, u suatu vektor dalam V dan k suatu skalar,
maka:
(a) 0u= 0
(b) k0= 0
(c) ( -1)u= -u
(d) Jika ku= 0, maka k= 0 atau u= 0

Latihan
Diberikan sebuah himpunan objek bersama dengan operasi penjumlahan dan
perkalian skalarnya. Tentukan himpunan mana yang merupakan ruang vektor
di bawah operasi-operasi yang diberikan. Untuk himpunan yang bukan
merupakan ruang vektor, sebutkan semua aksioma yang tidak terpenuhi.
1. Himpunan semua pasangan tiga bilanan real (x, y, z) dengan operasi
(𝑥, 𝑦, 𝑧) + (𝑥′ , 𝑦′ , 𝑧′ ) = (𝑥 + 𝑥′ , 𝑦 + 𝑦′ , 𝑧 + 𝑧′ ) dan 𝑘(𝑥, 𝑦, 𝑧) = (𝑘𝑥, 𝑦, 𝑧)

2. Himpunan semua pasangan tiga bilangan real (x, y, z) dengan operasi


(𝑥, 𝑦, 𝑧) + (𝑥′ , 𝑦′ , 𝑧′ ) = (𝑥 + 𝑥′ , 𝑦 + 𝑦′ , 𝑧 + 𝑧′ ) dan 𝑘(𝑥, 𝑦, 𝑧) = (0, 0, 0)

3. Himpunan semua pasangan bilangan real (x,y) dengan operasi


(𝑥, 𝑦) + (𝑥′ , 𝑦′ ) = (𝑥 + 𝑥′ , 𝑦 + 𝑦′ ) dan 𝑘(𝑥, 𝑦) = (2𝑘𝑥, 2𝑘𝑦)

4
Ruang Vektor

4. Himpunan semua pasangan bilangan real (x, y) dengan operasi


(𝑥, 𝑦) + (𝑥′ , 𝑦′ ) = (𝑥 + 𝑥′ + 1, 𝑦 + 𝑦′ + 1) dan 𝑘(𝑥, 𝑦) = (𝑘𝑥, 𝑘𝑦)

5. Himpunan semua matriks 2x2 berbentuk

[𝑎 1]
1 𝑏
Dengan penjumlahan dan perkalian skalar matriks.

6. Himpunan semua matriks 2x2 berbentuk

[𝑎 0]
0 𝑏
Dengan penjumlahan dan perkalian skalar matriks.

7. Himpunan semua matriks 2x2 berbentuk

[ 𝑎 𝑎 + 𝑏]
𝑎+𝑏 𝑏
Dengan penjumlahan dan perkalian skalar matriks.

5
Ruang Vektor

Sub-Ruang

Definisi
Suatu himpunan bagian W dari suatu ruang vektor V disebut suatu sub-ruang
dari V jika W sendiri adalah suatu ruang vektor di bawah penjumlahan dan
perkalian skalar yang didefinisikan pada V.

Secara umum, kita harus memeriksa kesepuluh aksioma ruang vektor untuk
menunjukkan bahwa suatu himpunan W dengan penjumlahan dan perkalian
skalar membentuk suatu ruang vektor. Akan tetapi, jika W adalah bagian dari
ruang vektor V, maka aksioma-aksioma tertentu tidak perlu diperiksa untuk
W karena aksioma-aksioma tersebut “diwarisi” dari V.

Teorema
Jika W adalah suatu himpunan satu atau lebih vektor dari suatu ruang vektor
V, maka W adalah suatu sub-ruang dari V jika dan hanya jika syarat-syarat
berikut ini terpenuhi.
(a) Jika u dan v adalah vektor-vektor dalam W, maka u+ v ada dalam W.
(b) Jika k adalah sebarang skalar dan u adalah sebarang vektor dalam W, maka
ku ada dalam W.

Suatu himpunan satu atau lebih vektor W dari suatu ruang vector V disebut
tertutup terhadap penjumlahan jika syarat (a) dari teorema di atas
terpenuhi dan tertutup terhadap perkalian skalar jika syarat (b) terpenuhi.
Jadi, teorema tersebut menyatakan bahwa W adalah suatu sub-ruang dari V
jika dan hanya jika W tertutup terhadap penjumlahan dan tertutup terhadap
perkalian skalar.

6
Ruang Vektor

Contoh Sub-Ruang:
Contoh 1:
Tunjukkan bahwa garis yang melalui titik asal R3 merupakan suatu sub-ruang
dari R3.
Penyelesaian:
Anggap W adalah garis yang melalui titik asal R3. Terbukti secara geometris
bahwa jumlah dua vektor pada garis ini juga terletak pada garis tersebut dan
bahwa perkalian skalar dari suatu vektor pada garis ini juga terletak pada garis
tersebut (Gambar 1). Jadi, W tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian
skalar, sehingga W adalah sub-ruang dari R3.

W W
u+v ku
v u
u

W tertutup terhadap penjumlahan W tertutup terhadap perkalian skalar

Contoh 2:
Anggap W adalah himpunan semua titik (x, y) pada R2 sedemikian sehingga𝑥 ≥
0 dan 𝑦 ≥ 0. Ini adalah titik-titik di kuadran pertama. Himpunan W bukanlah
suatu sub-ruang dari R2 karena tidak tertutup terhadap perkalian skalar.
Misalnya, v=(1,1) terletak pada W, tetapi negatifnya (-1)v=-v=(-1, -1) tidak
terletak pada W (Gambar di bawah ini).

7
Ruang Vektor

(1,1)
W

x W tidak tertutup terhadap perkalian skalar

(-1,-1)
Setiap ruang vektor tak-nol V paling tidak mempunyai dua sub-ruang; V
sendiri adalah sub-ruang, dan himpunan {0} yang hanya terdiri dari vektor nol
dalam V adalah sub-ruang yang disebut sub-ruang nol. Kita peroleh daftar
sub-ruang dari R2 dan R3 berikut ini:
Sub-ruang dari R2
• {0}
• Garis-garis yang melalui titik awal
• R2
Sub-ruang dari R3
• {0}
• Garis-garis yang melalui titik asal
• Bidang-bidang yang melalui titik asal
• R3

8
Ruang Vektor

KEBEBASAN LINEAR

Definisi
Jika 𝑆 = {𝐯1 , 𝐯2 , … , 𝐯𝑟 } adalah suatu himpunan vector-vektor tak-kosong, maka
persamaan vector
𝑘1 𝐯1 + 𝑘2 𝐯2 + ⋯ + 𝑘𝑟 𝐯𝑟 = 𝟎
Mempunyai paling tidak satu penyelesaian, yaitu
𝑘1 = 0, 𝑘2 = 0, … , 𝑘𝑟 = 0
Jika ini adalah satu-satunya penyelesaian, maka S disebut suatu himpunan
yang bebas secara linear. Jika ada penyelesaian-penyelesain lainnya, maka S
disebut himpunan yang tak-bebas secara linear.

Contoh 1
Jika v1=(2, -1, 0, 3), v2= (1, 2, 5, -1) dan v3=(7, -1, 5, 8), maka himpunan vector-
vektor S={v1, v2, v3) tak-bebas secara linear, karena 3v1+v2 − v3=0.

Contoh 2 Polinom
𝐩𝟏 = 1 − 𝑥, 𝐩𝟐 = 5 + 3𝑥 − 2𝑥2 , dan 𝐩𝟑 = 1 + 3𝑥 − 𝑥2
Mementuk suatu himpunan yang tak-bebas secara linear dalam P2 karena
3𝐩𝟏 − 𝐩𝟐 + 2𝐩𝟑 = 𝟎

Contoh 3
Tinjau vector i=(1, 0, 0) j=(0,1,0) dan k=(0,0,1) dalam 𝑅3 . Dalam bentuk
komponen, persaman vektor
𝑘1 𝐢 + 𝑘2 𝐣 + 𝑘3 𝐤 = 0
Menjadi
𝑘1 (1,0, 0) + 𝑘2 (0, 1, 0) + 𝑘3 (0, 0, 1) = (0, 0, 0)
Atau secara ekivalen
(𝑘1 , 𝑘2 , 𝑘3 ) = (0, 0, 0)

9
Ruang Vektor

Ini mengimplikasikan bahwa 𝑘1 = 0, 𝑘2 = 0, dan 𝑘3 = 0, sehingga himpunan


𝑆 = {𝐢, 𝐣, 𝐤} bebas secara linear. Suatu uraian serupaserupa bisa digunakan
untuk menunjukkan bahwa vector-vektor
𝐞1 = (1, 0, 0,. . . . , 0), 𝐞2 = (0, 1, 0, . . . ,0),. . . . , 𝐞𝑛 = (0, 0, 0, . . . . 1)
Membentu suatu himpunan yang bebas secara linear dalam Rn.
Contoh 4
Tentukan apakah vektor-vektor
v1= (1, -2, 3), v2= (5, 6, -1), v3= (3, 2, 1)
Membentuk suatu himpunan yang tak-bebas secara linear atau himpunan
yang bebas secara linear.
Penyelesaian
Dalam bentuk komponen, persamaan vektor
𝑘1 𝐯1 + 𝑘2 𝐯2 + 𝑘3 𝐯3 = 𝟎
Menjadi
𝑘1 (1, −2, 3) + 𝑘2 (5, 6, −1) + 𝑘3 (3, 2, 1) = (0,0,0)
Atau secara ekivalen,
( 𝑘1 + 5𝑘2 + 3𝑘3 , −2𝑘1 + 6𝑘2 + 2𝑘3 , 3𝑘1 − 1 + 𝑘3 ) = (0, 0, 0)

Dengan menyamakan komponen-komponen yang berpadanan kita akan


mendapatkan
𝑘1 + 5𝑘2 + 3𝑘3 = 0
−2𝑘1 + 6𝑘2 + 2𝑘3 = 0
3𝑘1 − 1 + 𝑘3 = 0
Jadi v1, v2, dan v3 membentuk suatu himpunan yang tak bebas secara linear
jika siste ni mempunyai suatu enyelesaian yang tak-trivial, atau suatu
himpunan yang bebas secara linear, jika system ini hanya memounyai
pnyelesaian trivial. Dengan menyelesaiakan system ini kita akan mendapatkan
1 1
𝑘1 = − 2 𝑡, 𝑘2 = − 2 𝑡, 𝑘3 = 𝑡

Jadi, system tersebut mempunyai penyelesaian tak—trivial dan v1, v2, v3


mempunyai bentuk suatu himpunan yang tak bebas secara linear. Atau kita
bisa menunjukkan keberadaan penyelesaian tak-trivial tanpa menyelesaikan

10
Ruang Vektor

sistemnya dengan menunjukan bahwa matriks koefisiennya mempunyai


determinan nol dan akibatnya tidak dapat dibalik.

Istilah “tak-bebas secara linear” menyatakan bahwa vector-vektor tersebut


“tergantung” satu sama lain dalam suatu hal.
Teorema. Suatu himpunan S dengan dua atau lebih vektor disebut:
(a) Tak-bebas sacara linear jika dan hanya jika paling tidak salah satu vektor
dalam S dapat dinyakatakan sebagai suatu kombinasi linear dari vektor-
vektor lainnya dalam S.
(b) Bebas secara linear jika dan hanya jika tidak ada vektor dalam S yang dapat
dinyatakan sebagai satu kombinasi linear dari vektor-vektor lain dalam S.
Bukti:
(a) (→)Misalkan 𝑆 = {𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑟 } adalah suatu himpunan dengan dua
atau lebih vektor. Jika diasumsikan bahwa S tidak bebas linear maka terdapat
skalar 𝑘1 , 𝑘2 , … . , 𝑘𝑟 yang tidak semuanya nol, sedemikian rupa sehingga
𝑘1 𝑣1 + 𝑘2 𝑣2 + ⋯ + 𝑘𝑟 𝑣𝑟 = 0....................(2)
Untuk lebih spesifik, misalkan 𝑘1 ≠ 0, maka (2) dapat ditulis kembali sebagai
𝑘2 𝑘𝑟
𝑣1 = (− ) 𝑣2 + ⋯ + (− ) 𝑣𝑟
𝑘1 𝑘1
yang menyatakan 𝑣1 sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor lain pada S.
Demikian juga jika 𝑘𝑗 ≠ 0 pada (2) untuk beberapa nilai j = 2, 3, ..., r, maka 𝑣𝑗
dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear dari vektor-vektor lain pada
S.
(←)Asumsikan bahwa paling tidak satu vektor pada S dapat
dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor lainnya. Untuk lebih
spesifik, misalkan
𝑣1 = 𝑐2 𝑣2 + 𝑐3 𝑣3 + ⋯ + 𝑐𝑟 𝑣𝑟
sehingga
𝑣1 − 𝑐2 𝑣2 − 𝑐3 𝑣3 − ⋯ − 𝑐𝑟 𝑣𝑟 = 0
Maka S tidak bebas linear karena persamaan
𝑘1 𝑣1 + 𝑘2 𝑣2 + ⋯ + 𝑘𝑟 𝑣𝑟 = 0

11
Ruang Vektor

dipenuhi oleh
𝑘1 = 1, 𝑘2 = −𝑐2 , … , 𝑘𝑟 = −𝑐𝑟
yang tidak semuanya nol.

Contoh;
Pada contoh 1 kita lihat bahwa vektor-vektor
v1=(2, -1, 0, 3), v2= (1, 2, 5, -1) dan v3=(7, -1, 5, 8)
membentuk suatu himpunan yangtak-bebas secara linear. Dari teorema di
ataskita dapatkan bahwa paling tidak salah satu dari vector-vektor ini dapat
dinyatakan sebagai kombinasi linear dari dua vector lainnya. Dalam contoh ini
setiap vektor dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear dari dua vektor
lainnya karena dari persamaan 3v1+v2 − v3=0 kita dapatkan bahwa
1 1
𝐯𝟏 = − 3 𝐯𝟐 + 3 𝐯𝟑 , 𝐯𝟐 = −3𝐯𝟏 + 𝐯𝟑 , dan 𝐯𝟑 = 3𝐯𝟏 + 𝐯𝟐

Contoh
Pda contoh kita lihat bahwa vektor-vektor i=(1, 0, 0) j=(0,1,0) dan k=(0,0,1)
membentuk suatu himunan yang bebas secara linear. Jadi, dari teorema
didapatkan bahwa tidak satupun dari vector-vektor ini yang dapat dinyatakan
sebagai kombinasi linear dari dua vector lainnya. Angap bahwa k dapat
dinyatakan sebagai
𝐤 = 𝑘1 𝐢 + 𝑘2 𝐣
Maka dalam bentuk komponen-komponen
(0, 0, 1) = 𝑘1 (1, 0, 0) + 𝑘2 (0, 1, 0)
atau
(0, 0, 1) = (𝑘1 , 𝑘2 , 0)
Tetapi persamaan ini tidak dapat dipenuhi oleh setiap nilai 𝑘1 𝑑𝑎𝑛 𝑘2 ,
sehingga k tidak dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari i dan j.
demikian juga i tidak dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari j dan k,
dan j juga tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear dari i dan k.

12
Ruang Vektor

Teorema
(a) Suatu himpunan vektor terhingga yang berisi vektor nol tak bebas linear.
(b) Suatu himpunan dengan tepat dua vektor bebas linear jika dan hanyak jika
vektor yang satu bukan merupakan penggandaan skalar dari vektor lainnya.
Bukti:
(a) Untuk vektor 𝐯1 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝑟 sebarang, himpunan 𝑆 = {𝐯1 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝐫 , 𝟎} tidak
bebas linear karena persamaan
0𝐯1 + 0𝐯2 + ⋯ + 0𝐯𝑟 + 1(𝟎) = 𝟎
Menyatakan 0 sebgai kombinasi linear dari vektor-vektor pada S dengan
koefisien-koefisien yang tidak semuanya nol.

INTREPRETASI GEOMETRI DARI KEBEBASAN LINEAR


Kebebasan linear mempunyai suatu intrepretasi geometri yang berguna
dalam R2 dan R3
1. Dalam R2 dan R3 suatu himpunan dua vektor bebas secara linear jika
dan hanya jika vektor-vektor tersebut tidak terlatak pada garis yang
sama jika keduanya ditempatkan dengan titik-titik pangkalnya di titik
asal.

Tak bebas secar linear Tak bebas secar linear Bebas secar linear

2. Dalam R3 suatu himpunan tiga vektor bebas secara linear jika dan
hanya jika vektor-vektor tersebut tidak terletak pada bidang yang
sama jika ketiganya ditempatkan dengantitik-titik pangkalnya pada
titik asal

13
Ruang Vektor

Tak bebas secar linear Tak bebas secar linear Bebas secar linear

Berikut adalah teorema yang menunjukkan bahwa suatu himpunan


yang bebas secara linear dalam Rn bisa mengandung banyak n vektor
Teorema : Anggap 𝑆 = {𝐯1 , 𝐯2 , … , 𝐯𝑟 }, adalah suatu himpunan vektor-vektor
dalam Rn . jika r > n, maka S tak bebas linear.
Bukti
Anggap
v1= (v11, v12, v13, ... v1n )
v2= (v21, v22, v23, ... v2n )
⋮ ⋮
Vr= (vr1, vr2, vr3, ... vrn )
Tinjau persamaan
K1 v1 + K2 v2 + ....+ Kr vr =0
Ini adalah suatu sistem homogen n persamaan dalam r peubah k1 ......kr. karena
r > n, maka dapat disimpulkan bahwa sistem tersbut mempunyai penyelesaian
nontrivial. Dengan demikian S= {v1, v2, v3, ... vr } adalah himpunan yang tak bebas
secara linear.

14
Ruang Vektor

Kombinasi Linear Vektor-vektor


Definisi
Suatu vector w disebut suatu kombinasi linear dari vektor-vektor v1, v2, …, vr
jika bisa dinyatakan dalam bentuk
𝒘 = 𝑘1 𝐯𝟏 + 𝑘2 𝐯𝟐 + ⋯ + 𝑘𝑟 𝐯𝐫
Dengan 𝑘1 , 𝑘2 , … , 𝑘𝑟 adalah skalar.
RENTANG

Teorema 5.2.3. Jika 𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝐫 adalah vektor-vektor dalam suatu ruang


vektor V, maka:
a) Himpunan W semua kombinasi linear dari 𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝐫 merupakan suatu
sub-ruang dari V.
b) W adalah sub-ruang terkecil dari V yang berisi 𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝐫 dalam
pengertian bahwa setiap sub-ruang lain dari V yang berisi 𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝐫
pasti mengandung W.

Bukti a). Untuk menunjukkan bahwa W adalah suatu sub-ruang dari V, harus
dibuktikan terlebih dahulu bahwa W tertutup terhadap penjumlahan dan
perkalian skalar. Paling tidak ada satu vektor dalam W, yaitu, 0, karena 0 =
0𝐯𝟏 + 0𝐯𝟐 + ⋯ + 0𝐯𝐫 . Jika u dan v adalah vektor-vektor dalam W, maka
𝐮 = 𝑐1 𝐯𝟏 + 𝑐2 𝐯𝟐 + ⋯ + 𝑐𝑟 𝐯𝐫
dan
𝐯 = 𝑘1 𝐯𝟏 + 𝑘2 𝐯𝟐 + ⋯ + 𝑘𝑟 𝐯𝐫
dengan 𝑐1 , 𝑐2 , … , 𝑐𝑟 , 𝑘1 , 𝑘2 , … , 𝑘𝑟 adalah skalar. Oleh karena itu,
𝐮 + 𝐯 = (𝑐1 + 𝑘1 )𝐯𝟏 + (𝑐2 + 𝑘2 )𝐯𝟐 + ⋯ + (𝑐𝑟 + 𝑘𝑟 )𝐯𝐫
Dan, untuk sebarang skalar k,
𝑘𝐮 = (𝑘𝑐1 )𝐯𝟏 + (𝑘𝑐2 )𝐯𝟐 + ⋯ + (𝑘𝑐𝑟 )𝐯𝐫
Jadi, 𝐮 + 𝐯 dan 𝑘𝐮 adalah kombinasi linier dari 𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝐫 dan oleh karena itu
terletak dalam W. Dengan demikian, W tertutup terhadap penjumlahan dan
perkalian skalar.

15
Ruang Vektor

Bukti b). Setiap vektor 𝐯𝐢 adalah suatu kombinasi linear dari 𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝐫


karena dapat ditulis
𝐯𝐢 = 0𝐯𝟏 + 0𝐯𝟐 + ⋯ + 1𝐯𝐢 + ⋯ + 0𝐯𝐫
Oleh karena itu, sub-ruang W mengandung masing-masing vektor 𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝐫 .
Anggap 𝑊′ adalah sebarang sub-ruang lainnya yang mengandung 𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝐫 .
Karena 𝑊′ tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian skalar, maka 𝑊′
pasti mengandung semua kombinasi linear dari 𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝐫 . Jadi, 𝑊′
mengandung setiap vektor dari 𝑊.∎

Definisi. Jika 𝑆 = {𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝐫 } adalah suatu himpunan vektor dalam suatu


ruang vektor 𝑉, maka sub-ruang 𝑊 dari 𝑉 yang mengandung semua
kombinasi linear dari vektor-vektor dalam 𝑆 disebut ruang terentang
oleh 𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝐫 dan dapat dikatakan bahwa vektor-vektor 𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝐫 adalah
rentang 𝑊. Untuk menunjukkan bahwa 𝑊 adalah ruang terentang oleh
vektor-vektor dalam himpunan 𝑆 = {𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝐫 } dapat ditulis
𝑊 = 𝑟𝑒𝑛𝑡(𝑆) atau 𝑊 = 𝑟𝑒𝑛𝑡{𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , … , 𝐯𝐫 }

Contoh 1
Jika 𝐱 dan 𝐲 adalah vektor-vektor tak-kolinear dalam 𝑅3 dengan titik-titik
pangkal di titik asal, maka rent{𝐱, 𝐲}, yang berisi semua kombinasi linear 𝑐1 𝐱 +
𝑐2 𝐲, adalah bidang yang ditentukan oleh 𝐱 dan 𝐲 (Gambar 1). Demikian juga,
jika 𝐱 adalah suatu vektor tak-nol dalam 𝑅2 atau 𝑅3 , maka rent{𝐱}, yang
merupakan himpunan semua penggandaan skalar 𝑘𝐱, adalah garis yang
x
dibentuk oleh 𝐱 (Gambar 2).

kx Rent(x)

x
x

Gambar 1 x2
Gambar 2
16
Ruang Vektor

Contoh 2
Tentukan apakah 𝐯𝟏 = (1, 1, 2), 𝐯𝟐 = (1, 0, 1), dan 𝐯𝟑 = (2, 1, 3) merentang
ruang vektor 𝑅3 .
Penyelesaian.
Harus ditentukan dahulu apakah suatu vektor sebarang 𝑏 = (𝑏1 , 𝑏2 , 𝑏3 ) dalam
𝑅3 bisa dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear
𝑏 = 𝑘1 𝐯𝟏 + 𝑘2 𝐯𝟐 + 𝑘3 𝐯𝟑
Dari vektor-vektor 𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , 𝐯𝟑 . Dengan menyatakan persamaan ini dalam bentuk
komponen-komponen akan didapatkan
𝑘1 + 𝑘2 + 2𝑘3 = 𝑏1
𝑘1 + 𝑘3 = 𝑏2
2𝑘1 + 𝑘2 + 3𝑘3 = 𝑏3
Berdasarkan Teorema 4.3.4, sistem ini konsisten untuk semua 𝑏1 , 𝑏2 , 𝑏3 jika
dan hanya jika matriks koefisien
1 1 2
𝐴 = [1 0 1]
2 1 3
Dapat dibalik. Tetapi det(𝐴) = 0, sehingga A tidak bisa dibalik, akibatnya
𝐯𝟏 , 𝐯𝟐 , 𝐯𝟑 tidak merentangkan 𝑅3 .

17

Anda mungkin juga menyukai