Anda di halaman 1dari 10

Sikap Generasi Z dalam Menyikapi Permasalahan Korupsi

Nama : Deva Cahya Ramadhan

NIM : R0220035

Kelas : A

PROGRAM STUDI D4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FAKULTAS SEKOLAH VOKASI

UIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2020/2021

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 3

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 3

B. Perumusan Masalah......................................................................................... 3

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................... 4

A. Pengertian Korupsi .......................................................................................... 4

B. Pengertian Tindak Pidana................................................................................ 4

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................. 6

A. Penyebab Seseorang melakukan Korupsi ....................................................... 6

B. Cara agar Menghentikan Tindak Pidana Korupsi ........................................... 7

C. Sikap Generasi Z Kepada Tindak Pidana Korupsi .......................................... 7

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 8

A. Kesimpulan...................................................................................................... 8

B. Saran ................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 9

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada masa saat ini, banyak kasus korupsi terjadi. Bukan hanya kalangan
pejabat tapi para petinggi daerah pun tergiur untuk melakukan korupsi. Mereka
melakukannya untuk keuntungan sendiri akibatnya banyak rakyat merasa mederita
karena dampak dari korupsi. Kenapa petinggi negara atau daerah melakukan
korupsi? apa yang mereka pikirkan dengan masyarakat yang mungkin saja lebih
membutuhkan uang tersebut daripada pelaku korupsi?. Semua hal tersebut, bisa
kita sikapi sebagai anak muda penerus bangsa ini. Sikap yang seharusnya bisa
menghilangkan budaya korupsi dikalangan pejabat negara. Lebih mementingkan
urusan negara daripada urusan pribadi. Indonesia sendiri menempati posisi
pertama negara terkorup di asia. Budaya korupsi sudah menjamur kemana-mana.
Sifat koruptif sudah bagaikan budaya di Indonesia sendiri. Sebagai pemuda bangs
akita harus bisa bagaimana menanggapinya, bagaimana sikap kita, dan apa yang
harus kita lakukan untuk menghentikan budaya koruptif ini.

B. Perumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan seseorang melakukan korupsi?
2. Bagaimana menghentikan budaya korupsi ini?
3. Bagaimana sikap pemuda generasi Z menyikapinya?

3
BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Korupsi
kata korupsi dari bahasa Latin corruptio atau corruptus yang berasal dari
bahasa Latin yang lebih tua corrumpere. Istilah korupsi dalam bahasa Inggris
corruption dan corrupt, dalam bahasa Perancis corruption dan dalam bahasa
Belanda corruptie yang menjadi kata korupsi dalam bahasa Indonesia. Henry
Campbell Black dalam Black's Law Dictionary menjabarkan korupsi adalah
perbuatan yang dilakukan dengan maksud memberikan beberapa keuntungan
yang bertentangan dengan tugas dan hak orang lain. Perbuatan seorang pejabat
atau seorang pemegang kepercayaan yang secara bertentangan dengan hukum,
secara keliru menggunakan kekuasaannya untuk mendapatkan keuntungan
untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain, bertentangan dengan tugas dan hak
orang lain.

Pada tahun 2005, menurut data Political Economic and Risk


Consultancy, Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara terkorup di
Asia. Jika dilihat sehari-hari, budaya korupsi sudah meraja lela di negara
Indonesia, bahkan petinggi daerah sampai pemimpin desa bisa melakukan
korupsi kapan saja. Budaya sifat koruptif sudah menjamur di kalangan
penduduk daerah. Ini mungkin salah satu dampak dari korupsi itu sendiri.
Sebernarnya pengertian korupsi sudah tercantum secara tegas di dalam
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang pemberantasan tindak pidana
korupsi. Sebagian besar pengertian tentang korupsi itu sendiri sudah tercantum
di dalam Kitap Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Namun, sampai saat
ini pemahaman masyarakat tentang korupsi masih terbilang kurang. Apalagi
para pemuda bangsa yang masih awang tentang Pancasila itu sendiri.

B. Pengertian Tindak Pidana


Istilah tindak pidana merupakan masalah yang berhubungan erat dengan
masalah kriminalisasi yang diartikan sebagai proses penetapan perbuatan orang
yang semula bukan merupakan tindak pidana menjadi tindak pidana, proses
penetapan ini merupakan masalah perumusan perbuatan-perbuatan yang berada
di luar diri seseorang. Istilah tindak pidana dipakai sebagai terjemah dari istilah

4
strafbaar feit atau delict. Strafbaar feit terdiri dari tiga kata, yakni straf, baar, dan
feit, secara literlijk, kata “straf” artinya pidana, “baar” artinya dapat atau boleh
dan “feit” adalah perbuatan. Dalam kaitannya dengan istilah strafbaar feit
secara utuh, ternyata straf diterjemahkan juga dengan kata hukum. Dan sudah
lazim hukum itu adalah terjemahan dari kata recht, seolah-olah arti straf sama
dengan recht. Untuk kata “baar”, ada dua istilah yang digunakan yakni boleh
dan dapat.Sedangkan kata “feit” digunakan empat istilah yakni, tindak,
peristiwa, pelanggaran, dan perbuatan.

5
BAB III PEMBAHASAN

A. Penyebab Seseorang melakukan Korupsi


Korupsi sendiri memang sudah tindak pindana yang sangat bahaya untuk
kelansungan suatu negara. Seseorang melakukannya untuk kepentingan pribadinya
sendiri tanpa memikirkan penyebabnya nantinya. Lantas apa saja yang
menyebabkan mereka melakukan korupsi. Tindak korupsi bukanlah perilaku
sendiri. Pasti ada faktor-faktor yang menyebabkan mereka melakukan korupsi.
Faktor-faktor bisa dri internal pelaku-pelaku korupsi, tetapi bisa juga berasal dari
lingkungan yang kondusif untuk melakukan korupsi. Berikut aspek-aspek
penyebab seseorang melakukan korupsi

1. Aspek Individu Pelaku Korupsi


a. Sifat Tamak Manusia
Kemungkina seseorang melakukan korupsi mungkin bukan karena dia
miskin atau gaji yang kurang. Tapi bisa saja orang sudah bercukupan
atau sudah kaya namun Hasrat untuk memiliki lebih seseorang bisa
menimbulkan rasa untuk melakukan Korupsi.
b. Moral yang kurang kuat
Seseorang yang moralnya kurang kuat bisa saja melakukan tindak
pidana korupsi. Itu mungkin disebabkan hasutan atasan, teman, dan
organisasi.
c. Malas atau Tidak Mau Kerja.
Sebagian orang ingin mendapatkan hasil dari sebuah pekerjaan tanpa
keluar keringat alias malas bekerja. Sifat semacam ini akan potensial
melakukan tindakan apapun dengan cara-cara mudah dan cepat,
diantaranya melakukan korupsi.
2. Aspek organisasi
a. Kurang Adanya Keteladana kepemimpinan
Posisi pemimpin di suatu kelompok atau himpunan memiliki
pengaruh yang tinggi untuk organisasi. Bila pemimpin tidak bisa
memberi keteladanan yang baik semisal melakukan korupsi, maka
bisa mengundang bawahannya melakukan korupsi.
b. Kelemahan sistim pengendalian manajemen

6
Pengendalian manajemen merupakan salah satu syarat bagi tindak
pidana korupsi dalam sebuah korupsi. Semakin lemah pengendalian
manajemen sebuah organisasi semakin besar juga peluang seseorang
melakukan tindak korupsi.
c. Tidak Adanya Kultur Organisasi yang Benar.
Kultur organisasi biasanya punya pengaruh kuat terhadap anggotanya.
Apabila kultur organisasi tidak dikelola dengan baik, akan
menimbulkan berbagai situasi tidak kondusif mewarnai kehidupan
organisasi. Pada posisi demikian perbuatan negatif, seperti korupsi
memiliki peluang untuk terjadi.

B. Cara agar Menghentikan Tindak Pidana Korupsi


Mencegah tindak pidana Korupsi adalah hal yang sulit untuk dilakukan
karena korupsi sendiri bagaikan budaya yang tidak bisa hilang pada diri
seseorang. Maka dari diperlukan strategi untuk menghentikan tindak pidana
korupsi itu sendiri. Terdapat tiga strategi yang disebut Fraud Tringle Theory yang
dipaparkan oleh wakil ketua Komisi Pemberatas Korupsi(KPK) Lili Pintauli
Siregar. Ketiga strategi tersebut adalah Pertama, strategi jangka pendek dengan
memberikan arahan dalam upaya pencegahan. Kedua, strategi menengah berupa
perbaikan sistem untuk menutup celah korupsi. Ketiga, strategi jangka panjang
dengan mengubah budaya. Jika ketiga strategi tersebut dilakukan mungkin
seseorang akan berhenti untuk melakukan tindak pidana Korupsi.

C. Sikap Generasi Z Kepada Tindak Pidana Korupsi


Generasi Z sendiri adalah orang-orang yang memiliki tahun kelahiran
1995-2010, generasi ini terkenal dengan kepawaiannya dalam teknologi. Maka
bisa saya artikan bahwa genarasi Z bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk
memberantas korupsi itu sendiri. Kita bisa mengetahui pengertian Korupsi itu
sendiri dengan mengandalkan teknologi saat ini yang sudah maju. Kita juga bisa
berpatisipasi dalam Gerakan anti-korupsi dengan membuat desain-desain
bergambar anti-korupsi untuk mendukung Gerakan itu. Dengan begini tindak
pidana korupsi bisa terhenti pada masanya.

7
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Istilah tindak pidana merupakan masalah yang berhubungan erat dengan
masalah kriminalisasi yang diartikan sebagai proses penetapan perbuatan orang
yang semula bukan merupakan tindak pidana menjadi tindak pidana, proses
penetapan ini merupakan masalah perumusan perbuatan-perbuatan yang berada
di luar diri seseorang. Faktor-faktor bisa dari internal pelaku-pelaku korupsi,
tetapi bisa juga berasal dari lingkungan yang kondusif untuk melakukan korupsi.
Mencegah tindak pidana Korupsi adalah hal yang sulit untuk dilakukan karena
korupsi sendiri bagaikan budaya yang tidak bisa hilang pada diri seseorang.

B. Saran
Sebagai generasi muda yang berbangsa dan bernegara kita bisa melakukan
Gerakan anti-korupsi untuk menghentikan budaya korupsi yang terus menjamus
sampai di tingkat daerah ini. Kita melakukannya bukan hanya untuk kita sendiri
tapi untuk kepentingan masa depan bangsa dan negara kita yaitu negara
Indonesia. Selain itu, kita bisa menerapkan ideologi kita Pancasila sebagai
pedoman kita untuk terhindar dari tindak pidana korupsi. Sebagi pemuda bangsa
mari kita selamatkan negara tercinta kita ini dari tindak pidana Korupsi. Brantas
semua penyebab terjadinya Korupsi dan budayakan anti-Korupsi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Asriana Issa Sofia, Emil Radhiansyah, M.Si , Handrix Chris Haryanto, M.A.M.A.
(2018). Pendidikan Antikorupsi. Jakarta Selatan: Direktorat Pendidikan dan
Pelayanan Masyarakat KPK.

HartantuEvi. (2007). Tindak Pidana Korupsi Edisi Kedua. Jakarta: Sinar Grafika.

Iwan SetyawanMHSH,. (2015). Faktor-FaktorPenyebab Tindak Pidana Korupsi


Meningkat Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Kultura, 5210-5216.

KorupsiPemberantasKomisi. (2006). Memahami Untuk Membasmi : Buku Saku


Untuk Memahami Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: Perpustakaan Nasional :
Katalog Dalam Terbitan.

KorupsiPemberantasKomisi. (2021 年 01 月 08 日 ). KPK. 检 索 来 源 : KPK:

https://www.kpk.go.id/id/

KorupsiPidanaTindak. (2005). Hartanti, Evi. Jakarta: Sinar Grafika.

KPKPerpustakaan. (2021 年 1 月 8 日). Komisi Pemberntas Korupsi . 检索来源:

Perpustakaan KPK : https://perpustakaan.kpk.go.id/

M. BungaD. Maroa, A. Arief, and H. DjanggihM. (2019). URGENSI PERAN


SERTA MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI. LAW REFORM,
85-97.

NugrohoEmil FadliMuhammad. (2020 年 April 月 14 日). Kebiasaan Anti Korupsi

sebagai Pondasi Generasi Muda - DJPb. 检 索 来 源 : DITJEN

PERBENDAHARAAN KEMENKEU RI:


https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/yogyakarta/id/data-publikasi/artikel/2896-k
ompak2020_m-emil-fadli-kebiasaan-anti-korupsi-sebagai-pondasi-generasi-m
uda.html#:~:text=Peran%20pemuda%20pada%20aspek%20penindakan,dalam
%20pemberantasan%20korupsi%20wajib%20progr

9
Prof. Dr. Sutan Remy SjahdeiniS.H. (2017). Ajaran Pemidanaan : Tindak Pidana
Korporasi dan Seluk-Beluknya. Depok: Kencana.

PutriSutrisniArum. (2020 年 Januari 月 14 日). Korupsi, Kolusi, dan Nopotisme


(KKN) : Pengertian, Pencegahan dan Sanksi. Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia.

SitumorangMosgan. (2014). Harmonis Hukum Nasional Budang Korupsi dengan


United Nations Convention Againts Corruption. Jurnal Rechts Vinding,
329-346.

TrisasongkoDadang. (2021 年 Januari 月 2 日). Komorbid Itu Bernama Korupsi.


Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai