Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA KARANGAN

Topik:penyebaran,pencegahan,dan penanganan pandemi COVID-19 di indonesia

Tujuan: Untuk mengetahui proses penyebaran,dan pencegahan langkah-langkah penanganan dan hal-hal
yang dilakukan oleh masyarakat untuk menghadapi pandemi COVID-19 di lingkungan sekitar nya

Tema: COVID-19

Kerangka karangan

A.Pernyataan Umum:

 Pengertian coronavirus dan COVID-19(paragraf1)


 Asal virus Corona( paragraf1)
 Penjelasan singkat mengenai COVID-19(paragraf1)

B.Deretan penjelasan:

 Proses penyebaran COVID-19(paragraf2)


 Penyebab seseorang dapat terinfeksi COVID-19(paragraf2)
 Dampak seseorang jika telah terpapar COVID-19(paragraf3)
 Gejala-gejala yang dialami seseorang yang terkena COVID-19(paragraf3)
 Akibat dari penderita yang terlambat mendapat penanganan dari tenaga medis(paragraf3)
 Perbedaan antara orang dalam pengawasan dan pasien dalam pengawasan(paragaraf4)
 Penyebab ODP harus dikarantina selama 14 hari(paragraf4)
 Kasus pertama COVID-19 di indonesia(paragaraf5)
 Penyebab COVID-19 sangat cepat menyebar di indonesia(paragraf5)
 Munculnya fenomena panic buying(paragraf6)
 Dampak COVID-19 terhadap berbagai aspek kehidupan di indonesia(paragraf6)
 Cara-cara untuk mencegah terpapar COVID-19(paragraf7)
 Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait penyebaran COVID-19(paragraf8)
 Penjelasan singkat mengenai pshysical distancing dan sosial distancing(paragraf9)
 Penjelasan singkat mengenai Rapid test(paragraf10)
 Langkah-langkah yang perlu dilakukan pemerintah untuk mengatasi peningkatan pasien COVID-
19(paragraf11)
 Kesiapsiagaan pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID 19(paragraf12)
 Kesiapan rumah sakit dan tenaga medis di indonesia dalam menangani pasien penderita COVID-
19(paragraf13)

C.interpretasi:

 Ulasan penulis tentang pencegahan dan penanganan COVID-19(paragraf14)


Corona Virus Disease( COVID-19)

Corona virus merupakan kelompok virus yang dapay menyebabkan penyakit pada hewan atau
manusia.beberapa jenis corona virus diketahui dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan padaa
manusia,mulai dari penyakit pernafasan ringan seperti batuk pilek,hingga penyakit pernafasan serius seperti
Midlle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory syndrome (SARS). Corono virus juga
merupakan virus yang biasanya terdapat pada hewan,sehingga beberapa penyakit yang disebabkan oleh
corona virus seperti SARS-COV yang dikaitkan dengan hewan musang dan hewan yang menularkan MERS-
COV dikaitkan dengan hewan unta.corona virus baru yang ditemukan pada akhir tahun 2019 yang
menyebabkan penyakit COVID-19. COVID -19 sendiri merupakan nama penyakit menular yang disebabkan
oleh corona virus yang baru ditemukan. Hewan yang menularkan COVID-19 belum bisa duipastikan hingga
saat ini,namun ada beberapa artikel yang menyebutkan bahwa COVID-19 ditularkan melalui perantara hewan
kelelawar. Sayangnya belum ada konfirmasi dari pihak WHO yang menyebutkan tentang hewan penular
COVID-19 .COVID-19 dikenal setelah terjadi wabah di wuhan,Tiongkok pada akhir desember 2019 yang lalu.

Seseorang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang telah terjangkit virus ini. Penyebaran dapat
melalui percikan- percikan dari hidung atau mulut orang yang telah terjangkit COVID -19 saat batuk atau
bersin atupun saat mengeluarkan nafas. Percikan tersebut kemudian jatuh ke benda-benda dan permukaan
sekitar.orang yang menyentuh benda atau permukaan tersebut apabila menyentuh mata,hidung,atau mulut
mereka dapat mengakibatkan terpapar nya virus COVID-19.tidak hanya itu COVID-19 juga dapat menyebar
apabila seseorang menghirup percikan yang keluar dari batuk atau bersin atau nafas dari orang yang telah
terjangkit.

Jika seseorang diduga terjangkit COVID -19 maka orang tersebut akan mengalami beberapa gejala klinis
yang berdampak pada berturunya aktivitas tubuh.gejala ini muncul setelah 2 atau 14 hari setelah terpapar
virus COVID-19 dan yang paling umum adalah demam,lelah dan beberapa batuk kering.beberapa pasien
mungkin mengalami rada nyeri dan hidung tersumbat,pilek,sakit tenggorokan hingga diare dan gejala lain
namin muncul secara bertahap.sebagian besar sekitar 80% orang yang terinfeksi COVID-19 berhasil pulih
tanpa harus perawatan husus.sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit COVID-19 menderita sakit parah dab
kesulitan bernafas.orang- orang lanjut usia dan orang yang memiliki catatan medis sebelumnya seperti
menderita tekanan darah tinggi,gangguan jantung dan diabetes memiliki kemungkinan lebih besar untuk
mengalami penyakit yang lebih serius.mereka yang menderita demam batuk dan kesulitan bernapas
sebaiknya mencari pertolongan medis yang cepat.lalu apa yang terjadi bila seseorang yang terkena virus
COVID-19 terlambat mendapat penanganan? Maka penderita COVID-19 dapat kehilangan nyawanya dan
inilah yang bnyak terjadi di indonesia.

Orang yang mengalami gejala- gejala seperti COVID -19 dapat disebut dengan orang dalam
pengawasan(ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP).pasien dalam pengawasan (PDP) akan dikretiriakan
sesuai dengan gejala yang nampak termasuk demam batuk sesak napas hingga sakit tenggorokan. Di sisi lain
apabila hasil observasi yang dilakukan menemukan adanya saluran napas bawah yang terganggu serta terjadi
kontak dengan penderita positif atau dari yang terjangkit maka pasien dapat masuk dalam kriteria ini.
Sedangkan orang dalam pengawasan(ODP) merupakan orang yang memiliki gejala yang lebih ringan pada
umumnya.seperti batuk demam sakit tenggorokan akan tetapi tidak ada kontak dengan penderita positif.
Pasien ODP dapat dipulangkan dan selanjutnya melakukan karantina mandiri selama 14 hari karna masa
inkubasi virus tersebut selama 2 sampai 14 hari.
Kasus yang pertama kali disebabkan oleh COVID-19 di indonesia pertama kali terjadi di depok pada 2
maret 2020 sedangkan kasus kematian akibat COVID-19 pertama kali di indonesia terjadi pada 11 maret
2020. Awalnya penyakit ini hanya menginfeksi di daerah wuhan, Tiongkok dan saat ini sudah mengifeksi
masyarakat di hampir 127 negara di dunia. Di indonesia sendiri COVID-19 sangat cepat menyebar.akibat dari
percikan- percikan yang menempel pada permukan dan penularan melalaui pernapasan hal ini lah yang
mengakibatkan meningkatnya penyebaran COVID -19 di indonesia.

Setelah munculnya berbagai berita yang mengabarkan bahwa COVID-19 telah menyerang indonesia
mulai banyak masyarakat yang mulai membeli bahan sembako atau bahan- bahan makanan dalam skala
banyak.ini yang disebut dengan panic bulying hal ini terjadi ketika masyarakat takut akan penyebaran virus
ini.sehingga mereka memutuskan mengkarantinakan diri mereka dan keluarga mereka sendiri dirumah
masing-masing dengan menyetok bahan makanan selama 14 hari kedepan. Sayangnya fenomena ini juga
dapat mengakibatkan masyarakat yang berasal dari golongan menengah ke bawah karna menipis nya stock
bahan makanan dan melambungnya harga berbagai kebutuhan. Di bidang ekonomi COVID-19 menyebabkan
penurunan ekonomi di seluruh bidang masyarakat hal ini do sebabkan karna seluruh karayawan dipekerjakan
dari rumah (work form home) seluruh tempat wisata di tutup sehingga mengakibatkan warung - warung kecil
di sekitarnya ditutup. Sedangkan di bidang pendidikan semua sekolah ditutup dan pemerintah mewajibkan
untuk semua siswa belajar dari rumah masing masing selama waktu yang telah ditentukan.

Untuk melindungi, mencegah dan mengurangi resiko terinfeksi COVID-19 ada beberapa hal yang harus
dilakukan antara lain:

1. Sering mencuci tangan dengan sabun dan air yang bersih yang mengalir atau dengan cairan
antiseptik berbahan dasar alkohol.
2. Jaga jarak dengan orang lain sejauh kurang lebih 1 meter terutama dengan orang yang batuk atau
bersin.
3. Hindari menyentuh mata,hidung dan mulut karna tangan yang telah menyentuh berbagai
permukaan benda.
4. Ikuti etika bersin dan batuk yang benar yaitu den menutup mulut dengan siku di tekuk atau tisu dan
segera buang tisu tersebut karna itu dapat mengakibatkan percikan.
5. Tetap mengikuti informasi terbaru tentang kota atau daerah mana COVID-19 menyebar luas dan
selalu menggunakan masker apabila keluar rumah.
6. Berjemur dipagi hari selama 30 menit hingga satu jam di bawah terik matahari karna dapat
membantu mengoptimalkan pertumbuhan tulang dan vitamin D dalam tibuh.

Selain hal- hal tersebut pemerintah juga mengeluarkan beberapa kebijakan salah satunnya ialah physical
distancing yaitu melakukan pembatasan fisik melakukan sosial distancing atau pembatasan sosial melarang
masyarakat untuk mudik,memberikan keringanan dalam biaya listrik dan melakukan Rapid test pada daerah-
daerah yang tinggi penyebaran COVID-19.
Berdasarkan pernyataan sebelum nya pemerintah mengeluarkan kebijakan physical distancing dan
sosial distancing lalu apa perbedaan nya? Physical dustancing ialah istilah yang sering digunakan WHO
sebagai cara mengurangi penyebaran virus corona yang lebih luas. Dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti tidak berdekatan dan berkumpul di keramaian di tempat umum ,tidak bepergian keluar negeri, atau
ketempat tempat wisata melakukan pekerjaan dati rumah atau WFH,serta menjaga jarak dengan orang lain
minimal 1 meter.sedangkan sosial distancing ialah serangkaian tindakan non farmasi untuk menghentikan
atau memperlambat penyebaran infeksi virus.tujuannya untuk mengurangi kontak antara orang terinfeksi
dan orang lain yang tidak terinfeksi. Namun mengapa pemerintah indonseia lebih memilih physical
distancing atau sosial distancing dari pada lock down. Menurut presiden joko widodo setiap negara
memiliki karakter,budaya ,dan kedisiplinan yang berbeda sehingga yang paling cocok di terapkan di tanah air
ialah physical distancing dengan menjaga jaraj fisik dari kerumunan sosial.
Sedangkan Rapid test sendiri merupakan metode skrining awal untuk mendeteksi antibody,yaitu IgM dan
IgG yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona.antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh untuk
melawan virus corona dengan kata lain bila antibody ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang berarti orang
tersebut pernah terpapar virus corona.test yang dapat memastikan apakah seseorang terinfeksi virus corona
sejauh ini hanyalah dengan cara pemeriksaan polymerase chain reaction ( PCR) pemeriksaan ini dapat
mendetiksi terpapar atau tidak nya bukan melalui anti body dan kritetia nya sebagai berikut:
 Orang dalam pengawasan gang memiliki demam lebih dari 38°C atau gejala gangguan sistem
pernapasan
 Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus pasien dalam pengawasan
 Masyarakat atau orang yang bekerja di puskesmas atau klinik dengan profesi interaksi sosial nya
tinggi
Selanjutnya dalam mengatasi pasien yang terinfeksi COVID -19 pemerintah melakukan berbagai langkah
yang pertama dengan segera melokalisir daerah apakah lingkup RT atau RW jika ada orang yang masuk
dalam kategori pemantauan atau pengawasan.kedua membuat status lingkungan di tingkat bawah dengan
kategori lingkungan dalam pemantauan atau pengawasan.ketiga dengan melakukan operasi kesehatan
lingkungan secara masif.memberikan vitaminC ,D fan vitamin E dengan memperbnyak sterilisasi dilingkungan
LPD maupun LPDN.
Berxasarkan dari kementrian luar negeri kesiapsiagaan pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19
antara lain :
 Membentuk dan mengaktifkannTim gerak cepat(TGC) di wilayah otoritas pintu masuk
bandara,pelabuhan,pos lintas batas darat negara(PLBDN)
 Melakukan pemeriksaan kesehatan di 135 titik bandara,pelabuhan dan menggunakan alat pemindai
suhu bagi siapapun yang memasuki wilayah indonesia
 Menempatkan 135 Thermal scanner ditiap bandara terutama yang mempunyai penerbangan
langsung ke tiongkok
 Menunjuk sedikitnya 100 rumah sakit rujukan yang sebelumnya digunakan pada kasus flu burung
 Membuka kontak darurat yabg dapat diakses masyarakat perihla perkembangan COVID -19
Sedangkan dalam menangani pasien penderita COVID-19 di indonesia rumah sakit rujukan dan tenaga
medis juga menyiapkan berbagai hal seperti menyiapkan seluruh fasilitas kesehatan menyiapkan logistik
rumah sakit berupa alat- alat medis, alat pelindung diri (APD) ,ruang isolasi maupun obat - obatan debgan
menyiapkan sumber daya finansial sebagi penunjang operasional rumah sakit.berkaitan dengan alat
pelindung diri masker yang termasuk dalam APD saat ini sulit untuk ditemui bahkan ada beberapa oknum
yang tidak bertanggung jawab melakukan penimbunan masker dan mejualnya kembali dengan harga tinggi
untuk mendapatkan keuntungan. Berdasarkan pasal 29 Undang- Undang nomor 7 tahun 2014 tentang
perdagangan . Hukuman yang dijalani para pelaku penimbunan masker ialah dengan pidana penjara palibg
lama 5 tahun dan denda sebesar 50 Milliar rupiah .
COVID-19 adalah suatu wabah penyakit nasional di indonesia oleh karena itu tetap laksanakan dan patuhi
protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.semua harus kembali ke diri sendiri untuk
menumbuhkan keinginan utuk hidup sehat tidak melakukan pelanggaran protokol kesehatan dan berusaha
menjadi masyarakat yang bersatu melawan virus corona.

Anda mungkin juga menyukai