Resume Diskusi Kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

RESUME DISKUSI KELOMPOK 5

Nama:
Reinaldi G70120110
Aurelia Amarilis G70120042
Chairunisah G70120084
Siti Amina G70120044
Wahyuni Wulandari G70120023

Kelas : A dan B
Room :5
Matkul : Mikrobiologi Farmasi

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari


mikroorganinisme Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat
dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa dan Archaea. Virus
sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk
hidup.Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat
penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi
anggur (wine) dan membuat vaksin rabies Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19
terutama dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting
lain: biokimia. Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat
dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga dalam bidang farmasi,
kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi.

Mikroorganisme atau bisa juga disebut dengan mikroba merupakan makhluk hidup renik yang
berukuran mikroskopis dan tidak bisa dilihat secara kasat mata. Mikroorganisme menghuni
seluruh sudut bumi dan berperan penting dalam mempertahankan ekosistem. Tidak semua
mikroorganisme berukuran sama. Beberapa dari mereka sangat kecil dan yang lainnya relatif
berukuran agak besar. Selain itu, beberapa ada yang berkarakter tumbuhan, ada juga hewan, dan
bahkan ada yang tidak memiliki karakter baik hewan maupun tumbuhan.

Alga dalam istilah Indonesia sering disebut sebagai ganggang merupakan tumbuhan talus karena
belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Algae (ganggang) dapat dibedakan menjadi tujuh
kelompok yaitu : cyanophyta, cholrophyta, euglenophyta, pyrrophyta, crysophyta, phaeophyta,
rhodophyta.berdasarkan pigmen dominannya ketujuh kelompok tersebut meliputi: Chrysophyta,
Phaeophyta, dan Rhodophyta.

Tumbuhan ganggang merupakan tumbuhan talus yang hidup di air, baik air tawar maupun air
laut, setidaknya selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Jenis yang hidup bebas di air
terutama yang bersel satu dan dapat bergerak aktif merupakan penyusun plankton tepatnya
fitoplankton. Yang melekat pada sesuatu yang ada di dalam air disebut bentos. Jenis yang
bergerak aktif memepunyai alat untuk bergerak berupa bulu cambuk atau flagel.

Contoh Algae yang menguntungkan hidup manusia yaitu Diatom, dapat digunakan sebagai
bahan pemulas/penggosok metal, campuran semen, dan pembuatan saringan untuk pemrosesan
minyak nabati dan gula.

Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Hal ini merupakan contoh bagaimana
sulitnya membedakan dengan tegas antara Algae dan Protozoa. Protozoa berbeda dengan
prokariot karena ia memiliki membran inti sel (eukariotik). Protozoa berbeda dengan Algae
karena tidak memiliki klorofil. Protozoa berbeda pula dengan jamur karena dapat bergerak aktif
dan tidak berdinding sel, serta berbeda dengan jamur lendir karena tidak dapat membentuk
badan buah.

Virus adalah mikroorganisme patogen yang hanya dapat bereplikasi di dalam sel makhluk hidup
karena mereka tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Semua bentuk
kehidupan dapat diinfeksi oleh virus, mulai dari hewan, tumbuhan, hingga bakteri dan arkea.[2]
Istilah virus biasanya digunakan untuk menyebut jenis virus yang menginfeksi sel-sel eukariota,
sementara virus yang menginfeksi sel prokariota (seperti bakteri dan arkea) dikenal sebagai
bakteriofag. Keberadaan virus pertama kali diketahui melalui tulisan ilmiah Dmitri Ivanovsky
pada 1892 yang menguraikan patogen non- bakteri yang menginfeksi tanaman tembakau dan
penemuan virus mosaik tembakau oleh Martinus Beijerinck pada tahun 1898.[3] Hingga tahun
2019, lebih dari 6.000 spesies virus telah dideskripsikan secara rinci,[1] dari total jutaan jenis
virus di lingkungan.[4] Virus ditemukan di hampir setiap ekosistem di Bumi dan merupakan
entitas biologis yang paling banyak jumlahnya.[5][6] Ilmu yang mempelajari tentang virus
dikenal sebagai virologi, sebuah subspesialisasi mikrobiologi. Saat terinfeksi, sel inang
dipaksa untuk menghasilkan ribuan salinan identik dari virus asli dengan cepat. Ketika tidak
berada di dalam sel atau tidak dalam proses menginfeksi sel, virus berada dalam bentuk partikel
independen yang disebut virion. Virion terdiri atas dua atau tiga bagian: (1) materi genetik,
yaitu molekul panjang asam nukleat (berupa DNA saja atau RNA saja, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang menyandi struktur protein yang digunakan virus; (2) mantel protein
yang disebut kapsid, berfungsi mengelilingi dan melindungi materi genetik; dan pada sebagian
virus terdapat (3) selubung atau amplop luar yang terbuat dari lipid. Bentuk partikel virus
berkisar dari bentuk heliks (pilinan) sederhana, ikosahedral (bangun ruang bersisi 20), hingga
struktur yang lebih kompleks.

Produk alami yang disentesis oleh mikroorganisme menjadi sangat penting. Adapun produk yang
dihasilkan dari pemanfaatan mikroba yaitu produk antikoagulan, antidepresan, vasodilator,
insektisida, hormon tanaman, enzim, dan inhibitor enzim telah diisolasi dari mikroorganisme.
Mikroorganisme lebih sering digunakan untuk menghasikan enzim seperti enzim amilase yang
digunakan untuk membuat bir, roti, dan memperoduksi tekstil, serta enzim protease yang
digunakan untuk mengempukkan daging, melunakkan kulit, membuat detergen dan keju. Industri
makanan, minyak, kosmetik, dan farmasi juga menggunakan mikroorganisme untuk
menghasikan polisakarida. Xanthomonas campestris menghasilkan polisakarida yang dikenal
sebagai santan untuk menstabilkan bahan makanan, sebagai agen pengikat untuk berbagai
produk farmasi, serta untuk pewarnaan tekstil. Leuconostoc mesenteroides, bila ditumbuhkan
pada media yang mengandung sukrosa akan memproduksi dekstran, suatu polisakarida yangb
dapat digunakan sebagi saringan molekuler untuk memisahkan molekul dalam kromatografi
kolom. Homon steroid sangat penting peranannya dalam dunia kesehatan. Misalnya kortison dan
steroid lain yang serupadiketahui dapat digunakan untuk mengobati gejala yang berhubungan
dengan alergi dan berbagai respons inflamasi oral dan untuk mengobati ketidak seimbangan
homonal.

Sintesis steroid seperti kotison memerlukan lebih dari 35 langkah, sehingga steroid sangat mahal
untuk diperoduksi secara kimiawi. Misalnya, kortison dapat disintesis dari asam deoksikolat
melalui 37 langkah, yang beberapa diantaranya memerlukan kondisi temperatur dan tekanan
yang ekstrim, dengan biaya berkisar lebih dari $ 200 pergram. Kesulitan utama pada sintesis
kortison adalah introduksi atom oksigen pada cincin steroid nomor 11. Hal ini dapat diatasi
dngan pemanfaatan mikroorganisme. Penggunaan mikroorganisme untuk mengganti proses
kimiawi ini dikenal dengan istilah biokomversi.

Fungi Rhizopuz arrhizus menghidroksilasi progesteron membentuk steroid koteksolon untuk


membentuk hidrokortison dengan mengintroduksi oksigen pada posisi nomor 11.

Penggunaan vaksin sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit. Pengembangan dan
produksi vaksin merupakan salah satu tugas penting industri farmasi. Produksi vaksin meliputi
pengkulturan mikroorganisme yang memiliki properti antigenikyang diperlukan untuk
meluncurkan respons imun primer. Vaksin diproduksi oleh strain mutan patogen virulen tanpa
menghilangkan antigen yang diperlukan untuk menimbulkan respons imun. Perkembangan
bidang bioteknologi memungkinkan produksi seluruh seluruh vaksin baru. Beberapa vaksin baru
ini ditujukan bagi target baru, dan beberapa lagi lebih efektif dan memiliki efek samping lebih
sedikit dibandingkan vaksin tradisional yang ada saat ini.

Vitamin merupakan faktor nutrisi esensial bagi manusia. Beberapa vitamin dapat diproduksi
melalui fermentasi mikroorganisme, dan digunakan sebagai suplemen makanan. Misalnya
vitamin B12 dapat diproduksi sebagai produk samping pada fermentasi antibiotik oleh
Streptomyces. Vitamn B12 juga diperoleh dari fermentasi Propionibacteriaum shermanii atau
Paracoccus denitrificans.
Beberapa asam organik seperti asam asetat, asam glikonat, asam sitrat, asam giberelat, dan asam
laktat dhasilkan melalui fermentasi mikroorganisme. Asam organik antara lain digunakan dalam
industri makanan, miasalnya sebagai pengawet makanan. Asam glukonat diperoduksi
olehberbagai bakteri termasuk spesies acetobaterdan oleh beberapa fungsi seperti penisilium dan
aspergillus. Aspergillus neger mengoksidasi glkosa menjadi asam glukonat dalam reaksi
enzimatik tunggal leh enzim glukosa oksidase.

Enzim yang disolasi dari mikroorganisme dapat diaplikasikan pada berbagai macam industri.
Misalnya, enzim proteose yang diisolasi dari bahan pembersih. Protease merusak dan melarutkan
protein yang mengotori pakaian. Enzim yang dihasilkan untuk proses-proses industri meliputi
protease , amilase, glikosa isomerase, glukosa oksidase, renin, pektinase, dan lipase.empat
macam enzim yang secara luas diproduksi oleh mikroganisme adalah protease, glukamilase,α-
amilase, dan glukosa isomerase.

Alkaloid, beberapa diantaranya dapat dimanfaatkan dalam terapi, umumnya diperoleh dari
tanaman, namun alkaloid ergot dihasilkan dari fungi. Alkaloid ergot pertama kali diperoleh dari
sklerotium Ascomycetes, yaitu Claviceps purpurae. Istilah ergot digunakan untuk menunjukkan
bahwa alkaloid jenis ini dihasilkan oleh fungi. Alkaloid ergot dibedakan menjadi 2 kelompok
berdasarkan atas kandungan asam lisergat dan clavin. Alkaloid asam glisergat hanya diproduksi
oleh genus Claviceps.

Adanya proses rekayasa genetik dengan pemanfaatan mikroorganisme meningkatan peran


industri farmasi dlam memproduksi protein manusia. Melalui tehnik rekombinasi DNA, sekuens
DNA manusia yang mengkode berbagai protein dapat digabungkan dengan genum bakteri, dan
dengan menumbuhkan bakteri rekonbioanan dalam fermentor, maka protein manusi dapat
diproduksi secara komersial.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai