Kelas : S21D A2
PENDAHULUAN
Biolistrik adalah listrik yang terdapat pada makhluk hidup, tegangan listrik
pada tubuh kita berbeda dengan apa yang kita bayangkan. Seperti listrik
dirumah tangga. Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang
terdapat dalam tubuh. Komposisi ion ekstra sel berbeda dengan komposisi ion
intra sel. Pada ekstra sel lebih banyak ion Na dan Cl 2, sedangkan intra sel
1.2 Masalah
1. Pengertian Biolistrik.
1.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari
ATP (Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu
energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga
merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis
temperature, dan isyarat listrik dari neuron lain. Aktifitasi bolistrik pada suatu
otot dapat menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
beberapa elektroda pada permukaan kulit. Hasil rekaman isyarat listrik dari
halnya pada ECG, aktivitasi otak dapat dimonitor dengan memasang beberapa
elektroda pada posisi tertentu. Isyarat listrik yang dihasilkan dapat untuk
mendiagnosa gejala epilepsy, tumor, geger otak dan kelainan otak lainya.
Ø Hukum Ohm
R = V/I
I = amper (A)
V = tegangan (Volt)
Ø Hukum Joule
Arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan (V) dalam
H1 (kalori) = VIT/J
Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk
diantaranya :
5. Faradik
6. Sentakan faradik
7. Sentakan sinosuidal
Sistem saraf dibagi dalam dua bagian yaitu sistem saraf pusat dan sistem
saraf otonom.
Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer ini adalah
disebut saraf afferent sedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari
otak dan medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut serat efferen.
Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh. Misalnya jantung, usus dan
(columna vertebralis). Berfat otak 1500gram dan hanya 50gram yang efektif.
Struktur dasar dari sistem saraf disebut neuron/sel saraf. Suatu sel saraf
lebih cepat dari pada serat saraf yang berdiameter kecil. Kalau ditinjau besar
kecilnya serat saraf maka serat saraf dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu serat
dibagi dalam dua tipe: serat saraf bermielin dan serat saraf tanpa mielin.
suatu insulator (isolasi) yang baik dan kemampuan mengalir listrik sangat
rendah. Potensial aksi makin menurun apabila melewati serat saraf yang
bermielin.
Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot
aksi ke segala jurusan sel membran keadaan ini disebut perambatan potensial
refrakter ada dua fase yaitu periode refrakter absolut dan peiode refrakter relatif.
· Periode refrekter absolut
Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur kekuatan untuk
refrekter absolut akan menjadi periode refrekter relatif, dan apabila ada
yang baru.
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis: berakhirnya saraf pada sel
meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel
yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran sel otot,
oleh karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot
akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
Pada saraf maupun otot bergaris dalam keadaan potensial membran istirahat
dilakukan ragsangan ion-ion Na+ akan masuk ke dalam sel dan setelah tercapai
nilai ambang akan timbul depolarisasi. Sedangkan pada sel otot jantung, ion Na+
berlahan- lahan akan masuk kembali kedalam sel dengan akibat terjadi gejala
depolarisasi secara spontan sampai mencapai nilai ambang dan terjadi potensial
2.4.7 Elektroda
elektron. Bahan yang dipakai sebagai elektroda adalah perak dan tembaga.
b. Elektroda Mikropipet
Bentuk-bentuk ;
o Bentuk plat.
o Bentuk floating.
o Bentuk batang.
Isyarat listrik (elektrical signal) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari
tipe-tipe sel tertentu. Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif
1) EMG (Elektromiogram).
2) ENG (Elektroneurogrfam).
3) ERG (Elektroretionogrfam).
4) EOG (Elektrookulogram).
5) EGG (Elektrogastrogram).
6) EEG (Elektroensefalogram).
7) EKG ( Elektrokardiogram ).
Sel membran otot jantung serupa dengan sel membran otot bergaris, yaitu
potensial aksi dengan menghasilkan kontraksi otot. Hanya saja ada 3 hal penting
BAB III
PENUTU
3.1 Kesimpulan
fenomena sel.
· Gelombang arus listrik bekaitan erat dengan penggunaan arus listrik untuk
· Dalam biolistrik terdapat beberapa hukum, yaitu Hukum Joule dan Hukum
Ohm
· Kelistrikan dan kemagnetan yang timbul dalam tubuh tebagi menjadi 9, yaitu:
2. Kelistrikan Saraf
7. Elektroda
mekanisme kerja anestesi lokal dan anestesi umum yang sangat mencolok,
karena tidak bereaksi secara kimiawi dengan zat-zat faal. Maka teori-teori yang
Yang tertua adalah teori lemak dari Meyer-Overton yang membuktikan adanya
hubungan erat antara sifat lipofil suatu zat dengan kekuatan anestetiknya.
Atas dasar perbandingan daya-larutannya dalam munyak dan dalam air telah
dibuat penggolongan dari anestetika. Teori ini ternyata kurang memuaskan dan
sebetulnya tidak menjelaskan mekanisme kerjanya obat atas membrane sel atau
atas reseptor apapun. Suatu teori baru menyarankan bahwa anestetika umum
protein- protein SSP. Hidrat-hidrat gas SSP ini mungkin dapat merintangi
sekarang belum jelas meskipun mekanisme kerja susunan syaraf pusat dan
berbagai teori.
Beberapa teori yang dikemukakan adalah:
a) Teori koloid : zat anestesi akan menggumpalkan sel koloid yang menimbilkan
b) Teori lipid : ada hubungan kelarutan zat anestetik dalam lemak dan timbulnya
e) Teori fisika : zat anestesi dengan air didalam susunan syaraf pusat dapat
terhadap ion-ion natrium, yang perlu bagi fungsi saraf yang layak. Pada waktu
tanpa mengambil alih fungsinya. Dengan demikian membrane sel menjadi lebih
padat dan stabil, serta dapat lebih baik melakukan segala sesuatu perubahan
Dengan demikian anestetika local mempunyai efek yang penting terhadap SSP,
anestesi lokal adalah obat yang menghambat hantaran syaraf bila dikenakan
secara lokal pada jaringan syaraf dengan kadar cukup. Obat ini bekerja pada
setiap bagian syaraf. Pemberian anestetik lokal pada kulit akan menghambat
a) Kokain
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ilmulengkap.xyz/2017/01/makalah-biolistrik.html