Anda di halaman 1dari 56

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu, khususnya tujuan pendidikan sekolah dan umumnya tujuan
pendidikan nasional. Tujuan pendidikan sekolah tentunya disesuaikan dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar
Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta berpedoman pada panduan yang
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Standar isi yang
dimaksud mencakup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Didalam
standar isi terdapat Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, Standar
Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada
setiap semester dan setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Sedangkan SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan
KEPMENDIKNAS No. 23 Tahun 2006.
Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang
dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan membangun
landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang:
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, dan berkepribadian luhur;
1
b. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
c. sehat, mandiri, dan percaya diri; dan toleran, peka sosial, demokratis,
dan bertanggung jawab.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan. Oleh karena itu proses pembelajaran yang dilaksanakan di
sekolah diharapkan akan sesuai dengan kondisi sekolah, seperti keadaan
siswa, guru, sarana prasarana, lingkungan belajar dan harapan sekolah dalam
mewujudkan tujuan pendidikan seperti apa yang tercantum di dalam visi,
misi, dan tujuan sekolah.
KTSP berisi komponen-komponen yang terdiri dari Tujuan Pendidikan
Tingkat Satuan Pendidikan, Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, Kalender Pendidikan serta Silabus yang dilengkapi dengan
contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat pembelajaran. Silabus merupakan
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Sedangkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) merupakan bagian dari perencanaan proses pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran,
sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
Muatan Kurikulum meliputi : Mata Pelajaran, Muatan Lokal,
Pengaturan Beban Belajar, Ketuntasan Belajar, Kenaikan Kelas dan
Kelulusan, Pendidikan Kecakapan Hidup, dan Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dan Global.
Dengan disusunnya KTSP ini agar dapat memberi kesempatan peserta
didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk
mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup

2
bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD – IT Fitriyah dikembangkan
sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
Kurikulum ini disusun oleh tim penyusun yang terdiri atas unsur Sekolah dari
Komite Sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan
Kabupaten Kampar. Pengembangan kurikulum ini didasarkan pada prinsip-
prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan Terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Terkait dengan Kurikulum 2013, setelah melakukan perbaikan-
perbaikan terhadap dokumen Kurikulum 2013, pada tahun pelajaran
2016/2017 Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini kementerian
Pendidikan Dasar dan Menengah mengistruksikan supaya menerapkan
kembali Kurikulum 2013, yang mana awal tahun 2015 sempat dibatalkan.
Adapun Substansi perbaikan dokumen Kurikulum 2013 terdapat pada
tabel berikut:

3
Tabel 1
Substansi Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
Permasalahan Hasil Perbaikan

 Ketidakselarasan antara KI-KD  Koherensi KI-KD dan


dengan silabus dan buku. penyelarasan dokumen.

 Kompleksitas pembelajaran dan  Penataan kompetensi Sikap


penilaian pada Sikap Spiritual dan Spiritual dan Sikap Sosial pada
Sikap Sosial. semua mata pelajaran.

 Pembatasan kemampuan  Penataan kompetensi yang tidak


siswa melalui pemenggalan dibatasi oleh pemenggalan
taksonomi proses berpikir antar taksonomi proses berpikir.
jenjang.

 Penerapan proses berpikir 5M  Pemberian ruang kreatif kepada


sebagai metode pembelajaran yang guru dalam mengimplementasikan
bersifat 4rocedural dan kurikulum.
mekanistik.

Khusus Penataan kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada


semua mata pelajaran, hasil perbaikannya adalah:
1. Pada mata pelajaran Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan mata pelajaran
PPKn, pembelajaran sikap spiritual dan sosial dilaksanakan melalui
pembelajaran langsung dan tidak langsung
2. Pada mata pelajaran selain mata pelajaran Pendidikan Agama-Budi Pekerti
dan mata pelajaran PPKn, pembelajaran sikap spiritual dan sosial
dilaksanakan melalui pembelajaran tidak langsung. (Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI, Hands-Out Bahan Pelatihan Materi Umum dan Materi
Pokok, 2016: 42 – 43).
Terkait dengan hal di atas, SD – IT Fitriyah menerapkannya pada
Tahun Pelajaran 2016/2017 ini, yang berlaku untuk kelas I dan IV. Suatu hal
yang berbeda dari KTSP tahun 2006 bahwa pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan scientifie dengan pola tematik terpadu dan Penilaiannya
menggunakan penilian otentik. oleh sebab itu KTSP ini berisi dua segmen,
4
yakni segmen KTSP 2006 untuk kelas II, III, V dan VI, sementara KTSP
2013 untuk kelas I dan IV.
Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan
menjadi kenyataan apabila telaksana di lapangan dalam proses pembelajaran
yang baik. Pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas, hendaknya
berlangsung secara efektif yang mampi membangkitkan aktivitas dan
kreatifitas anak. Dalam hal ini pelaksana kurikulum guru yang akan
melaksanakan kurikulum ini dalam proses pembelajaran. Para pendidik juga
hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan
mengasikkan bagi anak, sehingga anak betah di sekolah. Atas dasar
kenyataan tersebut, maka pembelajaran di Sekolah dasar hendaknya bersifat
mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak,
efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan mengasikkan. Dengan
spirit itulah kurikulum ini menjadi pedoman yang dinamis bagi
penyelenggaran dan pengajaran di SD – IT Fitriyah.

1. Kondisi Riil Sekolah (Saat Ini)


SD – IT Fitriyah berada di Jl. Tuanku Tambusai No.53 Desa Kualu
Kecamatan Tambang yang padat penduduk. Adapun jumlah ruang belajar
pada SD- IT Fitriyah pada tahun pertama dibuka tahun ajaran 2016/2017
yaitu berjumlah 6 ruang belajar dengan rombongan belajar berjumlah 1
rombongan belajar yang terdiri dari 4 siswa pada satu rombel. SD – IT
Fitriyah memiliki prasarana olahraga berupa lapangan yang cukup memadai
bagi siswa SD – IT Fitriyah. Sekolah berdiri pada tahun 2015 yang terdiri dari
6 kelas, dengan perincian sebagai berikut:
1. Kelas I : 1 rombel
2. Kelas II :-
3. Kelas III :-
4. Kelas IV :-
5. Kelas V :-
6. Kelas VI :-

5
Adapun sarana yang ada di SD – IT Fitriyah ini terdiri dari: kantor kepala
sekolah, ruang guru, kantin, wc guru, 2 wc siswa, 2tempat berwudhu siswa.

2. Kondisi Ideal (Yang Diharapkan)


Melihat prospek Desa Kualu ke depan semakin berkembang, terutama
dari jumlah penduduk yang setiap tahun menunjukkan pertumbuhan yang
terus meningkat. Pihak sekolah ingin mengembangkan serta menetapkan 8
Standar Pendidikan, yaitu: Standar Isi, Proses Kompetensi Lulusan, Pendidik
dan Tenaga Kependidikan, Sarana dan Prasarana, Pengelolaan, Pembiayaan
dan Penilaian Sekolah yang lebih memadai agar anak usia sekolah 7-12 tahun
dapat menerima pembelajaran secara maksimal. Kedelapan standar tersebut
tentulah yang memenuhi Kriteria Standar Pelayanan Maksimum (SPM).

3. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan (Profil Sekolah)


1. Nama Sekolah : SDIT FITRIYAH
2. NSS :-
3. NPSN :-
4. Desa : Kualu
5. Kecamatan : Tambang
6. Kabupaten : Kampar
7. Status Sekolah : Swasta
8. Alamat : Jl. Tuanku Tambusai No.53
9. Telp/Hp : 08127608336
10. Luas Tanah : 7.560 m2
11. Luas Bangunan : 252 m2
12. Status Tanah : Milik
13. Akreditasi :-

Rombongan Belajar (Rombel)


1. Kelas I : 1 rombel
2. Kelas II :-
3. Kelas III :-
4. Kelas IV :-
6
5. Kelas V :-
6. Kelas VI :-

Kondisi Siswa
1. Kelas I : 4 Siswa
2. Kelas II : - Siswa
3. Kelas III : - Siswa
4. Kelas IV : - Siswa
5. Kelas V : - Siswa
6. Kelas VI : - Siswa

Kondisi Personil :
Tabel 2
Kondisi Personil SD – IT Fitriyah
No. Jabatan Status
1 1 Orang Kepala Sekolah Honor Sekolah
2 3 Orang Guru Honor Sekolah
4 orang guru *

Kelompok Mata Pelajaran


Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat 1 menyatakan bahwa struktur dan muatan kurikulum
pada jenjang Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah meliputi 5 kelompok
pelajaran sebagai berikut:
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Kelompok mata pelajaran Estetika
5. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran untuk jenjang Sekolah Dasar
disajikan pada tabel 3:

Tabel 3
7
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan
1 Agama dan Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berakhlak mulia. Akhlak Mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari Pendidikan
Agama.
2 Kewarganegaraan dan Kepribadian Kelompok mata pelajaran
Kewarganegaraan dan Kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik
akan status, hak, dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan
wawasan termsuk kawasan kebangsaan,
jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia, kemajemukan bangsa,
pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan
gender, demokrasi, tanggung jawab
sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku
anti korupsi, kolusi dan nepotisme.
3 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi pada SD
Negeri 181 Pekanbaru dimaksudkan
untuk mengenal, menyikapi, dan
mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta menanamkan kebiasaan
8
berpikir dan berperilaku ilmiah yang
kritis, kreatif, dan mandiri.
4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika
dimaksudkan untuk meningkatkan
sensivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan
mengapresiasi dan mengekpresikan
keindahan serta harmoni mencakup
apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang
harmonis.
5 Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelompok mata pelajaran Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan pada SD Negeri
181 Pekanbaru dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta
menanamkan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat. Budaya hidup sehat
termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku
hidup sehat yang bersifat individual
ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti dari perilaku
seksual bebas, kecanduan narkoba,
HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber,
dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.
Selanjutnya dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa:

9
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia pada SD – IT
Fitriyah dilaksanakan melalui muatan dan / atau kegiatan agama,
kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi,
estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian pada SD
– IT Fitriyah dilaksanakan melalui muatan dan / atau kegiatan agama,
akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni, dan budaya, dan
pendidikan jasmani.
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada SD –
IT Fitriyah dilaksanakan melalui muatan dan / atau kegiatan bahasa,
matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
keterampilan/kejujuran, dan muatan lokal yang relevan.
4. Kelompok mata pelajaran Estetika pada SD- IT Fitriyah dilaksanakan
melalui muatan dan / atau kegiatan bahasa, seni, dan budaya
keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
5. Kelompok mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan pada SD – IT Fitriyah dilaksanakan melalui muatan dan /
atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu
pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.
B. Dasar Penyusunan Kurikulum
 Landasan Hukum Penyusunan Kurikulum
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Penambahan PP
Nomor 19 Tatahun 2005.
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2006 Tentang Standar Isi.
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2006 Standar Kompetensi Lulusan.

10
f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006.
g. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan nomor 24 Tahun
2006 tentang pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan,
“Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model
Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang
disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen
Pendidikan Nasional bersama unit terkait.
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 54
tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
i. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 64
tahun 2013 tentang Standar Isi.
j. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 65
tahun 2013 tentang Standar Proses.
k. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 66
tahun 2013 tentang Standar Penilaian.
l. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 67
tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Kurikulum 2013 untuk SD.
m. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 81A
tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013, beserta
lampirannya.
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 57 tahun 2014 tentang Kurikulum SD
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 61 tahun 2014 tentang Pengembangan KTSP
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
q. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 63 tahun 2014 tentang Keprramukaan

11
r. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 64 tahun 2014 tentang Peminatan
s. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 111 tahun 2014 tentang Pedoman BK
t. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar
dan Menengah
u. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
pada Pendidikan Dasar dan Menengah
v. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
 Prinsip Dasar Penyusunan Kurikulum
Dalam penyusunannya kurikulum dilaksanakan dengan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1) Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan, dan
kondisi peserta didik untuk menguasai potensi yang berguna bagi
dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan
pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk
mengekspresikan dirinya secara bebas dinamis dan menyenangkan.
2) Kurikulum didasarkan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:
a. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Belajar untuk memahami dan menghayati
c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan
e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan
3) Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat
pelayanan yang bersifat perbaikkan pengayaan dan/atau percepatan
sesuai dengan potensi, tahap perkembangan dan kondisi peserta didik

12
dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ketahanan, keindividuan kesosialisasian
dan moral
4) Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan
hangat dengan prinsip ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun
karso, tut wuri handayani (di depan memberi contoh, dan teladan, di
tengah membangun semangat dan prakarsa, di belakang memberikan
daya dan kekuatan)
5) Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan
multistrategi dan pendekatan multimedia, sumber belajar dan
teknologi yang memadai dan memanfaatkan sekitar sebagai sumber
belajar dengan prinsip alam terkembang jadi guru (semua yang terjadi
tergelar, dan berkembang di masyararakat, lingkungan sekitar, serta
lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh, dan
teladan)
6) Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam,
social, dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan,
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7) Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata
pelajaran, muatan local, dan pengembangan yang cocok dan memadai
antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
C. Tujuan Pengembangan KTSP
Adapun tujuan penyusunan Kurikulum ini adalah sebagai acuan bagi
seluruh komponen satuan pendidikan yang ada di SD – IT Fitriyah dalam
melaksanakan program kurikulum baik akademis maupun non akademis.
Selain itu dengan adanya Kurikulum ini seluruh stakeholder sekolah dapat
mengetahui program kurikulum yang akan diselenggarakan dalam satu tahun
pelajaran yaitu tahun pelajaran 2016/2017.
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.

13
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik diseusiakan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi
sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan Terpadu
Kurikulm dikembangkan dengan memperhatikan keagamaan
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan,
serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan jender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh
karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (statakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan

14
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).

BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan dasar


15
Adapun yang menjadi tujuan pendidikan dasar itu adalah meletakkan
dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. (BSNP, Panduan
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah, 2006: 14).
B. Visi Sekolah
Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di
sekolah. Sekolah sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus
memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan
tantangan itu diantaranya : (1) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
, (2) globalisasi yang sangat cepat, (3) era informasi,dan (4) pengaruh
globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, (5) berubahnya
kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, dan (6) era
perdagangan bebas.
Tantangan sekaligus peluang itu direspon oleh sekolah kami, sehingga
visi, misi sekolah diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut.
Sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum dan Acuan
Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan maka Visi
SD – IT Fitriyah adalah sebagai berikut :
“MENCIPTAKAN STANDAR BARU PENDIDIKAN ISLAM YANG
TERJANGKAU UNTUK MEMBENTUK GENERASI
BERKEPRIBADIAN ISLAM DAN BERPRESTASI”

C. Misi Sekolah
Untuk mencapai visi tersebut, misi SD – IT Fitriyah adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan dasar yang berlandaskan Islam
2. Pelaksanaan pengembangan pendidikan berbasis Multiple Intelligence
3. Menerapkan komunikasi bahasa arab dan bahasa inggris dalam keseharian
4. Melaksanakan pembelajaran Qur’ani
D. Tujuan Sekolah

16
SD-IT Fitriyah merupakan sekolah islami yang bercirikan penerapan
nilai-nilai Qur’ani,pembelajaran berbasis informasi teknologi, tahsin dan
tahfizul Qur’ani serta penerapan bahasa arab dan bahasa inggris sebagai
sarana komunikasi. Hal ini erat kaitannya dengan tujuan pendidikan
nasional dari seluruh aspek; pengetahuan, psikomotor dan afektif.
Lahirnya SD- IT Fitriyah merupakan penjabaran dari segala aspek,baik
dari tujuan pendidikan islam yakni membentuk pribadi yang berakhlak
mulia dan menjalankan syari’at islam sesuai dengan ajaran Rosulullah
SAW.

E. Strategi
Untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan pendidikan di atas, SD – IT
Fitriyah menggunakan strategi sebagai berikut:
- Mewajibkan seluruh warga sekolah supaya disiplin waktu dan memberi
sangsi bagi yang melanggarnya.
- Melakukan pelatihan-pelatihan bidang pengembangan profesionalisme dan
kurikulum bagi guru dengan nara sumber dari dalam dan luar sekolah.
- Melakukan KKG secara berkelanjutan.
- Menyelenggarakan lomba cerdas cermat, baca puisi, berpidato,
menggambar, dan lain-lain antar kelas bagi siswa secara berkelanjutan.
- Melakukan pembinaan estrakurikuler secara berkelanjutan, seperti bidang
olahraga, seni, pramuka, dan lain-lain.
- Menyelenggarakan lomba kebersihan antar kelas secara berkelanjutan.
- Mendorong siswa untuk selalu mencintai lingkungan dengan cara
mendorong siswa untuk menanam berbagai macam tumbuhan di
lingkungan sekolah secara berkelanjutan.
- Berusaha untuk melengkapi fasilitas yang ada untuk menunjang kegiatan
yang dilakukan oleh warga sekolah.
- Melaksanakan Bimbingan Rohis setiap pagi jum’at.
- Mewajibkan setiap kelas sebelum memulai proses pembelajaran supaya
membaca Al’Qur’an dan Literasi setiap hari.

17
- Mengikutsertakan siswa di setiap perlombaan baik di tingkat Kecamatan,
Kabupaten/Kota, Provinsi, maupun nasional.

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

18
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman
muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan
kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. (Depdiknas, Standar Isi dan SKL :
12).
Struktur kurikulum SD meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas I sampai dengan
kelas VI. Struktur kurikulum disusun berdasarkan struktur kurikulum yang tertera
di dalam Standar Isi dan disesuaikan dengan Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Kompetensi Mata Pelajaran serta kebijakan-kebijakan Dinas Pendidikan
Kabupaten Kampar.
kelas I sesuai dengan Kerangka Dasar Kurikulum 2013, muatan pelajaran
yang disajikan adalah:
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Seni Budaya dan Prakarya
6. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan IPA dan IPS terintegrasi
dengan muatan pelajaran lain.
Kelas IV sesuai dengan Kerangka Dasar Kurikulum 2013, muatan pelajaran
yang disajikan adalah:
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
19
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya dan Prakarya
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Struktur kurikulum SD – IT Fitriyah disusun berdasarkan Standar Isi dan


Standar Kompetensi Lulusan.

Tabel 6
Struktur Kurikulum 2013 (K 13) SD – IT Fitriyah
Untuk Kelas I

MATA PELAJARAN Kelas dan Alokasi


Waktu
I
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5
3 Bahasa Indonesia 8
4 Matematika 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam -
6 Ilmu Pengetahuan Sosial -
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 4
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30

Keterangan:
 Pembelajaran pada kelas ini dengan pendekatan Tematik Terpadu, mata
pelajaran dikemas dalam tema.
 Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan dapat memuat Muatan Lokal.
 Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain
Pramuka(Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah dan Kesenian.
 Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat.
20
 Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Plahraga dan Kesehatan adalah kelompok
mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
 Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran perminggu sesuai dengan
kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.

A. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada
satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum. (BSNP, Panduan
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah, 2006: 15).
1. Mata Pelajaran
Dari struktur kurikulum yang dipaparkan di atas, didentifikasi
sejumlah mata pelajaran yang diajarkan pada SD – IT Fitriyah, yakni :
Mata Pelajaran:
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya dan Keterampilan
8. Pendidikan jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Muatan Lokal:
9. Tulisan Arab Melayu
10. Bahasa Inggris

21
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat
satuan pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum
dalam SI. (BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, 2006: 15)
Kurikulum SD – ITFitriyah terdiri dari 10 kelompok mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri (8 Mata Pelajaran dan 2 Muatan
Lokal).
Mata Pelajaran di SD – IT Fitriyah terdiri dari 8 kelomok mata
pelajaran dan 2 muatan lokal yaitu:
a. Pendidikan Agama Islam (PAI)
b. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
c. Bahasa Indonesia
d. Matematika
e. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
f. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
g. Seni Budaya dan Keterampilan (SBK)
h. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)
i. Muatan Lokal, yaitu:
1) Bahasa Inggris
2) Arab Melayu

Adapun tujuan setiap kelompok mata pelajaran tersebut di atas


adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan Agama Islam (PAI)
Tujuan:
a. Menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga
menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan
ketaqwaannya kepada Allah SWT.
b. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga
22
keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan
budaya agama dalam komunitas sekolah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
b. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Tujuan:
a) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif, dalam menanggapi isi
kewarganegaraan.
b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti korupsi.
c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
c. Bahasa Indonesia
Tujuan:
a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulisan.
b) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara.
c) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannnya dengan tepat
dan kreatif untuk berbagai tujuan.
d) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

23
e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
f) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa
Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
d. Matematika
Tujuan:
a) Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar
konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,
akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
Matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan Matematika.
c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model Matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
d) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e) Memiliki suikap menghargai kegunaan Matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Matematika dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
e. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Tujuan:

24
a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-
Nya.
b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alaam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
e) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
f) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006.
f. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Tujuan:
a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannnya.
b) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
c) Memiliki komitmen masalah, dan kesadaran terhadap nilai-nilai
sosial dan kemanusiaan.
d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan kompetisi
dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan
global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006.

25
g. Seni Budaya dan Keterampilan (SBK)
Tujuan:
a) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan.
b) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan
keterampilan.
c) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan.
d) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan
dalam tingkat lokal, regional, maupun global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni
Budaya dan Keterampilan dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
h. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)
Tujuan:
a) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih.
b) Meningkatkan perumubuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik.
c) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
d) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan.
e) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,
kerja sama, percaya diri dan demokratis.
f) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.
g) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan
yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumubuhan fisik
yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta
memiliki sikap yang positif.

26
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006.

3. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. (BSNP, Panduan Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah, 2006: 15).
Pengembangan diri di SD – IT Fitriyah bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh Konselor, Guru, atau Tenaga
Kependidikan yang dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri bagi peserta didik di SD
– IT Fitriyah dilaksanakan setiap hari Sabtu yang pelaksanaannya setara
dengan 2 jam pembelajaran.
Adapun bentuk Kegiatan Pengembangan Diri tersebut terdiri dari :
- Sanggar Bahasa yang terdiri dari Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Disamping itu sekolah juga menyelenggarakan kegiatan
Ekstrakurikuler (diluar jam tatap muka) yang dibagi menjadi dua jalur
yaitu jalur akademis dan non akademis :
c. Layanan Bimbingan Konseling
1) Kehidupan Pribadi
2) Kehidupan Sosial
3) Kemampuan Belajar
4) Wawasan dan Perencanaan Karir
5) Kegiatan Keagamaan

27
d. Pembiasaan
1) Pembiasaan rutin
- Imtaq setiap pagi jum’at (mengaji, seramah agama).
- Senam kesegaran jasmani setiap sabtu pagi
- Upacara bendera setiap hari senin
- Berbusana melayu setiap hari jum’at
2) Kegiatan keteladanan
- Pembinaan ketertiban pakaian seragam anak sekolah
(PSAS)
- Pembinaan kedisiplinan
- Penanaman nilai akhlak Islam
- Penanaman minat budaya baca
- Penanaman budaya keteladanan
3) Penanaman budaya bersih diri
4) Penanaman budaya bersih lingkungan kelas dan sekolah
5) Penanaman budaya lingkungan hijau
4. Pendidikan karakter bangsa
Pendidikan karakter bangsa adalah pendidikan yang mengembangkan
nilai-nilai budaya dan karakter pada diri peserta didik sehingga menjadi
dasar bagi mereka dalam berfikir, bersikap, bertindak, dalam
mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat, dan warga
negara. Nilai-nilai karakter bangsa yang dimiliki peserta didik tersebut
menjadikan mereka sebagai warga negara Indonesia yang memiliki
keikhlasan dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain.

Tujuan pendidikan karakter bangsa adalah:


a. Mengembangkan potensiefektif peserta didik
sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa.
b. Mengembangkan kemampuan peserta didik
menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan.

28
c. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah
sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan
persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh
tanggung jawab.
Berdasarkan tujuan pendidikan karakter tersebut maka dihasilkan
sejumlah nilai utuk pendidikan karakter bangsa tertera pada tabel berikut
ini:
Tabel 10
Nilai dan Deskripsi Pendidikan Karakter Bangsa

NILAI DESKRIPSI INDIKATOR INDIKATOR KELAS


SEKOLAH
1. Religius Sikap dan perilaku yang 􀂃 Merayakan hari-hari 􀂃 Berdoa sebelum dan
patuh besar sesudah
dalam melaksanakan keagamaan. pelajaran.
ajaran agama 􀂃 Memiliki fasilitas yang 􀂃 Memberikan kesempatan
yang dianutnya, toleran dapat kepada
terhadap digunakan untuk semua peserta didik untuk
pelaksanaan ibadah beribadah. melaksanakan ibadah.
agama lain, 􀂃 Memberikan
serta hidup rukun dengan kesempatan kepada
pemeluk semua peserta didik
agama lain. untuk
melaksanakan ibadah.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan 􀂃 Menyediakan fasilitas 􀂃 Menyediakan fasilitas


pada tempat temuan tempat
upaya menjadikan barang hilang. temuan barang hilang.
dirinya sebagai 􀂃 Tranparansi laporan 􀂃 Tempat pengumuman
orang yang selalu dapat keuangan dan barang
dipercaya penilaian sekolah secara temuan atau hilang.
dalam perkataan, berkala. 􀂃 Tranparansi laporan
tindakan, dan 􀂃 Menyediakan kantin keuangan
pekerjaan. kejujuran. dan penilaian kelas secara
29
􀂃 Menyediakan kotak berkala.
saran dan 􀂃 Larangan menyontek.
pengaduan.
􀂃 Larangan membawa
fasilitas
komunikasi pada saat
ulangan atau
ujian.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang 􀂃 Menghargai dan 􀂃 Memberikan pelayanan


menghargai perbedaan memberikan yang
agama, suku, perlakuan yang sama sama terhadap seluruh
etnis,pendapat, sikap, dan terhadap warga
tindakan seluruh warga sekolah kelas tanpa membedakan
orang lain yang berbeda tanpa suku,
dari dirinya membedakan suku, agama, ras, golongan, status
agama, ras, sosial, dan status ekonomi.
golongan, status sosial, 􀂃 Memberikan pelayanan
status terhadap
ekonomi, dan anak berkebutuhan khusus.
kemampuan khas. 􀂃 Bekerja dalam kelompok
􀂃 Memberikan perlakuan yang
yang sama berbeda.
terhadap stakeholder
tanpa
membedakan suku,
agama, ras,
golongan, status sosial,
dan status
ekonomi.

4. Disiplin Tindakan yang 􀂃 Memiliki catatan 􀂃 Membiasakan hadir tepat


menunjukkan kehadiran. waktu.
30
perilaku tertib dan patuh 􀂃 Memberikan 􀂃 Membiasakan mematuhi
pada penghargaan kepada aturan.
berbagai ketentuan dan warga sekolah yang 􀂃 Menggunakan pakaian
peraturan. disiplin. praktik
􀂃 Memiliki tata tertib sesuai dengan program studi
sekolah. keahliannya (SMK).
􀂃 Membiasakan warga 􀂃 Penyimpanan dan
sekolah untuk pengeluaran
berdisiplin. alat dan bahan (sesuai
􀂃 Menegakkan aturan program
dengan studi keahlian) (SMK).
memberikan sanksi
secara adil bagi
pelanggar tata tertib
sekolah.
􀂃 Menyediakan peralatan
praktik
sesuai program studi
keahlian
(SMK).

5. Kerja Keras Perilaku yang 􀂃 Menciptakan suasana 􀂃 Menciptakan suasana


menunjukkan upaya kompetisi yang kompetisi
sungguh-sungguh dalam sehat. yang sehat.
mengatasi 􀂃 Menciptakan suasana 􀂃 Menciptakan kondisi etos
berbagai hambatan sekolah yang kerja,
belajar, tugas menantang dan memacu pantang menyerah, dan daya
dan menyelesaikan tugas untuk tahan belajar.
dengan bekerja keras. 􀂃 Mencipatakan suasana
sebaik-baiknya. 􀂃 Memiliki pajangan belajar
tentang slogan yang memacu daya tahan
atau motto tentang kerja. kerja.
31
􀂃 Memiliki pajangan
tentang
slogan atau motto tentang
giat
bekerja dan belajar.

6. Kreatif Berpikir dan melakukan 􀂃 Menciptakan situasi 􀂃 Menciptakan situasi


sesuatu yang belajar yang
untuk menghasilkan cara menumbuhkan daya bisa menumbuhkan daya
atau hasil berpikir dan pikir
baru dari sesuatu yang bertindak kreatif. dan bertindak kreatif.
telah 􀂃 Pemberian tugas yang
dimiliki. menantang munculnya
karyakarya
baru baik yang autentik
maupun modifikasi.

7. Mandiri Sikap dan prilaku yang 􀂃 Menciptakan situasi 􀂃 Menciptakan suasana


tidak mudah sekolah yang kelas yang
tergantung pada orang membangun kemandirian memberikan kesempatan
lain dalam peserta didik. kepada
menyelesaikan tugas- peserta didik untuk bekerja
tugas. mandiri

8. Demokratis Cara berpikir, bersikap, 􀂃 Melibatkan warga 􀂃 Mengambil keputusan


dan sekolah dalam kelas
bertindak yang menilai setiap pengambilan secara bersama melalui
sama hak keputusan. musyawarah dan mufakat.
dan kewajiban dirinya 􀂃 Menciptakan suasana 􀂃 Pemilihan kepengurusan
dan orang sekolah yang kelas
lain. menerima perbedaan. secara terbuka.
􀂃 Pemilihan 􀂃 Seluruh produk kebijakan
kepengurusan OSIS melalui musyawarah dan

32
secara mufakat.
terbuka. 􀂃 Mengimplementasikan
modelmodel
pembelajaran yang
dialogis dan interaktif.

9. Rasa Ingin Sikap dan tindakan yang 􀂃 Menyediakan media 􀂃 Menciptakan suasana
Tahu selalu komunikasi atau kelas yang
berupaya untuk informasi (media cetak mengundang rasa ingin tahu.
mengetahui lebih atau media 􀂃 Eksplorasi lingkungan
mendalam dan meluas elektronik) untuk secara
dari sesuatu berekspresi bagi terprogram.
yang dipelajari, dilihat, warga sekolah. 􀂃 Tersedia media
dan 􀂃 Memfasilitasi warga komunikasi atau
didengar. sekolah untuk informasi (media cetak atau
bereksplorasi dalam media elektronik).
pendidikan, ilmu
pengetahuan, teknologi,
dan budaya.

10. Semangat Cara berpikir, bertindak, 􀂃 Melakukan upacara 􀂃 Bekerja sama dengan
Kebangsaan dan rutin sekolah. teman
berwawasan yang 􀂃 Melakukan upacara sekelas yang berbeda suku,
menempatkan hari-hari besar etnis, status sosial-ekonomi.
kepentingan bangsa dan nasional. 􀂃 Mendiskusikan hari-hari
negara di 􀂃 Menyelenggarakan besar
atas kepentingan diri dan peringatan hari nasional.
kelompoknya. kepahlawanan nasional.
􀂃 Memiliki program
melakukan
kunjungan ke tempat
bersejarah.
􀂃 Mengikuti lomba pada
33
hari besar
nasional.

11. Cinta Tanah Cara berpikir, bersikap, 􀂃 Menggunakan produk 􀂃 Memajangkan: foto
Air dan berbuat buatan dalam presiden dan
yang menunjukkan negeri. wakil presiden, bendera
kesetiaan, 􀂃 Menggunakan bahasa negara,
kepedulian, dan Indonesia yang lambang negara, peta
penghargaan yang baik dan benar. Indonesia,
tinggi terhadap bahasa, 􀂃 Menyediakan gambar kehidupan
lingkungan fisik, sosial, informasi (dari masyarakat
budaya, ekonomi, dan sumber cetak, elektronik) Indonesia.
politik bangsa. tentang 􀂃 Menggunakan produk
kekayaan alam dan buatan
budaya dalam negeri.
Indonesia.
12. Menghargai Sikap dan tindakan yang 􀂃 Memberikan 􀂃 Memberikan penghargaan
Prestasi mendorong penghargaan atas hasil atas
dirinya untuk prestasi kepada warga hasil karya peserta didik.
menghasilkan sesuatu sekolah. 􀂃 Memajang tanda-tanda
yang berguna bagi 􀂃 Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi.
masyarakat, penghargaan 􀂃 Menciptakan suasana
mengakui, dan prestasi. pembelajaran untuk
menghormati memotivasi
keberhasilan orang lain. peserta didik berprestasi.

13. Bersahabat/ Tindakan yang 􀂃 Suasana sekolah yang 􀂃 Pengaturan kelas yang
Komuniktif memperlihatkan rasa memudahkan memudahkan terjadinya
senang berbicara, terjadinya interaksi interaksi peserta didik.
bergaul, dan antarwarga 􀂃 Pembelajaran yang
bekerja sama dengan sekolah. dialogis.
orang lain. 􀂃 Berkomunikasi dengan 􀂃 Guru mendengarkan
bahasa yang keluhankeluhan

34
santun. peserta didik.
􀂃 Saling menghargai dan 􀂃 Dalam berkomunikasi,
menjaga guru
kehormatan. tidak menjaga jarak dengan
􀂃 Pergaulan dengan cinta peserta didik.
kasih dan
rela berkorban.

14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan 􀂃 Menciptakan suasana 􀂃 Menciptakan suasana
tindakan yang sekolah dan kelas yang
menyebabkan orang lain bekerja yang nyaman, damai.
merasa tenteram, dan 􀂃 Membiasakan perilaku
senang dan aman atas harmonis. warga
kehadiran 􀂃 Membiasakan perilaku sekolah yang anti kekerasan.
dirinya warga 􀂃 Pembelajaran yang tidak
sekolah yang anti bias
kekerasan. gender.
􀂃 Membiasakan perilaku 􀂃 Kekerabatan di kelas yang
warga penuh kasih sayang.
sekolah yang tidak bias
gender.
􀂃 Perilaku seluruh warga
sekolah yang
penuh kasih sayang.

15. Gemar Kebiasaan menyediakan 􀂃 Program wajib baca. 􀂃 Saling tukar bacaan.
Membaca waktu 􀂃 Frekuensi kunjungan 􀂃 Pembelajaran yang
untuk membaca berbagai perpustakaan. memotivasi
bacaan 􀂃 Menyediakan fasilitas anak menggunakan referensi.
yang memberikan dan suasana
kebajikan bagi menyenangkan untuk
dirinya. membaca.
􀂃 Daftar buku atau
35
tulisan yang
dibaca peserta didik.
􀂃 Frekuensi kunjungan
perpustakaan.

16. Peduli Sikap dan tindakan yang 􀂃 Pembiasaan 􀂃 Memelihara lingkungan


Lingkungan selalu memelihara kebersihan kelas.
berupaya mencegah dan kelestarian 􀂃 Tersedia tempat
kerusakan pada lingkungan sekolah. pembuangan
lingkungan alam di 􀂃 Tersedia tempat sampah di dalam kelas.
sekitarnya dan pembuangan sampah 􀂃 Pembiasaan hemat energi.
mengembangkan upaya- dan tempat cuci tangan. 􀂃 Memasang stiker perintah
upaya 􀂃 Menyediakan kamar mematikan lampu dan
untuk memperbaiki mandi dan air menutup
kerusakan alam bersih. kran air pada setiap ruangan
yang sudah terjadi. 􀂃 Pembiasaan hemat apabila selesai digunakan
energi. (SMK).
􀂃 Membuat biopori di
area sekolah.
􀂃 Membangun saluran
pembuangan air
limbah dengan baik.
􀂃 Melakukan
pembiasaan memisahkan
jenis sampah organik dan
anorganik.
􀂃 Penugasan pembuatan
kompos dari
sampah organik.
􀂃 Penanganan limbah
hasil praktik
(SMK).
􀂃 Menyediakan peralatan
36
kebersihan.
􀂃 Membuat tandon
penyimpanan air.
􀂃 Memrogramkan cinta
bersih
lingkungan.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang 􀂃 Memfasilitasi kegiatan 􀂃 Berempati kepada sesama
selalu bersifat teman
ingin memberi bantuan sosial. kelas.
pada orang 􀂃 Melakukan aksi sosial. 􀂃 Melakukan aksi sosial.
lain dan masyarakat yang 􀂃 Menyediakan fasilitas 􀂃 Membangun kerukunan
membutuhkan. untuk warga
menyumbang. kelas.
18. Tanggung Sikap dan perilaku 􀂃 Membuat laporan 􀁸 Pelaksanaan tugas piket
Jawab seseorang untuk setiap kegiatan secara
melaksanakan tugas dan yang dilakukan dalam teratur.
kewajibannya, yang bentuk lisan 􀁸 Peran serta aktif dalam
seharusnya dia maupun tertulis. kegiatan
lakukan, terhadap diri 􀂃 Melakukan tugas tanpa sekolah.
sendiri, disuruh. 􀁸 Mengajukan usul
masyarakat, lingkungan 􀂃 Menunjukkan prakarsa pemecahan
(alam, untuk masalah.
sosial dan budaya), mengatasi masalah dalam
negara dan lingkup
Tuhan Yang Maha Esa. terdekat.
􀂃 Menghindarkan
kecurangan dalam
pelaksanaan tugas.

Pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dilakukan


melalui berbagai kegiatan belajar di:
 Kelas
 Sekolah

37
 Luar sekolah melalui kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan lain yang
dirancang sekolah.
Selanjutnya, SD – IT Fitriyah mencantumkan pendidikan karakter
bangsa secara jelas pada dokumen perencanaan/perangkat pembelajaran.

B. Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan
pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB baik kategori standar maupun
mandiri, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori standar. (BSNP, Panduan
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah, 2006: 16).
Satuan Pendidikan SD – IT Fitriyah menyelenggarakan program
pendidikan dengan menggunakan sistem paket. Beban belajar yang
dilaksanakan adalah beban belajar sistem paket pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Dimana penyelesaian program pendidikan sistem paket untuk
SD/Min adalah 6 tahun.
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu
untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap
dalam satu tahun pelajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah
beban belajar yang tetap.
Alokasi waktu untuk setiap jam pembelajaran adalah 35 menit. Beban
belajar siswa selama satu tahun tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 11
Beban Belajar siswa selama satu tahun
Satu Jam
Jumlah Jam Minggu Efektif Waktu
Pembelajaran
Kelas Pelajaran per- per- tahun pembelajaran/jam
tatap
minggu ajaran per-tahun
muka/menit
1 30 30 37 1110

38
Pemanfaatan 4 jam pelajaran tambahan didistribusikan 1 JP untuk
Bahasa Indonesia, 1 JP untuk Matematika 2 JP Bahasa Inggris.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang
dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui
sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan
tatap muka per jam pembelajaran pada satuan pendidikan SD adalah 35
menit. Sedangkan beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada satuan
pendidikan SD adalah 31 jam pembelajaran (maksimum 35 jam
pembelajaran).
Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh
pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan
terstruktur ditentukan oleh pendidik.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang
oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya
diatur sendiri oleh peserta didik.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur pada satuan pendidikan SD maksimum 50 % dari jumlah waktu
kegiatan tatap muka tiap mata pelajaran.
Berdasarkan uraian diatas maka alokasi waklu untuk penugasan
terstruktur mata pelajaran IPA adalah 50 % dari 35 menit, sehingga setiap
satu kali pertemuan adalah 2 JP (70 menit), maka guru harus memberikan
tugas atau PR dari materi tersebut yang diperkirakan dapat dikerjakan siswa
sekitar 35 menit. Jika dalam satu hari siswa belajar 7 JP atau 245 menit, maka
39
beban belajar siswa dalam bentuk tugas atau PR adalah sekitar 120 menit.
Tugas terstruktur ini wajib dinilai oleh guru dan nilainya dapat
diperhitungkan ke dalam nilai penguasaan/pengembangan konsep atau
kognitif dan nilai sikap.
Alokasi waktu tugas proyek dari setiap mata pelajaran di koordinir
oleh Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah, sehingga tidak ada beban tugas
yang menumpuk pada waktu yang bersamaan.
Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah
setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara
dengan satu jam tatap muka.
C. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75%. (BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, 2006:
18)
Ketuntasan belajar siswa pada setiap mata pelajaran di SD –IT
Fitriyah ditetapkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata
pelajaran tersebut. Kriteria ideal KKM untuk masing-masing indikator hasil
belajar yang dideskripsikan guru dalam silabus pada setiap mata pelajaran
adalah 75 %. Tetapi dengan mempertimbangkan kompleksitas, intake siswa,
dan sarana pendukung yang ada di sekolah maka KKM setiap mata pelajaran
telah ditetapkan berkisar antara 75 sampai 80.
Tabel 12
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kelas dan
Alokasi
Komponen
Waktu
I

1 2

A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 75 75
2. Pendidikan Kewarganegaraan 75 75

40
3. Bahasa Indonesia 75 75
4. Matematika 75 75
5. Ilmu Pengetahuan Alam 75 75
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 75 75
7. Keterampilan dan Kesenian 75 75
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga
78 78
dan Kesehatan
B. Muatan Lokal
- -
1. TAM
2. B. Inggris 75 75

Mekanisme dan Prosedur Penentuan KKM


Menentukan Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) dengan
mempertimbangkan kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas
kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga
sekolah, sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan
pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah
sebagai berikut:
1. Hitunglah jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap
kelas
2. Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan
kemampuan masing-masing aspek:
a. Aspek Kompleksitas
Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah tetapi
semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi.
b. Aspek Sumber Daya Pendukung
Daya dukung terbagi dua, pendidik dan sarana prasarana
Pendidik : evaluasi terhadap kemampuan diri sendiri
Sarana prasarana : alat peraga, media, buku teks, lingkungan.
Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin
tinggi.
c. Aspek Intake
41
Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya
semakin tinggi.
3. Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan
KKM setiap KD
4. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk
menentukan KKM mata pelajaran
5. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada
kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi siswa.
Rentang nilai:
80 – 100 : Tinggi
60 – 79 : Sedang
40 – 59 : Rendah
Peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar, satuan
pendidikan harus melaksanakan program perbaikan (remedial) sampai
mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan. Yang telah mencapai
ketuntasan bealajar 80% sampai 90% dapat mengikuti program pengayaan
(enrichment), sedangkan yang mencapai ketuntasan lebih dari 90% dapat
mengikuti program percepatan (accelerated).
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan KKM sehingga KKM
ideal 100% adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru dalam PBM
b. Pengadaan media/alat peraga yang mendukung terlaksananya
pembelajaran secara efektif dan efisien
c. Melakukan remedial/pengayaan secara terprogram dan kontinu.
Program Remedial
Program Remedial adalah proses pembelajaran bimbingan yang
diberikan kepada siswa-siswa yang belum menguasai bahan pelajaran yang
diberikan oleh guru, dengan maksud mempertinggi tingkat penguasaan
terhadap bahan pelajaran tersebut. (Suharsimi Arikunto, 2000: 35).
Standar penguasaan siswa terhadap suatu mata pelajaran adalah KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) pada setiap mata pelajaran saat diadakan
evaluasi. Apabila seorang siswa belum mencapai KKM disebut belum tuntas,

42
sebaliknya apabila seorang siswa sudah mencapai KKM disebut sudah tuntas.
Nilai KKM setiap kelas ditentukan oleh setiap sekolah.
Dalam pelaksaanan remedial di SD – IT Fitriyah, para guru
menggunakan format khusus yang sudah disediakan oleh sekolah, dan
dilaporkan kepada Kepala SD – IT Fitriyah setiap melaksanakan program
tersebut oleh guru bersangkutan.
Pengayaan
Pengayaan adalah prosess pembelajaran yang dibeikan kepada siswa-
siswa kelompok cepat sehingga siswa-siswa tersebut lebih kaya pengetahuan
dan keterampilannnya atau lebih mendalami bahan pelajaran yang sedang
mereka pelajari. (Suharsimi Arikunto, 2000: 35).
Standar siswa yang dianggap sudah menguasai suatu mata pelajaran
adalah sudah mencapai KKM. Pembelajaran pengayaan ini dilakukan dengan
cara antara lain: menyuruh siswa membaca ke Perpustaakaan, Tutor Sebaya,
menyuruh siswa membahas materi selanjutnya, menyuruh siswa membahas
soal lain yang kesulitannya lebih tinggi, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan
tersebut tetap dalam pengawasan guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Pembelajaran pengayaan juga menggunakan format khusus yang disediakan
oleh sekolah, dengan tetap dilaporkan setiap pelaksanaan kegiatan tersebut
kepada Kepala SD – IT Fitriyah.
D. Kenaikan Kelas
a. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria
kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktoral teknis terkait, sesuai
dengan ketentuan PP 19/2005 pasal 72 ayat (1). (BSNP, Panduan
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah, 2006: 18).
Kenaikan kelas (otomatic promotion) adalah semua indikator, hasil
belajar (HB), Kompetensi Dasar (KD), dan Standar Kompetensi (SK)
suatu mata pelajaran telah terpenuhi ketuntasannya, maka peserta didik
dianggap telah layak naik ke kelas berikutnya. (Depdiknas, Pedoman
Penilaian Kelas : 48). Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun

43
ajaran. Siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada semua indikator,
hasil belajar (HB), kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi
(SK) pada seluruh mata pelajaran yang ditetapkan sekolah.
c. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian sikap untuk seluruh
mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan diakhir semester 2.
d. Kehadiran di kelas mencapai minimal 90 %
Jika peserta didik masih belum menuntaskan indikator, HB, KD,
dan SK pada lebih dari 4 (empat) mata pelajaran sampai batas akhir
tahun ajaran, maka peserta didik tersebut harus mengulang di kelas
yang sama (tidak naik kelas). Untuk memudahkan administrasi maka
peserta didik yang tidak naik kelas diharapkan mengulang semua mata
pelajaran beserta SK, KD, HB, dan indikatornya. Sekolah akan
mempertimbangkan mata yelajaran, SK, KD, HB, dan indikator yang
telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya upabila nilai mata pelajaran
yang telah tuntas mendapat nilai jelek. (Depdiknas, Pedoman Penilaian
Kelas : 48).
Disamping itu, peserta didik tidak naik kelas jika karena alasan
yang kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental
sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi yang
ditargetkan. (Depdiknas, 2007.Petunjuk Pengelolaan Rapor).
Untuk memenuhi kriteria kenaikan kelas seperti yang telah
diuraikan diatas maka guru mata pelajaran melakukan sistem penilaian.
Adapun sistem penilaian yang dilakukan di SD – IT Fitriyah
menggunakan sistem penilaian kelas. Dimana dalam melakukan proses
penilaian, guru melakukan proses pengumpulan dan penggunaan
informasi melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan tentang

44
pencapaian hasil belajar/kompetensi siswa. Adapun ciri-ciri penilaian
kelas adalah belajar tuntas, otentik, herkesinambungan, berdasarkan
acuan kriteria/patokan, dan menggunakan berbagai cara dan alat
penilaian.
Penilaian kelas yang dilakukan guru meliputi ulangan harian (per
KD), ulangan tengah semester (beberapa KD yang pernah dibelajarkan,
dapat berupa penilaian atas semua aspek atau aspek tertentu saja sesuai
dengan teknik penilaian yang dipilih), dan ulangan akhir semester (semua
KID yang pernah dibelajarkan dan dinilai pada semester yang berlaku,
dapat berupa penilaian terhadap semua aspek, beberapa aspek atau aspek
tertentu sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih). Adapun teknik/cara
penilaian tersebut dapat berupa penilaian : unjuk kerja, penugasan, hasil
kerja, tertulis, portofolio, sikap, dan penilaian diri.
Adapun hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan oleh guru mata
pelajaran untuk : (1) melaksanakan program remedial (dilakukan bila
nilai indikator kurang dari nilai kriteria ketuntasan minimal/kkm), (2)
melaksanakan pengayaan (dilakukan bila siswa telah tuntas lebih cepat
dari temannya dengan nilai amat baik), (3) perbaikan program dan
kegiatan (dilakukan bila tidak efektif).
Ketuntasan Belajar yang dimaksud dalam penilaian kelas ini adalah
ketuntasan helajar per indikator. Kriteria ketuntasan belajar tersebut
antara 0 % - 100 %, dengan kriteria ideal 75 %. Namun berdasarkan
situasi dan kondisi sekolah, sekolah telah menetapkan sendiri kriteria
ketuntasan tiap mata pelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan
akademis siswa (intake siswa), kompleksitas indikator, dan. daya dukung
(guru dan sarana). Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar apabila
memperoleh skor > kriteria ketuntasan minimal (kkm).
Apabila dalam 1 KD jumlah indikator yang tuntas lebih dari 50 %
maka siswa berhak lanjut ke KD berikutnya. Sedangkan bagi siswa yang
belum tuntas; sama atau lebih dari 50 % maka siswa tersebut wajib
mengulang KD yang sama.

45
Dalam pelaksanaan program remedial dapat dilakukan dengan
beberapa cara tergantung kebutuhannya meliputi : sistem tatap muka
dengan guru, belajar sendiri (dinilai), melakukan kegiatan (menjawab
pertanyaan, membuat rangkuman, mengerjakan tugas, mengumpulkan
data), serta pada atau di luar jam efektif mengajar guru mata pelajaran.
Pelaksanaan program pengayaan dilakukan apabila siswa
berprestasi amat baik, yang tujuannya untuk memperkaya kompetensi
siswa. Adapun kegiatannya dapat berupa : memberi materi tambahan,
latihan tambahan tugas individual dan lain-lain. Hasil penilaian
menambah nilai mata pelajaran bersangkutan. Kegiatan ini dapat
dilakukan setiap saat, pada atau di luar jam efektif guru mata pelajaran.
Sedangkan perbaikan program dan kegiatan dilakukan apabila
program, strategi, dan bahan yang telah digunakan tidak efektif Hasil
evaluasi kegiatan dapat berupa revisi atau mengganti program atau
kegiatan pembelajaran tersebut.
Untuk pelaporan hasil belajar siswa dalam bentuk rapor, SD – IT
Fitriyah memilih menggunakan pembobotan nilai rapor sebagai berikut:
Rata  rataPR  Rata  rataPS  U 1  U 2  U N
Rata-rata UH =
N
2 rata  rata UH  1 Smt
Nilai Akhir =
3
Dengan skala nilai : 0 - 100 (hasil pembulatan ke angka satuan
terdekat). (Depdiknas, 2007. Petunjuk Pengelolaan Rapor).
b. Penentuan Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas ditetapkan dalam rapat Dewan Guru.
E. Kelulusan
a. Kriteria Kelulusan
Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19 / 2005 Pasal 72 Ayat (1),
peserta didik dinyatakan lulus dari SD – IT Fitriyah setelah memenuhi
kriteria berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada Evaluasi Akhir. Peserta didik
harus mendapatkan nilai yang sama atau lebih besar dari nilai batas
46
ambang kompetensi yang dirumuskan oleh BSNP, pada kelompok mata
pelajaran keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia, kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan. Penilaian akhir mempertimbangkan hasil penilaian peserta
didik sejak awal hingga akhir masa studi.
3. Lulus Ujian Akhir kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan budi
pekerti yang diselenggarakan oleh sekolah.
4. Kehadiran di kelas mencapai minimal 90 %.

b. Penentuan Kelulusan
Kelulusan ditetapkan dalam rapat Dewan Guru.
F. Pengaturan Mutasi Peserta Didik
Mutasi masuk bagi peserta didik yang berasal dari Sekolah Dasar luar
kota Pekanbaru harus:
a) Menyertakan surat keterangan pindah dari sekolah asal yang
disahkan/dilegalisir oleh kepala kantor dnas pendidikan kota pekanbaru.
b) Menyerahkan NISN dari sekolah asal.
c) Sekolah asal memiliki akreditasi setara dengan / lebih akreditasi SD – IT
Fitriyah
G. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)
Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB,
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dapat memasukkan pendidikan kecakapan
hidup, yag mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan/atau kecakapan vokasional. (BSNP, Panduan Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah, 2006: 19).
Kecakapan hidup merupakan kecakapan yang dimiliki seseorang untuk
berani menghadapi problem hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa

47
tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan
solusi sehingga mampu mengatasinya.
Secara umum ada dua macam kecakapan hidup (Life skills), yaitu
general life skills (GLS) dan specific life skills (SLS). General life skills
dibagi menjadi dua, yaitu personal skills (kecakapan personal) dan social
skills (kecakapan sosial). Kecakapan personal itu sendiri terdiri atas self
awareness skill (kecakapan mengenal diri) dan thinking skill (kecakapan
berpikir). Specific life skill juga dibagi menjadi dua, yaitu academic skill
(kecakapan akademik) dan vocational skill (kecakapan vokasional/kejuruan).
Pembelajaran kecakapan hidup tidak dikemas dalam bentuk mata
pelajaran baru, ataupun dalam materi tambahan yang disisipkan dalam mata
pelajaran tetapi diintegrasikan pada setiap mata pelajaran.

H. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam
aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi, teknologi informasi dan
komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik. (BSNP, Panduan Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah, 2006: 19).
Seluruh komponen SD – IT Fitriyah secara rutin melaksanakan kegiatan
"Sabtu Bersih", menjaga kebersihan setiap hari, perawatan dan penataan
lingkungan yang nyaman dan penghijauan sesuai dengan lahan yang tersedia.
Program ini dikelola dan dilaksanakan dengan kesadaran tinggi seluruh warga
sekolah sehingga apa yang tertera didalam visi dan misi sekolah dapat
terwujud.

48
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. Kalender Pendidikan SD – IT Fitriyah


Satuan Pendidikan Dasar dapat menyusun kalender pendidikan sesuai
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan sebagaimana yang
dimuat dalam Standar Isi. (BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, 2006: 20).
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah
menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun

49
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur
sekolah.
Pengaturan waktu belajar di SD – IT Fitriyah mengacu kepada Standar Isi
dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, kebutuhan peserta didik dan
masyarakat, serta ketentuan dari Pemerintah/Pemerintah Daerah. Pengaturan
waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran
adalah sebagai berikut :
B. Perhitungan Jumlah Hari Efektif pada Kalender Pendidikan
Adapun banyaknya Minggu Efektif Semester 1 adalah sebagai berikut :
Tabel 13
Minggu Efektif Semester 1
Jumlah
No Bulan
Minggu Hari
1 Juli 2016 3 18
2 Agustus 2016 4 26
3 September 2016 4 25
4 Oktober 2016 4 26
5 Nopember 2016 4 26
6 Desember 2016 2 14
Jumlah 21 135

Sedangkan banyaknya Minggu Efektif Semester 2 adalah sebagai berikut :


Tabel 14
Minggu Efektif Semester 2
Jumlah
No Bulan
Minggu Hari
1 Januari 2017 4 25
2 Pebruari 2017 4 24
3 Maret 2017 4 26
4 April 2017 4 23
5 Mei 2017 4 24
6 Juni 2017 2 4
Jumlah 22 129

C. Permulaan Tahun Pelajaran

50
Permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari Senin minggu ketiga bulan
Juli. Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama tiga hari dengan
pengaturan sebagai berikut :
1. Kelas I melaksanakan Masa Orientasi mengenali sekolah.

D. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun
pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua). Kegiatan pembelajaran
dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu :

Tabel 15
Waktu belajar
HARI WAKTU BELAJAR
Senin 07.00 – 13.00
Selasa 07.00 – 13.00
Rabu 07.00 – 13.00
Kamis 07.00 – 13.00
Jum’at 07.00 – 11.00
Sabtu 7.0 – 11.00

E. Libur Sekolah
Hari libur sekolah ditetapkan oleh sekolah sesuai dengan kebijakan
Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten / Kota untuk tidak diadakan proses
pembelajaran di sekolah.
Sekolah mengambil kebijakan hari libur sebagai berikut :
* Libur Awal Puasa : sesuai kalender
* Libur Semester 1 : sekitar bulan Desember Akhir
* Libur Semester 2 : sekitar bulan Juli awal.

51
Adapun hari-hari Tidak Efektif/Libur pada tahun pelajaran 2016/2017
sebagai berikut :
Tabel 16
Libur Sekolah
Bulan Tanggal Hari Keterangan
Juli 1 - 10 10 Libur Ramadhan dan Idul
Fitri
Agustus 17 1 Libur Hari Kemerdekaan
September 12 1 Libur Idul Adha
Oktober 9 1 Tahun Baru Hijrah
Nopember - - -
Desember 12 1 Libur Maulid Nabi
25 1 Libur Hari Natal
26 - 31 6 Libur Akhir Semester
Januari 1 1 Libur Tahun Baru
Masehi
28 1 Imlek
Februari - - -
Maret 29 - Hari Raya Nyepi
April 14 1 Wafat Isa Al-Masih
24 1 Isra’ Mi’raj
Mei 1 1 Hari Buruh Internasional
11 1 Hari Raya Waisak
25 1 Kenaikan Isa Almasih
Juni 1 1 Hari Lahir Pancasila
Juli 19 - 15 27 Libur Kenaikan Kelas
dan Bulan Ramadhan

Keterangan:
 Jumlah jam belajar pertahuan = 36 tahun
 Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai, membaca Al-Qur’an dan
Literasi
52
 Setiap hari jum’at
- Ceramah Agama
- Membaca ayat suci Al-Qur’an

F. Analisis Hari Belajar Efektif


ANALISIS HASIL BELAJAR EFEKTIF
KALENDER PENDIDIKAN SD - ITFITRIYAH
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
S HARI JUMLAH
E S S R K J S
M e e a a u a
E n l b m m b
BULAN KEGIATAN
S i a u i a t HARI
T n s s t u
E a
R
Juli S 11 Juli 2016
E Awal Semester Ganjil
M 3 3 3 3 3 3 18
E
S
Agustus T 5 5 4 4 4 4 26 -
September E 19 – 22 September 2016
R 3 4 4 5 5 4 25
Ulangan Tengah Semester
Oktober 5 4 4 4 4 5 26 -
November I 4 5 5 4 4 4 26 -
Desember 1 2 2 3 3 3 14 7 – 10 Desember 2016
Ulangan Praktik Semester

13 – 16 Desember 2016
Ulangan akhir Semester

53
24 Desember 2016
Penyerahan Buku LHBS

Jumlah 135

ANALISIS HASIL BELAJAR EFEKTIF


KALENDER PENDIDIKAN SD – IT FITRIYAH
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
S HARI JUMLAH
E S S R K J S
M e e a a u a
E n l b m m b
BULAN KEGIATAN
S i a u i a t HARI
T n s s t u
E a
R
Januari S 25 2 Januari 2017
E 5 5 4 4 4 3 Awal Semester Genap
M
Februari 4 4 4 4 4 4 24 -
E
Maret S 20 – 23 Maret 2017
4 4 4 5 5 4 26
T Ulangan Tengah Semester
April E 3 – 6 April 2017
R Ulangan Praktik Semester

II 10 – 13 April 2017
Ulangan Akhir Semester 2 Kelas VI
3 4 4 4 3 5 23
25 – 28 April 2017
Try Out Kelas VI

17 – 20 April 2017
Ujian Sekolah Tingkat Kota Kelas VI
Mei 4 5 5 2 4 4 24 2 Mei 2017

54
Hardiknas

8 – 10 Mei 2017
Ujian Sekolah Tingkat Provinsi Kelas VI
Juni 5 – 8 Juni 2017
Ulangan Kenaikan Kelas
1 1 2 4
17 Juni 2017
Penyerahan Buku LHBS
Juli 1 1 1 3 -
Jumlah 129

BAB V
PENUTUP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD – IT Fitriyah merupakan acuan


dan pedoman bagi guru-guru dalam melaksanakan program pembelajaran di
sekolah. Berdasarkan dokumen Kurikulum ini selanjutnya guru-guru setiap mata
pelajaran membuat program pembelajaran yang berupa program tahunan, program
semester, silabus, RPP, dan program penilaian.
Guru diberi kebebasan dan keleluasaan dalam menyusun program
pembelajaran misalnya dalam mendeskripsikan indikator hasil belajar,
menetapkan tujuan pembelajaran, dan menetapkan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan kondisi dan lingkungan sekolah serta untuk memotivasi siswa dalam
mengolah dan menggali sendiri potensi-potensinya. Kebebasan dan keleluasaan
guru-guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas merupakan bagian dari
KTSP.
Sesuai dengan komitmen guru-guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
maka KTSP yang telah disusun akan dilaksanakan sesuai dengan program yang
telah ditetapkan. Semoga dengan tersusunnya Kurikulum SD – IT Fitriyah ini
akan menjadikan sekolah ini menjadi Sekolah Unggul yang sesuai dengan visi,
misi, dan tujuan sekolah.
55
DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Pembentukan Tim Penyusun


Kurikulum SD – IT Fitriyah.
B. Daftar Hadir Rapat Pembentukan Tim Penyusun Kurikulum SD – IT Fitriyah.
C. Contoh Silabus Pengajaran.
D. Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

56

Anda mungkin juga menyukai