3.1 Pengertian Nirmana
3.1 Pengertian Nirmana
Dalam dunia desain penting mempelajari tentang nirmana karena anda akan
mendapatkan pengetahuan dasar mengenai desain itu sendiri.Jika anda lulusan
sekolah menengah kejuruan (SMK) sudah mempelajari apa itu pengertian nirmana pasti
tau nirmana itu seperti apa, dan untuk anda yang ingin mempelajarinya juga silahkan
baca artikel dibawah ini.
Pengertian Dwimatra (2D) adalah panjang dan lebar dalam suatu bidang papar/datar,
tidak memiliki kedalaman atau ketebalan. Dalam bidang tersebut akan terdapat kesan
ruang, volume, dimensi yang bersifat optis, khayali dan ilusif, kedalaman tidak teraba,
namun terasa oleh mata. Cara pandang 2 dimensi adalah satu arah, yaitu dari muka
atau depan.
Pengertian Trimatra (3D) adalah Apa yang ada disekeliling kita bersifat tiga dimensi,
tidak saja memiliki panjang,lebar tapi memiliki pula ruang,massa, volume, raut, warna
dan bentuk. Cara pandang 3 dimensi dilakukan dari berbagai arah, yaitu tiga arah
utama : tegak atas-bawah, lintang kiri-kanan dan sudut depan belakang.
1. Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu
wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk,
atau bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi
ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.
2. Garis adalah sekumpulan titik yang terhubung dan berbeda (warna) dari latar
belakang yang menampilkannya. Terbentuk garis dari kumpulan satuan
terkecilnya yakni titik yang lazimnya berbentuk bundar (circular). Sebuah garis
merupakan sebuah titik yang memanjang, oleh karenanya sebuah garis lebih
dicirikan pada panjangnya daripada lebarnya. Garis merupakan dimensi awal
yang tercipta dari titik yang digerakkan sedemikian rupa.
3. Warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata, oleh karena
itu warna tidak akan terbentuk jika tidak ada cahaya. Tiap-tiap warna dihasilkan
dari reaksi cahaya putih yang mengenai suatu permukaan dan permukaan
tersebut memantulkan sebagian dari spektrum. Terjadinya warna-warna tersebut
disebabkan oleh vibrikasi cahaya putih. Sistem yang paling sederhana untuk
mengetahui hubungan warnawarna adalah pada susunan warna dalam bentuk
lingkaran warna.
4. Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan baik nyata maupun semu, bisa
halus, kasar, licin, dan sebagainya. Berdasarkan hubungannya dengan indera
penglihatan, tekstur dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: tekstur nyata dan
tekstur semu.
5. Bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang,
lebar dan luas serta mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis. Bentuk
bidang dapat geometris, organis, bersudut, tak teratur, dan bulat.
6. Bentuk adalah titik, garis, atau bidang akan menjadi bentuk apabila terlihat.
Sebuah titik betapapun kecilnya pasti mempunyai raut, ukuran, warna, dan
tekstur.
Dalam Nirmana penyusunan merupakan suatu proses pengaturan atau disebut juga
sebagai komposisi dari bentuk-bentuk menjadi satu susunan yang baik. Ada beberapa
aturan yang perlu digunakan untuk menyusun bentuk-bentuk tersebut, walaupun
penerapan prinsip-prinsip penyusunan tersebut tidak bersifat mutlak, namun karya seni
yang tercipta harus layak disebut karya yang baik. Prinsip-prinsip ini bersifat subyektif
terhadap penciptanya.
1. Kesatuan (Unity) : merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat
penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya
tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut
tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan.
Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut,
arah, dan sebagainya), maka kesatuan telah tercapai.
2. Keseimbangan (Balance) : Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan
agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah. Seperti halnya jika kita
melihat pohon atau bangunan yang akan roboh, kita merasa tidak nyaman dan
cenderung gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu
benda jika semua daya yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni
keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan
dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani.
5. Dominasi (Domination) : merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang
harus ada dalam karya seni dan desain. Dominasi berasal dari kata Dominance
yang berarti keunggulan.Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu
unsur sebagai penarik dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering
juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi
mempunyai beberapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan
kebosanan dan untuk memecah keberaturan.