Abstrak
PT X Mojokerto merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri tekstil. Pada
penerapan strategi pemasarannya khususnya untuk produk seragam sekolah masih terdapat beberapa
kelemahan yang menyebabkan pangsa pasar perusahaan akan produk tersebut cukup rendah. Penerapan
strategi pemasaran perusahaan selama ini hanya berdasarkan metode ilmiah dari pengalaman pemasaran
yang dilakukan perusahaan, namun masih belum menggunaan metode ilmiah dengan menggunakan
perhitungan matematik.Oleh karena itu, perlu adanya suatu pemilihan strategi pemasaran PT X dengan
melihat kriteria-kriteria yang mempengaruhi dalam proses pemilihan strategi pemasaran dengan
menggunakan metode Analytical Network Process (ANP) dan FUZZY TOPSIS. Alternatif strategi pemasaran
pada penelitian ini berdasarkan pada analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa strategi
terpilih bagi PT X Mojokerto adalah membangun brand image perusahaan dengan melakukan kegiatan
promosi produk secara online dan jejaring sosial, promosi produk pada pelanggan dua bulan sebelum musin
kenaikan kelas serta mendukung program pemerintah dan penyediaan pusat pelayanan pelanggan melalui
nomor bebas pulsa.
Kata kunci : Strategi pemasaran, Analytic Network Process (ANP), fuzzy Technique for Order Performance
by Similarity to Ideal Solution (FTOPSIS).
Gambar 1 Laju Permintaan Produk Tekstil di Gambar 2 Perkembangan Unit Usaha Industri
Indonesia Tekstil di Indonesia
(Sumber : Kementrian Perindustrian RI,2012) (Sumber : Kementrian Perindustrian RI,2012)
428
Penurunan jumlah industri tekstil di
Indonesia diakibatkan karena daya saing
industri tekstil yang menurun terutama industri
yang bersaing di pasar domestik. Penurunan ini
ditandai dengan banyaknya perusahaan tekstil
yang harus tutup karena tidak mampu bersaing
dengan produk pesaing dan produk impor.
Ketidakmampuan perusahaan untuk
bersaing dengan kompetitor yang ada berkaitan
dengan penerapan strategi pemasaran
perusahaan yang kurang baik. Dalam memilih
strategi pemasaran yang kompetitif, dibutuhkan Gambar 3 Jumlah Penjualan Produk Seragam
penelitian dari berbagai faktor yang Sekolah PT X
memungkinkan, termasuk faktor internal dan
eksternal perusahaan yang berpengaruh Diharapkan, penelitian ini mampu
terhadap performansi perusahaan. Salah satu memberikan manfaat bagi X Mojokerto dalam
industri tekstil yang ada di Indonesia saat ini upaya memperbaiki strategi pemasarannya
adalah PT X bisa disingkat PT X. sehingga kedepannya pangsa pasar perusahaan
Untuk memasarkan produk-produknya, terus meningkat.
selama ini strategi pemasaran yang diambil oleh
PT X adalah strategi jemput bola dimana 2. Metode Penelitian
perusahaan langsung memasarkan produknya Penelitian ini meneliti tentang penerapan
ke toko-toko dan berusaha menjalin hubungan metode ANP dan Fuzzy TOPSIS pada
baik dengan para agen/ distributor. Produk- perusahaan untuk memilih strategi pemasaran
produk yang dimiliki oleh perusahaan berupa terbaik pada produk seragam sekolah.
produk pakaian jadi seperti seragam sekolah
dan produk kain seperti kain Broad Cloth, Lau 2.1 Langkah – langkah Penelitian
dan Batiste. Dari 450 jenis produk yang Langkah – langkah yang dilakukan dalam
diproduksi oleh PT X sekitar 23,06% adalah melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.
produk seragam sekolah. Produk seragam 1. Tahap Awal
sekolah ini merupakan salah satu produk Merupakan tahapan awal dalam penelitian
unggulan dari PT X, namun dari penjualan yang terdiri atas:
selama 3 tahun terakhir tidak terjadi perubahan a. Studi Pustaka
yang cukup berarti. Pada tahun 2009 ke tahun Merupakan tahapan penelusuran
2010 terjadi penurunan total penjulan produk referensi yang bersumber dari jurnal,
meskipun pada tahun 2010 ke tahun 2011 buku, maupun penelitian yang ada
terjadi kenaikan jumlah produk namun jumlah sebelumnya. Berguna untuk mendukung
kenaikan produk tersebut masih belum bisa tercapainya tujuan penelitian yang
melampaui total penjualan produk seragam dirumuskan.
sekolah pada tahun 2009. b. Studi Lapangan
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti Melakukan pengamatan awal pada objek
memilih produk seragam sekolah sebagai objek penelitian di PT X Mojokerto.
penelitian mengingat pentingnya produk c. Perumusan Masalah
seragam sekolah bagi pemasukan perusahaan. Merumuskan permasalahan yang
Jumlah produksi produk seragam sekolah terdapat di PT X Mojokerto.
belum memenuhi target penjualan perusahaan d. Tujuan Penelitian
tiap tahunnya yaitu sebesar 100.000 Menentukan hal spesifik yang menjadi
produk/tahun, menunjukkan bahwa penggunaan tujuan dilakukannya penelitian, yang
strategi pemasaran yang saat ini digunakan oleh berkaitan dengan masalah yang ada.
PT X belum memberikan hasil yang optimal. 2. Tahap Pengumpulan Data
Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan Gambar Data-data yang digunakan dalam penelitian
3. ini meliputi :
a Kebijakan perusahaan
b Kelebihan dan kelemahan perusahaan
c Strategi pemasaran eksisting
429
d Kuesioner 5. Tahap kesimpulan dan saran
Pada penelitian ini terdapat 3 kuesioner Dilakukan penarikan kesimpulan dari hasil
yang digunakan, dimana ketiga pengolahan data tersebut untuk menjawab
kusioner ini harus dilakukan secara dari tujuan penelitian ini.
berurutan. Kuesioner yang pertama
disebarkan adalah kuesioner hubungan 3. Hasil dan Pembahasan
antar kriteria. Kuesioner yang kedua 3.1 Analisis SWOT
adalah kuesioner perbandingan Analisis SWOT diperlukan sebagai
berpasangan. Kuesioner yang ketiga langkah awal dalam membentuk alternatif
adalah kuesioner judgment metode strategi pemasaran bagi perusahaan untuk
TOPSIS. produk seragam sekolah dengan melihat unsur-
3. Tahap pengolahan data menggunakan unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan
metode SWOT, ANP (Analytical Network kelemahan (weakness), serta melihat unsur-
Process) dan Fuzzy TOPSIS. unsur eksternal, yaitu peluang (opportunity)
Proses pengolahan data dilakukan dengan dan ancaman (threath). Analisis SWOT
beberapa tahapan yang harus dilakukan dilakukan dengan menggunakan matriks
yaitu, membuat alternatif strategi SWOT yang dapat dilihat pada Tabel 1.
pemasaran, membangun struktur analitis Berdasarkan hasil dari matriks SWOT
untuk pemilihan strategi pemasaran, didapatkan 9 alternatif strategi pemasaran bagi
melakukan perhitungan bobot tiap kriteria, perusahaan yang kemudian dikerucutkan
lalu menentukan strategi yang terbaik. menjadi 4 alternatif strategi pemasaran karena
a. Membuat alternatif strategi pemasaran ada beberapa alternatif yang memiliki tujuan
Pada tahap ini akan dilakukan analisa dan maksud yang sama. Keempat alternatif
SWOT terhadap kondisi pemasaran strategi pemasaran tersebut adalah sebagai
perusahaan untuk dapat menentukan berikut:
alternatif-alternatif strategi yang 1. Alternatif 1 (A1)
mungkin digunakan oleh pihak Memenuhi target permintaan pasar dengan
perusahaan. pengoptimalan mesin-mesin berteknologi
b. Membangun matriks alternatif dengan tinggi, tenaga kerja, sumber daya
kriteria perusahaan dan penggunaan sistem VMI.
Pada tahap ini akan dibangun matriks (SO1, WO2)
awal untuk perhitungan TOPSIS dengan 2. Alternatif 2 (A2)
mengetahui hubungan antara kriteria Membangun brand image perusahaan
dengan alternatif. dengan melakukan kegiatan promosi
c. Perhitungann nilai bobot kriteria dengan produk secara online dan jejaring sosial,
ANP promosi produk pada pelanggan dua bulan
Pada tahap ini dilakukan pembobotan sebelum musim kenaikan kelas serta
kriteria dan subkriteria dengan mendukung program pemerintah, dan
menggunakan software superdecisions. penyediaan pusat pelayanan pelanggan
d. Pemilihan strategi pemasaran terbaik melalui nomor bebas pulsa. (SO2, SO3,
dengan Fuzzy TOPSIS WO1, WO3, WT2)
Setelah melakukan perhitungann 3. Alternatif 3 (A3)
hubungan antara kriteria dan juga Melakukan pemasaran dengan cara jemput
perhitungan bobotnya, maka pada tahap bola ke beberapa sekolah-sekolah dasar
ini akan dilakukan pemilihan alternatif disetiap daerah untuk penawaran produk
strategi pemasaran yang terbaik. perusahaan. (ST1)
Strategi pemasaran yang diminta dan 4. Alternatif 4 (A4)
sesuai dengan batasan yang ada. Melakukan pertemuan pelaku distribusi
4. Tahap Hasil dan Pembahasan dengan pengadaan rapat rutin tiap bulan
Pada tahapan ini, dilakukan analisa oleh tim pemasaran untuk memperbaiki
terhadap pengolahan data yang telah sistem distribusi perusahaan. (WT1)
dilakukan di tahap sebelumnya.
430
Tabel 1. Analisis Matriks SWOT PT X
Strengths (S) Weakness (W)
Internal 1. Bahan baku berkualitas 1. Saluran distribusi yang
2. Tenaga kerja mudah didapat kurang baik
3. Hubungan yang baik dengan 2. Kegiatan promosi yang
pemerintah kurang optimal
4. Harga produk yang terjangkau 3. Sistem informasi manual
5. Loyalitas pelanggan 4. Kegiatan administrasi order
eksternal 6. Mesin-mesin berteknologi lambat
tinggi 5. Seragam sekolah merupakan
7. Sumber daya perusahaan yang produk yang sejenis, serupa
melimpah dan mirip dengan produsen
lain.
Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO
1. Jumlah konsumen banyak, 1. Memenuhi target permintaan 1. Melakukan promosi produk
Permintaan pasar akan pasar dengan mengoptimalkan melalui media online dan
produk tekstil terus penggunaan mesin-mesin jejaring sosial untuk
meningkat. berteknologi tinggi, tenaga mensosialisasikan dan
2. Teknologi informasi dan kerja dan sumber daya mempublikasikan produk
komunikasi tanpa batas perusahaan (S2, S6, S7; O1) (W2; O2, O3)
3. Adanya kesadaran konsumen 2. Berpartisipasi aktif dalam 2. Menggunakan sistem VMI
akan kualitas dan harga mendukung setiap program (vendor managed inventory)
produk kegiatan pemerintah dalam untuk memenuhi permintaan
4. Brand image produk yang rangka peningkatan pasar akan produk tekstil
baik pendidikan (S2,S3,S7;O4) (W1, W3, W4; O2)
3. Menciptakan brand image 3. Penyediaan pusat pelayanan
yang baik sehingga dapat pelanggan melalui nomor
mempengaruhi loyalitas bebas pulsa (W1, W4; O2)
pelanggan dan meningkatkan
produksi (S5; O4)
Threats (T) Strategi ST Strategi WT
1. Jumlah produsen produk 1. Melakukan pemasaran dengan 1. Melakukan pertemuan pelaku
sejenis banyak cara jemput bola ke beberapa distribusi dengan pengadaan
2. Adanya pesaing yang sekolah-sekolah dasar disetiap rapat rutin tiap bulan oleh tim
menawarkan produk yang daerah untuk penawaran pemasaran untuk
sama dengan harga yang produk perusahaan (S1, S4; memperbaiki sistem
lebih murah T1,T2) distribusi perusahaan (W1;
3. Pasar bebas T1, T2, T3)
2. Melakukan proses promosi
produk terhadap pelanggan
dua bulan sebelum musim
kenaikan kelas (W2,
W5;T1,T2,T3)
Sumber : wawancara dengan manajer pemasaran PT X (Maret 2014)
431
Tabel 2. Kriteria Strategi Pemasaran keefektifan proses pengembangan produk (PP)
Kriteria Atribut merupaka subkriteria dari kriteria Market
Keadaan Finansial (KF) Innovation Capabilities (MIC) dan subkriteria
Keefektifan Manajemen SDM keadaan finansial (KF) merupakan subkriteria
Managerial
(MS) dari kriteria Managerial Capabilities (MCA).
Capabilities
Manajemen Operasi yang Baik Karena kedua subkriteria merupakan subkriteria
(MO) dari kriteria yang berbeda, maka dapat
Tingkat Customer Service (CS)
disimpulkan bahwa terdapat outer dependence
Hubungan dengan Key Target
atau hubungan antara kriteria Market
Customer (KT)
Customer Mengetahui Kebutuhan Konsumen Innovation Capabilities (MIC) dengan kriteri
Linking (KK) Managerial Capabilities (MCA) dimana
Capabilities Menciptakan Hubungan dengan kriteria Market Innovation Capabilities (MIC)
Konsumen (MK) mempengaruhi kriteria Managerial Capabilities
Mengembangkan Hubungan (MCA).
dengan Konsumen (HK)
Kapabilitas Mengeluarkan Produk Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Kuesioner Hubungan
Market Saling Ketergantungan Antar Kriteria
Baru (PB)
Innovation
Keefektifan Proses Pengembangan
Capabilities
Produk (PP)
Human Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan
Resource (TK)
Assets Tingkat Retensi Karyawan
Reputational Brand and Reputation (BR)
Assets Integritas (IR)
432
digunakan sebagai inputan data yang akan
diolah oleh Software Super Decisions. seperti ∑
yang terlihat pada Gambar 4.
Perhitungan Nilai VA
[ ] [ ] [ ]
Perhitungan nilai VB
[ ] [ ] [ ]
433
Pada Tabel 6 diatas adalah matriks kelompok Tabel 7. Rekapitulasi Rata-rata Bobot Normalisasi
yang merupakan output dari software
superdecision. Matriks kelompok
menggambarkan seberapa besar pengaruh antar
cluster. Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat
bahwa kriteria Customer Linking Capabilities
pada kolom sebelah kiri mempengaruhi kriteria
yang terdapat pada baris atas, yaitu
mempengaruhi kriteria Alternatif sebesar
0,290988, selanjutnya mempengaruhi kriteria
Customer Linking Capabilities itu sendiri
sebesar 0,3186699 yang berarti kriteria ini
memiliki inner dependence antar subkriteria
didalamnya. Kemudian mempengaruhi kriteria
Human Resource Asset, Market Innovation
Capabilities, dan Reputitional Asset sebesar 0
yang berarti tidak terdapat hubungan outer
dependence antar subkriteria pada kriteria-
kriteria tersebut. Serta yang terakhir
mempengaruhi kriteri Managerial Capabilities
sebesar 0,055529 yang berarti terdapat
hubungan outer dependence antar subkriteria
pada kriteria-kriteria tersebut.
434
Gambar 5. Model ANP
Tabel 8. Varibel Linguistik Himpunan Fuzzy Hasil dari defuzzifikasi dapat dilihat pada Tabel
Variabel Linguistik Himpunan Fuzzy 9.
Very Poor (VP) (0, 1, 3) Tabel 9. Matriks Hasil Defuzzifikasi
Poor (P) (1, 3, 5)
Fair (F) (3, 5, 7)
Good (G) (5, 7, 9)
Very Good (VG) (7, 9, 10)
√∏ (pers. 10)
Dengan Tabel 10. Matriks Keputusan Normalized
X g = rata-rata geometrik
N = banyak data (total responden)
Xi = skor yang diberikan atau besar data.
fi = Jumlah responden yang memilih
skor Xi
kemudian dilakukan defuzzifikasi dengan
menggunakan metode sugeno yaitu dengan
cara mencari nilai rata-ratanya ( weighted
average)
435
3. Pembobotan matriks keputusan Tabel 12. jarak dari alternatif ke solusi ideal
ternormalisasi oleh yang dirumuskan A* dan kesolusi ideal negatif A-
sebagai berikut. Alternatif D+ D-
̃ (pers. 12) A1 0.045700 0.054834
A2 0.039907 0.057536
Berikut ini merupakan hasil pembobotan A3 0.046198 0.042085
setiap kriteria yang diperoleh dari hasil A4 0.068727 0.038627
perhitungan ANP. Hasil pembobotan
tersebut dapat dilihat pada Tabel 11
dibawah ini.
6. Nilai preferensi Vi dihitung menggunakan
persamaan dibawah ini sehingga hasilnya
Tabel 11. Hasil Pembobotan Subkriteria dengan akan diranking.
Menggunakan ANP (pers. 17)
0≤ VI ≤ 1, i = 1,2, .... m
Rekapan ranking alternatif berdasarkan
hasil perhitungan Vi dapat dilihat pada
Tabel 13 dibawah ini.
4. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Ada 5 kriteria dan 14 subkriteria yang
menjadi dasar dalam penentuan strategi
4. Menentukan solusi ideal positif, A* yang pemasaran untuk seragam sekolah.
terbentuk dari semua nilai performa terbaik 2. Terdapat hubungan inner dependence dan
dan solusi negatif-ideal, A- yang terbentuk outer dependence antar kriteria berdasarkan
dari semua nilai performa terburuk pada pengolahan data dengan menggunakan
langkah 3 dan 4. Dengan metode ANP. Hubungan inner dependence
antar subkriteria terdapat pada kriteria
(pers. 13)
managerial capabilities dan customer
- - - -
(pers. 14) linking capabilities dan hubungan outer
5. Menentukan jarak dari alternatif ke dependence antara subkriteria terdapat pada
solusi ideal A* dan kesolusi ideal negatif kriteria managerial capabilities, customer
A- yang dihitung menggunakan persamaan linking capabilities, market innovation
dibawah ini capabilities, human resource assets, dan
reputational assets berdasarkan kuesioner
√∑ ( ) (pers. 15) hubungan ketergantungan antar kriteria
i = 1,2, ...,n dan j = 1,2, ...., m ; yang telah disebarkan terhadap 5
responden.
3. Terdapat 4 alternatif strategi pemasaran
√∑ ( ) (pers. 16) untuk seragam sekolah yang merupakan
i = 1,2,...,n dan j = 1,2,...,m ; z = 4 hasil penkerucutan dari 9 alternatif strategi
Hasil rekapan nilai D+ dan D- dapat dilihat pemasaran yang telah dirumuskan dengan
pada Tabel 12. menggunakan analisis SWOT.
4. Prioritas pertama alternatif strategi
pemasaran terpilih bagi pemasaran produk
436
seragam sekolah PT X Mojokerto Kementrian Perindustrian Republik Indonesia.
berdasarkan hasil pengolahan data dengan (2012). Laju Pertumbuhan Industri
menggunakan metode fuzzy TOPSIS yaitu Pengolahan Non Migas. Available:
strategi Membangun brand image http://www.kemenperin.go.id/statistik/pdb_gr
perusahaan dengan melakukan kegiatan owthc.php (Diakses 24 september 2013).
promosi produk secara online dan jejaring
sosial, promosi produk pada pelanggan Kementrian Perindustrian Republik Indonesia.
dua bulan sebelum musim kenaikan kelas (2011). Perkembangan Jumlah Unit Usaha
serta mendukung program pemerintah, Industri Besar dan Sedang Indonesia.
dan penyediaan pusat pelayanan Available:
pelanggan melalui nomor bebas pulsa. http://www.kemenperin.go.id/statistik/ibs_in
dikator.php?indikator=1 (Diakses 24
Daftar Pustaka september 2013).
437