OLEH :
KOMANG NINIS INDRAYANI
DEWA AYU SASMITHA AMBAR DHEA
NI PUTU AYU SRI OKTAVIANI
NI PUTU DIAN WIDYASTURI
ANNISA NURASHAN
KADEK LARAS SUYANTI PUTRI
1. Proses Oksidasi
Secara kimia, oksidasi didefinisikan sebagai suatu reaksi yang mengalami pelepasan
electron, pelepasan hydrogen, penangkapan oksigen dan kenaikan bilangan oksidasi,
Pengertian sempit oksidasi biologi adalah reaksi suatu zat dengan molekul oksigen.
Pengertian lias oksidasi biologi adalah pelepasan hydrogen (dehidrogenasi) atau
pelepasan electron. Contoh reaksi oksidasi: 2Ca + O2 2CaO
Reaksi oksidasi selalu diikuti reaksi reduksi. Dimana, reaksi reduksi adalah reaksi
dimana jika suatu zat atau senyawa menerima atau menangkap electron dan pada reaksi
reduksi ini, suatu unsur mengalami pengurangan bilangan oksidasi. Contoh reaksi
reduksi: 2Fe2O3 +3C 4Fe + 3CO2
Reaksi Oksidasi Reduksi atau yang biasa disebut dengan redoks adalah suatu reaksi
dimana electron dipindahkan dari suatu senyawa ke senyawa lainnya. Di dalam system
biologi sel makhluk hidup, reaksi oksidasi reduksi berperan dalam reaksi-reaksi yang
menghasilkan energy. Contohnya pada oksidasi glukosa menjadi CO2, air dan energy. Proses
oksidasi reduksi ini dapat berlangsung secara anaerob maupun aerob. Pada keadaan aerob
reaksi berlangsung tanpa adanya oksigen sebagai penerima akhir electron atau hydrogen.
Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk reaksi-reaksi kimia didalam
sistem biologi.. berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis
bereaksi dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan protein. Enzim sangat
penting dalam kehidupan, karena semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Jika tidak
ada enzim, atau aktivitas enzim terganggu maka reaksi metabolisme pada makhluk hidup
akan terganggu. Pada proses oksidasi biologi biasanya melibatkan beberapa jenis enzim,
secara umum dibagi menjadi 4 kelompok sebagai berikut:
1. Enzim Oksidase
Oksidase merupakan enzim yang berperan mengkatalisis Hidrogen yang ada dalam
substrat dengan hasil berupa H2O dan H202. Enzim inl berfungsi sebagai akseptor ion
hidrogen. Enzim ini banyak terdapat dalam mioglobin, hemoglobin, dan sitokrom lain.
Enzim ini merupakan zat terakhir dari rangkalan proses respirasi yang berperan
memindahkan electron yang dihasiikan dari proses oksidasi sebelumnya yaitu oleh enzim
dehidrogenase. Bentuk-bentuk lain yang perannya sama dengan enzim oksidase yaitu
Flavoprotein Mononukieotida (FMN) dan Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) yang
berasal dari VITAMIN riboflavin. FMN banyak terdapat dalam ginjal, usus halus, dan
hati. FAD banyak terdapat dalam hati enzim oksidase memanfaatkan Oksigen sebagal
akseptor hidrogen
2. Enzim Dehidrogenase
Enzim ini berperan sebagai pemindah ion Hidrogen dari substrat satu ke substrat
berikutnya dalam reaksi redoks berpasangan. Contohnya ialah penggunaan enzim
dehidrogenase dalam pemindahan electron di membran dalam mitokondria, siklus Kreb,
dan glikolisis fase anaerob. Enzim ini tidak menggunakan Oksigen sebagal akseptor ion
Hidrogen.
3. Enzim Hidroperoksidase
Ada dua jenis hidroperoksidae yaitu:
a. Peroksidase: banyak terdapat dalam air susu, leukosit, trombosit, dan jaringan tubuh
lainnya yang berperan dalam metabolisme eikosanoid (berkaitan dengan asam lemak
tak jenuh) dan berperan penting menjaga lipid membrane sel dan hemoglobin dari
senyawaan peroksida (H202 ) yang bersifat toksik.
b. Katalase : banyak terdapat dalam jaringan hati, sel mukosa, darah, sumsum tulang,
dan ginjal. Bagian organel sel dari jaringan tersebut yang memiliki dua fungsi
sekaligus yaitu untuk menghasilkan dan untuk menghancurkan hydrogen peroksida
adalah enzim peroksisom. Enzim ini berperan menghancurkan hydrogen peroksida
yang dihasilkan dari aktivitas enzim oksidase.
4. Enzim Oksigenase
Enzim ini berperan dalam sintesis atau penguralan berbagal senyawaan Enzim ini banyak
ditemukan dalam hati. Ada dua macam enzim Oksigenase yaitu DIOKSIGENASE dan
MONOOKSIGENASE. Dioksigenase berfungsi mengkatalisis penyatuan oksigen ke
dalam molekul substrat.
B. Peran koenzim dalam reaksi oksidasi biologi
Koenzim ialah sebuah zat yang bekerja dengan enzim untuk memulai atau membantu
fungsi enzim. Koenzim ini tidak bisa berfungsi sendiri dan membutuhkan kehadiran
enzim. Sebuah non-protein organik yang memainkan peran penting dalam beberapa
reaksi yang dikatalisis oleh enzim itu sendiri. Koenzim memiliki fungsi aktif sebagai
katalisator yang dapat meningkatkan kemampuan katalitik suatu enzim
C. Peran logam dalam reaksi oksidasi biologi
Besi dan sulfur dikenal sebagai pusat Fe-S bertugas menerima electron dari FADH2 atau
FMNH2 dan menyerahkannya kepada ubikuinon. Besi pada sitokrom berfungsi menerima
electron yang dilepaskan ubikuinon feri (FE3+) menerima satu electron menjadi bentuk
fero (Fe2+)
(gambar 1.)
(gambar 2.)
Pada gambar 2. terlihat FADH2 yang berasal dari Siklus Krebs, sebagai sumber lain
elektron. FADH2 menambahkan elektronnya pada rantai transpor elektron pada level yang
lebih rendah dibandingkan NADH. Hal tersebut menyebabkan rantai transpor elektron
memproduksi energi maksimum sepertiga untuk menghasilkan ATP. Terutama ketika
FADH2 menyumbangkan elektron dibandingkan ketika NADH terlibat.
4. Pada gambaran rantai transpor elektron, yang penting adalah adanya beberapa
pembawa. Seperti FMN dan Q yang melepas dan menerima proton dan elektron,
sedang sitokhrom hanya mentransfer elektron. Elektron mengalir dan menurun di
dalam rantai, diikuti adanya transpor aktif proton pada beberapa titik, dari matriks
membran dalam mitokondria ke sisi berlawanan dari membran. Diumpamakan
sebagai suatu air yang menyimpan energi dan dapat dipergunakan untuk
menghasilkan energi listrik.
Pada rantai transpor elektron, terbentuk proton yang menyokong energi untuk
menghasilkan ATP melalui mekanisme kemiosmotik.
Siklus asam sitrat AA piruvat Asam lemak Asetil-KoA NADH NADH dehidrogenase
ubikuinon Sitokrom b Sitokrom c1 Sitokron aa 2H+ + ½O2 H2O
NADH ADP + Pi 2e NADH
Dehidrogenase ATP 2e Ubikuinon 2e
ADP + Pi Sitokrom b 2e Sitokrom c1 ATP 2e Sitokrom c 2e ADP + Pi Sitokrom oksisede 2e
ATP 2H+ + ½O2 H2O
Bagan di atas memperlihatkan asal mula pasangan atom hidrogen yang dipindahkan oleh
dehidrogenase, dengan memindahkan elektronnya menuju rantai transpor elektron, yang
membawanya ke oksigen. Reduksi setiap atom oksigen memerlukan 2e- + 2H +. Energi yang
dibebaskan selama transpor pasangan elektron dari NADH menuju oksigen dipergunakan
untuk melangsungkan sintesis tiga molekul ATP dari ADP dan fosfat di dalam proses
fosforilasi oksidatif
System transfer electron di mikrosom yang terdapat didalam sel hati terdiri dari
molekul pembawa electron NADP, NADP dehidrogenase, suatu flavoprotein yang disebut
NADPH-sitokrom P450 Leduktase (enzim yang mengandung FAD) dan sitokrom P450.
bentuk tereduksi P450 yaitu P450.Fe(ll) atau P450.Fe2+, breaksi dengan molekul O2. dalam
reaksi ini satu atom O direduksi menjadi H20 dan satu atom O lainnya dimasukan kedalam
molekul substrat.
Mekanisme dimulai dengan mengikat suatu molekul subtract A oleh sistem P450
dalam bentuk oksidasinya (P450.Fe3+). (P450.Fe3+) direduksi oleh suatu elektron dari
NADPH, menghasilkan bentuk reduksinya (P450.Fe2+). (P450.Fe2+) ini dioksigenesi dan
satu lagi elektron NADPH dipakai untuk mengubah O2 menjadi radikalnya O2-. Suatu reaksi
oksidasi dalam kemudian berlangsung menghasilkan substrak yang terhidroksilasi dan H2O.
Tahap mekanisme ini diakhir dengan regenerasi P450 menjadi bentuk oksidasinya kembali
(P450.Fe3+).
Febri Amalia. (2014, November). Oksidasi Biologi dari Senyawa Berenergi Tinggi.
https://www.slideshare.net/HuryCanz/makalah-oksidasi-biologi (diakses pada 3
Agustus 2021)
Siskus, O. (2012, April). Peranan Enzim Koenzim dan Logam dalam Oksidasi Biologi.
https://www.scribd.com/doc/90706601/Peranan-Enzin-Koenzim-Dan-Logam-Dalam-
Oksidasi-Biologi (diakses pada 4 Agustus 2021)
Widayati, E. (2012). Oxidasi Biologi, Radikal Bebas, dan Antioxidant. jurnal ilmiah kimia
(online), 50(128).
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/majalahilmiahsultanagung/article/view/70/64
(diakses pada 4 Agustus 2021)