Anda di halaman 1dari 6

MESIN PENGUPAS DAN PENYORTIR KULIT KOPI KERING

Dasar Perancangan Konstruksi Mesin


Kelompok 3
Mohammad Rizal Efendi, Hendy Lukmanul Hakim, dan Denis Setiawan

A. Mekanisme kerja Mesin Pengupas & Penyortir Kopi Kering

Mesin pengupas kulit kopi ini akan bekerja ketika motor dihidupkan maka motor akan
memutar puli, putaran tersebut diteruskan oleh V-belt untuk memutar puli pengupas dan puli
bagian sortir yang terpasang pada poros, setelah itu maka penggilas akan berputar dan kopi
yang sudah kering siap untuk dimasukan kedalam hopper, setelah didalam hopper maka kopi
akan menuju pengupasan dan kopi akan jatuh sortiran.

B. Kapasitas Mesin Pengupas dan Penyortir kulit kopi kering.

Mesin pengupas dan penyortir kulit kopi kering ini memiliki kapasitas sebesar 5
Kg/Menit. Yakni mampu mengupas dan menyortir kulit kopi kering 5 Kg setiap menitnya.

C. Perencanaan dan Perhitungan Motor Listrik

1. Beban yang Diberikan


Dalam gambaran perencanaan Mesin Pengupas & Penyortir Kopi Kering memiliki
beban penggilas sebesar 25 Kg dan beban kopi yang dikupas sebesar 3 Kg dengan diameter
pisau penggilas 55 mm. Sehingga perhitungan yang didapat adalah:

2. Torsi
Dimana:
Maka: T = F. r
= 28 . 55
= 1,540 Kg.mm
Keterangan:
T = Torsi (Kg.mm)
F = Ftotal (Kg)
r = Jari–jari roll (mm)

3. Kecepatan Sudut
2πn
ω= 60

Keterangan:
n = Putaran yang diinginkan 500 (rpm)
Jadi:
2𝜋𝑛 2 .3,14 . 500 314
ω= = = = 52,3 rad/s
60 60 60

4. Daya yang Diperlukan


𝑇⁄
1000.𝜔
P= 102

Jadi:
𝑇⁄ 𝑇⁄
1000.𝜔 1000 . 52,3
P= =
102 102

= 0,7 kw
Keterangan:
P = Daya yang diperlukan (Kw)
T = Torsi yang terjadi (Kg.mm)
n = Putaran mesin (rpm)

D. Perencanaan Sabuk dan Pully

Dalam merencanakan pemilihan sabuk, bedasarkan referensi buku (Sularso & Suga, 1987).
Cara pemilihan sabuk yaitu dengan mengetahui rpm motor 1400 yang digunakan dan daya
motor 0.7 kw yang. Berdasarkan pemilihan sabuk –V, sabuk yang digunakan adalah tipe A,
sedangkan diameter pully yang dianjurkan 95 mm (Lampiran 2). Dengan begitu perhitungan
sabuk dan pully sebagai berikut:

1. Perbandingan Reduksi
i = 𝑛1⁄𝑛2
Keterangan:
n1 = rpm puli penggerak (rpm)
n2 = rpm puli yang digerakan (rpm)
Diket:
n1 = 1400 rpm
n2 = 500 rpm
Jadi:
1400
i= = 2,8
500

2. Diameter Nominal Puli yang Digerakkan


Dp= dp .i
Keterangan:
Dp = diameter nominal puli yang digerakkan (mm)
dp = diameter nominal puli penggerak (mm)
Jadi:
Dp = dp . i
= 95. 2,8 = 266 mm, Menyesuaikan yang ada dipasaran.

3. Diameter Luar Puli yang Digerakkan


Dk = Dp + 2.k
Keterangan:
Dp = Diameter nominal puli yang digerakkan (mm)
Jadi:
Dk = Dp + 2.k
= 266 + 2 . (4,5)
= 266 + 9
=275 mm,
Nilai Dk = 275 mm, sedangkan nilai Dk menyesuaikan Pully yang ada dipasaran.

4. Diameter Luar Puli Penggerak


dk = dp + 2.k
Keterangan:
Dp = Diameter Puli Penggerak (mm)
Diket:
dp = 95 mm
Jadi:
dk = dp + 2.k
= 95 + 2 . (4,5)
= 95 + 9
= 104 mm

5. Kecepatan linear sabuk (Sularso, 1987)


𝜋.𝑑𝑝.𝑛1
V=
60 . 1000
Keterangan:
V = Kecepatan Linier Sabuk (m/s)
n = Putaran Mesin (rpm)
Jadi:
𝜋.𝑑𝑝.𝑛1
V=
60.1000
3,14.95 . 1400 417,620
= = = 6,96 m/s
60 . 1000 60000

6. Jarak antar poros


C = 2 . dp
Keterangan:
C = Jarak Antar Poros
Jadi:
C = 2 . dp
= 2 . 95 = 190 mm
Jarak minimal antar poros yaitu 190 mm dan jarak poros yang direncanakan yaitu 500 mm.

7. Panjang keliling belting


π 1
L = 2c + 2 (dp+Dp) + 4c + (Dp − dp)2

Keterangan:
L = Panjang Keliling Belting (mm)
Jadi:
𝜋 1
L = 2c +2 (dp+Dp) + 4𝑐 + (𝐷𝑝 − 𝑑𝑝)2
3,14 1
= 2 . 500 + ( 95+266)+ 4 .500 +(266 − 95)2
2
= 1000 + 1,57(361) + (14,62)
= 1000 + 566,77 + 14,62
= 1581,39 mm
Penggunaan sabuk sesuai dengan yang ada dipasaran dan ada dibuku sularso 1987, hal
168.

8. Jarak sumbu poros


b = 2L -3,14 (Dp+dp)
Keterangan:
b = Lebar pully
Jadi:
b = 2L -3,14 (Dp + dp)
= 2 . 1581,39 - 3,14 (266 + 95)
= 3195,26 – 1133,54
= 2061,72 mm
𝑏 +√𝑏 2 − 8 (𝐷𝑝 − 𝑑𝑝 )2
𝐶= 8

2061,72 +√2061,72 2 − 8 (266 − 95)2


=
8

2061,72 +√2061,72 2 − 493848


=
8
2061,72 +√3 2029,24 +3756841,35
= =
8 8
= 2061,72 + 242,28 = 2304 mm

9. Gaya tarik pada sabuk


Po adalah kapasitas daya yang ditransmisikan oleh satu sabuk tunggal. Untuk setiap jenis
penampang sabuk nilainya berbeda – beda (Lampiran 4).
102.𝑃𝑜
Fs = 𝑣

Keterangan:
FS = Gaya tarik Sabuk (kg)
102 . 𝑃𝑜
Fs = 𝑣
102 . 1,31
= 6,96
= 19,19 kg

10. Jumlah sabuk yang diperlukan


Diket:
Pd = 0,7 Kw
Po = 1,31 Kw
Fc = 0,96
Keterangan:
N = Jumlah sabuk yang diperlukan
Pd = Daya (Kw)
Po = Daya yang ditransmisikan
Fc = Faktor Koreksi
Jadi:
0,7 Kw
𝑁 = 1,31 . 0,96
0,7 Kw
𝑁= 1,25

= 0,56
Berdasarkan perhitungan nilai N atau jumlah sabuk yang diperlukan sebesar 0,56 maka
sabuk yang digunakan adalah sebanyak 1.

Anda mungkin juga menyukai