Anda di halaman 1dari 144

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DITINJAU DARI

ASPEK PENDIDIKAN, MARKETING DAN ORGANISASI

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari


Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri

Oleh
SELVIA
NIM. 170403003

DE PARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
2021

No. Dok.: FM-GKM-S1TI-FT-6-06-04; Tgl. Efektif : 09 Juli 2018; Rev : 01; Halaman : 1 dari 1
PERNYATAAN ORISINALITAS

JUDUL : DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DITINJAU

DARI ASPEK PENDIDIKAN, MARKETING DAN

ORGANISASI

Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali

beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, 29 Juli 2021

SELVIA

NIM : 170403003
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Allah SWT atas Berkah dan Rahmat-Nya,

sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Sarjana ini dengan baik.

Tugas sarjana merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar

Sarjana Teknik (Strata Satu Teknik Industri) di Departemen Teknik Industri,

Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Tugas Sarjana ini berjudul

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DITINJAU DARI ASPEK

PENDIDIKAN, MARKETING DAN ORGANISASI.

Besar harapan penulis dalam penyusunan Tugas Sarjana ini untuk dapat

menambah pengetahuan bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa penyusunan

Tugas Sarjana ini masih terdapat kekurangan sehingga diperlukan perbaikan dan

penyesuaian lebih lanjut. Oleh karena itu penulis menerima secara terbuka setiap

kritik atau saran dari pembaca yang bersifat membangun dalam penyempurnaan

laporan Tugas Sarjana ini melalui email silaenselvia@gmail.com.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tugas Sarjana

ini membawa manfaat dan berguna bagi pembaca.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENULIS

MEDAN, 29 JULI 2021 SELVIA


UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

dengan segala rahmat serta karunia-Nya yang memberikan kekuatan bagi penulis

dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini. Penulis secara khusus mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu.

Penulis, banyak menerima bimbingan, bantuan doa serta motivasi dari berbagai

pihak baik bersifat moral maupun material. Pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dr. Ir. Meilita Tryana Sembiring, MT., IPM., selaku Ketua Departemen

Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE selaku Koordinator Tugas Akhir

dan Dosen Pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu untuk

membimbing, memberikan arahan, memberikan masukan, memberikan ilmu,

dan memberikan saran dalam penyelesaian laporan Tugas Sarjana..

3. Seluruh Dosen Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama perkuliahan sebagai

bekal dalam penulisan laporan Tugas Sarjana ini.

4. Seluruh Staf pegawai Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara yang telah membantu segala urusan administrasi

selama kegiatan perkuliahan dan penyelesaian laporan Tugas Sarjana ini.

5. Ibu tercinta yang selama ini telah membantu penulis dalam bentuk moril,

perhatian, kasih sayang, semangat, serta doa yang tidak henti-hentinya


mengalir demi kelancaran dan kesuksesan penulis dalam menyelesaikan

Tugas Sarjana ini.

6. Saudara Penulis Diana, Zuliani, Yuni, Zulkipli, Budi, Darwin, Haidir,

Timbul, Jufri, Sarah, Lisa dan Mila yang telah memberikan kasih sayang,

motivasi, kritik dan saran yang luar biasa kepada penulis sehingga penulis

dapat lebih berani dan semangat dalam menghadapi masalah-masalah selama

perjalanan kehidupan penulis.

7. Sahabat “Syalala” yang telah menemani, memberikan semangat, saran,

motivasi, doa serta hiburan selama masa perkuliahan penulis yang terdiri dari

Ayu, Yuni, Intan dan Dinda.

8. Muhammad Fauzi Wijaya yang selalu membantu penulis dalam motivasi dan

semangat selama pengerjaan laporan Tugas Sarjana.

9. Sahabat-sahabat penulis di Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik

USU khususnya teman-teman angkatan 2017 “ATLANTIS” yang tidak dapat

disebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan kepada penulis

dalam penyelesaian Laporan Tugas Sarjana ini.

10. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan

laporan Tugas Sarjana ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
ABSTRAK

Teknologi yang semula merupakan suatu pilihan, kini sudah menjadi suatu
kebutuhan. Kemajuan teknologi yang semula untuk memudahkan manusia kini
menimbulkan dampak yang negatif, yakni lunturnya rasa solidaritas,
kebersamaan, dan silaturrahmi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
apakah fenomena perubahan revolusi industri memberikan dampak terhadap
kehidupan manusia. Penelitian dilakukan dengan studi literatur berdasarkan
jurnal-jurnal bereputasi tahun 2011-2020 yang diperoleh dari google scholar dan
science direct berdasarkan 3 aspek yaitu perubahan kehidupan sosial dalam
bidang pendidikan, perubahan sistem distribusi dalam bidang marketing, dan
perubahan kinerja dalam organisasi. Hasil yang didapat bahwa dalam bidang
pendidikan terdapat 41% dampak positif berupa kemajuan ilmu pengetahuan,
mendapatkaan informasi dengan cepat, proses belajar mengajar lebih mudah, dan
59% dampak negatif berupa lunturnya rasa kebersamaan, terjadinya perbedaan
sosial, individualistik, menurunnya moral. Dalam bidang marketing terdapat 78%
dampak positif berupa biaya dan waktu lebih rendah, lebih produktif, dapat
memasarkan produk dengan cepat, menjangkau seluruh dunia, pekerjaan lebih
efektif dan efisien, permintaan pasar meningkat dan 22% dampak negatif berupa
timbulnya kekhawatiran konsumen atas kualitas produk yang dibeli. Dalam
bidang organisasi terdapat 71% dampak positif berupa Informasi disampaikan
dengan cepat, laporan kerja dapat diselesaikan dengan mudah, SDM berkualitas,
produktif, dan 29% dampak negatif berupa lunturnya rasa persaudaraan, hilangnya
kebersamaan, lalai terhadap pekerjaan. Oleh karena itu sebaiknya kita dapat
menggunakan teknologi dengan cara dan waktu yang tepat, tidak menjadikan
teknologi sebagai media satu-satunya dalam pembelajaran, perbanyak membaca
buku yang bersifat religi, dan pembentukan polisi internet untuk menentukan
standar operasi pengendalian dalam penerapan teknologi informasi.

Kata Kunci : Teknologi, Pendidikan, Marketing, Organisasi, Dampak Positif,


Dampak Negatif, Literature Review.
DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL .................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................... ii

KATA PENGANTAR .............................................................. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................. vii

DAFTAR TABEL .................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................ xv

I PENDAHULUAN ..................................................................... I-1

1.1. Latar Belakang ................................................................. I-1

1.2. Perumusan Masalah .......................................................... I-12

1.3. Tujuan Pelatihan ............................................................... I-12

1.4. Manfaat Pelatihan ............................................................. I-13

1.5. Asumsi dan Batasan Masalah ............................................ I-13

II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... II-1

2.1. Revolusi Industri ............................................................... II-1

2.1.1. Perkembangan Teknologi pada Era Revolusi

Industri .................................................................. II-2


DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

2.2. Perubahan Kehidupan Sosial Dalam Pendidikan .............. II-5

2.2.1. Perubahan .............................................................. II-5

2.2.2. Perubahan Sosial ................................................... II-7

2.2.3. Pendidikan ............................................................ II-10

2.2.3.1.Pendidikan Pada Era Revolusi Industri

1.0. ............................................................. II-12

2.2.3.2.Pendidikan Pada Era Revolusi Industri

2.0. ............................................................. II-13

2.2.3.3.Pendidikan Pada Era Revolusi Industri

3.0. ............................................................. II-14

2.2.3.4.Pendidikan Pada Era Revolusi Industri

4.0. ............................................................. II-15

2.2.4.Dampak Perubahan Sosial T e r h a d a p

Pendidikan ............................................................. II-16

2.3. Marketing .......................................................................... II-18

2.3.1. Marketing Pada Era Revolusi Industri 1.0. ........... II-21

2.3.2. Marketing Pada Era Revolusi Industri 2.0. ........... II-22

2.3.3. Marketing Pada Era Revolusi Industri 3.0. ........... II-23

2.3.4. Marketing Pada Era Revolusi Industri 4.0. ........... II-24

viii
DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

2.3.4.1.Digital Marketing ........................................ II-24

2.3.4.2.Internet ......................................................... II-25

2.3.4.3.Media Sosial ................................................ II-26

2.3.4.4.Macam-Macam Media Sosial ...................... II-26

2.4. Perubahan Organisasi ........................................................ II-27

2.4.1. Manusia ................................................................. II-27

2.4.2. Perubahan Organisasi ............................................ II-28

2.4.2.1.Organisasi Pada Era Revolusi

Industri 1.0. ............................................. II-30

2.4.2.2.Organisasi Pada Era Revolusi

Industri 2.0. ............................................. II-31

2.4.2.3.Organisasi Pada Era Revolusi

Industri 3.0. ............................................. II-31

2.4.2.4.Organisasi Pada Era Revolusi

Industri 4.0. ............................................. II-32

2.4.3. Teknologi .............................................................. II-33

2.4.4. Janji Teknologi ...................................................... II-34

2.4.5. Hubungan Manusia dan Teknologi ....................... II-37

ix
DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

2.5. Dampak Positif dan Negatif Teknologi ............................. II-37

2.6. Tinjauan Literatur ............................................................. II-40

2.6.1. Komponen Penelitian Studi Literatur .................... II-41

2.7. Kerangka Teoritis .............................................................. II-42

III METODE PENELITIAN ........................................................ III-1

3.1. Ruang Lingkup Penelitian ................................................ III-1

3.2. Setting Penelitian ............................................................... III-1

3.3. Teknik Pengumpulan Data ................................................ III-2

3.4. Sumber Data ...................................................................... III-3

3.5. Analisis .............................................................................. III-3

3.6. Kesimpulan dan Saran ....................................................... III-4

3.7. Tahapan Penelitian ............................................................ III-4

IV PEMBAHASAN ....................................................................... IV-1

4.1. Pembahasan ....................................................................... IV-1

4.1.1. Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan

Teknologi Terhadap Perubahan Kehidupan Sosial

Dalam Bidang Pendidikan ..................................... IV-1

x
DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

4.1.2. Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan

Teknologi Terhadap Perubahan Sistem Distribusi

Dalam Bidang Marketing ...................................... IV-18

4.1.3. Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan

Teknologi Terhadap Perubahan Kinerja Dalam

Organisasi .............................................................. IV-27

V PENGARUH POSITIF DAN NEGATIF AKIBAT

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI ................................... V-1

5.1. Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi

Dilihat Dari Apek Perubahan Sosial Dalam Bidang

Pendidikan ......................................................................... V-1

5.2. Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi

Dilihat Dari Apek Perubahan Sistem Distribusi Dalam

Bidang Marketing .............................................................. V-4

5.3. Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi

Dilihat Dari Apek Perubahan Kinerja Dalam

Organisasi .......................................................................... V-6

xi
DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.4. Solusi Mengurangi Dampak Negatif Penggunaan

Teknologi .......................................................................... V-8

VI KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ VI-1

6.1. Kesimpulan........................................................................ VI-1

6.2. Saran .................................................................................. VI-2

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1.1. Negara Terhebat di Dunia Dengan Penguasaan Teknologi

Tinggi ..................................................................................... I-4

1.2. Studi Pendahuluan Dampak Perkembangan Teknologi

Terhadap Pendidikan, Marketing dan Organisasi .................. I-8

2.1. Tahapan Perkembangan Strategi Marketing .......................... II-19

4.1. Tabulasi Studi Literatur Tentang Dampak Teknologi

Terhadap Perubahan Kehidupan Sosial Dalam Bidang

Pendidikan.............................................................................. IV-15

4.2. Tabulasi Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan

Teknologi Terhadap Perubahan Cara kerja Dalam Bidang

Marketing ............................................................................... IV-25

4.3. Tabulasi Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan

Teknologi Terhadap Perubahan Organisasi ........................... IV-34

5.1. Tabulasi Dampak Positif dan Negatif Perkembangan

Teknologi Terhadap Perubahan Kehidupan Sosial Dalam

Bidang Pendidikan ................................................................. V-2

5.2. Tabulasi Dampak Positif dan Negatif Perkembangan

Teknologi Terhadap Perubahan Sistem Distribusi Dalam

Bidang Marketing .................................................................. V-5


DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.3. Tabulasi Dampak Positif dan Negatif Perkembangan

Teknologi Terhadap Perubahan Kinerja Dalam Organisasi .. V-7

xiv
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1.1. Tahapan Revolusi Industri ................................................ I-2

1.2. Indeks Pembangunan TIK (IP-TIK) Provinsi ................... I-5

1.3. Jumlah Jurnal..................................................................... I-7

1.4. Studi Pendahuluan Pengaruh Perkembangan Teknologi

Terhadap Pendidikan ......................................................... I-10

1.5. Studi Pendahuluan Pengaruh Perkembangan Teknologi

Terhadap Marketing .......................................................... I-11

1.6. Studi Pendahuluan Pengaruh Perkembangan Teknologi

Terhadap Organisasi .......................................................... I-11

2.1. Peran Pendidikan Dalam Perubahan Sosial ...................... II-12

2.2. Kerangka Teoritis Penelitian ............................................. II-43

3.1. Tahapan Proses Penelitian ................................................. III-4

5.1. Grafik Perbandingan Dampak Positif dan Negatif

Perkembangan Teknologi Dilihat Dari Perubahan

Kehidupan Sosial Dalam Bidang Pendidikan ................... V-4

5.2. Grafik Perbandingan Dampak Positif dan Negatif

Perkembangan Teknologi Dilihat Dari Perubahan Sistem

Distribusi Dalam Bidang Marketing ................................. V-6


DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

GAMBAR HALAMAN

5.3. Grafik Perbandingan Dampak Positif dan Negatif

Perkembangan Teknologi Dilihat Dari Perubahan

Kinerja Dalam Organisasi ................................................. V-8

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan revolusi industri saat ini mendorong terjadinya

perkembangan teknologi yang semakin maju. Semakin berkembangnya teknologi

ini tentunya berdampak luas terhadap manusia baik secara biologis, psikologis

maupun sosial. Revolusi Industri akan mewarnai corak tatanan kehidupan

masyarakat, baik di bidang ekonomi, sosial budaya dan politik [1].

Perubahan yang sangat signifikan terjadi pada abad-18, dimana kegiatan

ekonomi agraris berubah dengan cepat menuju ekonomi industri yang

menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai.

Di zaman ini telah ditemukan mesin uap yang kemudian juga digunakan untuk

proses produksi bahan secara masal. Perubahan yang begitu cepat dari ekonomi

agraris ke ekonomi industri sering disebut sebagai era revolusi industri 1.0 [2].

Pada tahun 1870, ilmu pengetahuan semakin berkembang yang ditandai

dengan adanya penemuan tenaga listrik. Hal ini memberikan perubahan pada

sistem industri yang semula hanya menggunakan mesin untuk produksi masal,

kini telah diganti dengan menggunakan tenaga listrik dan juga mampu

menciptakan ban berjalan, era ini disebut sebagai era revolusi industri 2.0. Hal ini

semakin membuat percepatan ekonomi dan juga pengurangan jumlah tenaga kerja

manusia.

I-1
I-2

Revolusi indutri 3.0 atau juga disebut revolusi ketiga dimulai sekitar tahun

1969-1970, dipicu oleh munculnya mesin yang dapat bergerak dan berpikir secara

otomatis, yaitu komputer dan robot.

Mulai tahun 2011 perkembangan teknologi otomatisasi dengan teknologi

cyber yang tanpa disadari sudah masuk pada tahap revolusi industri 4.0. Beberapa

pendapat ahli tentang revolusi industri 4.0, mengatakan bahwa revolusi industri

4.0 adalah suatu bentuk transformasi yang komprehensif pada aspek produksi,

teknologi digital, internet dengan industri konvensional [3]. Berikut merupakan

gambar dari perkembangan revolusi industri [4].

Sumber : Buku Gunawan, Mencari peluang di revolusi industri 4.0.

Gambar 1.1. Tahapan Revolusi Industri

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam

kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan
I-3

ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif

bagi kehidupan manusia. Teknologi juga memberikan banyak kemudahan, serta

sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Manusia juga sudah

menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi teknologi yang telah

dihasilkan. Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

maju telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat

manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya dilakukan dengan kemampuan

fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-

mesin otomatis. Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas

komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia

dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Kemajuan teknologi saat ini

benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan

kenyamanan bagi kehidupan umat manusia [5].

Pada era globalisasi saat ini, penguasaan teknologi menjadi indikator

kemajuan suatu negara. Negara dikatakan maju jika memiliki tingkat penguasaan

teknologi tinggi (high technology), sedangkan negara-negara yang tidak bisa

beradaptasi dengan kemajuan teknologi sering disebut sebagai negara gagal

(failed country). Berikut ini 10 negara terhebat di dunia dengan penguasaan

teknologi tinggi tahun 2012.


I-4

Tabel 1.1. Negara Terhebat di Dunia Dengan Penguasaan Teknologi

Tinggi

No Nama Negara
1 Finlandia
2 Amerika Serikat
3 Jepang
4 Swedia
5 Korea Utara
6 Belanda
7 Inggris
8 Singapura
9 Korea Selatan
10 Australia
Sumber : Jurnal Muhammad Ngafifi, Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia Dalam

Perspektif Sosial Budaya

Perkembangan teknologi akan menyebabkan terjadinya perubahan dalam

mengelola organisasi, seperti perubahan cara kerja, koordinasi kerja, lokasi dan

tata letak kerja (lay-out), sistem administrasi, sistem marketing, bahkan sampai

kepada struktur dan pedoman organiasi, yang akhirnya merubah keahlian sumber

daya manusia (human capital) dalam bekerja [6]. Perkembangan teknologi pada

era revolusi industri 4.0 menyebabkan hampir segala sesuatu dilakukan serba

digital. Salah satu perkembangan teknologi pada era revolusi industri 4.0 yaitu

perkembangan teknologi komunikasi. Pembangunan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) cenderung mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan

semakin lebarnya jarak antara IP-TIK (Indeks pembangunan teknologi informasi

dan komunikasi) tertinggi dan terendah. Berikut merupakan gambar IP-TIK

(Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi) provinsi di

Indonesia pada tahun 2019 [7].


I-5

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), 2019

Gambar 1.2. Indeks Pembangunan TIK (IP-TIK) Provinsi

Sekarang ini penggunaan teknologi informasi dan komunikasi tidak dapat

dihindarkan lagi. Teknologi informasi dan komunikasi yang semula merupakan

suatu pilihan, sekarang sudah menjadi suatu kebutuhan.

Muhammad Ngafafi (2014) dalam jurnalnya yang berjudul kemajuan

teknologi dan pola hidup manusia dalam perspektif sosial budaya

mengungkapkan bahwa Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat

positif bagi kehidupan manusia. Teknologi juga memberikan banyak kemudahan,

serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Penelitian ini

menggunakan metode studi pustaka yang bersumber pada buku, artikel, jurnal,

dan dilengkapi dengan hasil survei tentang penggunaan teknologi. Hasil penelitian
I-6

menunjukkan bahwa terjadi perubahan pola hidup manusia akibat kemajuan

teknologi sehingga menjadi lebih pragmatis, hedonis, sekuler, dan melahirkan

generasi instan namun juga mengedepankan efektifitas dan efisiensi dalam

tingkah laku dan tindakannya. Kemajuan teknologi berwajah ganda karena

menimbulkan dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia.

Faudunasokhi Telaumbanua (2019) pada jurnalnya yang berjudul

Pengaruh Revolusi Industri 4.0 Terhadap Pemasaran Buku di Sumatera Utara

mengungkakan bahwa teknologi menjadi salah satu penggerak paling berpengaruh

dalam perekonomian dunia, termasuk perekonomian di Indonesia. Teknologi

membantu mengembangkan sektor-sektor ekonomi, misalnya melalui

pemanfaatan internet untuk jual beli online. Industri perbukuan di Indonesia pun

berupaya mengikuti gelombang tersebut. Berbeda dari masa-masa sebelumnya,

pada masa industri 4.0, para pelaku industri perbukuan melebarkan sayap ke dunia

maya untuk memperluas penjualan.

Ferlan Agustinus (2016) Pada jurnalnya yang berjudul Pengaruh

Teknologi Informasi Terhadap Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan di

STMIK Stikom Bali menjelaskan bahwa perkembangan teknologi saat ini

memudahkan karyawan dalam menyelesaikan berbagai proses pekerjaan dan

permasalahan. Dengan adanya teknologi informasi terjadi perubahan dalam

kehidupan sosial dimana SDM (Sumber Daya Manusia) menjadi tolak ukur suatu

cara kerja yang terjadi saat ini, teknologi memiliki pengaruh terhadap budaya

organisasi. Sumber daya teknologi yang dikombinasikan dengan sumber daya

manusia dan sumber daya bisnis menghasilkan hubungan yang positif antara
I-7

kinerja teknologi terhadap kinerja para karyawannya, sehingga berdampak positif

terhadap kinerja perusahaan tersebut.

Berdasarkan jurnal penelitian diatas dapat dilihat perkembangan

teknologi sangat berdampak pada bidang pendidikan, marketing dan organisasi.

Berikut merupakan grafik jumlah jurnal yang membahas tentang 3 aspek tersebut:

Jumlah Jurnal yang Membahas Aspek


Pendidikan, Marketing dan Organisasi
15

10
Jumlah

0
Jurnal Pendidikan Jurnal Marketing Jurnal Organisasi

Gambar 1.3. Jumlah Jurnal

Banyaknya jurnal yang membahas tentang aspek pendidikan, marketing

dan organisasi, maka dalam penelitian ini dilakukan dengan mengkaji ketiga

aspek dari studi literatur tersebut.

Berkembangnya teknlogi saat ini disamping menimbulkan banyak

kemudahan atau dampak positif ternyata dengan semakin berkembangnya ilmu

pengetahuan juga memiliki dampak negatif. Seperti yang kita lihat dalam

kehidupan sosial bagi pelajar saat ini, dengan berkembangnya media sosial para

siswa lebih mementingkan bermain gadget daripada belajar dan mengikuti

organisasi. Dalam bidang marketing perkembangan teknologi membawa banyak


I-8

kemudahan salah satunya perkembangan teknologi komunikasi, dengan

banyaknya media sosial saat ini membuat suatu perusahaan memperkenalkan

produknya dengan cepat. Dalam bidang organisasi perkembangan teknologi juga

menimbulkan dampak yang baik yaitu informasi yang dapat disampaikan dengan

cepat, tetapi dengan demikian perkembangan teknologi juga berdampak terhadap

kebersamaan dan rasa kekeluargaan dalam suatu organisasi.

Dalam upaya memperkuat dugaan permasalahan yang dihadapi terhadap

dampak perkembangan teknologi maka dalam penelitian ini peneliti melakukan

studi pendahuluan dengan interview terhadap 20 orang melalui pengisian google

form. Hasil dari studi pendahuluan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel

1.2.

Tabel 1.2. Studi Pendahuluan Dampak Perkembangan Teknologi

Terhadap Pendidikan, Marketing dan Organisasi

Alternatif jawaban
No Pertanyaan
SS S N TS STS Jumlah
Pendidikan
1. Pada industri 4.0 saya merasa hubungan sosial
7 10 3 20 Orang
saya dengan guru dan teman menurun
2. Dengan berkembangnya teknologi saya
9 7 4 20 Orang
merasa hilangnya kebersamaan
3. Saya merasa dengan berkomunikasi melalui
media sosial maka tidak perlu ada pertemuan 3 9 8 20 Orang
lagi
4. Belajar dengan sistem online saat ini
menjadikan hubungan sosial saya dengan 10 8 2 20 Orang
teman kelas menjadi lebih jauh
5. Ketika berkumpul dengan teman di era
revolusi saat ini kami lebih banyak
8 9 3 20 Orang
menghabiskan waktu dengan media sosial
kami masing-masing
6. Perkembangan teknologi memberikan
dampak negatif yang tinggi terhadap 7 12 1 20 Orang
perubahan sosial siswa
I-9

Tabel 1.2. Studi Pendahuluan Dampak Perkembangan Teknologi

Terhadap Pendidikan, Marketing dan Organisasi (Lanjutan)

Alternatif jawaban
No Pertanyaan
SS S N TS STS Jumlah
Marketing
7. Dengan perkembangan teknologi sistem
10 9 1 20 Orang
penjualan dapat dilakukan dengan cepat
8. Media sosial membuat akses penjualan
11 8 2 20 Orang
semakin luas
9. Dengan adanya teknologi internet saya
merasa terbantu dalam mempromosikan 11 8 1 20 Orang
produk saya
10. Dengan berkembangnya teknologi saat ini
6 10 4 20 Orang
Pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien
11. Dengan berkembangnya teknologi saat ini
membuat saya khawatir karena banyaknya 6 10 3 1 20 Orang
online shop penipuan
12. Pemasaran secara online membuat konsumen
merasa khawatir produk yang datang tidak 6 9 5 20 Orang
sesuai dengan harapan
Organisasi
13. Dengan berkembangnya teknologi gerak dari
20 Orang
organisasi menjadi lebih cepat 6 9 5
14. Teknologi saat ini membuat komunikasi
20 Orang
organisasi tanpa batas 9 6 5
15. Kemajuan teknologi menciptakan SDM yang
20 Orang
berkualitas 4 6 8 2
16. Kemajuan teknologi memberikan dampak
positif yang tinggi terhadap perubahan 20 Orang
organisasi 4 8 8
17. Dengan berkembanganya teknologi informasi
20 Orang
dapat disampaikan dengan cepat 9 11
18. Dengan kemajuan teknologi membuat rasa
20 Orang
kebersamaan organisasi menurun 7 9 4
Sumber : Hasil Survei dan Pengisian Goggle Form

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan telihat bahwa banyaknya

responden yang mengatakan bahwa tingginya dampak negatif dari perubahan

kehidupan sosial dalam pendidikan yang terjadi saat ini. Hal ini dapat dilihat dari
I-10

banyaknya jawaban Sangat Setuju (SS) bahwa perkembangan teknologi sangat

berdampak dan menciptakan perubahan dalam kehidupan sosial dunia pendidikan.

Berikut merupakan grafik perbandingan jawaban dari studi pendahuluan dampak

perkembangan teknologi terhadap perubahan kehidupan sosial dalam pendidikan

yaitu :

Pengaruh perkembangan teknologi


terhadap Pendidikan
14
Jumlah Responden

12
10 SS
8
S
6
4 N
2 TS
0 STS
1 2 3 4 5 6
Jumlah Pertanyaan

Gambar 1.4. Studi Pendahuluan Pengaruh Perkembangan Teknologi

Terhadap Pendidikan

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada aspek marketing

terlihat bahwa banyaknya responden yang menjawab bahwa perkembangan

teknologi membawa dampak yang baik atau positif terhadap perubahan sistem

distribusi dalam marketing. Berikut merupakan grafik perbandingan jawaban dari

studi pendahuluan dampak perkembangan teknologi terhadap perubahan sistem

distribusi dalam marketing yaitu :


I-11

Pengaruh perkembangan teknologi terhadap


Marketing
12
Jumlah Responden

10
8 SS
6 S
4 N
2
TS
0
1 2 3 4 5 6 STS
Jumlah Pertanyaan

Gambar 1.5. Studi Pendahuluan Pengaruh Perkembangan Teknologi

Terhadap Marketing

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada aspek organisasi

terlihat bahwa banyaknya responden yang Sangat Setuju bahwa terjadi dampak

perubahan dari perkembangan teknologi yang terjadi saat ini. Berikut merupakan

grafik perbandingan jawaban dari studi pendahuluan dampak perkembangan

teknologi terhadap perubahan organisasi yaitu :

Pengaruh Perkembangan Teknologi Terhadap


Organisasi
12
Jumlah Responden

10
8 SS
6 S
4 N
2
0 TS
1 2 3 4 5 6 STS
Jumlah Pertanyaan

Gambar 1.6. Studi Pendahuluan Pengaruh Perkembangan Teknologi

Terhadap Organisasi
I-12

Berdasarkan tabel 1.2. disimpulkan bahwa dari 3 aspek yang diteliti dalam

studi pendahuluan perkembangan teknologi memiliki dampak bagi kehidupan

manusia baik dampak positif maupun dampak negatif. Kemajuan teknologi yang

semula untuk memudahkan manusia kini menimbulkan dampak yang negatif,

yakni lunturnya rasa solidaritas, kebersamaan, dan silaturrahmi. Contohnya

penemuan televisi, komputer, internet, dan handphone telah mengakibatkan kita

terlena dengan dunia layar [5]. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis

mengambil judul “Dampak Perkembangan Teknologi di Tinaju Dari Aspek

Pendidikan, Marketing dan Organisasi”.

1.2. Perumusan Masalah

Kemajuan teknologi yang semula untuk memudahkan manusia kini

menimbulkan dampak yang negatif, yakni lunturnya rasa solidaritas,

kebersamaan, dan silaturrahmi.

Berdasarkan uraian latar belakang dan fenomena yang terjadi dalam

kehidupan saat ini maka dilakukan kajian-kajian dengan studi literatur untuk

mengetahui apakah perkembangan teknologi itu disamping memberikan

kemudahan juga menimbulkan dampak yang negatif.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah

fenomena perubahan revolusi industri memberikan dampak terhadap kehidupan

manusia berdasarkan review studi literatur.


I-13

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak apa

saja yang terjadi akibat perkembangan teknologi dilihat dari aspek perubahan

kehidupan sosial dalam bidang pendidikan, perubahan sistem distribusi dalam

bidang marketing, dan perubahan kinerja dalam organisasi.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan meningkatkan

pengetahuan untuk dapat berfikir kritis dan sistematis dalam memecahkan

suatu masalah untuk kedepannya. Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat

bagi seluruh pembaca tentang dampak perkembangan teknologi yang semakin

maju saat ini terhadap perubahan kehidupan manusia.

2. Manfaat Aplikasi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan dan studi literatur

perpustakaan dan sebagai bahan referensi untuk melanjutkan penelitian

kedepannya.

1.5. Asumsi dan Batasan Masalah

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data penelitian ini menggunakan hasil dari studi literatur dan telah

merepresentasikan dampak positif dan negatif akibat perkembangan

teknologi.
I-14

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan dengan melihat 3 aspek, yaitu perubahan kehidupan

sosial dalam bidang pendidikan, perubahan sistem distribusi dalam bidang

marketing dan perubahan kinerja dalam organisasi.

2. Penelitian dilakukan hanya dengan melihat dampak positif dan negatif dari

perkembangan teknologi.

3. Jurnal yang digunakan pada pembahasan adalah jurnal bereputasi yang

diperoleh dari internet meliputi google scholar dan science direct dengan

membatasi tahun dari 2011-2020.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Revolusi Industri

Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung

secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di

dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa

direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui

kekerasan. Sedangkan Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat di bidang

ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang

menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai [8].

Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan

menjadi menggunakan mesin [9].

Perubahan teknologi yang sangat cepat mengubah hampir semua bidang

kehidupan, pekerjaan, dan interaksi manusia. Setiap perubahan teknologi yang

terjadi akan merubah kehidupan sosial, cara kerja, dan organisasi. Maka dalam

penelitian ini akan dilihat dampak teknologi dilihat dari perubahan kehidupan

sosial dalam bidang pendidikan, perubahan sistem distribusi dalam bidang

marketing dan perubahan kinerja dalam organisasi akibat dari perkembangan

teknologi yang semakin maju.

II-1
II-2

1.1.1. Perkembangan Teknologi Pada Era Revolusi Industri

Revolusi industri terjadi pertama kali di Inggris yang merupakan revolusi

ekonomi. Corak perekonomian Inggris yang semula agraris berubah menjadi

industri. Pada saat itu cara membuat barang masih dilakukan dengan konvensional

yaitu mengandalkan tenaga manusia dan tenaga hewan. Pembuatan barang juga

masih dikerjakan di rumah-rumah. Berikut merupakan perkembangan revolusi

industri [10]:

1. Revolusi Industri 1.0

Revolusi industri merupakan suatu perubahan besar yang mengubah

kehidupan manusia. Revolusi industri pertama terjadi pada abad ke-18, pada era

ini ditemukan mesin uap yang kemudian juga digunakan untuk proses produksi

bahan secara masal. Mesin uap digunakan sebagai alat tenun mekanis pertama

yang dapat meningkatkan produktivitas industri tekstil. Peralatan kerja yang

awalnya bergantung pada tenaga manusia dan hewan akhirnya digantikan dengan

mesin. Dengan terjadinya revolusi industri, lapangan kerja di sektor manufaktur

mulai meningkat sehingga penghasilan dan taraf hidup kehidupan masyarakat

berangsur membaik. Berikut merupakan beberapa sektor industri yang mengawali

terjadinya revolusi industri 1.0 yaitu :

a. Industri tekstil

Inovasi di sektor industri tekstil mengalami perkembangan yang luar biasa.

Hal ini diawali dengan pembuatan mekanisasi mesin pintal. Mesin pintal

merupakan temuan inovasi yang mengubah corak sektor industri tekstil.


II-3

Produksi tekstil yang sebelumnya menggunakan tenaga manusia berubah

menggunakan tenaga mesin yang tentu bisa lebih efisien dan efektif.

b. Industri besi dan baja

Penemuan inovasi produksi membuat proses pembuatan besi dan baja

menjadi lebih murah. Biaya proses pembuatan besi dan baja yang murah

merupakan tonggak sejarah berkembangnya industri permesinan dan

transportasi.

c. Industri transfortasi

Sebelum revolusi industri barang-barang hasil produksi diangkut dengan

menggunakan tenaga hewan. Namun setelah ditemukannya mesin uap dan

kapal uap proses pengiriman barang produksi ke lokasi yang jauh bisa

menggunakan kapal laut dan kereta api.

2. Revolusi Industri 2.0

Revolusi industri 2.0 terjadi pada abad ke-20 ditandai dengan penemuan

tenaga listrik, hal ini memberikan perubahan pada sistem industri yang semula

hanya menggunakan mesin untuk produksi masal, kini telah diganti dengan

menggunakan tenaga listrik dan juga mampu menciptakan ban berjalan, hal ini

semakin membuat percepatan ekonomi dan mulai terjadi pengurangan jumlah

tenaga kerja manusia. Berikut merupakan beberapa kemajuan pada revolusi 2.0

yaitu :

a. Pengembangan sumber daya energi seperti minyak bumi, batu bara sebagai

sumber bahan bakar baru.


II-4

b. Periode awal teknologi listrik yaitu penemuan arus listrik AC dan DC yang

bisa difungsikan untuk pembuatan motor listrik (elektrifikasi).

c. Inovasi baru produksi besi dan baja dalam skala besar.

d. Produksi massal mobil dan pesawat sebagai alat transportasi massal.

e. Meluasnya pemakaian mesin industri untuk manufaktur.

f. Penggunaan teknologi listrik yang diterapkan ke dalam teknologi transportasi

dan telekomunikasi merupakan lompatan besar bagi perkembangan di sektor

industri.

3. Revolusi Industri 3.0

Revolusi industri 3.0 terjadi sekitar tahun 1960-2010 di awali dengan

munculnya teknologi informasi dan elektronik yang masuk ke dalam dunia

industri yaitu sistem otomatisasi berbasis komputer dan robot. Peralatan industri

sudah tidak lagi dikendalikan oleh manusia, namun sudah dikendalikan oleh

komputer atau lebih dikenal dengan istilah komputerisasi. Banyak penemuan-

penemuan dan pembuatan perangkat elektronik yang memungkinkan untuk

melakukan otomatisasi operasional mesin-mesin menggantikan peran operator

produksi. Berikut merupakan beberapa kemajuan pada revolusi 3.0 yaitu :

a. Teknologi komputer

b. Akses internet

c. Peralatan elektronik smartphone

d. Inovasi sistem perangkat lunak

e. Inovasi dan pengembangan sumber energi baru


II-5

4. Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 terjadi pada tahun 2011 yang ditandai dengan adanya

konektivitas manusia, data, dan mesin dalam bentuk virtual atau dikenal dengan

istilah cyber physical. Perkembangan revolusi industri membawa perubahan yang

sangat cepat. Pada era industri 4.0 ini terjadi pergeseran trend inovasi ke arah

teknologi digital. Di era revolusi industri 4.0 memungkinkan otomatisasi di

semua bidang untuk mencapai produktivitas yang efektif dan efisien. Penerapan

sistem informasi rantai pasokan digital ke seluruh unit kerja akan meminimalkan

peran manusia sebagai operator.

1.2. Perubahan Kehidupan Sosial Dalam Pendidikan

1.2.1. Perubahan

Manajemen Perubahan menurut Holger Nauheimer (2007), dapat

digambarkan sebagai proses, alat dan teknik untuk mengatur proses perubahan

pada sisi orang untuk mencapai hasil yang diperlukan dan untuk merealisasikan

perubahan secara efektif melalui agen perubahan, tim dan sistem yang lebih

menuju kondisi masa depan yang lebih baik. Manajemen perubahan adalah

kontrol yang kuat dari perpindahan sistem dari tahapan pengembangan,

selanjutnya dilakukan pengetesan, sampai sistem tersebut dapat digunakan dengan

pemahaman yang tepat dari manfaat dan potensi dari masalah-masalah yang tidak

diantisipasi tiap tahapannya [11].


II-6

Hal-hal yang menyebabkan perubahan diantaranya adalah sebagai berikut

[12]:

1. Perubahan dari manajemen tingkat atas, perubahan perusahaan,

penggabungan perusahaan

2. Kompetisi

3. Peraturan

4. Tuntutan pengguna

5. Kesalahan dari metode bekerja sehari-hari

6. Teknologi

Keenam penyebab perubahan di atas dapat dikelompokkan menjadi faktor

internal dan eksternal. Faktor internal penyebab perubahan adalah sebagai berikut:

a. Perubahan dari manajemen

b. Perubahan prioritas dari manajemen

c. Masalah internal dalam bekerja

d. Keluar masuk karyawan sangat tinggi

e. Kehilangan karyawan-karyawan penting

f. Produk dan jasa baru

g. Penerapan teknologi baru

h. Penggabungan perusahaan

i. Perubahan perusahaan.

Faktor eksternal penyebab perubahan adalah sebagai berikut:

a. Penjualan meningkat atau menurun

b. Kompetisi yang sangat ketat, sehingga memerlukan perubahan dalam proses.


II-7

c. Teknologi baru muncul dan harus digunakan

d. Perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah

e. Perubahan dari pemilik perusahaan

f. Rekomendasi dari konsultan untuk melakukan perubahan

1.2.2. Perubahan Sosial

Perubahan sosial menurut William F. Ogburn adalah perubahan yang

mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang

menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material

terhadap unsur-unsur immaterial. Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan

sosial adalah perubahan dalam struktur masyarakat. Misalnya dengan timbulnya

organisasi buruh dalam masyarakat kapitalis, terjadi perubahan-perubahan

hubungan antara buruh dan majikan, selanjutnya perubahan-perubahan organisasi

ekonomi dan politik. Menurut Koenjaraningrat perubahan sosial itu sendiri

mencakup nilai-nilai yang bersifat material maupun budaya tertentu untuk

mencapai tujuan bersama [13].

Perubahan memiliki aspek yang luas, termasuk di dalamnya yang

berkaitan dengan nilai, norma, tingkah laku, organisasi sosial, lapisan sosial,

kekuasaan, wewenang dan interaksi sosial. Ada beberapa hal yang menjadi faktor

adanya perubahan sosial yaitu sebagai berikut:

1. Kontak dengan kebudayaan lain.

Kontak langsung maupun tidak langsung telah mendorong terjadinya

perubahan sosial dan kebudayaan. Seperti contoh pengaruh adanya


II-8

masyarakat asing didaerah tertentu dan juga adanya internet yang

menyebarkan cara kerja kebudayaan asing.

2. Sistem pendidian formal yang maju.

Pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan untuk adanya

perubahan yang menuju ke arah yang lebih baik. Sumber Daya Manusia

(SDM) suatu tempat akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena

mereka lebih dapat memanfaatkan alam dengan efektif dan efisien.

3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan yang maju.

Setiap karya dapat berpotensi untuk memajukan peradaban manusia. Seperti

karya atau penemuan telepon. Pada awalnya telepon tidak dianggap oleh

masyarakat sebagai karya yang hebat mereka lebih meremehkannya, tapi

suatu ketika masyarakat mengetahui fungsi sesungguhnya, maka karya

tersebut menjadi sangat dihargai masyarakat. Suatu perbuatan pasti diawali

oleh keinginan, keinginan untuk maju membuat kita berkembang kearah yang

lebih baik.

4. Sistem terbuka lapisan masyarakat.

Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal yang luas atau

berarti memberi kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar

kemampuan sendiri. Dalam keadaan demikian, seseorang mungkin akan

mengadakan identifikasi dengan warga-warga yang mempunyai status lebih

tinggi.

Soerjono Soekamto (2018) dalam buku sosiologi sebagai pengantar

mengatakan tentang perubahan sosial sebagai suatu variasi dari sebuah cara hidup
II-9

yang telah ada dan diterima dalam masyarakat, baik karena perubahan-perubahan

kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi (susunan) penduduk, ideology

maupun juga karena adanya difusi maupun penemuan-penemuan teknologi

terbaru dalam suatu masyarakat [14].

Adapun arah perubahan sosial budaya, modernisasi dan pembangunan

yang akan dituju oleh semua masyarakat bangsa dimanapun adalah meningkatkan

kemakmuran yang diinginkan. Hidup di dunia sekarang dan masa depan

menuntun penguasaan ilmu dan teknologi. Beberapa arah perubahan sosial antara

lain:

1. Konsumerisme yaitu pandangan hidup yang melihat bahwa lebih baik

membeli produk barang dan jasa dari pada membuatnya sendiri.

2. Konsumtivismse yaitu mengkonsumsi barang dan jasa yang sebenarnya bukan

merupakan keperluan hidupnya.

3. Hedonisme merupakan cara hidup bermewah-mewah untuk mengejar

prestise atau gengsi tertentu.

4. Kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi akibat adanya ketidakadilan

dalam proses pembangunan, misalnya karena menekankan atau

memprioritaskan daerah atau golongan sosial tertentu,

5. Munculnya berbagai perilaku menyimpang seperti kenakalan remaja,

prostitusi dan sebagainya yang disebabkan oleh adanya keinginan untuk

menyesuaiakan dengan taraf hidup, namun tidak didukung oleh kemampuan

dan keterampilan yang memadai (demonstration effect).


II-10

1.2.3. Pendidikan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari

kata dasar didik (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran,

pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan

mempunyai pengertian proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran

dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan

pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta

jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan

menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya [15].

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara, kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan

oleh kemajuan pendidikan bangsa itu. Dalam era globalisasi yang terjadi saat ini

membawa dampak yang sangat besar bagi masyarakat indonesia terutama

mengenai pendidikan karakter bangsa [16]. Arus informasi begitu deras masuk

dari berbagai macam media, yang mana arus informasi ini tidak ada

penyaringannya sehingga semua manusia bisa bebas mengaksesnya tanpa batas

usia, seperti media televisi, media massa dan internet. Arus informasi tersebut

semakin lama membuat cara pandang dan perilaku masyarakat sedikit demi

sedikit berubah meninggalkan perilaku asli leluhur bangsa Indonesia [17].


II-11

Menurut Sanapiah Faisal (1980) mengatakan bahwa pendidikan itu ada

tiga macam yaitu [18]:

1. Pendidikan formal, di mana pendidikan itu menunjukkan kepada pendidikan

persekolahan yang memiliki persyaratan organisasi dan pengolahan yang

relatif tetap, lebih formalitas dan lebih terikat legalitas formal administrasi

dan biasanya pendidikan itu berjangka panjang dan teratur.

2. Pendidikan non formal, di mana pendidikan ini biasanya berjangka pendek,

programnya spesifik dan timbul karena keperluan mendesak. Persyaratannya

lebih fleksibel dalam sosial dan penggolongannya serta materi pelajaran dan

latihan, dibandingkan dengan pendidikan formal, lebih lentur dan singkat,

pendidikan ini adalah termasuk kursus-kursus, penataran dan training.

3. Pendidikan informal, di mana pendidikannya telah terjadi medan interaksi

belajar mengajar, tetapi dari hasil pengalaman, belajar, tidak terorganisasi

secara struktural tidak terdapat perpanjangan. Contoh konkrit misalnya:

Proses pendidikan yang terjadi sebagai akibat belajar dari fungsi keluarga,

media masa, pertunjukan seni atau hiburan, dan sebagainya.

Berikut merupakan gambar peran pendidikan terhadap perubahan sosial

yang dapat dilihat pada gambar 2.1.


II-12

Gambar 2.1. Peran Pendidikan Dalam Perubahan Sosial

1.2.3.1. Pendidikan Pada Era Revolusi Industri 1.0

Pendidikan di Indonesia dalam sejarah terhitung sejak zaman

pemerintahan kolonial Belanda pada abad ke 17 dan ke 18. Periode itu dikenal

dengan periode VOC, dimana pendidikan hanya berlaku untuk kaum inlanders.

Pendidikan ini menjadikan agama kristen sebagai fokus utamanya, siswa diajari

memahami kitab suci agama kristen dan pendidikan lanjut digunakan untuk

mencetak para pengajar dan pastor. Sedangkan untuk kemampuan menulis,

berhitung, membaca dan berbicara dalam bahasa melayu dipelajari dipendidikan

tradisional. Pada era ini terjadinya perbedaan perlakuan antar agama, sehingga

tidak terciptanya harmonisasi manusia.


II-13

1.2.3.2. Pendidikan Pada Era Revolusi Industri 2.0

Pada tahun 1922 Ki Hadjar dewantara membangun sekolah Taman

Siswa. Sekolah itu dibangun untuk mengimplementasikan pemikirannya tentang

pendidikan guna mendukung pergerakan nasional dan melahirkan jiwa muda yang

terdidik dan cinta tanah air. Sistem pendidikan ini cocok bagi bangsa indonesia

karena pendidikan karakter yang dilakukan tanpa adanya paksaan, dimana

masyarakat terkenal dengan kehalusan rasa, saling menghormati, jujur, dan sopan

dalam tutur kata serta perbuatannya. Selanjutnya Raden Ajeng Kartini muncul

dengan pemikirannya tentang emensipasi wanita diabad ke-19. Perempuan pada

masa itu dianggap tidak memerlukan pendidikan yang tinggi dikarenakan

kegiatannya hanya sebatas dirumah. Sejak adanya perjuangan Kartini perempuan

memiliki kesetaraan dalam memperoleh pendidikan yang lebih tinggi baik dalam

lembaga formal maupun nonformal. Selanjutnya pendidikan pada masa orde lama

(1950-1966) dibawah kendali kekuasaan soekarno yang pemerintahan berasaskan

sosialisme menjadi rujukan dasar bagaimana pendidikan akan dibentuk dan

dijalankan. Pada prinsipnya konsep sosialisme dalam pendidikan merupakan hak

semua kelompok masyarakat tanpa memandang kelas sosial. Pada abad ke-18 dan

ke-19 semua institusi pendidikan baik menjadi bagian yang penting dalam

membentuk warga negara yang bertanggung jawab.

Pada era ini belum ditemukan teknologi media sosial, sehingga

kehidupan sosial baik dalam sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat

sangat harmonis, pada era ini muncul rasa kebersamaan yang tinggi, sehingga

dalam era ini masih sering dilakukan diskusi kelompok antar siswa dalam
II-14

menyelesaikan tugas sekolah, adanya gotong royong untuk menciptakan

kebersamaan dan lingkungan sekolah yang bersih, ketika pulang sekolah para

siswa secara bersamaan berjalan kaki menuju rumah masing-masing, dengan

demikian tumbuh rasa persaudaraan yang semakin tinggi.

1.2.3.3. Pendidikan Pada Era Revolusi Industri 3.0

Pada tahun 1969, Pemerintah melalui Departemen pendidikan dan

kebudayaan mengumpulkan 100 orang pakar/pemikir pendidikan untuk

mengidentifikasi masalah-masalah pendidikan yang tengah terjadi saat itu. Dalam

pertemuan tersebut para pakar mengambil kesimpulan bahwa pendidikan

ditentukan oleh faktor-faktor luar, seperti politik, ekonomi, sosial-budaya, serta

faktor-faktor intern [19]. Didasarkan pada falsafah negara pancasila untuk

membentuk manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohani, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung

jawab, menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, mengembangkan

kecerdasan yang tinggi dan budi pekerti yang luhur, mencintai bangsa dan sesama

manusia sesuai dengan Undang-Undang 1945. Sekitar tahun 1950 pendidikan

moral mulai mengalami erosi karena pendidik lebih memprioritaskan pengajaran

akademis dibandingkan moral.

Pada revolusi ini teknologi dalam media sosial mulai berkembang yaitu

munculnya BBM, gmail, youtube, facebook, twitter, instagram, whatsapp, dan

lain sebagainya, Pada era ini gadget atau smartphone belum menjadi suatu

kebutuhan bagi siswa dan masyarakat, namun dengan munculnya jejaringan sosial
II-15

tersebut mulai merubah kehidupan sosial siswa. Pada lingkungan sekolah mulai

terjadi perbedaan sosial dari segi ekonomi siswa, karena pada masa ini masyarakat

atau siswa yang memiliki smartphone dianggap siswa yang memiliki ekonomi

yang baik, akibatnya para siswa yang tidak memiliki smartphone merasa malu dan

minder dengan temannya. Akibatnya rasa kebersamaan dan harmonissai mulai

menurun.

1.2.3.4. Pendidikan Pada Era Revolusi Industri 4.0

Pada revolusi industri 4.0 menyebabkan segala sesuatu dilakukan dengan

teknologi. Pada era ini teknologi gadget atau smartphone sudah menjadi

kebutuhan siswa dan masyarakat [20]. Disamping untuk memudahkan setiap

pekerjaan pada kenyataanya, semakin pesat arus teknologi justru membuat siswa-

siswa semakin terlena dan memiliki sikap yang enggan bertanggung jawab,

degradasi moral dan meningkatnya kasus kejahatan dikalangan siswa [21].

Dengan adanya aplikasi media sosial yang mempermudah dalam mengakses

informasi dan komunikasi mengakibatkan menjamurnya kejahatan di media

online. Hal ini dikarenakan kurangnya pendidikan nilai dan tantangan bagi

pendidik untuk menguatkan karakter moral siswa agar tidak terjerumus dan

terlena dengan pesatnya teknologi industri 4.0. Tantangan pada dunia pendidikan

adalah penanaman nilai-nilai pendidikan yang perlu dikembangkan [16].


II-16

1.2.4. Dampak Perubahan Sosial Terhadap Pendidikan

Pendidikan ada karena adanya suatu sistem masyarakat yang berperan di

dalamnya, maka pendidikan dan masyarakat itu memiliki hubungan yang sangat

erat dan saling ketergantungan. Oleh sebab itu pendidikan merupakan suatu

bantuan yang didalamnya terdapat pengabdian masyarakat sehingga masyarakat

itu semakin berkembang dan maju dengan adanya pendidikan, sebab pendidikan

adalah sebuah proses pematangan dan pendewasaan masyarakat [22].

Upaya bangsa Indonesia untuk memberantas kebodohan dengan

mewajibkan pendidikan dasar Sembilan tahun adalah upaya untuk mempersiapkan

masyarakat dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Seiring dengan

berubahnya pengetahuan dan keterampilan yang nantinya dapat digunakan atau

dipraktikkan dalam kehidupan nyata, maka perubahan sosial sebagai akibat dari

perubahan orientasi pendidikan juga akan terjadi. Jika kita melihat perubahan

sosial sebagai cara kerja dari berkembangnya teknologi adalah dengan sangat

mudahnya mengakses internet bagi masyarakat yang tidak agamais dapat

digunakan untuk hal-hal yang negatif, kita juga menyaksikan banyak kecurangan-

kecurangan, ketidakjujuran, dan banyak perbuatan negatif yang bertentangan

dengan norma agama Islam sebagai pengaruh pada perubahan sosial karenanya

sangat diperlukan sistem pendidikan yang dapat mempersiapkan manusia

(masyarakat) untuk tidak melakukan perbuatan tersebut.

Dampak lain dari terjadinya perubahan sosial terhadap pendidikan adalah

dengan terus dikembangkannya kurikulum yang mampu menjawab tantangan

perubahan, juga berpengaruh pada perubahan sistem manajemen pendidikan yang


II-17

berorientasi pada mutu (quality oriented), yaitu akan peningkatan kualitas

pembelajran unggul sehingga menghasilkan output yang berkualitas. Perubahan

sosial yang terjadi pada suatu masyarakat sangat berdampak pada pendidikan,

namun tidak semua perubahan sosial yang terjadi ber dampak positif, tetapi ada

juga perubahan sosial yang menghasilkan akibat buruk bagi dunia pendidikan,

berikut sisi positif dan negatif dari suatu perubahan sosial terhadap pendidikan

yaitu :

a. Dampak positif.

Sisi positif dari sebuah perubahan sosial bagi pendidikan adalah dapat

meningkatkan taraf pendidikan dalam kehidupan masyarakat sehingga dapat

menghasilkan manusia yang siap menghadapi perubahan sosial tersebut.

b. Dampak negatif

Sedangkan dampak negative dari suatu teknologi yang begitu pesat yang

membuat banyak dampak budaya dari luar yang merasuk pada kehidupan dan

cara hidup. Siaran televisi dan akses internet yang sudah biasa dilakukan

dimana saja, menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan untuk

mengantisipasinya, jika tidak siap terhadap perubahan tersebut, maka

siapapun akan tergusur, namun jika tidak maka para pegiat pendidikan

senantiasa berinovasi dan berkreasi dalam mengantisipasi perubahan tersebut,

dengan menggunakan fasilitas teknologi tersebut.

Dampak perubahan sosial yang lainnya terhadap pendidikan adalah

terjadinya trasformasi pemikiran dalam pendidikan, seiring dengan

perubahanperubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat, pendidikan juga


II-18

mengalami perubahan. Hal yang lebih konkrit dari pengaruh perubahan sosial

terhadap pendidikan adalah ketika perubahan sosial membawa kepada perbaikan

ekonomi masyarakat dan menuntut mereka akan memenuhi kebutuhan akan hasil

teknologi, seperti: komputer/laptop, maka ketika seseorang anak yang mendapat

tugas dari gurunya untuk membuat karya tulis sederhana yang bahannya tersedia

lewat internet, maka secara langsung dan jelas berpengaruh dan cara kerja adanya

perubahan sosial.

Dengan melihat perkembangan lembaga pendidikan yang berorientasi

pada IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) sebagai hasil dari berubahnya

masyarakat, banyak visi sekolah yang mengedapankan orientasi IPTEK (Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi), karena disisi lain masyarakat juga menuntut

lembaga pendidikan yang mengikuti perkembangan dan mampu mempersiapkan

anak mereka untuk menghadapi masa depan. Jelaslah bahwa perubahan sosial

yang terjadi sangat berdampak pada pendidikan.

1.3. Marketing

Pengertian marketing menurut WY. Stanton, marketing adalah sesuatu

yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk

merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual

maupun potensial. Sedangkan menurut H. Nistrom, Marketing adalah suatu

kegiatan penyaluran barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.

Menurut Philip dan duncan marketing yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah
II-19

yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible

ke tangan konsumen. Asosiasi Marketing Amerika Serikat mengartikan marketing

sebagai pelaksanaan kegiatan usaha perdagangan yang diarahkan pada aliran

barang dan jasa dari produsen ke konsumen [23].

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa marketing

adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, hingga mendistribusikan suatu barang dan jasa sampai ketangan

konsumen. Marketing adalah system keseluruhan kegiatan usaha yang ditujukan

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun

pembeli potensial [24]. Berikut merupakan beberapa aspek dalam marketing yaitu

[25]:

a. Produk

Pada dasarnya produk adalah sesuatu yang ditawarkan oleh produsen pada

konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya (need and wants).

Produk bisa berbentuk barang (sesuatu yang berujud atau tangible), yaitu

sesuatu yang berbentuk fisik yang dihasilkan dari proses produksi pada suatu

organisasi atau perusahaan. Disamping itu, produk juga bisa berupa jasa (non-

fisik atau intangible). Perlu ditekankan juga bahwa konsumen tidak hanya

membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan (need), akan tetapi juga

bertujuan memuaskan keinginan (wants).


II-20

b. Harga

Harga merupakan unsur yang berbeda dengan unsur lainnya dalam bauran

pemasaran. Bila unsur yang lain dalam pemasaran (yaitu produk,

tempat/distribusi, dan promosi) sifatnya adalah pengeluaran, maka harga

merupakan unsur yang memiliki sifat menghasilkan atau mendapatkan

pemasukan.

c. Distribusi

Suatu produk (baik itu dalam bentuk barang atau dalam bentuk jasa) akan

laku di pasaran apabila produk tersebut dapat disalurkan ke berbagai tempat

dimana terdapat calon pembeli potensial. Untuk tujuan yang dimaksud maka

digunakanlah distribusi untuk memasarkan produk tersebut.

d. Promosi

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi

perusahaan dalam upaya mempertahankan kontinuitas serta meningkatkan

kualitas penjualan, untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal

memasarkan barang dan atau jasa dari suatu perusahaan, tak cukup hanya

mengembangkan produk, menetapkan harga, dan menggunakan saluran

distribusi, tetapi juga harus didukung oleh kegiatan promosi.


II-21

Berikut merupakan tahapan perkembangan marketing pada era revolusi

industri yaitu [26]:

Tabel 2.1. Tahapan Perkembangan Strategi Marketing

Tahun Perkembangan Strategi Marketing


Tahun 1784 (Era
1. Product-driven marketing
revolusi industri 1,0)
Tahun 1870 (Era
1. Custumer-centric marketing
revolusi industri 2,0)
Tahun 1969 (Era
1. Human-centric marketing
revolusi industri 3,0)
1. Online
2011 - Now (Era
2. Offline
revolusi industri 4,0)
Sumber : Pengumpulan Data

1.3.1. Marketing Pada Era Revolusi Industri 1.0

Konsep marketing 1,0 yang dikenal dengan marketing berbasis produk

merupakan konsep marketing yang berfokus untuk menciptakan produk-produk

terbaik. Perhatian utama perusahaan pada era ini lebih banyak ditujukan pada

pengembangan produk. Peran komunikasi marketing terhadap perilaku konsumen

di era marketing 1,0 ini lebih banyak menawarkan kualitas dari produk itu sendiri.

Cara kerja yang digunakan yaitu penggunaan komunikasi satu arah (tradisional).

Perusahaan menawarkan produknya melalui marketing langsung yang dilakukan

oleh agen penjualannya. Ketika mendapat kesempatan untuk bertemu, disini agen

penjual tersebut akan memberikan informasi mengenai produk, memberitahu

tentang kekuatan dan kelebihan produk, fungsi produk, resiko dan sebagainya

sehingga konsumen yang awalnya tidak suka karena komunikasi yang baik bisa

mulai membuka diri, walaupun mungkin tidak langsung terjadi sales, tapi setelah
II-22

konsumen tahu, kemungkinan ia akan semakin tertarik, dan pada akhirnya akan

memakai produk tersebut. Strategi yang dilakukan pada marketing 1.0 adalah

strategi 4P (Produk, price, place, dan promotion). Pada strategi ini perusahaan

tidak melihat kebutuhan pasar yang sesungguhnya, akibatnya terjadi penumpukan

produk yang akhirnya mengancam ekonomi perusahaan tersebut.

1.3.2. Marketing Pada Era Revolusi Industri 2.0

Bergerak menuju revolusi marketing 2,0 yang ditandai dengan marketing

berbasis pelanggan (custumer centric era) yang berfokus pada produk dan

kebutuhan konsumen, pada era ini menggunakan komunikasi marketing terpadu.

Komunikasi marketing terpadu adalah proses pengembangan dan pengendalian

secara strategis yang digunakan untuk membangun dan memelihara hubungan

dengan pelanggan. Dengan adanya perkembangan teknologi yang cepat dapat

mempengaruhi komunikasi marketing terpadu dari dua sisi, yaitu dari sudut

pandang marketing dan konsumen. Saat ini, integrasi diperlukan karena

globalisasi dan saling ketergantungan yang dihasilkan antara negara dan pasar.

Integrasi atau terpadu merupakan upaya untuk menyajikan pesan yang konsisten

di seluruh elemen bauran promosi yang tersedia. Pada konsep ini perusahaan

berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara pasti agar produk dapat

terjual dengan maksimal. Pada marketing 2.0 digunakan strategi 4C (customer,

cost, convenience dan communication).


II-23

1. Customer

Pada marketing ini perusahaan tidak lagi hanya berfokus pada produk,

melainkan pada kebutuhan dan keinginan langsung customer.

2. Cost

Cost merupakan harga yang mencakup manfaat dari produk tersebut, artinya

harga yang dikeluarkan konsumen sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari

produk tersebut.

3. Convenience

Merupakan tempat menjual produk yang dapat membuat nyaman konsumen.

4. Communication

Komunikasi menjadi salah satu kunci dalam strategi marketing ini, dengan

komunikasi kita dapat mengetahui secara langsung tren dan kebutuhan

konsumen.

1.3.3. Marketing Pada Era Revolusi Industri 3.0

Perkembangan marketing 3,0 yang ditandai dengan marketing berbasis

human ini memiliki pandangan nilai pada manfaat fungsional, manfaat emosional

dan manfaat sosial. Para pemasar harus bisa menciptakan perubahan positif

menurut pandangan konsumen, serta perusahaan bisa menginterpertasikan visi,

misi dan nilai-nilai perusahaan dalam menciptakan produk agar sampai kepada

konsumen dan dapat diterima oleh pasar. Pada era ini konsep marketing sudah

mulai berkembang dengan kemajuan teknologi dalam bidang media sosial. Pada

era ini sudah mulai dilakukan promosi atau iklan pada berbagai jejaringan sosial
II-24

seperti facebook, instagram, youtube dan lain-lain. Dengan demikian biaya yang

dikeluarkan akan menjadi lebih hemat dan waktu yang dibutuhkan menjadi lebih

sedikit.

1.3.4. Marketing Pada Era Revolusi Industri 4.0

Perkembangan marketing 4,0 ini dibuktikan dengan perubahan teknologi

yang cepat dan dengan kemunculan kombinasi online atau offline serta machine to

machine, artificial intelligent, dan full IoT support [27]. Pemasar dan konsumen

saat ini memperluas komunikasi mereka melalui media baru yang dinamis yang

disebut jejaring sosial. Komunikasi marketing dengan promosi itu yang paling

efektif di media sosial, karena di era digital ini marketing berbasis tujuan sosial,

mayoritas konsumen lebih tertarik untuk mencari informasi melalui telepon

pintarnya masing-masing. Promosi melalui sosial media saat ini tengah banyak

diminati oleh perusahaan-perusahaan yang memang mencari pasarnya melalui

online antara lain instagram, facebook, atau whatsapp, dan lain sebagainya. Media

sosial telah memperkuat kekuatan percakapan konsumen-ke-konsumen di pasar

dengan memungkinkan satu orang untuk berkomunikasi dengan ratusan atau

ribuan konsumen lain secara cepat dan dengan sedikit usaha.

1.3.4.1. Digital Marketing

Digital Marketing adalah salah satu media marketing yang lagi trend saat

ini. Masyarakat sedikit demi sedikit mulai meninggalkan model marketing

konvesional/tradisional dan beralih ke marketing modern. Dengan digital


II-25

marketing, komunikasi dan transaksi dapat dilakukan setiap waktu atau real time

dan mendunia. Marketing 4.0 adalah salah satu cara marketing yang

menggunakan fasilitas internet, menurut APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia) hasil survei Data Statistik Pengguna Internet Indonesia dan

perilaku pengguna internet pada tahun 2016 adalah 132,7 juta user atau sekitar

51,5% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 256,2 juta. Pengguna internet

terbanyak ada di pulau Jawa dengan total pengguna 86.339.350 user atau sekitar

65% dari total penggunan Internet [28].

1.3.4.2. Internet

Internet merupakan produk teknologi yang banyak dimanfaatkan oleh

masyarakat Sebagai produk teknologi, maka internet dapat memunculkan jenis

interaksi sosial sebelumnya. Jika pada masa lalu, masyarakat berinteraksi secara

face to face communication, maka dewasa ini masyarakat berinteraksi dalam

dunia maya atau melalui interaksi sosial online. Melalui kecanggihan teknologi

informasi, maka masyarakat memiliki alternatif lain untuk berinteraksi sosial.

Munculnya internet dapat menghubungkan antar manusia dari berbagai

belahan dunia yang tidak saling kenal sebelumnya dengan cara mengkoneksikan

komputer dengan jaringan internet. Interaksi antar manusia tersebut, bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan hidup baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Salah

satunya adalah kebutuhan akan informasi. Setiap orang membutuhkan informasi

sebagai bagian dari tuntutan kehidupan dan sebagai penunjang kegiatannya.

Internet sangat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan informasi tersebut [29].


II-26

1.3.4.3. Media Sosial

Media social (Social Networking) adalah sebuah media online dimana

para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi

meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.

blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial yang

paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Media sosial

merupakan sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas

dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan

pertukaran user-generated content.

Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa

membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk

berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain

Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media

cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media

sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi

kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi

informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

1.3.4.4. Macam-Macam Media Sosial

Teknologi media sosial sekarang ini memiliki berbagai macam bentuk

seperti majalah digital, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki,

jejaring sosial, podcast, foto atau gambar, video, rating dan bookmark sosial [30].

Masing–masing memiliki kelebihannya sendiri seperti blogging, berbagi gambar


II-27

atau foto, video blogging, wall-posting, berbagi musik atau lagu, chaatting,

bahkan VoIP atau Voice over IP, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah

klasifikasi macam-macam jejaring sosial berdasarkan fungsi dan kegunaannya

yaitu [31]:

1. Konten kolaborasi (contohnya, Wikipedia)

2. Blog dan microblog (contohnya, Twitter)

3. Situs jejaring sosial berita (contohnya, Digg)

4. Konten Video (contohnya, YouTube)

5. Situs jejaringan sosial (contohnya, Facebook)

6. Game dunia maya (contohnya, World of Warcraft)

7. Situs dunia sosial virtual (contohnya, Second Life)

1.4. Perubahan Organisasi

2.4.1. Manusia

Menurut Nawawi (2005) mengemukakan bahwa manusia adalah mahluk

ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang kompleks dan unik dan diciptakan dalam

integrasi dua subtansi yang tidak dapat berdiri sendiri. Subtansi pertama disebut

tubuh (fisik/jasmani) sebagai unsur materi, sedangkan subtansi ke dua disebut

jiwa (rohani /psikis) yang bersifat non-materi. Manusia adalah faktor utama yang

sangat penting dalam setiap organisasi apapun bentuknya. Ketika manusia

memasuki dunia organisasi dan dia beraktifitas disana, maka itulah awal perilaku

manusia yang berada dalam organisasi itu. Oleh karena persoalan-persoalan

manusia senantiasa berkembang berdasarkan situasi dan kondisi dan semakin sulit
II-28

dikendalikan, maka persoalan-persoalan organisasi dan khususnya persoalan

perilaku organisasi semakin hari semakin berkembang [32].

Menurut Eka (2018) Manusia merupakan makhluk yang sempurna

karena ia mempunyai jasad (fisik) yang indah dan dilengkapi dengan jiwa/ruh

(psikhis). Kesempurnaan manusia ini dapat dilihat dari fungsi yang menyatu

antara jasad dan ruh dalam tubuh manusia. Sedangkan para ilmuwan yang

tergabung dalam disiplin ilmu pendidikan berpendapat bahwa manusia adalah

homo educandum yakni makhluk yang harus diberikan pendidikan. Alasan

mereka mengatakan bahwa manusia dapat dididik karena dalam diri manusia. Ada

suatu potensi yang tidak dimiliki oleh hewan yakni perkembangan dan

pertumbuhan sesuai dengan hukum pertumbuhan dan perkembangannya [33].

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang memiliki akal dan fikiran, manusia

merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan memerlukan

pendidikan untuk dapat mengikuti perkembangan. Pengertian manusia dikaji

dalam tinjauan pustaka karena dalam suatu organisasi tidak mungkin terlepas dari

kata manusia, karena organisasi adalah wadah atau tempat berkumpulnya manusia

atau orang-orang untuk mencapai tujuan yang sama.

2.4.2. Perubahan Organisasi

Perubahan merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindarkan dalam

kehidupan setiap organisasi. Tuntutan perubahan terjadi pada berbagai bidang

kehidupan, baik individu, kelompok masyarakat, lembaga, organisasi maupun


II-29

perusahaan. Sumber utama pendorong perubahan distimulasi dari faktor luar

organisasi dan faktor dalam organisasi. Perubahan organisasi disebabkan

permasalahan atau munculnya ketidakwajaran yang menuntut organisasi untuk

berubah.

Penyebab perubahan itu diantaranya adalah kebutuhan proses, perubahan

struktur industri atau pasar, perubahan persepsi, perubahan peraturan,

pengetahuan baru yang menimbulkan makna baru dan inovasi. Tujuan perubahan

adalah agar organisasi mampu mengembangkan diri. Selain itu, faktor teknologi

juga berperan dalam mendorong terjadinya perubahan, kompetisi yang tinggi dan

tuntutan para pengguna jasa. Karakteristik perubahan organisasi meliputi [34]:

1. Perubahan merupakan sesuatu yang tak mudah dipegang

2. Perubahan memerlukan pembuat perubahan

3. Persoalan besar perubahan adalah mengajak orang untuk melihat dan

mempercayai tujuan yang hendak dicapai

4. Perubahan terjadi setiap saat, karena itu perubahan harus diciptakan setiap

saat pula, bukan hanya sesekali. Setiap satu perubahan kecil dilakukan makan

akan terjadi pula perubahan-perubahan yang lain.

5. Perubahan mempunyai sisi keras dan sisi lembut. Uang dan teknologi

merupakan sisi keras sedangkan manusia dan organisasi merupakan sisi

lembutnya.

6. Perubahan membutuhkan waktu, biaya dan kekuatan, sehingga agar berhasil

melakukan perubahan dibutuhkan kematangan berpikir, kepribadian yang


II-30

teguh, konsep yang jelas dan sistematis, dilakukan secara bertahap dan

dukungan yang luas.

7. Perubahan membutuhkan upaya khusus untuk menyentuh nilai-nilai dasar

organisasi (budaya organisasi), tanpa menyentuh nilai-nilai dasar, perubahan

tidak akan mengubah perilaku dan kebiasaan-kebiasaan dalam bekerja.

8. Perubahan banyak diwarnai oleh mitos-mitos. Salah satunya adalah mitos

bahwa perubahan akan selalu membawa kemajuan atau perbaikan instan.

9. Perubahan menimbulkan ekspektasi sehingga menimbulkan getaran-getaran

emosi dan harapan-harapan yang bisa menimbulkan kekecewaan-

kekecewaan.

10. Manajemen perubahan perlu diimbangi dengan manajemen harapan agar para

pengikut dan pendukung perubahan dapat terus membakar energi untuk

terlibat dalam proses perubahan.

2.4.2.1. Organisasi Pada Era Revolusi Industri 1.0

Pada abad ke-18 muncul organisasi masyarakat yang disebut civil

society. Dalam perkembangannya, konsep Civil Society pernah dipahami secara

radikal oleh para pemikir politik yang menekankan aspek kemandirian dan

perbedaan posisi sedemikian rupa sehingga menjadi anti tesis dari state. Civil

society dianggap memerlukan berbagai macam aturan dan pembatasan-

pembatasan serta penyatuan dengan negara lewat kontrol hukum, administratif

dan politik. Munculnya Civil Society adalah tidak lepas dari munculnya revolusi

industri dan kapitalisme.


II-31

2.4.2.2. Organisasi Pada Era Revolusi Industri 2.0

Pertumbuhan Civil Society di Indonesia mengalami kemajuan. Pada saat

itu, organisasi-organisasi sosial dan politik dibiarkan tumbuh bebas dan

memperoleh dukungan kuat dari warga masyarakat yang baru saja merdeka.

Selain itu, Indonesia yang baru lahir belum memiliki kecenderungan

intervensionis, sebab kelompok elit penguasa berusaha keras untuk

mempraktikkan sistem demokrasi parlementer. Sayangnya, Civil Society yang

mulai berkembang mengalami penyurutan terus menerus. Bahkan akibat dari

krisis-krisis politik pada level negara ditambah dengan kebangkrutan ekonomi

dalam skala massif, distorsi-distorsi dalam masyarakatpun meruyak. Hal ini pada

gilirannya menghalangi kelanjutan perkembangan Civil Society.

2.4.2.3. Organisasi Pada Era Revolusi Industri 3.0

Pasca reformasi dan tantangan global yang dirasakan bangsa indonesia,

telah menciptakan perubahan yang cepat, dinamis, dan berhadapan dengan

kondisi ketidakpastian. Salah satu perkembangan yang sangat mencolok adalah

munculnya berbagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) atau lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM). Pada kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi. Pada masa

ini organissai masyarakat telah diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1985.

Anggota masyarakat bebas untuk membentuk, memilih, dan bergabung dalam

Organisasi Kemasyarakatan yang dikehendaki. Pada masa ini sering dilakukan

musyawarah dan pertemuan-pertemuan untuk membahas pencapaian tujuan dalam

organisasi, sehingga organisasi masyarakat berjalan sangat harmonis yaitu


II-32

tingginya rasa persaudaraan dan kebersamaan antara anggota masyarakat. Semua

kegiatan dilakukan dengan gotong royong misalnya pembersihan lingkungan

sekitar, jika ada acara dalam suatu anggota masyarakat maka masyarakat yang

lain akan ikut membantu kegiatan tersebut, setiap bulan ramadhan dilakukan

pembersihan terhadap pemakaman-pemakaman. Adanya jaga malam yang

dilakukan oleh masyarakat secara bergantian. Pada masa ini teknologi sudah

ditemukan tetapi belum berpengaruh besar terhadap suatu organisasi.

2.4.2.4. Organisasi Pada Era Revolusi Industri 4.0

Pada era revolusi 4.0 terjadi perubahan organisasi yang sangat signifikan.

Semua kegiatan-kegiatan daerah dalam organisasi masyarakat tersebut dilakukan

melalui media sosial, misal pemberian kabar atas agenda yang akan dilakukan

dikirim via whatsapp, email atau media lainnya. Kehadiran teknologi membuat

komunikasi organisasi tanpa batas dengan tetap menggunakan etika dalam

berkomunikasi, pada masa ini struktur organissai tidak lagi kaku yang

megakibatkan gerak dari struktur organisasi tersebut menjadi lambat. Pertemuan

dianggap tidak penting dan pemborosan biaya. Informasi tidak lagi disampaikan

melalui ketua kepada sekretaris, dan sekretaris kepada anggota, karena semua

informasi telah disampaikan melalui group organisasi tersebut. Disamping segala

sesuatu yang dapat terselesaikan dengan kemudahan yang diberikan teknologi

ternyata berdampak negatif terhadap kebersamaan anggota organisasi tersebut.

Setiap melakukan suatu acara semua persiapan dilakukan dengan pembelian

online, setiap rapat dilakukan via zoom, google meet dan lain-lain.
II-33

2.4.3. Teknologi

Kata teknologi bermakna pengembangan dan penerapan berbagai

peralatan atau sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi

oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, kata teknologi berdekatan artinya

dengan istilah tata cara. Teknologi merupakan hasil olah pikir manusia untuk

mengembangkan tata cara atau sistem tertentu dan menggunakannya untuk

menyelesaikan persoalan dalam hidupnya [35].

Secara harfiah teknologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu tecnologia

yang berarti pembahasan sistematik mengenai seluruh seni dan kerajinan. Istilah

tersebut memiliki akar kata “techne” dalam bahasa Yunani kuno berarti seni (art),

atau kerajinan (craft). Dari makna harfiah tersebut, teknologi dalam bahasa

Yunani kuno dapat didefinisikan sebagai seni memproduksi alat-alat produksi dan

menggunakannya. Definisi tersebut kemudian berkembang menjadi penggunaan

ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan manusia. Teknologi dapat pula

dimaknai sebagai pengetahuan mengenai bagaimana membuat sesuatu (know-how

of making things) atau bagaimana melakukan sesuatu (know-how of doing

things), dalam arti kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dengan nilai yang

tinggi, baik nilai manfaat maupun nilai jualnya.

Secara sosiologis, teknologi memiliki makna yang lebih mendalam

daripada peralatan. Teknologi menetapkan suatu kerangka bagi kebudayaan non

material suatu kelompok. Jika teknologi suatu kelompok mengalami perubahan,

maka cara berpikir manusia juga akan mengalami perubahan. Hal ini juga

berdampak pada cara mereka berhubungan dengan yang lain. Bagi Marx,
II-34

teknologi merupakan alat, dalam pandangan materialisme historis hanya

menunjuk pada sejumlah alat yang dapat dipakai manusia untuk mencapai

kesejahteraan. Weber mendefinisikan teknologi sebagai ide atau pikiran manusia

itu sendiri.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

teknologi adalah suatu hasil perkembangan dari pemikiran manusia yang

digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan mudah. Pengertian teknologi

dikaji dalam tinjauan pustaka atau penelitian ini karena penyebab perubahan

organisasi terjadi adalah karena perkembangan teknologi.

2.4.4. Janji Teknologi

Setiap perkembangan teknologi selalu menjanjikan kemudahan, efisiensi,

serta peningkatan produktivitas. Memang pada awalnya teknologi diciptakan

untuk mempermudah manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya.

Berikut ini ada beberapa hal yang dijanjikan teknologi.

1. Teknologi menjanjikan perubahan

Setiap penemuan baru akan melahirkan berbagai perubahan dalam suatu

masyarakat. Ibarat sebuah subsistem, kehadiran teknologi baru sebagai

subsistem baru dalam masyarakat akan membawa konsekuensi, subsistem

lain dalam sistem tersebut mau tidak mau harus menyesuaikan diri akibat

kehadiran teknologi tersebut. Teknologi pasti akan mengubah pola aktifitas

keseharian individu. Kehadiran televisi di rumah misalnya, akan


II-35

menyebabkan munculnya agenda baru setiap hari, ada jadwal menonton acara

favorit yang sebelumnya tidak ada.

2. Teknologi menjanjikan kemajuan

Teknologi merupakan simbol kemajuan. Siapa saja yang mampu mengakses

teknologi, maka ia akan mengalami sedikit atau banyak kemajuan ke arah

entah dalam bentuk apa pun. Seseorang tidak akan ketinggalan informasi

mana kala ia menggenggam sebuah teknologi. Teknologi telah

mempengaruhi gaya hidup, dan bahkan teknologi juga telah menjadi gaya

hidup itu sendiri.

3. Teknologi menjanjikan kemudahan

Teknologi memang diciptakan untuk memberikan kemudahan bagi individu.

Orang tidak perlu susah-susah untuk menghubungi sanak keluarganya di luar

kota, bahkan di luar negeri; mereka cukup menekan beberapa nomor melalui

hanphone. Orang tidak perlu mengantri di depan petugas teller bank untuk

melakukan berbagai transaksi, kita cukup masuk ke ruang ATM dan kita

dapat melakukan berbagai transaksi menggunakan mesin tersebut, mulai

mengambil uang, membayar tagihan listrik, air, telepon, membeli pulsa,

membeli tiket kereta api, pesawat, kapal, membayar SPP, mengirim uang ke

rekening lain, sampai membayar tagihan kredit. Ketika kita lapar, kita cukup

menekan beberapa nomor delivery order, kemudian dalam beberapa menit,

petugas pengantar makanan sampai di depan pintu rumah kita. Kita dapat

memanfaatkan pesawat terbang untuk melakukan perjalanan jauh dalam


II-36

waktu singkat, kita tidak perlu bersusah payah naik ke lantai yang lebih tinggi

di sebuah gedung bertingkat, kita cukup memanfaatkan lift atau eskalator.

4. Teknologi menjanjikan peningkatan

produktifitas Perusahaan besar banyak memanfaatkan teknologi untuk alasan

efisiensi dan peningkatan produktivitas daripada harus mempekerjakan tenaga

kerja manusia yang memakan banyak anggaran untuk menggaji mereka.

Teknologi juga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dengan berlipat

ganda. Teknologi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat kontrol untuk

mengevaluasi kinerja seseorang. Teknologi finger print (sistem presensi

dengan memanfaatkan sidik jari) misalnya, akan dapat mengontrol tingkat

kehadiran karyawan di kantor. Jurnal Pembangunan dan Pendidikan: Fondasi

dan Aplikasi

5. Teknologi menjanjikan kecepatan

Berbagai pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan cepat manakala kita

memanfaatkan teknologi. Keberadaan komputer akan membantu

mempercepat pekerjaan di kantor, mempercepat pembukuan, teknologi juga

akan mempercepat proses pengiriman dokumen, surat atau file, serta barang.

Memasak nasi akan lebih cepat jika menggunakan rice cooker. Semua

pekerjaan dan setiap kesulitan akan teratasi dengan teknologi.

6. Teknologi menjanjikan popularitas

Manusia dengan mudahnya muncul di layar kaca melalui internet. Situs

Youtube akan memfasilitasi kita untuk bergaya, bisa menjadi narsis,

menampakkan dan mempromosikan wajah dan penampilan kita di internet,


II-37

hanya dengan berbekal kamera dan modem untuk dapat mengupload rekaman

gambar yang kita miliki [5].

2.4.5. Hubungan Manusia dan Teknologi

Manusia dan teknologi adalah dua kata yang tak bisa dipisahkan pada era

modern pada saat ini. Kita tahu bahwa perkembangan teknologi yang sangat pesat

saat ini, seakan-akan memudahkan dan memanjakan manusia dalam menjalankan

aktivitas kehidupannya. Hubungan manusia dan teknologi ini bisa temui disetiap

aktivitas yang kita lakukan. Manusia tak akan pernah lepas dari sebuah teknologi

sehingga teknologi saat ini merupakan bagian dari kebutuhan pokok yang harus

wajib dirasakan dan dinikmati manfaatnya, selain kebutuhan pokok seperti

pangan, sandang, dan papan. Teknologi pada intinya adalah alat-alat ciptaan

manusia yang ditemukan untuk memudahkan manusia menjalankan aktivitas

kehidupannya [36].

2.5. Dampak Positif dan Negatif Teknologi

Dampak positif merupakan suatu yang menunjukkan perubahan kearah

yang lebih baik. Berikut merupakan dampak positif dari teknologi yaitu [37]:

a. Media komunikasi

Dengan teknologi atau internet kita dapat berkomunikasi dengan seseorang

atau sekelompok rang dimana saja dengan mudah. Aplikasi yang mendukung

komunikasi via internet antara lain : Yahoo messenger, Google Talk,dan

Aplikasi chatting yang sangat banyak jumlahnya.


II-38

b. Media pertukaran data

Kita dapat mengirim dan menerima data dengan mudah, contohnya dengan

menggunakan e-mail,newsgroup,dan situs – situs lainnya.

c. Media untuk mencari informasi dan berita

Banyak sekali berita yang kita dapatkan di internet ataupun informasi apapun

dapat dengan mudah kita jumpai, apalagi banyak program searc engine

macam google, yahoo,dll yang makin memanjakan kita.

d. Media untuk bisnis

Banyak macam-macam cara yang digunakan untuk berbisnis di

internet,antara lain berjualan suatu produk yang kita iklankan di web / blog,

membuat situs yang menarik sehingga ada perusahaan yang tertarik

mengiklankan produknya di halaman kita, dan lain-lain.

e. Media untuk hubungan Sosial

Aplikasinya berupa social networking seperti Facebook, Twitter, Plurk,

MySpace dan lain-lain.

f. Hiburan

Banyaknya game online yang bertebaran di internet.

Dampak negatif menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah pengaruh

kuat yang mendatangkan akibat negatif. Dampak negatif tersebut muncul sebagai

akibat dari penggunaan yang salah atau tidak bertanggung jawab dari yang

menggunakan. Bagaimana tidak, belakangan ini masyarakat lebih nyaman

mengumpulkan teman-teman didunia maya daripada aktif pada kegiatan-kegiatan


II-39

organisasi riil yang dapat memberikan kualitas hubungan pertemanan yang lebih

kongkrit dan intents. Berikut merupakan dampak negatif dari teknologi yaitu :

Dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

tersebut antara lain :

a. Anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV ketimbang melakukan

hal lainnya (seperti belajar dan olah raga).

b. Anak kehilangan kemampuan berbaur dengan masyarakat dan cenderung

nyaman dengan kehidupan online. Banyak orang yang memiliki ratusan atau

bahkan ribuan teman difacebook tapi di dunia nyata, mereka hanya memiliki

beberapa orang teman dekat yang menemani keseharian mereka.

c. Pelanggaran Hak Cipta, Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) adalah hak

eksklusif yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok

orang atas karya ciptanya.

d. Kejahatan di Internet. Kejahatan ini tidak mengenal batas negara dan

teritorial, kapan pun dan di manapun bisa muncul. Perbuatan yang dilakukan

tersebut bersifat ilegal atau tidak etis, menggunakan peralatan yang

berhubungan dengan komputer dan internet, dan Kerugian yang diakibatkan

jauh lebih besar daripada kejahatan biasa.

e. Penyebaran Virus Komputer. Virus komputer adalah sebuah program yang

berukuran relatif kecil dan bersifat sebagai parasit yang mampu hidup dan

menggandakan dirinya menyerupai file maupun folder dan sangat

mengganggu pengguna komputer yang terinfeksi.


II-40

f. Pornografi, perjudian, penipuan, tayangan kekerasan. Berbagai peralatan TIK

seperti TV, internet, banyak menayangkan dan menampilakan tindakan-

tindakan pornografi, perjudian, penipuan, dan tayangan kekerasan yang

dengan cepat ditiru para penikmatnya.

Berdasarkan pengertian dan beberapa variabel positif dan negatif diatas,

maka dalam penelitian ini variabel tersebut dijadikan landasan atau dasar dalam

penentuan dampak positif dan negatif perkembangan teknologi dari aspek

kehidupan sosial dalam pendidikan, sistem distribusi dalam marketing dan kinerja

dalam organisasi.

2.6. Tinjauan Literatur

Tinjauan literatur adalah survei artikel ilmiah, buku dan sumber lain yang

relevan dengan masalah tertentu, bidang penelitian, atau teori. Dengan

memberikan deskripsi, ringkasan, dan evaluasi kritis dari karya-karya tersebut.

Tinjauan literatur dirancang untuk memberikan ikhtisar sumber yang telah

dijelajahi saat meneliti topik tertentu dan untuk menunjukkan kepada pembaca

bagaimana penelitian yang cocok ke bidang studi yang lebih besar Tinjauan

literatur adalah deskripsi literatur yang relevan dengan bidang atau topik tertentu

yang memberikan gambaran tentang apa yang dikatakan, siapa penulis utama, apa

teori dan hipotesis yang ada, pertanyaan apa yang diajukan, dan metode dan

metodologi apa yang tepat dan berguna. Dengan demikian, hal ini bukan

penelitian primer, tetapi melainkan melaporkan penelitian lain [38].


II-41

Systematic literature review adalah suatu metode penelitian untuk

melakukan identifikasi, evaluasi dan interpretasiterhadap semua hasil penelitian

yang relevan terkait pertanyaan penelitian tertentu, topik tertentu, atau fenomena

yang menjadi perhatian [39].

2.6.1. Komponen Penelitian Studi Literatur

Komponen-komponen yang perlu ada pada Bab III (metodologi penelitian)

pada penelitian kepustakaan menurut Mirshad (2014) dan Mirzaqon dan Purwoko

(2017) sebagai berikut [40]:

1. Jenis penelitian

Peneliti perlu menjelaskan apa jenis penelitiannya. Tujuannya agar pembaca

memahami apa kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Pada bagian

ini peneliti bisa mengemukakan beberapa definisi mengenai penelitian

kepustakaan berdasarkan pendapat ahli.

2. Setting penelitian

Penelitian kepustakakan perlu menetapkan setting penelitian. Tujuan kegiatan

ini adalah untuk menetapkan dimana peneliti bisa mendapatkan data

penelitian. Penelitian bisa dilakukan di perpustakaan, data penelitian juga bisa

diperoleh dari toko buku, dan internet.

3. Sumber data

Sumber data berkaitan dengan bahan-bahan yang menjadi bahan penelitian.

Bahan penelitian berkaitan dengan topik yang akan diteliti.


II-42

4. Teknik dan instrument pengumpulan data

Pada bagian ini peneliti harus menjelaskan dengan cara apa data diperoleh

dan instrumen apa yang digunakan untuk memperoleh data tersebut.

Mirzaqon dan Purwoko (2017) mengemukakan teknik pengumpulan data

dalam penelitian kepustakaan bisa dengan dokumentasi, yaitu mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, makalah atau

artikel, jurnal dan sebagainya.

5. Teknik analisis data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kepustakaan bisa

dengan menggunakan metode analisis isi (Content Analysis). Fraenkel

&Wallen (2007) menyatakan analisis isi adalah sebuah alat penelitian yang

difokuskan pada konten aktual dan fitur internal media. Teknik ini dapat

digunakan peneliti untuk mengkaji perilaku manusia secara tidak langsung

melalui analisis terhadap komunikasi mereka seperti: buku teks, esay, koran,

novel, artikel majalah, lagu, gambar iklan dan semua jenis komunikasi yang

dapat dianalisis.

2.7. Kerangka Teoritis

Kerangka teori merupakan suatu skema yang menjelaskan ringkasan dari

teori dan konsep yang disusun dari tinjauan pustaka dalam yang digunakan untuk

menjawab masalah dan tujuan penelitian dalam skripsi [41]. Kerangka teoritis

adalah identifikasi teori-teori yang dijadikan sebagai landasan berfikir untuk

melaksanakan suatu penelitian atau dengan kata lain untuk mendiskripsikan


II-43

kerangka referensi atau teori yang digunakan untuk mengkaji permasalahan [42].

Kerangka teoritis sering juga disebut dengan kerangka konseptual yang

merupakan sebuah sistematisasi landasan teori dengan cara memperlihatkan pola

hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam landasan teori.

Berikut merupakan kerangka teoritis penelitian yang dapat dilihat pada

gambar 2.2.

Perubahan kehidupan sosial dalam pendidikan


pada era revolusi industri

Perubahan sistem distribusi dalam marketing Dampak positif dan negatif akibat
pada era revolusi industri perkembangan teknologi

Perubahan kinerja dalam organisasi pada era


revolusi industri

Variabel Indevenden Variabel Devenden

Sumber : Microsoft Visio 2010

Gambar 2.2. Kerangka Teoritis Penelitian


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup studi literatur yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi :

1. Pengaruh perkembangan teknologi terhadap kehidupan sosial dalam bidang

pendidikan

2. Pengaruh perkembangan teknologi terhadap perubahan sistem distribusi

dalam bidang marketing

3. Pengaruh perkembangan teknologi terhadap perubahan kinerja dalam

organisasi

3.2. Setting Penelitian

Setting penelitian merupakan penetapan dimana peneliti bisa mendapatkan

data penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan melihat studi literatur yang

diperoleh dari jurnal-jurnal internet bereputasi meliputi google scholar dan

science direct. Setting dalam penelitian ini meliputi studi literatur yang

berhubungan dengan dampak perkembangan teknologi terhadap perubahan

kehidupan sosial dalam pendidikan, dampak teknologi terhadap perubahan sistem

distribusi dalam marketing dan dampak teknologi terhadap perubahan kinerja

dalam organisasi.

III-1
III-2

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tinjauan pustaka

yaitu pengumpulan data dilakukan berdasarkan studi literatur yang ada.

Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa data sekunder dan data primer

yaitu :

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh berdasarkan pengamatan. Berikut

merupakan data primer dalam penelitian ini yaitu :

a. Mengelompokkan studi literatur dari masing-masing aspek yang diteliti

yaitu kehidupan sosial dalam pendidikan, sistem distribusi dalam

marketing dan kinerja organisasi.

b. Pengelompokan dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan

teknologi

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang tidak langsung diamati. Dalam penelitian

ini data sekunder yang digunakan adalah studi literatur meliputi jurnal

bereputasi, google scholar dan science direct. Adapun kriteria dasar jurnal

bereputasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Memenuhi kaidah ilmiah dalam penulisan jurnal

b. Memiliki kelengkapan sebagai jurnal ilmiah yaitu, identitas jurnal, nama

penulis, abstrak, isi jurnal dan daftar referensi

c. Diterbitkan secara berkala dengan nomor ISSN


III-3

d. Diterbitkan oleh lembaga perguruan tinggi atau lembaga penelitian resmi

yang terdaftar secara nasional.

Berikut merupakan langkah-langkah pengambilan jurnal yang digunakan

yaitu :

a) Buka situs google scholar (https://scholar.google.co.id/)

b) Masukkan atau ketikkan topik penelitian atau kata kunci yang ingin

ditemukan yaitu pengaruh teknologi terhadap kehidupan sosial dalam

pendidikan, pengaruh teknologi terhadap sistem distribusi marketing, dan

pengaruh teknologi terhadap organisasi.

c) Pilih rentang tahun penerbitan jurnal yaitu mulai 2011 sampai 2020

d) Pilih jurnal-jurnal yang relevan dengan pencarian

3.4. Sumber Data

Sumber data yang digunakan sebagai bahan bacaan atau referensi adalah

sumber yang diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah. Bahan bacaan yang digunakan

sesuai dengan masalah dan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian [43].

3.5. Analisis

Analisis dilakukan pada studi literatur yang telah dikumpulkan. Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis isi. Studi

literatur yang telah dikumpulkan akan diidentifikasi, dikaji dan dievaluasi dengan

melihat dampak positif atau negatif perkembangan teknologi dari aspek

perubahan kehidupan sosial dalam bidang pendidikan, perubahan sistem distribusi


III-4

dalam bidang marketing dan perubahan kinerja dalam organisasi. Pada analisis

akan dijelaskan dampak-dampak positif atau dampak-dampak negatif apa saja

yang terjadi akibat perkembangan teknologi pada era revolusi industri saat ini.

3.6. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan merupakan hasil yang diperoleh dari analisis yang dilakukan

tentang dampak-dampak perkembangan teknologi dilihat dari perubahan

kehidupan sosial dalam bidang pendidikan, perubahan sistem distribusi dalam

bidang marketing dan perubahan kinerja dalam organisasi. Kesimpulan diperoleh

dengan melihat perbandingan antara dampak positif dan dampak negatif

perkembangan teknologi pada era revolusi industri. Adapun saran merupakan

usulan atau pertimbangan kepada pengguna teknologi untuk dapat

menggunakannya dengan cara yang tepat sehingga tidak memberikan efek yang

negatif.

3.7. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian merupakan ringkasan langkah-langkah dari seluruh

kegiatan yang dilakukan dalam penelitian. Berikut merupakan gambar langkah-

langkah proses penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1.


III-5

Mulai

Ruang Lingkup Penelitian

1. Pengaruh perkembangan teknologi terhadap kehidupan sosial dalam bidang pendidikan


2. Pengaruh perkembangan teknologi terhadap perubahan sistem distribusi dalam bidang marketing
3. Pengaruh perkembangan teknologi terhadap perubahan kinerja dalam organisasi

Setting Penelitian

Jurnal-jurnal internet bereputasi meliputi :


1. Google scholar
2. Science direct

Teknik Pengumpulan Data

1. Data primer
a. Mengelompokkan studi literatur dari masing-masing aspek yang diteliti yaitu kehidupan sosial
dalam pendidikan, sistem distribusi dalam marketing dan kinerja dalam organisasi
b. Pengelompokan dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan teknologi
2. Data Sekunder
a. Studi literatur meliputi Jurnal bereputasi, google scholar dan science direct
Langkah pengambilan jurnal :
a. Buka situs google scholar (https://scholar.google.co.id/)
b. Masukkan atau ketikkan topik penelitian atau kata kunci yang ingin ditemukan
c. Pilih rentang tahun penerbitan jurnal yaitu mulai 2011 sampai 2020
d. Pilih jurnal-jurnal yang relevan dengan pencarian

Analisis

Studi literatur yang telah dikumpulkan akan diidentifikasi, dikaji dan dievaluasi dengan melihat
dampak positif atau negatif perkembangan teknologi

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan : Diperoleh dengan melihat perbandingan antara dampak positif dan dampak
negatif perkembangan teknologi.
Saran : Usulan atau pertimbangan kepada pengguna teknologi

Selesai

Sumber : Microsoft Visio 2010

Gambar 3.1. Tahapan Proses Penelitian


BAB IV

PEMBAHASAN

Perkembangan teknologi pada era revolusi industri menyebabkan

banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia.

Perubahan pola hidup yang serba cepat atau semakin instan tentu menyebabkan

terjadinya perubahan pada kehidupan sosial dalam bidang pendidikan, perubahan

sistem distribusi dalam bidang marketing dan perubahan kinerja dalam bidang

organisasi.

4.1. Pembahasan

4.1.1. Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap

Perubahan Kehidupan Sosial Dalam Bidang Pendidikan

Berikut merupakan literatur yang menjelaskan tentang dampak

perkembangan teknologi terhadap perubahan kehidupan sosial dalam bidang

pendidikan.

Dr. Syukri (2018) dalam jurnalnya yang berjudul Dampak Perubahan

Sosial Terhadap Pendidikan menjelaskan bahwa Pendidikan merupakan sebuah

bentuk dari perwujudan seni dan budaya manusia yang terus berubah,

berkembang dan sebagai suatu alternatif yang paling rasional dan memungkinkan

untuk melakukan suatu perubahan atau perkembangan. Jika kita melihat

perubahan sosial sebagai pengaruh dari berkembangnya teknologi adalah dengan

sangat mudahnya mengakses internet bagi masyarakat yang tidak agamais dapat

IV-1
IV-2

digunakan untuk hal-hal yang negatif, kita juga menyaksikan banyak kecurangan-

kecurangan, ketidakjujuran, dan banyak perbuatan negatif yang bertentangan

dengan norma agama Islam sebagai pengaruh pada perubahan sosial karenanya

sangat diperlukan sistem pendidikan yang dapat mempersiapkan manusia

(masyarakat) untuk tidak melakukan perbuatan tersebut. Pengaruh lain dari

terjadinya perubahan sosial terhadap pendidikan adalah dengan terus

dikembangkannya kurikulum yang mampu menjawab tantangan perubahan, juga

cara kerja pada perubahan sistem manajemen pendidikan yang berorientasi pada

mutu (quality oriented), yaitu akan peningkatan kualitas pembelajran unggul

sehingga menghasilkan output yang berkualitas. berikut sisi positif dan negatif

dari suatu perubahan sosial terhadap pendidikan:

a. Dampak positif.

Sisi positif dari sebuah perubahan sosial bagi pendidikan adalah dapat

meningkatkan taraf pendidikan dalam kehidupan masyarakat sehingga dapat

menghasilkan manusia yang siap menghadapi perubahan sosial tersebut.

b. Dampak negatif

Sedangkan dampak negative dari suatu teknologi yang begitu pesat yang

membuat banyak dampak budaya dari luar yang merasuk pada kehidupan dan

cara hidup. Siaran televisi dan akses internet yang sudah biasa dilakukan

dimana saja, menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan untuk

mengantisipasinya, jika tidak siap terhadap perubahan tersebut, maka

siapapun akan tergusur, namun jika tidak maka para pegiat pendidikan
IV-3

senantiasa berinovasi dan berkreasi dalam mengantisipasi perubahan tersebut,

dengan menggunakan fasilitas teknologi tersebut [22].

Madekhan (2020) dalam jurnalnya yang berjudul Fungsi Pendidikan

Dalam Perubahan Sosial Kontemporer menjelaskan bahwa terjadinya perubahan

lingkungan yang menuntut perubahan sosial yang bersifat adaptif merupakan

faktor internal masyarakat. Sementara faktor eksternal, terutama ditandai dengan

terjadinya kontak dengan bangsa lain dimana menyebabkan diterimanya

kebudayaan asing sehingga terjadilah perubahan dalam nilai-nilai dan tata

kelakuan yang ada. Maka secara garis besar, perubahan sosial bisa disebabkan

faktor-faktor sebagai berikut :

1. Bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk

2. Adanya inovasi teknologi

3. Konflik sosial

4. Suksesi politik

5. Perubahan lingkungan alamiah

6. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Fungsi pendidikan dalam perubahan sosial kontemporer menunjukkan bahwa:

a. Perubahan lingkungan internal menuntut adaptasi masyarakat. Sementara

pengaruh eksternal menyebabkan diterimanya nilai-nilai dan tata tata perilaku

baru.

b. Fungsi pendidikan khususnya pada upaya membentuk perubahan sosial yang

terpola atau direncanakan.


IV-4

c. Implikasinya, pendidikan bisa menjadi alat kontrol sosial yang efektif dalam

membentuk masyarakat baru.

d. Terdapat prinsip–prinsip pengajaran baru yang wajib untuk diterapkan

pendidik di era transformasi digital saat ini, yaitu keluar dari zona nyaman,

bekerja dengan target atau capaian yang jelas, fokus memberikan aktivitas

yang bermakna dan berpengaruh, menerima dan memberikan feedback

berkualitas, dan membentuk mental [14].

Eko Risdianto (2019) dalam jurnalnya yang berjudul Analisis Pendidikan

Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0. menjelaskan bahwa terjadi perubahan

sistem pendidikan yang terdiri dari pembelajaran, pengajaran, kurikulum,

perkembangan peserta didik, cara belajar, alat belajar sarana dan prasarana dan

kompetensi lulusan dari masa kemasa. Teknologi merubah cara belajar peserta

didik, awalnya pembelajaran dilakukan dengan menggunakan buku dan papan

tulis kini terjadi perubahan metode yaitu dengan menggunakan infocus sebagai

media dalam pembelajaran. Teknologi yang sangat pesat memberikan pengaruh

yang besar terhadap pendidikan. Banyak kemudahan dan inovasi yang diperoleh

dengan adanya dukungan teknologi digital. Layanan menjadi lebih cepat dan

efisien serta memiliki jangkauan koneksi yang lebih luas dengan sistem online.

Hidup menjadi lebih mudah dan murah. Namun demikian, digitalisasi juga

membawa dampak negatif. Peran manusia diambil alih oleh mesin otomatis.

Akibatnya, jumlah pengangguran semakin meningkat [44].

Taufik Wibisono (2018) dalam jurnalnya yang berjudul Analisis Dampak

Penggunaan Media Sosial Terhadap Prestasi Akademik Pelajar Tingkat Sekolah


IV-5

Menengah Pertama. Pada jurnal ini dilakukan penelitian di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 6 Kota Tasikmalaya dengan data penelitian tahun ajaran

2017/2018, pada penelitian ini dijelaskan bahwa rendahnya intensitas siswa

dalam mengakses media sosial maka motivasi belajarnya akan semakin tinggi.

Sebaliknya semakin sering siswa mengakses media sosial maka semakin rendah

pula motivasi belajar yang mereka miliki. Berkembangnya teknologi media sosial

merubah prestasi dan cara belajar siswa. Akibatnya cara belajar siswa yang

semula dilakukan setiap hari kini semakin menurun karena menurun karena

penggunaan situs, akibatnya tujuan dari sistem organisasi pendidikan menjadi

tidak tercapai [45].

Moch Bruri Triyono (2017) dalam jurnalnya yang berjudul Tantangan

Revolusi Industri ke 4 (4.0) Bagi Pendidikan Vokasi mengungkapkan bahwa

perubahan kebutuhan tenaga kerja saat ini dan masa depan sudah mulai

terlihat perubahannya akibat revolusi industri ke empat (4.0). Revolusi

industri ke 4 mempunyai ciri teknologi yang menyatu dengan masyarakat

dan tubuh manusia, robotik, quantum komputasi, bioteknologi, 3D printing,

otomasi kendaran, internet, sistem virtual dan fisik bekerjasama yang secara

global. Kondisi ini akan memengaruhi kinerja pendidikan vokasi yang

menyiapkan lulusannya untuk bekerja, khususnya dalam hal pengembangan

kurikulum, penyesuaian perangkat pembelajaran dan kesiapan berubah para

pendidiknya. Perubahan dalam pembelajaran sesuai dengan era 4.0 akan

berpengaruh pada peran pendidikan vokasi khususnya peran pendidiknya. Jika

peran pendidik masih mempertahankan sebagai penyampain pengetahuan,


IV-6

maka mereka akan kehilangan peran seiring dengan perkembangan

teknologi dan perubahan metode pembelajarannya. Kondisi tersebut harus

diatasi dengan menambah kompetensi pendidik yang mendukung pengetahuan

untuk eksplorasi dan penciptaan melalui pembelajaran mandiri [21].

Delipiter (2019) dalam jurnalnya yang berjudul Pendidikan di Era

Revolusi Industri 4.0 menjelaskan bahwa perubahan teknologi yang terjadi saat

ini tidak hanya mengubah cara dalam mengajar tetapi juga mengubah konsep

pendidikan itu sendiri. Perkembangan teknologi mengharuskan terjadinya

perubahan kurikulum baru. Kurikulum baru merujuk pada pembelajaran berbasis

TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi, internet of things, big data dan

komputer, serta kewirausahaan dan magang. Kemampuan mengajar yang

sebelumnya dibutuhkan oleh guru kini dibutuhkan kemampuan baru yaitu

kemampuan dalam menggunakan teknologi. Untuk mendukung proses

pendidikan dan pembelajaran digunakan cara baru yaitu flipped classroom,

mengintegrasikan media sosial, Khan Academy, project-based learning, moodle,

dan schoology, yang diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran. Perkembangan

teknologi telah mengubah cara kerja tenaga pendidik yang sebelumnya dilakukan

dengan tatap muka kini dapat dilakukan menggunakan google classroom, zoom

dan media lainnya sehingga terjadi perubahan sosial hubungan antara siswa, guru,

dan segala yang terlibat dalam sistem organisasi tersebut [20].

Nurkholis (2013) dalam jurnalnya yang berjudul Pendidikan Dalam Upaya

Memajukan Teknologi menjelaskan bahwa Pendidikan merupakan suatu proses

yang mencakup tiga dimensi, individu, masyarakat atau komunitas nasional dari
IV-7

individu tersebut, dan seluruh kandungan realitas, baik material maupun spiritual

yang memainkan peranan dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun

masyarakat. Pendidikan di Indonesia harus dapat berperan serta positif dalam era

globalisasi ini, kita tidak ingin hanya menjadi obyek dan bulan-bulanan bangsa

lain. Oleh sebab itu kita harus mempersiapkan diri sedini mungkin untuk

menyongsong era tersebut, salah satu alternatif adalah mempersiapkan sumber

daya manusia melalui proses pendidikan. Salah satu jalan yang terbaik adalah

memperkenalkan dan mengembangkan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi) secara dini dalam pendidikan formal karena anak didik kita

merupakan sumber daya manusia dimasa yang akan datang [15].

Banu dan Umi (2013) dalam jurnalnya yang berjudul Revolusi Industri 4.0

dan Tantangan Perubahan Sosial menjelaskan bahwa Masalah-masalah yang

terjadi pada hari ini, tidak dapat diselesaikan dengan cara yang sama seperti dalam

konsep yang lampau. Revolusi Indsutri 4.0 tidak mungkin hanya dihadapi dengan

pengembangan teknologi tanpa melibatkan dinamika sosial di dalamnya. Selain

menyiapkan daya saing yang unggul, perlu dibangun kesadaran dan kedewasaan

masyarakat dalam menyikapi perkembangan dunia saat ini, terutama di zaman

post truth, ketika informasi yang mengalir deras tanpa kejelasan kebenarannya.

Dalam menghadapi revolusi industri 4.0, maka peneliti berpendapat terdapat dua

jalan yang meski ditempuh yaitu :

1. Pertama, menyiapkan pelaksanaan pendidikan yang link and match antara

sumber daya manusia dan kebutuhan zaman di era revolusi industri.


IV-8

2. Kedua, sumber daya manusia yang disiapkan juga harus dibekali dengan

pendidikan nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh imu sosial

humaniora.

Ketika ilmu-ilmu eksakta berperan dalam pengembangan teknologi secara

empiris, maka ilmu-ilmu humaniora tetap berperan dalam menjaga kualitas

manusianya. Jika hal ini terjadi, maka kemajuan teknologi dapat memberikan

dampak positif bagi peradaban manusia itu sendiri [1].

Fahmi (2017) dalam Jurnalnya yang berjudul Perubahan dan Permasalahan

Media Sosial menjelaskan bahwa Media sosial merupakan salah satu media yang

berkembang paling pesat. Sekitar 70% dari pengguna internet diseluruh dunia,

juga aktif dalam media sosial. Media sosial seperti Facebook dan Twitter, sampai

saat ini masih sangat tinggi tingkat penggunanya. Penggunaan media sosial telah

menyebabkan segudang masalah, antara lain pergeseran budaya dari budaya

tradisional menjadi budaya digital. Generasi yang tumbuh dalam budaya digital

memiliki kecenderungan bersifat menyendiri (desosialisasi). Namun bagaikan

pedang bermata dua, disatu sisi media sosial juga memiliki banyak manfaat.

keluasan informasi hendaklah dipilah dengan bijaksana tanpa melanggar norma

dan nilai yang berlaku dalam kehidupan sosial. Kebebasan berekspresi harus tetap

berpegang pada etika komunikasi dan pengendalian diri yang baik [46].

Muhammad Ngafafi (2014) dalam jurnalnya yang berjudul Kemajuan

Teknologi dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya

mengungkapkan bahwa kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa

dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai
IV-9

dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan

manfaat positif bagi kehidupan manusia. Teknologi juga memberikan banyak

kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia.

Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka yang bersumber pada buku,

artikel, jurnal, dan dilengkapi dengan hasil survei tentang penggunaan teknologi

modern yang digunakan sebagai teknik pengumpulan datanya. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kemajuan teknologi terus berkembang sangat pesat dan

melahirkan masyarakat digital, terjadi perubahan pola hidup manusia akibat

kemajuan teknologi sehingga menjadi lebih pragmatis, hedonis, sekuler, dan

melahirkan generasi instan namun juga mengedepankan efektifitas dan efisiensi

dalam tingkah laku dan tindakannya. Kemajuan teknologi berwajah ganda karena

menimbulkan dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Upaya untuk

menekan dan mengatasi dampak negatif dari kemajuan teknologi dapat dilakukan

dengan mensinergiskan peran keluarga, pendidikan, masyarakat, dan negara [5].

Yohannes (2018) dalam jurnalnya yang berjudul Dampak Teknologi

Terhadap Pendidikan mengungkapkan bahwa teknologi pembelajaran terus

mengalami perkembangan seiring dengan berkembangannya zaman.

Perkembangan teknologi memberikan pengaruh positif dan pengaruh negatif

dalam pendidikan. Berikut merupakan pengaruh positif teknologi dalam dunia

pendidikan yaitu [47]:

1. Munculnya Media Massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu

dan pusat Pendidikan.


IV-10

2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan

siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka.

4. Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan

pemanfaatan teknologi.

5. Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat.

Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan

teknologi, juga akan muncul dampak negatif yaitu :

a. E-learning yang dapat menyebabkan pengalihfungsian guru dan

mengakibatkan guru jadi tersingkirkan, atau juga menyebabkan terciptanya

individu yang bersifat individual karena system pembelajaran dapat dilakukan

dengan hanya seorang diri. Bahkan dimungkinkan etika dan disiplin peserta

didik susah atau sulit untuk diawasi dan dibina, sehingga lambat laun etika

dan manusia khususnya para peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat

manusia yang utama yaiu sebagai makhluk sosial akan tergerus.

b. Seringnya mengakses internet dikhawairkan siswa/mahasiswa bukannya

benar-benar memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal, tetapi malah

mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti pornografi, game online.

c. Peserta didik bisa terkena information overload, yakni menemukan informasi

yang tidak ada habis-habisnya yang tersedia di internet, sehingga rela

menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir

informasi yang ada, yang akhirnya dapat membuat seseorang kecanduan,


IV-11

terutama menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya

untuk melayani kecanduan tersebut.

d. Pelajar atau juga mahasiswa menjadi pecandu dari keberadaan dunia maya

secara berlebihan. Apalagi dalam konteks dunia maya (internet) mereka

secara tidak langsung telah masuk di dalam dunia yang over free, maka

sangat penting adanya kedua sikap di atas untuk menjadi benteng atau filter

dari segala sumber informasi yang ada. Selain itu, yang tidak kalah

pentingnya ialah perhatian dari orang tua juga sangat berperan dalam

menanamkan nilai-nilai tentang sebuah norma agama sebagai landasan hidup.

e. Tindakan kriminal (Cyber Crime). Di dalam dunia pendidikan hal ini dapat

terjadi, misalnya pencurian dokumen atau asset penting tentang sebuah

tatanan pendidikan yang sesungguhnya dirahasiakan (dokumen mengenai

ujian akhir atau negara) dengan media internet.

f. Menimbulkan sikap yang apatis pada masing-masing individu, baik bagi

pelajar/siswa/ mahasiswa maupun pengajar/guru/dosen. Hal ini dapat dilihat

misalnya pada system pembelajaran yang bersifat virtual maupun e-learning.

Di mana system pembelajaran yang tidak saling bertemu antara peserta didik

dengan pengajar, maka dapat terjadi peserta didik kurang aktif dalam sistem

pembelajaran dan hasilnya tidak maksimal.

Anang (2015) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Media Sosial

Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia mengungkapkan bahwa

teknologi media sosial telah menghapus batasan-batasan dalam bersosialisasi.

Dalam media sosial tidak ada batasan ruang dan waktu, mereka dapat
IV-12

berkomunikasi kapanpun dan dimanapun mereka berada. Dampak positif dari

perkembangan teknologi media sosial adalah [48]:

1. Memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang

2. Memperluas pergaulan. Media sosial membuat kita bisa memiliki banyak

koneksi dan jaringan yang luas.

3. Jarak dan waktu bukan lagi masalah.

4. Lebih mudah dalam mengekspresikan diri

5. Penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat

6. Biaya lebih murah

Adapun dampak negatif dari perkembangan teknologi media sosial adalah

sebagai berikut :

a. Menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya. Orang yang

terjebak dalam media sosial memiliki kelemahan besar yaitu berisiko

mengabaikan orang-orang di kehidupannya sehari-sehari.

b. Interaksi secara tatap muka cenderung menurun. Karena mudahnya

berinteraksi melalui media sosial, maka seseorang akan semakin malas untuk

bertemu secara langsung dengan orang lain.

c. Membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet

d. Rentan terhadap pengaruh buruk orang lain. Seperti di kehidupan sehari-hari,

jika kita tidak menyeleksi orang-orang yang berada dalam lingkaran sosial

kita, maka kita akan lebih rentan terhadap pengaruh buruk.


IV-13

e. Masalah privasi. Dengan media sosial, apapun yang kita unggah bisa dengan

mudah dilihat oleh orang lain. Hal ini tentu saja dapat membocorkan

masalah-masalah pribadi kita.

f. Menimbulkan konflik. Dengan media sosial siapapun bebas mengeluarkan

pendapat, opini, ide gagasan dan yang lainnya, akan tetapi kebebasan yang

berlebihan tanpa ada kontrol sering menimbulkan potensi konflik yang

akhirnya berujung pada sebuah perpecahan.

Galang (2020) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Teknologi

Terhadap Pendidikan mengungkapkan bahwa teknologi memiliki pengaruh yang

sangat kuat, termasuk juga dalam bidang Pendidikan. Adapun dampak positif dari

perkembangan teknologi antara lain [49]:

1. Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan semakin mudah dan cepat

2. Dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan fasilitas e-mail, chat, sampai

komunikasi secara langsung (pembicaraan) sekalipun melalui internet atau

yang sering disebut videocall.

3. Munculnya bermacam-macam komunitas dari internet guna menjalin relasi

baru.

4. Memudahkan dalam mencari informasi yang butuhkan.

5. Memungkinkan berbelanja melalui media internet/online.

6. Akses internet dapat kita lakukan dengan dan murah.

7. Mendapat hiburan, sebagai contoh games online, dan lain-lain

Selain dampak positif, pasti ada dampak negatifnya, antara lain :

a. Munculnya penipuan melalui telfon, sms, dan internet


IV-14

b. Mudahnya mengakses video porno

c. Munculnya penjiplakkan (plagiatisme)

d. Pembobolan rekening atau kartu kredit (hacker) atau cybercrime

e. Meningkatnya sikap konsumerisme

f. Perjudian online

g. Miss-informasi

h. Lupa menjalankan kewajiban belajar, beribadah, dan lain-lain

Aisyah (2018) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Penggunaan

Gadget Terhadap Kehidupan Sosial Para Siswa SMA mengungkapkan bahwa

Kemajuan teknologi membuat perubahan yang begitu besar dalam kehidupan

manusia di berbagai bidang dan memberikan pengaruh yang begitu besar pada

kehidupan sosial. Dampak positif dari gadget adalah mempermudah dalam

pencarian informasi dan komunikasi, serta dapat menjadikan pelajar tidak gagap

teknologi. Adapun dampak negatifnya yaitu menghambat proses interaksi siswa

terhadap sesama, berakibat buruk pada perilaku sosial dan sikap siswa, serta

mengabaikan lingkungan sekitar [50].

Tabulasi studi literatur tentang dampak perkembangan teknologi terhadap

perubahan kehidupan sosial dalam bidang pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.1.
IV-15

Tabel 4.1. Tabulasi Studi Literatur Tentang Dampak Teknologi Terhadap

Perubahan Kehidupan Sosial Dalam Bidang Pendidikan

Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Perubahan


No Judul
Kehidupan Sosial Dalam Pendidikan
Penelitian ini menjelaskan bahwa mengakses internet bagi
Dampak Perubahan masyarakat yang tidak agamais dapat digunakan untuk hal-hal
1. Sosial Terhadap yang negatif, banyak kecurangan-kecurangan, ketidakjujuran,
Pendidikan dan banyak perbuatan negatif yang bertentangan dengan norma
agama Islam.
Penelitian ini menjelaskan bahwa teknologi membawa kita
Fungsi Pendidikan
kontak dengan bangsa lain yang menyebabkan diterimanya
2. Dalam Perubahan
kebudayaan asing sehingga terjadi perubahan dalam nilai-nilai
Sosial Kontemporer
dan tata kelakuan yang ada.
Penelitian ini menjelaskan bahwa teknologi memberi
Analisis Pendidikan kemudahan dan inovasi. Layanan menjadi lebih cepat dan efisien
Indonesia di Era serta memiliki jangkauan koneksi yang lebih luas dengan sistem
3.
Revolusi Industri online. Digitalisasi juga membawa dampak negatif yaitu peran
4.0. manusia diambil alih oleh mesin otomatis. Akibatnya, jumlah
pengangguran semakin meningkat.
Analisis Dampak
Penggunaan Media Penelitian ini menjelaskan bahwa rendahnya intensitas siswa
Sosial Terhadap dalam mengakses media sosial maka motivasi belajarnya akan
4. Prestasi Akademik semakin tinggi. Sebaliknya semakin sering siswa mengakses
Pelajar Tingkat media sosial maka semakin rendah pula motivasi belajar yang
Sekolah Menengah mereka miliki.
Pertama
Penelitian ini menjelaskan bahwa revolusi industri ke 4
Tantangan Revolusi
mempunyai ciri teknologi yang menyatu dengan masyarakat
Industri ke 4 (4.0)
5. dan tubuh manusia, robotik, quantum komputasi,
Bagi Pendidikan
bioteknologi, 3D printing, otomasi kendaran, internet, sistem
Vokasi
virtual dan fisik bekerjasama yang secara global.
Penelitian ini menjelaskan bahwa perkembangan teknologi telah
mengubah cara kerja tenaga pendidik yang sebelumnya
Pendidikan di Era dilakukan dengan tatap muka kini dapat dilakukan menggunakan
6.
Revolusi Industri 4.0 google classroom, zoom dan media lainnya sehingga terjadi
perubahan sosial hubungan antara siswa, guru, dan segala yang
terlibat dalam sistem organisasi tersebut.
Penelitian ini menjelaskan bahwa kita harus mempersiapkan diri
sedini mungkin untuk menyongsong kemajuan teknologi saat ini,
Pendidikan Dalam
salah satu jalan yang terbaik adalah memperkenalkan dan
7. Upaya Memajukan
mengembangkan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
Teknologi
secara dini dalam pendidikan formal karena anak didik
merupakan sumber daya manusia dimasa yang akan datang.
IV-16

Tabel 4.1. Tabulasi Studi Literatur Tentang Dampak Teknologi Terhadap

Perubahan Kehidupan Sosial Dalam Bidang Pendidikan (Lanjutan)

Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Perubahan


No Judul
Kehidupan Sosial Dalam Pendidikan
Penelitian ini menjelaskan bahwa dalam menghadapi revolusi
industri 4.0 ilmu-ilmu eksakta berperan dalam pengembangan
Dampak Perubahan
teknologi secara empiris, maka ilmu-ilmu humaniora berperan
8. Sosial Terhadap
dalam menjaga kualitas manusianya. Jika hal ini terjadi, maka
Pendidikan
kemajuan teknologi dapat memberikan dampak positif bagi
peradaban manusia itu sendiri.
Penelitian ini menjelaskan bahwa penggunaan media sosial telah
Perubahan dan menyebabkan masalah, antara lain pergeseran budaya dari
9. Permasalahan Media budaya tradisional menjadi budaya digital. Generasi yang
Sosial tumbuh dalam budaya digital memiliki kecenderungan bersifat
menyendiri (desosialisasi).
Penelitian ini menjelaskan bahwa kemajuan teknologi terus
Kemajuan Teknologi berkembang pesat dan melahirkan masyarakat digital, terjadi
dan Pola Hidup Manusia perubahan pola hidup manusia akibat kemajuan teknologi
10.
Dalam Perspektif Sosial sehingga menjadi lebih pragmatis, hedonis, sekuler, dan
Budaya melahirkan generasi instan namun juga mengedepankan
efektifitas dan efisiensi dalam tingkah laku dan tindakannya.
Penelitian ini menjelaskan bahwa perkembangan teknologi
memberikan pengaruh positif dan pengaruh negatif dalam
pendidikan. Pengaruh positif teknologi yaitu munculnya media
massa, metode pembelajaran baru, sistem pembelajaran tidak
harus melalui tatap muka, pengolahan data hasil penilaian
Dampak Teknologi dengan pemanfaatan teknologi, pemenuhan kebutuhan akan
11.
Terhadap Pendidikan fasilitas pendidikan. Dampak negatif teknologi yaitu E-learning
menyebabkan pengalih fungsian guru, individu yang bersifat
individual, seringnya mengakses internet, mengakses hal-hal
yang tidak baik, seperti pornografi, game online, information
overload, Pecandu dunia maya, tindakan kriminal, dan sikap
yang apatis
Penelitian ini menjelaskan bahwa teknologi media sosial telah
menghapus batasan-batasan dalam bersosialisasi. Dampak positif
dari perkembangan teknologi media sosial adalah memudahkan
berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan,
Pengaruh Media Sosial
banyak koneksi, lebih mudah dalam mengekspresikan diri,
Terhadap Perubahan
12. penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat dan biaya
Sosial Masyarakat di
lebih murah. dampak negatif dari perkembangan teknologi media
Indonesia
sosial adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan
sebaliknya, interaksi secara tatap muka cenderung menurun,
kecanduan terhadap internet, rentan terhadap pengaruh buruk
orang lain, masalah privasi dan menimbulkan konflik
IV-17

Tabel 4.1. Tabulasi Studi Literatur Tentang Dampak Teknologi Terhadap

Perubahan Kehidupan Sosial Dalam Bidang Pendidikan (Lanjutan)

Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Perubahan


No Judul
Kehidupan Sosial Dalam Pendidikan
Penelitian ini menjelaskan bahwa teknologi memiliki pengaruh
yang sangat kuat, termasuk juga dalam bidang Pendidikan.
Dampak positif dari perkembangan teknologi antara lain, dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan semakin mudah dan cepat,
dapat berkomunikasi dengan orang lain, munculnya bermacam-
macam komunitas dari internet guna menjalin relasi baru,
memudahkan dalam mencari informasi yang butuhkan,
Pengaruh Teknologi
13. memungkinkan berbelanja melalui media internet/online, akses
Terhadap Pendidikan
internet dapat kita lakukan dengan dan murah, mendapat
hiburan. Adapun dampak negatifnya antara lain, munculnya
penipuan melalui telfon, sms, dan internet mudahnya mengakses
video porno, munculnya penjiplakkan (plagiatisme),
pembobolan rekening, meningkatnya sikap konsumerisme,
perjudian online, lupa menjalankan kewajiban belajar,
beribadah, dan lain-lain
Penelitian ini menjelaskan bahwa kemajuan teknologi membuat
perubahan yang begitu besar dalam kehidupan manusia di
berbagai bidang dan memberikan pengaruh yang begitu besar
Pengaruh Penggunaan
pada kehidupan sosial. Dampak positif dari gadget adalah
Gadget Terhadap
14. mempermudah dalam pencarian informasi dan komunikasi, serta
Kehidupan Sosial Para
dapat menjadikan pelajar tidak gagap teknologi. Adapun dampak
Siswa SMA
negatifnya yaitu menghambat proses interaksi siswa terhadap
sesama, berakibat buruk pada perilaku sosial dan sikap siswa,
serta mengabaikan lingkungan sekitar.
Sumber : Pengumpulan Studi Literatur

Berdasarkan 14 jurnal penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa

kemajuan teknologi akan terus berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu

pengetahuan. Salah satu pengaruhnya adalah perubahan kehidupan sosial dalam

bidang pendidikan. Dengan kemajuan teknologi maka rasa solidaritas dan

kebersamaan masyarakat akan memudar. Kemajuan teknologi mengakibatkan

tingginya rasa individulisme bagi kalangan siswa dan seluruh masyarakat. Efek
IV-18

perilaku instan yang dibawa oleh internet mengakibatkan berkurangnya

komunikasi secara langsung, mereka lebih terbiasa berkomunikasi via media

sosial. Relasi yang terjalin kuat dengan dunia maya melalui media sosial membuat

kita seringkali terputus konektivitas dengan dunia nyata. Intensitas pertemuan

fisik berkurang, meet up yang biasa dilakukan saat ini tinggal wacana, karena

terbiasa bebas berbicara di medsos, maka timbul rasa canggung ketika terjadi

pertemuan fisik dengan guru bahkan dengan teman, pada akhirnya mereka

bersama-sama melihat dan tenggelam dalam gadget mereka masing-masing dan

berbagi fokus antara dunia maya dalam gadget dan dunia nyata dengan orang di

hadapan mereka. Maka dapat dilihat bahwa dampak teknologi yang semakin maju

disamping memiliki dampak positif ternyata menimbulkan banyak dampak

negatif.

Dari 14 jurnal diatas terlihat bahwa terjadi perubahan-perubahan dalam

bidang pendidikan akibat kemajuan teknologi. Perubahan yang paling dominan

terlihat pada perubahan sosial berupa sikap, serta cara bersosialisasi dan

berkomunikasi dengan orang lain.

4.1.2. Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap

Perubahan Sistem Distribusi Dalam Bidang Marketing

Berikut merupakan literatur yang menjelaskan tentang dampak

perkembangan teknologi terhadap perubahan sistem distribusi dalam bidang

marketing.
IV-19

Dea Farahdiba (2020) pada jurnalnya yang berjudul Konsep dan Strategi

Komunikasi Marketing: Perubahan Perilaku Konsumen Menuju Era Disrupsi

menjelaskan bahwa terjadi pergeseran marketing yang ditandai dengan marketing

yang digerakkan oleh produk dalam era 1,0 selanjutnya menuju marketing yang

berpusat pada pelanggan dalam era 2,0. Marketing yang berpusat pada manusia di

era 3,0 dilakukan dengan alat-alat berupa iklan, tenaga penjualan, papan nama,

toko, display, kemasan produk, sampel produk gratis, kupon, hadiah dan lainnya.

Adapun perubahan perilaku konsumen yang semakin berkembang mengakibatkan

terjadi perubahan sistem marketing berupa alat-alat komunikasi marketing yaitu

marketing viral melalui jejaring sosial seperti Facebook, instagram, twitter,

shopee, lazada dan media sosial lain yang bisa diakses dari mana saja dan kapan

saja. Berkembangnya teknologi mempermudah suatu perusahaan dalam

memasarkan produknya dengan cepat dan mudah, akan tetapi disisi lain timbul

kekhawatiran konsumen ketika membeli barang secara online karena mereka

tidak bisa melihat langsung kualitas dari barang tersebut. Sehingga ketika produk

yang datang tidak sesuai maka akan terjadi kesulitan dalam pengembalian barang

akibatnya terjadi kesenjangan sosial antara pembeli dan penjual barang [26].

Mashuri (2019) pada jurnalnya yang berjudul Analisis Strategi Pemasaran

UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Era 4.0 menjelaskan bahwa strategi

marketing secara konvensional yang sebelumnya dilakukan kini dengan

berkembangnya teknologi cara tersebut menjadi kurang tepat diterapkan karena

terbatas oleh ruang dan waktu. Untuk meningkatkan hasil produksi UMKM dapat

menggunakan strategi marketing dengan cara penggunaan media sosial mobile


IV-20

(gadget). Dengan demikian maka hasil produksi akan lebih mudah sampai ke

tangan konsumen akhir dengan harga menjadi rendah karena tidak menggunakan

rantai marketing yang panjang. Dengan demikian melalui era digital 4.0 sistem

marketing sektor UMKM bisa bersaing dan mampu tumbuh inklusif dan

berkelanjutan [24].

Faudunasokhi Telaumbanua (2019) pada jurnalnya yang berjudul

Pengaruh Revolusi Industri 4.0 Terhadap Marketing Buku di Sumatera Utara

menjelaskan bahwa pengaruh teknologi yang semakin maju berpengaruhpada

marketing. Teknologi dan media digital secara penuh digunakan untuk

melakukan branding penerbit di masyarakat luas. Pemanfaatan teknologi dan

media digital lebih dominan untuk mencari client yang akan menerbitkan buku.

adalah website, facebook, instagram, dan whatsapp. Dengan demikian, publik

yang dijangkau lebih luas. Strategi marketing yang digunakan adalah dengan

publikasi media daring, memanfaatkan relasi owner, media daring, relasi

personal, dan sayembara buku sastra secara berkala. Dengan strategi tersebut

masing-masing penerbit mengalami peningkatan jumlah marketing jasa dan buku-

buku yang diterbitkan [27].

Ummasyroh (2020) pada jurnalnya yang berjudul Penerapan Marketing

4.0 dan Pengaruhnya Terhadap Keberhasilan Kegiatan Promosi Marketing

Politeknik Negeri Sriwijaya menjelaskan bahwa dalam penerapan marketing 4.0

sebagai media marketing bukanlah suatu yang mudah, banyak sarana dan

prasarana yang harus disiapkan, sehingga marketing 4.0 sebagai media marketing

digital dalam mempromosikan Politeknik Negeri Sriwijaya belum terealisasi


IV-21

dengan optimal, hal tersebut karena adanya faktor- faktor yang menghambat

penerapan yaitu sarana dan prasarana yang belum memadai seperti seringkali web

site tidak berfungsi dengan baik (down) apalagi bila grafik penggunaannya

meningkat [28].

Muhamad Rahman (2017) pada jurnalnya yang berjudul Aktivitas

Marketing Produk Tabungan Pada PT. BPR Rangkiang Denai Payakumbuh Barat

menjelaskan bahwa pada PT. BPR Rangkiang Denai masih menerapkan bauran

marketing yaitu Produk, Harga, Tempat, Promosi, people, Proses dan pelayanan.

PT. BPR Rangkiang Denai memberikan bonus setiap bulan dan malakukan undian

berupa satu unit sepeda motor kepada seluruh nasabah yang memiliki saldo

tertinggi, sehingga nasabah selalu termotivasi untuk meningkatkan saldo

tabungannnya. Terjadi penurunan jumlah nasabah dari bulan januari-mei 2015.

Penurunan tersebut di akibatkan karena pada zaman sekarang, BPR kurang

diminati oleh masyarakat, karena di era globalisasi masyarakat lebih memilih

bank yang memberikan jasa dalam lalu lintas pembayarannya, seperti pengiriman

uang, dan fasilitas ATM untuk memudahkan transaksinya [23].

Irnawati (2015) Pada jurnalnya yang berjudul Peranan Teknologi

Informasi Dalam Meningkatkan Sistem Marketing menjelaskan bahwa persaingan

bisnis yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan zaman,

menyebabkan banyak perusahaan harus dapat mengatasi masalah yang dihadapi

dengan cepat. Perusahaan dituntut selalu meningkatkan kinerja usahanya dengan

memanfaatkan teknologi informasi dan sumber daya yang dimiliki semaksimal

mungkin, agar dapat unggul dalam persaingan bisnis. Pada jurnal ini menjelaskan
IV-22

bahwa teknologi secara signifikan berberngaruh langsung terhadap kinerja

marketing associate [51].

Jein Margaret (2018) Pada jurnalnya yang berjudul Pengaruh Promosi

Berbasis Teknologi Informasi Terhadap Pengusaha Muda Universitas Klabat

menjelaskan marketing atau marketing adalah istilah ekonomi yang

mendefinisikan sebuah proses sosial dimana individu dan kelompok memperoleh

apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui, penciptaan, penawaran, dan

pertukaran produk atau layanan dengan nilai yang bernilai dengan orang lain.

Dalam penelitian ini mengatakan bbahwa dalam melakukan promosi secara online

empat variabel berperan penting dengan kata lain harus memperhatikan Content,

Trust, Price dan Product dalam setiap promosi berbasis TIK (Teknologi Informasi

dan Komunikasi). Empat variabel ini saling terkait satu dengan yang lain dalam

menopang promosi berbasis TIK dimana pengusaha muda harus menyeimbangkan

empat variabel ini. Empat variabel ini tidak dapat berdiri sendiri dalam melakukan

promosi berbasis TIK baik di twitter, facebook dan Instagram [52].

Retno (2017) Pada jurnalnya yang berjudul Peran Kemajuan Teknologi

Ecommerce Untuk Percepatan Keberhasilan Kinerja Dengan Penerapan Strategi

Marketing UKM (Kasus UKM Sektor Fashion di Wilayah Jakarta) menjelaskan

bahwa untuk meningkatkan daya saing UKM serta untuk mendapatkan peluang

ekspor dan peluang bisnis lainnya dapat dilakukan dengan memanfaatkan

perkembangan teknologi informasi, utamanya e-commerce, tidaknya hanya

memanfaatkan internet sebagai alat untuk melakukan promosi atau mencari

peluang bisnis, tetapi juga harus diimbangi dengan pengelolaan administrasi yang
IV-23

baik melalui penggunaan software yang tepat. Perlu dilakukan pengembangan

website dan ecommerce sebagai sarana untuk promosi dan marketing produk-

produk usaha, sehingga akan meningkatkan volume penjualan dan meningkatkan

pendapatan. Peningkatan pendapatan ini pada akhirnya dapat mengembangkan

usaha kecil dan menengah tesebut Dalam penelitian ini, SME Strategy

berpengaruh secara signifikan terhadap ecommerce adoption. Salah satu strategi

yang diterapkan UKM saat ini adalah untuk menunjang kegiatan marketing secara

online (ecommerce). Strategi UKM ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan,

intensif dan mengurangi biaya hubungan antar pelaku bisnis dengan entitas

eksternal lainnya seperti pemasok, distributor, rekanan, konsumen dibandingkan

dengan cara konvensional [53].

Risa (2019) Pada jurnalnya yang berjudul Implementasi Digital Marketing

Terhadap Peningkatan Penjualan Hasil Home Industri menjelaskan bahwa

perkembangan teknologi informasi yang berkembang sangat pesat berpengaruh

bagi masyarakat dalam mendukung berbagai kegiatan bisnis baik besar maupun

kecil agar dapat dikenal secara global. Pengaruh yang paling nyata adalah selain

dikenal juga dapat meningkatkan volume penjualan dan profit. Dengan

menggunakan digital marketing dalam hal ini adalah media sosial, Para pengrajin

patung pahatan asal Cipacing Bandung memasarkan hasil indutri rumahan berupa

kerajinan tangan dari sebongkah kayu yang tidak terpakai dipahat menjadi patung-

patung yang unik. Awalnya kegiatan ini hanya sebagai pengisi waktu luang, tetapi

saat ini justru menjadi kegiatan utama sebagai penambah perputaran ekonomi

dalam rumah tangga. Dahulu kegiatan penjualan hasil industri ini secara
IV-24

konvesional maupun tradisional, mereka membuat produk hanya berdasarkan

pesanan. Tetapi setelah mengenal adanya media sosial sebagian warga cipacing

ini sudah mulai menerima banyak pesanan, sehingga volume penjualan semakin

meningkat pesat dibandingkan saaat penjualan dengan cara lama. Digital

marketing dipandang sebagai media yang paling baik sebagai sarana promosi

yang paling efektif dan efisien serta mampu meningkatkan volume penjualan yang

signifikan [54].

Ita (2014) Pada jurnalnya yang berjudul Pemanfaatan Media Sosial

sebagai Media Marketing Produk dan Potensi Indonesia dalam Upaya Mendukung

ASEAN Community 2015 (Studi Social Media Marketing Pada Twitter

Kemenparekraf RI dan Facebook Disparbud Provinsi Jawa Barat) menjelaskan

bahwa Menghadapi Komunitas ASEAN 2015, Indonesia berperan untuk

meningkatkan cinta produk dalam negeri bagi masyarakat domestik dan

memperkenalkan produk dan potensi lokal Indonesia. Internet dengan

memanfaatkan website, blog, dan media social dapat menjadi solusi untuk

mempromosikan produk dan potensi lokal Indonesia ke mancanegara. Media

sosial telah menjadi pilar utama dalam penyampaian informasi. Media sosial

dapat dipergunakan untuk sosialisasi program dan kebijakan, memperkenalkan

produk dan potensi Indonesia, memulihkan dan meningkatkan citra pariwisata

serta media sosial dapat dipergunakan sebagai sarana pembelajaran masyarakat.

sejumlah perusahaan yang cerdas, tidak hanya memanfaatkan media sosial

sebagai media marketing, tetapi sudah menjadi pendukung aktivitas bisnis,

mempermudah dan memperkuat fungsi komunikasi kepada publik [55].


IV-25

Tabulasi studi literatur tentang dampak perkembangan teknologi terhadap

perubahan sistem distribusi dalam bidang marketing dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Tabulasi Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan

Teknologi Terhadap Perubahan Sistem Distribusi Dalam Bidang Marketing

Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Perubahan


No Judul
Sistem Distribusi Dalam Marketing
Konsep dan Strategi Penelitian ini menjelaskan bahwa terjadi perubahan sistem
Komunikasi Pemasaran: pemasaran berupa alat-alat komunikasi pemasaran yaitu
1. Perubahan Perilaku pemasaran viral melalui jejaring sosial seperti Facebook,
Konsumen Menuju Era instagram, twitter, shopee, lazada dan media sosial lain yang
Disrupsi bisa diakses dari mana saja dan kapan saja.
Penelitian ini menjelaskan bahwa strategi pemasaran sebelumnya
dilakukan dengan cara konvensional, kini dengan
Analisis Strategi Pemasaran berkembangnya teknologi cara tersebut menjadi kurang tepat
2. UMKM (Usaha Mikro Kecil diterapkan karena terbatas oleh ruang dan waktu. Untuk
Menengah) di Era 4.0 meningkatkan hasil produksi UMKM dapat menggunakan
strategi pemasaran dengan cara penggunaan media sosial mobile
(gadget).
Penelitian ini menjelaskan bahwa teknologi dan media digital
secara penuh digunakan untuk melakukan branding penerbit di
Pengaruh Revolusi Industri masyarakat luas. Pemanfaatan teknologi dan media digital lebih
3. 4.0 Terhadap Pemasaran Buku dominan untuk mencari client yang akan menerbitkan buku
di Sumatera Utara yaitu dengan website, facebook, instagram, dan whatsapp.
Dengan demikian publik yang dijangkau lebih luas dan terjadi
peningkatan jumlah pemasaran dan buku-buku yang diterbitkan.
Penerapan Marketing 4.0 dan
Pengaruhnya Terhadap Penelitian ini menjelaskan bahwa dalam penerapan marketing
4. Keberhasilan Kegiatan 4.0 sebagai media pemasaran bukanlah suatu yang mudah,
Promosi Pemasaran Politeknik banyak sarana dan prasarana yang harus disiapkan.
Negeri Sriwijaya
Aktivitas Pemasaran Produk Penelitian ini menjelaskan bahwa pada era globalisasi
Tabungan Pada PT. BPR masyarakat lebih memilih bank yang memberikan jasa dalam
5.
Rangkiang Denai lalu lintas pembayarannya, seperti pengiriman uang, dan fasilitas
Payakumbuh Barat ATM untuk memudahkan transaksinya.
Penelitian ini menjelaskan bahwa teknologi secara signifikan
berpengaruh langsung terhadap kinerja marketing associate.
Peranan Teknologi Informasi
Perusahaan dituntut selalu meningkatkan kinerja usahanya
6. Dalam Meningkatkan Sistem
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan sumber daya
Pemasaran
yang dimiliki semaksimal mungkin, agar dapat unggul dalam
persaingan bisnis.
IV-26

Tabel 4.2. Tabulasi Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan

Teknologi Terhadap Perubahan Sistem Distribusi Dalam Bidang Marketing

(Lanjutan)

Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap


No Judul
Perubahan Sistem Distribusi Dalam Marketing
Penelitian ini menjelaskan bahwa dalam melakukan
Pengaruh Promosi Berbasis
promosi secara online empat variabel berperan penting
Teknologi Informasi Terhadap
7. dengan kata lain harus memperhatikan Content, Trust,
Pengusaha Muda Universitas
Price dan Product dalam setiap promosi berbasis TIK
Klabat
(Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Peran Kemajuan Teknologi
Penelitian ini menjelaskan bahwa untuk meningkatkan
Ecommerce Untuk Percepatan
daya saing UKM serta untuk mendapatkan peluang ekspor
Keberhasilan Kinerja Dengan
8. dan peluang bisnis lainnya dapat dilakukan dengan
Penerapan Strategi Pemasaran
memanfaatkan perkembangan teknologi informasi,
UKM (Kasus UKM Sektor
utamanya e-commerce.
Fashion di Wilayah Jakarta)
Penelitian ini menjelaskan bahwa perkembangan teknologi
yang sangat pesat dapat meningkatkan volume penjualan
Implementasi Digital Marketing
dan profit. Digital marketing dipandang sebagai media
9. Terhadap Peningkatan Penjualan
yang paling baik sebagai sarana promosi yang paling
Hasil Home Industri
efektif dan efisien serta mampu meningkatkan volume
penjualan yang signifikan.
Pemanfaatan Media Sosial
Penelitian ini menjelaskan bahwa Indonesia berperan untuk
sebagai Media Pemasaran
meningkatkan cinta produk dalam negeri bagi masyarakat
Produk dan Potensi Indonesia
domestik dan memperkenalkan produk dan potensi lokal
dalam Upaya Mendukung
Indonesia. Internet dengan memanfaatkan website, blog,
10. ASEAN Community 2015 (Studi
dan media social dapat menjadi solusi untuk
Social Media Marketing Pada
mempromosikan produk dan potensi lokal Indonesia ke
Twitter Kemenparekraf RI dan
mancanegara. Media sosial telah menjadi pilar utama
Facebook Disparbud Provinsi
dalam penyampaian informasi.
Jawa Barat)
Sumber : Pengumpulan Studi Literatur

Berdasrkan 10 jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa kehadiran teknologi

merubah sistem distribusi marketing, distribusi marketing dilakukan dengan

berbagai jejaringan media sosial seperti facebook, instagram, youtube dan lain-

lain. Dengan demikian biaya yang dikeluarkan akan menjadi lebih hemat dan
IV-27

waktu yang dibutuhkan menjadi lebih sedikit. Media sosial telah memperkuat

kekuatan percakapan konsumen-ke-konsumen di pasar dengan memungkinkan

satu orang untuk berkomunikasi dengan ratusan atau ribuan konsumen lain secara

cepat dan dengan sedikit usaha. Perkembangan teknologi membawa pengaruh

yang baik terhadap sistem distribusi marketing suatu usaha.

Dari 10 jurnal diatas terlihat bahwa perkembangan teknologi membawa

perubahan yang paling dominan yaitu banyaknya distribusi yang dilakukan

dengan berbagai jejaringan media sosial seperti facebook, instagram, youtube dan

lain-lain.

4.1.3. Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap

Perubahan Kinerja Dalam Organisasi

Berikut merupakan literatur yang menjelaskan tentang dampak

perkembangan teknologi terhadap perubahan kinerja dalam organisasi.

Sandy Kosasi (2002) Pada jurnalnya yang berjudul Peran Teknologi

Informasi Dalam Pengembangan Organisasi menjelaskan bahwa teknologi

informasi telah merubah kegiatan dari penanganan "Back office processing"

sampai pada upaya untuk meningkatkan keunggulan bersaing dan keunggulan

organisasional. Penerapan Interorganizational Systems sebagai suatu informasi

organisasi telah merubah bentuk organisasi menjadi lebih mendatar, ramping dan

fleksibel, yang pada akhirnya beralih pada bentuk organisasi maya. Di samping

kemudahan melakukan aliansi strategis, teknologi informasi juga menimbulkan

dampak negatif bagi pemakainya, yang sering dikenal dengan istilah


IV-28

"Technostress". Hal ini terjadi sebagai akibat penggunaan alat-alat/mesin yang

serba otomatis, yang pada akhirnya akan mereduksi kehidupan bersosialisasi antar

pemakai sistem. Altematif solusi untuk mengurangi kondisi Technosterss ini

adalah perlu dilakukan pengenalan terhadap teknologi yang digunakan dan selalu

memperhatikan sosial community dari setiap pekerja [56].

Ferlan Agustinus (2016) Pada jurnalnya yang berjudul Pengaruh

Teknologi Informasi Terhadap Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan di

STMIK Stikom Bali menjelaskan bahwa perkembangan teknologi saat ini

memudahkan karyawan dalam menyelesaikan berbagai proses pekerjaan dan

permasalahan. Dengan adanya teknologi informasi terjadi perubahan dalam

kehidupan sosial dimana SDM (Sumber Daya Manusia) menja di tolak ukur suatu

cara kerja yang terjadi saat ini, teknologi memiliki pengaruh terhadap budaya

organisasi. Sumber daya teknologi yang dikombinasikan dengan sumber daya

manusia dan sumber daya bisnis menghasilkan hubungan yang positif antara

kinerja teknologi terhadap kinerja para karyawannya, sehingga berpengaruh

positif terhadap kinerja perusahaan tersebut [57].

Riyan Aprilatama (2015) Pada jurnalnya yang berjudul Studi Manajemen

Perubahan Organisasi Post-Transformasi PT. Askes (Persero) Menjadi BPJS

Kesehatan Pada Kcu Semarang menjelaskan bahwa Transformasi PT Askes

(Persero) menjadi BPJS kesehatan membawa pengaruh perubahan organisasi

hingga tingkat kantor cabang yang meliputi perubahan struktur, strategi, sumber

daya manusia (SDM) dan tekhnologi informasi. Faktor pendukung perubahan

organisasi dikategorikan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor


IV-29

internal antara lain adalah Perubahan produk layanan, Perubahan struktur

organisasi KCU Semarang, dan Penggunaan tekhnologi baru. Sedangkan faktor

eksternal antara lain Kebijakan pemerintah, dalam hal ini terkait dengan tidak

adanya pemutusan hak kerja (PHK) bagi karyawan lama KCU Semarang PT

Askes (Persero), dan Kemajuan tekhnologi yang memungkinkan penggunaan

tekhnologi informasi bagi organisasi [58].

Idha Rahayuningsih (2016) Pada jurnalnya yang berjudul Dinamika

Psikologis Dalam Perubahan Organisasi menjelaskan bahwa menjelaskan

perubahan merupakan sesuatu yang tidak terhindarkan dalam kehidupan setiap

organisasi. Tujuan perubahan adalah agar organisasi mampu berkembang dan

memiliki keunggulan diantara para pesaing. Sumber utama pendorong perubahan

berasal dari faktor luar organisasi dan faktor dalam organisasi. Upaya perubahan

dalam suatu organisasi kerap kali terkendala oleh adanya penolakan dari orang-

orang di dalam organisasi. Semua orang yang terkena pengaruh perubahan akan

mengalami kegalauan emosional. Ada faktor individu dan faktor organisasional

penyebab resistensi terhadap perubahan. Faktor individu yaitu kebiasaan/habit,

rasa aman, faktor ekonomi, takut terhadap sesuatu yang tidak diketahui dan

persepsi. Adapun beberapa cara untuk mengatasi resistensi yaitu membangun

hubungan positif, komunikasi dan edukasi, partisipasi dan keterlibatan,

kemudahan dan dukungan, negosiasi dan persetujuan, memilih orang-orang yang

menerima perubahan, paksaan eksplisit dan implisit [34].

Rina Uswatun (2012) Pada jurnalnya yang berjudul Pengaruh Perubahan

dan Pengembangan Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar Galesong


IV-30

Prima Manado menjelaskan bahwa perubahan organisasi dan pengembangan

organisasi secara simultan memiliki dampak positif terhadap kinerja karyawan

yang ada di PT. Sinar Galesong Prima. Dampak yang ditimbulkan menunjukkan

hubungan yang positif dengan kinerja, artinya pada saat adanya perubahan dan

Pengembangan organisasi maka akan meningkatkan kinerja pegawai, karena

pegawai dituntut untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan organisasi.

Perkembangan dan Perubahan Organisasi merupakan suatu proses membesar atau

meluasnya sebuah organisasi ke arah yang positif, setiap organisasi termasuk PT.

Sinar Galesong Primaingin berubah dan berkembang menjadi lebih besar dan

lebih baik lagi [59].

Santo Fernandi (2011) Pada jurnalnya yang berjudul Pengaruh Teknologi

Informasi dan Perubahan Organisasi Dalam Bisnis menjelaskan bahwa

Keberhasilan penerapan suatu sistem informasi yang didukung perangkat

Teknologi Informasi, merupakan tujuan manajemen perusahaan agar terciptanya

cara kerja yang efektif dan efisien. Salah satu faktor penting yang harus

diperhatikan adalah bagaimana melakukan perubahan cara kerja dan pola pikir

pengguna agar dapat mendukung cara kerja dengan system komputerisasi.

Perubahan cara kerja dan pola pikir tersebut tidak bisa dilakukan secara instan,

tetapi memerlukan tahapan dan waktu proses yang relatif lama, terlebih bagi

pengguna yang telah terbiasa menggunakan cara kerja manual (tradisional).

Faktor kecerdasan dan kedewasaan mental pengguna dalam menjalankan suatu

system informasi baru yang belum dikenal, merupakan salah satu kunci
IV-31

keberhasilan dalam melakukan implementasi system informasi yang terintegrasi

[60].

Candra Ningsih (2014) Pada jurnalnya yang berjudul Pengaruh

Keterlibatan Manajemen dan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Organisasi

Melalui Knowledge Transfer (Studi Pada Satuan Kerja Badan Pemeriksa

Keuangan Republik Indonesia) menjelaskan bahwa pengaruh keterlibatan

manajemen dan teknologi informasi terhadap knowledge transfer terbukti secara

signifikan berpengaruh positif. Pengaruh keterlibatan manajemen dan teknologi

informasi terbukti secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja

organisasi. Pengaruh knowledge transfer secara signifikan berbengaruh positif dan

signifikan terhadap peningkatan kinerja organisasi. Hasil analisis menunjukkan

bahwa kinerja organisasi paling besar dipengaruhi oleh knowledge transfer dan

knowledge transfer paling besar dipengaruhi oleh Teknologi Informasi sebesar.

Keterlibatan manajemen berpengaruh terhadap knowledge transfer. Pengaruh

langsung teknologi informasi terhadap kinerja organisasi lebih tinggi

dibandingkan pengaruh keterlibatan manajemen terhadap kinerja organisasi [61].

Made Christin (2017) Pada jurnalnya yang berjudul Pengaruh

Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi Manajemen, Budaya Organisasi

dan Kepuasan Pengguna Pada Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Bank

Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Badung menjelaskan bahwa kecanggihan

teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan secara statistik pada

efektivitas sistem informasi akuntansi BPR di Kabupaten Badung. Ini

menandakan bahwa sistem yang memiliki kecanggihan informasional yang baik


IV-32

akan membantu perusahaan menghasilkan informasi yang cepat dan akurat untuk

pembuatan keputusan yang efektif. Partisipasi manajemen berpengaruh positif dan

signifikan secara statistik pada efektivitas sistem informasi akuntansi BPR di

Kabupaten Badung. Budaya organisasi yang terbuka akan kemajuan teknologi

akan meningkatkan efektivitas system yang ada. Kepuasan pengguna berpengaruh

positif dan signifikian secara statistik pada efektivitas sistem informasi akuntansi

BPR di Kabupaten Badung. Kepuasaan pengguna pada sebuah sistem akan

meningkatkan efektivitas sistem tersebut karena pengguna cenderung akan

memanfaatkan sistem yang ada dengan maksimal [62].

Mohklas (2011) Pada jurnalnya yang berjudul Pengaruh Teknologi

Informasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial Melalui Mediasi

Sistem Informasi Akuntansi Pada CV. Aneka Ilmu Semarang menjelaskan bahwa

Budaya perusahaan merupakan sistem kontrol sosial didalam organisasi sehingga

anggota organisasi tersebut mempunyai satu kebudayaan yang relatif sama. Pada

penelitian ini diperoleh hasil bahwa teknologi informasi berdampak positif

terhadap sistem informasi akuntansi. Sedangkan budaya organisasi berdampak

positif terhadap sistem informasi akuntansi. Teknologi informasi berdampak

positif terhadap kinerja manajerial, sedangkan sistem informasi akuntansi (SIA)

berdampak positif terhadap kinerja manajerial [63].

Diana Rahmawati (2012) Pada jurnalnya yang berjudul Peran Teknologi

Informasi Dalam Hubungan Struktur Organisasi Dengan Lingkungan (Suatu

Kajian Teori) menjelaskan bahwa Teknologi informasi adalah teknologi yang

digunakan untuk menghasilkan informasi. Teknologi informasi adalah segala cara


IV-33

atau alat yang yang terintegrasi yang digunakan untuk menjaring data, mengolah

dan mengirimkan atau menyajikan secara elektronik menjadi informasi dalam

berbagai format yang bermanfaat bagi pemakainya tingginya tingkat

pemanfaatan/penggunaan teknologi informasi diperusahaan dan penerapan

teknologi informasi merupakan kebutuhan yang penting dalam mengelola

aktivitas-aktivitas bisnis perusahaan. Adapun peran teknologi dalam hubungan

antara atribut lingkungan dengan atribut struktur organisasi adalah teknologi

informasi sebagai mediator/perantara dalam hubungan tersebut. Teknologi

informasi sudah menjadi elemen penting dalam pencapaian tujuan organisasi

untuk mengatasi ketidakpastian lingkungan. Keberadaan teknologi informasi

sangat diperlukan untuk menciptakan respon struktural yang diinginkan pihak

manajemen dalam mengantisipasi adanya perubahan-perubahan yang terjadi [64].

Tabulasi studi literatur tentang dampak perkembangan teknologi terhadap

perubahan kinerja organisasi dapat dilihat pada tabel 4.3.


IV-34

Tabel 4.3. Tabulasi Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan

Teknologi Terhadap Perubahan Kinerja Dalam Organisasi

Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Perubahan


No Judul
Kinerja Organisasi
Penelitian ini menjelaskan bahwa teknologi informasi telah
merubah kegiatan dari penanganan "Back office processing"
Peran Teknologi Informasi sampai pada upaya untuk meningkatkan keunggulan bersaing
1. Dalam Pengembangan dan keunggulan organisasional. Di samping kemudahan
Organisasi melakukan aliansi strategis, teknologi informasi juga
menimbulkan dampak negatif bagi pemakainya, yang sering
dikenal dengan istilah "Technostress".
Pengaruh Teknologi Informasi
Penelitian ini menjelaskan bahwa perkembangan teknologi saat
Terhadap Budaya Organisasi
2. ini memudahkan karyawan dalam menyelesaikan berbagai proses
Dan Kinerja Karyawan di
pekerjaan dan permasalahan.
STMIK Stikom Bali
Studi Manajemen Perubahan
Penelitian ini menjelaskan bahwa teknologi membawa dampak
Organisasi Post-Transformasi
perubahan organisasi hingga tingkat kantor cabang yang meliputi
3. PT. Askes (Persero) Menjadi
perubahan struktur, strategi, sumber daya manusia (SDM) dan
BPJS Kesehatan Pada Kcu
tekhnologi informasi.
Semarang
Penelitian ini menjelaskan bahwa tujuan penggunaan teknologi
Dinamika Psikologis Dalam
4. adalah agar organisasi mampu berkembang dan memiliki
Perubahan Organisasi
keunggulan diantara para pesaing.
Penelitian ini menjelaskan bahwa perubahan organisasi dan
Pengaruh Perubahan dan pengembangan organisasi secara simultan memiliki pengaruh
Pengembangan Organisasi positif terhadap kinerja karyawan yang ada di PT. Sinar
5. Terhadap Kinerja Karyawan Galesong Prima. Artinya pada saat adanya perubahan dan
PT. Sinar Galesong Prima Pengembangan organisasi maka akan meningkatkan kinerja
Manado pegawai, karena pegawai dituntut untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan organisasi.
Penelitian ini menjelaskan bahwa keberhasilan penerapan suatu
Pengaruh Teknologi Informasi
sistem informasi yang didukung perangkat teknologi informasi
6. Dan Perubahan Organisasi
merupakan tujuan manajemen perusahaan agar terciptanya cara
Dalam Bisnis
kerja yang efektif dan efisien.
Pengaruh Keterlibatan
Manajemen Dan Teknologi
Informasi Terhadap Kinerja
Penelitian ini menjelaskan bahwa pengaruh keterlibatan
Organisasi Melalui
7. manajemen dan teknologi informasi terhadap knowledge transfer
Knowledge Transfer (Studi
terbukti secara signifikan berdampak positif.
Pada Satuan Kerja Badan
Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia)
IV-35

Tabel 4.3. Tabulasi Studi Literatur Tentang Dampak Perkembangan

Teknologi Terhadap Perubahan Kinerja Dalam Organisasi (Lanjutan)

Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap


No Judul
Perubahan Kinerja Organisasi
Pengaruh Kecanggihan Penelitian ini menjelaskan bahwa kecanggihan teknologi
Teknologi Informasi, Partisipasi informasi berdampak positif dan signifikan secara statistik
Manajemen, Budaya Organisasi pada efektivitas sistem informasi akuntansi BPR di
8. dan Kepuasan Pengguna Pada Kabupaten Badung. Sistem yang memiliki kecanggihan
Efektivitas Sistem Informasi informasional yang baik akan membantu perusahaan
Akuntansi Bank Perkreditan menghasilkan informasi yang cepat dan akurat untuk
Rakyat Di Kabupaten Badung pembuatan keputusan yang efektif.
Penelitian ini menjelaskan bahwa teknologi informasi
Pengaruh Teknologi Informasi
berdampak positif terhadap sistem informasi akuntansi.
dan Budaya Organisasi Terhadap
budaya organisasi berdampak positif terhadap sistem
Kinerja Manajerial Melalui
9. informasi akuntansi. Teknologi informasi berpengaruh
Mediasi Sistem Informasi
positif terhadap kinerja manajerial, sedangkan sistem
Akuntansi Pada CV. Aneka Ilmu
informasi akuntansi (SIA) berpengaruh positif terhadap
Semarang
kinerja manajerial.
Penelitian ini menjelaskan bahwa teknologi informasi
memberikan banyak kemudahan yaitu digunakan untuk
Peran Teknologi Informasi
menjaring data, mengolah dan mengirimkan atau
Dalam Hubungan Struktur
10. menyajikan secara elektronik menjadi informasi dalam
Organisasi Dengan Lingkungan
berbagai format yang bermanfaat. Penggunaan teknologi
(Suatu Kajian Teori)
informasi diperusahaan merupakan kebutuhan yang
penting dalam mengelola aktivitas bisnis perusahaan.
Sumber : Pengumpulan Studi Literatur

Berdasarkan 10 jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa kehadiran teknologi

membuat komunikasi organisasi tanpa batas, dengan teknologi yang semakin

maju saat ini struktur organisasi tidak lagi kaku yang megakibatkan gerak dari

struktur organisasi tersebut menjadi lambat. Perkembangan teknologi

mengakibatkan kemajuan bagi kinerja suatu organisasi. Sebelumnya pekerjaan

yang dilakukan dengan media tulis menulis kini dengan berkembangnya teknologi

semuanya dapat dilakukan dengan pemanfaatan teknologi. Disamping segala


IV-36

sesuatu yang dapat terselesaikan dengan kemudahan yang diberikan teknologi

ternyata berdampak negatif terhadap kebersamaan anggota organisasi tersebut.

Dari 10 jurnal diatas terlihat bahwa perkembangan teknologi membawa

perubahan yang paling dominan yaitu peningkatan kinerja suatu organisasi karena

perkembangan teknologi mempermudah suatu organisasi dalam menyampaikan

informasi.
BAB V

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PERKEMBANGAN

TEKNOLOGI

Berdasarkan tabulasi jurnal-jurnal yang dibahas pada bab IV maka

diperoleh beberapa dampak dari perkembangan teknologi yang terjadi saat ini.

Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadi banyak perubahan-perubahan,

baik perubahan positif maupun perubahan negatif. Berikut merupakan dampak

perubahan-perubahan yang terjadi pada kehidupan sosial dalam bidang

pendidikan, sistem distribusi dalam bidang marketing dan kinerja dalam

organisasi.

5.1. Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi Dilihat Dari

Aspek Perubahan Sosial Dalam Bidang Pendidikan

Perubahan sosial yang terjadi dalam bidang pendidikan pada era revolusi

industri memiliki dampak positif dan negatif. Berikut merupakan tabulasi dampak

yang ditimbulkan akibat perkembangan teknologi.

VI-1
V-2

Tabel 5.1. Tabulasi Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi

Terhadap Perubahan Kehidupan Sosial Dalam Bidang Pendidikan

Dampak Positif Teknologi Dampak Negatif Teknologi


1. Banyak kecurangan-kecurangan
1. Peningkatan kualitas pembelajran
2. Ketidakjujuran
2. Menghasilkan manusia yang siap
3. Banyak perbuatan yang bertentangan
menghadapi perubahan sosial
dengan norma agama Islam.
4. Kontak dengan bangsa lain yang
3. Prinsip pengajaran baru menyebabkan diterimanya kebudayaan
4. Memberikan aktivitas yang asing sehingga terjadi perubahan dalam
bermakna nilai-nilai dan tata kelakuan yang ada.
5. Konflik sosial
5. Memberi kemudahan dan inovasi
6. Layanan menjadi lebih cepat dan 6. Peran manusia diambil alih oleh mesin
efisien otomatis
7. Memiliki jangkauan koneksi yang 7. Jumlah pengangguran semakin meningkat
lebih luas
8. Semakin sering siswa mengakses media
- sosial maka semakin rendah pula motivasi
belajar yang mereka miliki.
8. Menambah kompetensi
9. Perubahan metode pembelajaran -
10. Pengembangan kurikulum
11. Mengubah cara kerja, sebelumnya
dilakukan dengan tatap muka kini 9. Perubahan sosial hubungan antara siswa,
dapat dilakukan menggunakan guru, dan segala yang terlibat dalam sistem
google classroom, zoom dan organisasi tersebut.
media lainnya
12. Mempersiapkan diri sedini
mungkin untuk menyongsong -
kemajuan teknologi
10. Pergeseran budaya dari budaya tradisional
menjadi budaya digital
- 11. Generasi yang tumbuh dalam budaya
digital memiliki kecenderungan bersifat
menyendiri (desosialisasi).
13. Mempelajari ilmu eksakta berperan 12. Lebih mengutamakan pembelajaran
dalam pengembangan teknologi eksakta daripada keagaan
13. Pragmatis
14. Kemajuan teknologi
14. Hedonis
15. Mengedepankan efektifitas dan
15. Sekuler
efisiensi
16. Melahirkan generasi instan
V-3

Tabel 5.1. Tabulasi Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi

Terhadap Perubahan Kehidupan Sosial Dalam Bidang Pendidikan

(Lanjutan)

Dampak Positif Teknologi Dampak Negatif Teknologi


17. E-learning menyebabkan pengalih fungsian guru
18. Individu yang bersifat individual
19. Seringnya mengakses internet
16. Metode pembelajaran baru
20. Mengakses hal-hal yang tidak baik
17. Sistem pembelajaran tidak harus melalui
21. Pornografi
tatap muka
22. Game online
18. Pengolahan data hasil penilaian dengan
23. Information overload
pemanfaatan teknologi
24. Pecandu dunia maya
25. Tindakan kriminal
26. Sikap yang apatis
19. Memudahkan berinteraksi dengan
banyak orang 27. Menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan
20. Memperluas pergaulan sebaliknya
21. Banyak koneksi 28. Interaksi secara tatap muka cenderung menurun
22. Lebih mudah dalam mengekspresikan 29. Kecanduan terhadap internet
diri 30. Rentan terhadap pengaruh buruk orang lain
23. Penyebaran informasi dapat 31. Masalah privasi
berlangsung secara cepat dan biaya 32. Menimbulkan konflik
lebih murah
24. Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan 33. Penipuan melalui telfon, sms, dan internet
mudah dan cepat 34. Mudahnya mengakses video porno
25. Dapat berkomunikasi dengan orang lain 35. Munculnya penjiplakkan (plagiatisme)
26. Munculnya bermacam-macam 36. Meningkatnya sikap konsumerisme
komunitas dari internet guna menjalin 37. Perjudian online
relasi baru 38. Lupa menjalankan kewajiban belajar, beribadah,
27. Mendapat hiburan dan lain-lain
39. Menghambat proses interaksi siswa terhadap
28. Mempermudah dalam pencarian
sesama
informasi dan komunikasi
40. Berakibat buruk pada perilaku sosial dan sikap
29. Dapat menjadikan pelajar tidak gagap
siswa
teknologi.
41. Mengabaikan lingkungan sekitar.
Sumber : Pembahasan
V-4

Berikut merupakan grafik perbandingan dampak positif dan negatif dari

perkembangan teknologi terhadap perubahan kehidupan sosial dalam pendidikan.

Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap


Pendidikan

41%
Dampak Positif
Dampak Negatif
59%

Gambar 5.1. Grafik Perbandingan Dampak Positif dan Negatif

Perkembangan Teknologi Dilihat dari Perubahan Kehidupan Sosial Dalam

Bidang Pendidikan

5.2. Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi Dilihat Dari

Aspek Perubahan Sistem Distribusi Dalam Bidang Marketing

Perubahan sistem distribusi yang terjadi dalam bidang marketing pada

era revolusi industri memiliki dampak positif dan negatif. Berikut merupakan

tabulasi dampak yang ditimbulkan akibat perkembangan teknologi.


V-5

Tabel 5.2. Tabulasi Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi

Terhadap Perubahan Sistem Distribusi Dalam Bidang Marketing

Dampak Positif Teknologi Dampak Negatif Teknologi


1. Timbul kekhawatiran
konsumen ketika membeli
1. Pemasaran dapat dilakukan melalui
barang secara online
jejaring sosial seperti Facebook, instagram,
2. Ketika produk yang datang
twitter, shopee, lazada
tidak sesuai maka akan terjadi
2. Bisa diakses dari mana saja dan kapan saja.
kesulitan dalam pengembalian
barang
3. Meningkatkan hasil produksi dengan cara 3. Konsumen tidak bisa melihat
penggunaan media sosial mobile (gadget). langsung kaulitas produk Untuk
4. Digunakan untuk melakukan branding
penerbit di masyarakat luas
5. Digunakan ntuk mencari client dengan
-
website, facebook, instagram, dan whatsapp
6. Publik yang dijangkau lebih luas
7. Peningkatan jumlah pemasaran
4. Sarana dan prasarana yang
belum memadai seperti
8. Dapat menjangkau seluruh dunia
seringkali web site tidak
berfungsi dengan baik (down)
9. Pekerjaan menjadi lebih efektif -
10. Meningkatkan kinerja usaha dan sumber
daya -
11. Dapat unggul dalam persaingan bisnis.
12. Biaya yang dikeluarkan lebih sedikit -
13. Meningkatkan daya saing
14. Mendapatkan peluang ekspor dan peluang -
bisnis lainnya
15. Meningkatkan volume penjualan dan profit
16. Digital marketing dipandang sebagai media -
yang paling baik sebagai sarana promosi
17. Media social dapat menjadi solusi untuk
mempromosikan produk Indonesia ke
mancanegara 5. Lebih menyukai produk luar
18. Media sosial telah menjadi pilar utama
dalam penyampaian informasi.
Sumber : Pembahasan
V-6

Berikut merupakan grafik perbandingan dampak positif dan negatif

perkembangan teknologi dilihat dari perubahan sistem distribusi dalam bidang

marketing.

Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap


Marketing

22%

Dampak Positif
Dampak Negatif

78%

Gambar 5.2. Grafik Perbandingan Dampak Positif dan Negatif

Perkembangan Teknologi Dilihat Dari Aspek Perubahan Sistem Distribusi

Dalam Bidang Marketing

5.3. Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi Dilihat Dari

Aspek Perubahan Kinerja Dalam Organisasi

Perubahan organisasi yang terjadi dalam masyarakat pada era revolusi

industri memiliki dampak positif dan negatif. Berikut merupakan tabulasi dampak

yang ditimbulkan akibat perkembangan teknologi.


V-7

Tabel 5.3. Tabulasi Dampak Positif dan Negatif Perkembangan Teknologi

Terhadap Perubahan Kinerja Dalam Organisasi

Dampak Positif Teknologi Dampak Negatif Teknologi


1. Technostress sebagai akibat
1. Meningkatkan keunggulan bersaing penggunaan alat-alat/mesin yang serba
dan keunggulan organisasional otomatis

2. Memudahkan karyawan dalam


2. Lunturnya budaya organisasi
menyelesaikan proses pekerjaan
3. Meningkatkan kualitas SDM -
4. Organisasi mampu berkembang dan
-
memiliki keunggulan
5. Meningkatkan kinerja pegawai -
6. Menciptakan cara kerja yang efektif
-
dan efisien.
7. Gerak organisasi menjadi lebih cepat 3. Hilangnya kebersamaan
8. Membantu perusahaan menghasilkan
informasi yang cepat dan akurat untuk
pembuatan keputusan yang efektif.
9. Efektivitas sistem informasi
10. Teknologi informasi berdampak
positif terhadap sistem informasi 4. Lalai terhadap pekerjaan
akuntansi
11. Kemudahan untuk menjaring data,
mengolah dan mengirimkan atau
menyajikan secara elektronik menjadi
5. Lebih menyukai budaya instan
informasi dalam berbagai format yang
bermanfaat.
12. Kebutuhan dalam mengelola aktivitas
bisnis perusahaan
Sumber : Pembahasan
V-8

Berikut merupakan grafik perbandingan dampak positif dan negatif

perkembangan teknologi dilihat dari aspek perubahan kinerja dalam organisasi.

Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap


Organisasi

29%

Dampak Positif
Dampak Negatif

71%

Gambar 5.3. Grafik Perbandingan Dampak Positif dan Negatif

Perkembangan Teknologi Dilihat Dari Aspek Perubahan Kinerja Dalam

Organisasi

5.4. Solusi Mengurangi Dampak Negatif Penggunaan Teknologi

Kemajuan teknologi informasi tidak mungkin ditolak tetapi harus dapat

dimanfaatkan agar tidak tertinggal dari perkembangan jaman dan tata pergaulan

masyarakat dunia. Seperti yang terjadi saat ini penyebaran covid-19 yang terus

meningkat dan semakin meluas membuat proses belajar mengajar hingga saat ini

masih dilakukan dengan cara online. Pembelajaran online menjadi salah satu

strategi pemerintah untuk mengurangi angka sebaran dan pengingkatan pasien

terdampak Covid-19. Pemanfaatan Teknologi Informasi telah menjadi bagian dari

hidup. Pandemi ini juga memaksa orang tua untuk memahami digitalisasi sebagai
V-9

tanggung jawab dalam membantu anak-anak belajar dari rumah. Oleh karena itu

kita harus menggunakan teknologi dengan tepat agar dapat mengurangi dampak

negatifnya. Berikut merupakan beberapa solusi untuk mengurangi dampak negatif

penggunaan teknologi yaitu [37]:

1. Mempertimbangkan pemakaian teknologi informasi dan komunikasi dalam

pendidikan khususnya untuk anak di bawah umur.

2. Tidak menjadikan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media atau

sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya tidak hanya men-

download e-book, tetapi tetap membeli buku-buku cetak sebagai referensi.

3. Pemerintah harus peka dalam memfilter/menyaring informasi yang dapat

diakses oleh peserta didik.

4. Menegakkan fungsi hukum yang berlaku, misalnya pembentukan polisi

internet yang bertugas untuk menentukan standar operasi pengendalian dalam

penerapan teknologi informasi, meliputi keamanan teknologi, sistem rekap

data, serta fungsi pusat penanganan penyalahgunaan dibawah umur.

5. Menghindari penggunaan telepon selular berfitur canggih oleh anak-anak di

bawah umur dan lebih mengawasi pemakaiannya.

6. Gunakan teknologi yang dikuasai untuk menjalin hubungan yang lebih intents

dengan teman atau orang-orang yang sebelumnya telah di kenal didunia

nyata.

7. Jika ingin mencari teman-teman yang baru didunia maya, carilah komunitas

positif yang sering melakukan pertemuan didunia nyata atau biasa dikenal

dengan istilah kopi darat. Komunitas seperti inilah yang benar-benar akan
V-10

mengasah kemampuan komunikasi karena komunitas-komunitas ini

seringkali memberikan kita inspirasi dan dukungan yang optimal dalam

kehidupan.

8. Perbanyak membaca buku-buku yang bersifat edukatif dan menambah

keimanan (religi).

9. Perbanyak aplikasi komputer yang bersifat mendidik.

10. Perlunya kewaspadaan terhadap tayangan televisi, penggunaan komputer dan

internet yaitu dengan mewaspadai muatan pornografi, kekerasan, dan

tayangan yang mengandung kekerasan. Mewaspadai kekerasan pada

permainan/games komputer. Cek history browser untuk melihat situs apa saja

yang sudah dilihat oleh anak, menggunakan program pemblokir situs dan

konten dewasa serta letakkan komputer pada daerah yang mudah diawasi.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berikut merupakan kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian

yaitu :

1. Dampak perkembangan teknologi dilihat dari aspek perubahan kehidupan

sosial dalam bidang pendidikan memiliki 41% dampak positif dan 59%

dampak negatif, dengan demikian dapat terlihat bahwa disamping memiliki

banyak kemudahan perkembangan teknologi ternyata memiliki dampak

negatif yang lebih tinggi terhadap perubahan kehidupan sosial dalam

pendidikan.

2. Dampak perkembangan teknologi dilihat dari aspek perubahan sistem

distribusi dalam bidang marketing memiliki 78% dampak positif dan 22%

dampak negatif, dengan demikian dapat terlihat bahwa perkembangan

teknologi memberikan banyak kemudahan dalam proses pendistribusian suatu

produk.

3. Dampak perkembangan teknologi dilihat dari aspek perubahan kinerja dalam

organisasi memiliki 71% dampak positif dan 29% dampak negatif, dengan

demikian dapat terlihat bahwa perkembangan teknologi memiliki dampak

positif yang sangat tinggi terhadap keberhasilan pencapaian tujuan suatu

organisasi.

VI-1
VI-2

4. Berdasarkan 3 aspek yang diteliti disimpulkan bahwa perkembangan

teknologi membawa dampak negatif yang paling tinggi adalah pada aspek

perubahan kehidupan sosial. Sedangkan pada aspek marketing dan organisasi

terdapat dampak positif yang lebih tinggi daripada dampak negatifnya.

6.2. Saran

Saran yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya kita dapat menggunakan teknologi dengan tepat, ketika berkumpul

atau bertemu dengan orang lain kita tidak mengabaikan orang-orang yang ada

disekitar kita karena sibuk dengan hanphone atau media sosial, sehingga

tidak memberikan efek yang negatif.

2. Sebaiknya dengan adanya teknologi dan penjualan dengan sistem online,

suatu perusahaan tetap menjaga kualitas suatu produknya. Agar tidak terjadi

kekecewaan ketika produk ini sampai ketangan konsumen, karena dengan

demikian maka hubungan penjual dan pembeli akan terjalin baik.

3. Sebaiknya perubahan organisasi harus menjadi pembaharuan yang positif

sesuai dengan kebutuhan perkembangan dan kemajuan organisasi. Oleh

karena itu penggunaan teknologi sebaiknya dilakukan dengan cara-cara yang

tepat, pada waktu yang tepat, dan tetap melalui komunikasi yang efektif

kepada seluruh anggota organisasi.


DAFTAR PUSTAKA

[1] B. Prasetyo and D. Trisyanti, “Prosiding Semateksos 3 ‘Strategi

Pembangunan Nasional MenghadapiRevolusi Industri 4.0’

Revolusi Industri 4.0,” Revolusi Ind. 4.0 dan Tantangan Perubahan

Sos., pp. 22–27, 2019.

[2] W. Adiansah, E. Setiawan, W. N. Kodaruddin, and H. Wibowo, “Person in

Environment Remaja Pada Era Revolusi Industri 4.0,” Focus J.

Pekerj. Sos., vol. 2, 47, 2019, doi: 10.24198/focus.v2i1.23118.

[3] Suryadi, “Pembelajaran Era Disruptif Menuju Masyarakat 5.0 (Sebuah

Telaah Perspektif Manajemen Pendidikan),” Pros. Semin. Nas.

Pendidik. Univ. PGRI Palembang 2020, pp. 16–29, 2020.

[4] Gunawan. 2012. "Mencari Peluang di Revolusi Industri 4.0 Untuk Melalui

Era Disrupsi 4.0".

[5] M. Ngafifi, “Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia Dalam

Perspektif Sosial Budaya,” J. Pembang. Pendidik. Fondasi dan

Apl., vol. 2, no. 1, pp. 33–47, 2014, doi: 10.21831/jppfa.v2i1.2616.

[6] Harmein Nasution. 2020. "Pengembangan Departemen Bidang

Teknologi". Medan.

[7] T. Informasi, “Indeks Pembangunan,” no. 95, pp. 1–8, 2020.

[8] A. Nuvolari, “Understanding successive industrial revolutions: A

‘development block’ approach,” Environ. Innov. Soc. Transitions,

vol. 32, no. pp. 33–44, 2019, doi: 10.1016/j.eist.2018.11.002.


DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[9] M. Ningsih, “Pengaruh Perkembangan Revolusi Industri 4.0 Dalam Dunia

Teknologi Di Indonesia Uas Murti Ningsih,” pp. 1–12, 2019, doi:

10.31219/osf.io/pswmu.

[10] A. Kusnandar, “Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0,” Forkomsi FEB UGM,

p. 305, 2019.

[11] M. Waluyo, Manajemen Psikologi Industri. 2015.

[12] W. Ruswanto, “Pengertian Perubahan dan Disorganisasi Sosial,” Teor.

Perubahan Sos., no. Modul 1, pp. 1–35, 2014,. Available: http://

SOSI4305.

[13] B. Anugerah, “Pengaruh Perubahan Sosial Terhadap Nilai-Nilai yang

Terkandul Dalam Pancasila,” J. Kaji. Lemhannas RI, no. 34, pp.

1–87, 2018, Jurnal Edisi 34 Juni 2018.

[14] M. Madekhan, “Fungsi Pendidikan Dalam Perubahan Sosial

Kontemporer,”J. Reforma, vol. 9, 2020, doi: rf.v9i1.252.

[15] Nurkholis, “Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi Oleh:

Nurkholis Doktor Ilmu Pendidikan, Alumnus Universitas Negeri

Jakarta Dosen Luar Biasa Jurusan Tarbiyah STAIN Purwokerto,”

vol. 1, no. 1, pp. 24–44, 2013.

[16] Astuti, S. B. Waluya, and M. Asikin, “Strategi Pembelajan Dalam

Menghadapi Tantangan Era Revolusi 4.0,” Semin. Nas. Pascasarj.

2019.
DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[17] M. Wati, “Peran Guru BK dalam Membentuk Karakter Siswa Melalui

Layanan BK Kelompok,” Pembelajar J. Ilmu Pendidikan,

Keguruan, dan Pembelajaran, vol. 1, no. 2, p. 65, 2017, doi:

10.26858/pembelajar.v1i2.3482.

[18] R. Indy, F. J. Waani, and N. Kandowangko, “Peran Pendidikan Dalam

Proses Perubahan Sosial Di Desa Tumaluntung Kecamatan

Kauditan Kabupaten Minahasa Utara,” HOLISTIK, J. Soc. Cult.,

vol. 12, no. 4, pp. 1–21, 2019.

[19] Y. M. Cholily, W. T. Putri, and P. A. Kusgiarohmah, “Pembelajaran di Era

Revolusi Industri 4.0,” Semin. Nas. Penelit. Pendidik. Mat. 2019

[20] D. Lase, “Jurnal sundermann,” J. Sunderman, vol. 1, no. 1, pp. 28–43,

2016, [Online]. Available: 10.1109/ITHET.2016.7760744.

[21] T. Revolusi and I. Ke, “Pendidikan Vokasi yang Berada di Jalur Berbeda

Dengan Pendidikan Jalur Akademi. pada abad 18-19 melalui

industri empat seperti yang tersebutkan di,” vol. 4, pp. 1–5, 2017.

[22] M. S. A. Lubis, “Dampak Perubahan Sosial Terhadap Pendidikan,” Al-

Ikhtibar J. Ilmu Pendidik., vol. 5, no. 2, pp. 513–523, 2018, doi:

10.32505/ikhtibar.v5i2.558.

[23] R. Widayati and M. Rahman, “Aktivitas Pemasaran Produk Tabungan

Pada Pt. Bpr Rangkiang Denai Payakumbuh Barat,” pp. 1–10,

2019.
DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[24] M. Mashuri, “Analisis Strategi Pemasaran UMKM Di Era 4.0,” Iqtishaduna

J. Ilm. Ekon. Kita, vol. 8, no. 2, pp. 215–224, 2019, doi: 10.46367.

[25] I.heryanto, “Analisis Pengaruh Produk, Harga, Distribusi, Dan Promosi

Terhadap Keputusan Pembelian Serta Implikasinya Pada

Kepuasan Pelanggan,” J. Ekon. Bisnis Entrep., vol. 9, no. 2, pp.

80–101, 2015, doi: 2443-2121Heryanto, I. (2015).

[26] D. Farahdiba, “Konsep Dan Strategi Komunikasi Pemasaran: Perubahan

Perilaku Konsumen Menuju Era Disrupsi,” J. Ilm. Komun. Makna,

vol. 8, no. 1, p. 22, 2020, doi: 10.30659/jikm.v8i1.7992.

[27] P. Revolusi, I. Terhadap, P. Buku, and D. I. Sumatera, “Pengaruh Revolusi

Industri 4.0 Terhadap Pemasaran Buku Di Sumatera Utara,” vol.

12, no. 2, pp. 1–6, 2019.

[28] U. Ummasyroh, Y. Firdaus, and “Penerapan Marketing 4.0 Dan

Pengaruhnya Terhadap Keberhasilan Kegiatan Promosi

Pemasaran Politeknik Negeri Sriwijaya,” J. Ris. Terap, 2020.

[29] Prof Nur Syam. 2016. “Media Sosial, Identitas, dan Moral Sosial.”.

Kencana.

[30] N. K. L. Tobing, “Pengaruh Media Sosial Berbasis Web 4.0 Terhadap

Manajemen Privasi Komunikasi,” J. Muara Ilmu Sos. Humaniora,

dan Seni, vol. 5, no. 1, p. 92, 2021, doi: 10.24912.


DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[31] W. S. R. Putri, N. Nurwati, and M. B. S., “Pengaruh Media Sosial

Terhadap Perilaku Remaja,” Pros. Penelit. dan Pengabdi. Kpd.

Masy., vol. 3, no. 1, 2016, doi: 10.24198/jppm.v3i1.13625.

[32] Arifin Tahir. 2014. Buku Ajar Perilaku Organisasi. Grub Penerbit CV Budi

Utama..

[33] E. Kurniawati and N. Bakhtiar, “Manusia Menurut Konsep Al-Qur`an dan

Sains,” J. Nat. Sci. Integr., vol. 1, no. 1, pp. 78–94, 2018, doi:

10.24014/jnsi.v1i1.5198.

[34] I. Rahayuningsih, “Dinamika Psikologis Dalam Perubahan Organisasi,”

Pros. Semin. Nas. Psikol. UMG, no. December 2016, pp. 375–388,

2016.

[35] Y. Maryono. 2008. “Teknologi Informasi dan Komunikasi”. Yudhistira.

[36] S. K. Asnawi, “Manusia dan Teknologi,” Invest. Dly. Indones., p. 1, 2016,.

Available: https://investor.id/archive/manusia-dan-teknologi.

[37] I. G. Ratnaya, “Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Informatika Dan

Komunikasi dan Cara Antisifasinya,” J. Pendidik. Teknol. dan

Kejuru., vol. 8, no. doi: 10.23887/jptk.v8i1.2890.

[38] S. G. Helmericks, R. L. Nelsen, and N. P. Unnithan, “The Researcher, the

Topic, and the Literature: A Procedure for Systematizing

Literature Searches,” J. Appl. Behav. Sci., vol. 27, no. 3, pp. 285–

294, 1991, doi: 10.1177/0021886391273004.


DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[39] C. Kerja, D. A. N. Manfaat, and A. Kurniawan, “Sejarah , Cara Kerja dan

Manfaat Internet Of Things,” pp. 36–41, 2009.

[40] M. Sari, “Natural Science : Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan

IPA, ISSN : 2715-470X. Penelitian Kepustakaan (Library

Research) dalam Penelitian Pendidikan IPA,” vol. 6, no. 1, pp. 41–

53, 2020.

[41] E. D. Kartiningrum, “Panduan Penyusunan Studi Literatur,” Lemb. Penelit.

dan Pengabdi. Masy. Politek. Kesehat. Majapahit, Mojokerto, pp.

1–9, 2015.

[42] M. P. Drs. Tjetjep Samsuri, “Kajian Teori, Kerangka Konsep Dan Hipotesis

dalam Penelitian,” Kaji. Teor. Kerangka Konsep Dan Hlpotesls

Dalam Penelltlan, pp. 1–7, 2003.

[43] H. Nasution, Merencanakan Riset. 2016.

[44] E. Risdianto, “Analisis Pendidikan Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0,”

Res. Gate, no. April, pp. 0–16, 2019.

[45] T. Wibisono and Yani Sri Mulyani, “Analisis Dampak Penggunaan Media

Sosial Terhadap Prestasi Akademik Pelajar Tingkat Sekolah

Menengah Pertama,” Ekon. Manag., vol. 4, no. Mei, pp. 1–7, 2018.

[46] F. Anwar, “Perubahan dan Permasalahan Media Sosial,” J. Muara Ilmu

Sos. Humaniora, dan Seni, vol. 1, no. 1, p. 137, 2017, doi:

10.24912/jmishumsen.v1i1.343.
DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[47] Y. Marryono Jamun, “Dampak Teknologi Terhadap Pendidikan,” no. 10,

pp. 48–52, 1996.

[48] A. S. Cahyono, “Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial

Masyarakat Di Indonesia,” J. ilmu Sos. ilmu Polit. diterbitkan oleh

Fak. Ilmu Sos. Polit. Univ. Tulungagung, vol. 9, no. 1, pp. 140–

157, 2016.

[49] T. D. Putri, “Pengaruh Teknologi terhadap Pendidikan di Era sekarang,”

2019, doi: 10.31227/osf.io/72sqb.

[50] A. dan H. Aggraeni, “Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Kehidupan

Sosial Para Siswa Sma,” J. PPKN Huk., vol. 13, no. Sosial, pp. 64–

76, 2018.

[51] Irnawati, “Peranan Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Sistem

Pemasaran,” J. Fakt. Exacta, vol. 8, no. 1, p. 16, 2015.

[52] J. Rewah, “Pengaruh Promosi Berbasis Teknologi Informasi Terhadap

Pengusaha Muda Universitas Klabat,” CogITo Smart J., vol. 4, no.

1, p. 24, 2018, doi: 10.31154/cogito.v4i1.99.24-36.

[53] R. F. Oktaviani, “Peran Kemajuan Teknologi Ecommerce Untuk Percepatan

Keberhasilan Kinerja Dengan Penerapan Strategi Pemasaran

UKM (Kasus Ukm Sektor Fashion Di Wilayah Jakarta),” J. Ekon.

dan Manaj., vol. 6, no. 2, pp. 176–195, 2017.


DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[54] R. Ratna Gumilang, “Implementasi Digital Marketing Terhadap

Peningkatan Penjualan Hasil Home Industri,” Coopetition J. Ilm.

Manaj., vol. 10, 2019, doi: 10.32670/coopetition.v10i1.25.

[55] Ita Suryani, “Jurnal komunikasi, ISSN 1907-898X Volume 8, Nomor 2,

April 2014,” Pemanfaat. Media Sos. sebagai Media Pemasar.

Prod. dan Potensi Indones. dalam Upaya Mendukung ASEAN

Community 2015. (Studi Soc. Media Mark. Pada Twitter

Kemenparekraf RI dan Faceb. Disparbud Provinsi Jawa Barat),

vol. 8, no. April 2014, pp. 123–138, 2015.

[56] Sandy Kosasi, “Bangan organisasi,” vol. VII, no. 1, pp. 93–104, 2002,

https://media.neliti.com/media/publications/243599.

[57] I. G. K. T. P. Budhi, “Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Budaya

Organisasi dan Kinerja Karyawan Di Stikom Bali,” J. Media Apl.,

vol. 10, no. 2, pp. 113–134, 2018.

[58] A. Hutagalung. Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., vol. 3, no. April,

pp. 5–24, 1967.

[59] P. Pt, S. Galesong, and P. Manado, “Pengaruh Perubahan Dan

Pengembangan Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Sinar

Galesong Prima Manado,” J. EMBA J. Ris. Ekon. Manajemen,

Bisnis dan Akunt., vol. 4, no. 4, pp. 1057–1067, 2016.


DAFTAR PUSTAKA (Lanjutan)

[60] S. F. Wijaya, “Pengaruh Teknologi Informasi Dan Perubahan Organisasi,”

Seminar, vol. 2011, no. Snati, pp. 17–18, 2011,

http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/2173/2000.

[61] C. Ningsih, “Pengaruh Keterlibatan Manajemen dan Teknologi Informasi

Terhadap Kinerja Organisasi Melalui Knowledge Transfer (Studi

Pada Satuan Kerja Badan Pemeriksa Keuangan Republik

Indonesia),” vol. 23, no. 1, pp. 21–42, 2014, doi:

10.14710/jbs.23.1.21-42.

[62] M. C. Dwitrayani, A. A. G. P. Widanaputra, and I. G. A. M. A. D. Putri,

“Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi, Partisipasi

Manajemen, Budaya Organisasi dan Kepuasan Pengguna Pada

Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat di

Kabupaten Badung,” E-Jurnal Ekon. dan Bisnis Univ. Udayana,

vol. 6, no. 1, pp. 197–222, 2017.

[63] P. Cv and A. Ilmu, “Melalui Mediasi Sistem Informasi Akuntansi,” pp. 115–

132.

[64] D. Rahmawati, “Peran Teknologi Informasi Dalam Hubungan Struktur

Organisasi Dengan Lingkungan,” J. Bhirawa, pp. 2337 – 5237,

2015.
LAMPIRAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
Jalan Almamater Kampus USU Medan 20155
Telepon: (061)8213251 Fax: (061)8213250
Website: https://ft.usu.ac.id, Email: dti.usu@gmail.com

SURAT - KEPUTUSAN
Nomor. 311/UN5.2.1.4.1.4/TPM/2021

Tentang
Tugas Akhir Mahasiswa
Memperhatikan : 1. Kemajuan Studi Mahasiswa :
N a m a : Selvia
N I M : 170403003
Telah menyelesaikan sebagian besar tugas – tugas / mata kuliah pada
kurikulum Departemen Teknik Industri FT USU Medan, kecuali Tugas
Akhir.
2. Surat persetujuan dari Dosen Pembimbing tertanggal. 05 April 2021,
dapat menyetujui mahasiswa pada butir- 1 untuk melaksanakan Tugas
Akhir Mahasiswa.
3. Telah tersedianya sarana melakukan tugas terhadap mahasiswa pada butir -
1 berdasarkan persetujuan dari Dosen Pembimbing mahasiswa.
Menimbang : Bahwa perlu menetapkan dan mengangkat pembimbing untuk mahasiswa
pada butir -1 dalam menyelesaikan Tugas Akhir
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Memberi kesempatan kepada mahasiswa :
N a m a : Selvia
N I M : 170403003
untuk menyelesaikan Tugas Akhirnya.
2. Merekomendasikan mahasiswa pada butir - 1 melaksanakan Tugas Akhir
dengan Topik : “ Pengaruh Covid 19 terhadap Pedapatan Pemilik Kos-
kosan dan Solusi Alternatif yang dilakukan (Kos-kosan daerah Universitas
Sumatera Utara)
3. Sebagai dosen pembimbing untuk mahasiswa pada butir – 1 adalah sebagai
berikut
- Pembimbing 1 : Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, M.SIE
- Pembimbing 2 : -
4. Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal 05 April 2021 s/d 05 Oktober
2021
5. Bilamana dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya

Medan, 07 April 2021


K e t u a,

Dr.Ir. Meilita Tryana Sembiring,ST,MT, IPM


NIP. 197005031997022001.
Tembusan :
1. Dekan FT USU
2. Ketua Dept. T.Industri FT USU
3. Dosen Ybs
4. Mahasiswa Ybs
5. Arsip
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI

Jalan Almamater Kampus USU Medan 20155


Telepon: (061) 8211236, 8213250, 8212090 Fax: (061) 8213250
Laman: https://ft.usu.ac.id, Email: dti.usu@gmail.com

SURAT - KETERANGAN
Nomor. 1343/UN.5.2.1.4.1.4/TPM/2021

TENTANG
PERUBAHAN JUDUL TUGAS AKHIR MAHASISWA

Berdasarkan surat permohonan dari mahasiswa:


N a m a : Selvia
NIM : 170403003
Tanggal : 13 Agustus 2021
Yang disetujui oleh dosen pembimbing :
Dosen Pembimbing I : Prof.Dr.Ir.Harmein Nasution, MSIE
Dosen Pembimbing II : -

Judul Awal :

“ Pengaruh Covid 19 Tehadap Pendapatan Pemilik Kos-Kosan dan Solusi Alternatif yang
Digunakan (Kos-Kosan Daerah Universitas Sumatera Utara)“

Menjadi

“Dampak Perkembangan Teknologi di Tinjau Dari Aspek Pendidikan, Marketing dan Organisasi“

Dengan alasan : Berdasarkan Masukan dari Dosen Pembanding pada hasil seminar.

Demikianlah Surat Keputusan ini diperbuat sebagai pelengkap Surat Keputusan aslinya.

Medan, 13 Agustus 2021


K e t u a,

Dr.Ir. Meilita Tryana Sembiring,ST,MT, IPM


NIP. 197005031997022001
No. Dok. : FM-GKM-S1TI-FT-6-06-
BERITA ACARA 06
Rev : 01
Tgl Efektif : 09 Juli 2018
TUGAS SARJANA Halaman : 1 dari 1 - 1 -44Pa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS : TEKNIK
PROGRAM : REGULER (S1)
DEPARTEMEN : TEKNIK INDUSTRI

NAMA MAHASISWA : Selvia


NIM : 170403003

JUDUL : Dampak Perkembangan Teknologi di Tinjau Dari


Aspek Pendidikan, Marketing dan Organisasi

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE


MATERI
NO. TANGGAL PARAF KETERANGAN
BIMBINGAN
- Latar belakang dibuat
dengan sistematis
Rabu, 07
1. - Perbaiki kalimat yang
April 2021
digunakan

Kamis, 29 - Cari referensi tentang


2.
April 2021 metode yang tepat

- Sebaiknya ubah topik yang


Kamis, 27
3. dibahas
Mei 2021

- Buat parameter atau


batasan masalahnya agar
Rabu, 09 tidak terlalu luas
4.
Juni 2021 - Tambah data empiris pada
latar belakang

MEDAN, 2021
PEMBIMBING,

(Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE)


No. Dok. : FM-GKM-S1TI-FT-6-06-
BERITA ACARA 06
Rev : 01
Tgl Efektif : 09 Juli 2018
TUGAS SARJANA Halaman : 1 dari 1 - 2 -44Pa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS : TEKNIK
PROGRAM : REGULER (S1)
DEPARTEMEN : TEKNIK INDUSTRI

NAMA MAHASISWA : Selvia


NIM : 170403003

JUDUL : Dampak Perkembangan Teknologi di Tinjau Dari


Aspek Pendidikan, Marketing dan Organisasi

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE


MATERI
NO. TANGGAL PARAF KETERANGAN
BIMBINGAN

- Banyak ambil pengertian


Sabtu, 26
5. lalu simpulkan menurut
Juni 2021
kita
- Tambah batasan minimal 3
- Harmonisasi yang dibahas
dari ilmu teknik industri
- Perbaiki aspek atau batasan
Senin, 05 yang diteliti
6.
Juli 2021 - Jangan buat jenis penelitian
- Tahapan penelitian diisi
dari keseluruhan
metodologi penelitian
- Lakukan interview dengan
orang-orang tua untuk
Kamis, 12
7. menambah wawasan
Juli 2021
- Lanjutkan bab 4, 5, dan 6

MEDAN, 2021
PEMBIMBING,

(Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE)


No. Dok. : FM-GKM-S1TI-FT-6-06-
BERITA ACARA 06
Rev : 01
Tgl Efektif : 09 Juli 2018
TUGAS SARJANA Halaman : 1 dari 1 - 3 -44Pa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS : TEKNIK
PROGRAM : REGULER (S1)
DEPARTEMEN : TEKNIK INDUSTRI

NAMA MAHASISWA : Selvia


NIM : 170403003

JUDUL : Dampak Perkembangan Teknologi di Tinjau Dari


Aspek Pendidikan, Marketing dan Organisasi

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE


MATERI
NO. TANGGAL PARAF KETERANGAN
BIMBINGAN
- Pada bab 2 jangan terlalu
melebar, relevansikan dengan
apa yang mau dibahas/ tujuan
Sabtu, 17 - Cari referensi penelitian untuk
8. Juli 2021 studi literatur
- Pada pengumpulan data,
kumpulkan dan masukan
jurnal-jurnal yang sesuai
dengan variabel yang diteliti
- Pada bab 2 masukkan
perubahan pendidikan,
pemasaran dan organisasi
Senin, 19
9. mulai 1.0-4.0
Juli 2021
- Pada bab 4 langsung
pembahasan, jangan ada
pengumpulan data
- Dalam abstrak masukkan
Rabu, 28 kriteria positif dan negatif
10.
Juli 2021 - Tambahkan tabel tabulasi
jurnal-jurnal pada pembahasan

MEDAN, 2021
PEMBIMBING,

(Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE)


No. Dok. : FM-GKM-S1TI-FT-6-06-
BERITA ACARA 06
Rev : 01
Tgl Efektif : 09 Juli 2018
TUGAS SARJANA Halaman : 1 dari 1 - 4 -44Pa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS : TEKNIK
PROGRAM : REGULER (S1)
DEPARTEMEN : TEKNIK INDUSTRI

NAMA MAHASISWA : Selvia


NIM : 170403003

JUDUL : Dampak Perkembangan Teknologi di Tinjau Dari


Aspek Pendidikan, Marketing dan Organisasi

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE


MATERI
NO. TANGGAL PARAF KETERANGAN
BIMBINGAN

Jumat, 30
11.
Juli 2021 ACC Laporan Tugas Akhir

MEDAN, 2021
PEMBIMBING,

(Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, MSIE)

Anda mungkin juga menyukai