Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ELMA FEBRIANA

NIT : 582111118137
KELAS : N1B

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA


Bagi hasil restoran “Ayam Kremes”

Pada hari ini Jumat tanggal 26 (dua puluh enam) bulan November tahun 2021 (dua ribu dua
puluh satu) telah diadakan perjanjian kerja sama oleh dan antara:

1. Nama : Ansyari Lubis


Alamat : Jl. Juanda, No 16-17A, Kota Bogor 
Jabatan : Swasta
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk kemudian disebut sebagai PIHAK
PERTAMA.
2. Nama : Seto Nurdiantoro
Alamat : Jl. Sindang Barang Raya, No 21A, Kota Bogor
Jabatan : Direktur Utama PT. IMRON MERDEKA
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, untuk kemudian disebut sebagai PIHAK
KEDUA.
PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA di dalam perjanjian kerjasama ini kemudian
dapat disebut sebagai PIHAK apabila disebut secara sendiri-sendiri ataupun PARA PIHAK
apabila disebut secara bersama-sama.
Menerangkan bahwa PIHAK PERTAMA merupakan perseorangan yang memiliki maksud
untuk melakukan investasi kepada PIHAK KEDUA. Adapun PIHAK KEDUA adalah
pengusaha pemilik restoran dengan merk dagang AYAM KREMES.
Sehubungan dengan hal terebut, PARA PIHAK dengan ini membuat perjanjian kerjasama
dengan ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
BENTUK KERJASAMA
1. Bahwa PIHAK PERTAMA sebagai unit usaha yang bergerak di bidang food and
beverage dengan lini produk utama di bidang Restoran atau Rumah Makan dengan merk
dagang AYAM KREMES.
2. Bahwa PIHAK KEDUA bertindak sebagai investor yang memberikan tambahan modal
usaha untuk semua pengembangan usaha di bidang kuliner dengan merk dagang AYAM
KREMES.
3. Untuk melaksanakan segala usaha yang telah disebutkan di atas tersebut maka PIHAK
KEDUA wajib memberikan sejumlah uang dan/atau aset sebagai tambahan modal usaha
kepada PIHAK PERTAMA dengan jumlah yang disepakati. PIHAK PERTAMA
kemudian wajib melakukan pengembangan usaha.
PASAL 2
JANGKA WAKTU KERJASAMA
1. Setelah pemberian modal usaha oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, maka
PIHAK PERTAMA wajib mengembalikan modal usaha tersebut dalam jangka waktu
sedikitnya 12 (dua belas) bulan dan paling lama dalam jangka waktu 24 (dua puluh
empat) bulan.
2. PARA PIHAK boleh memperpanjang jangka waktu kerjasama ataupun memutuskan
bentuk kerjasama di tengah perjanjian, dengan syarat setidaknya masih memiliki sisa 2
(dua) bulan sebelum berakhirnya perjanjian kerjasama.
PASAL 3
LINGKUP PERJANJIAN KERJASAMA
1. PARA PIHAK telah sepakat dan setuju untuk mengadakan perjanjian kerjasama dengan
ketentuan:
2. PIHAK PERTAMA akan menyediakan modal usaha dalam bentuk uang tunai sejumlah
Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan aset sejumlah Rp15.243.000,- (lima belas juta
dua ratus empat puluh tiga ribu rupiah).
3. PIHAK KEDUA akan menjalankan usahanya dengan tambahan modal usaha dari
PIHAK PERTAMA dengan baik dan optimal sesuai dengan pengalaman dan keilmuan
yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA.
PASAL 4
PEMBAGIAN HASIL
1. Sistem bagi hasil usaha diterima dalam bentuk tunai sebagai hasil usaha PARA PIHAK.
Nilainya sesuai dengan yang telah disepakati PARA PIHAK yaitu 35% dari laba bersih
untuk PIHAK PERTAMA dan 65% dari laba bersih untuk PIHAK KEDUA.
2. Nilai bagi hasil akan dilaporkan setiap melakukan kegiatan tutup buku di dalam satu
siklus usaha, yakni setiap 1 (satu) bulan sekali.
3. Selanjutnya PARA PIHAK wajib membuka satu rekening bersama di Bank BNI Syariah
sesuai dengan yang telah ditetapkan PARA PIHAK sebelumnya.
PASAL 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
PARA PIHAK memiliki hak dan kewajibannya masing-masing sesuai dengan yang telah
ditetapkan bersama sebelumnya. Adapun hak dan kewajiban PARA PIHAK adalah sebagai
berikut ini:
PIHAK PERTAMA
1. Memberikan dan menyediakan tambahan modal usaha awal sejumlah Rp100.000.000,-
(seratus juta rupiah) dalam bentuk tunai.
2. Memberikan dan menyediakan tambahan modal usaha awal sejumlah Rp85.234.000,-
(delapan puluh lima juta dua ratus tiga puluh empat ribu rupiah) dalam bentuk aset
barang.
3. Turut serta berkontribusi di dalam pengembangan usaha, dalam bentuk pemberian saran,
evaluasi usaha, serta pengambilan keputusan bersama PIHAK KEDUA.
4. Berhak memberikan modal tambahan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh PIHAK
KEDUA, dengan perubahan persentase keuntungan sesuai dengan yang disepakati
kemudian.
PIHAK KEDUA
1. Melakukan pengelolaan kontrak penjualan.
2. Melakukan kegiatan produksi, pemasaran, dan penjualan produk makanan dan minuman
sesuai dengan konsep unit usaha yang dijalankan.
3. Melakukan perencanaan pemasaran yang didiskusikan bersama PIHAK PERTAMA
untuk kemudian mengambil keputusan final guna pengembangan usaha.
4. Membuat laporan keuangan, neraca laba rugi, neraca saldo, jurnal keuangan harian,
secara periodik yang akan diberikan kepada PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK PERTAMA wajib mempertanggungjawabkan segala keuntungan ataupun
kerugian usaha, serta pengembalian modal kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan yang
telah ditentukan sebelumnya.
PASAL 6
PELAKSANAAN PERJANJIAN
1. Dana wajib disiapkan oleh PIHAK PERTAMA seluruhnya selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sejak surat perjanjian kerjasama ini ditandatangani. Dana dapat dicicil
pemberiannya oleh PIHAK PERTAMA ataupun diberikan utuh langsung.
2. Dana yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA akan dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA
sesuai dengan keperluan usaha terkait hal-hal pemasaran serta biaya operasional usaha.
PASAL 7
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
1. Perjanjian kerjasama ini dinyatakan berakhir apabila PARA PIHAK telah sepakat untuk
tidak memperpanjang kerjasama di akhir waktu selesainya perjanjian kerjasama.
2. Apabila di tengah periode perjanjian kerjasama, salah satu pihak baik PIHAK
PERTAMA dan/atau PIHAK KEDUA meninggal dunia. Maka hak keuntungan akan
tetap dibagikan kepada ahli waris atau orang yang ditunjuk oleh masing-masing pihak
yang bersangkutan.
PASAL 8
PERSELISIHAN
Apabila di kemudian hari timbul perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA di dalam kerjasama, maka PARA PIHAK telah sepakat untuk menyelesaikannya
melalui jalan musyawarah dan muafakat.
PASAL 9
RISIKO USAHA
1. Apabila di tengah-tengah perjanjian kerjasama terjadi kendala usaha baik kendala teknis
ataupun kendala non teknis, maka PIHAK PERTAMA wajib berkonsultasi dan
berdiskusi dengan PIHAK KEDUA untuk mencari jalan keluar dan PIHAK PERTAMA
bertanggung jawab penuh untuk mengatasi kendala tersebut.
2. Apabila terjadi force majure  yang mencakup bencana lama, huru hara, dan krisis
pemerintahan yang menyebabkan kerugian, maka PARA PIHAK telah sepakat untuk
meninjau dan membahas kembali perjanjian yang telah dibuat untuk diputuskan kembali
kemudian.
PASAL 10
KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Ketentuan apa-apa yang belum dan/atau tidak tercantum di dalam perjanjian kerjasama
ini harus dicantumkan kemudian di dalam surat perjanjian terpisah yang harus disepakati
oleh PARA PIHAK atas dasar niat baik.
2. Setiap penambahan / addendum yang ada di dalam perjanjian ini harus dituangkan
kembali secara tertulis dan ditandatangani kembali oleh PARA PIHAK kemudian.
3. Perjanjian ini dibuat dan ditujukan bagi semua pihak yang tercantum di dalam surat
perjanjian ini dan pihak lain yang kemudian ditujukan dan disepakati oleh PARA
PIHAK. Adapun peralihan hak kepada pihak lain yang tidak tercantum di dalam surat
perjanjian kerjasama ini tidak dapat dilakukan tanpa kesepakatan PARA PIHAK yang
terlibat.
4. Seluruh isi perjanjian kerjasama sifatnya rahasia dan PARA PIHAK telah sepakat untuk
menjaga kerahasiaannya. Pengecualian diberikan apabila isi dari surat perjanjian ini
harus dibuka demi hukum.
PASAL 11
PENUTUP
Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) yang masing-masingnya asli dan memiliki isi yang sama
dengan dibubuhi tanda tangan PARA PIHAK yang terlibat di atas kertas bermaterai cukup.
Keduanya masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.
Perjanjian ini dinyatakan berlaku secara efektif sejak tanggal ditandatanganinya surat ini oleh
PARA PIHAK.

Bogor, 6 Maret 2019


PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(Ansyari Lubis) (Seto Nurdiantoro)

Anda mungkin juga menyukai