Anda di halaman 1dari 81

i

LEMBAR PERSETUJUAN

HGAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA DAN BERAT

BADAN BAYI DAN BALITA DI POSYANDU MERAK DAN

MELATI DI WILAYAH PUSKESMAS LOA BAKUNG

KARYA TULIS ILMIAH

DISUSUN OLEH:

IBNU FAJAR

NIM: 17111024160042

Disetujui untuk di ujikan

Pada tanggal 5 Juni 2020

Pembimbing

Burhanto, SST.M.Kes
NIDN: 111804710

Mengetahui,

Koordinator Karya Tulis Ilmiah

Ns. Faried Rahman Hidayat, S.Kep. M.Kes


NIDN. 112068002

ii
LEMBAR PENGESAHAN

GAMBARAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA DAN BERAT

BADAN BAYI DAN BALITA DI POSYANDU MERAK DAN MELATI DI

WILAYAH PUSKESMAS LOA BAKUNG

DISUSUN OLEH :

IBNU FAJAR

17111024160042

Diseminarkan dan diujikan

Pada tanggal, 05 Juni 2020

Penguji I Penguji II

Rini Ernawati, M.Kes Burhanto, SST.,M.Kes


NIDN. 1102096902 NIDN. 1118047101

Mengetahui,
KetuaProgram Studi DIII Keperawatan

Ns Ramdhany Ismahmudi, S.Kep,.M.PH


NIDN. 1110087901

iii
MOTTO

‘’ Sungguh dunia bagaikan bayangan. Semakindikejar maka ia akan

terus menghindar. Namun jika kita berbalik maka ia pun akan setia

mengiringi “

(Ustadz Adi Hidayat)

Gambaran Tingkat Kesejahteraan Keluarga dan Berat Badan Bayi dan Balita Di
Posyandu Merak dan Melati Di wilayah Puskesmas Loa Bakung

iv
INTISARI

Ibnu Fajar1,Burhanto, SST., M.Kes2, Rini Ernawati S.Pd, M.Kes3

Latar belakang:Kesejahteraan merupakan kondisi dimana seluruh kebutuhan jasmani


ataupun rohani dari rumah tangga tersebut bisa dipenuhi sesuai dengan hidup (Badan
pusat statistic 2007).

Masalah penelitian :Bagaimana gambaran tingkat kesejahteraan keluarga dan berat


badan bayi dan balita di Posyandu Merak dan Melati di wilayah Puskesmas Loa Bakung
Samarinda“.

Metode penelitian :penelitian ini menggunakan desain deskriptif, sampel sebanyak 34


responden dengan menggunakan teknik accidental sampling

Hasil :Dari penelitian 34 responden yang menunjukkan tingkat kesejahteraan adalah KS


III sebanyak 14 responden (32,6%), KS III Plus sebanyak 13 responden (30,2%), KS II 5
responden (11,6%), KS I 2 responden (4,7%).
sebanyak 28 bayi/balita (82,4%) dengan BB cukup yang terletak diantara -2SD
sampai+2SD yaitu 21 bayi/balita perempuan dengan usia 5 sampai dengan 30 bulan, 7
laki-laki dengan usia 3 sampai dengan 20 bulan, 5 bayi/balita dengan BB kurang yang
terletak diantara<-2SD sampai- 3SD yaitu 3 bayi/balita perempuan dengan usia 2 sampai
dengan 3 bulan dan 2 laki-laki dengan usia 2 sampai dengan 3 bulan, (2,9%) dengan BB
sangat kurangterletak di <-3SD yaitu bayi/balita laki-laki dengan usia 8 bulan.

Kesimpulan :simpulan penelitian adalah mayoritas 34 responden yang menunjukkan


tingkat kesejahteraan adalah KS III sebanyak 14 responden (32,6%), KS III Plus
sebanyak 13 responden (30,2%), minoritas KS I 2 responden (4,7%) sedangkan untuk
berat badan mayoritas 28 bayi/balita (82,4%) dengan BB cukup bulan, 5 bayi/balita
dengan BB kurang, minoritas (2,9%) dengan BB sangat kurang.

KataKunci:Tingkatkesejahteraan,keluargasejahtera,beratbadanbalita

1
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
2
Dosen Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
3
Dosen Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Overview of Family Welfare Levels and Weight of Infants and Toddlers in Posyandu
Merak and Melati in

v
the Puskesmas of Loa Bakung

ABSTRACT

Ibnu fajar1,Burhanto, SST., M.Kes2, Rini Ernawati S.Pd, M.Kes3

Background: Welfare is a condition in which all physical and spiritual needs of the
household can be met in accordance with life (Statistics Indonesia2007).

Research problem: How to describe the level of family welfare and weight o infants and
toddlers in the Merak and Melati Posyandu in the Puskesmas of Loa Bakung "

Research methods: The design of this study was descriptive, a sample of 34


respondents using accidental sampling techniques

Results: From the research 34 respondents who showed welfare level were KS III with
14 respondents (32.6%), KS III Plus with 13 respondents (30.2%), KS I with 5
respondents (11.6%), KS I with 2 respondents (4.7%).as many as 28 babies / toddlers
(82.4%) with enough BB located between -2SD to + 2SD, namely 21 babies / toddlers
girls with ages 5 to 30 months, 7 boys with ages 3 to 20 months, 5 babies / toddlers with
less BB located between <-2SD up to 3SD, namely 3 infants / toddlers girls with ages 2 to
3 months and 2 boys with ages 2 to 3 months, (2.9%) with BB very less located at <-3SD
is a baby / toddler boy with 8 months ofage.

Conclusion: The conclusions of the study are the majority of 34 respondents who
indicate the level of welfare is KS III as many as 14 respondents (32.6%), KS III Plus as
many as 13 respondents (30.2%), minority KS I 2 respondents (4.7%) the majority of 28
babies / toddlers (82.4%) with full-term BB, 5 babies / toddlers with less BB, minority
(2.9%) with very lessBB

Keywords:. Welfare level, prosperous family, toddler weight

1
Students of Muhammadiyah University of East Kalimantan
2
Lecturer of Muhammadiyah University of East Kalimantan
3
Lecturer of Muhammadiyah University of East K alimantan

KATA PENGANTAR

vi
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhnahu Wa

Ta’ala, karena atas anugerah, rahmat, dan nikmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah penelitian D3

Keperawatan dengan judul Gambaran tingkat kesejahteraan keluarga

dan berat badan bayi dan balita di Posyandu Merak dan Melati di

wilayah Pusksmas Loa Bakung Samarinda, karya tulis ilmiah penelitian

ini di buat dalam rangka sebagai syarat memenuhi tugas akhir D3

Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Serta

sebagai kewajiban penulis sebagai mahasiswa saat ini yang memiliki

kewajiban terhadap pentingnya sebuah penelitian yang harus dan terus

dikembangkan mengingat kemajuan teknologi yang semakin tinggi

perlu pula di tunjang oleh minat dan bakat mahasiswa saat ini melalui

penelitian saat ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan

laporan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan

serta bimbingan yaitu kepada:

vii
1. Bapak Prof. Dr Bambang Setiaji, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Kalimantan Timur Samarinda.

2. Bapak Ghozali M Hasyim M.Kes.,PhD selaku wakil I ketua Rektor

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

3. Pimpinan Puskesmas Loa Bakung Samarina.

4. Bapak Ns. Ramdhany Ismahmudi,S.Kep,MPH selaku ketua program

studi D3 Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan

Timur Samarinda.

5. Bapak Burhanto, SST.M.Kes selaku pembimbing yang sabar

memberikan bimbingan, dorongan, bantuan pemikiran dan

pengarahan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

6. IbuRini ErnawatiS.Pd.,M.Kes selaku Penguji I yang senantiasa

memberikan masukan dan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan laporan ini.

7. Seluruh staff Dosen dan petugas Perpustakaan Universitas

Muhammadiyah Kalimantan Timur Samarinda yang telah banyak

membantu penulis dalam penyelesaian laporan ini.

8. Ayah, Ibu, kakak dan adik-adik saya tercinta dan sahabat-

sahabatku, Muhammad Dody Pranata, Didan Setiawan, Aidil Fitri,

Hermanu Aditya dan, juga seluruh keluarga yang di Desa Hambau,

terimakasih atas segala kekuatan, nasehat, doa, dukungan moral,

materi serta kasih sayang yang tiada henti selama ini.

viii
9. Kepada seluruh teman-teman ikatan mahasiswa muhammadiyah

samarinda yang telah memberikan semangat dan support dalam

menyelesaikan penelitian ini dan terima kasih atas saran dan

kritiknya.

10. Seluruh teman-teman D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah

Kalimantan Timur Samarinda . Terima kasih untuk kebersamaan,

pertemanan, dan dukungan yang telah diberikan selama ini.

Semoga kita semua bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi

keluarga, bangsa, dan agama. Aamin.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kemurahan

atas segala budi baik yang telah diberikan. Penulis telah berusaha

semaksimal mungkin demi kesempurnaan penyusunan karya tulis

ilmiah ini, namun masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu saran

dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan. Penulis

berharap agar laporan ini dapat bermanfaat secara maksimal untuk

semua pihak dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

Samarinda 5 Juni 2020

Penulis

DAFTAR ISI

ix
HALAMAN SAMPUL………………………………………………………….…i

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….…i

SURAT RESMI PERNYATAAN KEBENARAN PENELITIAN……………...ii

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………...iii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iv

MOTTO……………………...……………………………………………………v

INTISARI……………………………………………………………………...….vi

ABSTRACT………………………………………………………………….….vii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..viii

DAFTAR ISI………………………………………………………………….….xi

DAFTAR TABEL……………………………………………….………………xiv

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………...…...x

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar belakang....................................................................................1

B. Rumusan masalah.............................................................................3

C. Tujuan penelitian............................................................................... .4

D. Manfaat peneliitian.............................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................5

A. Telaah pustaka...............................................................................5

1 Definisi kesejahteraan keluarga......................................................5

2 Definisi penimbangan bayi dan balita...........................................12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................18

A. Rancangan penelitian...................................................................18

x
B. Populasi dan sampel....................................................................18

C. Tempat dan waktu........................................................................19

D. Definisi operasional.......................................................................20

E. Instrument penelitian........................................................................22

F. Validitas dan Reabilitas....................................................................22

G. Teknik pengumpulan data............................................................23

H. Teknik analisa data.......................................................................23

I. Etika penelitian.................................................................................25

J. Jalannya penelitian..........................................................................26

K. Jadwal penelitian..............................................................................26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................28

A. Gambaran Tempat Penelitian.......................................................28

B. Hasil penelitian..............................................................................29

2.Analisa univariat...............................................................................31

C. Pembahasan.................................................................................34

1. Karakteristik responden................................................................34

2. Analisa univariat...............................................................................37

D. Keterbatasan penelitian................................................................40

a. Metodologi penelitian....................................................................40

b. Proses penelitian..........................................................................40

BAB V KESIMPULAN DAAN SARAN........................................................42

E. Kesimpulan.......................................................................................42

xi
F. Saran................................................................................................43

DAFTAR TABEL

xii
1 (BKKBN, 2009)

2 (PANDUAN KMS)

3 KERANGKA KONSEP

4 KERANGKA DEFINISI OPERASIONAL

5 JADWAL PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN

xiii
Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 1 Permohonan Permintaan Menjadi Responden

Lampiran 2 Persetujuan menjadi Responden

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Kosultasi Proposal

Lampiran 5 Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 6 Suat Balasan Studi Pendahuluan

Lampiran 7 Surat Ijin Peneliian

Lampiran 8 Balasan Surat Ijin Penelitian

Lampiran 9 Lembaran Konsultasi KTI

Lampiran 10 Data Demografi

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kesejahteraan merupakan kondisi disaat seluruh kebutuhan

jasmani ataupun rohani dari rumah tangga tersebut dapat dipenuhi

sesuai dengan hidup (Badan pusat statistic 2007).

Keluarga sejahtera merupakan sebuah keluarga yang dibuatdari

perkawinan yang sah, bisa memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan

materiil yang layak, bertaqwa pada tuhan yang maha esa, memiliki

hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara anggota dan

keluarga dan masyarakat dan lingkungan. (Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 52 tahun 2009). Keluarga sejahtera bertujuan untuk

mengembangkan keluarga agar ada rasa aman, tentram dan harapan

masa depan yang lebih baik merupakan salah satu pembentuk

ketahanan keluarga dalam membangun keluarga sejahtera.

Indonesia yang merupakan salah satu Negara berkembang begitu

juga dengan tingkat kesejahteraan rakyat miskin yang masih rendah.

Meningkatnya jumlah penduduk miskin membuat cita-cita Republik

indonesia untuk mensejahterakan masyarakat semakin susah untuk

diwujudkan sehingga negaraharus berupaya mengurangi angka

kemiskinan. Berbagai kebiijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah

indonesia untuk mengatasi kemiskinan. Dari pemberian konsumtif

maupun produktif untuk masyarakat miskin namun kebijakan tersebut

1
2

pada implementasinya belum bisa menanggulangi kemiskinan.

Kebijakan yang telah dilakukan seringkali justru menimbulkan

permasalahan baru misalnya seperti adanya warga miskin saat

pembagian BLT mengalami luka, pingsan bahkan sampai meninggal

dunia karena berdesakan menunggu antrean pembagian. Hal

semacam ini menunjukkan bahwa suatu Negara telah gagal

menjalankan tugasny untuk mensejahterakan masyarakat (Meniarta,

dkk, 2009).

Pada wilayah kalimantan Timur didapatkan data keluarga di

wilayah benua etam dengan keluarga prasejahtera 61.791(0,8,29%)

sejahtera 1 361.416(48,7%) serta sejahtera 2 322.419(43,23%)

Pada penurunan dan peningkatan penimbangan berat badan bayi

dan balita bisa disebabkan seperti penghasilan keluarga, pendidikan

keluarga, status gizi, tingkat pengetahuan ibu balita serta sejauh mana

pemahaman keluarga tentang manfaat posyandu.

Untuk memonitoring perkembangan juga pertumbuhan anak setiap

bulannya maka posyandu adalah tempat yang tepat untukitu.(Welaasih

dan Wirjatmadi, 2012)

Pertumbuhan adalah adanya peningkatan secara fisik seperti

ukuran, berat badan , tinggi badan dan untuk mengetahui itu perlu

dilakukan pengukuran agar mengetahui berat badan maupun

panjangnya. (Brown, 2008)


3

Saat peneliti melakukan melakukan studi pendahuluan pada

tanggal 12 dan 16 Desember di Posyandu Merak di Jl. Jakarta kiri dan

Melat di Jl. Jakarta kiri di Loa Bakung Samarinda didapatkan 53%

balita mengalami kenaikan BB (N), ), ditandai adanya grafik bb yang

memperlihatkan potongan garis diatas dengan adanya peningkatan BB

>KBM(>900 g) dan 47% mengalami penurunan BB (T), garis bb datar,

peningkatan BB < KBM(<400 g) pada 30 balita yang ditimbangkan.

hasil stupend tesebut menarik perhatian peneliti untuk melanjutkan

proposal yang berjudul gambaran tingkat kesejahteraan keluarga dan

BB balita pada posyandu daerah Merak dan Melati di wilayah

Puskesmas Loa Bakung Samarinda.

B. Rumusan masalah

Dari stupend diatas permasalan dirumuskan “ Gambaran Tingkat

kesejahteraan keluarga dan BB bayi juga Balita pada posyandu merak

dan melati di wilayah Puskesmas Loa Bakung Samarinda”.

C. Yang ingin dicapai

Yang ingin dicapai peneliti ini dalam penelitian ini:

1 Capaian umum

Agar diketahui gambaran tingkat kesejahteraan keluarga dan berat

badan bayi dan balita diposyandu Merak dan Melati wilayah

Pusekesmas loa bakung.


4

2 Capaian khusus

a. Melakukan identifikasi dari pendidikan , pekerjaan, umur, dan

jenis kelamin responden.

b. Untuk mengetahui tingkat kesejahteraankeluarga yang

menimbangkan bayi dan balita di Posyandu Merak dan Melati

Wilayah Loa Bakung Samarinda.

c. Mengidentifikasi berat badan bayi dan balita pada KMS di

Posyandu Merak dan Melati Wilayah Loa Bakung Samarinda.

D. kegunaan peneliitian

Kegunaannya antara lain :

1 Untuk peneliti

Untuk meningkatkan pengalaman juga wawasan ketika

melaksanakan kegiatan meneliti yang berhubungan dengan

peningkatan kesejahteraan keluarga yang menimbangkan bayi dan

balita.

2 Bagi institute pendidikan

Sebagai bahan evaluasi bagi pendidikan terhadap peserta didik

atau mahasiswa terhadap kemampuannya dalam menerapkan ilmu

riset penelitian.

3 untuk puskesmas

Digunakan sebagai berita yang penting, yaitu pengetahuan suatu

tingkat kesejahteraan setiap keluarga dan berat badan bayi dan

balita.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah pustaka

1 Definisi kesejahteraan keluarga

a. Definisi keluarga

Manusia merupakan makhluk yang terbiasa hidup

berdampingan dari segi sosial hingga terbentuknya suatu

lembaga sosial di masyrakat, seperti akan kebutuhan utama

yaitu mempunyai keluarga pada setiap manusia. (Barwoko dan

Suryanto, 2004).

Keluarga merupakan terhubungnyamanusia laki laki ataupun

perempuan satu dengan lainnya dalam pernikahan yang

disahkan , kebutuhan hidup yang terpenuhi dari segi kebutuhan

spiritual juga material, mempunyai hubungan baik dengan

masyarakat, lingkungan dan lainnya (BKKBN 2009).

b. Kesejahteraan

Merupakan terpenuhunya kebutuhan rohani dan jasmani dari

keluarga sesuai dengan tingkatan hidup keluarga. (Badan Pusat

Statistik).

c. Keluarga sejahtera

Merupakan kelompok sosial yang terjadi atas pernikahan antara

laki laki dan perempuan, mampu memenuhi kebutuhan

kebutuhan material dan spiritual yang layak, hubungan baik

5
6

dengan lingkungan, keluarga lain serta masyarakat (Undang-

Undang Republik Indonesia Noor 52 tahun 2009).

d. Tingkatan kesejahteraan keluarga

Tingkat kesejahteraan keluarga dibedakan menjadi 5 tahapan,

yaitu:

1) Tahapan keluarga pra sejahtera (KPS)

merupakankeluarga yang belum bisa mencapai satu dari 6

indikator KS I (Kebutuhan dasar keluarga).

2) Tahapan keluarga sejahtera I (KS I)

Merupakan tahapan yang tidak memenuhi 8 indikator KS II

( kebutuhan psikologis) tapi bisa memenuhi 6 indikator KS I.

3) Tahapan keluarga sejahtera II

yaitu tidak terpenuhinya salah satu dari 5 indikator KS III tapi

mampu memenuhi 6 indikator kKS II ( Kebutuhan

pengembangan)..

4) Tahapan keluarga sejahtera III (KS III)

pada tahapan ini tidak bisa memenuhi salah satu dari 2

indikator KS III Plus, tapi mampu memenuhi semua Indikator

dari KS I, KS II, KS III.

5) Tahapan keluarga sejahtera III Plus (KS III Plus)

Merupakan keluarga yang mampu memenuhi semua

indikator dari KS I, KS II, KS III, KS III Plus.


7

e. Indikator keluarga sejahtera/ks

1) Ada enam indikator tahapan keluarga sejahtera I (KS I) atau

indicator “ kebutuhan dasar keluarga “ (basic needs) , dari 21

indikator keluarga sejahtera yaitu :

a) Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari.

Adalah kebiasaan makan dalam kehidupan masyarakat

seperti kebiasaan makan nasi sebagai makanan utama

bagi masyarakat.

b) Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk

dirumah, bekerja, sekolah juga bepergian.

Mempunyai pakaian yang berbeda beda untuk dipakai

sehari hari mapun acara tertentu sesuai dengan

kondisinya.

c) Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai

dan dinding yang baik.

Merupakan rumah yang menpunyai kondisi yang layak

ditempati yang dilihat dari segi lantai, dinding, dan atap

rumah.

d) Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana

kesehatan.

Yang dimaksudkan disini adalah adanya puskesmas,

rumah sakit, apotek, posyandu sebagai tempat untuk

keluarga membawa anggotanya yang sakit.


8

e) Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana

kontrasepsi.

Yaitu adanya sarana yang memadai seperti puskesmas,

RS, apotek yang berkontribusi dalam pelayanan KB

untuk tiap keluarga.

f) Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga sudah

bersekolah.

Merupakan kewajiban yang mewajibkan anak beusia 7-

15 tahun untuk bersekolah SD, SMP, SMA bagi tiap

keluarga.

2) Delapan indikator keluarga sejahtera II (KS II) atau indikator

“kebutuhan psikologis“ (psychological needs) keluarga, dari

21 indikator keluarga sejahtera yaitu :

a) Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah

sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Merupakan kegiatan keagamaan/kepercayaan yang di

anut tiap keluarga, dijalankan sesuai dengan

kepercayaanya masing masing.

b) Minimal sekali seminggu seluruh anggota keluarga

makan daging/ikan/telur.

Terpenuhinya keperluan gizi tubuh yang didapat dari

daging, ikan, telur, Untuk keluarga.


9

c) Semua anggota keluarga memperoleh paling kurang satu

stel pakain baru setahun.

Merupakan pakaian yang baru atau bekas tiap tahun tapi

masih mempunyai kelayakan untuk dipakai sehari hari

dalam kehidupan masyarakat.

d) Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk setiap

penghuni rumah.

Yaitu 8 m2 untuk keseluruhan luas lantai rumah baim

dapur, kamar, wc, ruang tamu

e) Tiga bulan terakhir setiap keluarga dalam keadaan sehat

sehingga mampu melaksanakan tugas masing-masing.

Merupakan kondisi keluarga yang masih sehat

sehingga ,masih bisa melakukan fungsinya masing-

masing, baik pekerjaan, sekolah maupun dalam Rumah

Tangga.

f) Adanya1 orang atau lebih anggota keluarga yang bekerja

untuk mendapatkan penghasilan.

Yand dimaksudkan disini adalah keluaaarga yang

mempunyai anggota keluarga yang sudah dewasa juga

mampu untuk bekerja dan memperoleh penghasilan

dalam bentuk tunai maupun barang yang dipandang halal

g) Seluruh anggota keluarga umur 10–60 tahun wajib bisa

membaca tulisan latin.


10

Merupakan kemampuan membaca latin bagi keluarga

yang memiliki anggota yang berusia 10-60 tahun, juga

mampu memahami kalimat tersebut.

h) Pasangan dengan usia subur dengan anak dua atau

lebih menggunakan alat atau obat kontrasepsi.

Adalahnsebuah keluarga yang memiliki status pasangan

usia subur yang mempunyai 2 anak dengan memakai

kontrasepsi yang modern ( suntikan, pil, implant,

kondom, dll)

3) Indikator keluarga sejahtera III ( KS III ) atau indikator dari

“kebutuhan pengembangan“ (developmental needs), dari 21

indikator keluarga sejahtera yaitu :

a) Upaya keluarga untuk meningkatkan pengetahuan

agama.

Maksudnya ialah segala usaha yang dilakukan keluarga

dalam melakukan peningkatan ilmu agama bagi

keluarga, seperti mengadakan pengajian, mengundang

ulama untuk ceramah, guru ngaji untuk anak-anak.

b) Separo dari penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk

uang atau barang.

Yang dimaksudkan disini adalah setiap ada penghasilan

sebagian di sisihkan keluarga untuk di tabung dalam

bentuk uang ataupun barang( misal seperti perhiasan).


11

c) Makan bersama keluarga minimal seminggu sekali

dimanfaatkan untuk berkomunikasi.

Yang dimaksudkan disini adalah makan bersama

keluarga sebelum dan sesudah makan, juga sebagai

kesempatan untuk mempererat komunikasi, membahas

setiap ada permasalahan tiap anggota keluarga.

d) Tiap keluarga ikut andil dalam kegiatan masyarakat di

lingkungan tempat tinggal.

Yaitu adanya kontribusi sebagian anggota keluarga atau

masyarakat dalam kegiatan masyarakat, seperti gotong

royong, arisan, pkk, olahraga dan lainnya.

e) Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/Majalah/

Radio/Tv/Internet.

Tiap keluarga mempunyai akses untuk mendapatkan

informasi dari internet, koran, majalah baik secara lokal,

nasional maupun internasional.

4) 2 indikator keluarga sejahtera III Plus (KS III Plus) atau

indicator “aktualisasi diri“ (self esteem) dar 21 indikator

keluarga, yaitu :

a) Tiap keluarga secara teratur punya kontribusi untuk

memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan sosial.

Merupakan keluarga yang aktif dalam kegiatan

pemberian sumbangan material dengan teratur dengan


12

sukarela, rasa ikhlas kepada masyarakat yang miskin,

yatim piatu dan lainnya.

a) Tiap anggota keluarga ada yang aktif sebagai pengurus

perkumpulan sosial/yayasan/institusi masyarakat.

Yaitu adanya anggota keluarga yang berpartisipasi dalam

membantu baik dalam bentuk ide, moral dan tenaga

dalam organisasi kemasyarakatan, pengurus RT,

kepemudaan dan lainnya, untuk kepentingan dalam

kehidupan bermasyarakat .

2 Definisi penimbangan bayi dan balita

a. Berat badan

Antropometri yang penting dalam pengukuran adalah

melakukan penimbangan BB pada bayi atau balita untuk

mengetahui status gizi bayi juga perkembangannya.

(Soetjiningsih, 1995, )

Beberapa indikator yang mudah dipahami masyarakat adalah

pengukuran yang mengklasifikasikan BB/U untuk mengetahui

apakah balita dalam keadaan status gizi buruk, kurang, baik dan

lebih dari penimbangan BB/U yang dilakukan tiap bulannya.

1) BB SANGAT KURANG

(terletak di <-3SD)

2) BB KURANG

terletak diantara<-2SD sampai- 3SD)


13

3) BB CUKUP

(terletak diantara -2SD sampai+2SD)

4) BB LEBIH

(Terletak di>+2SD)

(KURVA WHO / NCHS, 2006)

Keterangan

a) Gizi Buruk jika di ambang batas Z-Score <-3 SD

b) Kekurangan gizi jika di ambang batasZ-Score -3 SD

Sampai Dengan <-2 SD

c) Gizi baik jika di ambang batas Z-Score -2 SD Sampai

Dengan 2 SD

d) Kelebihan gizi Jika di ambang batas Z-Score >2 SD

b. Definisi

Yaitu setiap keluarga melakukan perilaku hidup sehat untuk

bayi dan balitanya dengan menimbangkan buah hatinya setiap

bulan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangannya

bayi atau balitanya, sehingga keluarga mengetahui masalah

kesehatan buah hatinya untuk dicegah secara sedini mungkin.

c. Tujuan

Tujuannya adalah agar mengetahui pertumbuhan buah hati

tiap bulannya yang dilakukan dari umur 1 bulan hingga 5 tahun

di posyandu, setelah melakukan penimbangan maka hasil

penimbangan akan ditulis ke buku KIA atau KMS, maka dari


14

catatan ini akan terlihat perbedaan BB nya naik atau belum

naik.

1) Dikatakan naik apabila :

a) Apabila ada kenaikan pada garis pertumbuhannya

b) Adanya perpindahan garis pertumbuhan ke pita warna

atas.

c) Adanya kenaikan lebih tinggi titik pada grafik jika

dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

d) N untuk keterangan berat badan naik

2) Tidak mengalami kenaikan apabila :

a) Adanya penurunan pada garis pertumbuhan

b) Adanya garis pertumbuhan yang mendatar

c) Adanya kenaikan pada garis pertumbuhan tapi berpindah

ke pita yang lebih muda

d) Bila titik grafik rendah dari bulan sebelumnya

e) T keterangan untuk berat badan tidak naik

3 Kerangka teori penelitian

Teori terdiri dari kesatuan konsep dan pernyataan yang

sesuai dengan menyajikan suatu fenomena serta dapat digunakan

untuk menjabarkan, menjelaskan dan memprediksi atau mengambil

suatu kejadian.(Nursalam, 2006).

Jika didasarkan pada pembahasan teori diatas didapatkan susunan

kerangka teori seperti dibawah ini :


15

Tabel 2.1

Tingkatan keluarga
sejahtera :

keluarga pra sejahtera (KPS)


1. keluarga sejahtera I atau
(KS I) Penimbangan Bayi dan
2. keluarga sejahtera II atau Balita di posyandu :
(KS II)
3. keluarga sejahtera III atau 1) BB SANGAT
(KS III) KURANG
4. keluarga sejahtera III plus (terletak di <-3SD)
atau (KS III Plus). 2) BB KURANG
(BKKBN, 2009) terletak diantara<-
2SD sampai- 3SD)
3) BB CUKUP
(terletak diantara
-2SD sampai+2SD)
4) BB LEBIH
(Terletak di>+2SD)
(KURVA WHO /
NCHS, 2006)
16

4 Kerangka konsep

Yaitu sebuah kerangka yang menghubungkan keterkaitan

antara variabel 1 dengan variabel 2 dan lainnya (Azwar, 2015).

Kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2

Tingkat 1. KPS (apabila tidak memenuhi 6


kesejahteraan indikator KS I)
keluarga 2. KS I ( jika memenuhi 6 indikator dari
menimbangkan KS I)
bayi dan balita 3. KS II (jika memenuhi 8 indikator KS II)
4. KS III (jika mampu memenuhi 6
diposyandu Merak
indikator KS I, 8 indikator KS II dan 5
dan Melati Indikator KS III)
diwilayah 5. KS III Plus
Puskesmas Loa ( jika memenuhi keseluruhan dari
bakung Samarinda indicator KS I, KS II, KS III, KS III plus)
(BKKBN 2009)
1. Keluarga pra
sejahtera atau
KPS
2. Keluarga Berat Badan dan Bayi dan Balita di KMS
sejahtera I atau Penimbangan Bayi dan Balita di
KS I posyandu :
3. Keluarga
sejahtera II atau 1) BB SANGAT KURANG (terletak di <-
KS II 3SD)
4. Keluarga
sejahtera III atau 2) BB KURANG (terletak diantara<-2SD
KS III sampai- 3SD)
5. Keluarga 3) BB CUKUP (terletak diantara -2SD
sejahtera III Plus sampai+2SD)
atau KS III Plus
(BKKBN 2009) ) 4) BB LEBIH (Terletak di>+2SD)
(KURVA WHO / NCHS, 2006)
17

5 Pertanyaan peneliti

“Bagaimanakah Gambaran Tingkat Kesejahteraan dan BB bayi

juga balita di Posyandu Merak dan Melati di wilayah Puskesmas

Loa Bakung Samarinda “?


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan penelitian

Di lihat dari tinjauan penelitian yang hendak dicapai, menggunakan

penelitian ini dengan desain penelitian deskriptif sederhana.

(Notoadmojo, 2010), deskriptif sederhana merupakan penelitian yang

dilakukan yang tujuan utamanya adalah untuk membuat gambaran

atau deskripsi suatu keadaan secara objektif, metode ini digunakan

untuk menyelesaikan permasalahan yang akan dihadapi pada situasi

sekarang ataupun yang sedang terjadi.

B. Populasi dan sampel

1 Populasi

Adalah wilayah sebuah generalisasi yang diatasnya terdiri dari

objek dan subjek dengan karekteristik tertentu yang diterapkan

ketika meneliti kemudian mempelajari serta menarik

kesimpulannya. (Hidayat, 2008),sedangkan menurut Arikunto

(2008), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Populasi,

yang dimaksud disini adalah 32 keluarga yang menimbangkan bayi

dan balita di Posyandu Merak dan Melati di wilayah puskesmas Loa

Bakung Samarinda.

18
19

2 Sampel

Sampel adalah objek yang diambil dari keseluruhan yang diteliti

dan dianggap mewakili seluruh populasi. (Notoadmojo, 2010). pada

penelitian ini, peneliti menggunakan Accidental Sampling Sugiyono

(2009), sampling jenuh atau total sampling merupakancara

pengumpulan sampel secara kebetulan / ada ditempat dan bertemu

dengan peneliti sehingga dapat dijadikan sebagai sampel apabila

sampel dilihat cocok untuk sumber data, dan Jumlah sampel yang

diambil dalam penelitian ini sebanyak 34 responden dengan

mengacu kepada kriteria eksklusi jugainklusi :

a. Kriteria inklusi :

1) Ibu yang datang ke posyanduMerak dan Melati

2) Berada diwilayah kerja Puskesmas Loa Bakung

3) bisa menulis dan membaca

4) Bersedia untuk diteliti

b. Kriteria eksklusi :

1) responden yang tidak sehat jasmani maupun rohani

C. Tempat dan waktu

Pada kali ini peneliti melakukan penelitian di bulan Maret 2020 di

Posyandu Merak dan Melati di wilayah puskesmas Loa Bakung

Samarinda.
20

D. Definisi operasional

Merupakan penjelasan yang didasarkan sesuai pada yang sudah

diamati misal pengamatan pada karakteristik atau yang didefinisikan.

Mengamati pengukuran merupakan kunci utama dari definisi

operasional (Nursalam, 2011).

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

No Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional

1. Gambaran Tingkat Indikator 5 1. KPS Ordinal


tingkat kesejahtera tahapan (apabila tidak
kesejahtera an keluarga keluarga memenuhi 6
an keluarga yang sejahtera indikator KS I)
menimbang 2. KS I
kan bayi ( jika
dan balita di 1. Keluarga memenuhi 6
Posyandu pra indikator dari
Merak dan sejahtera( K KS I)
Melati PS) 3. KS II
2. Keluarga (jika memenuhi
sejahteraI 8 indikator KS
(KS I) II)
3. Keluarga 4. KS III
sejahtera II ( jika mampu
(KS II) memenuhi 6
4. Keluarga indikator KS I,
sejahtera III 8 indikator KS
(KS III) II dan 5
5. Keluarga Indikator KS
sejahtera III III)
Plus (KS III 5. KS III Plus
Plus) ( jika
memenuhi
keseluruhan
dari indicator
KS I, KS II, KS
III, KS III plus)
21

2 Berat badan Keadaan KMS 1. BB SANGAT Ordinal


Bayi dan grafik berat KURANG
balita di badan bayi (terletak di <-
KMS dan balita 3SD)
yang dicatat 2. BB KURANG
di KMS di (terletak
Posyandu diantara<-
Merak dan 2SD sampai-
Melati di 3SD)
Puskesmas 3. BB CUKUP
Loa Bakung (terletak
Samarinda diantara
-2SD
sampai+2SD
4. BB LEBIH
(Terletak
di>+2SD)

E. Instrument penelitian

Merupakan sesuatu peralatan yang dipakai dalam pengumpulan

data yang berupa sebuah daftar pertanyaan, angket, penelitian, serta

formulir yang akan digunakan sebagai catatan data (Notoadmojo,

2010).

Alat yang dipakai untuk mengumpulkan data adalah Demografi

Berupa kuesionerwawancara, menurut (Bungin, 2006), wawancara

kuesioner yang digunakan adalah wawancara kuesioner tingkat

kesejahteraan keluarga, adapun jawaban dari setiap butir pertanyaan

terhadap dua alternative yaitu YA atau TIDAK yang nilainya sama, jika

dalam kriteria tidak mencukupi darisalah satu dari item indicator KS

maka tidak termasuk KS tersebut. Dan menggunakan Instrument


22

lembar Observasi BB berdasarkan KMS untuk memantau BB balita

dan bayi.

F. Validitas dan Reabilitas

Merupakan sebuah alat yang memperlihatkan bahwa alat itu benar-

benar mengukur apa yang memang harus diukurnya

(Notoadmojo,2007). Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner

sudah baku dan sudah digunakan oleh Yesica Dea Cahyani pada Juni

15, 2017 dan berasal dari panduan BKKBN, sedangkan Observasi

Yang akan digunakan adalah BB berdasarkan WHO NCHS sehingga

tidak dilakukan lagi uji validitas juga Reabilitas.

G. Teknik pengumpulan data

Merupakan suatu proses untuk mengumpulkan karakteristik subjek

yang ditampilkan dalam sebuah penelitian (Nursalam, 2004).Alat

mengumpulkan data atau instrument yang dipakaiuntuk penelitian ini

yaitu menggunakan 5 tahapan dari 21 indikator keluarga sejahtera.

Sumber-sumber pengambilan data :

1 Primer

Merupakan keaslian sebuah data yang dikumpulkan seorang

peneliti untuk mengetahui jawaban dalam permasalahan

penelitiannya secara khusus, dan data sekunder merupakan data

yang berasal dari catatan yang terdapat pada sumber lainnya.

(Danangunyoto, 2013 )
23

Data primer yang diambil adalah dengan menimbangkan BB bayi

dan balita, bayi yang berumur 0-1 tahun, balita yang berusia dari 1-

5 tahun.

H. Teknik analisa data

1 Pengolahan data

Menurut (Notoadmojo,2010)Tahapan pengolahan data ini dan juga

menganalisanya menggunakan cara-cara tertentu. Pengolahan

data kualitatif memakai teknik analisa kualitatif, sedangkan data

kuantitaf untuk pengolahannya jika diperlukan dengan uji statistic

atau menggunakan tabulasi dengan distribusi frekuensi

Langkah pengolahan data yang akan dilakukan peneliti yaitu :

a. Editing atau penyuntingan data

Pengumpulan data wawancara lewat kuesioner untuk diedit

terlebih dahulu

b. Coding

Melakukan pengubahan atau pengkodean data berbentuk

angka maupun kalimat pada semua kuesioner yang sudah

diedit.

c. Tabulasi

Pengolahan tabel data yang sudah sesuai dengan yan

diinginkan seorang peneliti.

d. Pembersihan data
24

Pengecekan kembali untuk memastikan tidak adanya kesalahan

dalam pengkodean, kelengkapan data , yang disebut sebagai

proses pembersihan menggunakan program komputer dengan

teknik analisa univariat, Tujuan analisa ini adalah menjelaskan

deskripsi karakteristik pada tiap variabel penelitian.

Kesejahteraan keluarga dinilai dengan rumus

P = X 100 %

Keterangan :

P : Presentasi yang dicari

N :Rumlah keseluruhan Responden

F : Frekuensi Sampel/Responden untuk setiap pertanyaan

I. Etika penelitian

Menurut (Notoadmojo,2010) etika merupakan ilmu mengenai pola

perilaku orang, pengetahuan adat juga kebiasaan seseorang.

Penelitian merupakan upaya untuk memperoleh kenyataan dalam

kehidupan manusia seperti fenomena sosial, pendidikan, budaya

ekonomi, politik, dan lainnya, yang bermanfaat dalam

mengembangkan pengetahuan dan teknologi.

Kode etik penelitian adalah etika antara peneliti maupun yang diteliti,

dasar dari kaidah etika penelitian adalah sebagai berikut.


25

1 Menghormati harkat dan martabat (respect for humandignity)

mendapat info mengenai manfaat penelitian tersebut, juga

kebebasan memberi info atau tidak memberi info bagi respnden.

2 Menghormati privasi dan kerahasiansubyek penelitian (respect for

privacy confidentianlity) semua responden mempunyai hak individu

seperti privasi dan kebebasan dalam memberikan atau tidak

memberikan informasi.

3 Keadilan dan inklusivitas keterbatasan (respect for justice and

inclusiveness).

Adanya keterbukaan, kejujuran, keadilan yang harus dimiliki

peneliti terhadap semua responden, memperoleh keuntungan yang

sama, tanpa membedakan adanya perbedaan agama, budaya dan

sebagainya.

4 Jumlah dari kerugian serta manfaat yang diperoleh (blancing hems

and benefits).

5 Kegiatan penelitian ini diharapkan mendapatkan manfaat untuk

masyarakat juga diusahakan agar tidak memberikan kerugan pada

subjek.

J. Jalannya penelitian

1 Rencana jalanya adalah :

a. Penyusunan proposal penelitian.


26

b. Persiapan kuesioner.

c. Mengurus dan meminta izin, subjek untuk diteliti yang sudah

berpartisipasi

d. Pemilihan subyek penelitian sesuai dengan criteria yang telah

ditentukan.

2 Pelaksanaan penelitian

Penelitian ini mengumpulkan responden dan memberikan

kuesioner kepada responden untuk diisi.

3 Penyelesaian penelitian

Dengan melakukan pengolahan data dan analisa data yang sudah

diperoleh, berikutnya akan dilakukan penyusunan dalam bentuk

laporan penelitian untuk kegiatan akhir dari penelitian ini ( naskah

publikasi) yang digunakan untuk mempublikasikan hasil dari

penelitian ini.

K. Jadwal penelitian

N URAIAN KEGIATAN WAKTU/BULAN


27

O 1 2 3 4 5

1 Penyusunan proposal

2 Ujian proposal

3 Revisi proposal

4 Pengumpulan data

5 Penyelesaian laporan

6 Ujian hasil penelitian

7 Perbaikan hasil ujian

8 Penyerahan laporan penelitian


28
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan memaparkan hasil penelitian tentang “Gambaran

Tingkat Kesejahteraan keluarga dan BB Bayi, Balita di Posyandu Merak

dan Melati di wilayah Puskesmas Loa Bakung”

A. Gambaran Tempat Penelitian

Loa Bakung adalah satu dari kelurahan sungai kunjang, kota

samarinda. Pada kelurahan ini ada kawasan batu panggal yang

merupakan kawasan pertambangan Batubara pertama di Kalimantan

Timur.

Loa bakung mempunyai salah satu puskesmas yang adalah satu

dari tempat yang memberikan pelayanan kesehatan yang memberikan

pelayanan terbaik dengan visi dan misi sebagai berikut.

1. Berntegritas

Di wujudkannya penataan pemerintahan yang baik, terbebas dari

korupsi juga adanya aparatur yang berintegritas tinggi

2. Akuntabel

29
30

Menciptakan suatu pengelolaan keuangan kota samarinda yang

akuntabel dalam penunjangan biaya pembangunan

3. Terciptanya rasa nyaman

Kelayakan kota yang layak dihuni diwujudkan.

4. Keunggulan

Adanya perdagangan serta sektor jasa yang baik yang merupakan

sektor unggul.

5. Mempunyai karakter

Masyarakat samarinda mempunyai karakter, cerdas, sehat mampu

bersaing nasional maupun internasiononal yang sudah terwujud.

6. Keharmonisan

Kehidupan masyarakat samarinda secara religius, harmoni,

berbudaya sudah terwujud.

B. Hasil penelitian

1. Karakteristik Responden

a. Usia responden

Tabel 4.1 usia responden

umur Frekuensi Peresentase

25-30 tahun 21 61,8%

31-36 tahun 13 38,2%

Total 34 100,0%
31

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden

terbanyak adalah berusia 25-30 tahun sebanyak 61,8% dan

berusia 30-36 sebanyak 38,2%.

b. Jenis kelamin Responden

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

pada tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.

Tabel 4.2 jenis kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Peresentase

perempuan 34 100%

Total 34 100,0%

BerBerdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 34

responden frekuensi jenis responden perempuan 34 orang (79,1%), dari

data diatas dapat disimpulkan bahwa semua responden merupakan

wanita.
32

c. Tingkat pendidikan

Tabel 4.3 Tingkat pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan.

Tingkat Pendidikan Frekuensi Peresentase

Tidak sekolah 1 2,3%

BerBerdari
SLTP 10 23,3%
tabel
SLTA 17 39,5%
4.3

Perguruan tinggi 4 9,3%

SD 2 5,9%

Total 34 7,9%
33

tingkat pendidikan diatas dapat diketahui bahwa tingkat

pendidikan terbanyak adalah SLTA sebanyak 17 responden

(39,5%), SLTP dengan jumlah 10 orang (23,3%), perguruan tinggi

dengan jumlah 4 orang (9,3%), SD 2 responden (5,9%) dan yang

tidak bersekolah 1 responden (2,3%).

2. Analisa univariat

a. (Gambaran tingkat kesejahteraan keluarga yang menimbangkan

bayi dan balita).

Dalam penelitian ini variabel utamanya adalah tingkat

kesejahteraan keluarga yang berdasarkan data-data yang didapat

kemudian diklarifikasikan menjadi 5 sebagai berikut:

1) Keluarga pra sejahtera (KPS)

2) Keluarga sejahtera I (KS I)

3) Keluarga sejahtera II (KS II)

4) Keluarga sejahtera III (KS III)

5) Keluarga sejahtera III plus (KS III PLUS)

Didapatkan data sebagai berikut

Tabel 4.4 tingkat kesejahteraan


34

Tingkat kesejahteraan Frekuensi Peresentase


keluarga

Keluarga sejahtera I 2 4,7%

Keluarga sejahtera II 5 11,6%

Keluarga sejahtera III 14 32,6%

Keluarga sejahtera III 13 30,2%


plus

Total 34 79,1%

Dari Tabel 4.4 diatas, Tingkat kesejahteraan keluarga, bisa

diketahui bahwa dari 34 responden yang menunjukkan tingkat

kesejahteraan adalah KS III sebanyak 14 responden (32,6%) a,

KS II 5 responden (11,6%) , KS I 2 responden (4,7%)


35

b. (BB bayi, balita pada posyandu merak dan melati)

Variabel kedua pada penelitian ini adalah tingkat BB bayi, balita

yang ditimbang di posyandu merak.

Yang diklarifikasikan sebagai data ordinal yaitu :

1) BB SANGAT KURANG

(terletak di <-3SD)
Tabel 4.5 BB Bayi dan Balita

2) BB KURANG
Berat(terletak
Badan diantara<-2SD
Frekuensi Peresentase

sampai- 3SD)
BB sangat kurang 1 2,9%

3)BB kurang
BB CUKUP 5 14,7%

(terletak diantara -2SD


BB cukup 28 82,4%
sampai+2SD
Total 34 100,0%

4) BB LEBIH (Terletak di>+2SD)


36

Dari data tabel 4.5 bayi dan balita diatas didapatkan sebanyak 28

bayi/balita (82,4%) dengan BB cukup yang terletak diantara -2SD

sampai+2SD yaitu 21 bayi/balita perempuan dengan usia 5

sampai dengan 30 bulan, 7 laki-laki dengan usia 3 sampai dengan

20 bulan, 5 bayi/balita dengan BB kurang yang terletak diantara<-

2SD sampai- 3SD yaitu 3 bayi/balita perempuan dengan usia 2

sampai dengan 3 bulan dan 2 laki-laki dengan usia 2 sampai

dengan 3 bulan, (2,9%) dengan BB sangat kurangterletak di <-

3SD yaitu bayi/balita laki-laki dengan usia 8 bulan.

C. Pembahasan

1. Karakteristik responden

a. Usia responden

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa responden wanita

terbanyak Berdasarkan data tabel adalah berusia 25-30 tahun

sebanyak 61,8% dan berusia 30-36 dengan jumlah 38,2%.

Usia pernikahan adalah gerbang pertama untuk memulai

kehidupan, pernikahan yang masih dalam tahap masa remaja

berumur sekitar 19 tahun (WH0, 2006) juga perkawinan yang

diadakan sebelum menginjak umur 20 tahun (BKKBN, 2012).

Keluarga yang terbentuk tanpa adanya kematangan

usia dan kesiapan dari semua arah, terlihatdari segi fisik tidak
37

terpenuhi dengan baik karena belum atau tidak mendapatkan

pekerjaan yang baik dan ekonomi keluarganya tidak tercukupi.

Dari segi psikologis adalah keluarga yang tidak memiliki

kesiapan dalam membangun sebuah keluarga, menjadi seorang

ibu, kemudian hamil dan menjalankan proses persalinan

sehingga rentan terjadi kematian pada ibu dan bayi serta

kelahiran premature. Dari segi sosial yang tidak bisa diterima

oleh masyarakat karena pernikahan yang terjadi bisa

disebabkan terjadinya kehamilan sebelum menikah atau

married by accident. Dalam ilmu kesehatan pasangan yang

ideal menikah itu dari segi umur yang matang adalah antara

umur 20-25 tahun bagi wanita dan umur 25-30 tahun bagi pria.

Masa ini adalah masa yang paling baik untuk berumah tangga,

karena pada usia itu baik pria maupun wanita sudah cukup

matang dewasa. Dewasa dalam bertindak dan matang dalam

berpikir. (Khairunnas, 2013: 26)

Peneliti berasumsi bahwa usia seorang wanita yang menikah

muda atau usia pernikahan muda merupakan adalah satu dari

faktor yang dapat memengaruhi kesejahteraan suatu keluarga.

b. Jenis kelamin

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa

mayoritas terdapat 34 responde, jenis responden perempuan


38

berjumlah 34 orang (79,1%), dapat disimpulkan bahwa semua

responden adalah perempuan.

Manajemen yang baik akan menciptakan kesejahteraan

dalam keluarga, hal ini menunjukkan ada peran yang penting

bagi suami dan istri agar bisa sejalan dengan baik, suami

adalahpemimpin rumah tangga harus mencari nafkah agar

kebtuhan terpenuhi dalam berkeluarga keluarga dan istri punya

kewajiban dan krativitas dalam mengelola ekonomi keluarga

(Marzuki, 2015)

Penelitian mengenai upaya ibu rumah tangga dalam

pembangunan kesejahteraan sudah banyak dilakukan. Anwar

(2013) mengungkapkan bahwa organisasi perempuan didesa

merupakan wujud kreativitas istri dalam meningkatkan

kesejahteraann keluarga.

Peneliti berasumsi bahwa peran suami sebagai pemimpin

keluarga dan peran ibu sebagai ibu rumah tangga dapat

mempengaruhi kualitas kesejahteraan keluarga tersebut.

c. Tingkat pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa

mayoritas tingkat pendidikan terbanyak adalah SLTA sebanyak 17

responden (39,5%), SLTP sebanyak 10 responden (23,3%),


39

perguruan tinggi sebanyak 4 responden (9,3%), SD 2 responden

(5,9%) dan yang tidak bersekolah 1 responden (2,3%).

Kesulitan dalam mencari pekerjaan, rendahnya penghasilan,

berdampak pada keluarga disebabkan karena rendahnya

pendidikan I

skandar et al, (2007) penghasilan tinggi berpeluang besar

dalam kesejahteraan keluarga jika dibandingkan dengan

penghasilan yang rendah.

Tingkatan pendidikan secara tidak langsung bisa

mempengaruhi kesejahteraan subjektif (Helliwel dan putnam,

2004).

peneliti berasumsi tingkatan pendidikan seseorang

merupakan satu dari fakor yang menyebabkan kualitas

kesejahteraan keluarga, dimana keluarga memeiliki tingkatan

pendidikan tinggi mempunyai peluang untuk mendapatkan

penghasilan yang besar dibandingkan dengan keluarga yang

memiliki tingkat pendidikan rendah.

2. Analisa univariat

a. Tingkat kesejahteraan keluarga yang menimbangkan bayi dan

balita.
40

Dari data diatas bisa didapatkan dari 34 responden yang

menunjukkan tingkat kesejahteraan adalah KS III sebanyak 14

responden (32,6)%, KS III Plus sebanyak 13 responden (30,2%),

KS II 5 responden (11,6%), KS I 2 responden (4,7%).

Tingkatan pendidikan, jumkah anggota keluarga, tabung,

kepemilikan aset, penghasilan, merupakan faktor internal yang

dapat memengaruhi kesejahteraan keluarga.

Kemudahan aksess finansial dalam lembaga keuangan,

aksess bantuan dari pemerintah adalah faktor eksternal yang

dapat memengaruhi kesejahteran keluarga(BKKBN).

Peneliti berasumsi bahwa responden di sebagian besar

berada di tingkat KS III dari 5 tahapan KS, karena sebagian besar

yang berada di keluarga sejahtera III adalah responden yang

berusia 25-30, 30-36 tahun yang memiliki tingkat pendidikan

SLTA, disamping dipengaruhi juga keadaan finansial dan jumlah

anggota keluarga.

b. Berat badan bayi dan balita di posyandu Merak dan Melati.

Dari data diatas didapatkan sebanyak 28 bayi/balita

(82,4%) dengan BB cukup yang terletak diantara -2SD

sampai+2SD yaitu 21 bayi/balita perempuan dengan usia 5

sampai dengan 30 bulan, 7 laki-laki dengan usia 3 sampai dengan

20 bulan, 5 bayi/balita dengan BB kurang yang terletak diantara<-


41

2SD sampai- 3SD yaitu 3 bayi/balita perempuan dengan usia 2

sampai dengan 3 bulan dan 2 laki-laki dengan usia 2 sampai

dengan 3 bulan, (2,9%) dengan BB sangat kurangterletak di <-

3SD yaitu bayi/balita laki-laki dengan usia 8 bulan.

Berat Antropometri yang penting dalam pengukuran adalah

melakukan penimbangan BB pada bayi atau balita untuk

mengetahui status gizi bayi juga perkembangannya.

(Soetjiningsih, 1995, )

Adapun hal-hal yang mempengaruhi asupan nutrisi pada

bayi dan balita yang didasarkan dari Pedoman Gizi Seimbang

Kemenkes RI 2014.

1) Asupan bayi usia 0-6 bulan paling utama adalah asi selama 6

bulan, Asi mengandung karbohidrat, kandungan vitamin A, D,

E, K, serta mineral untuk memenuhi kebutuhan bayi.

2) Asupan nutrisi usia 7-12 bulan mulai dikenalkan

dengan makanan pendamping ASI (MPASI) sejak usianya 6

bulan yang mengandung protein, zat gizi, kalsium, vitamin A

dan folfat dan mudah dimakan atau disukai anak.

3) Asupan usia 13-24 bulan, Menginjak usia tahun pertama

sampai kedua, porsi dan frekuensi makan bayi banyak

mengalami perkembangan. Buah hati yang berusia 1-2 tahun

umumnya mampu makan kurang lebih 1 mangkuk penuh

ukuran 250 mililiter (ml).


42

Di sisi lain, perkembangan makan bayi di usia ini biasanya

dapat beradaptasi dengan segala macam tekstur makanan,

tetapi belum mampu mengunyah dengan lancar.

Selain itu, sajian makanan keluarga untuk si kecil pun mulai

bisa dimakannya.

Maka itu, supaya bayi tidak susah makan dan memilih-milih

makanan, orangtua harus memberikannya aneka ragam

makanan sejak dini. Hal ini bertujuan untuk mencegah

kemungkinan bayi mengalami masalah gizi sehingga bayi

tetap sehat.

Nafsu yang memengaruhi gizi, asupan makan, nutrisi akan

sangat berpengaruh terhadap BB bayi dan balita (kusyariani,

2006).

Berdasarkan survei yang dilakukan Retnowati (2002) status

gizi balita di jatim berjumlah 3,8% balita mengallami gizi lebih,

68,4% gizi cukup, 22,31% gizi kurang.

Berdasarkan analysis peneliti berasumsi bahwa asupan nutrisi

dapat mempengaruhi BB bayi, balita pada posyandu di wilayah

puskesmas loa bakung.

D. Keterbatasan penelitian

Selama proses ini ada beberapa hal yang membatasi peneliti sebagai

berikut.
43

a. Metodologi penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskirptif, penelitian deskriptif hanya

menggambarkan atau memaparkan variable yang diteliti tanpa

menganalisa hubungan antara variable.

b. Proses penelitian

1.) Padatnya jadwal akademik sehingga sulit untuk mempersiapkan

jadwal penelitian.

2.) Pengalaman pertama saat melakukan penelitian sehingga

memungkinkan banyaknya bimbingan dan masukkan dalam

menyelesaikan penelitian ini.

3.) Lokasi

Lokasi penelitian jauh, terdapat jalan curam dan licin di lokasi

penelitan

4.) Teknik Sampel

peneliti sempat kesulitan dalam mengumpulkan sampel untuk

diteliti karena sebagian responden ketika selesai menimbangkan

balita nya ingin cepat pulang sehingga peneliti harus cepat dan

sigap dalam melakukan wawancara.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan dari pembahasan uraian diatas dari hasil penelitian

maka peneliti dapat mengambil kesimpulan juga saran dari hasil penelitian

tentang “Gambaran Tingkat Kesejahteraan Keluarga yang Menimbangkan

Bayi dan Balita di Posyandu Merak dan Melati di Wilayah Puskesmas Loa

Bakung” sebanyak 34 orang.

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa diambil dari pembahasan dan uraian penelitian

ini sebagai berikut:

2. Karakterristik dari responden

a. Usia Responden

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa responden mayoritas

berusia 25-30 tahun (61,8%) dan minoritas berusia 30-36 tahun

(38,2%)

b. Jenis kelamin(pria atau wanita)

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa semua responden

adalah perempuan sebanyak 34 orang.

c. Tingkat pendidikan responden

Dari data diatas bahwa mayoritas tingkat pendidikan terbanyak

adalah SLTA sebanyak 17 responden (39,5%), SLTP sebanyak 10

responden (23,3%), minoritas perguruan tinggi sebanyak 4

44
45

responden (9,3%), SD 2 responden (5,9%) dan yang tidak

bersekolah 1 responden (2,3%).

d. Tingkat Kesejahteraan Keluarga

Dari uraian data diatas dapat disimpulkan bahwa dari mayoritas

34 responden yang menunjukkan tingkat kesejahteraan adalah KS

III ,KS III Plus, KS II, dan minoritas KS I .

e. Berat badan Bayi dan Balita di Posyandu Merak dan Melati

mayoritas 28 bayi/balita (82,4%) dengan BB cukup, minoritas

(2,9%) dengan BB sangat kurang .

B. Saran

Dari penelitian ini ada beberapa saran yang dapat disampaikan

yang kiranya mempunyai manfaat dalam tingkatan keluarga sejahtera

1. Bagi keluarga

Disarankan bagi masyarakat agar berupaya untuk meningkatkan

kesejahteraan keluarga mereka masing-masing.

2. Bagi puskesmas

Disarankan bagi petugas kesehatan untuk berupaya meningkatkan

pelayanan kesehatan diposyandu agar kesehatan bayi dan balita

tetap terjaga dan bisa dipantau setiap bulan.


DAFTAR PUSTAKA

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.


(2009). Hubungan Program Keluarga Berencana Nasional dengan
Kesejahteraan Keluarga. Jakarta : BKKBN.

Badan Pusat Statistik. 1997. Statistik Kesejahteraan Rumah


Tangga. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Badan Pusat Statistik.
2016.  Jakarta Dalam Angka 2016. Jakarta: BPS.

Friedman dan Marilyn. (1998). Keperawatan Keluarga: Teori dan


Praktik. Jakarta : EGC.

Ishak dan Solih, (1986). Manajemen Rumah Tangga. Bandung: Angkasa.


Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 1974 Tentang
Kesejahteraan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 tentang


Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

https://kaltimprov.go.id/berita/keluarga-sejahtera-kaltim-capai-90
persen

http://aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/BatasanMDK.aspx(Tingkat
Kesejahteraan Keluarga)

Sunarti dan euis. (2006). Indikator Keluarga Sejahter : sejarah


pengembangan, Evaluasi, dan keberlanjutannya

BKKBN. 1995. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Jakarta:


BKKBN

Ongoid, A. 1994. Materi Dasar Pelaksanaan Operasional Gerakan


Pembangunan Keluarga Berencana Sejahtera. Jakarta: Gunung Agung.

https://id.scribd.com/document/351336873/KUESIONER
KELUARGA-SEJAHTERA-doc, Cahyani.D. (2017)
Soegianto, B. 2007. Penilaian Status Gizi dan Buku Antropometri
WHO NCHS. Duta Prima Airlangga. Surabaya, Soegianto.B. (2007)

Afrina,m.,dan Nurhamilin.92014. Peran Ibu Rumah Tangga dalam


membantu perekonomian keluarga .

Marzuki,S.N(2015). Peran Lembaga pemberdayaan masyarakat


dalan meningkatkan pendapatan ibu rumah tangga dikecamatan cina
kabupaten bone sulawesi selatan. AN-NISA; jurnal Studi Gender dan
Islam.

Zumrotin, dkk. 2000. perempuan Bergerak.Y.L.K Sulawesi Selatan

BKKBN.2012.pernikahan dini pada beberapa provinsi di indonesia:


dan peran kelembagaan didaerah . Jakarta
(ID) : BKKBN

Rizkilah, R. (2014). kualitas pernikahan dan lingkungan


pengasuhan pada keluarga dengan suami istri bekerja (tesis). Institut
pertanian Bogor, Indonesia

Iskandar, A., Hartoyo, Khoomsan, A., dan Lembayung D.P (2005)


Pengaruh tekanan ekonomi, dukungan sosial, kualitas pernikahan,
pengasuhan, dan kecerdasan emosin anak terhadap prestasi belajar
anak.media gizi dan keluarga.

kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. may


2020from http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/apa-saja-
sepuluh-pedoman-gizi-seimbang
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ibnu Fajar lahir di Desa Hambau Kecamatan Kembang Janggut


Kabupaten Kutai Kartanegara pada tanggal 30 September 1998,
merupakan anak ketiga dar 6 bersaudara yang lahir dari pasangan
Ekamansyah dan Meti Fauziah. Memiliki kakak kandung perempuan
bernama Reny Wahyuni dan Laki-laki bernama Feri Sandria dan adik
perempuan bernama Elsa Puspita Rahayu, Regia Sastiara Orina, dan
Arsyilla Ramadhani. Pendidikan yang ditempuh peneliti yaitu TK
Melati Hambau, lulus tahun 2005, kemudian dilanjutkan dengan
menempuh SDN 004 Hambau, lulus pada tahun 2011. setelah itu
dilanjutkan dengan menempuh pendidikan SMPN 1 Kembang
Janggut dan lulus pada tahun 2014. dilanjutkan dengan menempuh
pendidikan SMAN 1 Kembang Janggut dan lulus pada tahun 2017,
lalu pada agustus 2017 peneliti menempuh pendidikan pada program
studi Diploma Keperawatan (D-III Keperawatan) di Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan
(A.Md.Kep). peneliti melakukan penelitian dengan judul :
“Gambaran Tingkat Kesejahteraan Keluarga Dan Berat Badan
Bayi Dan Balita Di Posyandu Merak Dan Melati Di Wilayah
Puskesmas Loa Bakung”
LAMPIRAN 1

PERMOHONAN PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yth. Bapak/Ibu

Di Posyandu Merak dan Melati Puskesmas Loa Bakung

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : IBNU FAJAR

NIM : 17111024160042

Institusi Pendidikan : Prodi DIII Keperawatan (UMKT)

Bersama ini saya mengajukan permohonan kepada Ibu untuk bersedia


menjadi responden dalam penelitian ini, yang berjudul “Gambaran Tingkat
Kesejahteraan Keluarga dan berat badan Bayi dan Balita diposyandu
Merah dan Melati di wilayah Puskesmas Loa Bakung”.Penelitian ini akan
dirahasiakan dan hanya untuk kepentingan penelitian saja. Dan apabila
bapak/ibu bersedia menjadi responden, saya mohon untuk
menendatangani surat kesanggupan yang saya sertakan. Kemudian
bapak/ibu mengisi pernyataan-pernyataan yang telah disediakan.
Atas kesediaan dan partisipasinya dalam penelitian ini, saya ucapkan
terimakasih.
LAMPIRAN 2

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertandatangan di bawah ini bersedia menjadi responden penelitian

yang dilakukan oleh Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan pada

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Samarinda yang bernama Ibnu

fajar dengan judul “Gambaran Tingkat Kesejahteraan Keluarga Dan berat badan

Bayi dan Balita di Posyandu Merah dan Melati di wilayah Puskesmas Loa

Bakung”.

Saya memahami bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman

yang lebih mendalam serta menggali gagasan atau ide atas permasalahan yang

diteliti dan tidak akan berakibat negatif terhadap diri saya, oleh karena itu saya

bersedia menjadi responden pada penelitian ini.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Samarinda,

Peneliti Responden

Ibnu Fajar ( )
LAMPIRAN 3

PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN

A. Petunjuk Umum Pengisian

1. Berilah tanda centang ( ) pada pilihan yang tersedia dengan

jawaban yang dianggap paling sesuai.

2. periksa kembali untuk memungkinkan semua pertayaan telah terisi

dengan baik.

Kode Responden : (diisiolehpeneliti)

1. Umur : Tahun

2. Jenis Kelamin

 Laki-laki

 Perempuan

3. Pendidikan terakhir

 Tidak Sekolah

 SD

 SLTP

 SLTA

 Perguruan Tinggi

4. Pekerjaan

 Ibu Rumah Tangga


 PNS

 Swasta

 Lain-lain

B. Petunjuk Umum Pengisian PedomanWawancara

1. Menanyakan setiap pertanyaan.

2. Berilah tanda centang ( ) pada jawaban yan sesuai

C. Keluarga pra sejahtera

keluarga yang belum mampu memenuhi salah satu dari 6 indikator

keluarga sejahtera I( KSI).

D. Keluarga sejahtera 1

Yaitu keluarga yang mampu memenuhi 6 indikator KS I kebutuhan

pokok ( Basic Needs)

KELUARGA SEJAHTERA I (KS I)


NO
YA TIDAK
1 Makan paling kurang dua kali sehari
Mempunyai pakaian yang layak untuk keperluan
2
yang bebeda
Rumah yang ditempatimempunyai atap, lantai,
3
dan dinding yang baik
Bila ada anak atau anggota keluarga yang sakit
4
dibawa kesarana atau petugas kesehatan
Bila pasangan usia subur (PUS) ingin ber-KB oegi
5
sarana pelayanan KB
Semua anak umur 6-5 tahun yang ada dalam
6
keluaga bersekolah

E. Keluarga sejahtera II
Yaitu keluarga yang mampu memenuhi 8 (Delapan) indicator tahapan

KS II, tetapi tidak memenuhi salah satu dari 5 (lima) indicator keluarga

sejahtera III (KS III), atau indicator

“kebutuhan pengembangan“ (develomental needs) dari keluarga.

KELUARGA SEJAHTERA II (KS II)


NO
YA TIDAK
Anggota keluarga melaksanakan ibadah menurut
1
agamanya
Anggota keluarga makan daging/telor/ikan paling
2
kurang sekali seminggu
Anggotta keluarga memperoleh satu setel pakaian
3
baru dalam setahun
Luas lantai rumah paling kurang 8m2 untuk setiap
4
penghuni rumah
Dalam tiga bulan terakhir seluruh anggota
5
kelauarga dalam keadaan sehat
Terdapat seorang atau lebih anggota keluarga
6
yang bekerja
Seluruh aggota keluarga berumur 10-60 tahun
7
bisa baca tulisan latin
Pasangan Usia subur (PUS) dengan dua anak
8
atau lebih menggunakan kontrasepsi

F. Keluarga sejahtera III

Yaitu keluarga yang mampu memenuhi 6 (enam) tahapan KS I, 8 (delapan)

indicator KS II, dan 5 (lima) indicator KS III, tetapi tidak memenuhi salah satu

dari 2 (dua) indicator keluarga sejahtera III plus (KS III Plus) atau indicator

“aktualisasi diri“ (self esteem) keluarga.


KELUARGA SEJAHTERA III (KS III)
NO
YA TIDAK
1 Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan
agamanya
2 Sebagian penghasilan keluarga ditabung
3 Keluarga makan bersama paling kurang sekali
seminggu
4 Keluarga ikut kegiatan masyarakat di
lingkungannya
5 Keluarga memperoleh informasi dan media
massa

G. Keluarga sejahtera III Plus

yaitu keluarga yang mampu memenuhi dari keseluruhan dari 6 (enam)

indicator tahapan KS I, 8 (delapan) indicator KS II, 5 (lima) indicator KS III,

serta 2 (dua) indicator tahapan KS III plus.

Keluarga sejahtera III Plus (KS III Plus)


NO
YA TIDAK
Keluarga secara teratur member Ikan
1
sumbangan materi/uang untuk kegiatan sosial
Ada anggota keluarga yang aktif dalam kegiatan
2
kemasyarakatan

LAMPIRAN 4
Data Mentah

No Inisial Jenis Kelamin BB


1 A L cukup
2 E L cukup
3 P L cukup
4 R L cukup
5 K P cukup
6 W P cukup
7 I P cukup
8 F P cukup
9 K P cukup
10 M P cukup
11 R P cukup
12 Y P cukup
13 R P cukup
14 R L cukup
15 N P kurang
16 K P kurang
17 N L cukup
18 A L cukup
19 D P cukup
20 E P cukup
21 M P cukup
22 D P cukup
23 A P cukup
24 E P cukup
25 R P cukup
26 Y p kurang
27 I L kurang
28 I P cukup
29 I L kurang
30 P L sangat kurang
31 R P cukup
32 E P cukup
33 D P cukup
34 F P cukup

LAMPIRAN 5
Data Demografi

jenis kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid perempuan 34 100.0 100.0 100.0

25-30 tahun

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 25-30 tahun 21 61.8 61.8 61.8

30-36 tahun 13 38.2 38.2 100.0

Total 34 100.0 100.0

pendidikan terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sekolah 1 2.3 2.9 2.9
Sltp 10 23.3 29.4 32.4
Slta 17 39.5 50.0 82.4
perguruan tinggi 4 9.3 11.8 94.1
Sd 2 4.7 5.9 100.0
Total 34 79.1 100.0
Missing System 9 20.9
Total 43 100.0
keluarga sejahtera
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid keluarga sejahtera I 2 4.7 5.9 5.9
keluarga sejahtera II 5 11.6 14.7 20.6
keluarga sejahtera III 14 32.6 41.2 61.8
keluarga sejahtera III plus 13 30.2 38.2 100.0
Total 34 79.1 100.0
Missing System 9 20.9
Total 43 100.0

BERAT BADAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid BB sangat kurang 1 2.9 2.9 2.9

BB kurang 5 14.7 14.7 17.6

BB cukup 28 82.4 82.4 100.0

Total 34 100.0 100.0


LAMPIRAN 6

Studi Pendahuluan
LAMPIRAN 7

Surat Balasan Studi Pendahuluan

LAMPIRAN 8
Surat Ijin Penelitian

LAMPIRAN 9

Surat Balasan Ijin Penelitian


LAMPIRAN 10 SURAT

Validitas dan Reabilitas


LAMPIRAN 11

Lembar Peertama Uji Plagiasi


LAMPIRAN 12

Lembar Persenan Uji Plagiasi


LAMPIRAN 13

Lembaran Konsultasi Proposal


LAMPIRAN 13

Lembaran Komsultasi Karya Tulis Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai