Anda di halaman 1dari 89

RENCANA KONTIJENSI

KEJADIAN BENCANA BANJIR


DI KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR

Oleh :

KELOMPOK II
AZ ZAHRA KHAIRUNNISA SYAMSURI 70200118006
MUTMAINNAH 70200118034
ALIFKA RAHMAYANTI JAMALUDDIN 70200118036
AHWATI MUTHALIB 70200118037
ILMAN NAFI’A ASLAM 70200118063
FIFI AYU LESTARI 70200118064

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya
kepada-Nya lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami
meminta ampunan dan kami meminta pertolongan sehingga makalah kami pada
mata kuliah ini telah selesai hingga waktu yang telah ditentukan.
Sholawat serta salam tidak lupa selalu kita hanturkan untuk junjungan nabi
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT
untuk kita semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni
syariah agama islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia yang
paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan banyak
sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar
menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa
yang selanjutnya, sebab kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa disertai saran yang konstruktif.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi
setiap pihak terutama bagi kalian para pembaca.

Makassar, 28 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENILAIAN ANCAMAN RISIKO, PENENTUAN KEJADIAN DAN
PENGEMBANGAN SKENARIO........................................................................ 1
A. Penilaian Ancaman Risiko dan Penentuan Kejadian ................................... 1
B. Pengembangan Skenario .............................................................................. 5
BAB II KEBIJAKAN UMUM ............................................................................. 9
A. Kebijakan ..................................................................................................... 9
B. Strategi ......................................................................................................... 9
BAB III TUJUAN DAN KEGIATAN SEKTORAL ........................................ 11
A. Manajemen dan Koordinasi ....................................................................... 11
B. Perlindungan dan Pendataan ...................................................................... 16
C. Pangan dan Nutrisis.................................................................................... 19
D. Logistik dan Transportasi........................................................................... 22
E. Penampungan Sementara dan Prasarana Lainnya ...................................... 27
F. Keperluan Rumah Tangga.......................................................................... 29
G. Air Bersih dan Sanitasi ............................................................................... 31
H. Kesehatan dan Nutrisi……………………………………………………. 35
I. Pelayanan Masyarakat……………………………………………………42
J. Pendidikan………………………………………………………………..47
BAB IV PEMANTAUAN DAN TINDAK LANJUT ....................................... 50
A. Pemantauan ................................................................................................ 50
B. Tindak Lanjut ............................................................................................. 55
C. Evalusi……………………………………………………………………56
LAMPIRAN ......................................................................................................... 58

ii
BAB I
PENILAIAN ANCAMAN RISIKO, PENENTUAN KEJADIAN DAN
PENGEMBANGAN SKENARIO

A. Penilaian Ancaman Risiko dan Penentuan Kejadian


1. Penilaian Ancaman
a. Metode Penentuan Ancaman
Satu rencana kontijensi fokus pada kesiapan menghadapi satu
jenis ancaman bencana. Dalam penyusunan rencana kontijensi ini
dilakukan pemilihan satu ancaman menggunakan model matriks
pemeringkatan ancaman berdasarkan probabilitas dan dampak suatu
jenis ancaman oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebagai
lembaga pemegang mandat penanggulangan bencana di Indonesia, yang
memiliki salah satu tugas menetapkan standar dalam penanggulangan
bencana.
Tabel 1.1 Tingkat Kemungkinan
Tingkat
Sebutan Deskripsi
Kemungkinan
3 Hampir pasti Diperkirakan akan terjadi
2 Mungkin Diperkirakan akan terjadi
Dapat terjadi jika kondisi
1 Kurang pasti
berubah secara moderat

1
2

Tabel 1.2 Tingkat Dampak/Konsekuensi


Tingkat
Sebutan Deskripsi
Dampak
Kerusakan atau kerugian
A Sangat Parah
yg sangat menyeluruh
Mengakibatkan kerusakan
B Parah
pada sebagian besar
Merusakkan pada sebagian
C Sedang
kecil wilayah

b. Hasil Penentuan Ancaman


Untuk penentuan Ancaman dimulai dengan mengidentifikasi
semua jenis ancaman yang ada, kemudian masing-masing ancaman
diberi skor dari aspek “kemungkinan” dan “dampak”.
Hasil identifikasi dan pemberian skoring untuk masing-masing
jenis ancaman di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar sebagai
berikut:
Tabel 1.3 Skroring Tingkat Kemungkinan dan Tingkat Dampak
Tingkat Tingkat
No Ancaman
Kemungkinan Dampak
1. Banjir 3 A
2. Kebakaran pemukiman 2 A
Angin kencang/Puting
3. 2 B
beliung
4. Abrasi/gelombang tinggi 1 B
5. Konflik sosial 2 B

Hasil penilaian ini kemudian dimasukkan dalam mtriks untuk


menentukan skala tingkat bahaya seperti di bawah ini.
3

Tabel 1.4 Tingkat Risiko


Sangat parah Parah Sedang
Tingkat Risiko
A B C
Hampir pasti (3) AAA BBB CCC
Mungkin (2) AA BB CC
Kurang pasti (1) A B C

Keterangan:
Tingkat Risiko Tinggi
Tingkat Risiko Sedang
Tingkat Risiko Rendah
Dari proses pemeringkatan ancaman dalam forum
multistakeholders diperoleh hasil dan kesimpulan bahwa ancaman
banjir memiliki peringkat tertinggi dibanding jenis ancaman lain yang
ada di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. Oleh karena itu
rencana kontinjensi yang prioritas perlu disusun di Kecamatan
Biringkanaya, Kota Makassar untuk saat ini adalah Rencana Kontinjensi
Banjir.

2. Penentuan Kejadian
Penentuan kejadian banjir bedasarkan; 1) wilayah rawan bencana, 2)
kenaikan permukaan air laut, 3) curah hujan maksimum serta 4) faktor
lainya yang dianggap dominan.
Tabel 1.5 Penentuan kajian banjir di Kecamatan Biringkanaya
No Parameter Indikator Sumber Bulan
Data Pemantauan
1. Wilayah Potensi genangan > BPBD Desember –
rawan 80% dari 7 Januari
bencana Kecamatan
4

2. Kenaikan Munson barat yang BMKG- Desember –


permukaan air ditandai dengan MARITIM Januari
laut kecepatan angin
mencapai >24 knot
diperairan
supermonde, tinggi
gelombang laut diatas
rata-rata yaitu > 2 m
3. Curah hujan Intensitas curah hujan BMKG- Desember –
yang tinggi dengan MARITIM Februari
tercatat 3.722
mm/tahun
4. Faktor lainya Munculnya peristiwa BPBD- Desember –
yang dianggap anomali BMKG dan Februari
dominan Stakeholder

a. Wilayah rawan bencana


Wilayah rawan banjir Kota Makassar meliputi 7 Kecamatan
salah satunya adalah kecamatan Biringkanaya.
b. Kenaikan Permukaan Air Laut
Pada bulan Desember, pola angin didominasi dari barat laut
dengan kecepatan angin maksimum 8 knot. Pola arus permukaan saat
air pasang di laut lepas dari selatan dengan kecepatan mencapai 0,16
meter/detik menuju ke utara dengan kecepatan yang semakin menurun
yakni 0,03 meter/detik. Sedangkan pada saat surut, pola arus permukaan
di laut lepas dari utara dengan kecepatan mencapai 0,04 meter/detik
menuju ke selatan dengan kecepatan yang semakin meningkat yakni
0,20 meter/detik.
Pada bulan Januari dan Februari merupakan puncak dari munson
barat yang ditandai dengan curah hujan tinggi dan kecepatan angin yang
tinggi dan didominasi dari arah barat laut dan barat. Pola arus yang
5

terjadi di laut lepas baik saat pasang maupun surut menunjukkan pola
yang sama yakni dari utara dan terbagi menuju ke timur dan selatan.
c. Faktor Curah Hujan
Potensi curah hujan yang menyebabkan banjir berdasarkan
perkiraan BMKG dengan intensitas curah hujan yang tinggi dengan
tercatat 3.722 mm/tahun yang dapat memicu potensi banjir yang lebih
tinggi.
d. Faktor lainya yang dianggap dominan
Faktor lain yang dimaksud dalam hal ini yaitu kondisi geografis
yang dialiri sungai yaitu Sungai Tallo dan Sungai Jeneberang, topografi
wilayah berkisar antara 0-25 meter di atas permukaan laut serta daerah
resapan air dalam hal ini Ruang Terbuka Hijau (RTH) hanya mencapai
2.422 hektar atau sekitar 13 persen dari luas keseluruhan wilayah Kota
Makassar.

B. Pengembangan Skenario
Skenario banjir Kecamatan Biringkanaya dalam dokumen Rencana
Kontijensi ini dikembangkan berdasarkan kejadian bencana banjir yang terjadi
pada tanggal 22 Desember 2020 dan 11 Maret 2021.
1. Skenario Kejadian
Dengan memperhitungkan faktor dominan curah hujan tinggi pada
bulan Desember 2019 hingga Februari 2020 dan Desember 2020 hingga
Februari 2021. Maka pada tahun 2022 diperkirakan banjir akan melanda 7
Kecamatan di Kota Makassar salah satunya Kecamatan Biringkanaya.
Banjir mulai terjadi pada jam 2 subuh, di mana sebagian besar penduduk
masih sedang tidur. Banjir ini dipicu adanya curah hujan yang tinggi selama
beberapa hari di Kota Makassar dan sekitarnya, sehingga air dari 2 sungai
besar yang masuk ke Kota Makassar yaitu Sungai Tallo dan Jeneberang
meluap. Kondisi banjir diperburuk dengan sistem drainase yang tidak
memadai di sejumlah wilayah. Intensitas banjir di beberapa wilayah juga
6

dipengaruhi oleh naiknya air laut (rob) serta kurang wilayah resapan. Banjir
terjadi selama 3 hari dengan tinggi air berkisar antara 1 meter- 2 meter.
Kejadian ini melumpuhkan akses transportasi lalu lintas,
merusakkan infrastruktur fisik seperti jembatan, instalasi listrik dan jalan
raya. Sebagian fasilitas umum yang dimiliki oleh pemerintah mengalami
kerusakan dan tidak berfungsi saat kejadian banjir terjadi seperti sekolah
dan puskesmas. Dampak paling buruk adalah banyak pemukiman yang
terendam air sehingga ada pengungsian dibeberapa tempat.

2. Skenario Dampak
Berikut dampak bencana banjir yang diperkirakan terjadi akibat
skenario di atas, yaitu:
a. Kondisi Demografi
Skenario Bencana Banjir mengakibatkan 6146 jiwa terdampak
banjir dan mengungsi. Kelurahan dengan jumlah penduduk paling
banyak terdampak terletak di Kelurahan Paccerakkang sebesar 2.322
jiwa. Sedangkan Kelurahan dengan jumlah penduduk paling sedikit
terdampak terletak di Kelurahan Katimbang sebesar 564 jiwa.
Dari skenario diatas diperkirakan ada proses pengungsian ke
tempat yang aman selama 3 hari karena pemukiman warga sebagian
besar terendam air. Kondisi penduduk diperkirakan ada yang
mengalami patah tulang, luka ringan dan luka berat. seperti yang
disajikan pada tabel dibawah.
7

Tabel 1.6 Penduduk Terdampak Banjir


Penduduk Kondisi Penduduk
No Kelurahan Terdampak Meninggal Luka Luka
(jiwa) Dunia Berat Ringan
1 Katimbang 564 0 0 7
2 Daya 1330 0 0 13
3 Sudiang 1930 0 0 21
4 Paccerakkang 2322 0 1 32
Total 6146 0 1 73

b. Infrastruktur
Banjir ini menyebabkan gangguan terhadap fungsi-fungsi
infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, penerangan, pasokan
air bersih, pendidikan dan kesehatan. Skenario kejadian banjir
berdampak pada tidak berfungsinya infrastruktur dasar sehingga
berpengaruh pada keberlangsungan kehidupan masyarakat. Terdapat
banyak fasilitas umum yang tidak berfungsi akibat banjir. Fasilitas
umum yang diperkirakan terdampak oleh kejadian banjir ini sehingga
tidak dapat menjalankan fungsinya antara lain; sekolah, puskesmas, dan
tempat ibadah.
Tabel 1.7 Dampak Skenario Kejadian Banjir Pada Infrastruktur
Kelurahan Mesjid Gereja Sekolah Puskesmas
Katimbang 1 1 5 0
Daya 2 1 2 1
Sudiang 3 2 6 0
Paccerakkang 2 0 3 1

c. Ekonomi
Kejadian banjir ini juga mengakibatkan terganggunya aktifitas
ekonomi masyarakat terutama sarana perekonomian yang terganggu dan
8

bahkan mengurangi fungsi yang semestinya. Berikut tabel kerugian dari


sektor ekonomi.
Tabel 1.8. Dampak Skenario Kejadian Banjir pada Ekonomi
Jenis Fasilitas
Kelurahan
Pasar Supermarket Industri Pergudangan Hotel
Katimbang 0 0 0 0 0
Daya 1 0 0 0 0
Sudiang 0 0 0 0 0
Paccerakkang 0 0 0 0 0

d. Kamtib (Keamanan dan Ketertiban)


Dampak terhadap Keamanan dan Ketertiban seperti
meningkatnya kerawanan sosial dan angka kriminalitas meningkat
(pencurian/perampokan) karena rumah-rumah warga yang kosong dan
penerangan/listrik dipadamkan.
Tabel 1.9 Dampak Skenario Kejadian Banjir pada Keamanan dan
Ketertiban
Kelurahan Kantor Polisi Pos Kemanan
Katimbang 0 0
Daya 0 0
Sudiang 0 0
Paccerakkang 0 0
BAB II
KEBIJAKAN UMUM

Dalam rangka penanganan banjir, kota makassar mengambil beberapa


kebijakan dan strategi agar semua korban dapat segera tertolong serta dapat menjadi
landasan operasional untuk kegiatan tanggap darurat apabila tiba musim penghujan
dan terjadi bencana banjir. Dihimbau agar kebijakan dan strategi ini mampu
memenuhi penyelenggaraan tanggap darurat banjir yang efektif dan efisien.
Beberapa kebijakan dan strategi diantaranya :
A. Kebijakan
1. Menetapkan status dan masa tanggap darurat bencana banjir selama 6
(enam) hari dengan Surat Keputusan Walikota Makassar;
2. Menjamin pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat terkena bencana
(terutama pengungsi) berdasarkan standar minimal bantuan sesuai peraturan
yang berlaku dan prinsip-prinsip bantuan kemanusiaan;
3. Memfasilitasi pelayanan kesehatan dan pengobatan gratis bagi para korban
bencana;
4. Waktu tanggap darurat bencana banjir harus diperpanjang sesuai kebutuhan
5. Yang harus ikut serta dalam penanganan bencana banjir yaitu seluruh
potensi pemerintah,swasta dan masyarakat serta harus terkoordinasi dengan
baik
6. Bagi masyarakat yang memasuki kalangan rentan mendapatkan prioritas
pelayanan yang penuh dan menjadi kalangan pertama yang harus
diperhatikan
7. Penyelenggaraan tanggap darurat bencana banjir dikelola secara transparan
dan dapat dipertanggungjawabkan.

B. Strategi
Untuk menindaklanjuti kebijakan yang telah dipaparkan diatas, maka
perlu diperhatikan beberapa strategi yang harus direalisasikan diantaranya:

9
10

1. Mendirikan Posko Utama Penanggulangan Bencana banjir di Kantor BPBD


Makassar, dan mendirikan 6 (enam) Posko bantuan dikecamatan
biringkanaya.
2. Membentuk tenda pengungsian sesuai kebutuhan
3. Membentuk satu komando untuk melaksanakan tanggap darurat bencana
banjir
4. Menjalankan semua sumberdaya yang ada di setiap SKPD dan
organisasi/lembaga yang perlu diipergunakan dalam penanggulangan
bencana banjir;
5. Melakukan penilaian kerusakan serta taksiran kebutuhan dan prediksi
perkembangan kejadian untuk tanggap darurat, pemulihan darurat.
6. Diperlukannya pergerakan yang cepat dalam lingkup pencarian,pertolongan
dan evakuasi (SAR) bagi para penduduk yang membutuhkan
7. Menyediakan mobilisasi pengungsi antara lain ambulance, tenaga medis/
obat-obatan,tenda pengungsi/ dapur umum, pangan / air bersih/
MCK/sanitasi dan pelayanan kesehatan gratis bagi pengungsi dan non
pengungsi di Puskesmas serta penanganan kesehatan mental/psikologi
pengungsi;
8. Pembebasan Biaya Rekening Listrik, Air Bersih dan lain-lain pada Pos/
Tempat Pengungsian;
9. Memberikan laporan pertanggung jawaban tugas yang diberikan dan
mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan serta
tindak lanjut yang direncanakan.
10. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang perkembangan
penanganan bencana.
BAB III
TUJUAN DAN KEGIATAN SEKTORAL

A. Manajemen dan Koordinasi


1. Situasi
Manajemen koordinasi berfungsi sebagai pengendali semua
kegiatan tanggap darurat bagi sektor-sektor yang dibentuk untuk
melaksanakan kegiatan tanggap darurat di lapangan.Sektor ini dibawah
komandan pengendali kegiatan tanggap darurat yang ditunjuk oleh
Walikota Makassar sebagai pimpinan tertinggi. Komandan pengendali
operasi akan dibantu oleh beberapa unit dalam melaksanakan tugasnya,
antara lain unit personalia, unit perencanaan, unit logistik, unit keuangan,
unit datainformasi dan Humas. Sektor ini bertugas untuk memastikan bahwa
semua kebutuhan sektor-sektor terpenuhi untuk memperlancar kegiatan
tanggap darurat di lapangan.
Bencana Banjir memungkinkan menimbulkan gangguan atau
bahkan melumpuhkan aktivitas masyarakat dan bisa menimbulkan jatuhnya
korban jiwa. Untuk itu perlu upaya untuk menghadapi bencana Banjir di
Kota Makassar secara efektif, efisien dan terpadu. Untuk mewujudkan
penanggulangan bencana khususnya kegiatan tanggap darurat secara
efektif, efisien dan terpadu diperlukan langkah-langkah untuk mengatur,
mengendalikan dan mengkoordinasikan para pihak yang terlibat. Badan
Penanggulangan Bencana Daerah sebagai institusi/lembaga yang diberikan
mandat untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah bertugas
untuk melaksanakan / memfasilitasi kegiatan manajemen dan koordinasi
para pihak tersebut mulai dari pemerintah Daerah Kota Makassar sampai
pada tingkat kelurahan.

11
12

Pelibat Sektor
No Lembaga/Instansi Peran
1 Sekretariat Mengkoordinasikan seluruh SKPD dan
parapihak terkait dan Mengkoordinasikan
pengerahan sumberdaya dari parapihak
2 BPBD Makassar Mengkoordinasikan dan menghimpun
rencana masing-masing bidang
3 BMKG Melakukan pemantauan dan analisis
kecenderungan perubahan kondisi
meteorologi, klimatologi, kualitas udara
dan geofisika Analisa, evaluasi dan
distribusi informasi peringatan dini
4 Dinas Kominfo Penyebarluasan informasi (berbagai media)
5 Sekretariat Penyebarluasan informasi (berbagai media)
bagian humas
6 Telkom Merencanakan “call center” di salah satu
posko yang cukup aman, representatif,
dengan fasilitas dan sarana yang cukup
7 Diskominfo Merencanakan “call center” di salah satu
posko yang cukup aman, representatif,
dengan fasilitas dan sarana yang cukup
8 TNI Menyediakan rencana kamtib bagi petugas
dan masyarakat, korban, dan pengungsi
serta menyiapkan rencana koordinasi antar
satuan di POLRI
9 POLRI – Polresta Menyediakan rencana kamtib bagi petugas
Makassar dan masyarakat, korban, dan pengungsi
serta menyiapkan rencana koordinasi antar
satuan di satuan di POLRI
13

10 Satpol PP Merencanakan jaminan keamanan dan


ketertiban bagi infrastruktur penting seperti
kantor pemerintah, fasilitas sosial, dan
fasilitas umum
11 ORARI/RAPI Merencanakan atau mendesain informasi
dari lokasi bencana ke Posko Bencana

2. Sasaran
a. Terselenggaranya koordinasi tanggap darurat bencana banjir dengan
melibatkan seluruh pihak
b. Terlaksananya pengerahan sumberdaya secara terkoordinir dari semua
pihak untuk mendukung kegiatan tanggap darurat banjir.
c. Terpenuhinya kebutuhan dasar penduduk terkena dampak banjir sesuai
standar pemberian bantuan
d. Tersedianya data sumberdaya yang ada pada masing-masing pihak
e. Terorganisasikannya perencanaan sektoral sesuai kebijakan dan strategi
serta kebutuhan menghadapi becana banjir
f. Terkendalinya penyelenggaraan kegiatan tanggap darurat;
g. Terlaksananya kegiatan evakuasi dan penyelamatan penduduk dari
ancaman banjir;
h. Terlaksananya kegiatan pengamanan wilayah pada saat situasi darurat;
i. Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan bagi para penduduk yang
terdampak banjir;
j. Terlaksananya kegiatan pemulihan darurat bagi fungsi-fungsi
infrastruktur dasar yang terdampak;
k. Terdistribusikannya informasi kesiapan dan penanganan bencana
bencana banjir kepada publik.
14

3. Kegiatan
No Kegiatan Pelaku Waktu
1 Melaksanakan kegiatan koordinasi BPBD 15-30 menit
untuk penyiapan sumberdaya Makassar dan
dengan melibatkan semua pelaku semua pihak
bidang Posko terkait
2 Melakukan evaluasi, analisis data BMKG, 30 menit
potensi banjir berdasarkan; BPBD, dan
1) wilayah rawan bencana, BAPPEDA
2) kenaikan permukaan air laut,
3) curah hujan maksimum serta
4) fakor lainnya yang dianggap
dominan
3 Sebarluaskan informasi (berbagai Dinas kominfo, 15 menit
media) humas,
ORARI/RAPI
4 Menghimpun rencana masing- Sekretariat 15 menit
masing lembaga / instansi Daerah dan
BPBD
5 Mengaktifkan Posko Tanggap BPBD 30 menit
Darurat BPBD dan mendirikan 6 Makassar,
Posko dan 28 tempat pengungsian Dinas Sosial
jika dibutuhkan
6 Buat call center Telkom, 15 menit
kominfo
7 Menginvetaris data korban dan BPBD, PMI, 15 menit
wilayah terdampak PSC, dan SAR
8 Melaksanakan fungsi administrasi BPBD 15 menit
dan keuangan
15

4. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumber Daya


Vol Jangka Jumlah
No Kebutuhan Standar
Kebutuhan Waktu Kebutuhan
1 Personel
1. Admn dan 2 org 2 12
Keuangan
2. Database 2 org 2 6 hari 12
3. Infokom 2 org 2 12
4. Logistik 10 org 10 120
2 Pendirian posko tanggap darurat bencana
1. Lapangan lokasi 6 unit 3 bh/pos 18
bencana
2. Meja lapangan 6 pos 6 bh/pos 36
3. Kursi 6 pos 6 set/pos 6 hari 36
4. Velbet 6 pos 3 bh/pos 18
5. Papan data 6 pos 1 bh/pos 6
6. Dispenser 6 pos 2 bh/pos 12
3 Menghimpun perencanaan masing-masing bidang analisa, evakuasi,
penetapan rencana, distribusi perencanaan
1. Laptop 2 unit 1 pos 12
2. Printer 2 unit 1 pos 12
3. Genset 2500 Watt 1 unit 1 unit 6
4. Kertas 6 pos 1 rim 6 hari 36
5. Pulpen 6 pos 1 dos 36
6. Buku Laporan 6 pos 4 bh 144
7. Pendukung ATK 6 pos 2 paket 72
4 Mengumpulkan data informasi
1. Camera 6 pos 2 bh/pos 12
6 hari
2. Handycam 6 pos 2 bh/pos 12
16

3. Flashdisk 6 pos 1 bh/pos 6


4. TV 6 pos 1 bh/pos 6
5. Inst pengiriman 6 pos 1 set 12
data
6. HT 6 pos 3 unit 18
7. HP 6 pos 2 unit 12
5 Pam Swakarsa
1. Senter 6 pos 4 bh 24
2. Perahu karet 6 pos 4 bh 24
3. Pelampung 6 pos 6 bh 36
4. Megaphone 6 pos 2 bh 12
5. Mantel 6 pos 6 bh 6 hari 36
6. P3K 6 pos 1 bh 6
7. BBM (Perahu 6 pos 15 liter 90
karet)
8. BBM (Genset) 6 pos 10 liter 60

B. Perlindungan dan Pendataan


1. Situasi
Sektor ini bertugas untuk memastikan bahwa penduduk di kawasan
yang rawan banjir mendapatkan perlindungan baik dari ancaman bencana
banjir maupun dari ancaman keamanan wilayah pada saat terjadi situasi
darurat. Dalam menghadapi bencana banjir, perlu disiapkan “Rencana
Operasi” dengan mengadaptasi/penyesuaian rencana kontijensi dengan
kejadian sebenarnya setelah dilakukan kajian cepat dampak bencana. Sektor
ini bertugas untuk mengkoordinir proses penyesuaian rencana kontijensi
menjadi rencana operasi.
Pada saat bencana banjir, sektor ini melakukan koordinasi dengan
tim siaga kelurahan untuk melakukan langkah-langkah preventif dengan
menghimbau penduduk yang rumahnya berada di kawasan rawan banjir
untuk sementara mengungsi ke tempat yang lebih aman. Hal ini untuk
17

menghindari jatuhnya korban jiwa dan harta benda penduduk dari ancaman
banjir. Jika ada laporan bahwa banjir telah terjadi, sektor ini bersama dengan
sektor kesehatan dan pemulihan darurat segera menuju lokasi bencana
banjir untuk melakukan penanganan.

Pelibat Sektor
No Lembaga/Instansi Peran
1 SETKOT Mempersiapkan penunjukan insiden komando
MAKASSAR dan Mempersiapkan surat pernyataan tanggap
darurat bencana banjir di Kota Makassar oleh
Walikota Makassar
2 BAPPEDA Mengkoordinir penyusunan biaya
perencanaan operasi dan tanggap darurat
3 BMKG Laporan perkembangan prakiraan cuaca dan
potensi bencana banjir setiap hari
4 KOMINFO Mendukung kelancaran informasi dan
kehumasan dan menyediakan analisis dan
update informasi

2. Sasaran
a. Tersedianya Rencana Operasi sebagai landasan operasional pelaksanaan
tanggap darurat banjir
b. Menyediakan analisis dan update informasi
c. Menyediakan bahan evaluasi kegiatan Operasi Tanggap Darurat secara
berkala
d. Terlaksananya operasi SAR secara terkoordinir untuk melakukan
pertolongan bagi masyarakat korban bencana
e. Terevakuasinya masyarakat yang terkena dampak ke tempat aman yang
telah disiapkan.
18

3. Kegiatan
No Kegiatan Pelaku Waktu
1 Mengkoordinasikan BPBD, DPU, Dinsos, 15 menit
pengumpulan data asessment Kelurahan,
kebutuhan (hasil kajian cepat) Kecamatan,
Kesehatan, dan
Diknas
2 Mengkoordinasikan Sekkot Makassar, 15 menit
penyesuaian rencana sektoral BPBD Makassar
sesuai hasil kajian cepat
3 Mengumpulkan, kompilasi dan Sekkot Makassar, 15 menit
sinkronisasi perencanaan BPBD Makassar
semua sektor menjadi “Rencana
Operasi Tanggap Darurat
4 Mensosialisasikan Rencana Sekkot Makassar, 15 menit
Operasi kepada semua sektor BPBD Makassar
5 Memantau pelaksanaan BPBD Makassar dan 15 menit
Rencana Operasi BAPPEDA
Makassar
6 Melakukan evaluasi kegiatan BPBD Makassar 15 menit
Operasi Tanggap Darurat dan
menyediakan laporan hasil
evaluasi
7 Pelaporan dan evaluasi Basarnas 30 menit
pelaksanaan OPS SAR

4. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumber Daya


a. Database
b. Infokom
c. Papan data
d. Laptop 2 unit
19

e. Printer 1 unit
f. Genset 2500 Watt
g. Kertas 1 rim
h. Pulpen 1 box
i. Buku Laporan 2 unit
j. Pendukung ATK
k. Camera 2 unit
l. Handycam 2 unit
m. Flashdisk 1 unit
n. Pengiriman data
o. HT
p. HP
q. Senter
r. Perahu karet
s. Pelampung
t. Mantel
u. P3K
v. BBM (Perahu karet)
w. BBM (Genset)

C. Pangan dan Nutrisi


1. Situasi
Sektor ini bertugas untuk menyediakan kebutuhan pangan dan
nutrisi yang berkualitas bagi pengungsi. Pada saat terjadi banjir, maka
penduduk diarahkan untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman Pengungsi
harus tetap diberikan makanan yang bernutrisi agar kesehatannya tetap
terjaga demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
20

Pelibat Sektor
No Lembaga/Instansi Peran
1 Badan Penanggulangan Mengkoordinasi SKPD dan Relawan
Bencana Daerah Kota untuk Mobilisasi dan Mengkerahkan
Makassar pada saat tanggap darurat.
2 Dinas Sosial Penyediaan kebutuhan pangan dan
nutrisi
3 Dinas Kesehatan Menyediakan layanan kesehatan,
terutama ahli gizi
4 Puskesmas Memberikan Pertolongan Pertama
pada korban bencana di bidang
kesehatan

2. Sasaran
a. Terpenuhinya kebutuhan gizi pengungsi sesuai dengan standar
minimum gizi
b. Penyaluran layanan pangan dan nutrisi yang merata pada korban
bencana
c. Terwujudnya layanan pangan yang dibutuhkan pengungsi dan
dibedakan antara laki-laki dan perempuan
d. Tersedianya SDM untuk pendistribusian kebutuhan pangan dan nutrisi
pada korban bencana

3. Kegiatan
No Kegiatan Pelaku Waktu
1 Menyediakan pangan bagi Dinsos 30 menit
pengungsi dan petugas/relawan
2 Melaksanakan kegiatan Dinsos 30 menit
assesment kebutuhan logistik
3 Melakukan pertemuan BPBD Kota 30 menit
21

koordinasi antar sektor Makassar, Dinkes


kesehatan Kota Makassar,
RSUD, RS Swasta,
Puskesmas, PMI,
dan LSM Kesehatan
4 Inventarisasi dan penyiapan BPBD Kota 30 menit
sumber daya yang tersedia Makassar, Dinkes
Kota Makassar,
RSUD, RS Swasta,
Puskesmas, PMI,
dan LSM Kesehatan
5 Penyiapan Tim Reaksi Cepat BPBD Kota 30 menit
(TRC) Medis dan Tim Kajian Makassar, Dinkes
Cepat Kesehatan Kota Makassar, dan
Puskesmas

4. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumber Daya


a. Tenaga Teknis
1) Dokter umum 2 orang
2) Perawat 10 orang
3) Apoteker 2 orang
4) Asisten apoteker 1 orang
5) Bidan 2 orang
6) Surveilance epidemiologi 2 orang
7) Petugas komunikasi 2 orang
8) Ahli gizi 4 orang
b. Bantuan Makanan
1) Bahan makanan berupa beras 400 gram/oranhg/hari atau bahan
makanan pokok lainnya dan bahan lauk pauk
2) Makanan yang disediakan dapur umum berupa makanan siap saji
3) Besarnya bantuan makanan setara dengan 2.100 kkal
22

c. Prasarana
1) Pick up penyaluran pangan dan nutrisi 2 unit
2) Pos Kesehatan Desa 20 unit

D. Logistik dan Transportasi


1. Situasi
Sektor ini bertugas untuk memberikan pelayanan kebutuhan dasar
bagi para penduduk yang mengungsi. Tanggungjawab sektor ini adalah
menyediakan logistik dan transportasi yang dibutuhkan di lokasi
pengungsian. Sektor ini terus bekerja hingga masa tanggap darurat
dihentikan. Sektor ini juga bertanggungjawab terhadap rencana mobilisasi
sumber daya baik dari luar kabupaten/kota terkena bencana maupun dari
dalam area terpapar.
Lamanya genangan mengakibatkan terhambatnya proses belajar
mengajar di sekolah yang masih tergenang banjir. Selain itu, juga akan
mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan moda alternatif untuk
melaksanakan transportasi bantuan dari Pos Komando Lapangan ke tiktik-
titik pengungsian. Ketika akses ke titik-titik pengungsian mengalami
kesulitan, maka akan menyebabkan korban selamat terlambat mendapatkan
pemenuhan logistik. Oleh karena itu, mekanisme dan kapasitas logistik
maupun transportasi yang dipersiapkan untuk bencana ini harus menjadi
tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.

Pelibat sektor
No Lembaga/Instansi Peran
1 BPBD Koordinator
2 Dinas Sosial Penyediaan logistik dan Pemberdayaan
pengungsi
3 PDAM Penyediaan air bersih
23

4 Dinas PU Penanganan Drainase dan Infrastruktur


terkait banjir
5 Satpol PP Keamanan
K TNI Keamanan
7 Polri Keamanan
8 Dinas Kesehatan Menyediakan layanan kesehatan
9 PLN Listrik
10 Dinas Pendidikan Pendidikan
11 PMI Dapur umum
12 LSM/LPM dan lembaga Kegiatan pemberdayaan
sosial

2. Sasaran
1) Tersedianya logistik untuk kebutuhan korban bencana
2) Penyaluran barang logistik yang merata pada korban bencana
3) Terpenuhinya kebutuhan konsumsi bagi korban bencana
4) Terwujudnya layanan pangan, sandang yang dibutuhkan pengungsi
dan dibedakan antara laki-laki dan perempuan
5) Tersedianya prosedur dan mekanisme yang dapat menjamin alternatif
distribusi kebutuhan operasi tanggap darurat bencana sesuai dengan
standar pelayanan yang telah ditetapkan
6) Tersedianya SDM untuk pendistribusian kebutuhan operasi tanggap
darurat bencana di kawasan berisiko untuk setiap alternatif sarana
distribusi (air, udara, hewan dan manusia).

3. Kegiatan
No Kegiatan Pelaku Waktu
1 Menyediakan tempat Dinsos 30 menit
penampungan pengungsian
yang layak
24

2 Menyediakan air bersih PDAM 30 menit

3 Menyediakan fasilitas sanitasi yang PU 30 menit


memadai (kamar mandi, WC,
pengolahan limbah padat/cair)
4 Menyediakan layanan kesehatan Dinkes 30 menit
(fisik dan psikis)
5 Menyediakan tempat ibadah 30 menit

Menyediakan pangan bagi pengungsi Dinsos 30 menit


6 dan petugas/relawan
7 Menyediakan alat-alat kebersihan Dinsos 30 menit
pribadi (sabun, sikat gigi, dll)
8 Menyediakan pakaian dan selimut 30 menit
layak pakai
9 Menyediakan alat makan/minum dan Dinsos 30 menit
bantuan non pangan lainnya
10 Menyediakan kebutuhan khusus BPBD 30 menit
wanita dan bayi/balita
11 Menyediakan perlengkapan dapur Dinsos 30 menit
umum
12 Menyediakan “bilik cinta” Dinsos 30 menit

13 Menyediaan fasilitas pendukung bagi Dinsos 30 menit


“diffable”
14 Menyediakan hiburan Dinsos 30 menit

15 Menyelenggarakan kegiatan BPM 30 menit


produktif bagi pengungsi
25

16 Menyediakan sarana pendidikan anak Diknas 30 menit

17 Menyusun aturan main/etika di Kesbang 30 menit


pengungsian
18 Mengorganisir pemberdayaan 30 menit
pengungsi (dalam mengelola Dinsos
penampungan pengungsi)
19 Melaksanakan kegiatan assesment Dinsos 30 menit
kebutuhan logistik

4. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumber Daya


Jenis Jumlah Harga
No. Jumlah
Kebutuhan Kebutuhan Satuan

Logistik

1 Beras 10 karung Rp. 300.000 Rp. 3.000.000

2 Peralatan
2 Paket Rp. 500.000 Rp. 1.000.000
Dapur Umum
3 Tenda Dapur
2 Paket Rp. 300.000 Rp. 600.000
Umum
4 Air Bersih - - -

5 Mie Instan 35 Dos Rp. 45.000 Rp. 1.575.000

6 Lauk-Pauk 900 Dos Rp. 50,000 Rp. 45.000.000

7 Minyak Rp. 5.250.000


35 Dos Rp. 150,000
Goreng
8 Sarung 300 Rp. 30.000 Rp. 9.000.000

9 Selimut 300 Rp. 30.000 Rp. 9.000.000


26

10 Pakaian 600 Rp. 50,000 Rp. 30.000.000

11 Perlengkapan
Mandi/ Family 300 Paket Rp. 20.000 Rp. 6.000.000
Kits
12 Tikar 300 lembar Rp. 50.000 Rp. 15.000.000

13 Perlengkapan
300 lembar Rp. 150.000 Rp. 45.000.000
Ibadah
15 Seragam
100 lembar Rp. 100.000 Rp. 10.000.000
Sekolah
16 Gula 100 bks Rp. 13.000 Rp. 1.300.000

17 Kopi 100 bks Rp. 10.000 Rp. 1.000.000

18 Tea 100 bks Rp. 5.000 Rp. 500.000

19 Kids Wear 100 lembar Rp. 100.000 Rp. 10.000.000

Transportasi

20 Mobil SAR 5 unit Rp. 250.000 Rp. 1.250.000

21 Dump truck 3 unit Rp. 500.000 Rp. 1.500.000

22 Double cabin 6 unit Rp. 500.000 Rp. 3.000.000

23 Truck 3 unit Rp. 350.000 Rp. 1.050.000

24 Mobil genset PLN 3 unit Rp. 350.000 Rp. 1.050.000

25 Mobil komunikasi 4 unit Rp. 350.000 Rp. 1.400.000

26 Rakit 30 unit Rp. 200.000 Rp. 6.000.000

27 Mobil pick up 10 unit Rp. 300.000 Rp. 3.000.000


27

28 Perahu karet 10 unit Rp. 600.000 Rp. 6.000.000

29 Sampan 65 unit Rp. 500.000 Rp. 32.500.000

30 Motor trail 30 unit Rp. 250.000 Rp. 7.500.000

Jumlah Rp. 257.475.000

E. Penampungan Sementara dan Prasarana Lainnya


1. Situasi
Kejadian banjir seringkali menyebabkan infrastruktur rusak atau
tidak berfungsi. Padahal dalam situasi darurat, fungsi-fungsi infrastruktur
dasar seperti jalan, jembatan, telekomunikasi, penerangan, pasokan air
bersih dan sebagainya sangat menentukan keberhasilan dari kegiatan
tanggap darurat. Untuk itu dibutuhkan upaya segera dalam situasi darurat
untuk memulihkan fungsi infrastruktur vital seperti pengaturan transportasi,
listrik, dan penampungan sementara.
Bantuan penampungan atau hunian sementara diberikan dalam
bentuk tenda-tenda, barak, atau gedung fasilitas umum/sosial, seperti
tempat ibadah, gedung olahraga, balai desa, dan sebagainya, yang
memungkinkan untuk digunakan sebagai tempat tinggal sementara.

Pelibat Sektor
No Lembaga/Instansi Peran
1 Dinas PU Memastikan infrastruktur perhubungan
berfungsi
2 Dishub Memastikan jalur-jalur transportasi
alternatif baik darat maupun laut
berfungsi
28

3 Diskominfo Memastikan jalur-jalur transportasi


alternatif baik darat maupun laut
berfungsi
4 TNI Memberikan dukungan personel dan
peralatan
5 Polri Memberikan dukungan personel dan
peralatan

2. Sasaran
a. Berfungsinya penampungan sementara bagi korban bencana
b. Berfungsinya akses transportasi menuju ke wilayah yang terdampak

3. Kegiatan
Waktu
No Kegiatan Pelaksana
Pelaksanaan
1 Pengerahan sumber daya Dinas PU, Pada saat terjadi
yang dibutuhkan Dishubkominfo, banjir
Telkom, PLN,
PDAM, TNI,
Polri
2. Menyiapkan jalur PU, Perkim,& Pada saat Tanggap
evakuasi BPBD Darurat
3 Mengaktifkan posko Dinas PU, Pada saat informasi
lapangan Dishubkominfo, peringatan dini
Telkom, PLN, dikeluarkan
PDAM, TNI,
Polri.
4 Memulihkan jalur Pada saat Tanggap
transportasi (jalan PU Darurat
dan jembatan)
29

5 Memulihkan jaringan PLN Pada saat Tanggap


listrik Darurat
6. Memulihkan jaringan TELKOM Pada saat Tanggap
komunikasi Darurat

4. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumber Daya


a. Areal aman/evakuasi dengan ketinggian > 15 meter dengan
jalur transportasi yang memadai
b. Air bersih 20 liter/orang/hari
c. M.C.K : 20 unit
d. Tempat ibadah : 5 unit
e. Sekolah darurat : 2 unit
f. Pos kesehatan : 2 unit
g. Sarana air bersih 10 unit kapasitas 20 liter
h. Kayu untuk membangun jembatan darurat
i. Pemulihan jalan (1 Excavator + 2 Dump truk)

F. Keperluan Rumah Tangga


1. Situasi
Sektor ini bertugas untuk memberikan pelayanan keperluan rumah
tangga bagi para penduduk yang mengungsi. Tanggungjawab sektor ini
adalah menyediakan keperluan rumah tangga yang dibutuhkan di lokasi
pengungsian. Bantuan ini diberikan kepada korban bencana dalam status
pengungsi di tempat hunian sementara pada pasca tanggap darurat.

Pelibat Sektor
No Lembaga/Instansi Peran
1 Badan Penanggulangan Mengkoordinasi SKPD dan Relawan
Bencana Daerah Kota untuk Mobilisasi dan Mengkerahkan
Makassar pada saat tanggap darurat.
30

2 BPBD Koordinator
3 Dinas Sosial Penyediaan keperluan rumah tangga
4 Satpol PP Keamanan
5 TNI Keamanan
6 Polri Keamanan

2. Sasaran
a. Diperolehnya kemudahan untuk mendapatkan bantuan rumah tangga
b. Tersedianya kebutuhan rumah tangga untuk korban bencana
c. Penyaluran barang keperluan rumah tangga yang merata pada korban
bencana
d. Terpenuhinya kebutuhan rumah tangga bagi korban bencana
e. Tersedianya SDM untuk pendistribusian kebutuhan rumah tangga

3. Kegiatan
No Kegiatan Pelaku Waktu
1 Menyediakan peralatan masak dan Dinsos 30 menit
makan bagi rumah tangga korban
bencana
2 Menyediakan kompor, bahan bakar, Dinsos 30 menit
dan penerangan secara memadai bagi
rumah tangga korban bencana

3 Menyediakan lat-alat dan perkakas Dinsos 30 menit


untuk memperbaiki hunian sementara
bagi rumah tangga korban bencana

4. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumber Daya


a. Peralatan memasak dan makan
Masing-masing rumah tangga korban bencana dapat menperoleh
bantuan peralatan memasak dan perlengkapan untuk makan.
31

Standar minimal bantuan :


1) Piranti pokok berupa 1 panci besar dengan pegangan dan penutup, 1
panci sedang dengan pegangan dan penutup, 1 baskom untuk
penyiapan dan penyajian, 1 pisau dapur, dan 2 centong kayu.
2) Tiap orang memiliki : 1 piring makan, 1 sendok makan, 1 cangkir
atau gelas.
3) Sebuah jerigen dengan kapasitas 20 liter
b. Kompor, bahan bakar, dan penerangan
Masing-masing rumah tangga korban bencana dapat menperoleh
sarana memasak, yaitu kompor dan pasokan bahan bakar dan lampu
penerangan secara memadai.
Standar minimal bantuan :
1) Kompor dan bahan bakar yang tersedia secara rutin
2) Tersedianya tempat penyimpanan bahan bakar yang aman
3) Alat penerangan seperti lampu lentera, lilin, atau penerangan lain
yang memadai.
c. Alat-alat dan perkakas
Korban bencana dapat memperoleh bantuan alat-alat dan
perkakas untuk memperbaiki hunian sementara, seperti martil, gergaji,
cangkul, sekop, kapak, parang, dan gerobak kayu.

G. Air bersih dan Sanitasi


Pada saat terjadi suatu bencana, ketersediaan air menjadi sesuatu yang
sangat krusial. Kebutuahn akan air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti
mium, mandi, memasak, mencuci dan sebagainya sangat sulit dipenuhi
ditengah-tengah keadaan bencana banjir di Kota Makassar.
Salah satu prioritas yang harus disediakan di lokasi pengungsian adalah
air bersih. Perbaikan kualitas air bersih juga harus diutamakan agar terhindar
dari suatu serangan penyakit. Oleh karena itu, masalah utama menurunnya
kesehatan banyak disebabkan oleh lingkungan yang kurang bersih akibat
32

kekurangan air dan mengkonsumsi air yang tercemar sehingga dibutuhkan air
bersih apalagi pada saat pasca bencana.
Selain itu, sanitasi sangat diperlukan pada saat terjadi bencana agar
dapat mengurangi risiko terjadinya penularan penyakit melalui media
lingkungan akibat terbatasnya sarana kesehatan lingkungan yang ada ditempat
pengungsian, melalui pengawasan dan perbaikan kualitas kesehatan lingkungan
dan kecukupan air bersih.
1. Situasi
Masyarakat yang telah dievakuasi oleh tim evakuasi menuju ke
tempat yang lebih aman untuk dijadikan tempat pengungsian. Di lokasi
pengungsian perlu dilakukan distribusi atau melakukan penyebaran tempat
tinggal, sehingga pengungsi tidak terkonsentrasi hanya di satu lokasi
pengungsian saja. Masyarakat yang berada disekitaran lokasi pengungsian
harus mendapatkan fasilitas dasar seperti kebutuhan air bersih dan sanitasi.
2. Sasaran
Adapun sasarannya antara lain :
a. Lokasi pengungsian tersedia air bersih
b. Lokasi pengungsian tersedia sanitasi
c. Pengungsi mendapatkan tempat pengungsian yang layak
d. Tersedianya sarana sanitasi yang aman dan sehat sesuai dengan standar
minimal
e. Melakukan pengawasan dan perbaikan kualitas kesehatan lingkungan
dan kecukupan air bersih.
f. Memulihkan sarana air bersih
g. Menyediakan fasilitas sanitasi seperti toilet sementara

Pelibat sektor
No Lembaga/Instansi Peran
1 Dinas PU Penanganan drainase dan
infrastruktur terkait banjir
33

2 PDAM Menyediakan air bersih atau pasokan


air bersih bagi penduduk di lokasi
pengungsian
3 Dinas Sosial Penyediaan logistik dan
pemberdayaan pengungsi
4 Dinas Lingkungan Hidup Memantau kualitas lingkungan hidup
dan memantau kualitas air serta
mencegah terjadinya bencana banjir.

3. Kegiatan
No Kegiatan Pelaku Waktu
1 Menyediakan air bersih PDAM 45 menit
2 Menyediakan fasilitas sanitasi yang
memadai (kamar mandi, WC, PU 40 menit
pengolahan limbah padat/cair)
3 Menyediakan sarana sanitasi DLH 40 menit

4. Kebutuhan Air Bersih


Adapun kebutuhan air bersih pada saat pasca bencana di kecamatan
biringkanaya Kota Makassar sebagai berikut.
Waktu Kebutuhan Keperluan
Hari 1/awal terjadi 661.728 liter/hari Minimal masal, makan,
bencana minum
Hari 2 dst 661.728 – 2.316.498 Minum, masak, makan,
liter/hari mandi dan mencuci
Hari berikutnya 2.316.498 liter/hari Minum, masak, makan,
mandi dan mencuci
Fasilitas pelayanan 5.626.038 liter/hari Melayani korban bencana
kesehatan dan pengungsian
34

5. Kebutuhan
Rasio
No Kebutuhan Jumlah Satuan Ketersediaan Lokasi Ket
Kecukupan
1 Air bersih 2.316.498 liter - PDAM - 661.728
liter/hari
2 Mobil 29 unit 3 PDAM 0,08 1
tangki air unit/posko
3 MCK 52 buah 51 DINSOS 0,99 2 buah/TP
4 Kran air 40 buah 39 DINSOS - 1
buah/posko
5 Pompa air 29 Buah 1 DINSOS 0,05 1 buah/TP
7 Tempat 57 Buah 1 DINSOS 0,03 2 buah/TP
sampah
8 Selang air 5.560 Buah 2 DINSOS 0,00 200 m/TP
9 Tandon air 29 Buah 1 DINSOS 0,05 1 buah/TP
10 Ember air 57 Buah 0 BPBD 0,00 2 buah/Tp
dan
DINSOS
11 Toilet 10 Unit 10 BPBD 0,00 1 unit/TP
sementara

Selain itu, kejadian banjir seringkali mengakibatkan infrastruktur


rusak atau tidak dapat digunakan dengan baik lagi. Padahal apabila dalam
keadaan darurat, fungsi-fungsi infrastruktur dasar seperti pasokan air bersih
sangat menentukan keberhasilan dari kegiatan tanggap darurat. Dampak
banjir terhadap pasokan air bersih di Kota Makassar, dari 3 titik instalasi
tidak terdapat kerusakan fisik akan tetapi penyebaran terganggu sehingga
kebutuhan air bersih di 24 kelurahan tyang terkena dampak banjir tidak
dapat terpunuhi seutuhnya.
35

H. Kesehatan dan Nutrisi


Kesehatan memiliki tugas untuk memberikan suatu pelayanan
kesehatan yang baik pada saat terhadinya banjir di suatu daerah khususnya di
Kota Makassar. Sektor ini juga memiliki sebuah tanggung jawab untuk
menyelenggarakan atau memberikan pelayanan kesehatan kepada penduduk
yang terkena dampak bencana, baik yang tidak mengungsi (yang bertahan atau
tinggal di lokasi bencana) maupun yang berada dilokasi pengungsian serta
penduduk yang mengalami luka maupun cidera yang berada di masing-masing
lokasi yang mempunyai posko pelayanan dan rumah sakit rujukan.
Dampak bencana banjir terhadap sektor kesehatan sangatlah
berpengaruh terhadap terganggunya atau rusaknya beberapa bangunan
puskesmas sehingga pelayanan kesehatan di Kota Makassar sangat terganggu.
Bencana banjir akan menyebabkan sejumlah penduduk mengalami dan
menderita cidera atau luka, terpapar penyakit menular maupun tidak menular,
bahkan dapat menimbulkan beberapa korban jiwa dan sebagian besar penduduk
kota Makassar harus mengungsi ke lokasi yang aman.
Selain itu, dengan terjadinya bencana banjir dapat menjadi mengalama
penurunan nutrisi pengungsi baik dari usia balita sampai usia lanjut karena
kekurangan energi yang disebabkan akses yang buruk terhadap makanan yang
berkualitas.
1. Situasi
Pada saat terjadi suatu banjir, bagian ini dapat melakukan koordinasi
dengan tim siaga kelurahan untuk melaksanakan dan melakukan upaya
preventif dengan cara menghimbau penduduk sekitar yang rumahnya
berada di Kawasan rawan banjir untuk sementara mengungsi ke lokasi tang
lebih aman. Tindakan ini dilakukan karena menghindari adanya korban jiwa
dan harta benda penduduk dapat terhindar dari bencana banjir. Apabila
terjadi banjir di suatu daerah dan terdapat laporan bahwa banjir telah terjadi,
maka sektor kesehatan dan pemulihan darurat akan segera menuju ke lokasi
yang terkena dampak bencana banjir untuk melakukan upaya penanganan.
36

2. Sasaran
Adapun sasaran dari bencana banjir ini antara lain :
a. Terlaksanaya operasi SAR secara terkoordinir untuk melakukan
pertolongan bagi masyarakat korban yang terkena bencana.
b. Terevakuasinya masyarakat yang terkena dampak sebanyak 1012 jiwa
ke lokasi yang lebih aman yang telah disediakan.
c. Memenuhi kebutuhan makanan pengunsi sesuai dengan standar
minuman gizi

Pelibat Sektor
No Lembaga/Instansi Peran
1 Badan Penanggulangan Mengkoordinasi SKPD dan
Bencana Daerah Kota Relawan untuk memobilisasi dan
Makassar menggerakan pada saat tanggap
darurat.
2 Dinas Kesehatan Kota Sektor kesehatan bertugas dan
Makassar bertanggungjawab untuk
memberikan pelayanan kesehatan
baik pada saat terjadi banjir
maupun pada saat berlangsungnya
situasi darurat sampai situasi
darurat berakhir kepada penduduk
yang terpapar dan terdampak
banjir.
3 Rumah Sakit Umum Menyiapkan fasilitas dan tenaga
Daerah, Rumah Sakit kesehatan dalam penanganan
pasien rujukan akibat bencana
banjir.
37

4 Puskesmas 1. Memberikan pertolongan


pertama pada korban bencana
dibidang kesehatan
2. Mengarahkan anggota,
peralatan dan perlengkapan
medis, obat-obatan dan sarana
transportasi.
3. Melakukan pertolongan
pertama dan mengarahkan
tindak lanjut perawatan dalam
hal pertolongan medis.
5 Tim Bantuan Medis 110
-
FK UMI
6 Tim Bantuan Medis
-
Calcaneus FK UNHAS
7 Public Safety Centre (PSC) -
8 SIAGA NERS (Squad Of
Disaster And Emergency -
Assistence Ners)
9 PMI Kota Makassar, TBM
-
Se Universitas

3. Kegiatan
Adapun kegiatan yang harus dilakakukan apabila terjadi bencana
banjir di Kota Makassar terdapat pada tabel berikut.
No Kegiatan Pelaksana Waktu
1 Melakukan pertemuan BPBD Kota Makassar, 15 menit
koordinasi antar sektor Dinkes Kota Makassar,
kesehatan RSUD, RS Swasta,
38

Puskesmas, PMI dan


LSM Kesehatan
2 Penyususnan rencana BPBD Kota Makassar, 15 menit
petugas yang akan Dinkes Kota Makassar,
ditempatkan pada saat RSUD, RS Swasta,
menjelang musim hujan Puskesmas, PMI dan
(pembangunan posko LSM Kesehatan
kesiapsiagaan pada lokasi
rencana evakuasi sesuai
scenario)
3 Inventarisasi dan penyiapan BPBD Kota Makassar, 15 menit
sumber daya yang tersedia Dinkes Kota Makassar,
RSUD, RS Swasta,
Puskesmas, PMI dan
LSM Kesehatan
4 Penyiapan Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Makassar, 15 menit
(TRC) Medis dan Tim Dinkes Kota Makassar
Kajian Cepat Kesehatan dan Puskesmas
5 Memberikan pertolongan 1. PMI Kota 24 jam
pertama pada korban Makassar,
bencana 2. Public Safety
Centre (PSC)
3. TBM se
universitas/TRC,
PRC/Ners,
Hibgabi
4. TIM BANTUAN
MEDIS 110 FK-
UMI
39

5. Tim Bantuan
Medis Calcaneus
FK UNHAS
6. Public Safety
Centre (PSC)
7. SIAGA NERS
(Squad Of Disaster
And Emergency)
6 Penyiapan Puskesmas dan Dinkes Kota Makassar 15 menit
Rumah Sakit rujukan dan Puskesmas
pelayanan 24 jam
7 Pengarahan sumber daya 1. BPBD Makassar, 15 menit
2. Dinkes Kota
Makassar,
3. Rumah Sakit
Umum Daerah,
4. Rumah Sakit
Swasta,
5. Puskesmas,
6. Instansi terkait
PMI, BSMI, fsm
LSM Kesehatan,
7. TBM se
universitas/TRC
8 Penyusunan laporan BPBD Kota Makassar 155 menit
kegiatan tanggap darurat
40

4. Kebutuhan dan Ketersediaan Sumberdaya


Adapun kebutuhan dan ketersediaan sumberdaya apabila terjadi
bencana banjir di Kota Makassar terdapat pada tabel berikut.
Perhitungan Jumlah Kesen
Frekuensi Ketersediaan Asal
Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan Jangan
Satuan Jmlh
Tenaga Teknis
1. Dokter Umum DINKES
2 Org 6 Hari 2 4 4
& RSU
2. Dokter Bedah DINKES
1 Org 6 Hari 1 2 2
& RSU
3. Dokter Anastesi DINKES
1 Org 6 Hari 10 5 5
& RSU
4. Perawat DINKES
10 Org 6 Hari 1 10 1
& RSU
5. Konselor Jiwa DINKES
1 Org 6 Hari 1 1 1
& RSU
6. Fisioterapi DINKES
1 Org 6 Hari 2 1 1
& RSU
7. Apoteker DINKES
2 Org 6 Hari 2 2 1
& RSU
8. Asisten Apoteker DINKES
1 Org 6 Hari 1 1 1
& RSU
9. Bidan DINKES
2 Org 6 Hari 2 2 1
& RSU
10. Sopir Ambulance DINKES
2 Org 6 Hari 2 2 1
& RSU
11. Surveilance DINKES
2 Org 6 Hari 2 2 1
Epidemiologi & RSU
41

12. Petugas DINKES


2 Org 6 Hari 2 2 1
komunikasi & RSU
13. Enthomolog DINKES
2 Org 6 Hari 2 2 1
& RSU
14. Sanitarian DINKES
4 Org 6 Hari 4 4 1
& RSU
15. Ahli Gizi DINKES
4 Org 6 Hari 4 4 1
& RSU
16. Petugas Rontgen DINKES
1 Org 6 Hari 1 1 1
& RSU
17. Tenaga DINKES
2 Org 6 Hari 2 2 1
Administrasi & RSU
Prasarana
1. Ambulance 2 Unit 6 Hari 2 2 DINKES 1
2. Kendaraan roda 2 2 Unit 6 Hari 2 2 DINKES 1
3. Rumah sakit Unit Hari DINKES 1
5 6 5 5
rujukan
4. Puskesmas 6 Unit 6 Hari 6 6 DINKES 1
5. Pustu/pusling 12 Unit 6 Hari 12 12 DINKES 1
6. Pos kesehatan Unit Hari DINKES 1
24 6 24 24
desa
7. Papan data 24 Unit 6 Hari 24 24 DINKES 1
8. ATK 24 Unit 6 Hari 24 24 DINKES 1
9. Komputer/lapto 1 Unit 6 Hari 1 1 DINKES 1
10. Printer 6 Unit 6 Hari 6 6 DINKES 1
11. Lampu Unit Hari DINKES
24 6 24 24 1
penerangan
12. Generator set 10 Unit 6 Hari 10 10 DINKES 1
Sarana
42

1. Diagnostic set 6 RSU &


Unit 6 hari 6 1 0,17
PMI
2. Heacting set 6 hari RSU &
Unit 6 6 0 0
PMI
3. Partus set 6 hari RSU &
Unit 6 6 0 0
PMI
4. Perawatan luka 6 hari RSU &
Bh 6 6 0 0
set PMI
5. Timbangan 6 hari RSU &
Bh 6 6 0 0
PMI
6. Bed periksa 6 hari RSU &
Bh 6 6 0
PMI
7. Lampu periksa 6 hari RSU &
Bh 6 6 0 0
PMI
8. Sarung tangan 6 hari RSU &
Bh 6 6 0 0
PMI

I. Pelayanan Masyarakat
Pada sektor pelayanan masyarakat ini bertugas untuk memberikan
pelayanan dan penyediaan kebutuhan dasar pengungsi/masyarakat. Sektor ini
berperan dalam mendistribusikan bantuan secara adil dan transparan. Dalam
menjalankan tugas tersebut sektor ini akan berkoordinasi dengan posko utama
dan sektor lain terutama sektor kesehatan.
1. Situasi
Pada saat terjadi banjir, pengungsi harus memerlukan kebutuhan-
kebutuhan pokok pada saat di pengungsian. Pada saat bencana banjir
masyarakat sangat sulit untuk mendapatkan pelayanan.
2. Sasaran
a. Meningkatkan kualitas layanan sampai masyarakat merasakan kepuasan
b. Standar pelayanan harus memiliki kompetensi di bidang keilmuan
43

c. Terkoordinasinya pemenuhan kebutuhan logistic yang berbasis pada


pasrtisipasi masyarakat
d. Semua masyarakat yang terkena bencana banjir dapat ditangani dengan
baik dalam proses pengungsian
e. Mengakses transportasi untuk menuju ke wilayah yang terdampak
f. Memberikan pelayanan dengan baik bagi masyarakat yang terkena
dampak
g. Terlaksana pelayanan kesehatan yang optimal dan merata bagi
masyarakat di pengungsian

Pelibat sektor
No Lembaga/Instansi Peran
1 LSM Menumbuhkan empati dan
kepedulian, edukasi mitigasi dan
preparedness, mengorganisir
relawan kemanusiaan, respon
bencana di fase emergency,
pemulihan bencana serta
pemberdayaan masyarakat di
lokasi pengungsian.
2 Dinsos
3 PDAM Menyiapkan sarana transportasi
bagi pengungsi
4 Telkom Memastikan adanya sarana
transportasi bagi masyarakat yang
terkena dampak
5 Dinas PU Menyediakan sarana transportasi
bagi pengungsi
6 BPBD Koordinator
44

7 Dinkes Memberikan pelayanan kesehatan


kepada masyarakat yang terpapar
dan terkena dampak dari bencana
banjir.
8 RSU Menyiapkan fasilitas dan tenaga
kesehatan dalam penanganan
pasien akibat bencana banjir.
9 Puskesmas Memberikan pertolongan pertama
pada korban bencana
10 Dinas perpustakaan dan Menyediakan buku bacaan dan
kearsipan meningkatkan minat baca
masyarakat yang terkena dampak

3. Kegiatan
No Kegiatan Pelaku Waktu
1 Melakukan pendataan LSM, Dinas Sebelum musim hujan
terhadap masing-masing PU, Dinas
pelayanan yang sesusai Sosial
dengan bencana yang
terjadi atau
permasalahannya
2 Pendataan sumberdaya Dinas PU, Sebelum musim hujan
yang tersedia Telkom, LSM,
PLN, PDAM
3 Menyediakan pangan bagi Dinas Sosial 30 menit
pengungsi atau masyarakat
4 Menyediakan kebutuhan BPBD 30 menit
khusus wanit dan balita
5 Menyediakan alat-alat Dinas Sosial 30 menit
kebersihan pribadi
45

4. Kebutuhan
Kebutuhan Jumlah Satuan Ketersediaan Lokasi Keterangan
Transportasi
1. Mobil pick up 2 Unit 3 Dinas sosial 1 unit/posko
2. Mobil mini bus 1 Unit 2 Dinas sosial 1 unit/posko
3. Mobil 1 Unit 2 Dinkes 1 unit/posko
ambulance
4. Mobil 1 Unit 2 PLN 1 unit/posko
operasional PLN
5. Mobil 1 Unit 1 Dinas PU 1 unit/posko
operasional PU
6. Mobil 1 Unit 2 Telkom 1 unit/posko
operasional
Telkom
7. Mobil 1 Unit 2 PDAM 1 unit/posko
operasional
PDAM
8. Kendaraan roda 6 Unit 6 BPBD, 1 unit/posko
2 Dinsos,
Kodim,
Polres
Logistik
1. Gayung mandi 57 Buah 0 BPBD dan 2 buah/TP
Dinsos
2. Ember air 57 Buah 0 BPBD dan 2 buah/TP
Dinsos
3. Sikat gigi 1.014 Buah 0 BPBD dan Buah/orang
Dinsos
4. Sabun mandi 255 Buah 0 BPBD dan Buah/KK
Dinsos
46

5. Pasta gigi 253 Buah 0 BPBD dan Buah/KK


Dinsos
6. Beras 2.430 kg 0 Dinsos Kg
7. Mie instan 8.450 Dos 0 BPBD dan 200 dos/TP/hari
Dinsos
8. Kopi 845 Dos 0 BPBD dan 50 dos/posko/hari
Dinsos
9. Gula 610 Kg 0 BPBD dan Kg
Dinsos
10. Teh 840 Dos 0 BPBD dan 50/dos/posko/hari
Dinsos
11. Sendok 85 Lusin 0 BPBD dan Lusin
Dinson
12. Tempat makan 85 Lusin 0 BPBD dan Lusin
plastik Dinsos
13. Gelas plastik 85 Lusin 0 BPBD dan Lusin
Dinsos
14. Sabun cuci 255 Buah 0 BPBD dan Buah/KK
Dinsos
15. Shampoo 255 Buah 0 BPBD dan Buah/KK
Dinsos
16. Pakaian 2.210 Lembar 0 BPBD dan Lembar/orang
Dinsos
Pendidikan
1. ATK 25 Paket 27 Dinsos 1 paket/posko
2. Seragam sekolah 90 Lembar 100 Dinsos 1 lembar/orang
3. Buku bacaan 15 Buah 14 Dinas 1 buah/orang
perpustakaan
Kesehatan
1. Dokter umum 2 Orang 2 Dinkes/RSU -
47

2. Perawat 10 Orang 10 Dinkes/RSU -


3. Ahli gizi 4 Orang 5 Dinkes/RSU -
4. Pustu/pusling 12 Unit 12 Dinkes -
5. Rumah sakit 5 Unit 5 Dinkes/RSU -
rujuan
6. Puskesmas 6 Unit 6 Dinkes -
7. Pos kesehatan 24 Unit 24 Dinkes -
desa

J. Pendidikan
Dampak bencana banjir terhadap sektor pendidikan sangat berpengaruh
dengan terganggunya atau rusaknya bangunan-bangunan sekolah di Kota
Makassar sehingga siswa-siswa harus diliburkan selama masa tanggap darurat
yang sebanyak 11 unit sekolah akan tetapi pada kecamatan biringkaya tidak ada
terkena dampak.
1. Situasi
Pada saat terjadi bencana banjir, mengakibatkan infrastruktur rusak
atau tidak berfungsi. Selain itu, anak-anak yang masih sekolah mengalami
hambatan dalam memperoleh ilmu atau tidak bersekolah lagi akibat dari
bencana banjir.
2. Sasaran
a. Tersedianya tempat pendidikan sementara
b. Tersedianya tenaga pengajar
c. Mengadakan pos pendidikan
Pelibat sektor
No Lembaga/Instansi Peran
1 Dinas pendidikan Pendidikan
2 Dinas Sosial Penyediaan logistik dan
pemberdayaan pengungsi
48

3 Dinas Perpustakaan dan Menyediakan buku bacaan dan


Kearsipan meningkatkan minat baca
masyarakat yang terkena dampak.
4 BPBD Koordianator

3. Kegiatan
No Kegiatan Pelaku Waktu
1 Menyediakan sarana Dinas 35 menit
pendidikan anak Pendidikan
2 Menyediakan tenaga Dinas 35 menit
pengajar bagi anak pendidiakn

4. Kebutuhan
No Kebutuhan Jumlah Satuan Ketersediaan Lokasi Keterangan
1 Buku tulis 30 Buah 29 Dinas Sosial 1 buah/orang
2 Meja belajar 10 Buah 9 Dinas Sosial 1 buah/orang
3 Papan tulis 3 Buah 2 Dinas Sosial 1 buah/TP
4 Kursi 10 Buah 9 Dinas Sosial 1 buah/orang
5 Seragam 90 Lembar 100 Dinas Sosial 1
sekolah lembar/orang
6 Terpal/tikar 3 Lembar 2 Dinas Sosial 1 lbr/TP
dan BPBD
7 Tenda 4 Unit 3 Dinas Sosial -
Sekolah dan BPBD
8 Pensil/pulpen 30 Buah 29 Dinas Sosial 1 buah/orang
9 Penggaris 30 Buah 29 Dinas Sosial 1 buah/orang
10 Spidol 4 Buah 3 Dinas Soisal 1 buah/TP
11 Buku bacaan 15 Buah 14 Dinas -
Perpustakaan
49

12 Tenaga 6 Orang 5 Dinas -


pengajar Pendidikan
BAB IV
PEMANTAUAN DAN TINDAK LANJUT

A. Pemantauan
Pemantauan adalah kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan
rencana suatu kegiatan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan
yang timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin. Adapun tujuan dari
pemantauan ini yakni:
1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan
rencana.
2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi
3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan
sudah tepat untuk mencapai tujuan.
4. Mengetahuhi kaitan antara kegiatan-kegiatan tujuan untuk memperoleh
ukuran kemajuan
5. Menyesuaiakan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa
menyimpang dari tujuan.
Setelah proses penyusunan rencana kontijensi yang dihimpun dalam
suatu dokumen resmi, tahap selanjutnya adalah perlu ditindak lanjuti dengan
berbagai kegiatan/langkah-langkah yang diperlukan untuk menghadapi
kejadian bencana.
1. Situasi Siaga
a. Memasuki musim penghujan di Kota Makassar ada informasi Early
Worning System (EWS) dari BMKG, Orari, Ormas dan sumber lain
yang dapat dipertanggungjawabkan yang disampaikan ke Posko Siaga
BPBD Kota Makassar yang berisi tentang tingginya intensitas curah
hujan yang berpotensi menyebabkan terjadinya banjir.
b. Menindaklanjuti informasi tersebut, maka BPBD Kota Makassar
membentuk Pusdalops dan meneruskan informasi yang dimaksudkan di
atas ke wilayah yang rawan banjir melalui unsur Tripikadan masyarakat

50
51

setempat agar siaga banjir di wilayah masing-masing (waktu bersamaan


dengan diterimanya informasi EWS).
c. Setelah Pusdalops BPBD Kota Makassar menyebarkan/ meneruskan
informasi tersebut, maka BPBD Kota Makassar melaksanakan Rapat
Koordinasi dengan Pihak Terkait untuk mengantisipasi dan mengurangi
dampak yang ditimbulkan bencana banjir tersebut (Waktu paling lambat
sehari setelah EWS dan dilaksanakan selama 1 hari).
d. Dari hasil rapat koordinasi itu, maka disusunlah sektor dengan tupoksi
dan struktur organisasi masing-masing sektor sebagai serta penanggung
jawab (Koordinator) sektornya untuk memudahkan koordinasi dalam
rencana operasi penaganan banjir tersebut, serta oleh Kepala BPBD
menunjuk Komandan Operasi Siaga-Daraurat untuk memudahkan
koordinasi antar sektor tersebut.
Adapun sektor yang disepakati dalam rapat koordinasi itu sesuai
dengan kebutuhan untuk menangani banjir tersebut (sesuai finalisasi
draff rencana kontijensi banjir Kota Makassar tahun 2014) adalah
sebagai berikut (waktu bersamaan dengan rapat koordinasi):
1) Sektor Posko (Pusdalops dan Posko Operasi Lapangan)
Sektor Posko berfungsi sebagai pengendali semua kegiatan
tanggap darurat bagi sektor-sektor yang dibentuk untuk
melaksanakan kegiatan tanggap darurat di lapangan. Sektor ini
dibawah komandan pengendali kegiatan tanggap darurat yang
ditunjuk oleh Walikota Makassar sebagai pimpinan tertinggi Pelibat
Sektor dari lembaga atau instansi : BPBD Makassar, Sekretariat,
BMKG, Dinas Kominfo, TELKOM, TNI-KODIM, POLRI- Polresta
Makassar, SATPOL PP, ORARI/RAPI, Perwakilan Lembaga
Terkait.
2) Sektor Perencanaan
Dalam menghadapi bencana banjir, perlu disiapkan
“Rencana Operasi” dengan mengadaptasi / penyesuaian Rencana
Kontijensi dengan kejadian sebenarnya setelah dilakukan kajian
52

cepat dampak bencana. Sektor perencanaan bertugas untuk


mengkoordinir proses penyesuaian Rencana Kontijensi menjadi
Rencana Operasi. Pelibat Sektor dari lembaga atau instansi:
SETKOT Makassar, BPBD Kota Makassar, BAPPEDA, BMKG,
Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas PU, Dinas Perhubungan, PT
PLN Kota Makassar, PDAM, Puskesmas, Balai Besar Wilayah
Sungai Pompengan Jenebrang, LANTAMAL.
3) Sektor Logistik
Sektor Logistik bertugas untuk mempersiapkan dan
menyediakan logistik yang memadai bagi korban bencana
(pengungsi baik pangan maupun sandang sesuai dengan kebutuhan)
Pelibat Sektor dari lembaga atau instansi : BPBD, DINSOS, Dinas
PU, Satpol PP, TNI, POLRI, Badan Ketahanan Pangan, Dinas
Kesehatan, PLN, Rohaniawan, PKK, LSM, PMI.
4) Sektor Keamanan dan SAR
Sektor Keamanan dan SAR bertugas untuk memastikan
bahwa penduduk di kawasan yang rawan banjir mendapatkan
perlindungan baik dari ancaman bencana banjir maupun dari
ancaman keamanan wilayah pada saat terjadi situasi darurat.pada
saat terjadi bencana, sektor ini bertugas untuk memfasilitasi
penduduk di wilayah rawan banjir untyuk mengungsi ketempat yang
aman.
Pada saat terjadi banjir, sektor ini bertugas untuk melakukan
penanganan pertama jika muncul korban baik yang mengalami
cidera maupun korban meninggal dan melakukan koordinasi dengan
Sektor kesehatan untuk penanganan lanjutan bagi penduduk yang
mengalami cidera serius. Pelibat Sektor dari lembaga atau instansi:
BPBD, BASARNAS, TNI-Kodim, Polri-Polres, POLAIRUD,
LANTAMAL, PMI, SAR Sulawesi, DAMKAR, Potensi SAR, SAR
BROMOB, SAR POLAIR, BANKOMPOL, SAR Sulawesi, SAR
UNHAS, Tim Bantuan Medis 110 FK-UMI, Tim Bantuan Medis
53

Calcaneus FK UNHAS, Public Safety Center (PSC), Siaga Ners,


UKM SAR UNM, SAR Wahdah Islamiyah, SAR Marteam, SAR
Pramuka, SAR Univ, SAR Hidayatullah.
5) Sektor Kesehatan
Sektor Kesehatan bertugas dan bertanggung jawab untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada penduduk yang terpapar
dan terdampak banjir mulai pada saat terjadinya banjir (situasi
darurat) sampai dengan berakhirnyamasa tanggap darurat banjir.
Pelibat Sektor dari lembaga atau instansi: BPBD, Dinas Kesehatan,
Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas, PMI dan Organisasi
Kesehatan lain serta Relawan Kesehatan Kota Makassar.
6) Sektor Prasarana dan Sarana
Sektor Prasarana dan Sarana bertugas untuk memulihkan
kembali berfungsinya infrastruktur dasar yang rusak akibat
terjadinya bencana banjir. Kegiatan ini sangat diperlukan dalam
situasi darurat, karena fungsi-fungsi infrastruktur dasar seperti jalan,
jembatan, telekomunikasi, penerangan, pasokan air bersih, dan
sebagainya sangat menentukan keberhasilan dari kegiatan tanggap
darurat. Pelibat Sektor dari lembaga atau instansi: Dinas PU,
Dishub, Telkom, PLN, PDAM, TNI, POLRI.
e. Setelah semua sektor telah dibentuk, maka Sektor Perencanaan
melaksanakan penyusunan metode rencana operasi dan analisa
kebutuhan beserta jumlah biaya yang dibutuhkan untuk menghadapi
situasi darurat bencana banjir sesuai dengan data survey dari daerah
yang akan terpapar dan terdampak contoh jumlah korban, jumlah dan
luas wilayah, jumlah kelompok rentang, jenis kelamin, dll (waktu untuk
kegiatan ini 1 hari).
f. Selanjutnya oleh Komandan Operasi Siaga-Darurat melakukan
koordinasi antar sektor mengenai ketersediaan sumber daya yang
tersedia baik manusia maupun peralatan untuk dijadikan dasar dalam
menghitung tingkat rasio kesenjangan antara sumber daya dan
54

kebutuhan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan ril dalam


melaksnakan operasi darurat bencana banjir yang dihadapi (waktu untuk
kegiatan ini 1-2 hari)
2. Situasi Darurat
1. Pusdalops menerima laporan tindak lanjut dari EWS dari tripika
setempat bahwa telah terjadi banjir dibeberapa wilayah yang terindikasi
rawan banjir antara lain Kecamatan Manggala, Kecamatan
Biringkanayya dan beberapa Kecamatan lainnya sesuai data dalam
dokumen Rencana kontigensi, maka komandan siagadarurat
melaporkan ke Walikota Kota Makassar untuk meminta Persetujuan
Surat Pernyataan Waktu Darurat Bencana Banjir.
2. Setelah mendapat surat pernyataan darurat bencana banjir, maka
Komandan Operasi Siaga-Darurat langsung memerintahkan TimKaji
Cepat turun ke lokasi bencana banjir untuk melaksanakan pengecekan
awal untuk mengetahui jumlah korban terpapar, terdampak, kerusakan
rumah penduduk, kerusakan infrastruktur, korban luka, korban hilang/
meninggal dan kerugian lain yg diakibatkan banjir ini serta kebutuhan
pertolongan awal yg dibutuhkan.
3. Tim Kaji Cepat melaporkan atau kembali ke Pusdalops untuk
menyampaikan hasil kajian cepat yang diperoleh dari lokasi banjir
tersebut.
4. Setelah menerima dan mengkaji laporan dari Tim Kaji Cepat,
Komandan Operasi Siaga-Darurat melaksanakan koordianasi antar
sektor dan segera mendirikan/ membentuk PoskoOperasi Lapangan
serta memerintahkan semua sektor untuk segera melaksanakan tindak
lanjut aksi penanganan korban banjir tersebut sesuai dengan tupoksi dan
tanggung jawabnya masing-masing, seperti melakukan evakuasi
tanggung jawab oleh sektor apa, penyediaan tempat pengunsianoleh
sektor apa, logistik oleh sektor apa, pertolongan korban yang sakit dan
luka oleh sektor apa, dan hal lain yang dibutuhkan pada saat darurat.
55

5. Semua hasil kegiatan beserta biayanya selama masa darurat yang


dilaksanakan oleh sektor masing-masing, harus dibuatkan Laporan
untuk disampaikan ke Komandan Operasi Siaga-Darutat untuk
dijadikan bahan dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban akhir
dari pelaksanaan operasi Siaga-Darurat berlangsung.
6. Setelah Masa Darurat bencana banjir akan berakhir, maka komandan
Operasi Siaga-Darurat melakukan rapat evaluasi bersama semua sektor
yang terkait untuk mengetahui semua masalah baik yang mendukung
maupun yang menghambat jalannya Operasi Siaga-Darurat yang telah
dilaksanakan. Hal ini merupakan koreksi untuk penanganan Darurat
Bencana Banjir ke depan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana
secara efektif dan efisien.
7. Selanjutnya apabila Masa Tanggap Darurat Banjir dinyatakan berakhir
oleh Walikota Makassar yang dibuat dalam bentuk surat pernyataan
tertulis dan tidak diperpanjang, maka Komandan Operasi Siaga-Darurat
rapat bersama semua sektor terkait dan sekaligus menyatakan operasi
tanggap darurat telah ditutup atau diberhentikan.
8. Menindaklanjuti berakhirnya operasi siaga-darurat ini, maka Komandan
Operasi Siaga-Darurat bersama semua sektor terkait menyusun laporan
final pertanggungjawaban hasil dari selama operasi siaga-darurat ini
berlangsung untuk diserahkan ke Walikota Makassar selaku
penaggungjawab melalui Kepala BPBD secara keseluruhan dari
penanganan bencana di Kota Makassar, dimana laporan tersebut harus
diserahkan paling lambat 3 hari setelah masa darurat berakhir.
9. Laporan ini harus dipublikasikan pertanggungjawabannya sebagai
wujud transparansi dalam penaganan bencana kepada masyarakat secara
umum.

B. Tindak Lanjut
1. Dokumen Rencana Kontinjensi ini disusun bersama oleh para pemangku
kepentingan dari Dinas/Instansi/Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah
56

yang terkait dengan penanganan bencana di Kota Makassar, pada situasi dan
kondisi bulan Desember 2020.
2. Dokumen Rencana Kontijensi ini akan ditandatangani oleh setiap Pimpinan
Instansi yang terlibat dan dikukuhkan oleh Walikota selaku Kepala Daerah
Kota Makassar.
3. Aktivasi dari Rencana Kontinjensi ini menjadi Rencana Operasional pada
saat terjadi bencana yang akan dilaksanakan oleh pejabat yang ditunjuk oleh
Walikota Makassar.
4. Pemantauan situasi dan perubahan kondisi dilakukan setiap 6 (enam) bulan
sekali untuk pemutakhiran data dan informasi, guna penyesuaian isi
dokumen Rencana Kontijensi.
5. Apabila hingga batas waktu yang direncanakan/diperkirakan tidak terjadi
bencana, maka Rencana Kontinjensi ini akan diperpanjang masa berlakunya
hingga tahun berikutnya.
6. Evaluasi atas isi dokumen Rencana Kontijensi ini akan dilakukan setiap 3
tahun untuk penyesuaian isi dokumen Rencana Kontijensi.
7. Koordinasi untuk penyusunan, pemantauan dan pemutakhiran Rencana
Kontinjensi ini dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Makassar.

C. Evaluasi
1. Simulasi/Gladi Untuk menguji ketepatan Rencana Kontinjensi yang dibuat,
maka perlu dilakukanuji coba dalam bentuk simulasi atau gladi. Dalam gladi
ini diusahakan supaya besaran dan skalanya mendekati peristiwa/kejadian
yang si skenariokan. Apabila tidak memungkinkan, maka dapat diambil
sebagian dari luas yang sesungguhnya.
2. Pemutakhiran Data
a. Kegiatan-kegiatan dalam rangka rencana tindak lanjut ini disusun dalam
tabel yang memuat tahapan-tahapan dan para pelaku/sektor-sektor serta
waktu pelaksanaan kegiatan.
57

b. Inventarisasi dan pemeliharaan ketersediaan dan kesiapan sumber daya,


sarana dan prasarana yang ada di tiap daerah dilakukan secara berkala.
c. Pertemuan-pertemuan berkala untuk kaji ulang dalam rangka
pemutakhiran data dan asumsi-asumsi dampak bencana atau proyeksi
kebutuhan sumberdaya.
d. Menyusun prosedur-prosedur tetap yang sifatnya dapat mendukung
pelaksanaan/aktivasi rencana kontinjensi yang telah disusun.
e. Melakukan pemantauan secara periodik terhadap ancaman dan
peringatan dini beserta diseminasinya.
LAMPIRAN

Lampiran I
Singkatan

BANKOMPOL : Bantuan Komunikasi Polisi


BAPPEDA : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
BASARNAS : Badan SAR Nasional
BMKG : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
BPBD : Badan Penanggulangan Bencana Daerah
BRIMOB : Brigade Mobil
DAMKAR : Pemadam Kebakaran
DISHUB : Dinas Perhubungan
DISKOMINFO : Dinas Komunikasi dan Informatika
DINSOS : Dinas Sosial
DPU : Dinas Pekerjaan Umum
EWS : Early Warning System
FK : Fakultas Kedokteran
KODIM : Komando Distrik Militer
KOMINFO : Kementerian Komunikasi dan Informatika
LANTAMAL : Pangkalan Utama TNI AL
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
MCK : Mandi Cucu Kakus
ORARI : Organisasi Amatir Radio Republik Indonesia
PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum
PKK : Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
PLN : Perusahaan Listrik Negara
PMI : Palang Merah Indonesia
POLAIR : Kepolisian Perairan
POLAIRUD : Polisi Perairan dan Udara
POLRESTA : Kepolisian Resor Kota

58
POLRI : Kepolisisan Negara Republik Indonesia
PSC : Public Safety Center
PT : Perseroan Terbatas
PU : Pekerjaan Umum
PUSDALOPS : Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana
RAPI : Radio Amatir Penduduk Indonesia
RTH : Ruang Terbuka Hijau
SAR : Search and Rescue
SATPOL PP : Satuan Polisi Pamong Praja
SDM : Sumber Daya Manusia
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
TELKOM : Telekomunikasi
TNI : Tentara Nasional Indonesia
UKM : Unit Kegiatan Mahasiswa
UMI : Universitas Muslim Indonesia
UNHAS : Universitas Hasanuddin
UNM : Universitas Negeri Makassar

59
Lampiran II
Matriks Kegiatan Sektoral

No Sektoral Kegiatan Pelaku Waktu

1. Manajemen dan Melaksanakan kegiatan koordinasi untuk BPBD Makassar dan semua pihak 15-30 menit
Koordinasi penyiapan sumberdaya dengan melibatkan terkait
semua pelaku bidang Posko
Melakukan evaluasi, analisis data potensi BMKG, BPBD, dan BAPPEDA 30 menit
banjir berdasarkan;
1) wilayah rawan bencana,
2) kenaikan permukaan air laut,
3) curah hujan maksimum serta
4) fakor lainnya yang dianggap dominan
Sebarluaskan informasi (berbagai media) Dinas kominfo, humas, 15 menit
ORARI/RAPI
Menghimpun rencana masing-masing Sekretariat Daerah dan BPBD 15 menit
lembaga / instansi

60
Mengaktifkan Posko Tanggap Darurat BPBD BPBD Makassar, Dinas Sosial 30 menit
dan mendirikan 6 Posko dan 28 tempat
pengungsian jika dibutuhkan
Buat call center Telkom, kominfo 15 menit
Menginvetaris data korban dan wilayah BPBD, PMI, PSC, dan SAR 15 menit
terdampak
Melaksanakan fungsi administrasi dan BPBD 15 menit
keuangan
2. Perlindungan dan Mengkoordinasikan pengumpulan data BPBD, DPU, Dinsos, Kelurahan, 15 menit
Pendataan asessment kebutuhan (hasil kajian cepat) Kecamatan, Kesehatan, dan Diknas
Mengkoordinasikan penyesuaian rencana Sekkot Makassar, BPBD Makassar 15 menit
sektoral sesuai hasil kajian cepat
Mengumpulkan, kompilasi dan sinkronisasi Sekkot Makassar, BPBD Makassar 15 menit
perencanaan semua sektor menjadi “Rencana
Operasi Tanggap Darurat
Mensosialisasikan Rencana Operasi kepada Sekkot Makassar, BPBD Makassar 15 menit
semua sektor

61
Memantau pelaksanaan Rencana Operasi BPBD Makassar dan BAPPEDA 15 menit
Makassar
Melakukan evaluasi kegiatan Operasi BPBD Makassar 15 menit
Tanggap Darurat dan menyediakan laporan
hasil evaluasi
Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan OPS Basarnas 30 menit
SAR
3. Pangan dan Nutrisi Menyediakan pangan bagi pengungsi dan Dinsos 30 menit
petugas/relawan
Melaksanakan kegiatan assesment kebutuhan Dinsos 30 menit
logistik
Melakukan pertemuan koordinasi antar sektor BPBD Kota Makassar, Dinkes Kota 30 menit
kesehatan Makassar, RSUD, RS Swasta,
Puskesmas, PMI, dan LSM
Kesehatan
Inventarisasi dan penyiapan sumber daya BPBD Kota Makassar, Dinkes Kota 30 menit
yang tersedia Makassar, RSUD, RS Swasta,

62
Puskesmas, PMI, dan LSM
Kesehatan
Penyiapan Tim Reaksi Cepat (TRC) Medis BPBD Kota Makassar, Dinkes Kota 30 menit
dan Tim Kajian Cepat Kesehatan Makassar, dan Puskesmas
4. Logistik dan Menyediakan tempat penampungan Dinsos 30 menit
Transportasi pengungsian yang layak
Menyediakan air bersih PDAM 30 menit
Menyediakan fasilitas sanitasi yang memadai PU 30 menit
(kamar mandi, WC, pengolahan limbah
padat/cair)
Menyediakan layanan kesehatan (fisik dan Dinkes 30 menit
psikis)
Menyediakan tempat ibadah 30 menit
Menyediakan pangan bagi pengungsi dan Dinsos 30 menit
petugas/relawan
Menyediakan alat-alat kebersihan pribadi Dinsos 30 menit
(sabun, sikat gigi, dll)
Menyediakan pakaian dan selimut layak pakai 30 menit

63
Menyediakan alat makan/minum dan bantuan Dinsos 30 menit
non pangan lainnya
Menyediakan kebutuhan khusus wanita dan BPBD 30 menit
bayi/balita
Menyediakan perlengkapan dapur umum Dinsos 30 menit
Menyediakan “bilik cinta” Dinsos 30 menit
Menyediaan fasilitas pendukung bagi Dinsos 30 menit
“diffable”
Menyediakan hiburan Dinsos 30 menit
Menyelenggarakan kegiatan produktif bagi BPM 30 menit
pengungsi
Menyediakan sarana pendidikan anak Diknas 30 menit
Menyusun aturan main/etika di pengungsian Kesbang 30 menit
Mengorganisir pemberdayaan pengungsi 30 menit
(dalam mengelola penampungan pengungsi) Dinsos
Melaksanakan kegiatan assesment kebutuhan Dinsos 30 menit
logistik

64
5. Penampungan Pengerahan sumber daya yang dibutuhkan Dinas PU, Dishubkominfo, Telkom, Pada saat terjadi
Sementara dan PLN, PDAM, TNI, Polri banjir
Prasarana Lainnya Menyiapkan jalur evakuasi PU, Perkim,& Pada saat
BPBD Tanggap Darurat
Mengaktifkan posko lapangan Dinas PU, Dishubkominfo, Pada saat
Telkom, PLN, PDAM, TNI, Polri. informasi
peringatan dini
dikeluarkan
Memulihkan jalur transportasi (jalan Pada saat
dan jembatan) PU Tanggap Darurat
Memulihkan jaringan listrik PLN Pada saat
Tanggap Darurat
Memulihkan jaringan komunikasi TELKOM Pada saat
Tanggap Darurat
6. Keperluan Rumah Menyediakan peralatan masak dan makan Dinsos 30 menit
Tangga bagi rumah tangga korban bencana

65
Menyediakan kompor, bahan bakar, dan Dinsos 30 menit
penerangan secara memadai bagi rumah
tangga korban bencana

Menyediakan lat-alat dan perkakas untuk Dinsos 30 menit


memperbaiki hunian sementara bagi rumah
tangga korban bencana
7. Air bersih dan Sanitasi Menyediakan air bersih PDAM 45 menit
Menyediakan fasilitas sanitasi yang PU 40 menit
memadai (kamar mandi, WC, pengolahan
limbah padat/cair)
Menyediakan sarana sanitasi DLH 40 menit
8. Kesehatan dan Nutrisi Melakukan pertemuan koordinasi antar BPBD Kota Makassar, Dinkes Kota 15 menit
sektor kesehatan Makassar, RSUD, RS Swasta,
Puskesmas, PMI dan LSM
Kesehatan
Penyususnan rencana petugas yang akan BPBD Kota Makassar, Dinkes Kota 15 menit
ditempatkan pada saat menjelang musim Makassar, RSUD, RS Swasta,

66
hujan (pembangunan posko kesiapsiagaan Puskesmas, PMI dan LSM
pada lokasi rencana evakuasi sesuai Kesehatan
scenario)
Inventarisasi dan penyiapan sumber daya BPBD Kota Makassar, Dinkes Kota 15 menit
yang tersedia Makassar, RSUD, RS Swasta,
Puskesmas, PMI dan LSM
Kesehatan
Penyiapan Tim Reaksi Cepat (TRC) Medis BPBD Kota Makassar, Dinkes Kota 15 menit
dan Tim Kajian Cepat Kesehatan Makassar dan Puskesmas
Memberikan pertolongan pertama pada 8. PMI Kota Makassar, 24 jam
korban bencana 9. Public Safety Centre (PSC)
10. TBM se universitas/TRC,
PRC/Ners, Hibgabi
11. TIM BANTUAN MEDIS 110
FK-UMI
12. Tim Bantuan Medis Calcaneus
FK UNHAS
13. Public Safety Centre (PSC)
SIAGA NERS (Squad Of Disaster

67
And Emergency)
Penyiapan Puskesmas dan Rumah Sakit 14. Dinkes Kota Makassar dan 15 menit
rujukan pelayanan 24 jam Puskesmas
Pengarahan sumber daya 8. BPBD Makassar, 15 menit
9. Dinkes Kota Makassar,
10. Rumah Sakit Umum Daerah,
11. Rumah Sakit Swasta,
12. Puskesmas,
13. Instansi terkait PMI, BSMI, fsm
LSM Kesehatan,
15. TBM se universitas/TRC
Penyusunan laporan kegiatan tanggap 14. BPBD Kota Makassar 155 menit
darurat
9. Pelayanan Masyarakat Melakukan pendataan terhadap masing- 15. LSM, Dinas PU, Dinas Sosial Sebelum musim
masing pelayanan yang sesusai dengan hujan
bencana yang terjadi atau permasalahannya
Pendataan sumberdaya yang tersedia 16. Dinas PU, Telkom, LSM, PLN, Sebelum musim
PDAM hujan

68
Menyediakan pangan bagi pengungsi atau 17. Dinas Sosial 30 menit
masyarakat
Menyediakan kebutuhan khusus wanit dan 18. BPBD 30 menit
balita
Menyediakan alat-alat kebersihan pribadi 19. Dinas Sosial 30 menit
10. Pendidikan Menyediakan sarana pendidikan anak 20. Dinas Pendidikan 35 menit
Menyediakan tenaga pengajar bagi anak 21. Dinas pendidiakn 35 menit

69
No Sektoral Kegiatan Pelaku Waktu

1. Manajemen dan Melaksanakan kegiatan koordinasi untuk penyiapan BPBD Makassar dan semua pihak 15-30 menit
Koordinasi sumberdaya dengan melibatkan semua pelaku terkait
bidang Posko
Melakukan evaluasi, analisis data potensi banjir BMKG, BPBD, dan BAPPEDA 30 menit
berdasarkan;
1) wilayah rawan bencana,
2) kenaikan permukaan air laut,
3) curah hujan maksimum serta
4) fakor lainnya yang dianggap dominan
Sebarluaskan informasi (berbagai media) Dinas kominfo, humas, 15 menit
ORARI/RAPI
Menghimpun rencana masing-masing lembaga / Sekretariat Daerah dan BPBD 15 menit
instansi
Mengaktifkan Posko Tanggap Darurat BPBD dan BPBD Makassar, Dinas Sosial 30 menit
mendirikan 6 Posko dan 28 tempat pengungsian jika
dibutuhkan

70
Buat call center Telkom, kominfo 15 menit
Menginvetaris data korban dan wilayah terdampak BPBD, PMI, PSC, dan SAR 15 menit
Melaksanakan fungsi administrasi dan keuangan BPBD 15 menit
2. Perlindungan dan Mengkoordinasikan pengumpulan data asessment BPBD, DPU, Dinsos, Kelurahan, 15 menit
Pendataan kebutuhan (hasil kajian cepat) Kecamatan, Kesehatan, dan Diknas
Mengkoordinasikan penyesuaian rencana sektoral Sekkot Makassar, BPBD Makassar 15 menit
sesuai hasil kajian cepat
Mengumpulkan, kompilasi dan sinkronisasi Sekkot Makassar, BPBD Makassar 15 menit
perencanaan semua sektor menjadi “Rencana
Operasi Tanggap Darurat
Mensosialisasikan Rencana Operasi kepada semua Sekkot Makassar, BPBD Makassar 15 menit
sektor
Memantau pelaksanaan Rencana Operasi BPBD Makassar dan BAPPEDA 15 menit
Makassar
Melakukan evaluasi kegiatan Operasi Tanggap BPBD Makassar 15 menit
Darurat dan menyediakan laporan hasil evaluasi
Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan OPS SAR Basarnas 30 menit

71
3. Pangan dan Nutrisi Menyediakan pangan bagi pengungsi dan Dinsos 30 menit
petugas/relawan
Melaksanakan kegiatan assesment kebutuhan Dinsos 30 menit
logistik
Melakukan pertemuan koordinasi antar sektor BPBD Kota Makassar, Dinkes Kota 30 menit
kesehatan Makassar, RSUD, RS Swasta,
Puskesmas, PMI, dan LSM
Kesehatan
Inventarisasi dan penyiapan sumber daya yang BPBD Kota Makassar, Dinkes Kota 30 menit
tersedia Makassar, RSUD, RS Swasta,
Puskesmas, PMI, dan LSM
Kesehatan
Penyiapan Tim Reaksi Cepat (TRC) Medis dan Tim BPBD Kota Makassar, Dinkes Kota 30 menit
Kajian Cepat Kesehatan Makassar, dan Puskesmas
4. Logistik dan Menyediakan tempat penampungan pengungsian Dinsos 30 menit
Transportasi yang layak
Menyediakan air bersih PDAM 30 menit

72
Menyediakan fasilitas sanitasi yang memadai PU 30 menit
(kamar mandi, WC, pengolahan limbah padat/cair)
Menyediakan layanan kesehatan (fisik dan psikis) Dinkes 30 menit
Menyediakan tempat ibadah 30 menit
Menyediakan pangan bagi pengungsi dan Dinsos 30 menit
petugas/relawan
Menyediakan alat-alat kebersihan pribadi (sabun, Dinsos 30 menit
sikat gigi, dll)
Menyediakan pakaian dan selimut layak pakai 30 menit
Menyediakan alat makan/minum dan bantuan non Dinsos 30 menit
pangan lainnya
Menyediakan kebutuhan khusus wanita dan BPBD 30 menit
bayi/balita
Menyediakan perlengkapan dapur umum Dinsos 30 menit
Menyediakan “bilik cinta” Dinsos 30 menit
Menyediaan fasilitas pendukung bagi “diffable” Dinsos 30 menit
Menyediakan hiburan Dinsos 30 menit

73
Menyelenggarakan kegiatan produktif bagi BPM 30 menit
pengungsi
Menyediakan sarana pendidikan anak Diknas 30 menit
Menyusun aturan main/etika di pengungsian Kesbang 30 menit
Mengorganisir pemberdayaan pengungsi (dalam 30 menit
mengelola penampungan pengungsi) Dinsos
Melaksanakan kegiatan assesment kebutuhan Dinsos 30 menit
logistik
5. Penampungan Pengerahan sumber daya yang dibutuhkan Dinas PU, Dishubkominfo, Telkom, Pada saat terjadi
Sementara dan PLN, PDAM, TNI, Polri banjir
Prasarana Lainnya Menyiapkan jalur evakuasi PU, Perkim,& Pada saat Tanggap
BPBD Darurat
Mengaktifkan posko lapangan Dinas PU, Dishubkominfo, Telkom, Pada saat
PLN, PDAM, TNI, Polri. informasi
peringatan dini
dikeluarkan
Memulihkan jalur transportasi (jalan Pada saat Tanggap
dan jembatan) PU Darurat

74
Memulihkan jaringan listrik PLN Pada saat Tanggap
Darurat
Memulihkan jaringan komunikasi TELKOM Pada saat Tanggap
Darurat
6. Keperluan Rumah Menyediakan peralatan masak dan makan bagi Dinsos 30 menit
Tangga rumah tangga korban bencana
Menyediakan kompor, bahan bakar, dan Dinsos 30 menit
penerangan secara memadai bagi rumah tangga
korban bencana

Menyediakan lat-alat dan perkakas untuk Dinsos 30 menit


memperbaiki hunian sementara bagi rumah tangga
korban bencana
7. Air bersih dan Menyediakan air bersih PDAM 45 menit
Sanitasi Menyediakan fasilitas sanitasi yang memadai PU 40 menit
(kamar mandi, WC, pengolahan limbah padat/cair)
Menyediakan sarana sanitasi DLH 40 menit

75
8. Kesehatan dan Melakukan pertemuan koordinasi antar sektor BPBD Kota Makassar, Dinkes Kota 15 menit
Nutrisi kesehatan Makassar, RSUD, RS Swasta,
Puskesmas, PMI dan LSM
Kesehatan
Penyususnan rencana petugas yang akan BPBD Kota Makassar, Dinkes Kota 15 menit
ditempatkan pada saat menjelang musim hujan Makassar, RSUD, RS Swasta,
(pembangunan posko kesiapsiagaan pada lokasi Puskesmas, PMI dan LSM
rencana evakuasi sesuai scenario) Kesehatan
Inventarisasi dan penyiapan sumber daya yang BPBD Kota Makassar, Dinkes Kota 15 menit
tersedia Makassar, RSUD, RS Swasta,
Puskesmas, PMI dan LSM
Kesehatan
Penyiapan Tim Reaksi Cepat (TRC) Medis dan Tim BPBD Kota Makassar, Dinkes Kota 15 menit
Kajian Cepat Kesehatan Makassar dan Puskesmas
Memberikan pertolongan pertama pada korban 16. PMI Kota Makassar, 24 jam
bencana 17. Public Safety Centre (PSC)
18. TBM se universitas/TRC,
PRC/Ners, Hibgabi

76
19. TIM BANTUAN MEDIS 110
FK-UMI
20. Tim Bantuan Medis Calcaneus
FK UNHAS
21. Public Safety Centre (PSC)
SIAGA NERS (Squad Of Disaster
And Emergency)
Penyiapan Puskesmas dan Rumah Sakit rujukan Dinkes Kota Makassar dan 15 menit
pelayanan 24 jam Puskesmas
Pengarahan sumber daya 22. BPBD Makassar, 15 menit
23. Dinkes Kota Makassar,
24. Rumah Sakit Umum Daerah,
25. Rumah Sakit Swasta,
26. Puskesmas,
27. Instansi terkait PMI, BSMI,
fsm LSM Kesehatan,
TBM se universitas/TRC
Penyusunan laporan kegiatan tanggap darurat BPBD Kota Makassar 155 menit

77
9. Pelayanan Melakukan pendataan terhadap masing-masing LSM, Dinas PU, Dinas Sosial Sebelum musim
Masyarakat pelayanan yang sesusai dengan bencana yang terjadi hujan
atau permasalahannya
Pendataan sumberdaya yang tersedia Dinas PU, Telkom, LSM, PLN, Sebelum musim
PDAM hujan
Menyediakan pangan bagi pengungsi atau Dinas Sosial 30 menit
masyarakat
Menyediakan kebutuhan khusus wanit dan balita BPBD 30 menit
Menyediakan alat-alat kebersihan pribadi Dinas Sosial 30 menit
10. Pendidikan Menyediakan sarana pendidikan anak Dinas Pendidikan 35 menit
Menyediakan tenaga pengajar bagi anak Dinas pendidiakn 35 menit

78
Lampiran III
Kelompok Lintas Sektor

No Sektoral Lembaga/Instansi Peran

1. Manajemen dan Sekretariat Mengkoordinasikan seluruh SKPD dan parapihak terkait


Koordinasi dan Mengkoordinasikan pengerahan sumberdaya dari
parapihak
BPBD Makassar Mengkoordinasikan dan menghimpun rencana masing-
masing bidang
BMKG Melakukan pemantauan dan analisis kecenderungan
perubahan kondisi meteorologi, klimatologi, kualitas udara
dan geofisika Analisa, evaluasi dan distribusi informasi
peringatan dini
Dinas Kominfo Penyebarluasan informasi (berbagai media)
Sekretariat bagian humas Penyebarluasan informasi (berbagai media)
Telkom Merencanakan “call center” di salah satu posko yang cukup
aman, representatif, dengan fasilitas dan sarana yang cukup

79
Diskominfo Merencanakan “call center” di salah satu posko yang cukup
aman, representatif, dengan fasilitas dan sarana yang cukup
TNI Menyediakan rencana kamtib bagi petugas dan masyarakat,
korban, dan pengungsi serta menyiapkan rencana koordinasi
antar satuan di POLRI
POLRI – Polresta Makassar Menyediakan rencana kamtib bagi petugas dan masyarakat,
korban, dan pengungsi serta menyiapkan rencana koordinasi
antar satuan di satuan di POLRI
Satpol PP Merencanakan jaminan keamanan dan ketertiban bagi
infrastruktur penting seperti kantor pemerintah, fasilitas
sosial, dan fasilitas umum
ORARI/RAPI Merencanakan atau mendesain informasi dari lokasi
bencana ke Posko Bencana
2. Perlindungan dan SETKOT MAKASSAR Mempersiapkan penunjukan insiden komando dan
Pendataan Mempersiapkan surat pernyataan tanggap darurat bencana
banjir di Kota Makassar oleh Walikota Makassar
BAPPEDA Mengkoordinir penyusunan biaya perencanaan operasi dan
tanggap darurat

80
BMKG Laporan perkembangan prakiraan cuaca dan potensi
bencana banjir setiap hari
KOMINFO Mendukung kelancaran informasi dan kehumasan dan
menyediakan analisis dan update informasi
3. Pangan dan Nutrisi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mengkoordinasi SKPD dan Relawan untuk Mobilisasi dan
Kota Makassar Mengkerahkan pada saat tanggap darurat.
Dinas Sosial Penyediaan kebutuhan pangan dan nutrisi
Dinas Kesehatan Menyediakan layanan kesehatan, terutama ahli gizi
Puskesmas Memberikan Pertolongan Pertama pada korban bencana di
bidang kesehatan
4. Logistik dan BPBD Koordinator
Transportasi Dinas Sosial Penyediaan logistik dan Pemberdayaan pengungsi
PDAM Penyediaan air bersih
Dinas PU Penanganan Drainase dan Infrastruktur terkait banjir
Satpol PP Keamanan
TNI Keamanan
Polri Keamanan
Dinas Kesehatan Menyediakan layanan kesehatan

81
PLN Listrik
Dinas Pendidikan Pendidikan
PMI Dapur umum
LSM/LPM dan lembaga sosial Kegiatan pemberdayaan
5. Penampungan Dinas PU Memastikan infrastruktur perhubungan berfungsi
Sementara dan Dishub Memastikan jalur-jalur transportasi alternatif baik darat
Prasarana Lainnya maupun laut berfungsi
Diskominfo Memastikan jalur-jalur transportasi alternatif baik darat
maupun laut berfungsi
TNI Memberikan dukungan personel dan peralatan
Polri Memberikan dukungan personel dan peralatan
6. Keperluan Rumah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mengkoordinasi SKPD dan Relawan untuk Mobilisasi dan
Tangga Kota Makassar Mengkerahkan pada saat tanggap darurat.
BPBD Koordinator
Dinas Sosial Penyediaan keperluan rumah tangga
Satpol PP Keamanan
TNI Keamanan
Polri Keamanan

82
7. Air bersih dan Sanitasi Dinas PU Penanganan drainase dan infrastruktur terkait banjir
PDAM Menyediakan air bersih atau pasokan air bersih bagi
penduduk di lokasi pengungsian
Dinas Sosial Penyediaan logistik dan pemberdayaan pengungsi
Dinas Lingkungan Hidup Memantau kualitas lingkungan hidup dan memantau
kualitas air serta mencegah terjadinya bencana banjir.
8. Kesehatan dan Nutrisi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mengkoordinasi SKPD dan Relawan untuk memobilisasi
Kota Makassar dan menggerakan pada saat tanggap darurat.
Dinas Kesehatan Kota Makassar Sektor kesehatan bertugas dan bertanggungjawab untuk
memberikan pelayanan kesehatan baik pada saat terjadi
banjir maupun pada saat berlangsungnya situasi darurat
sampai situasi darurat berakhir kepada penduduk yang
terpapar dan terdampak banjir.
Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah Sakit Menyiapkan fasilitas dan tenaga kesehatan dalam
penanganan pasien rujukan akibat bencana banjir.
Puskesmas 1. Memberikan pertolongan pertama pada korban bencana
dibidang kesehatan

83
2. Mengarahkan anggota, peralatan dan perlengkapan
medis, obat-obatan dan sarana transportasi.
3. Melakukan pertolongan pertama dan mengarahkan
tindak lanjut perawatan dalam hal pertolongan medis.
Tim Bantuan Medis 110 FK UMI -
Tim Bantuan Medis Calcaneus FK
-
UNHAS
Public Safety Centre (PSC) -
SIAGA NERS (Squad Of Disaster And
-
Emergency Assistence Ners)
PMI Kota Makassar, TBM Se Universitas -
9. Pelayanan Masyarakat LSM Menumbuhkan empati dan kepedulian, edukasi mitigasi
dan preparedness, mengorganisir relawan kemanusiaan,
respon bencana di fase emergency, pemulihan bencana
serta pemberdayaan masyarakat di lokasi pengungsian.
Dinsos -
PDAM Menyiapkan sarana transportasi bagi pengungsi

84
Telkom Memastikan adanya sarana transportasi bagi masyarakat
yang terkena dampak
Dinas PU Menyediakan sarana transportasi bagi pengungsi
BPBD Koordinator
Dinkes Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
yang terpapar dan terkena dampak dari bencana banjir.
RSU Menyiapkan fasilitas dan tenaga kesehatan dalam
penanganan pasien akibat bencana banjir.
Puskesmas Memberikan pertolongan pertama pada korban bencana
Dinas perpustakaan dan kearsipan Menyediakan buku bacaan dan meningkatkan minat
baca masyarakat yang terkena dampak
10. Pendidikan Dinas pendidikan Pendidikan
Dinas Sosial Penyediaan logistik dan pemberdayaan pengungsi
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Menyediakan buku bacaan dan meningkatkan minat
baca masyarakat yang terkena dampak.
BPBD Koordianator

85
Lampiran IV
Peta Daerah

86

Anda mungkin juga menyukai