Anda di halaman 1dari 3

Pernahkah Anda melihat kapal yang mengapung di tengah laut?

Mengapa kapal yang berat dan


terbuat dari besi tidak tenggelam ke dasar lautan? Itu terjadi karena massa jenis kapal lebih besar
dibandingkan massa jenis air. Hal ini merupakan penerapan dari ilmu fisika, fluida statis. Fluida
statis atau hidrostatika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang membahas karakteristik fluida
saat diam, biasanya membahas mengenai tekanan pada fluida ataupun yang diberikan oleh fluida
(gas atau cair) pada objek yang tenggelam didalamnya. Fluida statis dipakai untuk menjelaskan
fenomena-fenomena seperti kenaikan besar tekanan air terhadap kedalamannya dan perubahan
besar tekanan atmosfer terhadap ketinggian pengukuran dari permukaan laut. BACA JUGA Rumus
Elastisitas Zat Padat dan Hukum Hooke, Materi Fisika Kelas XI Massa Jenis Massa jenis
merupakan suatu ukuran kerapatan suatu benda dan didefinisikan sebagai berat suatu benda dibagi
dengan dengan volumenya. Semakin besar massa jenisnya, maka benda tersebut memiliki
kerapatan yang besar. Keterangan: ρ (dibaca rho) merupakan massa jenis suatu benda (kg/m3) m
merupakan massa benda (kg) V merupakan volume benda (m3) recommended by CELLARIN
Wanita 64 Tahun dengan Wajah Bayi: Dia Lakukan Ini sebelum Tidur INI METODENYA! Secara
kasar, massa jenis dapat digunakan untuk mengetahui apakah benda dapat mengapung di
permukaan air. Benda/objek yang memiliki massa jenis lebih kecil akan selalu berada di atas massa
jenis yang lebih besar. Contohnya, minyak akan selalu mengapung diatas permukaan air karena
massa jenis minyak lebih kecil dari massa jenis air. Semua benda/objek yang memiliki massa jenis
lebih besar dari massa jenis air akan selalu tenggelam. Prinsip inilah yang dipakai oleh insinyur
kapal dalam merancang kapal. Prinsip inilah yang dipakai sehingga dapat menyelam dan
mengapung kembali ke permukaan laut. BACA JUGA Olahan Kayu Manis dari Makanan hingga
Minuman untuk Kesehatan Hukum-hukum pada Fluida Statis Mengapa semakin dalam menyelam,
tekanan akan semakin besar? Mengapa kapal dapat mengapung di laut? Mengapa balon udara
yang berisi gas panas dapat terangkat naik ke udara? Ketiga pertanyaan tersebut juga akan
terjawab dengan mengetahui hukum-hukum pada fluida statis. Namun, ada besaran yang menjadi
hal penting dalam bab ini, yakni tekanan. Tekanan Tahukah Anda, untuk dapat meluncur di atas
kolam es beku, pemain luncur es menggunakan sepatu luncur. Sepatu luncur memiliki pisau pada
bagian bawahnya. Pisau ini memberi tekanan yang besar pada lantai es beku, hingga es tepat di
bawah pisau mencair, tetapi di kiri-kanannya tidak. Cairan di bawah es berfungsi sebagai pelumas,
sedangkan es beku di kiri dan kanan pisau tetap mencengkeram pisau, sehingga sepatu luncur
beserta pemain dapat meluncur di atas kolam beku. Bagian es yang mencair segera membeku
setelah tekanan pisau hilang, karena pemain berpindah. Jika pemain ski menggunakan sepatu
luncur es, pisau memberi tekanan besar pada lapisan salju, hingga lapisan salju mencair dan
pemain ski justru tidak dapat meluncur di atas salju. Pemain ski justru harus menggunakan sepatu
ski yang luas bidangnya cukup besar. Ini agar tekanan yang diberikan pemain ski yang berdiri pada
sepatu ski tidak membuat salju mencair, sehingga pemain ski dapat meluncur di atas salju. Tekanan
didefinisikan sebagai besar gaya yang bekerja pada permukaan benda tiap satuan. P = F/A
Keterangan: P = tekanan (Pa atau N/m²) F = gaya tekan (N) A = luas permukaan tekan (m²) Satuan
tekanan yang sering digunakan: 1 bar = 105 Pa 1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg = 1,01 bar = 1,01 x
105 Pa BACA JUGA Cara Mengganti Nama Facebook dengan Mudah Tekanan Hidrostatis Tekanan
hidrostatis adalah tekanan yang diberikan oleh air ke semua arah pada titik ukur manapun akibat
adanya gaya gravitasi. Tekanan hidrostatis akan meningkat seiring dengan bertambahnya
kedalaman diukur dari permukaan air. Akibat gaya gravitasi, berat partikel air akan menekan partikel
di bawahnya. Begitu pula partikel-partikel air di bawahnya akan saling menekan hingga ke dasar air
sehingga tekanan di bawah akan lebih besar dari tekanan di atas. Jadi, semakin dalam kita
menyelam dari permukaan air, akan semakin banyak volume air yang ada di atas kita dengan
permukaan air. Sehingga tekanan yang diberikan air pada tubuh kita (tekanan hidrostatis) akan
semakin besar. Tekanan hidrostatis (ketika fluida dalam keadaan diam) pada titik kedalaman
berapapun tidak dipengaruhi oleh berat air, luasan permukaan air, ataupun bentuk bejana air, akan
berdasarkan luasan objek yang menerimanya atau kedalaman ukur. Tekanan hidrostatis menekan
ke segala arah dan didefinisikan sebagai gaya yang diberikan pada luasan yang diukur atau dapat
dihitung berdasarkan kedalamaan objeknya dengan persamaan: Keterangan: ρ adalah berat jenis
air (untuk air tawar, ρ = 1.000 kg/m3) g adalah besar percepatan gravitasi (percepatan gravitasi di
permukaan bumi sebesar g=9,8 m/s2) h adalah titik kedalaman yang diukur dari permukaan air
Satuan tekanan adalah Newton per meter kuadrat (N/m2) atau Pascal (Pa). Contoh tekanan
hidrostatik yakni pada pada aliran darah atau yang biasa kita sebut sebagai tekanan darah,
merupakan tekanan yang diberikan oleh darah (sebagai fluida) terhadap dinding. Tekanan mutlak
merupakan tekanan total yang di alami benda atau objek yang berada didalam air dan dinyatakan
dengan P=Ph+P{atm} Patm merupakan tekanan atmosfer. Tekanan mutlak merupakan tekanan
sebenarnya. Sehingga jika kita melakukan eksperimen dan mendapat data mengenai tekanan, perlu
ditambah dengan tekanan atmosfer. BACA JUGA 6 Resep Olahan Wortel Mudah dan Variatif Agar
Tidak Membosankan Tekanan Mutlak Tekanan mutlak yaitu hasil dari penjumlahan antara tekanan
luar dengan tekanan hidrostatis atau sering disebut sebagai tekanan total. Jika kamu melakukan
sebuah percobaan dan mendapat data mengenai tekanan, maka kamu harus menambah dengan
tekanan atmosfer. Hal ini disebabkan tekanan mutlak merupakan tekanan yang sebenarnya.
Tekanan mutlak dirumuskan sebagai berikut:   Hukum Pascal Hukum Pascal ditemukan oleh Blaise
Pascal. Lahir di Perancis, 19 Agutus 1623. Sejak kecil dirinya tidak sekolah karena sakit-sakitan.
Meski begitu, dirinya tetap tekun belajar dari rumah. Saat usia 16 tahun, Pascal dapat menulis buku
kecil megenai kerucut. Hal ini membuat dirinya mampu menciptakan kalkulator digital pertama di
dunia saat usia 18 tahun. Pascal merupakan ahli fisika, penemu hukum pascal, alat suntik, dan
masih banyak lainnya. Penemuan Pascal mengenai tekanan pada zat cair di awali dengan
mempelajari percobaan Torricelli, hingga akhirnya ditemukan hukum tekanan zat cair. Hukum
Pascal berbunyi sebagai berikut: "Tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup
akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah dengan sama besar". Tekanan pada Hukum Pascal
dapat diturunkan menjadi rumus, sebagai berikut: F1/A1 = F2/A2 Keterengan: F1 = gaya pada
penampang A1 (N) A1 = luas penampang 1 (meter kuadrat) F2 = gaya pada penampang A2 (N) A2
= luas penampang 2 (meter kuadrat) Hukum Archimedes Hukum Archimedes merupakan gaya
tekan atau gaya apung suatu benda dalam zat cair. Kamu dapat mengamati hukum ini pada sebuah
batu yang dicelupkan ke dalam bejana berisi air. Air dalam bejana akan naik atau tumpah sebesar
volume batu yang dicelupkan. Hal ini disebabkan volume batu yang masuk menggantikan volume air
yang tumpah atau naik. Rumus dari Hukum Archimedes adalah sebagai berikut: Adanya gaya
apung ini dapat menyebabkan suatu benda yang berada di air menjadi mengapung, melayang, dan
tenggelam. Benda akan mengapung apabila gaya apung lebih besar dari berat benda. Benda akan
melayang jika gaya apung sama dengan berat benda. Sebaliknya, benda akan tenggelam, jika gaya
apung lebih kecil dari berat benda. BACA JUGA Manfaat Wortel, dari Kesehatan Mata Hingga
Proses Diet Contoh Soal Fluida Statis 1. Sebuah besi yang bermassa 330 kg dan volume 0,3 m3
masuk ke dalam danau. Apakah besi tersebut dikatakan tenggelam atau mengapung ke permukaan
air? Solusi: ρ = m/V ρ = 330/0,3 ρ = 1100 kg/m3 ρ dari besi tersebut adalah 1100 kg/m3. Sedangkan
ρ dari air adalah 1000 kg/m3. Artinya ρ besi lebih besar daripada ρ air. Karena ρ besi lebih besar
dari ρ air, maka benda atau besi tersebut dapat dikatakan berada pada keadaan tenggelam.
2. Sebuah bola besi yang bermassa 220 kg dan volume 0,2 m3 masuk ke dalam kolam. Apakah
bola tersebut akan tenggelam atau mengapung ke permukaan air? Pembahasan: Diketahui bahwa 
Oleh karena  maka bola akan tenggelam   3. Berapa besar balon yang diisi dengan gas mulia helium
yang dibutuhkan untuk mengangkat seorang lelaki yang bermassa 100 kg? Massa jenis helium
sebesar ho_{he} = 0,164 kg/m3 dan massa jenis udara sebesar ho_u = 1,29 kg/m3. Massa balon
diabaikan. Pembahasan: Agar balon dapat mengangkat orang tersebut, maka massa (balon+orang)
harus lebih rendah dari massa udara. Diketahui bahwa    Sehingga dapat diketahui besar volume
balon yang harus diisi dengan helium yakni harus lebih besar dari 88,8 m3, agar laki-laki tersebut
dapat terangkat (massa jenisnya menjadi lebih ringan dari massa jenis udara).

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Rumus dan Contoh Soal Fluida Statis, Materi
Fisika SMA Kelas XI" , https://katadata.co.id/safrezi/berita/61494e67ad429/rumus-dan-contoh-soal-
fluida-statis-materi-fisika-sma-kelas-xi
Penulis: Niken Aninsi
Editor: Safrezi

Anda mungkin juga menyukai