Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 2

“ Manajemen Keuangan”

Disusun oleh :

Nama : Widya Ratna Gemilang Zebua


NPM : 200120012
Kelas : Akuntansi III – A
Dosen Pengasuh : Drs.Saut Purba M.M

UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS


MEDAN
2021
1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas memberikan gambaran kemampuan perusahaan untuk membayar utang


yang jatuh tempo dalam satu tahun. Rasio likuiditas ada 2 jenis, yaitu :
 Current Ratio (rasio lancar), yaitu perbandingan antara aktiva lancar (current
assets) dengan utang lancar (current liabilities). Rasio ini menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar dengan aktiva lancar.
Rasio ini dihitung dengan membagi asset lancar dengan liabilitas lancar.
Rasio ini menunjukkan sampai sejauh apa liabilitas lancar ditutupi oleh asset yang
diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat.

Aset Lancar
Current Ratio =
Liabilitas Lancar

 Quick Ratio (rasio cepat) atau rasio acid test, yaitu dihitung dengan
mengurangkan persediaan dari aset lancar dan kemudian membaginya dengan
liabilitas lancar.

Aset Lancar - Persediaan


Rasio cepat =
Liabilitas Lancar

Contoh :

Neraca PT.Indo Raya Tanggal 31 Desember 2020 dan 2021

2020 2021

ASET
Aset Lancar
Kas dan ekuivalen Kas Rp.217.000.000 Rp.220.720.000
Piutang dagang Rp.917.600.000 Rp.840.720.000
Persediaan Rp.1.531.400.000 Rp.1.647.960.000
Biaya-biaya dibayar dimuka Rp.21.080.000 Rp.26.040.000
Pajak dibayar dimuka Rp.35.960.000 Rp.43.400.000

Jumlah aktiva lancar Rp.2.723.040.000 Rp.2.778.840.000


Aset Tetap Rp.1.907.120.000 Rp.1.979.040.000
Dikurangi Akumulasi penyusutan Rp.-980.840.000 Rp.-1.062.680.000

Aset tetap bersih Rp.926.280.000 Rp.916.360.000

Investasi jangka panjang - Rp.80.600.000


Aktiva tetap lainnya Rp.254.200.000 Rp.254.200.000

JUMLAH ASET Rp.3.903.520.000 Rp.4.030.000.000

Liabilitas dan Ekuitas


Liabilitas Lancar
Utang bank dan utang wesel Rp.441.440.000 Rp.555.520.000
Utang dagang Rp.168.640.000 Rp.183.520.000
Utang pajak Rp.157.480.000 Rp.44.640.000
Utang lancar lainnya Rp.203.360.000 Rp.236.840.000

Jumlah Utang Lancar Rp.970.920.000 Rp.1.020.520.000

Liabilitas Jangka Panjang Rp.777.480.000 Rp.782.440.000

Ekuitas
Saham biasa, nominal Rp.1.000 Rp.522.040.000 Rp.522.040.000
per lembar
Saham Rp.447.640.000 Rp.447.640.000
Laba ditahan Rp.1.185.440.000 Rp.1.257.360.000

Jumlah Ekuitas Rp.2.155.120.000 Rp.2.227.040.000

JUMLAH Liabilitas Dan Ekuitas Rp.3.903.520.000 Rp.4.030.000.000

 Current Ratio
Rp.2.723.040.000
 Current ratio 2020 = = 2,80
Rp.970.920.000
Rp.2.778.840.000
 Current ratio 2021 = = 2,72
Rp.1.020.520.000

 Quick Ratio

Rp.2.723.040.000 - Rp.1.531.400.000
 Quick ratio 2020 = = 1,23
Rp.970.920.000

Rp.2.778.840.000 - Rp.1.647.960.000
 Quick ratio 2021 = = 1,11
Rp.1.020.520.000

2. Rasio Manajemen Aset

Rasio manajeman aset (asset management ratio), mengukur seberapa efektif perusahaan
mengelola asetnya. Oleh karena itu, jika perusahaan memiliki terlalu banyak aset, biaya
modalnya akan terlalu tinggi, sehingga akan menekan laba perusahaan. Di sisi lain, jika
aset perusahaan terlalu rendah, penjualan yang menguntungkan akan hilang.
 Rasio perputaran persediaan (inventory turnover ratio), yaitu membagi penjualan
dengan berbagai aset. Rasio ini menunjukkan berapa kali aset tertentu berputar
selama setahun tersebut.

Penjualan
Rasio perputaran persediaan =
Persediaan
 Rasio perputaran aset tetap (fixed asset turnover ratio), yaitu rasio penjualan
terhadap aset tetap, mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan pabrik
dan peralatan.

Penjualan
Rasio perputaran aset tetap =
Aset tetap neto

 Rasio perputaran aset total (total assets turnover ratio), yaitu yang mengukur
perputaran seluruh aset perusahaan, dan dihitung dengan membagi penjualan
dengan total aset.

Penjualan
Rasio perputaran total aset =
Total aset

Laporan laba rugi PT.Indo Raya untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan 2021

2020 2021
Penjualan bersih, semua kredit Rp.4.614.040.000 Rp.4.950.000.000
Harga pokok penjualan Rp.3.100.000.000 Rp.3.323.200.000

Laba kotor Rp.1.514.040.000 Rp.1.626.800.000

Biaya penjualan, umum, dan administrasi Rp.1.042.840.000 Rp.1.130.880.000

Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) Rp.471.200.000 Rp.496.000.000


Biaya bunga Rp.86.800.000 Rp.105.400.000

Laba sebelum pajak (EBT) Rp.384.400.000 Rp.390.600.000


Pajak Rp.138.880.000 Rp.141.360.000

Laba setelah pajak (EAT) Rp.245.520.000 Rp.249.240.000


Dividen kas Rp.161.200.000 Rp.177.320.000
Penambahan laba ditahan Rp.84.320.000 Rp.71.920.000

Catatan : Biaya penyusutan tahun 2020 dan 2021 masing-masing Rp.141.360.000 dan
Rp.138.880.000
 Rasio perputaran persediaan

Rp.4.614.040.000
 Rasio perputaran persediaan 2020 = = 3,1 ×
Rp.1.531.400.000

Rp.4.950.000.000
 Rasio perputaran persediaan 2021 = =3×
Rp.1.647.960.000

 Rasio perputaran aset tetap

Rp.4.614.040.000
 Rasio perputaran aset tetap 2020 = = 4,9 ×
Rp.926.280.000

Rp.4.950.000.000
 Rasio perputaran aset tetap 2021 = = 5,4 ×
Rp.916.360.000

 Rasio perputaran aset total

Rp.4.614.040.000
 Rasio perputaran aset total 2020 = = 1,1 ×
Rp.3.903.520.000

Rp.4.950.000.000
 Rasio perputaran aset total 2021 = = 1,2 ×
Rp.4.030.000.000
3. Rasio Manajemen Utang

Rasio manajemen utang (debt management ratios) yaitu rasio ini memberikan gambaran
terkait cara perusahaan mendanai asetnya serta kemampuan perusahaan untuk membayar
kembali utang jangka panjang.
 Total utang terhadap total modal (total debt to total capital), yaitu rasio utang total
terhadap modal total. Rasio ini mengukur persentase modal perusahaan yang
diberikan oleh kreditur.

Total Utang
Total utang terhadap modal =
Total Utang + Ekuitas

 Rasio times-interest-earned (times-interest-earned ratio) atau kemampuan


membayar bunga yaitu rasio laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) terhadap biaya
bunga; suatu ukuran atas kemampuan perusahaan untuk memenuhi pembayaran
bunga tahunannya. TIE Ratio ini dihitung dengan membagi laba sebelum bunga
dan pajak (EBIT) dengan biaya bunga.

Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)


Rasio times-interest-earned =
Biaya Bunga

 Total utang terhadap modal

Rp.970.920.000 + Rp.777.480.000
 Total utang terhadap modal 2020 =
Rp.1.748.400.000 + Rp.2.155.120.000

Rp.1.748.400.000
= = 0,44
Rp.3.903.520.000

= 44%
Rp.1.020.520.000 + Rp.782.440.000
 Total utang terhadap modal 2021 =
Rp.1.802.960.000 + Rp.2.227.040.000

Rp.1.802.960.000
= = 0,44
Rp.4.030.000.000

= 44%

 Rasio times-interest-earned

Rp.471.200.000
 Rasio times-interest-earned 2020 = = 5,4 ×
Rp.86.800.000

Rp.496.000.000
 Rasio times-interest-earned 2021 = = 4,7 ×
Rp.105.400.000

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas (profitability ratio) yaitu rasion yang memberikan gambaran terkait
cara perusahaan menggunakan dan memanfaatkan aset secara menguntungkan.Rasio ini
mencerminkan hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan dan keputusan operasi
perusahaan. Rasio profitabilitas juga rasio yang menunjukkan pengaruh kombinasi
likuiditas, manajemen aset, dan utang atas hasil operasi.
 Margin Operasi (operating margin), yaitu dihitung dengan membagi laba operasi
(EBIT) dengan penjualan. Rasio ini mengukur laba operasi atau laba sebelum
bunga dan pajak.

EBIT
Margin operasi =
Penjualan
 Margin laba (profit margin) atau sering disebut dengan margin laba neto (net
profit margin), rasio ini mengukur laba neto dari penjualan; dan dihitung dengan
membagi laba neto dengan penjualan.

Laba Neto
Margin laba =
Penjualan

 Pengembalian atas total aset (return on total asset-ROA), yaitu rasio laba neto
terhadap total aset, yang memberikan nilai pengembalian atas total aset.

Laba Neto
ROA =
Total Aset

 Pengembalian atas ekuitas saham biasa (return on common equity-ROE), yaitu


rasio laba neto terhadap ekuitas saham bias; mengukur tingkat pengembalian atas
investasi pemegang saham biasa.

Laba Neto
ROE =
Ekuitas saham biasa

 Margin Operasi

Rp.471.200.000
 Margin operasi 2020 = = 0,10
Rp.4.614.040.000

= 10%
Rp.496.000.000
 Margin operasi 2021 = = 0,10
Rp.4.950.000.000

= 10%

 Margin Laba

Rp.245.520.000
 Margin laba 2020 = = 0,05
Rp.4.614.040.000

= 5%

Rp.249.240.000
 Margin laba 2021 = = 0,05
Rp.4.950.000.000

= 5%

 Return on Total Asset (ROA)

Rp.245.520.000
 R O A 2020 = = 0,06
Rp.3.903.520.000

= 6%

Rp.249.240.000
 R O A 2021 = = 0,06
Rp.4.030.000.000

= 6%
 Return on common equity (ROE)

Rp.245.520.000
 R O E 2020 = = 0,47
Rp.522.040.000

= 47%

Rp.249.240.000
 R O E 2021 = = 0,47
Rp.522.040.000

= 47%

5. Rasio Nilai Pasar

Rasio nilai pasar (market value ratios) yaitu rasio yang memberikan gambaran terkait
opini investor tentang perusahaan dan prospek perusahaan di masa mendatang. Rasio ini
menghubungkan harga saham perusahaan dengan keuntungan dan nilai buku per saham.
Rasio nilai pasar digunakan dalam tiga hal utama :
 Digunakan oleh investor ketika memutuskan untuk membeli atau menjual saham
 Digunakan oleh banker investasi ketika menentukan harga saham dalam
penerbitan saham baru (penawaran umum perdana-IPO)
 Digunakan oleh perusahaan ketika memutuskan penawaran yang diberikan
kepada perusahaan lain dalam potensi merger.

 Rasio harga terhadap laba persaham (price/earnings ratio-P/E ratio) yaitu rasio
dari harga per saham dibagi laba per saham; rasio ini menunjukkan jumlah uang
yang bersedia dibayar oleh investor.

Harga per Saham


Rasio P/E =
Laba per Saham
 Rasio nilai pasar / nilai buku (market/book ratio), yaitu rasio harga pasar saham
terhadap nilai buku.

Ekuitas saham biasa


Nilai buku per saham =
Saham beredar

Harga pasar per saham


Rasio nilai pasar / nilai buku =
Nilai buku per saham

 Rasio P/E

Rp.447.640.000
 Rasio P/E 2020 = = 1.823 ×
Rp.245.520

Rp.447.640.000
 Rasio P/E 2021 = = 1.796 ×
Rp.249.240

 Rasio Nilai Pasar atau Nilai Buku

Rp.522.040.000
 Nilai buku per saham 2020 = = Rp.522.040
1.000

Rp.447.640.000
 Rasio nilai pasar / nilai buku 2020 = = 857,5 ×
Rp.522.040
Rp.522.040.000
 Nilai buku per saham 2021 = = Rp.522.040
1.000

Rp.447.640.000
 Rasio nilai pasar / nilai buku 2021 = = 857,5 ×
Rp.522.040

Anda mungkin juga menyukai