GAYA GESEK
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1A/C1
JURUSAN TEKNIK KIMIA
MAKASSAR
2021
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek terjadi ketika permukaan suatu
benda bersentuhan dengan permukaan benda lainnya. Gesekan dibagi menjadi dua
yaitu gesekan statis yang artinya gesekan yang bekerja pada benda diam setelah
diberi sedikit gaya. Gaya gesek yang kedua adalah gaya gesek kinetik yaitu ketika
benda bergerak setelah diberikan gaya gesek. Dalam gaya gesekan terdapat
koefisien gesekan. Koefisien gesekan statis merupakan rasio besarnya gaya
gesekan statis dan gaya normalnya. Koefisien gesekan kinetis merupakan rasio
gaya gesek yang terjadi dengan besar gaya kinetis dan gaya normalnya. Gesekan
dalam kehidupan sehari-hari memiliki manfaat dan kerugian.
Penentuan koefisien gesek statis terlebih dahulu dilakukan penimbangan
bahan yang akan dicari koefisien geseknya. Sehingga, sudut pada koefisien gaya
gesek kinetis ditentukan dan kita menghitung waktu yang dibutuhkan benda
bergerak dari titik awal ke titik acuan. Praktikum ini dilakukan dengan cara
meluncurkan benda yang sudah diketahui massanya,untuk koefisien gesek statis
dengan meluncurkan benda dengan memperbesar sudut secara perlahan-
lahan.Untuk koefisien gesek kinetis benda yang diberi beban agar cepat meluncur
dan dicatat waktunya.
Dalam pembahasan mengenai Hukum Newton kita akan selalu berhubungan
dengan gaya gesekan. Secara umum, gaya didefenisikan sebagai sesuatu yang
dapat mengubah keadaan gerak suatu benda. Suatu benda dapat bergerak karena
mendapat gaya.
Manfaat gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya manusia
berjalan tanpa terpeleset dan mobil bisa berhenti karena adanya pengereman,
Menciptakan panas seperti di mesin kendaraan dan korek kayu. Selain itu juga ban
mobil dan ban sepeda motor yang diberi bentuk gerigi agar tidak licin dan tetap
berjalan dan adapula contoh dari gaya gesek tersebut ialah pada saat kita
memasukkan kartu kedalam mesin ATM .
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1.2 Tujuan Percobaan
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gesekan adalah suatu peristiwa yang terjadi akibat adanya kontak antara dua
buah permukaan benda satu sama lain. Akibat gesekan ini, maka muncul gaya
gesek yang melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak.
Benda – benda yang dimaksud disini, tidak harus berbentuk padat, melainan dapat
pula berbentuk cair ataupun gas.
Gaya gesek (friction force) adalah gaya yang bekerja antara dua permukaan
benda yang saling bersentuhan atau bersinggungan. Arah gaya gesek berlawanan
arah dengan kecenderungan arah gerak benda. Gaya gesek disimbolkan dengan
huruf f dan satuannya adalah Newton.
Secara umum gaya gesek dapat dituliskan sebagai suatu ekspansi deret, yaitu
di mana suku pertama adalah gaya gesek yang dikenal sebagai gaya gesek statis
dan kinetis, sedangkan suku kedua dan ketiga adalah gaya gesek pada benda
dalam fluida.
Ada beberapa fenomena yang ditimbulkan akibat dari gesekan, misalnya
timbulnya bunyi lengkingan pada area yang saling bergesekan, munculnya getaran
di sekitar area yang saling bergesekan, dan lain sebagainya. Salah satu fenomena
yang muncul akibat adanya gesekan yaitu munculnya slip. Slip merupakan suatu
fenomena gesekan di mana permukaan yang saling berkontak kehilangan gaya
geseknya secara tiba-tiba.
Gambar Gaya Gesek
Gaya gesek bekerja pada garis singgung kedua benda. Misalkan, sebuah
benda yang terletak pada sautu bidang datar horizontal dikenai gaya sebesar F.
Gaya gesek juga dapat terjadi pada suatu benda yang bergerak di udara. Untuk
benda yang melayang di udara, besar kecilnya gaya gesek bergantung pada luas
permukaan benda yang bersentuhan dengan udara. Semakin besar luas bidang
sentuh, makin besar gaya gesek udara pada benda tersebut. Begitupun sebaliknya,
semakin kecil luas bidang sentuh semakin kecil gaya geseknya. Konsep ini
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
digunakan pada penggunaan parasut untuk para penerjun bebas. Diagram gaya-
gaya yang bekerja pada benda tersebut dapat kalian lihat pada gambar di bawah
ini.
Berdasarkan gambar di atas, arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah
gaya luar yang bekerja pada benda dan arah gerak benda. Untuk benda padat yang
bergerak di atas benda padat, besar kecilnya gaya gesek sangat bergantung pada
kasar atau licinnya permukaan benda yang bersentuhan, semakin kasar permukaan
maka semakin besar gaya geseknya. Sebaliknya, semakin licin permukaan,
semakin kecil gaya geseknya.
Besar kecilnya gaya gesek bergantung pada permukaan yang dimiliki dari
kedua benda tersebut. Semakin kasar permukaan antar kedua benda maka semakin
besar gaya geseknya. Kondisi sebaliknya terjadi, semakin licin permukaan antar
kedua benda maka semakin kecil gaya geseknya.
2.1.1 Keuntungan dan Kerugian Gaya Gesek
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Contoh lain nya yaitu dua benda yang selalu saling bergesekan maka permukaan
nya lama-kelamaan akan terkikis. Maka terkikis nya benda sebab gesekan.
.1.2 Asal Gaya Gesek
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling
bergerak lurus, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis, yang dibedakan
antara titik-titik sentuh antara kedua permukaan yang tetap atau saling berganti
(menggeser). Untuk benda yang dapat menggelinding, terdapat pula jenis gaya
gesek lain yang disebut gaya gesek menggelinding (rolling friction). Untuk benda
yang berputar tegak lurus pada permukaan atau ber-spin, terdapat pula gaya gesek
spin (spin friction). Gaya gesek antara benda padat dan fluida disebut sebagai
gaya Coriolis-Stokes atau gaya viskos (viscous force).
1. Gaya Gesek Statis
Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak
relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda
meluncur ke bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya
dinotasikan dengan μs, dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek
dinamis.Agar benda dapat bergerak, gaya luar minimum yang diperlukan untuk
menggerakkan benda adalah sama dengan besar gaya gesek statis maksimalnya.
Jadi, besarnya gaya minimal yang digunakan untuk membuat benda bergerak
adalah sebagai berikut.
fs maks = μs N ………………………………………………..…(4.2.1)
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Keterangan:
fs maks = Gaya gesek statis maksimum (N), μs = Koefisien gaya gesek statis,
N = Gaya normal (N).
Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum
benda tersebut bergerak. Gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum
gerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya
normal f = μs Fn. Ketika tidak ada gerakan yang terjadi, gaya gesek dapat
memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek maksimum.
Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang berusaha untuk
menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang setara
dengan besar gaya tersebut namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih besar
dari gaya gesek maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan
terjadi, gaya gesekan statis tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan
kinetika benda, sehingga digunakan gaya gesek kinetis.
2. Gaya Gesek Dinamis
Gaya gesek dinamis terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama lainnya
dan saling bergesekan. Koefisien gesek dinamis umumnya dinotasikan dengan μk
dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang
sama.
Adanya Gaya Gesek Dinamis, memungkinkan benda yang bergerak dapat
berhenti. Jika tidak ada gaya gesek dinamis, tidak ada gaya yang memperlambat
gerak benda, sehingga benda yang bergerak tidak dapat berhenti.
Gaya gesek disimbolkan dengan huruf f (friction). Jika pada sebuah benda
bekerja gaya tertentu sehingga benda bergerak, maka arah gaya gesek selalu
berlawanan dengan arah gerak benda. Perhatikan diagram gaya yang bekerja pada
benda berikut ini.
fd = μk ………..........................................................................................(4.2.2)
N
Keterangan:
fd = Gaya gesek dinamis (N), μk = Koefisien gesekan kinetik N = Gaya
normal(N).
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Dari penjelasan di atas, maka dapat kita identifikasi beberapa perbedaan
karakteristik atau ciri antara gaya gesek statis dan dinamis.ketahui bahwa
koefisien genetik kinetik selalu lebih kecil daripada koefisien gesekan statis.
Itulah sebabnya mengapa kita perlu mengerahkan gaya yang lebih besar.
Rumus Fs maks = μs N
Rumus Fd = μk N
Nilai koefisien gesekan lebih besar Nilai koefisien gesekan lebih kecil
Dari penjelasan- penjelasan di atas, maka dapat kita identifikasi beberapa
perbedaan karakteristik atau ciri antara gaya gesek statis dan kinetis, yaitu sebagai
berikut:
Tabel 3.2.1 Perbedaan Gaya gesek dinamis Dan Gaya gesek kinetik
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
4. Untuk benda yang bergerak di udara seperti gerak jatuh bebas, besarnya gaya gesek
benda dipengaruhi oleh luas bidang sentuh benda. Semakin luas permukaan sentuh,
semakin besar gaya geseknya begitupun sebaliknya. Kecepatan benda jatuh akan berbeda
walaupun dari benda dan bobot yang sama, di karenakan luas permukaan benda
bergesekan dengan udara bebas dimana Secara umum permukaan adalah batas kontinyu.
2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Gesek
1) Kekasaran permukaan benda
1. Semakin kasar permukaan benda, semakin besar gaya geseknya.
2. Semakin halus permukaan benda, semakin kecil gaya geseknya
2) Luas permukaan benda
1. Semakin luas permukaan benda, semakin besar gaya geseknya.
2. Semakin kecil permukaan benda, semakin kecil pula gaya geseknya.
3) Massa benda
1.Semakin berat massa bneda, semakin besar gaya geseknya.
2.Semakin ringan massa benda, semakin kecil gaya geseknya
2.1.7 Manfaat Gaya Gesek
1) Gaya gesek membantu benda bergerak tanpa tergelincir.
2) Gaya gesek dapat menghentikan benda yang sedang bergerak, misalnya
sepeda di rem.
3) Gaya gesekan dapat menahan benda-benda agar tidak bergeser.
2.1.8 Gaya Gesek yang Merugikan
gaya gesek juga menimbulkan kerugian, di antaranya:
1) Gaya gesekan pada mesin mobil dan kopling menimbulkan panas yang
berlebihan sehingga mesin mobil cepat rusak karena aus.
2) Gaya gesekan antara ban mobil dengan jalan mengakibatkan ban mobil
cepat aus dan tipis.
3) Gaya gesekan antara angin dengan mobil dapat menghambat gerakan
mobil.
2.1.9 Memperbesar dan Memperkecil Gaya Gesekan
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
adalah balok di lapisi dengan karet atau bisa juga dengan ditambah beban. Cara
memperbesar gaya gesekan adalah melapisi permukaan dengan karet dan
menambah beban pada benda.
.2 Hukum Newton
∑F=0 ……………………………………………………….(4.2.3)
Keterangan:
F = Gaya
2.2.2 Hukum Newton II
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama
dengan arah gaya total yang bekerja padanya”.
Berdasarkan dari bunyi hukum newton ke 2 ini, dapat dipahami bahwasanya
suatu gaya benda akan semakin bertambah besar jika diberikan dorongan daya
yang searah dengan laju arah gaya benda tersebut. Namun, jika diberikan gaya
tolak atau berlawanan arah dari gaya benda tersebut, maka akan memperkecil atau
memperlambat dari laju gaya benda tersebut.
Contoh hukum newton II yakni ketika anda melempar batu keatas secara
vertikal. Pada awalnya batu tersebut akan melaju keatas dengan kecepatan yang
konstan. Kemudian, akibat adanya gaya gravitasi akan memperlambat batu dan
menghentikannya. Lalu, batu tersebut akan kembali ke bumi dengan kecepatan
dari massa batu ditambah dengan adanya gaya gravitasi yang mempercepat batu
tersebut. Contoh lain yaitu pada saat seseorang mendoorng meja dan
lemari,seseorang memerlukan gaya yang lebih besar saat mendorong lemari
ketimbang meja karena lemari mempunyai massa lebih besar dari pada kursi.
Sehingga dapa disimpulkan rumus dari Hukum Newton 2 adaalah sebagai berikut:
F = m.a
…………………………………………………….(4.2.4)
Keterangan:
F = gaya (N), m = massa (Kg), a = percepatan (m/s2)
∑Faksi = -∑Freaksi
……....……………………………………………….(4.2.5)
Keterangan:
Faksi = gaya yang diberikan pada suatu benda, Freaksi = gaya yang diberikan
benda.
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Dari bunyi hukum newton ke III ini dimana setiap aksi akan menimbulkan
aksi atau setiap sebab akan menimbulkan akibat. Dimana, setiap gaya sebab yang
diberikan akan menghasilkan besarnya gaya akibat yang dihasilkan pada benda
pertama dengan arah yang berlawanan. Pada contoh penerapan Hukum newton ke
tiga ini bekerja pada setiap benda yang diberikan gaya aksi akan menghasilkan
gaya reaksi.
Sebagai contoh hukum newton III, ketika anda memukul paku dengan paku.
Dimana, palu adalah gaya aksi dengan gaya dari paku adalah gaya reaksi dari palu
tersebut. Saat anda memukul paku dengan palu, begitu palu menyentuh paku, palu
berhenti sesaat atau bahkan memantul. Gaya berhenti sesaat atau bahkan
memantul tersebut merupakan gaya reaksi yang dihasilkan oleh aksi palu tersebut.
Contoh lain dari penerapan hukum newton ke III ialah pada saat melompat,kaki
akan memberikan gaya ke tanah dan tanah akan memberi gaya berlawanan arah
sehingga badan akan terdorong ke udara.Seperti dengan gambar di bawah ini
Fg = 𝜇N ………………………………………………………(4.2.6)
Keterangan:
Fg = gaya gesek, 𝜇 = koefisien gesekan, N = gaya normal.
2. Pada Gaya Berat
W= m.g ……………………………………………………….4.2.7)
Keterangan:
W = gaya berat (N), m = massa (kg), g = gravitasi bumi (m/s2).
3. Pada Berat Sejenis
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
S=ρ.g …………………………………………………...…..(4.2.8)
Atau
W ……………………………………………………….(4.2.9)
S=
V
Keterangan:
S = berat jenis (N/m2), w = berat benda (N), v = volume benda (m3)
𝜌 = massa jenis (kg/m3).
2.3 Konsep Dasar Perbedaan Massa dan Berat.
1. Massa
Massa adalah pengukuran berapa banyak materi dalam suatu objek. Massa
adalah kombinasi dari jumlah total atom, kerapatan atom, dan jenis atom dalam
suatu objek. Dan berikut ini adalah uraian tentang pengertian Massa dalam fisika
semoga bermanfaat bagi yang membacanya.
Massa adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk
menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari,
massa biasanya disinonimkan dengan berat.
W = m.g …….………………………………………………..(4.2.10)
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Keterangan:
w = berat benda (N), m = massa benda (kg), g = percepatan gravitasi (m/s2).
BAB III
PROSEDUR KERJA
(b)
(a)
(c) (d)
(e) (f)
Gambar 3.3.1 (a) Perangkat bidang miring, (b) Benda peluncur (karet, karpet dan
kayu), (c) Beban pemberat (anak timbangan), (d) Roll meter, (e) Stopwatch, (f)
piringan.
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Pertama tama kami menimbang massa benda. Lalu membuat susunan benda
peluncur. Lalu kami meletakkan beban pemberat di atas piring sedikit demi
sedikit hingga benda peluncur pertama (kayu) bergerak, kemudian kami catat
massa beban pemberat tersebut. Melakukan percobaan ini sebanyak tiga kali.
Lalu kami melakukan prosedur kedua dengan benda peluncur (karpet) dan yang
ketiga (karet).
3.2.2 Untuk gesekan statis bidang miring
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Percobaan gaya gesek yang dilakukan melalui bidang datar statis, hasil
pengukurannya tersebut dapat dilihat pada table 3.4.1
Tabel 3.4.1 Data Hasil Pengamatan
2 Karpet 24 25 26 Mb =0,206 kg
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Percobaan gaya gesek yang dilakukanmelalui bidang miring dinamis, hasil
pengukurannya tersebut dapat dilihat tabel 3.4.3.
Tabel 3.4.3 Data Hasil Pengamatan
Frekuensi / Kelompok : I / IA
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Anggota Kelompok :
ASISTEN
BAB V
PENGELOLAHAN DATA
5.1 Perhitungan koefisien gaya gesek
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1. Menghitung nilai µs untuk keadaan statis pada bidang datar dan bidang miring
A. Keadaan statis bidang datar pada benda peluncur.
Mp+Mt
µs=
Mb
a) Untuk Permukaan Kayu
Mp+Mt 0,026+0,013 0,039
µs1= = = =0,236
Mb 0,165 0,165
Mp+Mt 0,026+0,014 0,040
µs 2= = = =0,242
Mb 0,165 0,165
Mp+Mt 0,026+0,014 0,040
µs 3= = = =0,242
Mb 0,165 0,165
Nilai rata-rata µs
µs1+µs2+µs3
µs =
N
0,236+0,242+0,248 0,726
=3 = =0,242
3
Nilai rata-rata µs
µs 1+ µs2+ µs3
µs=
N
0,208+0,213+0,218 0,639
= 3
=
3
=0,213
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
µs 1+ µs2+ µs3
µs=
N
0,267+0,272+0,277 0,816
= = =0,272
3 3
B. Untuk keadaan statis benda miring pada benda peluncur µs
dan θ
a) Untuk permukaan kayu
µ s1 =tan θ1 µ s1 =tan θ2 µ s3 =tan θ3
µ s 1+ µ s 2 +µ s3
µ́s=
n
θ22+θ 23+θ 24
¿
3
0,404+0,424 +0,445
¿
3
1,273
¿
3
¿ 0,424
θ24 +θ 25+θ 26
¿
3
0,445+0,466+0,487
¿
3
1,398
¿
3
¿ 0,466
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
θ34 +θ 35+θ 36
¿
3
0,674+0,700+ 0,726
¿
3
¿0,700
X=m X= 1,29 m
t 1 +t 2+ t 3
t́ = n
2. x
µk ¿ tanƟ−
g . t 2 . cosƟ
2 .1,29 2,58
¿ 1− 2 ¿ 1− ¿ 1−0,822=0,178
9,81 .(0,646) . 0,766 3,135
t 1 +t 2+ t 3 0,83+0,83+0,81 2,47
t́ =n
¿
3
=
3
=0,823
2. x
µk ¿ tanƟ− g . t 2 . cosƟ
2 .1,29 2,58
¿ 1− 2 ¿ 1− ¿ 1−0,506=0,494
9,81 .(0,823) . 0,766 5,089
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
t 1 +t 2+ t 3 0,97+0,96+ 0,97 2,90
t́ = n
¿
3
=
3
=0,966
2. x
µk ¿ tanƟ− 2
g . t . cosƟ
2 . 1,29 2,58
¿ 1− 2 ¿ 1− ¿ 1−0,367=0,633
9,81 . ( 0,966 ) . 0,766 57,012
Mp + Mt
µ s=
Mb
2 2 2
Δ µs ¿
δ µs
√[
δ µs
δ mp ]
. ( Δ mp )2 +
mp+ mt 1+ 0
δ µs
[ ]
δ mt [ ]
. ( Δ mt )2 +
δ µs
δ mA
. ( Δ mb )2
1) δmp ¿ mb ¿ 0 U = mp + mt UI = 1
V = mb VI = 0
U I . V −V I . U 1.mb−0(mp+mt ) ¿ 1. mb−0
¿ ¿
V2 mb 2 ( mb )2
1.mb
= mb2
1 .0,165 0,165
¿ 2 ¿ ¿ 6,11
(0,165) 0,027
1
2) Δmp ¿ 2 x skalaterkecil
Skala terkecil ¿ 0,001
1
Δmp ¿ 2 x skalaterkecil
1
¿ x 0,001
2
=0,5 x 10−3
¿ 5 x 10−4
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
V = mA VI = 0
U I . V −V I . U
¿
V2
1.mA −0(mp+ mt)
¿
( mA )2
1. mA−0
¿
( mA )2
1. 0,165
¿
( 0,165 )2
0,165
¿
0,027
¿ 6,11
2 2 2
√
Δ mt ¿ ( 0,013−0,014 ) + ( 0,014−0,014 ) + ( 0,015−0,014 )
3 ( 3−1 )
−6
√ 6
−6 −6
Δ mt ¿ 1 x 10 + 0+1 x 10 ¿ 2 x 10 ¿ 0,00057
√ 6 6 √
δ µs
5¿ ( δmA )= mp+mt
mA
=
0+0
1
U = mp + mt UI = 0
V = mA VI = 1
U I . V −V I . U ¿ 0.mA −1(mp+mt ) ¿ 1. ( mp+mt )
¿
V2 ( mA )2 ( mA )2
1. ( 0,026+0,014 ) 0,04
0,027 = 1,481
¿ ¿
( 0,165 )2
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1
6 ¿ Δ mA ¿ x skalaterkecil
2
1
¿ x 0,001
2
=
√ ( 37,344 ) . ( 25 X 10−8 ) + ( 37,344 ) . ( 1 X 10−6 )
+ (2,193 ) . ( 25 X 10−8 )
= 0,0136%
KB ¿ 100 %−0,0136 %
¿ 99,98 %
b). Teori ketidakpastian koefisien gesek statis pada bidang miring
untuk beban peluncur jenis kayu
µs ¿ tanƟ
2
Δ µs ¿
√[
δ µs
δ µs
δ mƟ ]
. ( ΔƟ )2
1) δ mƟ ¿ tanƟ U = 0,017 UI = 0
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
V = tanƟ VI = 1
¿ U I . V +V I . U ¿ 0 . tan Ɵ+1 . tan Ɵ
¿ 0+1 . tan 0,017
¿ 0,017
2 2 2
( Ɵ 1−Ɵ ) + ( Ɵ 2−Ɵ ) + ( Ɵ 3−Ɵ )
2) ΔƟ ¿
√ 2
n ( n−1 )
2
( 22−23 ) + ( 23−23 ) +24−23 2
ΔƟ ¿
√ 2
3 (3−1 )
2
(−1)2 + (−1,046 ) + ( 1,27 )
ΔƟ ¿
√ 6
(−1 )2 + ( 1 )2 1+1
ΔƟ ¿
√ 6
¿
6 √
¿ 0,3333 ¿
ΔƟ
√
¿
= 0,5777
2
Δ µs ¿
√[ δ µs
δ mƟ ]
. ( ΔƟ )2
¿ [ 0,017 ] 2 . ( 0,5777 )2
Δ µs √
Δ µs ¿ √ ( 0,000289 ) . ( 0,3337 ) ¿ √ 9,64 ×10−5 ¿ 0,0098
Δ µs
KR ¿
2 ( Δ µs +µs )
X 100%
0,0098
¿
0,242
X 100%
¿ 4,04 %
KB ¿ 100 %−4,04 %
¿ 95,96 %
1
¿ x1
2
¿ 0,5
δ µk 2x
¿ tanƟ−¿ ¿ 2
δƟ g . t . cos Ɵ
U = tanƟ UI = 0
2x 4x
V= 2 VI = 2 2
g . t . cos Ɵ ( g .t . cos Ɵ )
U I . V −V I . U
¿
V2
4.1,29
= 0- ( 9,81. 0,40.cos 45 ° )
4.1,29
= 9,81. 0,40.0,525
5,16
= 2,0601
= 2,723
2 2 2
( T 1−T ) + ( T 2−T ) + ( T 3−T )
3)Δt ¿
√ t 1+t 2+t 3
n ( n−1 )
t= n
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
0,64+0,64 +0,66
t= 3
= 0,64
2
n ( n−1 )
2 2
¿
√( 0,64−0,64 ) + ( 0,64−0,64 ) + ( 0,66−0,64 )
3 ( 3−1 )
¿ √ 0,000066
¿ 0,008
2 2
δ µk δ µk
√ ( ) ( )
2 2
. ( ΔƟ ) + .(Δ x)
4).Δµk ¿ δƟ δx
2
δ µk
+
δt ( ). ( Δ t )2
2 2 2 2
¿ ( 2,858 ) . ( 0,5 ) + (292,723 ) .2( 0,0005 )
√ + ( 0,64 ) . ( 0,008 )
= 1,44
Δ µs
KR ¿
2 ( Δ µs+µs )
X 100%
1,44
¿
2(1,44+2,858)
X 100%
¿ 0,167 %
K B=100 %−0,167 %
¿ 99,83 %
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB VI
ANALISA PENGOLAHA DATA
6.1 Tabel hasil pengolahan data
Jenis
No Mb Mt Mp μs μs
´
peluncur
0,013 0,236
0,014 0,242 0,242 Kayu
1. 0,165
0,015 0,026 0,248
kg
0,017 0,208
0,206 0,018 0,213
2. 0,019 0,026 0,218
kg 0,213 Karpet
0,030 0,267
0,031 0,272
0,209
3. 0,032 0,026 0,277
kg 0,272 Karet
Pada massa beban jenis peluncur kayu sebesar 0,165 kg dan massa anak
timbangan sebesar 0,013 kg dan koefisien gesek statis sebesar 0,236 kg
menghasilkan rata-rata koefisien gesek statis bidang datar sebesar 0,242 kg. Pada
massa beban jenis peluncur karpet sebesar 0,206 kg dan massa anak timbangan
sebesar 0,017 kg dan koefisien gesek statis sebesar 0,208 kg menghasilkan rata-
rata koefisien gesek statis bidang datar sebesar 0,213. Pada massa beban jenis
peluncur karet sebesar 0,209 kg dan massa anak timbangan sebesar 0,030 kg dan
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
koefisien gesek statis sebesar 0,267 kg menghasilkan rata-rata koefisien gesek
statis bidang datar sebesar 0,272 kg.
Jenis
No Ө µs µs peluncur
1 22 0,513
2 23 0,624
0,424 Kayu
3 24 0,600
1 24 1,327
2 25 0,932
0,466 Karpet
3 26 0,781
1 34 0,466
2 35 0,487 0,700 Karet
3 36 0,445
Untuk percobaan koefisien gesek statis bidang miring , untuk jenis peluncur
kayu , diperoleh rata-rata koefisien statis bidang miring sebesar 0,424 kg.
Untuk percobaan koefisien gesek statis bidang miring , untuk jenis peluncur
karpet , diperoleh rata-rata koefisien statis bidang miring sebesar 0,466 kg.
Untuk percobaan koefisien gesek statis bidang miring , untuk jenis peluncur
karet , diperoleh rata-rata koefisien statis bidang miring sebesar 0,700 kg
Tabel 1.6.3. Hasil perhitungan percobaan koefisien gesek dinamis bidang miring
Benda
No X Ө TanӨ CosӨ µk
T́
peluncur
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
koefisien statis sebab, semakin besar sudut kemiringan maka benda bergerak
meluncur,semakin lama pula benda sampai ke titik tujuan dan begitu pula sudut
kemiringan nya semakin besar sudut kemiringan nyam aka semakin cepat pula
dan semakin besar sudut kemiringan nya maka semakin cepat benda tersebut
bergerak.
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dan pengamatan yang telah kami dapat disimpulkan
bahwa bahwa setiap gesekan yang terjadi di akibatkan oleh gesekan -gesekan
antara dua permukaan benda yang dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain
ialah gaya normal, gaya Tarik, koefisien gesekan static, koefisien gesekan kinetik
dan permukaan benda.
7.2 Saran
GAYA GESEK
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
(Q.s Al-Mu’minun : 102-103)
ٓ
ُون َ ِت َم ٰ َو ِزينُهۥُ فَأ ُ ۟و ٰلَئ
َ ك هُ ُم ْٱل ُم ْفلِح ْ َفَ َمن ثَقُل
ٓ
َت َم ٰ َو ِزينُهۥُ فَأ ُ ۟و ٰلَئِكَ ٱلَّ ِذينَ َخ ِسر ُٓو ۟ا أَنفُ َسهُ ْم فِى َجهَنَّ َم ٰ َخلِ ُدون
ْ ََّو َم ْن خَ ف
yang Artinya :
“Barang siapa berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang- orang
yang beruntung. Dan barang siapa ringan timbangan (kebaikan) nya, maka mereka
itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka
jahannam”.
Dalam percobaan yang kami lakukan yaitu Gaya gesek kami dapat
menambah wawasan kami dan percobaan ini membuat kami tau apa manfaat dari
gaya gesek itu sendiri dan bagaimana cara menghitungnya dari pandangan ini
kami menarik satu kesimpulan bahwa percobaan ini adalah suatu pembelajaran
yang baik dan harus terus diajarkan kepada semua orang sehingga menjadi suatu
kebaikan yang pahalanya terus-menerus mengalir.
GAYA GESEK