Anda di halaman 1dari 4

LATAR BELAKANG

Kota Balikpapan secara administratif memiliki luas keseluruhan 81.495 Ha, terdiri
50.330,57 Ha luas daratan dan 31.164,03 Ha luas lautan. Berbatasan langsung di sebelah
utara dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, sebelah barat dengan Kabupaten Penajam
Paser Utara dan Sebelah selatan dan timur berbatasan dengan Selat Makassar. Perbedaan
kondisi geografis  pada masing-masing wilayah, turut serta mempengaruhi hasil sumber
daya alam dan komoditi unggulan pada setiap wilayah. Beberapa komoditi khas dari Kota
Balikpapan antara lain pertambangan, industri, kehutanan,  perikanan serta potensi
pariwisata. 

Wilayah pesisir laut Kota Balikpapan yang begitu luas dan strategis, masih
menyimpan potensi sumberdaya yang belum dimanfaatkan secara optimal dari sisi fungsi
ekonomi. Beberapa contoh aspek kelautan yang dapat dimanfaatkan antara lain
perikanan, pelabuhan serta sektor pariwisata. Kota Balikpapan memiliki beberapa pantai
yang tersebar di beberapa wilayah pesisir dengan keunikan masing-masing seperti Pantai
Sepinggan, Pantai Lamuru, Pantai Melawai, Pantai Kemala dan lainnya.

Balikpapan sebagai kota yang dikelilingi oleh laut maka banyak pariwisata yang
didominasi oleh pantai. Beberapa pantai yang terkenal adalah Pantai Sepinggan, Pantai
Lamuru, Pantai Melawai, Pantai Kemala dan lainnya. Di daerah pesisir yang di tumbuhi
oleh tanaman bakau juga terdapat wisata mangrove. Menurut data Badan Pusat Statisik
(Balikpapan Dalam Angka 2020) jumlah pariwisata yang terdapat di Balikpapan berjumlah
63 yakni wisata buatan berjumlah 14, wisata religi berjumlah 11, wisata bahari berjumlah
9, wisata sejarah berjumlah 9, wisata kuliner berjumlah 8, wisata alam berjumlah 7 dan
wisata belanja berjumlah 5.

Sebagai salah satu kota dengan pariwisata yang di dominasi oleh pantai tentu upaya
pelestarian dan penambahan sarana prasarana harus diupayakan agar pantai di kota
balikpapan selalu terjaga kondisi nya dan tetap menjadi prioritas utama dalam
berpariwisata bagi masyarakat domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke
Balikpapan. Menurut (Wibowo, Idris, & Syahrani, 2015) masih terdapat kelemahan pada
pariwisata pantai di Balikpapan seperti pusat informasi yang belum optimal, kesadaran
sebagian besar masyarakat akan lingkungan yang kurang sehingga masih terdapat banyak
sampah, belum memiliki kemampuan sumberdaya manusia dan modal yang cukup dalam
pengembangan pariwisata dan infrastruktur pendukung wisata belum tersedia secara
memadai. Maka dari itu diperlukan penyusunan konsep rencana pengembangan sektor
pariwisata yang efektif dan efisien di Balikpapan guna mewujudkan pariwisata yang
berkelanjutan dan meningkatkan perekonomian daerah.
Point of view

- Pelestarian Lingkungan pariwisata khususnya laut


o Pengolahan sumberdaya ikan
- Penanganan Limbah domestik dan hasil dari industri
- Peningkatan kesadaran masyarakat akan lingkungan
- Pengembangan kawasan wisata dan peningkatan perekonomian daerah (umkm?)

Sumber daya ikan perlu dikelola karena merupakan sumberdaya hayati yang dapat diperbaharui
(renewable). Namun dapat mengalami deplesi atau kepunahan. Sumberdaya ikan memiliki kelimpahan
yang terbatas, sesuai dengan daya dukung (carrying capacity) habitatnya. Sumberdaya ikan dikenal
sebagai sumberdaya milik bersama (common property) yang rawan terhadap tnagkap lebih (over fishing)
(Monintja, Simbolon, & Purwanto, 2001). Dengan demikian, mengelola suatu sumberdaya ikan dengan
cara yang benar dan tepat adalah suatu keharusan. Nelayan Balikpapan pada umumnya menggunakan
pancing dan jaring sebagai alat tangkap. Hasil tangkapan nelayan masih belum diolah dengan maksimal,
dimana kebanyakan ikan yang tidak terjual dimakan sendiri atau diberikan kepada tetangga. (Masriah,
2019)

Dari uraian diatas, dapat diajukan beberapa alternatif pada proses penangkapan ikan salah satunya
adalah metode keramba apung. Metode keramba apung diartikan pertanian organisme akuatik
termasuk ikan, moluska, krustasea dan tanaman air. Pertanian menyiratkan beberapa bentuk intervensi
dalam proses pemeliharaan untuk meningkatkan produksi, seperti pengeturan stok makan,
perlindungan dari predator dan lainnya (FAO, 1988). Dengan dibentuknya metode keramba apung ini
diharapkan akan meningkatkan hasil produksi ikan dan dapat membantu dalam pelestarian jumlah ikan
yang ada di laut balikpapan. Selain itu keramba apung juga bisa dijadikan salah satu objek wisata
sehingga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Pengolahan sampah terpadu

Sampah yang ada di lingkungan pantai Balikpapan sebagian besar merupakan sampah domestik yang
dihasilkan dari pengunjung pantai, kiriman sampah dari sungai dan sampah hasil dari pengolahan ikan
nelayan. Masalah sampah ini sudah menjadi hal umum yang sering ada dikawasan pariwisata seperti
pantai. Kesadaran masyarakat sekitar serta pengunjung pantai akan sampah harus ditingkatkan untuk
melestarikan lingkungan pantai sebagai tempat pariwisata daa sarana berlangsungnya perekonomian
untuk masyarakat sekitar. Beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk menanggulangi masalah sampah
antara lain :

1. Melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran akan peran masyarakat dan pengunjung
terhadap pengolahan sampah.

Hal ini bisa dilakukan dengan membentuk tim yang beranggotakan masyarakat sekitar pantai untuk
memantau dan membersihkan sampah. Sampah akan dikumpulkan pada suatu tempat untuk diolah
atau dibuang secara berkala sehingga tidak mencemari lingkungan pantai. Selain itu tim ini akan
membuat tempat untuk pembuangan sampah dilokasi-lokasi yang berpotensi.

2. Membentuk UMKM untuk pengolahan sampah.

Dewasa ini sudah banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengolah sampah organik maupun anorganik.
Masyarakat pun sangat mudah mendapatkan informasi mengenai cara dalam pengolahan sampah salah
satunya adalah mengolah sampah anorganik seperti plastik untuk dijadikan kerajinan tangan seperti tas
dan macam jenis aksesoris lainnya. Bahkan dibeberapa tempat, sampah dikumpulkan dan di jadikan
sebagai bahan baku dalam pembuatan fasilitas hiburan seperti pembuatan pagar dan ornamen-
ornamen patung dari tumpukan sampah plastik. Mahasiswa UGM akan melakukan penyuluhan dan
membantu masyarakat sekitar untuk mengembangkan UMKM dalam pengolahan sampah. Penyuluhan
ini meliputi bagaimana cara membuat produk dari sampah plastik daur ulang serta menjelaskan
bagaimana cara untuk menjualnya. Dominan masyarakat takut untuk memulai usaha dikarenakan sulit
dalam mencari pasar sehingga peran mahasiswa UGM disini untuk memberikan ilmu bagaimana cara
memulai usaha dan menggunakan media internet untuk mencari pasar sehingga mudah dalam proses
penjualan hasil pengolahan.

3. Memberi penyuluhan tentang pengolahan limbah organik

Limbah organik didominasi dari hasil ikan atau biota laut hasil tangkapan nelayan yang telah membusuk
karena tidak laku dijual. Biasanya sisa-sisa ikan yang tidak terjual untuk dikonsumsi sendiri atau
diberikan ke tetangga untuk dimakan. Namun karena jumlah ikan yang tertangkap jauh lebih banyak dari
yang bisa terjual dan dikonsumsi, tidak sedikit bangkai ikan yang dibuang sehingga menjadi sampah
organik. Padahal sampah organik sangatlah berbahaya karena sampah organik merupakan media
pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit. Saran dan aksi yang bisa dilakukan oleh
mahasiswa UGM salah satunya adalah dengan mengenalkan metode keramba apung.

Metode keramba apung diartikan pertanian organisme akuatik termasuk ikan, moluska, krustasea dan
tanaman air. Pertanian menyiratkan beberapa bentuk intervensi dalam proses pemeliharaan untuk
meningkatkan produksi, seperti pengeturan stok makan, perlindungan dari predator dan lainnya (FAO,
1988). Dengan adanya keramba apung disekitar pantai maka masyarakat sekitar bisa melakukan
pengembangbiakan ikan. Hal ini tentu berdampak positif bagi masyarakat yaitu bisa menstabilkan
produksi ikan. Masyarakat sekitar bisa mengambil ikan yang dibutuhkan secukupnya dari keramba
apung ini sehingga diharapkan akan mengurangi sampah organik. Selain itu keramba apung juga bisa
dijadikan sarana pariwisata untuk memajukan perekonomian masyarakat sekitar.

Dapus :

FAO. (1988). Food and Agriculture Organization of the United Nations.

Anda mungkin juga menyukai