OLEH :
NIM : S1A119002
KELAS :A
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
MERIVIEW BUKU “ Miftah Thoha ,2014, Birokrasi Pemerintah Indonesia
di Era Reformasi,Jakarta:Kencana”
BAB 1
Pemilihan langsung atas kepala daerah dan anggota dewan daerah menyimpan
juga persoalan. Anggota dewan merasa mempunyai kekuasaan yang sama besar
dengan kepala daerah. Oleh karena itu, check and balance yang seharusnya bisa
dijalankan dengan seimbang sering kali tidak terjadi kalau ada evaluasi dari
dewan ke eksekutif karena merasa sama-sama kuat dipercaya oleh rakyat secara
langsung.
Sistem politik yang berubah dari zaman pemerintahan Orde Baru menyadarkan
kita bahwa semakin banyaknya partai politik, maka semakin banyak keinginan
partai politik memrintah birokrasi pemerintah. Orang-orang parpol akan menjadi
pimpinan lembaga birokrasi pemerintah. Oleh karena itu, perlu diatur sistem
hubungan kerja antara jabatan politik, jabatan negara, dan jabatan birokrasi karier
pemerintah. Sampai sekarang ini hubungan dari ketiga jabatan tersebut belum ada
tanda-tanda diatur. Adapaun yang sekarang berlaku adalah cara-cara pemerintahan
Pak Harto yang diteruskan oleh pemerintahan yang sekarang ini.
BAB 2
BIROKRASI PEMERINTAH
Birokrasi Weberian
Menurut Weber tipe ideal birokrasi yang rasional itu dilakukan dalam cara-cara
sebagai berikut:
Birokrasi Weberian selama ini banyak diartikan sebagai fungsi sebuah biro.
Suatu biro merupakan jawaban yang rasional terhadap serangkaian tujuan
yang telah ditetapkan. Ia merupakan sarana untuk merealisasikan tujuan-
tujuan tersebut. Seorang pejabat birokrat tidak seyogianya menetapkan tujuan-
tujuan yang ingin dicapai tersebut. Penetapan tujuan merupakan fungsi politik
dan menjadi wewenang dari pejabat politik yang menjadi masternya. Oleh
karena itu, birokrasi merupakan suatyu mesin politik yang melaksanakan
kebijakan politik yang telah diambil atau dibuat oleh pejabat-pejabat politik.
Birokrasi pemerintah tidak bisa dilepaskan dari proses dan kegiatan politik.
Pada setiap gugusan masyarakat yang membentuk suatu tata kepemerintahan
tidak bisa dilepaskan dari aspek politik. Politik sebagaimana kita ketahui
bersama terdiri dari orang-orang yang berperilaku dan bertindak politik
(consist of people acting politically), yang diorganisasikan secara politik oleh
kelompok-kelompok kepentingan dan berusaha mencoba mempengaruhi
pemerintah untuk mengambil dan melaksanakan suatu kebijakan dan tindakan
yang bisa mengangkat kepentingannya dan mengesampingkan kepentingan
kelompok lainnya. Birokrasi pemerintah langsnung ataupun tidak langsung
akan selalu berhubungan dengan kelompok-kelompok kepentingan dalam
masyarakat.
Politik adalah identik dengan konflik dalam pemerintahan suatu negara salah
satu kenyataan dasar dari kehidupan manusia ini bahwa orang hidup bersama-
sama tidak dalam isolasi satu sama lainnya.
Lembaga Organisasi Birokrasi Pemerintah
Lembaga ini dahulu dibentuk zamannya presiden Sukarno dan nuga diteruskan
dan dikembangkan oleh Presiden Suharto. Lembaga ini dibentuk untuk
memberikan masukan kebijakan kepada presiden sesuai dengan
profesionalitas dan keahlian serta kompetensi dari lembaga tersebut.
Organisasi Publik
Konsep demokrasi
BAB 4
Intervensi politik
Pemerintah daerah di era reformasi yang di mulai tahun 1999 yang lalu
dengan diperlakukan UU No.22 tahun 1999 telah membuahkan jenis
pemerintahan yang berlainan dengan semasa pemerintahan orde baru
melaksanakan UU No. 5 tahun 1974.Undang- undang No 22/1999 merupakan
tonggak dilaksanakannya reformasi terhadap pelaksanaan pemerintahan di
daerah.
BAB 5
Kelembagaan terdiri dari kultur dan struktur. Kultur merupakan perpaduan tata
nilai ,kepercayaan dan kebiasaan yang diyakini kebenarannya untuk
diperjuangkan.kultur inilah yang akan membentuk suatu boundary yang
membedakan suatu pemeritahan itu dengan pemerintahan lainnya. Adapun
struktur merupakan kerangka yang dipergunakan sebagai tata aliran proses
bagaimana kultur itu bisa diterapkan dan diwujudkan dalam suatu pemerintahan
itu. Kultur dalam lembaga pemerintahan sering kali muncul dan dipakai adalah
kultur yang menjamin kebiasaan asal bapak senang (ABS).kultur yang
membiasakan partisipasi rakyat yang menjamin kebiasaan demokrasi dan
responsive.inilah yang harus dipilih dalam strategi pembaharuan kelembagaan .
Sistem inilah yang amat menntukan dan sangat tergantung visi dan keinginan
politik menunjang tercapainya sistem yang menciptakan aparatur yang
menghargai ditegakannya hukum,profesional,kompoten dan akuntabel. Jangan
justru pilih sistem yang justru memberikan kelonggaran terhadap maraknya
ketidakjujuran,korupsi dan suka tidak menghargai dan tidak mematuhi hukum.
SDM aparatur pemerintah ini dikenal sebagai aparatur yang tidak profesional dan
kesejahteraannya amat kurang . oleh karena itu masalah tidak profesional SDM
perlu perubahan lingkungan strategis global dan paradigma peribahan dijadikan
pertimbangan agar SDM tidak jauh ketinggalan dari kemajuan global.
Kesejahteraan pegawai perlu ditinjau kembali sistem penggajian yang selama ini
dilakukan. Gaji pegawai dan kesejahteraannya membuat status pegawai negeri ini
tergolong kaum duafa .dan keadaan ini tali temali dengan profesialisme pegawai.
Pelayanan kepada masyarakat diharapkan dilakukan secara profesional,terhambat
karena kesejahteraan mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang prima.
BAB 6
sistem inilah yang amat sangat menentukan dan sangat bergantung pada kebijakan
atau visi dan keinginan politik yang ada. Sistem ini yang sering kali
dipertanyakan banyak pihak mana yang lebih dulu diperbaiki sistemnya atau
orangnya atau sumber daya manusianya.
Sistem kelembagaan yang sesuai dan bisa menjamin adanya profesionalisme yang
berlandaskan pada kompetensi,akuntabilitas,transparansi akan bisa mendorong
kinerja yang baik.
Manajamen PNS
Jalur 1 dimasuki oleh calon PNS yang berijazah S3 (Doktor) baik dalam
tamatan universitas luar maupun negri.
Jalur 2 dimasuki oleh calon tamatan pendidikan S2 (master atau megister)
.calon ini tidak bisa mengembangkan karirnya sampai keesolan tertinggi di
jabatan struktural,mereka hanya sampai eselon 2,hakim agung ,jaksa,dll.
Jalur ini bisa di masuki oleh calon berpendidikan S3 namun tertutup bagi
S1.
Jalur 3 untuk tamatan S1,SLTP/SITA, Dan diploma ,jenjang tertinggi bagi
S1 adalaj eselon III dan bagi SD Dan SLTP menjadi staf tidak
berselon.bagi SLTA dan diploma eselon V.
Bagi semua calon selama meniti jenjnang karir PNS tidak bisa
menyesuaikan ijazah apabila diesok hari dia sekolah lagi dan memperoleh
ijazah jenjang lebih tinggi . ke 3 jalur ini memang merupakan jenjang karir
yag tertutup bagi calon yang berpendidikan tertentu.