Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

RESUME BUKU AKUNTANSI MANAJEMEN

Oleh :
Nama : RIONALD PRIMA, SH
NPM : 71210321037
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen
Kode Kelas : 1J

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
TAHUN 2021
RESUME BUKU
AKUNTANSI MANAJEMAN
INFORMASI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS
Karangan : RUDIANTO

BAB 11
PERENCANAAN DAN PENILAIAN KINERJA MANAJEMEN
Secara umum, tujuan suatu Perusahaan didirikan adalah menciptakan kekayaan. Untuk
mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus memiliki produk yang dapat dijual kepada
masyarakat. Produk adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh perusahaan yang dapat dijual
kepada masyarakat sebagai sumber pendapatan bagi perusahaan. Produk tersebut dapat berupa
prosuk-produk non fisik (jasa) atau bahan mentah atau barang jadi yang siap dikonsumsi. Dalam
upaya mencapai tujuan menciptakan kekayaan, manajemen perusahaan dibagi kedalam beberapa
fungsi, yaitu : (1) manajemen strategis, (2) perencanaan dan pengambilan keputusan, (3)
pengendalian manajemen dan ooperasi, serta (4) penyiapan laporan keuangan.
Dalam fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan, salah satu hal penting yang harus
dilakukan adalah menetapkan standar kinerja perusahaan, termasuk kinerja keuangan. Dengan
adanya standar kinerja, manajemen perusahaan akan terdorong untuk mencapai target tertentu
dalam mengelola perusahaan, karena standar kinerja merupakan suatu titik yang harus dicapai.
Standar kinerja merupakan patokan efesiensi dan efektifitas manajemen perusahaan.
Dalam fungsi pengendalian manajemen dan operasi, fungsi pengendalian operasi
berlansung ketika para manajer menengah, seperti manajer pabrik, manajer produk dan manajer
regional memonitor serta menilai aktivitas para pengelola dibawahnya, seperti kepala
departemen, supervisor dan karyawan, dalam proses pengendalian manajemen, salah satu hal
yang harus dilakukan adalah menilai kinerja organisasi secara keseluruhan, penilaian kinerja
adalah suatu proses yang dilakukan untuk menilai pelaksanaan pekerjaan seorang personel dan
memberikan umpan balik bagi kesesuaian serta peningkatan kerja tim. Kinerja dapat pula
diartikan sebagai “hasil kerja” dari seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian penilaian kinerja adalah
sebagai berikut :
a. Penilaian kinerja adalah proses menilai kemajuan pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan oleh organisasi guna mendukung pencapaian misi organisasi, termasuk menilai
efektivitas dan aktivitas-aktivitas organisasi
b. Penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam
melaksanakan perannya dalam organisasi
c. Penilaian kinerja merupakan proses mengukur dan mencatat pencapaian pelaksanaan kegiatan
demi mencapai sasaran dalam misi yang dijalankan perusahaan.
Tujuan utama Penilaian Kinerja adalah memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran
organisasi dan mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan
tindakan serta hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau
rencana formal yang dituangkan dalam anggaran.
Tujuan berikutnya dari pengukuran kinerja adalah untuk membantu menetapkan strategi.
Dalam penilaian kinerja yang terkait dengan strategi pencapaian tujuan perusahaan, terdapat
empat konsep dasar yang perlu dipahami, yaitu :
a. Menentukan Strategi
Dalam hal ini yang peling penting adalah tujuan dan target organisasi dinyatakan secara
eksplisit dan jelas. Strategi harus dibuat pertama kali untuk keseluruhan organisasi dan
kemudian ke level fungsional dibawahnya.
b. Menentukan Pengukuran Strategi
Pengukuran strategi diperlukan untuk mengartikulasi strategi keseleuruh anggota organisasi.
Organisasi tersebut harus fokus pada beberapa pengukuran kritis saja, sehingga manajemen
tidak terlalu banyak melakukan pengukuran indikator kinerja yang tidak perlu.
c. Mengintegrasikan Pengukuran ke dalam sistem Manajemen
Pengukuran harus merupakan bagian organisasi baik secara formal maupun informal, yang
merupakan bagian dari budaya perusahaan dan sumber daya manusia perusahaan.
d. Mengevaluasi Pengukuran Hasil Secara Berkesinambungan
Manajemen harus selalu mengevaluasi pengukuran kinerja organisasi apakah masih valid
untuk ditetapkan dari waktu ke waktu

MANFAAT PENILAIAN KINERJA


Proses penilaian kinerja merupakan aktivitas yang harus dilakukan perusahaan, karena
memberikan penilaian kinerja kepada manajer perusahaan merupakan aktivitas yang diperlukan
oleh berbagai pihak, mulai dari karyawan, manajer, direksi, komisaris, hingga pemilik
perusahaan. Penilaian kinerja digunakan oleh manajemen untuk berbagai manfaat yang salin
terkait, yaitu:
1. Mengelola operasi organisasi secara efejtif dan efesien melalui pemotivasian karyawan secara
maksimal
2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti promosi,
transfer dan pemberhentian
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan serta menyediakan
krtiteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai
kinerjanya
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan

KRITERIA KINERJA
 Kriteria Tunggal, yaitu ukuran penilaian kinerja yang hanya menggunakan satu patokan saja.
Misalnya, jumlah penjualan bagi manajer pemasaran, volume produksi bagi manajer produksi
dan sebagainya
 Kriteria Beragam, yaitu ukuran penilaian kinerja dengan menggunakan berbagai ukuran.
Tujuan dari penggunaan kriteria beragam adalah supaya menejer divisi mengarahkan
kinerjanya pada berbagai ukuran kinerja, seperti profitabiltas, pangsa pasar, pengembangan
karyawan, tanggung jawab masyarakat dan sebagainya
 Kriteria Gabungan, yaitu ukuran penilaian kinerja dengan menggunakan metode penilaian
gabungan antara beberapa ukuran, seperti profitabilitas dan pangsa pasar untuk manajer
pemasaran

KINERJA KEUANGAN
Kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program dalam
mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi, itu berarti kinerja keuangan merupakan
hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya
mengelola aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu.
Ada berbagai tolok ukur yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan suatu
perusahaan, dimana masing-masing memiliki manfaat yang berbeda dan spesifik dengan
kegunaan tertentu. Ukuran kinerja tersebut dapat dipilah menjadi beberapa kelompok seperti :
1. Rasio Profitabilitas adalah ukuran penilian kinerja perusahaan yang menunjukkan hasil akhir
dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang diambil manajemen perusahaan, seperti gross
profit margin, operating income ratio, net profit margin, return on investment (ROI), return
on equity (ROE).
2. Rasio Aktivitas, adalah ukuran penilaian kinerja perusahaan yang dimaksudkan untuk
mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber-sumber
dananya, seperti total assets turnover, receivable turnover, average collection periode,
inventory turnover, working capital turnover.
3. Rasio Leverage, adalah ukuran penilaian kinerja perusahaan yang dimaksudkan untuk
mengukur sampai seberapa besar aset perusahaan dibiayai dengan utang, seperti total debt to
equity ratio, total debt to tatal assets ratio, long term debt to total equity ratio dan lain-lain
4. Rasio Likuiditas, adalah ukuran penilaian kinerja perusahaan yang dimaksudkan untuk
mengukur kemampuan perusahaan membayar utangnya (likuiditasnya), seperti current ratio,
cash ratio, quick ratio, working capital to total assets ratio.

ANALASIS LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan pada perusahaan adalah hasil akhir dari kegiatan akuntansi (siklus akuntansi)
yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Informasi tentang kondisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai pihak, baik yang dalam
maupun pihak yang ada diluar perusahaan.
Analisis laporan keuangan adalah meneliti hubungan yang ada diantara undur-undur
dalam laporan keuangan, dan membandingkan unsur-unsur pada laporan keuangan tahun
berjalan dengan unsur-unsur yang sama tahun yang lalu atau angka pembanding lain serta
menjelaskan perubahannya

METODE ANALISIS LAPIRAN


Ada dua metode analisis yang dapat digunakan oleh para analis keuangan, yaitu :
1. Analisis Horizontal
Analisis horizontal adalah metode analisis laporan keuangan yang membandingkan suatu pos
laporan keuangan dengan pos yang sama dari laporan keuangan tahun-tahun sebelumnya
milik perusahaan yang sama
2. Analisis Vertikal
Dalam Analisis Vertikal ini pos-pos laporan keuangan dibandingkan dengan pos lainnya dari
laporan keuangan tahun yang sama

TEKNIK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Terdapat berbagai teknik untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, dimana masing-
masing memiliki manfaat yang berbeda dan spesifik dengan kegunaan tertentu. Beberapa teknik
yang dapat digunakan untuk menilai dan menganalisis laporan keuangan antara lain:
1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
2. Analisis Tren
3. Analisis Proporsi per Jenis Akun
4. Analisis Break Event Point
5. Analisis Rasio Keuangan

ANALISIS RASIO KEUANGAN


Perbandingan antara pos tertentu dan pos lainnya dalam laporan keuangan dapat dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok rasio. Pengelompokan tersebut diperlukan untuk memperoleh
informasi tertentu yang lebih spesifik dari laporan keuangan tersebut.
Rasio keuangan yang digunakan dapat dipilah dalam beberapa kelompok rasio, yaitu :
 Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabiltas adalah ukuran penilaian kinerja perusahaan yang menunjukkan hasil akhir
dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang diambil manajamen perusahaan
 Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas adalah ukuran penilaian kinerja perusahaan yang dimaksudkan untuk
mengukur kemampuan perusahaan membayar (likuiditasnya) utangnya dalam jangka pendek
 Rasio Leverage
Rasio Leverage adalah ukuran penilaian kinerja perusahan yang dimaksudkan untuk
mengukur sampai seberapa besar aset perusahaan dibiayai dengan utang
 Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas adalah ukuran penilaian kinerja perusahaan yang dimaksudkan untuk
mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber-sumber
dananya

MENGHITUNG ROI DENGAN METODE DU PONT


Dari seluruh jenis rasio yang disebutkan sebelumnya, jenis rasio yang paling sering
banyak digunakan untuk menilai hasil kerja manajemen secara keseluruhan adalah rasio tingkat
pengembalian investasi atau Return on Investment (ROI). Rasio ini dihitung dengan membagi
jumlah laba yang diperoleh perusahaan pada suatu periode tertentu dengan jumlah dana yang
diinvestasikan dalam perusahaan pada periode tersebut.

ROI= Laba Usaha


Total Aset
Menilai kinerja sebuah badan usaha dengan menggunakan ukuran tingkat pengembalian
atas investasi atau ROI (Return on Investment) memeliki beberapa manfaat. Manfaat dan
kelebihan tersebut tinggal dipertimbangkan besar kecilnya oleh setiap pihak yang
mempergunakan ukuran ini.

Manfaat melakukan penilaian kinerja dengan mempergunakan ROI (Return on


Investment) antara lain :

 Mendorong setiap manajer menaruh perhatian serius terhadap hubungan antara pendapatan,
biaya dan investasi
 Mendorong setiap manajer melakukan efesiensi biaya
 Mencegah setiap manajer melakukan investasi yang berlebihan dalam organisasi yang
dipimpinnya

Rumus dasar ROI pada dasarnya merupakan ringkasan dari rumusan yang lebih panjang, yaitu
laba usaha dibagi dengan penjualan, yang menghasilkan marjin laba, dikalikan dengan penjualan
yang dibagi terlebuh dahulu dengan total aset yang menghasilkan total asset turnover.itu juga
berarti ROI merupakan perkalian antara marjin laba yang diperoleh sebuah perusahaan dengan
perputaran total aset yang dimiliki perusahaan tersebut.

ROI= Laba Usaha x Penjualan


Total Aset Total Aset

ROI=
Marjin Laba x Perputaran Total Aset

Dari setiap komponen yang terlibat dalam perhitungan ROI (Return on Investment), dapat
dikembangkan menjadi rumusan yang lebih terinci lagi, sehingga terlihat dengan jelas unsur apa
sajakah yang dapat mempengaruhi naik turunnya ROI suatu perusahaan.

Bahwa terdapat 3 cara untuk meningkatkan ROI, yaitu :


1. Meningkatkan Penjualan
Peningkatan penjualan yang tidak dibarengi dengan peningkatan biaya dan investasi akan
meningkatkan ROI secara signifikan. Ini berarti seluruh anggota organisasi harus terus
berupaya meningkatkan penjualan produknya. Perusahaan harus didorong untuk menjadi
“marketing company”.seluruh unsur organisasi harus menjadi “elemen marketing”.sehingga
perusahaan dapat meningkatkan penjualan dari tahun ke tahun.
2. Mengurangi Biaya
Jika penjualan tidak meningkat atau cenderung stabil, maka upaya untuk melakukan efesiensi
biaya terus merupakan tindakan yang akan meningkatkan ROI secara nyata. Tetapi upaya
efesiensi biaya ini jangan sampai mengurangi efektivitas penjualan yang dilakukan
perusahaan. Sering kali efesiensi secara drastis dapat dilakukan dengan tindakan-tindakan
sederhana, seperti menghidupkan listrik beberapa menit sebelum jam kerja dimulai (jika
sebelumnya listrik telah dihidupkan 1,5 jam sebelum jam kerja), mematikan listrik pada jam
istirahat, mengurangi telepon keluar, mengurangi pemakaian air dan sebagainya.
3. Mengurangi Aset
Tindakan mengurangi aset atau tidak menambah aset memang merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan ROI dalam jangka pendek. Tetapi jika dilakukan hanya untuk
meningkatkan ROI dalam jangka pendek, hal ini akan berdampak buruk terhadap kinerja
perusahaan dalam jangka panjang. Manajer perusahaan akan menghindari investasi baru yang
dapat menyebabkan peningkatan penjualan dalam jangka panjang tetapi dapat menyebabkan
penurunan ROI dalam jangka pendek. Karena pilihan menghindari investasi hanya untuk
meningkatkan ROI dalam jangka pendek ini, maka alternatif ini harus dihindari.

Anda mungkin juga menyukai